Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
NAMA : ISMARWANTI
NIM : 4102903130
PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN : MATEMATIKA
Abstraksi
iii
PENGESAHAN
Skripsi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIIA
SD RAMBEANAK I KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG
DALAM MENYELESAIKAN SOAL HITUNG CAMPURAN MELALUI DISKUSI
KELOMPOK-KELOMPOK KECIL
Ketua, Sekretaris,
Anggota Penguji,
Motto
Kuperuntukan
Untuk suamiku tercinta
dan kedua anakku tersayang Antok dan Puput
terima kasih atas kasih sayang dan dukungan
kalian buat bunda selama ini
KATA PENGANTAR vi
10. Teman-teman staff pengajar dan karyawan SDN Rambeanak I, terima kasih atas doa,
dukungan, bimbingan dan bantuan yang tak terhingga jumlahnya.
11. Pihak-pihak yang telah berkenan membantu,berdoa dan membimbing penulis yang
tak
dapat penulis sebutkan karena keterbatasan tempat, terima kasih sebesar-besarnya.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya di sana-sini. Maka penulis
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran membangun dari semua pihak. Karena
hanya
orang yang berjiwa besarlah yang mau menerima kritik dan saran.
Akhir kata semoga skripsi yang telah penulis buat ini dapat sedikit bermanfaat demi
kemajuan bagi dunia pendidikan di Indonesia ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…...…………………………………………………...…….i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………...…….....iv
KATA PENGANTAR.........…………………………………………………..….v
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Alasan Pemilihan Judul…………………………………..……….............1
B. Perrmasalahan…………………………………..………………….…......5
C. Penegasan Istilah ......................................................................................6
D. Tujuan Penelitian........................................................................................7
E. Manfaat Penelitian…………………………………………..……............7
F. Sistematika Penulisan Skripsi…………………………………………....8
viii
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................25
A. Lokasi Penelitian.......................................................................................25
B. Subyek Penelitian……………………………..……………...………….25
C. Prosedur Penelitian………..…….…….....................................................26
D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data................................................35
E. Kriteria Keberhasilan…………………………………....………............36
BAB V PENUTUP…………………………………………………………….42
A. Simpulan………………………………………………………………..42
B. Saran…………………………………………………………………....42
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………44
ix
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Subyek Penelitian…………………………………………….45
Lampiran 2 Rencana Pembelajaran……………………………………….46
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa…………………………………………53
Lampiran 4 Kisi-Kisi Penyusunan Test Hasil Belajar………………….…54
Lampiran 5 Soal Test siklus I………………………………………….….55
Lampiran 6 Jawaban Soal Test Siklus……………………………….……56
Lampiran 7 Analisis Hasil Ulangan Harian Siklus I Pertemuan 1…….….58
Lampiran 8 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1........59
Lampiran 9 Observasi Pelaksanaan Tindakan Oleh Guru Siklus I…….....60
Lampiran 10 Lembar Penilaian Rencana Pengajaran Siklus I...................62
Lampiran 11 Lembar Penilaian Penampilan Mengajar Siklus I.................64
Lampiran 12 Subyek Penelitian……………………………………….….65
Lampiran 13 Rencana Pembelajaran Pertemuan 2……………………....66
Lampiran 14 Lembar Kerja Siswa……………………………………......72
Lampiran 15 Soal Test siklus………………………………………….…73
Lampiran 16 Kunci Jawaban…………………………………………......75
Lampiran 17 Soal Pekerjaan Rumah…………………………………......76
Lampiran 18 Analisis Hasil Ulangan Harian Siklus I Pertemuan 2...........77
Lampiran 19 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2.....78
Lampiran 20 Observasi Pelaksanaan Tindakan Oleh Guru Siklus I…......79
Lampiran 21 Lembar Penilaian Rencana Pengajaran Siklus I...................81
Lampiran 22 Lembar Penilaian Penampilan Mengajar Siklus I................83 x
Lampiran 23 Subyek Penelitian………………………………………...84
Lampiran 24 Rencana Pembelajaran Siklus II.........................................85
Lampiran 25 Lembar Kerja Siswa……………………………………...91
Lampiran 26 Kisi-Kisi Penyusunan Test Hasil Belajar……...…………92
Lampiran 27 Soal Test siklus II…..………………………...…………..93
Lampiran 28 Kunci Jawaban…………………………………………...94
Lampiran 29 Analisis Hasil Ulangan Harian Siklus II............................95
Lampiran 30 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II......................96
Lampiran 31 Observasi Pelaksanaan Tindakan Oleh Guru…………....97
Lampiran 32 Lembar Penilaian Rencana Pengajaran Siklus II..............99
Lampiran 33 Lembar Penilaian Penampilan Mengajar Siklus II............101
Lampiran 34 Foto-Foto Kegiatan KBM..................................................102
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat refleksi oleh
pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari
tindakan. Tindakan mereka dalam melaksanakan tugas , memperdalam
pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki dimana
terjadinya kesalahan dalam praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.
Dengan kata lain bahwa penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu
cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki atau meningkatkan layanan
pendidikan.
Menurut Dimyati (1994:3) dalam proses belajar mengajar ada empat
komponen penting yang berpengaruh untuk keberhasilan siswa yaitu : bahan belajar,
suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru sebagai subyek pembelajaran.
Keterampilan berhitung merupakan salah satu tujuan pembelajaran
matematika. Menurut GBPP mata pelajaran matematika di SD (1994:70) tujuan
khusus pengajaran matematika yaitu menumbuhkan serta mengembangkan
ketrampilan yaitu menumbuhkan serta mengembangkan ketrampilan berhitung sebagai
alat dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan pengetahuan dasar xiii
matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut. Namun kenyataannya menunjukkan
bahwa masih banyak siswa sekolah dasar masih rendah kemampuannya dalam
mengerjakan berhitung atau matematika, mereka menyenangi matematika hanya pada
permulaan matematika yang sederhana. Makin tinggi tingkat sekolahnya , makin sukar
matematika yang dipelajari sehingga semakin berkurang minat belajarnya. Matematika
dianggap salah satu ilmu yang sukar. Kadang-kadang mereka terpaksa mengikuti
pelajaran matematika hanya karena takut dimarahi oleh guru, sehingga siswa
mengikuti pelajaran hanya asal-asalan saja, dampaknya siswa tidak memiliki
kemampuan untuk memahami sekaligus memecahkan masalah-masalah matematika
yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-harinya. Sedangkan
matematika berfungsi sebagai alat mengembangkan komunikasi dengan lambang serta
ketajaman penalaran yang dapat mmembantu memperjelas dan menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa masih kesulitan dalam
mendahulukan soal yang harus didahulukan antara tanda x , + , - , : . Terbukti dari
rata-rata kelas untuk pokok bahasan soal hitung campuran masih rendah.
Beberapa faktor patut diduga sehingga penyebab tidak keberhasilan siswa
diantaranya adalah jumlah siswa yang cukup banyak ukuran kelas di SD yaitu
sebanyak 25 siswa, sehingga didalam kelas cenderung untuk berbicara sendiri kurang
perhatian terhadap pelajaran. Untuk itu peneliti mencoba dengan mengelompokkan
siswa dalam kelompok kecil yang beranggotakan antara 3-5 orang siswa setiap
kelompoknya, dengan harapan melelui kelompok kecil siswa akan lebih aktif dalam
menyampaikan pendapatnya. Seperti dikemukakan oleh H.Erman Suherman
(2001:217), bahwa melalui kelompok-kelompok kecil, dapat melatih siswa xiv
mengemukakan pendapatnya, menerima pendapat orang lain, mendiskusikan masalah
secara bersama dan merangkum pendapat dari teman teman dalam satu kelompok
dalam bentuk tulisan.
Faktor lain yang mempengaruhi ketidakberhasilan siswa adalah soal-soal atau
carapengajarannya kurang memotivasi siswa dalam belajar. Maka peneliti perlu
menggantiny dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan harapan siswa lebih tertarik
serta mendapat permasalahan yang baru dengan format yang baru pula, hal ini dapat
memotivasi siswa untuk lebih menyenangi matematika kemudian mengerjakan soal-
soal didalamnya lebih antusias, yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi
belajar sehingga belajar tuntas yang kita harapkan dapat tercapai dan kesalahan siswa
dapat diminimalkan.
Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
tindakan kelas dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil. Adapun judul
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IIIA SD Rambeanak I Kecamatan Mungkid
Dalam Menyelesaikan Soal Hitung Campuran Melalui Diskusi Kelompok - Kelompok
Kecil”.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas
dengan alasan sebagai berikut:
1.Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IIIA SD Rambeanak 1 Mungkid.
Karena peneliti mengajar di SD tersebut sehingga dengan sendirinya dapat
mengetahui hambatan serta keberhasilan siswa dalam belajar. xv
2.Kegiatan penelitian tersebut belum pernah diadakan di sekolah tempat peneliti
mengajar.
