You are on page 1of 70

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

IIIA SD RAMBEANAK I KECAMATAN MUNGKID


KABUPATEN MAGELANG DALAM
MENYELESAIKAN SOAL HITUNG CAMPURAN
MELALUI DISKUSI KELOMPOK-KELOMPOK KECIL

SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH
NAMA : ISMARWANTI
NIM : 4102903130
PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN : MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
ii

Abstraksi

Upaya meningkatkan kualitas pendidikan merupakan salah satu fokus dalam


pembangunan pendidikan di Indonesia. Salah satu pemecahan beberapa permasalahan
yang
digunakan dalam rangka peningkatan kualaitas pendidikan itu adalah pemanfaatan
penelitian
pendidikan. Penelitian pendidikan yang dimaksud salah satunya penelitian tindakan
kelas.
Dengan kata lain bahwa penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu cara yang
baik
bagi guru untuk memperbaiki atau meningkatkan layanan pendidikan.
Penelitian ini berjudul ”Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IIIA SD Rambeanak I
Mungkid Kabupaten Magelang Dalam Menyelesaikan Soal Hitung Campuran Melalui
Diskusi Kelompok-Kelompok Kecil“.
Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah apakah melalui diskusi
kelompok-kelompok kecil dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan
soal
hitung campuran. Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan minat belajar
siswa kelas IIIA SD Rambeanak I dalam menyelesaikan hitung campuran dan untuk
mengenalkan pada siswa pembelajaran matematika dengan melalui diskusi kelompok-
kelompok kecil. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IIIA SD
Rambeanak
I tahun pelajaran 2004/2005, guru kelas IIIA dan pengamat.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti melaksanakan dalam 2 siklus. Masing-
masing siklus dilaksanakan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan
dan refleksi.
Dari hasil penelitian siklus I siswa yang tuntas belajar mencapai 72,7 % dengan nilai
rata-rata 7,91 sedangkan pada siklus II yang sudah tuntas belajar mencapai 90,9%
dengan
nilai rata-rata 8,09. Pada siklus II siswa sudah cukup baik dalam penguasaan pokok
bahasan
hitung campuran melalui kelompok-kelompok kecil.
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
dalam mengerjakan soal hitung campuran dapat ditingkatkan dengan melalui diskusi
kelompok-kelompok kecil yang memotivasi siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
Diskusi
kelompok-kelompok kecil layak diteruskan sebagai alternatif pembelajaran yang mampu
meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan matematika. Diskusi kelompok-
kelompok layak disosialisasikan kepada guru pelajaran matematika dan diterapakan pada
pembalajaran di kelas.

iii

PENGESAHAN

Skripsi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIIA
SD RAMBEANAK I KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG
DALAM MENYELESAIKAN SOAL HITUNG CAMPURAN MELALUI DISKUSI
KELOMPOK-KELOMPOK KECIL

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : ....................................................
Tanggal : ....................................................

Ketua, Sekretaris,

Drs. Kasmadi Imam S, M.S Drs. Supriyono, M.Si


NIP. 130781011 NIP. 130815345
Pembimbing Utama, Ketua Penguji,

Drs. Suhito, M.Pd Dra. Isti Hidayah, M.Pd


NIP. 130604210 NIP. 131813672

Pembimbing Pendamping, Anggota Penguji,

Drs. Zaenuri Mastur, SE, M.Si, Akt Drs. Suhito, M.Pd


NIP. 131785185 NIP. 130604210

Anggota Penguji,

Drs. Zaenuri Mastur, SE, M.Si, Akt


NIP. 131785185
iv

Motto

Dan Kami tidak memikulkan kewajiban kepada seseorang kecuali


yang sepadan dengan kemampuannya;..................
( TQS. Al Mu’minuun : 62 )

Dan Allah Maha Melihat segala yang kamu lakukan.


(TQS. Al Mumtahanah : 3)

Hidup harus menjadi lebih baik dikemudian hari

Kuperuntukan
Untuk suamiku tercinta
dan kedua anakku tersayang Antok dan Puput
terima kasih atas kasih sayang dan dukungan
kalian buat bunda selama ini

KATA PENGANTAR vi
10. Teman-teman staff pengajar dan karyawan SDN Rambeanak I, terima kasih atas doa,
dukungan, bimbingan dan bantuan yang tak terhingga jumlahnya.
11. Pihak-pihak yang telah berkenan membantu,berdoa dan membimbing penulis yang
tak
dapat penulis sebutkan karena keterbatasan tempat, terima kasih sebesar-besarnya.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya di sana-sini. Maka penulis
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran membangun dari semua pihak. Karena
hanya
orang yang berjiwa besarlah yang mau menerima kritik dan saran.
Akhir kata semoga skripsi yang telah penulis buat ini dapat sedikit bermanfaat demi
kemajuan bagi dunia pendidikan di Indonesia ini.

Magelang, Juli 2005

Penulis
vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…...…………………………………………………...…….i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………...…….....iv
KATA PENGANTAR.........…………………………………………………..….v
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Alasan Pemilihan Judul…………………………………..……….............1
B. Perrmasalahan…………………………………..………………….…......5
C. Penegasan Istilah ......................................................................................6
D. Tujuan Penelitian........................................................................................7
E. Manfaat Penelitian…………………………………………..……............7
F. Sistematika Penulisan Skripsi…………………………………………....8

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN.......................10


A. Landasan Teori…………………………………………….......................10
B. Kerangka Berpikir…………………..……………………...….................23
C. Hipotesis Tindakan.....................................................................................24

viii
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................25
A. Lokasi Penelitian.......................................................................................25
B. Subyek Penelitian……………………………..……………...………….25
C. Prosedur Penelitian………..…….…….....................................................26
D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data................................................35
E. Kriteria Keberhasilan…………………………………....………............36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN….........…………….37


A. Hasil Penelitian siklus .................………………………………………37
B. Pembahasan…………………………………………………………….38

BAB V PENUTUP…………………………………………………………….42
A. Simpulan………………………………………………………………..42
B. Saran…………………………………………………………………....42

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………44
ix
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Subyek Penelitian…………………………………………….45
Lampiran 2 Rencana Pembelajaran……………………………………….46
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa…………………………………………53
Lampiran 4 Kisi-Kisi Penyusunan Test Hasil Belajar………………….…54
Lampiran 5 Soal Test siklus I………………………………………….….55
Lampiran 6 Jawaban Soal Test Siklus……………………………….……56
Lampiran 7 Analisis Hasil Ulangan Harian Siklus I Pertemuan 1…….….58
Lampiran 8 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1........59
Lampiran 9 Observasi Pelaksanaan Tindakan Oleh Guru Siklus I…….....60
Lampiran 10 Lembar Penilaian Rencana Pengajaran Siklus I...................62
Lampiran 11 Lembar Penilaian Penampilan Mengajar Siklus I.................64
Lampiran 12 Subyek Penelitian……………………………………….….65
Lampiran 13 Rencana Pembelajaran Pertemuan 2……………………....66
Lampiran 14 Lembar Kerja Siswa……………………………………......72
Lampiran 15 Soal Test siklus………………………………………….…73
Lampiran 16 Kunci Jawaban…………………………………………......75
Lampiran 17 Soal Pekerjaan Rumah…………………………………......76
Lampiran 18 Analisis Hasil Ulangan Harian Siklus I Pertemuan 2...........77
Lampiran 19 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2.....78
Lampiran 20 Observasi Pelaksanaan Tindakan Oleh Guru Siklus I…......79
Lampiran 21 Lembar Penilaian Rencana Pengajaran Siklus I...................81
Lampiran 22 Lembar Penilaian Penampilan Mengajar Siklus I................83 x
Lampiran 23 Subyek Penelitian………………………………………...84
Lampiran 24 Rencana Pembelajaran Siklus II.........................................85
Lampiran 25 Lembar Kerja Siswa……………………………………...91
Lampiran 26 Kisi-Kisi Penyusunan Test Hasil Belajar……...…………92
Lampiran 27 Soal Test siklus II…..………………………...…………..93
Lampiran 28 Kunci Jawaban…………………………………………...94
Lampiran 29 Analisis Hasil Ulangan Harian Siklus II............................95
Lampiran 30 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II......................96
Lampiran 31 Observasi Pelaksanaan Tindakan Oleh Guru…………....97
Lampiran 32 Lembar Penilaian Rencana Pengajaran Siklus II..............99
Lampiran 33 Lembar Penilaian Penampilan Mengajar Siklus II............101
Lampiran 34 Foto-Foto Kegiatan KBM..................................................102
xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Alasan pemilihan judul


Dalam pembangunan nasional, pembangunan pendidikan diartikan untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut kualitasnya untuk
menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi, guna menjamin pelaksanaan dan
kelangsungan pembangunan tersebut. Oleh karena itu adanya lembaga pendidikan
sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia .
Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas
dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum
yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan tetapi tanpa
mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun dan etika. Serta didukung pula
penyediaan sarana prasarana yang memadai. Pendidikan yang dilaksanakan sedini
mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga,
masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan pondasi yang
sangat bermanfaat dalam memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Matematika sebagai salah satu pelajaran yang diberikan mulai jenjang Sekolah
Dasar harus pula memperkuat pondasi tersebut. Seiring dengan usaha tersebut telah
diambil beberapa kebijakan oleh pemerintah, antara lain pada tanggal 2 Mei 1984,
pemerintah mencanangkan wajib belajar 6 tahun atau setingkat SD. Kemudian
dilanjutkan wajib belajar 9 tahun atau setingkat SLTP yang dicanangkan mulai tanggal
2 Mei 1994. xii
Upaya peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu elemen
terpenting didalam pembangunan pendidikan Indonesia. Salah satu pemecahan
beberapa permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan itu adalah pemanfaatan penelitian pendidikan. Penelitian pendidikan yang
dimaksud adalah penelitian tindakan kelas.
Tim peneliti proyek PGSM (1990:6) menjelaskan pengertian tindakan kelas
sebagai berikut:

Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat refleksi oleh
pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari
tindakan. Tindakan mereka dalam melaksanakan tugas , memperdalam
pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki dimana
terjadinya kesalahan dalam praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.
Dengan kata lain bahwa penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu
cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki atau meningkatkan layanan
pendidikan.
Menurut Dimyati (1994:3) dalam proses belajar mengajar ada empat
komponen penting yang berpengaruh untuk keberhasilan siswa yaitu : bahan belajar,
suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru sebagai subyek pembelajaran.
Keterampilan berhitung merupakan salah satu tujuan pembelajaran
matematika. Menurut GBPP mata pelajaran matematika di SD (1994:70) tujuan
khusus pengajaran matematika yaitu menumbuhkan serta mengembangkan
ketrampilan yaitu menumbuhkan serta mengembangkan ketrampilan berhitung sebagai
alat dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan pengetahuan dasar xiii
matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut. Namun kenyataannya menunjukkan
bahwa masih banyak siswa sekolah dasar masih rendah kemampuannya dalam
mengerjakan berhitung atau matematika, mereka menyenangi matematika hanya pada
permulaan matematika yang sederhana. Makin tinggi tingkat sekolahnya , makin sukar
matematika yang dipelajari sehingga semakin berkurang minat belajarnya. Matematika
dianggap salah satu ilmu yang sukar. Kadang-kadang mereka terpaksa mengikuti
pelajaran matematika hanya karena takut dimarahi oleh guru, sehingga siswa
mengikuti pelajaran hanya asal-asalan saja, dampaknya siswa tidak memiliki
kemampuan untuk memahami sekaligus memecahkan masalah-masalah matematika
yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-harinya. Sedangkan
matematika berfungsi sebagai alat mengembangkan komunikasi dengan lambang serta
ketajaman penalaran yang dapat mmembantu memperjelas dan menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa masih kesulitan dalam
mendahulukan soal yang harus didahulukan antara tanda x , + , - , : . Terbukti dari
rata-rata kelas untuk pokok bahasan soal hitung campuran masih rendah.
Beberapa faktor patut diduga sehingga penyebab tidak keberhasilan siswa
diantaranya adalah jumlah siswa yang cukup banyak ukuran kelas di SD yaitu
sebanyak 25 siswa, sehingga didalam kelas cenderung untuk berbicara sendiri kurang
perhatian terhadap pelajaran. Untuk itu peneliti mencoba dengan mengelompokkan
siswa dalam kelompok kecil yang beranggotakan antara 3-5 orang siswa setiap
kelompoknya, dengan harapan melelui kelompok kecil siswa akan lebih aktif dalam
menyampaikan pendapatnya. Seperti dikemukakan oleh H.Erman Suherman
(2001:217), bahwa melalui kelompok-kelompok kecil, dapat melatih siswa xiv
mengemukakan pendapatnya, menerima pendapat orang lain, mendiskusikan masalah
secara bersama dan merangkum pendapat dari teman teman dalam satu kelompok
dalam bentuk tulisan.
Faktor lain yang mempengaruhi ketidakberhasilan siswa adalah soal-soal atau
carapengajarannya kurang memotivasi siswa dalam belajar. Maka peneliti perlu
menggantiny dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan harapan siswa lebih tertarik
serta mendapat permasalahan yang baru dengan format yang baru pula, hal ini dapat
memotivasi siswa untuk lebih menyenangi matematika kemudian mengerjakan soal-
soal didalamnya lebih antusias, yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi
belajar sehingga belajar tuntas yang kita harapkan dapat tercapai dan kesalahan siswa
dapat diminimalkan.
Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
tindakan kelas dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil. Adapun judul
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IIIA SD Rambeanak I Kecamatan Mungkid
Dalam Menyelesaikan Soal Hitung Campuran Melalui Diskusi Kelompok - Kelompok
Kecil”.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas
dengan alasan sebagai berikut:
1.Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IIIA SD Rambeanak 1 Mungkid.
Karena peneliti mengajar di SD tersebut sehingga dengan sendirinya dapat
mengetahui hambatan serta keberhasilan siswa dalam belajar. xv
2.Kegiatan penelitian tersebut belum pernah diadakan di sekolah tempat peneliti
mengajar.
3.Peneliti ingin meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal hitung
campuran melalui diskusi kelompok-kelompok kecil.

