You are on page 1of 11

Dasar Elektronika

SKS :2

Jumlah jam/minggu : 2 jam teori dan 2 jam praktek (4jam)


diatur : (9 minggu teori, 9 minggu praktek)
Dosen : Herwandi, ST.,MT
Eka Mandayatma, Drs.,MT
Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa memahami prinsip kerja
komponen dan rangkaian dasar elektronika.
Pokok Bahasan Teori : Mengenal macam komponen yang
meliputi : resistor, LDR, kapasitor, diode,
diode zener, photo diode, PTC, NTC
LED, Transistor, photo transistor,
Tyristor, SCR.
Keselamatan kerja (teori Pengukuran Listrik)
Materi Praktikum:
1. Pengukuran nilai Resistor (kode warna)
2. Pengukuran nilai resistor dengan metode pembacaan
arus dan tegangan
3. Rangkaian Aplikasi rangkaian diode sebagai
penyearah ½ gelombang, gelombang penuh
4. Regulator tegangan dengan diode Zener
5. Regulator tegangan dengan IC LM7805, 7806
6. Transistor sebagai saklar elektronik, photo diode
7. Rangkaian LDR, rangkaian penghitung jumlah barang
8. Negative Temperature Coefficient (NTC), Positive
Temperature Coefficient (PTC)
9. Membuat rangkaian dengan Buzzer
Macam Komponen Elektronika
(Tahanan, Werstand, Penghambat)

• Resistor adalah komponen dasar elektronika


yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian
elektronika karena bisa berfungsi sebagai
pengatur atau untuk membatasi jumlah arus
yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan
resistor, arus listrik dapat didistribusikan
sesuai dengan kebutuhan.
• Satuan resistansi dari suatu resistor disebut
Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω
(Omega).
Simbol Resistor

SIMBOL RESISTOR

R
Karakteristik Resistor
• Dua karakteristik utama yang perlu diketahui
dalam suatu resistor adalah:
1. Harga resistansinya (Ohm)
2. Rating dayanya (Watt)
• Rating daya sangat penting sebab ia
menunjukkan daya maksimum yang bisa ia
disipasikan tanpa menimbulkan panas yang
berlebihan sehingga resistor tersebut bisa
terbakar.Daya pada resistor dinyatakan
dengan notasi: P = disipasi daya Resistor
P  I .R
2
Watt I= arus (mA), A

P  V .I R= nilai resistansi (Ohm)


Dilihat dari fungsinya, resistor dapat dibagi menjadi :

• Resistor Tetap (Fixed


Resistor)
• Yaitu resistor yang nilainya
tidak dapat berubah, jadi
selalu tetap (konstan). Resistor
ini biasanya dibuat dari
nikelin atau karbon.
Berfungsi sebagai pembagi
tegangan, mengatur atau
membatasi arus pada suatu
rangkaian serta memperbesar
dan memperkecil tegangan.
SIMBOL
R
Resistor Variabel (VR)
• Nilai resistansi resistor jenis ini dapat diatur dengan
tangan, bila pengaturan dapat dilakukan setiap saat oleh
operator (ada tombol pengatur) dinamakan
potensiometer dan apabila pengaturan dilakukan dengan
obeng dinamakan trimmer potensiometer (trimpot).
Tahanan dalam potensiometer dapat dibuat dari bahan
carbon dan ada juga dibuat dari gulungan kawat yang
disebut potensiometer wire­wound. Untuk digunakan
pada voltage yang tinggi biasanya lebih disukai jenis
wire­wound.
Kode Warna Resistor
Cara membaca kode warna

Kuning menunjukkan no. 4


Unggu menunjukkan no. 7
Coklat menunjukkan pengali 10

Emas menunjukkan toleransi 5%

Jadi, nilai resistor di atas ialah 470 Ohm


Nilai toleransi ialah 470 Ohm X 5% = 23.5 Ohm
Jadi, nilai resistor boleh dari 446.5 Ohm hingga 493.5 Ohm
• Selain dinyatakan dengan kode warna ada pula
resistor yang nilainya dinyatakan dengan angka
dan toleransi dinyatakan dengan huruf .
Resistor jenis ini terbuat dari kawat yang
ditutup dengan porselin / keramik.
• Toleransi disandikan / dikodekan dengan huruf
seperti di bawah ini :F = ±1% G =±2% J =±5 %
K = ± 10 % M = ± 20 %

You might also like