3.Peneliti ingin meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal hitung
campuran melalui diskusi kelompok-kelompok kecil.
B. Permasalahan
Dari uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah sebagai berikut. “Melalui diskusi kelompok-kelompok kecil apakah hasil
belajar siswa kelas IIIA dalam menyelesaikan soal hitung campuran dapat
ditingkatkan?”
C. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran dalam memahami istilah-istilah
yang ada dalam penelitian tindakan kelas ini, maka perlu adanya ruang penegasan
istilah dan pembahasan ruang lingkup penelitian.
Bagian-bagian yang perlu penjelasan adalah sebagai berikut:
1.Diskusi.
Diskusi adalah suatu perundingan untuk bertukar pikiran tentang masalah. Dalam
kaitan ini adalah masalah hitung campuran.
2.Siswa kelas IIIa SD Rambeanak 1 Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang
adalah siswa-siswi yang pada tahun ajaran 2004/2005 adalah tercatat sebagai siswa-
siswi kelas IIIa SD Rambeanak 1 Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang .
3.Soal Hitung Campuran. xvi
Soal hitung campuran adalah soal yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari
empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
sesuai dengan urutan pengerjaan hitung yang berlaku.
4.Kelompok-kelompok Kecil.
Pembentukan kelompok-kelompok kecil ini adalah suatu cara dalam pembelajaran
dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 3-5
siswa.
Pembagian kelompok dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.Kedekatan tempat duduk.
b.Nomor urut absen.
c.Urut abjad siswa.
d.Acak, menurut kehendak siswa.
e.Membagi kelompok menurut kemampuan berpikir siswa.
Dengan demikian batasan istilah judul penelitian tindakan kelas ini secara
keseluruhan adalah suatu penelitian tindakan kelas yang bertujuan menekan serendah
mungkin kekeliruan siswa dalam menyelesaikan soal hitung campuran dengan melalui
pembentukan kelompok dalam kelas.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa kelas IIIA SD Rambeanak I dalam menyelesaikan
soal-soal hitung campuran dengan metode diskusi kelompok-kelompok kecil.
xvii
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah mengurangi kesalahan siswa yang kurang
nilainya dalam mata pelajaran matematika, khususnya dalam masalah yang berkaitan
dengan soal hitung campuran serta siswa dapat bekerja sama secara aktif dengan
teman satu kelompok. Daan juga disebutkan sebagai berikut:
1.Bagi Guru
Dengan diadakannya penelitian tindakan kelas ini guru dapat secara bertahap
mengevaluasi kesalahannya dalam menyajikan pelajaran, dan sekaligus mencari
solusi yang tepat dalam menyajikan materi pelajaran hingga siswa akan lebih tertarik
,lebih bergairah , termoyivasi yang pada ujungnya dapat membuat kesalahan siswa
menjadi lebih minimal.
2.Bagi Siswa
Penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa yang mengalami ketertinggalan
dalam pelajaran sedangkan bagi siswa yang mampu akan mengasah kemampuannya
sehingga menjadi semakin trampil serta mudah dalam melakukan pemahaman
terhadap materi pelajaran.
3.Bagi sekolah
Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi sekolah sebab akan menghasilkan
suatu kontribusi yang nyata. Kontribusi ini akan menghasilkan wacana yang
bermuara kepada peningkatan daripada kualitas sekolah. Dan akan membuat sekolah
menjadi siap dalam menghadapi perubahan-perubahan jaman.
xix
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Sumarjo (1989:1) belajar merupakan suatu kegiatan seseorang membuat dan
menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan,
sikap, dan ketrampilan. Sudah barang tentu tingkah laku tersebut adalah tingkah laku
yang
positif artinya untuk mencari kesempurnaan hidupnya.
Menurut Ngalim Purwanto (1980:80), “Pada hakekatnya terdapat beberapa
etemen yang mencirikan adanya individu sedang belajar yakni rubahan tingkah
laku yang diperoleh melalui latihan atau pengalaman.”
Beberapa ahli juga memberikan pengertian belajar sebagai berikut :
1) Nana Sudjana (1989:5) mengartikan belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan perubahan pada diri seseorang.
2) Herman Hudoyo (1990:1) mengemukakan belajar adalah proses kegiatan
yang mengakibatkan perubahan tingkah laku. xx
3) Robert MW Travers dalam buku Psikologi Belajar, mengemukakan bahwa
belajar mencakup perubahan tingkah laku yang relatif permanen sebagai
hasil penggarapan kondisi-kondisi dalam lingkungan (Tim Pengembangan
MKDK IKIP Semarang 1989:2).
4) Waridjan mengartikan belajar sebagai proses berupaya untuk memperoleh
perubahan tingkah laku dengan menyatakan bahwa belajar adalah suatu
proses untuk memperoleh perubahan tingkah laku (Tim Pengembangan
MKDK IKIP Semarang 1989:36)
5) Rochman Nata Widjaya (1984:13) memberikan definisi mengenai belajar
sebagai berikut : “Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan”
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
kegiatan yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku.
Perubahan yang terjadi setelah seseorang melakukan kegiatan belajar dapat
berupa pengertian atau pengetahuan, ketrampilan ataupun sikap. Belajar
merupakan peristiwa yang terjadi secara sadar dan disengaja, juga disertai dengan
tindakan-tindakan mental seperti berpikir dan berimajinasi, artinya seseorang yang
terlibat pada peristiwa belajar pada akhirnya menyadari bahwa ia telah
mempelajari sesuatu. Sehingga perubahan tingkah laku yang terjadi merupakan
perubahan yang diperoleh dari kegiatan yang disadari dan sengaja dilakukan.
Definisi II
Suatu masalah belajar itu timbul kalau seorang siswa itu jelas berada di bawah
taraf perilaku dari sebagian besar teman-teman sesuai/sekelasnya, baik
mengenai penguasaan mata pelajaran formal dari kurikulum maupun dalam
kebiasaan belajar dan perilaku sosial yang dianggap penting oleh guru.
Definisi III
Tidak hanya anak-anak yang jelas hasil belajarnya berada di bawah teman-
teman seusia/sekelasnya dianggap mempunyai kesulitan belajar, tetapi juga
anak-anak yang mempunyai kemampuan tinggi dapat dianggap mempunyai
kesulitan belajar kalau mereka hanya mencapai hasil belajarnya sama dengan
rata-rata kelas dan tidak mencapai taraf kemampuannya sendiri yang telah
didugakan kepadanya.
3. Ketuntasan Belajar
Menurut Suhito (1986:7), menyebutkan bahwa ketuntasan belajar menurut kurikulum
1984 adalah sebagai berikut.
a) Ketuntasan belajar dapat dilihat secara kelompok maupun secara perorangan. xxiii
b) Secara kelompok ketuntasan belajar telah dicapai jika sekurang-kurangnya 85%
dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan telah memenuhi kriteria ketuntasan
belajar secara perorangan.
c) Secara perorangan ketuntasan belajar dinyatakan telah terpenuhi jika seorang
siswa telah mencapai taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap unit
bahan yang dipelajari, dalam kurikulum 1984 taraf penguasaan minimal yang
ditetapkan bagi ketuntasan belajar secara perorangan adalah sebagai berikut :
1) 75% dari materi setiap bahasan, denganmelalui penilaian normatif.
2) 60% dari nilai ideal raport (10) yang diperoleh melalui perhitungan hasil tes
sumatif dan ko kulikuler.
4. Prestasi Belajar
Didalam pendidikan, prestasi belajar merupakan faktor yang sangat penting dan sering
dijadikan pokok pembicaraan atau permasalahan antar pendidik, karena prestasi
belajar mencerminkan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran.
Berikut ini diberikan pengertian prestasi belajar menurut beberapa ahli :
a. Suharsini Arikunto (1998:5) berpendapat bahwa prestasi adalah tingkatan-
tingkatan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Nana Sudjana (1998:5) menyebutkan bahwa belajar adalah suatu proses yang
ditandai adanya perubahan pada diri seseorang.
Perubahan proses hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah
pengetahuan, penalaran, sikap, tingkah laku,
ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta aspek-aspek lain yang ada pada diri individu
yang sedang belajar.
c. Gozali (dalam Suhito, 1989:4) mengemukakan bahwa prestasi adalah hasil kerja
suatu lapangan yang telah dicapai dengan sangat mengagumkan.
d. Ocmar Hamalik (dalam Suhito, 1989:4) mengemukakan prestasi adalah hasil
interaksi baik dari dalam diri individu maupun dari luar individu yang
bersangkutan.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil kerja
yang
dicapai seseorang dengan kemampuan maksimal. xxiv
Dengan memperhatikan pengertian prestasi dan pengertian belajar, maka
dapat disimpulkan prestasi belajar adalah hasil dari belajar yang dicapai seseorang
dengan kemampuan maksimal.
5. Motivasi Belajar
Motivasi adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan
diri baik dalam rangka mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, psikomotorik,
maupun sikap, menurut WS. Winkel (Tim MKDK 1992:33) Motivasi belajar merupakan
keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar
demi mencapai suatu tujuan.
1) Peranan dan Fungsi Motivasi Belajar
Seseorang melakukan aktivitas karena ada faktor pendorong dari dalam dirinya. Begitu
pula dengan kegiatan belajar, siswa melakukan kegiatan karena adanya dorongan untuk
melakukan aktivitas demi tujuan yang diinginkan.
Dalam hubungan dengan belajar, motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dan
menentukan seseorang melakukan aktivitas belajar. Dengan adanya faktor penggerak
siswa akan melakukan kegiatan belajar, dengan segenap energi yang dimiliki secara
optimal. Jadi dalam hal motivasi mempunyai peranan untuk menumbuhkan gairah,
merasa
senang, dan bersemangat melakukan kegiatan/aktivitas belajar, Sardiman (1992:84)
mengatakan bahwa “Dengan motivasi yang tinggi senantiasa akan melakukan intensitas
usaha belajar bagi para siswa”.
Dari pendapat tersebut jelaslah bahwa siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan
menaruh perhatian yang besar terhadap pelajaran yang diberikan dan diaktualisasikan
dalam kegiatan belajarnya. xxv
Menurut Winkel (dalam TIM MKDK, 1992:150) “Siswa yang mempunyai motivasi yang
kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar”.
Berdasarkan peranan dari motivasi tersebut, menurut Sardiman (1992:85) motivasi
belajar
mempunyai empat fungsi yaitu sebagai berikut :
a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor dari
setiap kegiatan belajar yang akan dikerjakan.
b) Menentukan arah perbuatan yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai, sesuai
yang diinginkan.
c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan dan sesuai dengan tujuan serta menyisihkan perbuatan-perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
d) Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk mencapai prestasi belajar. Dari
fungsi-fungsi motivasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi
mendorong untuk berbuat, menentukan arah perbuatan belajar, menyeleksi
perbuatan belajar, berfungsi meningkatkan prestasi, semakin tinggi
kemungkinan untuk berhasil atau berprestasi.
e) Diskusi kelompok-kelompok kecil adalah salah satu media pengajaran yang
dapat digunakan sebagai variasi pada pengajaran matematika. Karena diskusi
kelompok-kelompok kecil termasuk media pengajaran, maka penggunaan
kelompok-kelompok kecil dalam kegiatan belajar mengajar dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dan siswa lebih aktif.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinil adalah motif-motif yang aktif. Karena adanya perangsang
dari luar, motifasi ekstrinik merupakan bentuk motifasi yang didalam aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorogan dari luar dan tidak mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar.
Contohnya siswa yang melakukan aktivitas belajar karena ingin mendapatkan
nilai baik sehingga dipuji oleh guru dan teman-temannya. Walaupun motivasi
ini tidak mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar, tetapi peranannya sangat
penting sebab keadaan siswa itu berubah-ubah atau dinamis, sehingga motivasi
ekstrinsik tetap diperlukan.
6. Matematika Sekolah
a. Pengertian Matematika Sekolah
Berdasarkan Kurikulum Sekolah 1994 (1994:69) “Yang dimaksud dengan
matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di pendidikan dasar dan
menengah”. “Berarti matematika SD adalah matematika yang diajarkan ditingkat
SD, matematika SLTP adalah matematika yang diajarkan di tingkat SLTP, dan
matematika SMU adalah matematika yang diajarkan ditingkat SMU”. xxvii
b. Fungsi Matematika Berdasarkan Kurikulum Sekolah 1994 (1994:609), fungsi
matematika sekolah sebagai berikut :
“Fungsi matematika sekolah adalah sebagai salah satu unsur masukan
instrumental, yang memiliki obyek dasar abstrak dan berlandaskan kebenaran
konsistensi, dalam sistem proses mengajar belajar dan mencapai tujuan sekolah”.
A. Contoh 1
42 + 13 – 11 = …
Penyelesaian :
Karena penjumlahan dan pengurangan sama kuat, maka operasi yang ditulis lebih dahulu
(disebelah kiri) dikerjakan lebih dahulu.
42 + 13 – 11 = 55 – 11
= 44
85 – 38 + 7 = 47 + 7
= 54
B. Contoh 2
3 x 6 : 2 = 18 : 2
= 9
8 : 2 x 5 = 4 x 5 xxix
= 20
Karena perkalian dan pembagian sama kuat, maka operasi yang ditulis lebih dahulu
dikerjakan lebih dahulu.
Contoh 3
40 – 5 x 4 = 40 – 20
= 20
C. Contoh 4
64 : 8 + 6 x 6 = 8 + 36
= 44
Karena operasi perkalian dan pembagian lebih kuat dari penjumlahan dan
pengurangan maka penyelesaian soal tersebut adalah sebagai berikut :
63 : 7 + 6 x 5 – 25 =
9 + 30 – 25 =
39 – 25 = 14
D. Contoh 5
(9 + 9) : 3 =
operasi yang terdapat didalam tanda kurung harus dikerjakan terlebih dahulu.
(9 + 9) : 3 = 18 : 3 = 6
5 x (10 + 2) = 5 x 12 = 60
Karena masih banyak kesalahan yang dialami siswa dalam pengerjaan hitung
campuran ini, peneliti sebagai guru kelas mencoba mrngunakan pembentukan xxx
kelompok-kelompok kecil dalam upaya meminimalkan kesalahan siswa dalam
pengerjaan hitung campuran.
Kelompok-kelompok kecil dilaksanakan dengan cara membentuk
kelompok siswa dalam satu kelas yang anggota setiap kelompoknya berkisar antara 3
– 5 siswa. Dalam satu kelompok terdiri dari siswa yang pandai semua, siswa yang
kurang pandai, atau terdiri dari siswa yang kurang pandai dan siswa yang pandai.
Dengan pembentukan kelompok-kelompok kecil, siswa merasa tidak bosan
dalam mengikuti KBM khususnya mata pelajaran matematika dan semangat
belajarnya meningkat sehingga prestasi belajarnya juga meningkat dan tingkat
kesalahan dalam pengerjaan soal-soal dapat diminimalkan.
B. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya secara individu manusia itu berbeda-beda, demikian pula
dalam memahami konsep-konsep akan dicapai melalui tingkat belajar yang
berbeda-beda. Matematika sebagai ilmu yang sasarannya cenderung sulit diterima
dan dipahami oleh siswa, menyebabkan siswa kurang berminat dan motivasi siswa
dalam mempelajari matematika. Salah satu alternatifnya adalah dengan diskusi
kelompok-kelompok kecil.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian masalah yang ada di atas maka, hipotesis tindakan yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. Apabila dilakukan diskusi kelompok-
kelompok kecil pada pengerjaan hitung campuran, maka hasil belajar siswa kelas IIIA
SD
Rambeanak I dapat ditingkatkan. xxxi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Rambeanak I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang
tepatnya di sebelah barat pasar ikan Ngrajek. xxxii
B. Subyek Penelitian
Sebagai subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas III SD Negeri Rambeanak I,
Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2004/2005 sebanyak 22
siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Menurut peneliti siswa
yang berjumlah lebih dari 20 cenderung untuk berbicara dengan temannya dan tidak
memperhatikan pelajaran. Bagi siswa yang berkemampuan tinggi tidak begitu bermasalah
namun bagi siswa yang berkemampuan sedang bahkan rendah besar sekali pengaruhnya,
karena apa yang dijelaskan guru tidak dapat diterima dengan jelas akibatnya dalam
mengerjakan tugas senantiasa memenuhi kesulitan akhirnya mendapat dinilai yang jelek.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka peneliti menerapkan model diskusi
kelompok-kelompok kecil.
xxxiii
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan pada siklus I adalah sebagai berikut
1) Guru mempersiapkan rencana pengajaran dengan materi operasi hitung
campuran.
2) Guru merencanakan pembagian kelompok-kelompok kecil.
3) Guru meminta bantuan kepada guru lain untuk mengamati
berlangsungnya PTK yang akan dilaksanakan.
4) Guru menentukan waktu atau jadwal pelaksanaan PTK.
b. Pelaksanaan.
Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan
yang terdiri dari 4 jam. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,
15 Maret 2005, pada jam ke 3 dan ke 4, selama 80 menit. Pertemuan
pertama membahas tentang pengurangan, penjumlahan dan perkalian.
Dengan perincian 10 menit digunakan untuk persiapan dan apersepsi, 50
menit untuk kegiatan inti, sedangkan 20 menit digunakan untuk
pelaksanaan tes secara individu dan pemberian pekerjaan rumah.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2005 pada jam ke 1
dan ke 2, selama 80 menit membahas tentang perkalian dan pembagian.
Sedangkan perincian waktunya 5 menit persiapan dan apersepsi, 30 menit
untuk kegiatan inti pembelajaran, 5 menit tanya jawab serta 40 menit untuk
tes akhir siklus I. Adapun pelaksanaan penelitian siklus I ini dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut
1) Menjelaskan pada siswa pelaksanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2) Memberikan apersepsi secara klasikal, untuk mengingat prasyarat yang
harus dikuasai sebelum mempelajari tentang hitung campuran.
3) Membagi siswa sesuai dengan kelompok yang direncanakan. xxxiv
4) Membagi Lembar Kerja Siswa pada tiap kelompok.
5) Menjelaskan cara-cara pengerjaan Lembar Kerja Siswa.
6) Mengawasi jalannya diskusi kelompok dalam pengerjaan Lembar Kerja
Siswa dan memberikan bimbingan pada kelompok yang masaih
kesulitan.
7) Memberikan penguatan pada hasil kerja siswa.
8) Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus I
9) Memberikan kesempatan siswa untuk melakuakan refleksi atas proses
pembelajaran yang dilakukan.
c. Pengamatan
Pengamat mengamati kegiatan guru, dan menuliskan hasil
pengamatannnya dalam lembar observasi untuk guru. Dengan hasil
pengamatan sebagai berikut.
1) Pada bagian awal guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran,
memberi motivasi dan apersepsi dengan baik
2) Sebagian kelompok yang dibuat guru tidak bisa melakukan kerja sama
dengan baik
3) Guru telah memberi kesempatan pada siswa sesuai dengan
kemampuannya. Walaupun demikian hanya beberapa kelompok saja
yang secara mandiri dapat menyelesaikan lembar kerja dengan baik.
4) Guru belum bias memberikan bimbingan secara khusus pada kelompok
yang masih mengalami kesulitan, karena disibukkan oleh pertanyaan-
pertanyaan dari kelompok lain. xxxv
5) Guru telah membantu siswa dalam mengerjakan hitung campuran
dengan materi yang ada.
6) Guru membantu siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di
depan kelas.
7) Guru memberi penguatan pada hasil kerja yang diperoleh siswa dengan
baik
Pengamat mengamati kegiatan siswa dalam memahami materi yang
diajarkan, aktivitas matematika dan kemampuan siswa menyelesaikan soal
hitung campuran. Hasil pengamatan aktifitas pada siklus I adalah sebagai
berikut.
1) Ada satu anak yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes
individu pada akhir siklus I, siswa tersebut memperoleh nilai 50.
2) Ada lima anak yang mendapat nilai 60. Dimungkinkan anak kurang
teliti dalam mengerjakan soal hitung campuran ( +,-,x).
3) Ada beberapa siswa yang tidak aktif dalam kerja kelompok.
4) Anak yang pandai seolah – seolah mau bekerja sendiri.
Pengamat mengamati jalannnya proses pembelajaran. Hasil
pengamatan proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut.
Proses pembelajaran yang benar.
1) Guru sudah dapat melakukan bimbingan siswa dalam diskusi
kelompok.
2) Sudah ada tanggapan dari siswa terhadap materi yang ada. Ditunjukkan
dengan keinginan mereka bersaing dengan kelompok lain untuk
mendapatkan nilai yang lebih baik.
3) Sebagian siswa telah dapat melakukan kerjasama atau berdiskusi
dengan baik dengan teman – teman dalam kelompoknya. xxxvi
Proses yang masih belum benar
1) Guru tidak tegas dalam memberikan tenggat waktu kelompok untuk
bekerja
2) Guru belum dapat melakukan kerja dengan adil antara satu kelompok
dengan kelompok yang lain. Sssehingga terlihat pilih kasih.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh maka perlu diadakan
sebuah refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam penelitian siklus
I diperoleh hasil refleksi sebagai berikut.
1) Preses pembelajaran belum sesuai dengan harapan dan rencana
pembelajaran. Proses pengerjaan LKS untuk siklus I terlalu lama
sehingga waktu presentasi sangat kurang sehingga pad siklus II nanti
pengalokasian waktu harus diperhatikan.
2) Pada siklus siswa yang aktihf bertanya hanya 8 anak dan yang
menjawab pertanyaan guru hanya 10 anak.
3) Keaktifan dalam kelompok masih sangat kurang. Dapat dilihat dari
keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru hanya
didominasi siswa yang pandai.
4) Diskusi yang ada dalam kelompok cenderung dikuasai oleh siswa yang
pandai dan siswa yang kuraang pandai hanyalah sebagai pelengkap.
5) Agar pada siklus II dihasilkan input yang lebih baik maka guru perlu
memperhatikan susunan kelompok dan memberikan motivasi yang
lebih kepada ssiswa yang kurang pandai.
6) Hasil belajar siklus I ssiswa yang sudah tuntas belajar ada 16 siswa
dengan nilai rat-rat 7,91. xxxvii
2. Siklus II
Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I tentang pembelajaran hitung
campuran. Siklus II dialaksanakan pada hari Selasa, 21 Maret 2005 pada jam 3
dan 4 selama 80 menit. Dengan alokasi waktu 10 menit persiapan dan
apersepsi, 50 menit kegiatan inti dan 20 menit terakhir adalah test individu
siswa dan pemberian tugas rumah. Tahapan siklus II adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan
1) Mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah berdasarkan hasil
analisa dari siklus I.
2) Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu hitung campuran
yang mengandung empat operasi hitung yaitu: penjumlahan,
pengurangan, pembagian, dan perkalian.
3) Melakukan perencanaan pembagian kelompok agar diperoleh susunan
kelompok yang efektif sehingga transfer konsep dengan penggunaan
tutor sebaya dapat efektif.
4) Merancang kembali penggunaan instrumen-instrumen yang ada
sehingga benar-benar efektif penggunaannya.
5) Pada siklus II penggunaan tutor sebaya menggunakan media siswa
yamg pandai dalam diskusi kelompok.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan dalam satu
pertemuan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) Sebelum mulai semua faktor harus sudah siap. Baik guru, siswa
maupun alat atau instrument peraga. xxxviii
2) Kegiatan belajar diawali dengan pembagian hasil dari siklus I. Diikuti
dengan penjelasannya dan pemberian pujian untuk siswa yang berhasi
dan memberikan motivasi bagi siswa yang kurang berhasil.
3) Guru memberikan apersepsi secara klasikal, untuk mengiangat lagi
pelajaran yang sudah diajarkan.
4) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa masing-masing kelompok
untuk dikerjakan dan didiskusikan.
5) Guru memberikan bimbingan selama proses diskusi bagi kelompok
yang mengalami masalah.
6) Memberikan arahan agar setiap kelompok dapat membuat simpulan
dari hasil diskusi mereka.
7) Secara bergantian guru memberikan arahan agar setiap kelompok
melakukan presentasi terhadap hasil diskusi mereka.
8) Memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa.
9) Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan secara individu.
c. Pengamatan
Berdasarkan pengamatan pada setiap siklus baik siklus I maupun II
guru sudah dapat memperbaiki kesalahannya dalam setiap siklusnya.
Pengamat mengamati kegiatan guru, dan menuliskannya dalam lembar
observasi guru. Hasil pengamatannya adalah sebagai berikut.
1) Pada bagian awal penyampaian guru tentang apersepsi dan tujuan
pembelajaran dengan baik.
2) Pengelolaan kelas dalam pembelajarn terlaksana lebih baik.
3) Kelompok yang dibentuk pada siklus II bisa bekerja sama dengan baik
dan lebih aktif. xxxix
4) Guru dapat membimbing siswa untuk menyajikan hasil kerja
kelompoknya.
Pengamat mengamati kegiatan siswa dalam memahami materi yang
diajarkan, kemampuan untuk menarik kesimpulan, aktivitas matematika,
dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal hitung campuran. Serta
menuliskan hasil pengamatan nya dalam lembar kerja siswa. Hasil
pengamatan aktivitas siswa pada siklus II sebagai berikut.
1) Sebagian besar siswa sudah bias memahami apa yang disampaikan oleh
guru. Hal itu dibuktikan oleh pengamat.
2) Semua siswa sudah aktif dalam kerja kelompok.
3) Sudah tidak ada anak yang mendapat nilai 50.
4) Ada dua anak yang mndapat nilai 65 karena kedua anak tersebut
memang kemampuannya kurang dari siswa yang lain.
5) Suasana kelas sudah kondusif dan nyaman untuk melakukan proses
pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh maka diadakan
suatu proses refleksi dari tindakan yang telah dilaksanakan. Dalam
penelitiian siklus II diperoleh hasil refleksi sebagaai berikut.
1) Rencana pembelajaran yang ada dapat dilaksanakan dengan baik.
2) Pengelolaan pembelajarn dengan metode diskusi yang dilaksanakan
oleh guru sudah berlangsung lebih baik daripada siklus I.
3) Suasana kelas sudah kondusif dan siswa melakukan diskusi dengan
nyaman.
E. Kriteria Keberhasilan
Penelitian dikatakan berhasil jika nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas IIIA SD
Rambeanak I Mungkid untuk pokok bahasan hitung campuran adalah ≥ 7,5 dan jumlah
siswa yang lulus adalah ≥ 85%.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. Siklus I
Berdasarkan pengamatan pembelajaran dengan diskusi kelompok-kelompok kecil
yang dilakukan pada siklus I didapatkan data sebagai berikut.
a. Siswa yang aktif bertanya ada 8 anak ( 36,4%) . Siswa yang aktif menjawab
pertanyaan guru ada 10 anak (45,5%) dan yang 18,1% anak yang masih pasif
b. Data analisis daya serap siswa pada evaluasi siklus I menunjukkan bahwa nilai
rata-rata yang dicapai siswa kelas IIIA SD Rambeanak I mencapai 7,91. Dari
22 siswa yang terdapat pada kelas IIIA, siswa yang mencapai batas ketuntasan xli
belajar siklus I sebanyak 16 siswa (72,7%), sedangkan siswa yang belum
tuntas belajar sebanyak 6 siswa (27,3%).
2. Siklus II
Dari hasil pengamatan proses pembelajaran siklus II dengan metode diskusi
kelompok-kelompok kecil diperoleh data sebagai berikut.
a. Anak yang aktif bertanya bertambah menjadi 13 siswa (59%), kurang aktf 7 (
31,9%) dan yang masih pasif adalah sebanyak 2 siswa (9,1%).
b. Siswa yang aktif diskusi dalam kelompoknya ada 15 siswa (68,2), kurang aktif
4 siswa (18,2%) dan yang masih pasif 3 siswa (13,6).
c. Pada siklus II anak yang belum tuntas ada 2 siswa (9,1%) dan yang sudah
tuntas ada 20 siswa (90,1%), sedangkan nilai rata-rata pada siklus II mencapai
8,8.
d. Berdasarkan data temuan hasil refleksi evaluasi dalam siklus II ini secara
keseluruhan proses pembelajaran dengan diskusi kelompok-kelompok kecil
untuk pokok pembahasan hitung campuran berlangsung dengan baik. Sehingga
hasil belajar siswa dapat ditingkatkan hal itu menunjukkan bahwa proses
pembelajaran hitting campuran telah menuju proses yang lebih baik.
E. Pembahasan
Pelaksanaan pada siklus I belum menunjukkan adanya pengaruh yang efektif dan
besar dari penggunaan metode diskusi kelompok-kelompok kecil dalam penghitungan
hitung
campuran. Hal ini dapat dilihat dari prosentase siswa yang aktif bertanya kepada guru
hanya
sebesar (36,4%), sedangkan yang aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
hanya
(45,5%). Sedang sisanya masih belum memberikan perhatian terhadap apa yang
dilakukan xlii
oleh guru mereka. Mereka asyik ngobrol, bercanda dengan teman satu bangku atau teman
diskusi dalam kelompok mereka
Tetapi dalam penyelesaian soal hitung campuran secara individu prosentase nilai yang
diraih kelas (72,7%) dan nilai rata-rata yang dicapai adalah 7,91.
Ketidakberhasilan siklus I terjadi dikarenakan berbagai macam factor. Perencanaan
yang dilakukan guru pada siklus I masih banyak kekurangan dan terlihat belum matang,
siswa masih canggung dalam menjalankan diskusi Pembagian kelompok yang dilakukan
oleh
guru masih belum efektif. Sehingga terlihat kecenderungan siswa yang kurang pandai
hanya
sebagai pelengkap dari diskusi kelompok dan siswa yang pintar cenderung bertindak
superior.
Keadaan seperti ini adalah kondisi yang tidak baik apabila dibiarkan sehingga harus ada
penyempurnaan rencana pengajaran.
Pada siklus I peran guru yang kurang efektif berakibat pada kurang kondusifnya
suasana proses pembelajaran kelas yang berujung pada rendahnya nilai siswa dalam
mengerjakan Lembar Kerja Siswa. Rendahnya nilai siswa dalam mengerjakan Lembar
Kerja
Siswa harus menjadi perhatian guru walaupaun proses pembelajaran seluruhnya ada di
tangan
siswa tapi peran guru sangatlah penting untuk memberikan bimbingan bagi siswa yang
kurang
pandai. Karena apabila siswa kurang pandai tidak diperhatikan maka proses pembelajarn
hitung campuran dengan metode diskusi kelompok-kelompok kecil tetap tidak efektif.
Kekurangan yang ada pada siklus I harus menjadi bahan pertimbangan yang penting
bagi guru pada saat melakukan penyusunan siklus II. Sebab siklus II merupakan
penyempurnaan dari siklus I. Dan siklus II harus lebih baik daripada siklus I.
Pada siklus II guru membuat sebuah rencana pembelajaran dan kelompok belajar yang
baru. Perubahan yang dilakukan guru juga memperhatikan faktor tutor sebaya yang
ternyata xliii
sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadapa materi hitung campuran.
Perubahan itu ternyata membuat diskusi berkembang lebih baik dan keaktifan siswa
ternyata
dapat meningkat.
Keaktifan siswa ternyata mendorong nilai ketuntasan siswa dalam materi
pembelajaran hitung campuran meningkat, Sehingga dapat dikatakan bahwa langkah
yang
telah dilakukan oleh guru tersebut merupakan langkah efektif. Nilai keaktifan siswa pada
siklus II adalah sebagai berikut:
1. Anak yang aktif bertanya bertambah menjadi 13 siswa (59%), kurang aktif 7 (
31,9%) dan yang masih pasif adalah sebanyak 2 siswa (9,1%).
2. Siswa yang aktif diskusi dalam kelompoknya ada 15 siswa (68,2), kurang aktif 4
siswa (18,2%) dan yang masih pasif 3 siswa (13,6).
Karena nilai keaktifan yang meningkat maka nilai ketuntasan belajar siswa dalam
mengerjakan soal individu hitung campuran ternyata meningkat pula. Berikut ini adalah
nilai
ketuntasan siswa dalam mengerjakan soal hitung campuran.
1) Pada siklus II anak yang belum tuntas ada 2 siswa (9,1%) dan yang sudah tuntas
ada 20 siswa (90,1%), sedangkan nilai rata-rata pada siklus II mencapai 8,8.
xliv
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa diskusi
kelompok-kelompok kecil dengan mengelompokkan siswa yang pandai dengan siswa
xlv
yang kurang pandai dan menggunakan siswa yang pandai menjadi tutor sebaya bagi
siswa
yang kurang pandai ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IIIA SD
Rambeanak I, Kecamatan Mungkid dalam menyelesaikan soal hitung campuran. Pada
siklus II rata-rata nilai yang dicapai adalah 8,8 dengan prosentase kelulusan ketuntasan
belajar adalah 90,9%.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas, peneliti
mengetahui pembelajaran melalui diskusi kelompok-kelompok kecil sebagai
pembelajaran
yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD Rambeanak I Mungkid dalam
menyelesaikan soal hitung campuran, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut.
1. Hendaknya guru kelas III SD Rambeanak I dalam pembelajaran hitung campuran
menggunakan diskusi kelompok-kelompok kecil.
2. Dengan adanya diskusi kelompok-kelompok kecil dapat menciptakan pembelajaran
yang aktif bagi siswa dan kelompoknya.
3. Dengan diskusi kelompok-kelompok kecil diharapkan siswa kelas III dapat
mengerjakan soal-soal hitung campuran.
xlvi
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sudjana dan Wari Suwariyah. 1991. Model-Model Mengajar CBSA. Bandung:
Sinar
Baru
Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang. 1989. Belajar dan Pembelajaran. IKIP
Semarang 1989.
xlviii
Lampiran 1
SUBYEK PENELITIAN
SISWA KELAS IIIA SD RAMBEANAK I MUNGKID
TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005
Lampiran 2
RENCANA PEMBELAJARAN
Tujuan
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Siswa mengenal soal hitung yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari empat
pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Materi Pelajaran
Dalam menyelesaikan soal hitung campuran perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
Perkalian dan pembagian adalah setingkat, maka operasi yang dimuka (disebelah kiri)
pengerjannya didahulukan.
Contoh :
3 x 5 : 3 = 45 : 3 = 15
9 x 4 : 3 = 36 : 3 = 12
Penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat, sehingga operasi hitung yang dimuka
(disebelah kiri) pengerjaannya didahulukan.
Contoh :
42 + 28 - 9 = 70 - 9 = 63
85 - 26 + 6 = 59 + 6 = 65
Perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya dari pada penjumlahan dan
pengurangan, sehingga operasi perkalian dan pembagian pengerjannya didahulukan.
Contoh :
(5 x 7) : 5 = 35 : 5 = 7
4 x (18 + 7) = 4 x 25 = 100
Kegiatan Pembelajaran
Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas li
Langkah-langkah Kegiatan
Pra kegiatan KBM (5 menit)
Persiapan siswa secara fisik (menyiapkan buku dan alat tulis) serta persiapan
secara phiskis (kesiapan siswa menerima pelajaran).
Pengaturan tempat duduk siswa.
Berdoa.
Mengabsen siswa.
Menyiapkan media pembelajaran.
Evaluasi
Prosedur
Tes awal : ada (dalam apersepsi)
Tes dalam proses : ada (dalam KBM)
Tes akhir : ada (latihan soal yang dikerjakan siswa secara
perorangan)
Jenis Tes
Tes lisan : Selama berlangsung KBM.
Tes tertulis : Pada saat siswa mengerjakan soal-soal dalam LKS baik secara
kelompok ataupun secara individu.
Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang-kurangnya dua
dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian sesuai urutan pengerjaan hitung yang berlaku.
Kelas / Semester : III / 2
Waktu : 20 menit
Petunjuk Umum :
Kerjakan tugas dengan sebaik-baiknya !
Diskusikan dengan anggota kelompokmu !
Petunjuk Kegiatan :
Selesaikan soal-soal di bawah ini sesuai urutan pengerjaannya !
1. 45 – 5 x 8 = …
2. 26 + 24 : 6 = …
3. 40 + 56 : 7 = …
4. 64 – 28 : 4 = …
5. 45 : 9 - 4 = …
6. 100 – 80 : 4 =
7. 8 x 50 : 10 =
8. 1.450 + 1.350 + 2 x 100 =
9. 675 – 5 x 5 =
10. 9 x 9 2.450 =
Kelompok : lv
Ketua :
Penulis :
Anggota :1.
2.
LAMPIRAN 5
PETUNJUK UMUM
1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas pada lembar jawab!
2. Kerjakan semua soal yang ada!
3. Periksalah kembali seluruh pekerjaanmu sebelum diserahka kepada guru!
PETUNJUK KHUSUS
Selesaikan soal-soal dibawah ini dengan benar!
Pekerjaan kelas
1. 42 – 6 x 6 =….-….. =..............
2. 30 + 42 ; 6 = …+… =..............
3. 28 + 30 : 5 =….+… =..............
4. 54 – 21 : 3 =….+… =.............. lvi
5. 81 : 9 – 5 =…..+…. =..............
6. 100 : 10 + 15 =…+.. =..............
7. 110 + 20 : 4 =…+….=..............
8. 1.430 + 456 -1357=….-…..=....
9. 1.450 – 70 x 8 =…-…= ............
10. 5 x 36 : 6=….x…… =...............
LAMPIRAN 6
KUNCI JAWABAN
1. 42 – 6 x 6 = 42 -36 =6
2. 30 + 42 ; 6 = 30 + 7 = 47
3. 28 + 30 : 5 = 28 + 6 = 34
4. 54 – 21 : 3 = 54 – 7 = 47
5. 81 : 9 – 5 = 9 – 5 =4
6. 100 : 10 + 15 = 10 + 15 = 25
7. 110 + 20 : 4 = 110 +5 = 115
8. 1.430 + 456 -1357= 1.886 – 1.357 = 529
9. 1.450 – 70 x 8 = 1.450 – 560 = 890
10. 5 x 36 : 6 = 5 x 6 = 30
lvii
PEKERJAAN RUMAH
1. 40 x 5 x 30 =
2. 100 + 45 : 9 =
3. (20 + 5) x 9 =
4. 500 : 5 - 35 =
5 7 x (56 : 7) =
lviii
Lampiran 7
ANALISIS HASIL ULANGAN HARIAN SIKLUS I
Pertemuan I
SIKLUS I PERTEMUAN I
JUMLAH
NO
ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
ASPEK KOGNITIF
1. Siswa memahami bahasa yang digunakan guru dalam
menjelaskan materi pelajaran
16 6
2. Siswa dapat memahami penjelasan guru mengenai materi hitung
campuran
14 8
3. Siswa mengerti maksud dari pertanyaan yang diberikan guru 18 4
4. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru 17 5
5. Siswa dapat menjelaskan cara menyelesaikan soal hitung
campuran yang mengandung sekurang-kurangnya 2 operasi
hitung
15 7
6. Banyak siswa yang benar ( > 75% ) dalam mengerjakan seluruh
soal hitung campuran
16 6
ASPEK EFEKTIF
1. Siswa siap duduk dibangku masing-masing pada waktu
pelajaran dimulai
22 0
2. Siswa siap dengan buku atau alat pelajaran 22 0
3. Siswa tenang pada waktu guru menerangkan 20 2
4. Siswa tertarik dengan penjelasan guru 19 3
5. Siswa mencatat materi yang diterangkan guru 22 0
6. Siswa aktif bertanya 8 14
7. Siswa menjawab setiap pertanyaan guru 10 4
8. Siswa senang melaksanakan kerja kelompok 20 2
9. Seluruh siswa aktif dalam melaksanakan kerja kelompok 17 5
10. Siswa dapat bekerja sama dan berhubungan siswa lain
14 8
ASPEK PSIKOMOTORIK
1. Siswa cepat merespon pertanyaan yang diberikan guru 15 7
2. Siswa terampil dalam mengelola kerjasama dalam kerja
kelompok
18 4
JUMLAH
PROSENTASE
Muzayanah
NIP. 130575090
LAMPIRAN 9
Pengampu : Ismarwanti
Sekolah : SD Negeri Rambeanak I
Kelas/Semester : 3 / III
Tanggal : 15 Maret 2005
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Alokasi Waktu : 80 menit
V 90 BS
ASPEK EFEKTIF
1. Membantu siswa menumbuhkan percaya diri V 85 BS
2. Menunjukkan sifat simpatik terhadap perasaan
kesukaran siswa
V 80 BS
3. Menunjukkan sifat ramah penuh pengertian dan
kesabaran
V 90 BS
4. Menunjukkan semangat dalam mengajar V 90 BS
5. Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat
dan serasi
V 80 BS
ASPEK PSIKOMOTORIK
V 70 BS
No Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai Komentar
3. Mendemontrasikan kemampuan pembelajaran V 80 BS lxi
dengan menggunakan metoda yang tepat
4. Melakukan pelaksanaan evaluasi baik secara tertulis,
lisan maupun dengan pengamatan
V 85 BS
Keterangan Nilai :
> = Baik sekali
70-84 = Baik
60-69 = Cukup
Magelang, 15 Maret 2005
Observer
Muzayanah
NIP. 130575090 lxii
LAMPIRAN 10
NO
ASPEK YANG DICAPAI
SKOR
MAKS
SKOR
1. Tujuan Pengajaran Umum (TPU)
1.1 Kemampuan yang didukung…………………….. 3 3
1.2 Tingkat perkembangan siswa yang dituntut…….. 3 3
1.3 Rumusan………………………………………… 3
9
5
3.2 Pengorganisasian……………………………….. 5 5
3.3 Cakupan…………………………………………. 5 4
3.4 Rumusan………………………………………… 5
20
26
4
5. Alat / Media yang digunakan
5.1 Jenisnya dikaitkan dengan tujuan……………….. 3 3
5.2 Cara pemakaian…………………………………. 3
9
3 lxiii
5.3 Pengadaan………………………………………..
3 3
NO
ASPEK YANG DICAPAI
SKOR
MAKS
SKOR
6. EVALUASI
6.1 Relevansi prosedur evaluasi dengan tujuan…….. 4 3
6.2 Relevansi alat evaluasi dengan tujuan…………... 3 3
6.3 Pokok uji dikaitkan dengan TPK……………….. 4 3
6.4 Alokasi waktu…………………………………… 4 3
6.5 Petunjuk cara mengerjakan…………………… 3 3
6.6 Kriteria pencapaian…………………………… 4
22
Observer
Muzayanah
NIP. 130 575 090
lxiv
LAMPIRAN 11
NO
ASPEK YANG DINILAI SKOR MAKS SKOR
1. Ketrampilan membuka pelajaran 10 10
2. Ketrampilan dalam mengadakan evaluasi 10 9
3. Penguasaan materi 10 10
4. Ketrampilan menjelaskan 10 8
5. Ketrampilan penguatan 10 9
6. Ketrampilan memimpin diskusi 10 8
7. Ketepatan waktu 10 9
8. Ketrampilan bertanya 10 9
9. Ketrampila mengelola kelas 10 10
10. Ketrampilan menutup pelajaran 10 9
Penilai
Muzayanah
NIP. 130 575 090
lxv
Lampiran 12
SUBYEK PENELITIAN
SISWA KELAS IIIA SD RAMBEANAK I MUNGKID
TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005
Lampiran 13
RENCANA PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2
Tujuan
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Siswa mengenal soal hitung yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari empat
pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Materi Pelajaran
Dalam menyelesaikan soal hitung campuran perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
Perkalian dan pembagian adalah setingkat, maka operasi yang dimuka (disebelah kiri)
pengerjannya didahulukan.
Contoh :
3 x 5 : 5 = 45 : 5 = 9
6 x 5 : 2 = 30 : 2 = 15
Penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat, sehingga operasi hitung yang dimuka
(disebelah kiri) pengerjaannya didahulukan.
Contoh :
42 + 28 - 9 = 70 - 9 = 63
85 - 26 + 6 = 59 + 6 = 65
Perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya dari pada penjumlahan dan
pengurangan, sehingga operasi perkalian dan pembagian pengerjannya didahulukan.
Contoh :
(5 x 7) : 5 = 35 : 5 = 7
4 x (18 + 7) = 4 x 25 = 100
Kegiatan Pembelajaran
Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas lxviii
Langkah-langkah Kegiatan
Pra kegiatan KBM (5 menit)
Persiapan siswa secara fisik (menyiapkan buku dan alat tulis) serta persiapan
secara phiskis (kesiapan siswa menerima pelajaran).
Pengaturan tempat duduk siswa.
Berdoa.
Mengabsen siswa.
Menyiapkan media pembelajaran.
Evaluasi
Prosedur
Tes awal : ada (dalam apersepsi)
Tes dalam proses : ada (dalam KBM)
Tes akhir : ada (latihan soal yang dikerjakan siswa secara
perorangan)
Jenis Tes
Tes lisan : Selama berlangsung KBM.
Tes tertulis : Pada saat siswa mengerjakan soal-soal dalam LKS baik secara
kelompok ataupun secara individu.
Petunjuk Umum :
Kerjakan tugas dengan sebaik-baiknya !
Diskusikan dengan anggota kelompokmu !
Petunjuk Kegiatan :
Selesaikan soal-soal di bawah ini sesuai urutan pengerjaannya !
1. 45 – 5 x 8 = …
2. 26 + 24 : 6 = …
3. 40 + 56 : 7 = …
4. 64 – 28 : 4 = …
5. 45 : 9 - 4 = …
6. 100 – 80 : 4 =
7. 8 x 50 : 10 = lxxii
8. 1.450 + 1.350 + 2 x 100 =
9. 675 – 5 x 5 =
10. 9 x 9 2.450 =
Kelompok :
Ketua :
Penulis :
Anggota :1.
2.
LAMPIRAN 15
PETUNJUK UMUM
1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas pada lembar jawab!
2. Kerjakan semua soal yang ada!
3. Periksalah kembali seluruh pekerjaanmu sebelum diserahka kepada guru!
LAMPIRAN 16
KUNCI JAWABAN
1. 60 – 20 + 25 = 65
2. 18 + 100 = 118
3. 35 – 20 = 15
4. 1500 + 150 – 250 = 1400
5. 46 – 27 = 13
6. 80 + 7 – 10 = 78
7. 50 + 24 – 15 = 59
8. 100 + 63 – 25 = 138
9. 75 – 30 = 45
10. 140 + 25 – 50 = 115
lxxv
LAMPIRAN 17
lxxvi
LAMPIRAN 19
SIKLUS I PERTEMUAN II
JUMLAH
NO
ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
ASPEK KOGNITIF
1. Siswa memahami bahasa yang digunakan guru dalam
menjelaskan materi pelajaran
17 5
2. Siswa dapat memahami penjelasan guru mengenai materi
hitung campuran
16 6
3. Siswa mengerti maksud dari pertanyaan yang diberikan
guru
18 4
4. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru 16 6
5. Siswa dapat menjelaskan cara menyelesaikan soal hitung
campuran yang mengandung sekurang-kurangnya 2
operasi hitung
15 7
6. Banyak siswa yang benar ( > 75% ) dalam mengerjakan
seluruh soal hitung campuran
17 5 lxxvii
ASPEK EFEKTIF
1. Siswa siap duduk dibangku masing-masing pada waktu
pelajaran dimulai
22 0
2. Siswa siap dengan buku atau alat pelajaran 21 1
3. Siswa tenang pada waktu guru menerangkan 20 2
4. Siswa tertarik dengan penjelasan guru 18 4
5. Siswa mencatat materi yang diterangkan guru 22 0
6. Siswa aktif bertanya 16 6
7. Siswa menjawab setiap pertanyaan guru 18 4
8. Siswa senang melaksanakan kerja kelompok 20 2
9. Seluruh siswa aktif dalam melaksanakan kerja kelompok 20 2
10. Siswa dapat bekerja sama dan berhubungan siswa lain
18 4
ASPEK PSIKOMOTORIK
1. Siswa cepat merespon pertanyaan yang diberikan guru 17 5
2. Siswa terampil dalam mengelola kerjasama dalam kerja
kelompok
18 4
JUMLAH
PROSENTASE
Muzayanah
NIP. 130575090
lxxviii
LAMPIRAN 20
Pengampu : Ismarwanti
Sekolah : SD Negeri Rambeanak I
Kelas/Semester : 3 / III
Tanggal : 17 Maret 2005
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Alokasi Waktu : 80 menit lxxix
V 90 BS
ASPEK EFEKTIF
1. Membantu siswa menumbuhkan
percaya diri
V 90 BS
2. Menunjukkan sifat simpatik terhadap
perasaan kesukaran siswa
V 85 BS
3. Menunjukkan sifat ramah penuh
pengertian dan kesabaran
V 90 BS
4. Menunjukkan semangat dalam mengajar V 90 BS
5. Mengembangkan hubungan antar
pribadi yang sehat dan serasi
V 85 BS
ASPEK PSIKOMOTORIK
V 80 BS
No Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai Komentar
3. Mendemontrasikan kemampuan
pembelajaran dengan menggunakan
metoda yang tepat
V 80 BS
4. Melakukan pelaksanaan evaluasi baik
secara tertulis, lisan maupun dengan
pengamatan
V 90 BS
Observer
Muzayanah
NIP. 130575090 lxxxi
LAMPIRAN 21
NO
ASPEK YANG DICAPAI
SKOR
MAKS
SKOR
1. Tujuan Pengajaran Umum (TPU)
1.1 Kemampuan yang didukung…………………….. 3 3
1.2 Tingkat perkembangan siswa yang dituntut…….. 3 3
1.3 Rumusan………………………………………… 3
9
5
3.2 Pengorganisasian……………………………….. 5 4
3.3 Cakupan…………………………………………. 5 4
3.4 Rumusan………………………………………… 5
20
26
4
5. Alat / Media yang digunakan lxxxii
5.1 Jenisnya dikaitkan dengan tujuan……………….. 3 3
5.2 Cara pemakaian…………………………………. 3 3
5.3 Pengadaan………………………………………..
3
9
3
NO
ASPEK YANG DICAPAI
SKOR
MAKS
SKOR
6. EVALUASI
6.1 Relevansi prosedur evaluasi dengan tujuan…….. 4 4
6.2 Relevansi alat evaluasi dengan tujuan…………... 3 4
6.3 Pokok uji dikaitkan dengan TPK……………….. 4 3
6.4 Alokasi waktu…………………………………… 4 3
6.5 Petunjuk cara mengerjakan…………………… 3 4
6.6 Kriteria pencapaian…………………………… 4
20
Penilai
Muzayanah
NIP. 130 575 090
lxxxiii
LAMPIRAN 22
NO
ASPEK YANG DINILAI SKOR MAKS SKOR
1. Ketrampilan membuka pelajaran 10 10
2. Ketrampilan dalam mengadakan evaluasi 10 9
3. Penguasaan materi 10 10
4. Ketrampilan menjelaskan 10 9
5. Ketrampilan penguatan 10 8
6. Ketrampilan memimpin diskusi 10 8
7. Ketepatan waktu 10 9
8. Ketrampilan bertanya 10 9
9. Ketrampila mengelola kelas 10 10
10. Ketrampilan menutup pelajaran 10 10
Jumlah skor penampilan mengajar : 92
Penilai
Muzayanah
NIP. 130 575 090 lxxxiv
Lampiran 23
SUBYEK PENELITIAN
SISWA KELAS IIIA SD RAMBEANAK I MUNGKID
TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005
Lampiran 24
RENCANA PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Tujuan
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Siswa mengenal soal hitung yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari empat
pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Materi Pelajaran
Dalam menyelesaikan soal hitung campuran perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
Perkalian dan pembagian adalah setingkat, maka operasi yang dimuka (disebelah kiri)
pengerjannya didahulukan.
Contoh :
3 x 5 : 3 = 45 : 3 = 15
4 x 4 : 4 = 16 : 4 = 4
Penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat, sehingga operasi hitung yang dimuka
(disebelah kiri) pengerjaannya didahulukan.
Contoh :
42 + 28 - 9 = 70 - 9 = 63
85 - 26 + 6 = 59 + 6 = 65
Perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya dari pada penjumlahan dan
pengurangan, sehingga operasi perkalian dan pembagian pengerjannya didahulukan.
Contoh :
(5 x 7) : 5 = 35 : 5 = 7
4 x (18 + 7) = 4 x 25 = 100
Kegiatan Pembelajaran
Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas lxxxvii
Langkah-langkah Kegiatan
Pra kegiatan KBM (5 menit)
Persiapan siswa secara fisik (menyiapkan buku dan alat tulis) serta persiapan
secara phiskis (kesiapan siswa menerima pelajaran).
Pengaturan tempat duduk siswa.
Berdoa.
Mengabsen siswa.
Menyiapkan media pembelajaran.
Evaluasi
Prosedur
Tes awal : ada (dalam apersepsi)
Tes dalam proses : ada (dalam KBM)
Tes akhir : ada (latihan soal yang dikerjakan siswa secara
perorangan)
Jenis Tes
Tes lisan : Selama berlangsung KBM.
Tes tertulis : Pada saat siswa mengerjakan soal-soal dalam LKS baik secara
kelompok ataupun secara individu.
Lampiran 25
Petunjuk Umum :
Kerjakan tugas dengan sebaik-baiknya !
Diskusikan dengan anggota kelompokmu !
Petunjuk Kegiatan :
Selesaikan soal-soal di bawah ini sesuai urutan pengerjaannya !
1. 45 – 5 x 8 = …
2. 26 + 24 : 6 = …
3. 40 + 56 : 7 = …
4. 64 – 28 : 4 = …
5. 45 : 9 - 4 = …
6. 100 – 80 : 4 =
7. 8 x 50 : 10 =
8. 1.450 + 1.350 + 2 x 100 =
9. 675 – 5 x 5 =
10. 9 x 9 2.450 =
Kelompok : xci
Ketua :
Penulis :
Anggota :1.
2.
LAMPIRAN 27
PETUNJUK UMUM
4. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas pada lembar jawab!
5. Kerjakan semua soal yang ada!
6. Periksalah kembali seluruh pekerjaanmu sebelum diserahka kepada guru!
PETUNJUK KHUSUS
Selesaikan soal-soal dibawah ini dengan benar!
Pekerjaan kelas
1. 60 – 40 : 2 + 25 =...............
2. 3 x 6 + 200 – 100 =...............
3. 50 : 10 x 7 – 20 =............... xcii
4. 1500 + 3 x 50 – 250 =...............
5. 200 : 5 – 9 x 3 =...............
6. 9 x 9 + 63 : 9 – 10 =...............
7. 100 : 2 + 12 x 2 – 15 =...............
8. 700 : 7 + 7 x 9 – 25 =...............
9. 15 x 5 – 90 : 3 =...............
10. 140 + 125 : 5 – 50 =...............
xciii
LAMPIRAN 28
KUNCI JAWABAN
1. 45 – 35 – 14 : 7 = 10 – 2 = 8
2. 50 x 8 : 20 + 17 = 400 : 20 – 17 = 20 – 17 = 3
3. 200 : 4 x 8 – 70 + 50 x 8 – 70 = 400 – 70 = 330
4. 35 x 2 – 420 – 6 = 70 – 70 = 0
5. (350 + 140) = 7 – 90 = 490 : 7 – 60 = 70 – 60 = 10
6. 400 : 8 + 8 x 8 = 50 + 64 = 114
7. 5000 : 5 + 30 x 9 = 1000 + 270 = 1270
8. 706 + 540 : 9 – 520 = 706 + 60 – 520 = 766 – 520 = 246
9. 80 x 6 + 250 : 5 = 480 + 50 = 530
500 : 5 + 9 x 9 – 121 = 100 + 81 – 121 = 181 – 121 = 60
xciv
LAMPIRAN 30
SIKLUS II PERTEMUAN I
JUMLAH
NO
ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
ASPEK KOGNITIF
1. Siswa memahami bahasa yang digunakan guru dalam
menjelaskan materi pelajaran
18 4
2. Siswa dapat memahami penjelasan guru mengenai materi
hitung campuran
20 2
3. Siswa mengerti maksud dari pertanyaan yang diberikan
guru
19 3
4. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru 17 5
5. Siswa dapat menjelaskan cara menyelesaikan soal hitung
campuran yang mengandung sekurang-kurangnya 2
operasi hitung
17 5
6. Banyak siswa yang benar ( > 75% ) dalam mengerjakan
seluruh soal hitung campuran
20 2
ASPEK EFEKTIF
1. Siswa siap duduk dibangku masing-masing pada waktu
pelajaran dimulai
22 0
2. Siswa siap dengan buku atau alat pelajaran 22 0
3. Siswa tenang pada waktu guru menerangkan 19 3
4. Siswa tertarik dengan penjelasan guru 19 3
5. Siswa mencatat materi yang diterangkan guru
6. Siswa aktif bertanya 13 9 xcv
7. Siswa menjawab setiap pertanyaan guru 18 4
8. Siswa senang melaksanakan kerja kelompok 15 7
9. Seluruh siswa aktif dalam melaksanakan kerja kelompok 18 4
10. Siswa dapat bekerja sama dan berhubungan siswa lain
ASPEK PSIKOMOTORIK
1. Siswa cepat merespon pertanyaan yang diberikan guru 16 6
2. Siswa terampil dalam mengelola kerjasama dalam kerja
kelompok
18 4
JUMLAH 283 61
PROSENTASE
LAMPIRAN 31
Pengampu : Ismarwanti
Sekolah : SD Negeri Rambeanak I
Kelas/Semester : 3 / III
Tanggal : 21 Maret 2005
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Alokasi Waktu : 80 menit
V 90 BS
ASPEK EFEKTIF
1. Membantu siswa menumbuhkan
percaya diri
V 95 BS
2. Menunjukkan sifat simpatik terhadap
perasaan kesukaran siswa
V 90 BS
3. Menunjukkan sifat ramah penuh
pengertian dan kesabaran
V 90 BS
4. Menunjukkan semangat dalam mengajar V 90 BS
5. Mengembangkan hubungan antar
pribadi yang sehat dan serasi
V 85 BS
ASPEK PSIKOMOTORIK
V 85 BS
No Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai Komentar
3. Mendemontrasikan kemampuan
pembelajaran dengan menggunakan
metoda yang tepat
V 85 BS
4. Melakukan pelaksanaan evaluasi baik
secara tertulis, lisan maupun dengan
pengamatan
V 95 BS
Keterangan Nilai :
Observer
xcvii
Muzayanah
NIP. 130575090
LAMPIRAN 32
NO
ASPEK YANG DICAPAI
SKOR
MAKS
SKOR
1. Tujuan Pengajaran Umum (TPU)
1.1 Kemampuan yang didukung…………………….. 3 3
1.2 Tingkat perkembangan siswa yang dituntut…….. 3
9
3 xcviii
1.3 Rumusan………………………………………… 3 3
5
5
3.2 Pengorganisasian……………………………….. 5 4
3.3 Cakupan…………………………………………. 5 4
3.4 Rumusan………………………………………… 5
20
26
4
5. Alat / Media yang digunakan
5.1 Jenisnya dikaitkan dengan tujuan……………….. 3 3
5.2 Cara pemakaian…………………………………. 3 3
5.3 Pengadaan………………………………………..
3
9
3
NO
ASPEK YANG DICAPAI
SKOR
MAKS
SKOR
6. EVALUASI
6.1 Relevansi prosedur evaluasi dengan tujuan…….. 4 4
6.2 Relevansi alat evaluasi dengan tujuan…………... 3 3
6.3 Pokok uji dikaitkan dengan TPK……………….. 4 4
6.4 Alokasi waktu…………………………………… 4 4
6.5 Petunjuk cara mengerjakan…………………… 3 3
6.6 Kriteria pencapaian…………………………… 4
22
3
Penilai
Muzayanah
NIP. 130 575 090
c
LAMPIRAN 33
NO
ASPEK YANG DINILAI SKOR MAKS SKOR
1. Ketrampilan membuka pelajaran 10 9
2. Ketrampilan dalam mengadakan evaluasi 10 10
3. Penguasaan materi 10 10
4. Ketrampilan menjelaskan 10 9
5. Ketrampilan penguatan 10 9
6. Ketrampilan memimpin diskusi 10 9
7. Ketepatan waktu 10 8
8. Ketrampilan bertanya 10 9
9. Ketrampila mengelola kelas 10 10
10. Ketrampilan menutup pelajaran 10 10
Penilai
Muzayanah
NIP. 130 575 090
ci
Lampiran 34
ciii