B. Permasalahan
Dari uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah sebagai berikut. “Melalui diskusi kelompok-kelompok kecil apakah hasil
belajar siswa kelas IIIA dalam menyelesaikan soal hitung campuran dapat
ditingkatkan?”

C. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran dalam memahami istilah-istilah
yang ada dalam penelitian tindakan kelas ini, maka perlu adanya ruang penegasan
istilah dan pembahasan ruang lingkup penelitian.
Bagian-bagian yang perlu penjelasan adalah sebagai berikut:
1.Diskusi.
Diskusi adalah suatu perundingan untuk bertukar pikiran tentang masalah. Dalam
kaitan ini adalah masalah hitung campuran.
2.Siswa kelas IIIa SD Rambeanak 1 Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang
adalah siswa-siswi yang pada tahun ajaran 2004/2005 adalah tercatat sebagai siswa-
siswi kelas IIIa SD Rambeanak 1 Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang .
3.Soal Hitung Campuran. xvi
Soal hitung campuran adalah soal yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari
empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
sesuai dengan urutan pengerjaan hitung yang berlaku.
4.Kelompok-kelompok Kecil.
Pembentukan kelompok-kelompok kecil ini adalah suatu cara dalam pembelajaran
dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 3-5
siswa.
Pembagian kelompok dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.Kedekatan tempat duduk.
b.Nomor urut absen.
c.Urut abjad siswa.
d.Acak, menurut kehendak siswa.
e.Membagi kelompok menurut kemampuan berpikir siswa.
Dengan demikian batasan istilah judul penelitian tindakan kelas ini secara
keseluruhan adalah suatu penelitian tindakan kelas yang bertujuan menekan serendah
mungkin kekeliruan siswa dalam menyelesaikan soal hitung campuran dengan melalui
pembentukan kelompok dalam kelas.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa kelas IIIA SD Rambeanak I dalam menyelesaikan
soal-soal hitung campuran dengan metode diskusi kelompok-kelompok kecil.
xvii
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah mengurangi kesalahan siswa yang kurang
nilainya dalam mata pelajaran matematika, khususnya dalam masalah yang berkaitan
dengan soal hitung campuran serta siswa dapat bekerja sama secara aktif dengan
teman satu kelompok. Daan juga disebutkan sebagai berikut:
1.Bagi Guru
Dengan diadakannya penelitian tindakan kelas ini guru dapat secara bertahap
mengevaluasi kesalahannya dalam menyajikan pelajaran, dan sekaligus mencari
solusi yang tepat dalam menyajikan materi pelajaran hingga siswa akan lebih tertarik
,lebih bergairah , termoyivasi yang pada ujungnya dapat membuat kesalahan siswa
menjadi lebih minimal.
2.Bagi Siswa
Penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa yang mengalami ketertinggalan
dalam pelajaran sedangkan bagi siswa yang mampu akan mengasah kemampuannya
sehingga menjadi semakin trampil serta mudah dalam melakukan pemahaman
terhadap materi pelajaran.
3.Bagi sekolah
Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi sekolah sebab akan menghasilkan
suatu kontribusi yang nyata. Kontribusi ini akan menghasilkan wacana yang
bermuara kepada peningkatan daripada kualitas sekolah. Dan akan membuat sekolah
menjadi siap dalam menghadapi perubahan-perubahan jaman.

F. Sistematika Penulisan Skripsi xviii


Sistematika penulisan skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian adalah sebagai
berikut ini:
1.Bagian awal
Pada bagian ini memuat beberapa halaman yang terdiri dari judul skripsi,
abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan daftar lampiran.
2.Bagian ke dua
Pada bagian ini memuat lima bab yang terdiri dari sebagai berikut:
BabI : Pendahuluan yang berisi alasan pemilihan judul,
permasalahan,penegasan istilah, tujuan dan manfaat, serta
sistematika penulisan skripsi.
BabII : Landasan teori dan hipotesis tindakan yang berisi tentang landasan
teori dan hipotesis tindakan.
BabIII : Metode penelitian mencakup lokasi obyek penelitian, rancangan
penelitian, tolok ukur keberhasilan, instrument penelitian, serta
cara pengumpulan data.
BabIV : Hasil penelitian dan pembahasan, meliputi hasil penelitian siklus
I,II,III, dan pembahasannya.
BabV : Penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.
3.Bagian ketiga
Bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

xix

BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori

1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Sumarjo (1989:1) belajar merupakan suatu kegiatan seseorang membuat dan
menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan,
sikap, dan ketrampilan. Sudah barang tentu tingkah laku tersebut adalah tingkah laku
yang
positif artinya untuk mencari kesempurnaan hidupnya.
Menurut Ngalim Purwanto (1980:80), “Pada hakekatnya terdapat beberapa
etemen yang mencirikan adanya individu sedang belajar yakni rubahan tingkah
laku yang diperoleh melalui latihan atau pengalaman.”
Beberapa ahli juga memberikan pengertian belajar sebagai berikut :
1) Nana Sudjana (1989:5) mengartikan belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan perubahan pada diri seseorang.
2) Herman Hudoyo (1990:1) mengemukakan belajar adalah proses kegiatan
yang mengakibatkan perubahan tingkah laku. xx
3) Robert MW Travers dalam buku Psikologi Belajar, mengemukakan bahwa
belajar mencakup perubahan tingkah laku yang relatif permanen sebagai
hasil penggarapan kondisi-kondisi dalam lingkungan (Tim Pengembangan
MKDK IKIP Semarang 1989:2).
4) Waridjan mengartikan belajar sebagai proses berupaya untuk memperoleh
perubahan tingkah laku dengan menyatakan bahwa belajar adalah suatu
proses untuk memperoleh perubahan tingkah laku (Tim Pengembangan
MKDK IKIP Semarang 1989:36)
5) Rochman Nata Widjaya (1984:13) memberikan definisi mengenai belajar
sebagai berikut : “Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan”
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
kegiatan yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku.
Perubahan yang terjadi setelah seseorang melakukan kegiatan belajar dapat
berupa pengertian atau pengetahuan, ketrampilan ataupun sikap. Belajar
merupakan peristiwa yang terjadi secara sadar dan disengaja, juga disertai dengan
tindakan-tindakan mental seperti berpikir dan berimajinasi, artinya seseorang yang
terlibat pada peristiwa belajar pada akhirnya menyadari bahwa ia telah
mempelajari sesuatu. Sehingga perubahan tingkah laku yang terjadi merupakan
perubahan yang diperoleh dari kegiatan yang disadari dan sengaja dilakukan.

b. Belajar Matematika xxi


Jeromc Brunner (dalam Herman Hudojo, 1988:56) menyatakan tentang belajar
matematika sebagai berikut : Belajar
matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang
terdapat dalam materi-materi yang dipelajari
serta menjalankan hubungan antar konsep-konsep dan struktur-struktur itu. Lain dari itu
peserta didik lebih mudah mengingat
matematika itu bila yang dipelajari merupakan pola yang struktur.
Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar matematika mempunyai
empat aspek yaitu fakta, konsep, prinsip, dan skill.
Menurut Pandoyo, (1984:3-5), pengertian hal-hal tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1) Fakta adalah sesuatu yang sesuai dengan kenyataan atau sesuatu yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
2) Konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan
benda-benda kedalam contoh atau bukan contoh. Konsep memiliki tiga
dimensi :
a) Internalisasi pengembangan pola mental yang memberikan pada kita untuk
merasakan dan menggunakan konsep tersebut.
b) Verbalisasi atau kemampuan mendefinisikan konsep tersebut.
c) Nama, artinya mengetahui nama yang memberikan pada konsep-konsep
tersebut. Contoh dari konsep adalah : lingkaran, persegi, dan persegi
panjang.

3) Prinsip sebagai pola hubungan fungsional antara konsep-konsep


Prinsip-prinsip pokok disebut hukum atau teorema yang disajikan dalam
bentuk rumus. Contoh prinsip adalah penjumlahan dua bilangan real adalah
komulatif, dua garis lurus yang tidak sejajar dan terletak dalam suatu bidang
datar akan berpotongan di satu titik.
xxii
4) Ketrampilan adalah ketrampilan mental untuk menjalankan prosedur untuk
menyelesaikan masalah atau suatu kemampuan memberikan jawaban yang
benar dan tepat.
Contoh dari skill adalah kemampuan dapat menyelesaikan soal materi
penjumlahan atau pengurangan.
2. Kesulitan Belajar
Suhito (1986:26), mengemukakan tentang definisi kesulitan belajar adalah
sebagai berikut.
Definisi I
Suatu masalah belajar (kesulitan belajar) itu ada kalau seseorang siswa itu jelas
tidak memenuhi harapan-harapan yang disyaratkan kepadanya oleh sekolah,
baik yang tercantum sebagai tujuan formal dari kurikulum maupun harapan
yang ada di dalam pandangan atau anggapan guru/Kepala Sekolah.

Definisi II
Suatu masalah belajar itu timbul kalau seorang siswa itu jelas berada di bawah
taraf perilaku dari sebagian besar teman-teman sesuai/sekelasnya, baik
mengenai penguasaan mata pelajaran formal dari kurikulum maupun dalam
kebiasaan belajar dan perilaku sosial yang dianggap penting oleh guru.

Definisi III
Tidak hanya anak-anak yang jelas hasil belajarnya berada di bawah teman-
teman seusia/sekelasnya dianggap mempunyai kesulitan belajar, tetapi juga
anak-anak yang mempunyai kemampuan tinggi dapat dianggap mempunyai
kesulitan belajar kalau mereka hanya mencapai hasil belajarnya sama dengan
rata-rata kelas dan tidak mencapai taraf kemampuannya sendiri yang telah
didugakan kepadanya.

3. Ketuntasan Belajar
Menurut Suhito (1986:7), menyebutkan bahwa ketuntasan belajar menurut kurikulum
1984 adalah sebagai berikut.
a) Ketuntasan belajar dapat dilihat secara kelompok maupun secara perorangan. xxiii
b) Secara kelompok ketuntasan belajar telah dicapai jika sekurang-kurangnya 85%
dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan telah memenuhi kriteria ketuntasan
belajar secara perorangan.
c) Secara perorangan ketuntasan belajar dinyatakan telah terpenuhi jika seorang
siswa telah mencapai taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap unit
bahan yang dipelajari, dalam kurikulum 1984 taraf penguasaan minimal yang
ditetapkan bagi ketuntasan belajar secara perorangan adalah sebagai berikut :
1) 75% dari materi setiap bahasan, denganmelalui penilaian normatif.
2) 60% dari nilai ideal raport (10) yang diperoleh melalui perhitungan hasil tes
sumatif dan ko kulikuler.

4. Prestasi Belajar
Didalam pendidikan, prestasi belajar merupakan faktor yang sangat penting dan sering
dijadikan pokok pembicaraan atau permasalahan antar pendidik, karena prestasi
belajar mencerminkan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran.
Berikut ini diberikan pengertian prestasi belajar menurut beberapa ahli :
a. Suharsini Arikunto (1998:5) berpendapat bahwa prestasi adalah tingkatan-
tingkatan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Nana Sudjana (1998:5) menyebutkan bahwa belajar adalah suatu proses yang
ditandai adanya perubahan pada diri seseorang.
Perubahan proses hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah
pengetahuan, penalaran, sikap, tingkah laku,
ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta aspek-aspek lain yang ada pada diri individu
yang sedang belajar.
c. Gozali (dalam Suhito, 1989:4) mengemukakan bahwa prestasi adalah hasil kerja
suatu lapangan yang telah dicapai dengan sangat mengagumkan.
d. Ocmar Hamalik (dalam Suhito, 1989:4) mengemukakan prestasi adalah hasil
interaksi baik dari dalam diri individu maupun dari luar individu yang
bersangkutan.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil kerja
yang
dicapai seseorang dengan kemampuan maksimal. xxiv
Dengan memperhatikan pengertian prestasi dan pengertian belajar, maka
dapat disimpulkan prestasi belajar adalah hasil dari belajar yang dicapai seseorang
dengan kemampuan maksimal.
5. Motivasi Belajar
Motivasi adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan
diri baik dalam rangka mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, psikomotorik,
maupun sikap, menurut WS. Winkel (Tim MKDK 1992:33) Motivasi belajar merupakan
keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar
demi mencapai suatu tujuan.
1) Peranan dan Fungsi Motivasi Belajar
Seseorang melakukan aktivitas karena ada faktor pendorong dari dalam dirinya. Begitu
pula dengan kegiatan belajar, siswa melakukan kegiatan karena adanya dorongan untuk
melakukan aktivitas demi tujuan yang diinginkan.
Dalam hubungan dengan belajar, motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dan
menentukan seseorang melakukan aktivitas belajar. Dengan adanya faktor penggerak
siswa akan melakukan kegiatan belajar, dengan segenap energi yang dimiliki secara
optimal. Jadi dalam hal motivasi mempunyai peranan untuk menumbuhkan gairah,
merasa
senang, dan bersemangat melakukan kegiatan/aktivitas belajar, Sardiman (1992:84)
mengatakan bahwa “Dengan motivasi yang tinggi senantiasa akan melakukan intensitas
usaha belajar bagi para siswa”.
Dari pendapat tersebut jelaslah bahwa siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan
menaruh perhatian yang besar terhadap pelajaran yang diberikan dan diaktualisasikan
dalam kegiatan belajarnya. xxv
Menurut Winkel (dalam TIM MKDK, 1992:150) “Siswa yang mempunyai motivasi yang
kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar”.
Berdasarkan peranan dari motivasi tersebut, menurut Sardiman (1992:85) motivasi
belajar
mempunyai empat fungsi yaitu sebagai berikut :
a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor dari
setiap kegiatan belajar yang akan dikerjakan.
b) Menentukan arah perbuatan yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai, sesuai
yang diinginkan.
c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan dan sesuai dengan tujuan serta menyisihkan perbuatan-perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
d) Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk mencapai prestasi belajar. Dari
fungsi-fungsi motivasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi
mendorong untuk berbuat, menentukan arah perbuatan belajar, menyeleksi
perbuatan belajar, berfungsi meningkatkan prestasi, semakin tinggi
kemungkinan untuk berhasil atau berprestasi.
e) Diskusi kelompok-kelompok kecil adalah salah satu media pengajaran yang
dapat digunakan sebagai variasi pada pengajaran matematika. Karena diskusi
kelompok-kelompok kecil termasuk media pengajaran, maka penggunaan
kelompok-kelompok kecil dalam kegiatan belajar mengajar dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dan siswa lebih aktif.

2) Macam-macam Motivasi Belajar xxvi


Menurut Sardiman (1992:89-90) motivasi ada dua macam yaitu sebagai berikut :
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi tidak
perlu rangsangan dari luar, tetapi tumbuh dari dalam individu sensiri.
Contohnya siswa melakukan belajar karena betul-betul ingin mendapatkan
kemampuan secara mendalam, ingin terampil bukan karena tujuan lain.

b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinil adalah motif-motif yang aktif. Karena adanya perangsang
dari luar, motifasi ekstrinik merupakan bentuk motifasi yang didalam aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorogan dari luar dan tidak mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar.
Contohnya siswa yang melakukan aktivitas belajar karena ingin mendapatkan
nilai baik sehingga dipuji oleh guru dan teman-temannya. Walaupun motivasi
ini tidak mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar, tetapi peranannya sangat
penting sebab keadaan siswa itu berubah-ubah atau dinamis, sehingga motivasi
ekstrinsik tetap diperlukan.

6. Matematika Sekolah
a. Pengertian Matematika Sekolah
Berdasarkan Kurikulum Sekolah 1994 (1994:69) “Yang dimaksud dengan
matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di pendidikan dasar dan
menengah”. “Berarti matematika SD adalah matematika yang diajarkan ditingkat
SD, matematika SLTP adalah matematika yang diajarkan di tingkat SLTP, dan
matematika SMU adalah matematika yang diajarkan ditingkat SMU”. xxvii
b. Fungsi Matematika Berdasarkan Kurikulum Sekolah 1994 (1994:609), fungsi
matematika sekolah sebagai berikut :
“Fungsi matematika sekolah adalah sebagai salah satu unsur masukan
instrumental, yang memiliki obyek dasar abstrak dan berlandaskan kebenaran
konsistensi, dalam sistem proses mengajar belajar dan mencapai tujuan sekolah”.

c. Tujuan Matematika Sekolah


Berdasarkan Kurikulum Sekolah 1994 (1994:70) tujuan umum diberikannya
matematika dijenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut :
(1) Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di
dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan
bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur,
efektif dan efisien.
(2) Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola
pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan.

Dengan demikian tujuan pendidikan matematika pada jenjang pendidikan


dasar dan pendidikan menengah memberi tekanan pada penataran nalar dan
pembentukan sikap siswa serta juga memberi tekanan pada ketrampilan dalam
penerapan matematika.
d. Tujuan Pengajaran Matematika di SD
Pada buku kurikulum Pendidikan Dasar 1994 (1994:70) tujuan pengajaran
matematika di SD adalah sebagai berikut :
(1) Menumbuhkan dan mengembangkan ketrampilan berhitung
menggunakan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari
(2) Menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialih gunakan, melalui
kegiatan matematika.
(3) Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar
lebih lanjut di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
(4) Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin.
xxviii
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa-siswa SD setelah selesai
mempelajari matematika bukan saja diharapkan memiliki sikap kritis, cermat, jujur
dan cara pikir logis dan rasional dalam menyelesaikan suatu masalah melainkan
juga harus mampu menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari serta
memiliki pengetahuan matematika yang cukup kuat sebagai bekal untuk
mempelajari matematika lebih lanjut dan dalam mempelajari ilmu-ilmu lain.

8. Pembahasan Materi Perhitungan campuran


Dalam pengerjaan soal hitungan campuran, perlu diingat beberapa hal sebagai berikut :
a. Punjumlahan (+) dan pengurangan (-)
b. Perkalian (x ) dan pembagian (: ) sama kuat
c. Perkalian (x )b dan pembagian ( : ) lebih kuat dari Punjumlahan (+) dan
pengurangan (-)
d. Operasi yang terdapat didalamnya kurung harus dikerjakan lebih dulu.

A. Contoh 1
42 + 13 – 11 = …
Penyelesaian :
Karena penjumlahan dan pengurangan sama kuat, maka operasi yang ditulis lebih dahulu
(disebelah kiri) dikerjakan lebih dahulu.
42 + 13 – 11 = 55 – 11
= 44
85 – 38 + 7 = 47 + 7
= 54

B. Contoh 2
3 x 6 : 2 = 18 : 2
= 9
8 : 2 x 5 = 4 x 5 xxix
= 20

Karena perkalian dan pembagian sama kuat, maka operasi yang ditulis lebih dahulu
dikerjakan lebih dahulu.

Contoh 3
40 – 5 x 4 = 40 – 20
= 20

C. Contoh 4
64 : 8 + 6 x 6 = 8 + 36
= 44

Karena operasi perkalian dan pembagian lebih kuat dari penjumlahan dan
pengurangan maka penyelesaian soal tersebut adalah sebagai berikut :
63 : 7 + 6 x 5 – 25 =
9 + 30 – 25 =
39 – 25 = 14

D. Contoh 5
(9 + 9) : 3 =
operasi yang terdapat didalam tanda kurung harus dikerjakan terlebih dahulu.
(9 + 9) : 3 = 18 : 3 = 6
5 x (10 + 2) = 5 x 12 = 60
Karena masih banyak kesalahan yang dialami siswa dalam pengerjaan hitung
campuran ini, peneliti sebagai guru kelas mencoba mrngunakan pembentukan xxx
kelompok-kelompok kecil dalam upaya meminimalkan kesalahan siswa dalam
pengerjaan hitung campuran.
Kelompok-kelompok kecil dilaksanakan dengan cara membentuk
kelompok siswa dalam satu kelas yang anggota setiap kelompoknya berkisar antara 3
– 5 siswa. Dalam satu kelompok terdiri dari siswa yang pandai semua, siswa yang
kurang pandai, atau terdiri dari siswa yang kurang pandai dan siswa yang pandai.
Dengan pembentukan kelompok-kelompok kecil, siswa merasa tidak bosan
dalam mengikuti KBM khususnya mata pelajaran matematika dan semangat
belajarnya meningkat sehingga prestasi belajarnya juga meningkat dan tingkat
kesalahan dalam pengerjaan soal-soal dapat diminimalkan.

B. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya secara individu manusia itu berbeda-beda, demikian pula
dalam memahami konsep-konsep akan dicapai melalui tingkat belajar yang
berbeda-beda. Matematika sebagai ilmu yang sasarannya cenderung sulit diterima
dan dipahami oleh siswa, menyebabkan siswa kurang berminat dan motivasi siswa
dalam mempelajari matematika. Salah satu alternatifnya adalah dengan diskusi
kelompok-kelompok kecil.

C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian masalah yang ada di atas maka, hipotesis tindakan yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. Apabila dilakukan diskusi kelompok-
kelompok kecil pada pengerjaan hitung campuran, maka hasil belajar siswa kelas IIIA
SD
Rambeanak I dapat ditingkatkan. xxxi

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Rambeanak I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang
tepatnya di sebelah barat pasar ikan Ngrajek. xxxii
B. Subyek Penelitian
Sebagai subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas III SD Negeri Rambeanak I,
Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2004/2005 sebanyak 22
siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Menurut peneliti siswa
yang berjumlah lebih dari 20 cenderung untuk berbicara dengan temannya dan tidak
memperhatikan pelajaran. Bagi siswa yang berkemampuan tinggi tidak begitu bermasalah
namun bagi siswa yang berkemampuan sedang bahkan rendah besar sekali pengaruhnya,
karena apa yang dijelaskan guru tidak dapat diterima dengan jelas akibatnya dalam
mengerjakan tugas senantiasa memenuhi kesulitan akhirnya mendapat dinilai yang jelek.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka peneliti menerapkan model diskusi
kelompok-kelompok kecil.
xxxiii
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan pada siklus I adalah sebagai berikut
1) Guru mempersiapkan rencana pengajaran dengan materi operasi hitung
campuran.
2) Guru merencanakan pembagian kelompok-kelompok kecil.
3) Guru meminta bantuan kepada guru lain untuk mengamati
berlangsungnya PTK yang akan dilaksanakan.
4) Guru menentukan waktu atau jadwal pelaksanaan PTK.
b. Pelaksanaan.
Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan
yang terdiri dari 4 jam. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,
15 Maret 2005, pada jam ke 3 dan ke 4, selama 80 menit. Pertemuan
pertama membahas tentang pengurangan, penjumlahan dan perkalian.
Dengan perincian 10 menit digunakan untuk persiapan dan apersepsi, 50
menit untuk kegiatan inti, sedangkan 20 menit digunakan untuk
pelaksanaan tes secara individu dan pemberian pekerjaan rumah.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2005 pada jam ke 1
dan ke 2, selama 80 menit membahas tentang perkalian dan pembagian.
Sedangkan perincian waktunya 5 menit persiapan dan apersepsi, 30 menit
untuk kegiatan inti pembelajaran, 5 menit tanya jawab serta 40 menit untuk
tes akhir siklus I. Adapun pelaksanaan penelitian siklus I ini dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut
1) Menjelaskan pada siswa pelaksanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2) Memberikan apersepsi secara klasikal, untuk mengingat prasyarat yang
harus dikuasai sebelum mempelajari tentang hitung campuran.
3) Membagi siswa sesuai dengan kelompok yang direncanakan. xxxiv
4) Membagi Lembar Kerja Siswa pada tiap kelompok.
5) Menjelaskan cara-cara pengerjaan Lembar Kerja Siswa.
6) Mengawasi jalannya diskusi kelompok dalam pengerjaan Lembar Kerja
Siswa dan memberikan bimbingan pada kelompok yang masaih
kesulitan.
7) Memberikan penguatan pada hasil kerja siswa.
8) Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus I
9) Memberikan kesempatan siswa untuk melakuakan refleksi atas proses
pembelajaran yang dilakukan.

c. Pengamatan
Pengamat mengamati kegiatan guru, dan menuliskan hasil
pengamatannnya dalam lembar observasi untuk guru. Dengan hasil
pengamatan sebagai berikut.
1) Pada bagian awal guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran,
memberi motivasi dan apersepsi dengan baik
2) Sebagian kelompok yang dibuat guru tidak bisa melakukan kerja sama
dengan baik
3) Guru telah memberi kesempatan pada siswa sesuai dengan
kemampuannya. Walaupun demikian hanya beberapa kelompok saja
yang secara mandiri dapat menyelesaikan lembar kerja dengan baik.
4) Guru belum bias memberikan bimbingan secara khusus pada kelompok
yang masih mengalami kesulitan, karena disibukkan oleh pertanyaan-
pertanyaan dari kelompok lain. xxxv
5) Guru telah membantu siswa dalam mengerjakan hitung campuran
dengan materi yang ada.
6) Guru membantu siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di
depan kelas.
7) Guru memberi penguatan pada hasil kerja yang diperoleh siswa dengan
baik
Pengamat mengamati kegiatan siswa dalam memahami materi yang
diajarkan, aktivitas matematika dan kemampuan siswa menyelesaikan soal
hitung campuran. Hasil pengamatan aktifitas pada siklus I adalah sebagai
berikut.
1) Ada satu anak yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes
individu pada akhir siklus I, siswa tersebut memperoleh nilai 50.
2) Ada lima anak yang mendapat nilai 60. Dimungkinkan anak kurang
teliti dalam mengerjakan soal hitung campuran ( +,-,x).
3) Ada beberapa siswa yang tidak aktif dalam kerja kelompok.
4) Anak yang pandai seolah – seolah mau bekerja sendiri.
Pengamat mengamati jalannnya proses pembelajaran. Hasil
pengamatan proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut.
Proses pembelajaran yang benar.
1) Guru sudah dapat melakukan bimbingan siswa dalam diskusi
kelompok.
2) Sudah ada tanggapan dari siswa terhadap materi yang ada. Ditunjukkan
dengan keinginan mereka bersaing dengan kelompok lain untuk
mendapatkan nilai yang lebih baik.
3) Sebagian siswa telah dapat melakukan kerjasama atau berdiskusi
dengan baik dengan teman – teman dalam kelompoknya. xxxvi
Proses yang masih belum benar
1) Guru tidak tegas dalam memberikan tenggat waktu kelompok untuk
bekerja
2) Guru belum dapat melakukan kerja dengan adil antara satu kelompok
dengan kelompok yang lain. Sssehingga terlihat pilih kasih.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh maka perlu diadakan
sebuah refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam penelitian siklus
I diperoleh hasil refleksi sebagai berikut.
1) Preses pembelajaran belum sesuai dengan harapan dan rencana
pembelajaran. Proses pengerjaan LKS untuk siklus I terlalu lama
sehingga waktu presentasi sangat kurang sehingga pad siklus II nanti
pengalokasian waktu harus diperhatikan.
2) Pada siklus siswa yang aktihf bertanya hanya 8 anak dan yang
menjawab pertanyaan guru hanya 10 anak.
3) Keaktifan dalam kelompok masih sangat kurang. Dapat dilihat dari
keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru hanya
didominasi siswa yang pandai.
4) Diskusi yang ada dalam kelompok cenderung dikuasai oleh siswa yang
pandai dan siswa yang kuraang pandai hanyalah sebagai pelengkap.
5) Agar pada siklus II dihasilkan input yang lebih baik maka guru perlu
memperhatikan susunan kelompok dan memberikan motivasi yang
lebih kepada ssiswa yang kurang pandai.
6) Hasil belajar siklus I ssiswa yang sudah tuntas belajar ada 16 siswa
dengan nilai rat-rat 7,91. xxxvii

2. Siklus II
Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I tentang pembelajaran hitung
campuran. Siklus II dialaksanakan pada hari Selasa, 21 Maret 2005 pada jam 3
dan 4 selama 80 menit. Dengan alokasi waktu 10 menit persiapan dan
apersepsi, 50 menit kegiatan inti dan 20 menit terakhir adalah test individu
siswa dan pemberian tugas rumah. Tahapan siklus II adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan
1) Mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah berdasarkan hasil
analisa dari siklus I.
2) Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu hitung campuran
yang mengandung empat operasi hitung yaitu: penjumlahan,
pengurangan, pembagian, dan perkalian.
3) Melakukan perencanaan pembagian kelompok agar diperoleh susunan
kelompok yang efektif sehingga transfer konsep dengan penggunaan
tutor sebaya dapat efektif.
4) Merancang kembali penggunaan instrumen-instrumen yang ada
sehingga benar-benar efektif penggunaannya.
5) Pada siklus II penggunaan tutor sebaya menggunakan media siswa
yamg pandai dalam diskusi kelompok.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan dalam satu
pertemuan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) Sebelum mulai semua faktor harus sudah siap. Baik guru, siswa
maupun alat atau instrument peraga. xxxviii
2) Kegiatan belajar diawali dengan pembagian hasil dari siklus I. Diikuti
dengan penjelasannya dan pemberian pujian untuk siswa yang berhasi
dan memberikan motivasi bagi siswa yang kurang berhasil.
3) Guru memberikan apersepsi secara klasikal, untuk mengiangat lagi
pelajaran yang sudah diajarkan.
4) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa masing-masing kelompok
untuk dikerjakan dan didiskusikan.
5) Guru memberikan bimbingan selama proses diskusi bagi kelompok
yang mengalami masalah.
6) Memberikan arahan agar setiap kelompok dapat membuat simpulan
dari hasil diskusi mereka.
7) Secara bergantian guru memberikan arahan agar setiap kelompok
melakukan presentasi terhadap hasil diskusi mereka.
8) Memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa.
9) Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan secara individu.
c. Pengamatan
Berdasarkan pengamatan pada setiap siklus baik siklus I maupun II
guru sudah dapat memperbaiki kesalahannya dalam setiap siklusnya.
Pengamat mengamati kegiatan guru, dan menuliskannya dalam lembar
observasi guru. Hasil pengamatannya adalah sebagai berikut.
1) Pada bagian awal penyampaian guru tentang apersepsi dan tujuan
pembelajaran dengan baik.
2) Pengelolaan kelas dalam pembelajarn terlaksana lebih baik.
3) Kelompok yang dibentuk pada siklus II bisa bekerja sama dengan baik
dan lebih aktif. xxxix
4) Guru dapat membimbing siswa untuk menyajikan hasil kerja
kelompoknya.
Pengamat mengamati kegiatan siswa dalam memahami materi yang
diajarkan, kemampuan untuk menarik kesimpulan, aktivitas matematika,
dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal hitung campuran. Serta
menuliskan hasil pengamatan nya dalam lembar kerja siswa. Hasil
pengamatan aktivitas siswa pada siklus II sebagai berikut.
1) Sebagian besar siswa sudah bias memahami apa yang disampaikan oleh
guru. Hal itu dibuktikan oleh pengamat.
2) Semua siswa sudah aktif dalam kerja kelompok.
3) Sudah tidak ada anak yang mendapat nilai 50.
4) Ada dua anak yang mndapat nilai 65 karena kedua anak tersebut
memang kemampuannya kurang dari siswa yang lain.
5) Suasana kelas sudah kondusif dan nyaman untuk melakukan proses
pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh maka diadakan
suatu proses refleksi dari tindakan yang telah dilaksanakan. Dalam
penelitiian siklus II diperoleh hasil refleksi sebagaai berikut.
1) Rencana pembelajaran yang ada dapat dilaksanakan dengan baik.
2) Pengelolaan pembelajarn dengan metode diskusi yang dilaksanakan
oleh guru sudah berlangsung lebih baik daripada siklus I.
3) Suasana kelas sudah kondusif dan siswa melakukan diskusi dengan
nyaman.

D. Sumber Data dan Cara Pengambil Data xl


Dalam penelitian tindakan kelas dengan diskusi kelompok-kelompok kecil ini dibutuhkan
data yang dapat dianalisis dan direfleksi sehingga terbentuk suatu perencanan tindakan
untuk memperoleh hasil akhir yang maksimal.
Untuk mengumpulkan data diperoleh dari sumber sebagai berikut :
1. Catatan dari teman seprofesi sebagai observer, yaitu teman sejawat.
2. Pengumpulan hasil tes setiap akhir siklus.

E. Kriteria Keberhasilan
Penelitian dikatakan berhasil jika nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas IIIA SD
Rambeanak I Mungkid untuk pokok bahasan hitung campuran adalah ≥ 7,5 dan jumlah
siswa yang lulus adalah ≥ 85%.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
1. Siklus I
Berdasarkan pengamatan pembelajaran dengan diskusi kelompok-kelompok kecil
yang dilakukan pada siklus I didapatkan data sebagai berikut.
a. Siswa yang aktif bertanya ada 8 anak ( 36,4%) . Siswa yang aktif menjawab
pertanyaan guru ada 10 anak (45,5%) dan yang 18,1% anak yang masih pasif
b. Data analisis daya serap siswa pada evaluasi siklus I menunjukkan bahwa nilai
rata-rata yang dicapai siswa kelas IIIA SD Rambeanak I mencapai 7,91. Dari
22 siswa yang terdapat pada kelas IIIA, siswa yang mencapai batas ketuntasan xli
belajar siklus I sebanyak 16 siswa (72,7%), sedangkan siswa yang belum
tuntas belajar sebanyak 6 siswa (27,3%).
2. Siklus II
Dari hasil pengamatan proses pembelajaran siklus II dengan metode diskusi
kelompok-kelompok kecil diperoleh data sebagai berikut.
a. Anak yang aktif bertanya bertambah menjadi 13 siswa (59%), kurang aktf 7 (
31,9%) dan yang masih pasif adalah sebanyak 2 siswa (9,1%).
b. Siswa yang aktif diskusi dalam kelompoknya ada 15 siswa (68,2), kurang aktif
4 siswa (18,2%) dan yang masih pasif 3 siswa (13,6).
c. Pada siklus II anak yang belum tuntas ada 2 siswa (9,1%) dan yang sudah
tuntas ada 20 siswa (90,1%), sedangkan nilai rata-rata pada siklus II mencapai
8,8.
d. Berdasarkan data temuan hasil refleksi evaluasi dalam siklus II ini secara
keseluruhan proses pembelajaran dengan diskusi kelompok-kelompok kecil
untuk pokok pembahasan hitung campuran berlangsung dengan baik. Sehingga
hasil belajar siswa dapat ditingkatkan hal itu menunjukkan bahwa proses
pembelajaran hitting campuran telah menuju proses yang lebih baik.

E. Pembahasan
Pelaksanaan pada siklus I belum menunjukkan adanya pengaruh yang efektif dan
besar dari penggunaan metode diskusi kelompok-kelompok kecil dalam penghitungan
hitung
campuran. Hal ini dapat dilihat dari prosentase siswa yang aktif bertanya kepada guru
hanya
sebesar (36,4%), sedangkan yang aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
hanya
(45,5%). Sedang sisanya masih belum memberikan perhatian terhadap apa yang
dilakukan xlii
oleh guru mereka. Mereka asyik ngobrol, bercanda dengan teman satu bangku atau teman
diskusi dalam kelompok mereka
Tetapi dalam penyelesaian soal hitung campuran secara individu prosentase nilai yang
diraih kelas (72,7%) dan nilai rata-rata yang dicapai adalah 7,91.
Ketidakberhasilan siklus I terjadi dikarenakan berbagai macam factor. Perencanaan
yang dilakukan guru pada siklus I masih banyak kekurangan dan terlihat belum matang,
siswa masih canggung dalam menjalankan diskusi Pembagian kelompok yang dilakukan
oleh
guru masih belum efektif. Sehingga terlihat kecenderungan siswa yang kurang pandai
hanya
sebagai pelengkap dari diskusi kelompok dan siswa yang pintar cenderung bertindak
superior.
Keadaan seperti ini adalah kondisi yang tidak baik apabila dibiarkan sehingga harus ada
penyempurnaan rencana pengajaran.
Pada siklus I peran guru yang kurang efektif berakibat pada kurang kondusifnya
suasana proses pembelajaran kelas yang berujung pada rendahnya nilai siswa dalam
mengerjakan Lembar Kerja Siswa. Rendahnya nilai siswa dalam mengerjakan Lembar
Kerja
Siswa harus menjadi perhatian guru walaupaun proses pembelajaran seluruhnya ada di
tangan
siswa tapi peran guru sangatlah penting untuk memberikan bimbingan bagi siswa yang
kurang
pandai. Karena apabila siswa kurang pandai tidak diperhatikan maka proses pembelajarn
hitung campuran dengan metode diskusi kelompok-kelompok kecil tetap tidak efektif.
Kekurangan yang ada pada siklus I harus menjadi bahan pertimbangan yang penting
bagi guru pada saat melakukan penyusunan siklus II. Sebab siklus II merupakan
penyempurnaan dari siklus I. Dan siklus II harus lebih baik daripada siklus I.
Pada siklus II guru membuat sebuah rencana pembelajaran dan kelompok belajar yang
baru. Perubahan yang dilakukan guru juga memperhatikan faktor tutor sebaya yang
ternyata xliii
sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadapa materi hitung campuran.
Perubahan itu ternyata membuat diskusi berkembang lebih baik dan keaktifan siswa
ternyata
dapat meningkat.
Keaktifan siswa ternyata mendorong nilai ketuntasan siswa dalam materi
pembelajaran hitung campuran meningkat, Sehingga dapat dikatakan bahwa langkah
yang
telah dilakukan oleh guru tersebut merupakan langkah efektif. Nilai keaktifan siswa pada
siklus II adalah sebagai berikut:
1. Anak yang aktif bertanya bertambah menjadi 13 siswa (59%), kurang aktif 7 (
31,9%) dan yang masih pasif adalah sebanyak 2 siswa (9,1%).
2. Siswa yang aktif diskusi dalam kelompoknya ada 15 siswa (68,2), kurang aktif 4
siswa (18,2%) dan yang masih pasif 3 siswa (13,6).
Karena nilai keaktifan yang meningkat maka nilai ketuntasan belajar siswa dalam
mengerjakan soal individu hitung campuran ternyata meningkat pula. Berikut ini adalah
nilai
ketuntasan siswa dalam mengerjakan soal hitung campuran.
1) Pada siklus II anak yang belum tuntas ada 2 siswa (9,1%) dan yang sudah tuntas
ada 20 siswa (90,1%), sedangkan nilai rata-rata pada siklus II mencapai 8,8.

Dengan menerapkan berbagai strategi yang tepat dalam proses pembelajaran


matematika seperti diatas maka harapan penulis adalah proses pembelajaran matematika
dimasa yang akan datang menjadi lebih baik daripada apa yang ada hari ini.

xliv
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa diskusi
kelompok-kelompok kecil dengan mengelompokkan siswa yang pandai dengan siswa
xlv
yang kurang pandai dan menggunakan siswa yang pandai menjadi tutor sebaya bagi
siswa
yang kurang pandai ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IIIA SD
Rambeanak I, Kecamatan Mungkid dalam menyelesaikan soal hitung campuran. Pada
siklus II rata-rata nilai yang dicapai adalah 8,8 dengan prosentase kelulusan ketuntasan
belajar adalah 90,9%.

B. Saran
Berdasarkan pengalaman selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas, peneliti
mengetahui pembelajaran melalui diskusi kelompok-kelompok kecil sebagai
pembelajaran
yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD Rambeanak I Mungkid dalam
menyelesaikan soal hitung campuran, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut.
1. Hendaknya guru kelas III SD Rambeanak I dalam pembelajaran hitung campuran
menggunakan diskusi kelompok-kelompok kecil.
2. Dengan adanya diskusi kelompok-kelompok kecil dapat menciptakan pembelajaran
yang aktif bagi siswa dan kelompoknya.
3. Dengan diskusi kelompok-kelompok kecil diharapkan siswa kelas III dapat
mengerjakan soal-soal hitung campuran.

xlvi
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1995. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendiddikan dan


Kebudayaan.

Amin Suyitno. 2000. Matematika Sekolah I. Semarang: UNNES.

Dimyati.1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Herman Hudoyo. 1990. Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud

Nana Sudjana dan Wari Suwariyah. 1991. Model-Model Mengajar CBSA. Bandung:
Sinar
Baru

Retno, W Endang, 2002. Metode Penelitian Kelas. Semarang: UNNES.

Sugiarto. 2003. Matematika Sekolah II. Semarang: UNNES.

Suharsimi Arikunto. 1989. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


xlvii

Suhito. 1986. Pengajaran Remidial. Semarang: F-MIPA IKIP Semarang.

Sulardi. 2000. Pandai Berhitung Matematika SD Jilid 3A. Jakarta: Erlangga.

Sumarno, Ig dan Sukandar. 2001. Matematika 3 Mari Berhitung. Jakarta: PT Balai


Pustaka.

Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang. 1989. Belajar dan Pembelajaran. IKIP
Semarang 1989.
xlviii
Lampiran 1

SUBYEK PENELITIAN
SISWA KELAS IIIA SD RAMBEANAK I MUNGKID
TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005

NO. NAMA NO. INDUK


JENIS
KELAMIN
KET
1. Akhmad Khusaeri 2282 L
2. Asti Aprilia 2283 P
3. Khut Mustari Melina C.S 2288 P
4. Nila Choirun Maely 2292 P
5. Novia Apriyanti 2293 P
6. Palupi Retno Wulandari 2294 P
7. Ridwan Riyanto 2295 P
8. Tolkah Alwi 2296 L
9. Tribuana Desy Ariyanti 2297 P
10. Ulfi Nurkhasanah 2298 P
11. Wawan Randy Prabowo 2299 L
12. Yekti Puji Astuti 2300 P
13. Genduk Sali Utari 2301 P
14. Ngidatul Fitriyana 2773 P
15. Ayu Hermawati 2777 P
16. Edo Erwangga 2778 L
17. Eko Prasetyo 2779 L
18. Mita Apriliani 2782 P
19. Nasrulloh 2783 L
20. Rudi Leo Fernando 2784 L
21. Riski Khanifatus Macni 2786 P xlix
22. Umu Afifah 2819 P

Lampiran 2

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang-
kurangnya dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian sesuai urutan
pengerjaan yang berlaku.
Kelas / Semester : III / 2
Waktu : 2 x 40 menit

Tujuan
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Siswa mengenal soal hitung yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari empat
pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) l


Setelah menerima penjelasan dari guru, diharapkan siswa dapat menyelesaikan soal
yang mengandung dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian sesuai urutan pengerjaan hitung yang berlaku.

Materi Pelajaran
Dalam menyelesaikan soal hitung campuran perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
Perkalian dan pembagian adalah setingkat, maka operasi yang dimuka (disebelah kiri)
pengerjannya didahulukan.
Contoh :
3 x 5 : 3 = 45 : 3 = 15
9 x 4 : 3 = 36 : 3 = 12
Penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat, sehingga operasi hitung yang dimuka
(disebelah kiri) pengerjaannya didahulukan.
Contoh :
42 + 28 - 9 = 70 - 9 = 63
85 - 26 + 6 = 59 + 6 = 65

Perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya dari pada penjumlahan dan
pengurangan, sehingga operasi perkalian dan pembagian pengerjannya didahulukan.
Contoh :
(5 x 7) : 5 = 35 : 5 = 7
4 x (18 + 7) = 4 x 25 = 100
Kegiatan Pembelajaran
Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas li
Langkah-langkah Kegiatan
Pra kegiatan KBM (5 menit)
Persiapan siswa secara fisik (menyiapkan buku dan alat tulis) serta persiapan
secara phiskis (kesiapan siswa menerima pelajaran).
Pengaturan tempat duduk siswa.
Berdoa.
Mengabsen siswa.
Menyiapkan media pembelajaran.

Kegiatan awal (5 menit)


a. Apersepsi : Mengadakan tanya jawab antara guru dan siswa mengenai
pelajaran yang sudah diberikan.
Tanya jawab guru dan siswa mengenahi pelajaran
Berapakah hasil dari 6 x 50 = ……………………?
7 x 30 = ……………,jadi…….:7 =………………?
5 x 200, jadi berapakah n…………………………?

Kegiatan inti (50 menit)


Guru menjelaskan materi pelajaran tentang hitung campuran yang mengandung
sekurang-kurangnya dua dan empat pengerjaan hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian
Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis
Guru membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa
Guru memberikan tugas kepada siswa melalui Lembar Kerja Siswa (LKS). lii
Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok dan memberi bimbingan kepada
kelompok yang mengalami kesulitan mengerjakan Lembar Kerja Siswa
(LKS).
Setelah selesai mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) wakil kelompok maju
kedepan untuk melakukan presentasi atas hasil kerja kelompok itu.
Guru melakukan pembahasan hasil presentasi.
Guru melakukan tanya jawab tentang soal yang belum dipahami.
Siswa membuat simpulan hasil kerja kelompok dengan bantuan guru.

Kegiatan Akhir (20 menit)

Evaluasi (15 menit)


Siswa mengerjakan soal-soal tes.
Guru mengadakan pengamatan pada pelaksanaan tes.
Guru melakukan analisa hasil tes.

Menutup pelajaran (5 menit)


Guru memberi tugas PR.
Siswa menulis tugas PR untuk dikerjakan di rumah.
Tugas PR
a) 40 x 5 x 30 =
b) 100 + 45 : 9 =
c) (20 + 5) x 9 = liii
d) 500 : 5 - 35 =
e) 7 x (56 : 7) =

Media dan Sumber Bahan


Media : -
Sumber bahan
Buku GBPP Kelas III Depdikbud 1994 Suplemen 1999 mata pelajaran Matematika.
Buku Paket Matematika 3 Mari Berhitung, Depdikbud.
Buku Petunjuk Guru Matematika 3 Mari Berhitung, Depdikbud.

Evaluasi
Prosedur
Tes awal : ada (dalam apersepsi)
Tes dalam proses : ada (dalam KBM)
Tes akhir : ada (latihan soal yang dikerjakan siswa secara
perorangan)
Jenis Tes
Tes lisan : Selama berlangsung KBM.
Tes tertulis : Pada saat siswa mengerjakan soal-soal dalam LKS baik secara
kelompok ataupun secara individu.

Bentuk Tes : Isian


liv
Alat Tes : Terlampir

Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang-kurangnya dua
dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian sesuai urutan pengerjaan hitung yang berlaku.
Kelas / Semester : III / 2
Waktu : 20 menit

Petunjuk Umum :
Kerjakan tugas dengan sebaik-baiknya !
Diskusikan dengan anggota kelompokmu !

Petunjuk Kegiatan :
Selesaikan soal-soal di bawah ini sesuai urutan pengerjaannya !
1. 45 – 5 x 8 = …
2. 26 + 24 : 6 = …
3. 40 + 56 : 7 = …
4. 64 – 28 : 4 = …
5. 45 : 9 - 4 = …
6. 100 – 80 : 4 =
7. 8 x 50 : 10 =
8. 1.450 + 1.350 + 2 x 100 =
9. 675 – 5 x 5 =
10. 9 x 9 2.450 =
Kelompok : lv
Ketua :
Penulis :
Anggota :1.
2.

LAMPIRAN 5

SOAL TEST SIKLUS

Mata Pelajaran : Matematika


Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang-
kurangnya dua dari pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian
sesuai uruta pengerjaa hitung yang berlaku
Kelas/Semester : III / 2
Alokasi Waktu : 15 menit
Banyak Soal : 10

PETUNJUK UMUM
1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas pada lembar jawab!
2. Kerjakan semua soal yang ada!
3. Periksalah kembali seluruh pekerjaanmu sebelum diserahka kepada guru!

PETUNJUK KHUSUS
Selesaikan soal-soal dibawah ini dengan benar!
Pekerjaan kelas
1. 42 – 6 x 6 =….-….. =..............
2. 30 + 42 ; 6 = …+… =..............
3. 28 + 30 : 5 =….+… =..............
4. 54 – 21 : 3 =….+… =.............. lvi
5. 81 : 9 – 5 =…..+…. =..............
6. 100 : 10 + 15 =…+.. =..............
7. 110 + 20 : 4 =…+….=..............
8. 1.430 + 456 -1357=….-…..=....
9. 1.450 – 70 x 8 =…-…= ............
10. 5 x 36 : 6=….x…… =...............

LAMPIRAN 6

KUNCI JAWABAN

1. 42 – 6 x 6 = 42 -36 =6
2. 30 + 42 ; 6 = 30 + 7 = 47
3. 28 + 30 : 5 = 28 + 6 = 34
4. 54 – 21 : 3 = 54 – 7 = 47
5. 81 : 9 – 5 = 9 – 5 =4
6. 100 : 10 + 15 = 10 + 15 = 25
7. 110 + 20 : 4 = 110 +5 = 115
8. 1.430 + 456 -1357= 1.886 – 1.357 = 529
9. 1.450 – 70 x 8 = 1.450 – 560 = 890
10. 5 x 36 : 6 = 5 x 6 = 30
lvii

PEKERJAAN RUMAH

1. 40 x 5 x 30 =

2. 100 + 45 : 9 =

3. (20 + 5) x 9 =

4. 500 : 5 - 35 =

5 7 x (56 : 7) =
lviii
Lampiran 7
ANALISIS HASIL ULANGAN HARIAN SIKLUS I
Pertemuan I

Mata Pelajaran : Matematika


Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitungan Campuran
Kelas / Semester : III / 2
Jumlah Peserta : 22
Jumlah Soal : 10 soal

Butir Soal Ketuntasan


No
Kode
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jml
Skor
Skor
Max Ya Tidak
1. M1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 10 V
2. M2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 10 V
3. M3 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 10 V
4. M4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 10 V
5. M5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 10 V
6. M6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 10 V
7. M7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 10 V
8. M8 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 10 V
9. M9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 V
10. M10 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 10 V
11. M11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 V
12. M12 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 10 V
13. M13 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 6 10 V
14. M14 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 4 10 V
15. M15 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 7 10 V
16. M16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 V
17. M17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 10 V
18. M18 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 10 V
19. M19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 10 V
20. M20 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 5 10 V
21. M21 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 10 V
22. M22 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 10 V
23. M23 10
Jml Skor 18 17 19 19 20 20 17 15 13 16 174
Jml Skor Max 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22
Prosentase
Ketercapaian
8,1% 7,7% 8,6% 8,6% 9,0% 9,0% 7,7% 6,8% 5,9% 7,7%
Banyaknya
Siswa yang
Tuntas belajar
16
Banyak siswa
yang tidak
tuntas
6 lix

Hasil analisis tes formatif adalah :


Nilai rata-rata : 7,91
Ketuntasan : 72,7 %
Yang belum tuntas : 27,3 %
LAMPIRAN 8
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR

SIKLUS I PERTEMUAN I
JUMLAH
NO
ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
ASPEK KOGNITIF
1. Siswa memahami bahasa yang digunakan guru dalam
menjelaskan materi pelajaran
16 6
2. Siswa dapat memahami penjelasan guru mengenai materi hitung
campuran
14 8
3. Siswa mengerti maksud dari pertanyaan yang diberikan guru 18 4
4. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru 17 5
5. Siswa dapat menjelaskan cara menyelesaikan soal hitung
campuran yang mengandung sekurang-kurangnya 2 operasi
hitung
15 7
6. Banyak siswa yang benar ( > 75% ) dalam mengerjakan seluruh
soal hitung campuran

16 6
ASPEK EFEKTIF
1. Siswa siap duduk dibangku masing-masing pada waktu
pelajaran dimulai
22 0
2. Siswa siap dengan buku atau alat pelajaran 22 0
3. Siswa tenang pada waktu guru menerangkan 20 2
4. Siswa tertarik dengan penjelasan guru 19 3
5. Siswa mencatat materi yang diterangkan guru 22 0
6. Siswa aktif bertanya 8 14
7. Siswa menjawab setiap pertanyaan guru 10 4
8. Siswa senang melaksanakan kerja kelompok 20 2
9. Seluruh siswa aktif dalam melaksanakan kerja kelompok 17 5
10. Siswa dapat bekerja sama dan berhubungan siswa lain

14 8
ASPEK PSIKOMOTORIK
1. Siswa cepat merespon pertanyaan yang diberikan guru 15 7
2. Siswa terampil dalam mengelola kerjasama dalam kerja
kelompok

18 4
JUMLAH
PROSENTASE

Magelang, 15 Maret 2005


Obsever lx

Muzayanah
NIP. 130575090

LAMPIRAN 9

OBSERVASI PELAKSANAAN TINDAKAN OLEH GURU SIKLUS I

Pengampu : Ismarwanti
Sekolah : SD Negeri Rambeanak I
Kelas/Semester : 3 / III
Tanggal : 15 Maret 2005
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Alokasi Waktu : 80 menit

No Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai Komentar


ASPEK KOGNITIF
1. Kemampuan memerlukan buku V 85 BS
2. Kemampuan mengorganisasian materi V 85 BS
3. Kemampuan mendesmontrasikan kemampuan V 80 BS
4. Kemampuan membuat alat penilaian V 90 BS
5. Penilaian kemampuan merencanakan pelajaran

V 90 BS
ASPEK EFEKTIF
1. Membantu siswa menumbuhkan percaya diri V 85 BS
2. Menunjukkan sifat simpatik terhadap perasaan
kesukaran siswa
V 80 BS
3. Menunjukkan sifat ramah penuh pengertian dan
kesabaran
V 90 BS
4. Menunjukkan semangat dalam mengajar V 90 BS
5. Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat
dan serasi
V 80 BS

ASPEK PSIKOMOTORIK

1. Kemampuan menggunakan waktu pembelajaran


secara efisien
V 80 BS
2. Kemampuan menggunakan alat bantu yang sesuai
dengan tujuan siswa dan situasi lingkungan

V 70 BS
No Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai Komentar
3. Mendemontrasikan kemampuan pembelajaran V 80 BS lxi
dengan menggunakan metoda yang tepat
4. Melakukan pelaksanaan evaluasi baik secara tertulis,
lisan maupun dengan pengamatan

V 85 BS
Keterangan Nilai :
> = Baik sekali
70-84 = Baik
60-69 = Cukup
Magelang, 15 Maret 2005
Observer

Muzayanah
NIP. 130575090 lxii
LAMPIRAN 10

LEMBAR PENILAIAN RENCANA PENGAJARAN SIKLUS I

NAMA MAHASISWA : ISMARWANTI


NIM : 410 290 3130

NO
ASPEK YANG DICAPAI
SKOR
MAKS
SKOR
1. Tujuan Pengajaran Umum (TPU)
1.1 Kemampuan yang didukung…………………….. 3 3
1.2 Tingkat perkembangan siswa yang dituntut…….. 3 3
1.3 Rumusan………………………………………… 3
9

2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)


2.1 Penjabaran TIU menjadi TPK…………………... 5 4
2.2 Perkembangan siswa yang dituntut……………... 4 3
2.3 Rumusan…………………………………………. 5
14

3. Materi yang disajikan


3.1 Isinya dikaitkan dengan perkembangan bidang
studi………………………………………………

5
3.2 Pengorganisasian……………………………….. 5 5
3.3 Cakupan…………………………………………. 5 4
3.4 Rumusan………………………………………… 5
20

4. Kegiatan Belajar Mengajar


4.1 Strategi yang digunakan………………………… 4 4
4.2 Kegiatan yang disajikan………………………… 5 4
4.3 Fokus cenderung pada siswa……………………. 4 4
4.4 Urutan kegiatan…………………………………. 4 4
4.5 Memungkinkan terjadi keterlibatan siswa………. 4 3
4.6 Pengorganisasian kegiatan……………………… 5

26

4
5. Alat / Media yang digunakan
5.1 Jenisnya dikaitkan dengan tujuan……………….. 3 3
5.2 Cara pemakaian…………………………………. 3
9
3 lxiii
5.3 Pengadaan………………………………………..

3 3
NO
ASPEK YANG DICAPAI
SKOR
MAKS
SKOR
6. EVALUASI
6.1 Relevansi prosedur evaluasi dengan tujuan…….. 4 3
6.2 Relevansi alat evaluasi dengan tujuan…………... 3 3
6.3 Pokok uji dikaitkan dengan TPK……………….. 4 3
6.4 Alokasi waktu…………………………………… 4 3
6.5 Petunjuk cara mengerjakan…………………… 3 3
6.6 Kriteria pencapaian…………………………… 4

22

Jumlah skor rencana pengajara = 87 (B)

Magelang, 15 Maret 2005

Observer

Muzayanah
NIP. 130 575 090
lxiv
LAMPIRAN 11

LEMBAR PENILAIAN PENAMPILAN MENGAJAR SIKLUS I

NAMA MAHASISWA : ISMARWANTI


NIM : 410 290 3130

NO
ASPEK YANG DINILAI SKOR MAKS SKOR
1. Ketrampilan membuka pelajaran 10 10
2. Ketrampilan dalam mengadakan evaluasi 10 9
3. Penguasaan materi 10 10
4. Ketrampilan menjelaskan 10 8
5. Ketrampilan penguatan 10 9
6. Ketrampilan memimpin diskusi 10 8
7. Ketepatan waktu 10 9
8. Ketrampilan bertanya 10 9
9. Ketrampila mengelola kelas 10 10
10. Ketrampilan menutup pelajaran 10 9

Jumlah skor penampilan mengajar : 91

Magelang, 15 Maret 2005

Penilai

Muzayanah
NIP. 130 575 090
lxv

Lampiran 12

SUBYEK PENELITIAN
SISWA KELAS IIIA SD RAMBEANAK I MUNGKID
TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005

NO. NAMA NO. INDUK


JENIS
KELAMIN
KET
1. Akhmad Khusaeri 2282 L
2. Asti Aprilia 2283 P
3. Khut Mustari Melina C.S 2288 P
4. Nila Choirun Maely 2292 P
5. Novia Apriyanti 2293 P
6. Palupi Retno Wulandari 2294 P
7. Ridwan Riyanto 2295 P
8. Tolkah Alwi 2296 L
9. Tribuana Desy Ariyanti 2297 P
10. Ulfi Nurkhasanah 2298 P
11. Wawan Randy Prabowo 2299 L
12. Yekti Puji Astuti 2300 P
13. Genduk Sali Utari 2301 P
14. Ngidatul Fitriyana 2773 P
15. Ayu Hermawati 2777 P
16. Edo Erwangga 2778 L
17. Eko Prasetyo 2779 L
18. Mita Apriliani 2782 P
19. Nasrulloh 2783 L
20. Rudi Leo Fernando 2784 L lxvi
21. Riski Khanifatus Macni 2786 P
22. Umu Afifah 2819 P

Lampiran 13
RENCANA PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2

Mata Pelajaran : Matematika


Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang-
kurangnya dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian sesuai urutan
pengerjaan yang berlaku.
Kelas / Semester : III / 2
Waktu : 2 x 40 menit

Tujuan
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Siswa mengenal soal hitung yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari empat
pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) lxvii


Setelah menerima penjelasan dari guru, diharapkan siswa dapat menyelesaikan soal
yang mengandung dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian sesuai urutan pengerjaan hitung yang berlaku.

Materi Pelajaran
Dalam menyelesaikan soal hitung campuran perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
Perkalian dan pembagian adalah setingkat, maka operasi yang dimuka (disebelah kiri)
pengerjannya didahulukan.
Contoh :
3 x 5 : 5 = 45 : 5 = 9
6 x 5 : 2 = 30 : 2 = 15
Penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat, sehingga operasi hitung yang dimuka
(disebelah kiri) pengerjaannya didahulukan.
Contoh :
42 + 28 - 9 = 70 - 9 = 63
85 - 26 + 6 = 59 + 6 = 65

Perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya dari pada penjumlahan dan
pengurangan, sehingga operasi perkalian dan pembagian pengerjannya didahulukan.
Contoh :
(5 x 7) : 5 = 35 : 5 = 7
4 x (18 + 7) = 4 x 25 = 100
Kegiatan Pembelajaran
Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas lxviii
Langkah-langkah Kegiatan
Pra kegiatan KBM (5 menit)
Persiapan siswa secara fisik (menyiapkan buku dan alat tulis) serta persiapan
secara phiskis (kesiapan siswa menerima pelajaran).
Pengaturan tempat duduk siswa.
Berdoa.
Mengabsen siswa.
Menyiapkan media pembelajaran.

Kegiatan awal (5 menit)


a. Apersepsi : Mengadakan tanya jawab antara guru dan siswa mengenai
pelajaran yang sudah diberikan.
Tanya jawab guru dan siswa mengenahi pelajaran
Berapakah hasil dari 6 x 50 = ……………………?
7 x 30 = ……………,jadi…….:7 =………………?
5 x 200, jadi berapakah n…………………………?

Kegiatan inti (50 menit)


Guru menjelaskan materi pelajaran tentang hitung campuran yang mengandung
sekurang-kurangnya dua dan empat pengerjaan hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian
Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis
Guru membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa
Guru memberikan tugas kepada siswa melalui Lembar Kerja Siswa (LKS). lxix
Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok dan memberi bimbingan kepada
kelompok yang mengalami kesulitan mengerjakan Lembar Kerja Siswa
(LKS).
Setelah selesai mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) wakil kelompok maju
kedepan untuk melakukan presentasi atas hasil kerja kelompok itu.
Guru melakukan pembahasan hasil presentasi.
Guru melakukan tanya jawab tentang soal yang belum dipahami.
Siswa membuat simpulan hasil kerja kelompok dengan bantuan guru.
Kegiatan Akhir (20 menit)

Evaluasi (15 menit)


Siswa mengerjakan soal-soal tes.
Guru mengadakan pengamatan pada pelaksanaan tes.
Guru melakukan analisa hasil tes.

Menutup pelajaran (5 menit)


Guru memberi tugas PR.
Siswa menulis tugas PR untuk dikerjakan di rumah.
Tugas PR
f) 40 x 5 x 30 =
g) 100 + 45 : 9 =
h) (20 + 5) x 9 = lxx
i) 500 : 5 - 35 =
j) 7 x (56 : 7) =

Media dan Sumber Bahan


Media : -
Sumber bahan
Buku GBPP Kelas III Depdikbud 1994 Suplemen 1999 mata pelajaran Matematika.
Buku Paket Matematika 3 Mari Berhitung, Depdikbud.
Buku Petunjuk Guru Matematika 3 Mari Berhitung, Depdikbud.

Evaluasi
Prosedur
Tes awal : ada (dalam apersepsi)
Tes dalam proses : ada (dalam KBM)
Tes akhir : ada (latihan soal yang dikerjakan siswa secara
perorangan)
Jenis Tes
Tes lisan : Selama berlangsung KBM.
Tes tertulis : Pada saat siswa mengerjakan soal-soal dalam LKS baik secara
kelompok ataupun secara individu.

Bentuk Tes : Isian


lxxi
Alat Tes : Terlampir
Lampiran 14

LEMBAR KERJA SISWA


Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang-kurangnya dua
dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian sesuai urutan pengerjaan hitung yang berlaku.
Kelas / Semester : III / 2
Waktu : 20 menit

Petunjuk Umum :
Kerjakan tugas dengan sebaik-baiknya !
Diskusikan dengan anggota kelompokmu !

Petunjuk Kegiatan :
Selesaikan soal-soal di bawah ini sesuai urutan pengerjaannya !
1. 45 – 5 x 8 = …
2. 26 + 24 : 6 = …
3. 40 + 56 : 7 = …
4. 64 – 28 : 4 = …
5. 45 : 9 - 4 = …
6. 100 – 80 : 4 =
7. 8 x 50 : 10 = lxxii
8. 1.450 + 1.350 + 2 x 100 =
9. 675 – 5 x 5 =
10. 9 x 9 2.450 =
Kelompok :
Ketua :
Penulis :
Anggota :1.
2.

LAMPIRAN 15

SOAL TEST SIKLUS

Mata Pelajaran : Matematika


Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang-
kurangnya dua dari pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian
sesuai uruta pengerjaa hitung yang berlaku
Kelas/Semester : III / 2
Alokasi Waktu : 15 menit
Banyak Soal : 10

PETUNJUK UMUM
1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas pada lembar jawab!
2. Kerjakan semua soal yang ada!
3. Periksalah kembali seluruh pekerjaanmu sebelum diserahka kepada guru!

PETUNJUK KHUSUS lxxiii


Selesaikan soal-soal dibawah ini dengan benar!
Pekerjaan kelas
1. 60 – 40 : 2 + 25 =...............
2. 3 x 6 + 200 – 100 =...............
3. 50 : 10 x 7 – 20 =...............
4. 1500 + 3 x 50 – 250 =...............
5. 200 : 5 – 9 x 3 =...............
6. 9 x 9 + 63 : 9 – 10 =...............
7. 100 : 2 + 12 x 2 – 15 =...............
8. 700 : 7 + 7 x 9 – 25 =...............
9. 15 x 5 – 90 : 3 =...............
10. 140 + 125 : 5 – 50 =...............
lxxiv

LAMPIRAN 16

KUNCI JAWABAN

1. 60 – 20 + 25 = 65
2. 18 + 100 = 118
3. 35 – 20 = 15
4. 1500 + 150 – 250 = 1400
5. 46 – 27 = 13
6. 80 + 7 – 10 = 78
7. 50 + 24 – 15 = 59
8. 100 + 63 – 25 = 138
9. 75 – 30 = 45
10. 140 + 25 – 50 = 115
lxxv

LAMPIRAN 17

SOAL PEKER JAAN RUMAH

Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan tepat !


1. 200 + 5 x 30 – 60 = .................
2. 700 + 300 – 200 x 2 = .................
3. 30 x 7 – 30 : 5 = .................
4. 1000 – 100 x 3 + 50 =..................
5. 300 + 600 : 3 – 250 =..................

lxxvi
LAMPIRAN 19

OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

SIKLUS I PERTEMUAN II
JUMLAH
NO
ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
ASPEK KOGNITIF
1. Siswa memahami bahasa yang digunakan guru dalam
menjelaskan materi pelajaran
17 5
2. Siswa dapat memahami penjelasan guru mengenai materi
hitung campuran
16 6
3. Siswa mengerti maksud dari pertanyaan yang diberikan
guru
18 4
4. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru 16 6
5. Siswa dapat menjelaskan cara menyelesaikan soal hitung
campuran yang mengandung sekurang-kurangnya 2
operasi hitung
15 7
6. Banyak siswa yang benar ( > 75% ) dalam mengerjakan
seluruh soal hitung campuran

17 5 lxxvii
ASPEK EFEKTIF
1. Siswa siap duduk dibangku masing-masing pada waktu
pelajaran dimulai
22 0
2. Siswa siap dengan buku atau alat pelajaran 21 1
3. Siswa tenang pada waktu guru menerangkan 20 2
4. Siswa tertarik dengan penjelasan guru 18 4
5. Siswa mencatat materi yang diterangkan guru 22 0
6. Siswa aktif bertanya 16 6
7. Siswa menjawab setiap pertanyaan guru 18 4
8. Siswa senang melaksanakan kerja kelompok 20 2
9. Seluruh siswa aktif dalam melaksanakan kerja kelompok 20 2
10. Siswa dapat bekerja sama dan berhubungan siswa lain

18 4
ASPEK PSIKOMOTORIK
1. Siswa cepat merespon pertanyaan yang diberikan guru 17 5
2. Siswa terampil dalam mengelola kerjasama dalam kerja
kelompok

18 4
JUMLAH
PROSENTASE

Magelang, 17 Maret 2005


Obsever

Muzayanah
NIP. 130575090

lxxviii
LAMPIRAN 20

OBSERVASI PELAKSANAAN TINDAKAN OLEH GURU


SIKLUS I PERTEMUAN II

Pengampu : Ismarwanti
Sekolah : SD Negeri Rambeanak I
Kelas/Semester : 3 / III
Tanggal : 17 Maret 2005
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Alokasi Waktu : 80 menit lxxix

No Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai Komentar


ASPEK KOGNITIF
1. Kemampuan memerlukan buku V 90 BS
2. Kemampuan mengorganisasian materi V 90 BS
3. Kemampuan mendesmontrasikan
kemampuan
V 85 BS
4. Kemampuan membuat alat penilaian V 90 BS
5. Penilaian kemampuan merencanakan
pelajaran

V 90 BS
ASPEK EFEKTIF
1. Membantu siswa menumbuhkan
percaya diri
V 90 BS
2. Menunjukkan sifat simpatik terhadap
perasaan kesukaran siswa
V 85 BS
3. Menunjukkan sifat ramah penuh
pengertian dan kesabaran
V 90 BS
4. Menunjukkan semangat dalam mengajar V 90 BS
5. Mengembangkan hubungan antar
pribadi yang sehat dan serasi

V 85 BS

ASPEK PSIKOMOTORIK

1. Kemampuan menggunakan waktu


pembelajaran secara efisien
V 85 BS
2. Kemampuan menggunakan alat bantu
yang sesuai dengan tujuan siswa dan
situasi lingkungan

V 80 BS
No Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai Komentar
3. Mendemontrasikan kemampuan
pembelajaran dengan menggunakan
metoda yang tepat
V 80 BS
4. Melakukan pelaksanaan evaluasi baik
secara tertulis, lisan maupun dengan
pengamatan

V 90 BS

Keterangan Nilai : lxxx


> = Baik sekali
70-84 = Baik
60-69 = Cukup

Magelang, 17 Maret 2005

Observer

Muzayanah
NIP. 130575090 lxxxi
LAMPIRAN 21

LEMBAR PENILAIAN RENCANA PENGAJARAN


SIKLUS I PERTEMUAN II

NAMA MAHASISWA : ISMARWANTI


NIM : 410 290 3130

NO
ASPEK YANG DICAPAI
SKOR
MAKS
SKOR
1. Tujuan Pengajaran Umum (TPU)
1.1 Kemampuan yang didukung…………………….. 3 3
1.2 Tingkat perkembangan siswa yang dituntut…….. 3 3
1.3 Rumusan………………………………………… 3
9

2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)


2.1 Penjabaran TIU menjadi TPK…………………... 5 4
2.2 Perkembangan siswa yang dituntut……………... 4 3
2.3 Rumusan…………………………………………. 5
14
5

3. Materi yang disajikan


3.2 Isinya dikaitkan dengan perkembangan bidang
studi………………………………………………

5
3.2 Pengorganisasian……………………………….. 5 4
3.3 Cakupan…………………………………………. 5 4
3.4 Rumusan………………………………………… 5
20

4. Kegiatan Belajar Mengajar


4.1 Strategi yang digunakan………………………… 4 4
4.2 Kegiatan yang disajikan………………………… 5 4
4.3 Fokus cenderung pada siswa……………………. 4 4
4.4 Urutan kegiatan…………………………………. 4 4
4.5 Memungkinkan terjadi keterlibatan siswa………. 4 3
4.6 Pengorganisasian kegiatan……………………… 5

26

4
5. Alat / Media yang digunakan lxxxii
5.1 Jenisnya dikaitkan dengan tujuan……………….. 3 3
5.2 Cara pemakaian…………………………………. 3 3
5.3 Pengadaan………………………………………..

3
9
3
NO
ASPEK YANG DICAPAI
SKOR
MAKS
SKOR
6. EVALUASI
6.1 Relevansi prosedur evaluasi dengan tujuan…….. 4 4
6.2 Relevansi alat evaluasi dengan tujuan…………... 3 4
6.3 Pokok uji dikaitkan dengan TPK……………….. 4 3
6.4 Alokasi waktu…………………………………… 4 3
6.5 Petunjuk cara mengerjakan…………………… 3 4
6.6 Kriteria pencapaian…………………………… 4

20

Jumlah skor rencana pengajara = 92 (BS)

Magelang, 17 Maret 2005

Penilai

Muzayanah
NIP. 130 575 090
lxxxiii
LAMPIRAN 22

LEMBAR PENILAIAN PENAMPILAN MENGAJAR


SIKLUS I PERTEMUAN II

NAMA MAHASISWA : ISMARWANTI


NIM : 410 290 3130

NO
ASPEK YANG DINILAI SKOR MAKS SKOR
1. Ketrampilan membuka pelajaran 10 10
2. Ketrampilan dalam mengadakan evaluasi 10 9
3. Penguasaan materi 10 10
4. Ketrampilan menjelaskan 10 9
5. Ketrampilan penguatan 10 8
6. Ketrampilan memimpin diskusi 10 8
7. Ketepatan waktu 10 9
8. Ketrampilan bertanya 10 9
9. Ketrampila mengelola kelas 10 10
10. Ketrampilan menutup pelajaran 10 10
Jumlah skor penampilan mengajar : 92

Magelang, 17 Maret 2005

Penilai

Muzayanah
NIP. 130 575 090 lxxxiv
Lampiran 23

SUBYEK PENELITIAN
SISWA KELAS IIIA SD RAMBEANAK I MUNGKID
TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005

NO. NAMA NO. INDUK


JENIS
KELAMIN
KET
1. Akhmad Khusaeri 2282 L
2. Asti Aprilia 2283 P
3. Khut Mustari Melina C.S 2288 P
4. Nila Choirun Maely 2292 P
5. Novia Apriyanti 2293 P
6. Palupi Retno Wulandari 2294 P
7. Ridwan Riyanto 2295 P
8. Tolkah Alwi 2296 L
9. Tribuana Desy Ariyanti 2297 P
10. Ulfi Nurkhasanah 2298 P
11. Wawan Randy Prabowo 2299 L
12. Yekti Puji Astuti 2300 P
13. Genduk Sali Utari 2301 P
14. Ngidatul Fitriyana 2773 P
15. Ayu Hermawati 2777 P
16. Edo Erwangga 2778 L
17. Eko Prasetyo 2779 L
18. Mita Apriliani 2782 P
19. Nasrulloh 2783 L
20. Rudi Leo Fernando 2784 L
21. Riski Khanifatus Macni 2786 P lxxxv
22. Umu Afifah 2819 P

Lampiran 24
RENCANA PEMBELAJARAN
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika


Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang-
kurangnya dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian sesuai urutan
pengerjaan yang berlaku.
Kelas / Semester : III / 2
Waktu : 2 x 40 menit

Tujuan
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Siswa mengenal soal hitung yang mengandung sekurang-kurangnya dua dari empat
pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) lxxxvi


Setelah menerima penjelasan dari guru, diharapkan siswa dapat menyelesaikan soal
yang mengandung dua dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian sesuai urutan pengerjaan hitung yang berlaku.

Materi Pelajaran
Dalam menyelesaikan soal hitung campuran perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
Perkalian dan pembagian adalah setingkat, maka operasi yang dimuka (disebelah kiri)
pengerjannya didahulukan.
Contoh :
3 x 5 : 3 = 45 : 3 = 15
4 x 4 : 4 = 16 : 4 = 4
Penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat, sehingga operasi hitung yang dimuka
(disebelah kiri) pengerjaannya didahulukan.
Contoh :
42 + 28 - 9 = 70 - 9 = 63
85 - 26 + 6 = 59 + 6 = 65

Perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya dari pada penjumlahan dan
pengurangan, sehingga operasi perkalian dan pembagian pengerjannya didahulukan.
Contoh :
(5 x 7) : 5 = 35 : 5 = 7
4 x (18 + 7) = 4 x 25 = 100
Kegiatan Pembelajaran
Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas lxxxvii
Langkah-langkah Kegiatan
Pra kegiatan KBM (5 menit)
Persiapan siswa secara fisik (menyiapkan buku dan alat tulis) serta persiapan
secara phiskis (kesiapan siswa menerima pelajaran).
Pengaturan tempat duduk siswa.
Berdoa.
Mengabsen siswa.
Menyiapkan media pembelajaran.

Kegiatan awal (5 menit)


a. Apersepsi : Mengadakan tanya jawab antara guru dan siswa mengenai
pelajaran yang sudah diberikan.
Tanya jawab guru dan siswa mengenahi pelajaran
Berapakah hasil dari 6 x 50 = ……………………?
7 x 30 = ……………,jadi…….:7 =………………?
5 x 200, jadi berapakah n…………………………?

Kegiatan inti (50 menit)


Guru menjelaskan materi pelajaran tentang hitung campuran yang mengandung
sekurang-kurangnya dua dan empat pengerjaan hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian
Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis
Guru membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa
Guru memberikan tugas kepada siswa melalui Lembar Kerja Siswa (LKS). lxxxviii
Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok dan memberi bimbingan kepada
kelompok yang mengalami kesulitan mengerjakan Lembar Kerja Siswa
(LKS).
Setelah selesai mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) wakil kelompok maju
kedepan untuk melakukan presentasi atas hasil kerja kelompok itu.
Guru melakukan pembahasan hasil presentasi.
Guru melakukan tanya jawab tentang soal yang belum dipahami.
Siswa membuat simpulan hasil kerja kelompok dengan bantuan guru.

Kegiatan Akhir (20 menit)

Evaluasi (15 menit)


Siswa mengerjakan soal-soal tes.
Guru mengadakan pengamatan pada pelaksanaan tes.
Guru melakukan analisa hasil tes.

Menutup pelajaran (5 menit)


Guru memberi tugas PR.
Siswa menulis tugas PR untuk dikerjakan di rumah.
Tugas PR
k) 40 x 5 x 30 =
l) 100 + 45 : 9 =
m) (20 + 5) x 9 = lxxxix
n) 500 : 5 - 35 =
o) 7 x (56 : 7) =

Media dan Sumber Bahan


Media : -
Sumber bahan
Buku GBPP Kelas III Depdikbud 1994 Suplemen 1999 mata pelajaran Matematika.
Buku Paket Matematika 3 Mari Berhitung, Depdikbud.
Buku Petunjuk Guru Matematika 3 Mari Berhitung, Depdikbud.

Evaluasi
Prosedur
Tes awal : ada (dalam apersepsi)
Tes dalam proses : ada (dalam KBM)
Tes akhir : ada (latihan soal yang dikerjakan siswa secara
perorangan)
Jenis Tes
Tes lisan : Selama berlangsung KBM.
Tes tertulis : Pada saat siswa mengerjakan soal-soal dalam LKS baik secara
kelompok ataupun secara individu.

Bentuk Tes : Isian


xc
Alat Tes : Terlampir

Lampiran 25

LEMBAR KERJA SISWA


Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang-kurangnya dua
dari empat pengerjaan hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian sesuai urutan pengerjaan hitung yang berlaku.
Kelas / Semester : III / 2
Waktu : 20 menit

Petunjuk Umum :
Kerjakan tugas dengan sebaik-baiknya !
Diskusikan dengan anggota kelompokmu !
Petunjuk Kegiatan :
Selesaikan soal-soal di bawah ini sesuai urutan pengerjaannya !
1. 45 – 5 x 8 = …
2. 26 + 24 : 6 = …
3. 40 + 56 : 7 = …
4. 64 – 28 : 4 = …
5. 45 : 9 - 4 = …
6. 100 – 80 : 4 =
7. 8 x 50 : 10 =
8. 1.450 + 1.350 + 2 x 100 =
9. 675 – 5 x 5 =
10. 9 x 9 2.450 =
Kelompok : xci
Ketua :
Penulis :
Anggota :1.
2.

LAMPIRAN 27

SOAL TEST SIKLUS

Mata Pelajaran : Matematika


Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Sub Pokok Bahasan : Menyelesaikan soal yang mengandung sekurang-
kurangnya dua dari pengerjaan hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian sesuai uruta pengerjaa
hitung yang berlaku
Kelas/Semester : III / 2
Alokasi Waktu : 15 menit
Banyak Soal : 10

PETUNJUK UMUM
4. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas pada lembar jawab!
5. Kerjakan semua soal yang ada!
6. Periksalah kembali seluruh pekerjaanmu sebelum diserahka kepada guru!

PETUNJUK KHUSUS
Selesaikan soal-soal dibawah ini dengan benar!
Pekerjaan kelas
1. 60 – 40 : 2 + 25 =...............
2. 3 x 6 + 200 – 100 =...............
3. 50 : 10 x 7 – 20 =............... xcii
4. 1500 + 3 x 50 – 250 =...............
5. 200 : 5 – 9 x 3 =...............
6. 9 x 9 + 63 : 9 – 10 =...............
7. 100 : 2 + 12 x 2 – 15 =...............
8. 700 : 7 + 7 x 9 – 25 =...............
9. 15 x 5 – 90 : 3 =...............
10. 140 + 125 : 5 – 50 =...............

SOAL PEKER JAAN RUMAH

Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan tepat !


6. 200 + 5 x 30 – 60 = .................
7. 700 + 300 – 200 x 2 = .................
8. 30 x 7 – 30 : 5 = .................
9. 1000 – 100 x 3 + 50 =..................
10. 300 + 600 : 3 – 250 =..................

xciii
LAMPIRAN 28

KUNCI JAWABAN

1. 45 – 35 – 14 : 7 = 10 – 2 = 8
2. 50 x 8 : 20 + 17 = 400 : 20 – 17 = 20 – 17 = 3
3. 200 : 4 x 8 – 70 + 50 x 8 – 70 = 400 – 70 = 330
4. 35 x 2 – 420 – 6 = 70 – 70 = 0
5. (350 + 140) = 7 – 90 = 490 : 7 – 60 = 70 – 60 = 10
6. 400 : 8 + 8 x 8 = 50 + 64 = 114
7. 5000 : 5 + 30 x 9 = 1000 + 270 = 1270
8. 706 + 540 : 9 – 520 = 706 + 60 – 520 = 766 – 520 = 246
9. 80 x 6 + 250 : 5 = 480 + 50 = 530
500 : 5 + 9 x 9 – 121 = 100 + 81 – 121 = 181 – 121 = 60

xciv

LAMPIRAN 30

OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

SIKLUS II PERTEMUAN I
JUMLAH
NO
ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
ASPEK KOGNITIF
1. Siswa memahami bahasa yang digunakan guru dalam
menjelaskan materi pelajaran
18 4
2. Siswa dapat memahami penjelasan guru mengenai materi
hitung campuran
20 2
3. Siswa mengerti maksud dari pertanyaan yang diberikan
guru
19 3
4. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru 17 5
5. Siswa dapat menjelaskan cara menyelesaikan soal hitung
campuran yang mengandung sekurang-kurangnya 2
operasi hitung
17 5
6. Banyak siswa yang benar ( > 75% ) dalam mengerjakan
seluruh soal hitung campuran

20 2
ASPEK EFEKTIF
1. Siswa siap duduk dibangku masing-masing pada waktu
pelajaran dimulai
22 0
2. Siswa siap dengan buku atau alat pelajaran 22 0
3. Siswa tenang pada waktu guru menerangkan 19 3
4. Siswa tertarik dengan penjelasan guru 19 3
5. Siswa mencatat materi yang diterangkan guru
6. Siswa aktif bertanya 13 9 xcv
7. Siswa menjawab setiap pertanyaan guru 18 4
8. Siswa senang melaksanakan kerja kelompok 15 7
9. Seluruh siswa aktif dalam melaksanakan kerja kelompok 18 4
10. Siswa dapat bekerja sama dan berhubungan siswa lain

ASPEK PSIKOMOTORIK
1. Siswa cepat merespon pertanyaan yang diberikan guru 16 6
2. Siswa terampil dalam mengelola kerjasama dalam kerja
kelompok

18 4
JUMLAH 283 61
PROSENTASE

Magelang, 21 Maret 2005


Obsever
Muzayanah
NIP. 130575090

LAMPIRAN 31

OBSERVASI PELAKSANAAN TINDAKAN OLEH GURU


SIKLUS II

Pengampu : Ismarwanti
Sekolah : SD Negeri Rambeanak I
Kelas/Semester : 3 / III
Tanggal : 21 Maret 2005
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Campuran
Alokasi Waktu : 80 menit

No Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai Komentar


ASPEK KOGNITIF
1. Kemampuan memerlukan buku V 90 BS
2. Kemampuan mengorganisasian materi V 90 BS
3. Kemampuan mendesmontrasikan
kemampuan
V 85 BS
4. Kemampuan membuat alat penilaian V 90 BS xcvi
5. Penilaian kemampuan merencanakan
pelajaran

V 90 BS
ASPEK EFEKTIF
1. Membantu siswa menumbuhkan
percaya diri
V 95 BS
2. Menunjukkan sifat simpatik terhadap
perasaan kesukaran siswa
V 90 BS
3. Menunjukkan sifat ramah penuh
pengertian dan kesabaran
V 90 BS
4. Menunjukkan semangat dalam mengajar V 90 BS
5. Mengembangkan hubungan antar
pribadi yang sehat dan serasi

V 85 BS
ASPEK PSIKOMOTORIK

1. Kemampuan menggunakan waktu


pembelajaran secara efisien
V 90 BS
2. Kemampuan menggunakan alat bantu
yang sesuai dengan tujuan siswa dan
situasi lingkungan

V 85 BS
No Hal Yang Diamati Ada Tidak Nilai Komentar
3. Mendemontrasikan kemampuan
pembelajaran dengan menggunakan
metoda yang tepat
V 85 BS
4. Melakukan pelaksanaan evaluasi baik
secara tertulis, lisan maupun dengan
pengamatan

V 95 BS

Keterangan Nilai :

> = Baik sekali


70-84 = Baik
60-69 = Cukup

Magelang, 21 Maret 2005

Observer

xcvii

Muzayanah
NIP. 130575090
LAMPIRAN 32

LEMBAR PENILAIAN RENCANA PENGAJARAN


SIKLUS II

NAMA MAHASISWA : ISMARWANTI


NIM : 410 290 3130

NO
ASPEK YANG DICAPAI
SKOR
MAKS
SKOR
1. Tujuan Pengajaran Umum (TPU)
1.1 Kemampuan yang didukung…………………….. 3 3
1.2 Tingkat perkembangan siswa yang dituntut…….. 3
9
3 xcviii
1.3 Rumusan………………………………………… 3 3

2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)


2.1 Penjabaran TIU menjadi TPK…………………... 5 4
2.2 Perkembangan siswa yang dituntut……………... 4 3
2.3 Rumusan…………………………………………. 5
14

3. Materi yang disajikan


3.3 Isinya dikaitkan dengan perkembangan bidang
studi………………………………………………

5
5
3.2 Pengorganisasian……………………………….. 5 4
3.3 Cakupan…………………………………………. 5 4
3.4 Rumusan………………………………………… 5
20

4. Kegiatan Belajar Mengajar


4.1 Strategi yang digunakan………………………… 4 4
4.2 Kegiatan yang disajikan………………………… 5 4
4.3 Fokus cenderung pada siswa……………………. 4 4
4.4 Urutan kegiatan…………………………………. 4 4
4.5 Memungkinkan terjadi keterlibatan siswa………. 4 3
4.6 Pengorganisasian kegiatan……………………… 5

26

4
5. Alat / Media yang digunakan
5.1 Jenisnya dikaitkan dengan tujuan……………….. 3 3
5.2 Cara pemakaian…………………………………. 3 3
5.3 Pengadaan………………………………………..

3
9
3
NO
ASPEK YANG DICAPAI
SKOR
MAKS
SKOR
6. EVALUASI
6.1 Relevansi prosedur evaluasi dengan tujuan…….. 4 4
6.2 Relevansi alat evaluasi dengan tujuan…………... 3 3
6.3 Pokok uji dikaitkan dengan TPK……………….. 4 4
6.4 Alokasi waktu…………………………………… 4 4
6.5 Petunjuk cara mengerjakan…………………… 3 3
6.6 Kriteria pencapaian…………………………… 4

22
3

Jumlah skor rencana pengajara = 91 (BS)


xcix

Magelang, 21 Maret 2005

Penilai

Muzayanah
NIP. 130 575 090
c
LAMPIRAN 33

LEMBAR PENILAIAN PENAMPILAN MENGAJAR


SIKLUS II

NAMA MAHASISWA : ISMARWANTI


NIM : 410 290 3130

NO
ASPEK YANG DINILAI SKOR MAKS SKOR
1. Ketrampilan membuka pelajaran 10 9
2. Ketrampilan dalam mengadakan evaluasi 10 10
3. Penguasaan materi 10 10
4. Ketrampilan menjelaskan 10 9
5. Ketrampilan penguatan 10 9
6. Ketrampilan memimpin diskusi 10 9
7. Ketepatan waktu 10 8
8. Ketrampilan bertanya 10 9
9. Ketrampila mengelola kelas 10 10
10. Ketrampilan menutup pelajaran 10 10

Jumlah skor penampilan mengajar : 93

Magelang, 21 Maret 2005

Penilai
Muzayanah
NIP. 130 575 090
ci

Lampiran 34

Guru menjelaskan materi pelajaran

Siswa mengerjakan soal


cii

Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan

ciii

Wakil kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok

Guru mengawasi test belajar individu kelas

You might also like