You are on page 1of 10

Ovarium mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan menstruasi.

Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan,


perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi
adalah kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium.

Kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh
abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau
bahan-bahan lain. Sedangkan kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi
cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam indung telur (ovarium).

Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker, namun walaupun kista tersebut kecil
diperlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan kista tersebut tidak berupa
kanker. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam,
yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik.

Kista ovarium non neoplastik

 kista folikel
 kista korpus lutein
 kista teka lutein
 kista inklusi germinal
 kista endometrium

Neoplasti jinak
kistik:

 kistoma ovari simpleks


 kistadenoma ovarii serosum
 kistadenoma ovarii musinosum
 kista endometroid
 kista dermoid

solid:

 Fibroma
 Leimioma
 Fibroadenoma
 Papiloma
 Angioma
 Limfangioma
 Tumor brenner
 Tumor sisa adrenal

Insiden Penyakit Kista Ovarium

Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik (kista ovarium) dan
sebagian kecil berbentuk tumor padat. Kanker ovarium merupakan penyebab
kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi ini
disebabkan karena penyakit ini awalnya bersifat asimptomatik dan baru
menimbulkan keluhan apabila sudah berada dalam stadium akhir. Kista dermoid
yang merupakan bagian dari kista ovarium 80 % didapati pada penderita yang
berusia antara 20-30 tahun.

Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko tumor menjadi
ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG pelvic. Ada
beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada
wanita wanita yang mulai menopause.

Pada usia rata-rata 30 tahun, tumor rata-rata berukuran 6 cm dan teratoma bilateral
kira-kira 10 %. Sebagian besar wanita dengan teratoma matur bersifat
asimptomatik. Pada kista dermoid yang simptomatik,sebagian besar timbul nyeri
perut dan perasan yang tidak menyenangkan.

Epidemiologi Penyakit Kista Ovarium

Keganasan ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan


penyebab kematian oleh karena keganasan ginekologi. Terdapat variasi yang luas
insidensi keganasan ovarium, rata-rata tertinggi terdapat di Negara Skandinavia
(14,5-15,3 per 100.000 populasi).

Di Amerika insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per 100.000
populasi pada tahun 1988 sampai 1991. Sebagian besar kista adalah kista
fungsional dan jinak. Di Amerika , karsinoma ovarium didiagnosa pada kira-kira
22.000 wanita, kematian sebanyak 16.000 orang.

Etiologi Penyakit Kista Ovarium

Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan


hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri. Kista indung
telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.

Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai saat
menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon
terhadap hipersekresi folikel stimulation hormon (FSH) dan luteinizing hormon
(LH) normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal
berukuran maximum 2,5 cm); berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami
involusi atau gagal meresorpsi cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya
asimtomatik.

Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang
fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah
yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.
Kista theka-lutein biasanya bersifat bilateral dan berisi cairan bening, berwarna
seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari tumor indung telur,
serta terapi hormon.

Faktor resiko terjadinya kista ovarium

 Riwayat kista ovarium sebelumnya


 Siklus menstruasi yang tidak teratur
 Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
 Menstruasi dini (usia 11 tahun atau lebih muda)
 Tingkat kesuburan
 Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
 Terapi tamosifen pada kanker mamma

Anatomi Ovarium

Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, yang dengan
mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan.
Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-
kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.

Pinggir atasnya atau hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat


ditemukannya pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk
ovarium. Pinggir bawahnya bebas. Permukaan belakangnya pinggir keatas dan
belakang , sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan.Ujung yang dekat
dengan tuba terletak lebih tinggi daripada ujung yang dekat pada uterus, dan tidak
jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum.
Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan ligamentum
ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu dengan
yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligamentum berasal dari
gubernakulum.

Struktur ovarium terdiri atas:


1) korteks disebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang
berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel primordial ;
2) medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh-
pembuluh darah, , serabut-serabut saraf dan sedikit otot polos.

Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap bulan
satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam
perkembangannya akan menjadi folikel de Graff. Folikel-folikel ini merupakan
badian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak yang
beraneka ragam dan pula dalam tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel telur
dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graff yang
matang terisi dengan likuor folikulli, mengandung estrogen dan siap untuk
berovulasi.

Folikel de Graff yang matang terdiri atas :


1) ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang mempunyai nukleus
dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus pula;
2) stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosa, yakni sel-sel bulat kecil
dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum ; pada
perkembangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi likuor
follikuli;
3) teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan sel-sel
yang lebih kecildaripada sel granulosa;
4) teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak.

Pada ovulasi, folikel yang yang matang dan yang mendekati permukaan ovarium
pecah dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel-sel granulosa yang melekat pada
ovum dan yang membentuk korona radiata bersama-sama ovum ikut dilepas.
Sebelum dilepas, ovum mulai mengalami pematangan dalam dua tahap sebagai
persiapan untuk dapat dibuahi.

Setelah ovulasi, sel-sel stratum granulosum di ovarium mulai berproliferasi dan


masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan likuor follikuli. Demikian pula jaringan
ikat dan pembuluh-pembuluh darah kecil yang ada di situ. Biasanya timbul
perdarahan sedikit, yang menyebabkan bekas folikel diberi nama korpus rubrum.
Umur korpus rubrum ini hanya sebentar. Di dalam sel-selnya timbul pigmen
kuning, dan korpus rubrum menjadi korpus luteum. Sel-selnya membesar dan
mengandung lutein dengan banyak kapiler dan jaringan ikat diantaranya.

Di tengah-tengah masih terdapat bekas perdarahan. Jika tidak ada pembuahan


ovum, sel-sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan menjadi atrofik,
sedangkan jaringan ikatnya bertambah. Korpus luteum lambat laun menjadi
korpus albikans. Jika pembuahan terjadi , korpus luteum tetap ada, malahan
menjadi lebih besar, sehingga mempunyai diameter 2.5 cm pada kehamilan 4
bulan.

Patofisiologi Penyakit Kista Ovarium

Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan kegagalan
pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium.
Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan
hormone hipofisa dalam jumlah yang tepat.

Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang


terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal
mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium.

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut
Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih
dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi
korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista
ditengah-tengah.

Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan
pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-
mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan
selalu jinak. Kista dapat berupa kista folikular dan luteal yang kadang-kadang
disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin,
termasuk FSH dan HCG.

Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau


sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Kista folikel dan luteal, kelainan
yang tidak berbahaya ini berasal dari folikel graaf yang tidak pecah atau folikel
yang sudah pecah dan segera menutup kembali.

Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah lapisan
serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm dan
berisi cairan serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup
banyak, sampai mencapai diameter 4-5 cm, sehingga teraba massa dan
menimbulkan sakit pada daerah pelvis.

Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan


choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes,
HCg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi
infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH)
atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi
ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG.

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang
ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,
keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian
besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah
kistadenoma serosa dan mucinous.

Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini
adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel
primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3
lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.
BAB 1
TINJAUAN  PUSTAKA CYSTOMA OVARI

1.1      Pengertian
Tumor jinak ovarium adalah bentuk padat atau kista yang dapat tumbuh secara
alami. Tumor ovarium biasanya asimtomatis sampai mereka besar yang dapat
menyebabkan tekanan pada pelvic ini merupakan deteksi dini dari keganasan.

1.2     Klasifikasi
1.2.1    Benigna

A . Kistik
   
1. Non Neolastik
Folikel
Lutein
Stein Levental
Endometrial
Peradangan tuba ovarial
Inclusion Germinal

2. Neoplastik
Cystadenoma Mucinosium
Cystadenoma Serosum
Oermoid

B . Solid
Fibroma
Lymphangioma
Mesothelioma
Osteochondroma
Brenner
1.2.2    Maligna
Kistik
Solid
1.2.3    Tumor Maligna yang lain ( jarang )
Teratoma
Chorionephithelioma
Sarkoma
Lymphoma
Melanoma
1.2.4     Tumor dengan potensi endokrin ( Malignitas Rendah )
Dysontogenik
Tumor sisa adrenat, biasanya mengadakan virilisasi
Adenoma sel hilus, pengaruhnya virilisasi
    Pembagian Kista Ovarium berdasarkan lokaslisasi
Kista Bebas ( Pedunculata ) :
Gerakan Bebas
Batas jelas

Kista Intraligamentair
Letaknya diantara dua ligamentum latum
Gerakan terbatas
Tampak pembuluh pembuluh darah yang bersilangan antara satu sama lain
Kista Psedu Intraligamentair
Letaknya diluar Ligamen latum
Gerakan terbatas, karena perlekatan
Gambaran pembuluh darah biasa

1.3    Etiologi
1.3.1      Sampai sekarang penyebab dari kistik ovarium belum ditemukan secara
pasti, tetapi beberapa pendapat para ahli menyebutkan bahwa individu yang
mempunyai riwayat heriditor menghidap tumor prosentasenya lebih tinggi dari
pada yang tidak mempunyai riwayat tumor
1.3.2       Mengenai terjadinya Kista ada dua teori
Disebabkan oleh karena perkembangan yang tidak sempurna pada akhir Stadium
Glastomer.
Tumor ini berasal dari perkembangan sel telur yang tidak dibuahi dalam ovarium.

1.4    Gejala
Gejala yang timbul merupakan asosiasi dari penekanan meliputi konstipasi, sering
kencing, terasa penuh diperut dan terasa berat nyeri pada saat defekasi dan
dispareunia ( nyeri waktu koitus ). Nyeri akut biasanya terjadi pada saat
menstruasi, perutnya membesar dan pakaiannya tidak muat / cukup. Umumnya
mereka hamil, gejala akhir meliputi distensi abdominal dengan dyspnea, edoma
perifer dan anorexia. Nyeri pelvis muncul sebagai gejala lanjut, jika tumor ovari
tumbuh secara cepat dan jika tumor memproduksi hormon akan mempengaruhi
menstruasi menjadi irreguler dan efek maskulin atau feminin.
1.5    Patofisiologi
Tumor ini berasal dari epitel
permukaan Ovarium
invaginasi yang sederhana dari epitel Germinal
sampai ke invaginasi disertai permukaan ruangan
kista yang luas
Terjadi pembentukan papil – papil
Kearah dalam
Tumor Kistik

1.6    Komplikasi
1.6.1    Torsi
Faktor yang menyebabkan torsi bermacam – macam, yaitu penting adalah faktor
faktor dari tumor sendiri, gerakan yang sekonyang – konyang dan gerakan
peristaltik dari usus.
1.6.2    Ruptur dari kista
Hal ini jarang terjadi tetapi dapat terjadi secara spontan atau oleh trauma. Pada
kedua – duanya disertai gejala sakit, eneg dan muntah – muntah.
1.6.3    Superasi dari kista
Kista Dermoid lebih sering dikenal radang, mungkin karena isinya yang
merangsang atau mungkin pula berat tumornya yang dapat mengganggu peredaran
darah, gejala – gejalanya seperti pada peradangan biasanya, yaitu : sakit, nyeri
tekanan, perut tegang, demam dan leukositosis, kalau dibiarkan bisa terjadi
peritonitis.
1.6.4    Perubahan Keganasan
Dari suatu tumor kistik benigna dapat terjadi keganasan lebih kecil dibandingkan
dengan jenis serosum. Biasanya bila terjadi keganasan, berupa Ca. Epidermoid,
kadang – kadang berbentuk sarcoma.

1.7     Pemeriksaan Diagnostic


1.7.1    Laparoscopi
Untuk mengetahui apakah sebuah Tumor berasal dari uterus, dari ovarium atau
tidak dan untuk menentukan sifat-sifat tumor tersebut. 

1.7.2    Ultrasonografi
Untuk menentukan letak tumor dan batasnya, apakah tumor berasal di uterus,
ovarium atau dari blader, apakah , tumor kistik atau soli dan dapat dibedakan
antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.   
1.7.3    Parasentesis
Fungsi pada ascites berguna untuk menentukan sebab ascites, perlu diingat bahwa
tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonea dengan kista dengan
dinding kista tertusuk

1.8     Penatalaksanaan
1.8.1      Satu-satunya pengobatan untuk neoplasma dari ovarium adalah operasi.
Jenis dan luasnya operasi tergantung pada jenis usia wanita dan perlu atau tidaknya
wanita hamil lagi, sebaiknya isi kista segera dibuka, sebelum perut ditutup kembali.
1.8.2      Pada wanita yang lebih tua ( lebih dari 40 tahun ) jalan yang baik adalah
hysterectomy totalis dan salping – oophorectomy bilateral walaupun tidak ada
tanda-tanda keganasan

You might also like