Professional Documents
Culture Documents
A. Perilaku:
Merupakan suatu fungsi dari hubungan timbal balik antara seorang individu dengan
individu yang lain atau antara individu dengan lingkungannya. Perbedaan perilaku manusia
dapat disebabkan oleh kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan pilihan
perilaku, pengalaman dan reaksi yang berbeda satu sama lain.
Adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari interaksi antara perilaku sumber daya
manusia didalam suatu organisasi yang dapat mempengaruhi suatu kinerja organisasi, baik
kinerja individu, kinerja kelompok, maupun kinerja organisasi.
Bila seorang karyawan yang bekerja dalam organisasi diperlakukan secara adil
dengan terpenuhi kebutuhan dan karakteristik individunya, maka dia akan berperilaku positif.
Akan tetapi sebaliknya, jika karyawan diperlakukan tidak adil, maka mereka tidak akan
melakukan yang terbaik untuk organisasi.
F. Persepsi:
Merupakan suatu proses pemberian arti yang diberikan oleh seorang individu terhadap
sesuatu hal atau masalah yang dihadapi. Persepsi secara umum diartikan sebagai cara
pandang seseorang terhadap sesuatu hal. Misalnya pada perusahaan H terdapat jumlah
pesanan pembelian terhadap produk yang meningkat secara signifikan, sehingga ada
sekelompok karyawan yang mengartikan bahwa mereka harus bekerja lembur lagi dan tidak
dapat pulang dengan cepat, sedangkan pada sisi lain, sekelompok karyawan merasa senang
dengan jumlah pesanan yang banyak karena mereka melihat dengan jumlah pesanan yang
banyak, perusahaan akan menaikkan gaji dan kesejahteraan mereka.
G. Kelompok:
Kelompok terdiri dari dua atau lebih individu yang saling berinteraksi dan saling
bergantungan dan yang mempunyai satu tujuan tertentu yang diatur dengan seperangkat
standar hubungan serta seperangkat norma yang mengatur fungsi dari masing-masing
individu.
Mengklasifikasikan kelompok:
Suatu komunikasi dengan pengiriman sebuah pesan oleh pengirim (sender) yaitu
dengan melakukan encode (pengkodean) yang dilakukan melalui saluran formal maupun
saluran tidak formal baik secara internal maupun secara eksternal, yang kemudian oleh si
penerima membuka kode pesanan (decode). Jadi, seorang individu tidak dapat
mengkomunikasikan apa yang tidak diketahui, dan seandainya pengetahuan seseorang terlalu
luas, mungkin penerima tidak akan dapat memahami pesan dari pengirim. Dalam komunikasi
terdapat gangguan yang dapat disebabkan karena ruangan komunikasi yang tidak efektif dan
pengirim pesan (sender) yang belum dikenal oleh penerima (receiver/audience).
I. Karakteristik komunikasi:
Komunikasi adalah sebuah proses yang dinamis yang berarti semua elemen
dari komunikasi secara konstan berinteraksi dan mempengaruhi semsamanya.
Komunikasi bersifat tidak dapat diulang (unrepeatable) dan tidak dapat dibalik
(irreversible), artinya segala sesuatu yang diucapkan haruslah dapat
dipertanggungjawabkan. Sesuatu hal yang buruk atau tidak etis dan kesalahan
yang sudah terlanjur diucapkan sudah diterima oleh komunikan. Sekalipun
komunikator berusaha untuk memperbaiki dan meminta maaf, maka hal
tersebut tidak akan sebaik dan seefektif seperti hal-hal yang langsung
diucapkan dengan baik dan etis.
J. Konflik:
Konflik nyaris tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Konflik dapat terjadi antar
individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Pada sebuah
organisasi, gejala-gejala konflik dapat berupa:
Kemerosotan kinerja.
Perselisihan.
Penghindaran kontak sosial.
Suasana tegang.
Semakin seringnya digunakan kata-kata “mereka” dan “kita”.
Sikap terlalu sopan atau terlalu formal.
Tidak sabar menanti saat pekerjaan usai.
Merosotnya moral.
Fungsi komunikasi untuk organisasi adalah sebagai alat memberikan instruksi kepada
bawahannya, melakukan kerjasama diskusi dengan sesama tingkat dalam organisasi,
memberikan motivasi kepada bawahan, memberikan usulan kepada atasan dan lain-lain.
Faktor-faktor penentu keberhasilan yang saling terkait satu dengan yang lainnya
sebagai berikut: