You are on page 1of 19

The Skeptical Environmentalist

Measuring the Real State of the World


Bjørn Lomborg, Aarhus Universitet, Denmark
Sampul tipis
ISBN: 9780521010689
Tanggal publikasi : Agustus 2001
540 halaman
Ukuran : 247 x 174 mm
Berat: 1.078 kg
Pada bab 6, buku ini menceritakan ketidaksetujuan
terhadap Litany. Kekhawatiran tentang dunia yang selama
ini sering diceritakan oleh Al Gore dimana seharusnya
dilihat dengan persepsi lain.
Predicament or Progress (Keadaan Sulit atau Kemajuan)

Dongeng Besar tentang Litany


Kita sudah lama mendengar cerita tentang Litany bahwa hari kiamat sudah dekat.
Keseluruhan anggota dari organisasi lingkungan orang-orang terpelajar dan politisi sudah
memperingatkan kita tentag bencana yang akan datang. Pesan ini memiliki dampak sosial dan
politk yang sangat besar. Wakil presiden yang dulu Al Gore dalam Earth In The Balances
menunjukan contoh yang luar biasa. “Peradaban industri modern yang baru-baru ini dibangun
bertabrakan keras dengan sistem ekologi planeet kita”.
Dan ini belum semuanya. Kemunduran hutan hujan dunia, lahan pertanian subur, lapisan
ozon dan keseimbangan iklim sangat menakutkan tapi Al Gore sebenarnya memberitahu kita
bahwa bencana ini ‘hanya satu dari aliran stabil dari bencana ekologis serius yang lainnya yang
berulangkali akan dihadapkan pada kita.
Dalam waktu yang sama dia mendesak bahwa kehilangan tidak hanya pada lingkungan
tapi pada diri kita. Kita telah kehilangan hubungan alami dengan bumi dan menjadi orang asing
dalam keberadaan kita. ‘Pencarian kebahagiaan dan kenyamanan adalah yang tertinggi’. Dan
kita sudah mengakhiri fokus akan ‘konsumsi tanpa akhir dari produk baru’. Kita sudah
membangun “dunia yang salah tentang aliran plastik dan Astrotuf, AC, dan lampu florens,
jendela yang tidak terbuka dan musik yang tdak pernah berhenti. Jantung yang diganggu oleh
kafein, alkohol, obat dan ilusi. Kita telah melupakan “pengalaman langsung dengan kehidupan
yang nyata”. Peradaban kita sudah menerima tidak hanya kerusakan dunia tetapi diri kita.
Kita seperti sang antagonis yang baru seperti Nazi German dan komunis totaliter untuk
generasi sebelum kita. “ Itu tidak hanya dalam analogi yang saya tunjuk begitu sering dalam
perjunagan dalam Nazi dan komunis, karena saya percaya bahwa upaya yang muncul untuk
menyelamatkan lingkungan adalah sebuah keberlanjutan dalam perjuangan ini.

The Real State Of The World


Akan tetapi visi ini dan konsekuensi politisnya muncul dalam mitos Litany. Dongeng Al
Gore tentang sebuah peradaban yang disfungsional dan kehilangan atas pegalaman langsung
dengan kehidupan yang nyata menunjukan antara idelaisasi yang menakutkan atas masa lalu kita
dan kesombongan yang bukang kepalang kearah negara berkembang di dunia.
Faktanya adalah bahwa peradaban empat ratus tahun ini membawa kita dalam kemajuan
yang luar biasa. Melewati jutaan tahun kita sudah ada di planet yang kita sekarang hanya
memiliki harapan hidup sekitar 20-30 tahun. Abad yang lalu kita memiliki lebih dari dua kali
harapan hidup hingga 67 tahun.
Bayi mati seperti kupu- kupu. Tidak lebih jauh tiap anak- anak yang mati yakni satu
dalam dua puluh dan tingkat kematian masih rendah. Kita tidak lama lagi akan sakit kronis,
napas kita berubah busuk dengan luka yang membusuk dan lain- lain. Kita memiliki lebih
banyaki makanan untuk dimakan meskipu faktanya bahwa bumi adalah rumah untuk jauh lebih
bnyk orang: rata-rata penduduk di dunia ketiga saat ini memiliki 38% lebih kalori. Perbandingan
orang yang kelaparan turun secara dramatis dari 35 ke 18 %. Dan pada tahun 2010 mungkin
lebih jauh menjadi 12 %. Pada waktu itu, kita akan memberi makan lebih dari 3 milyar dengan
cukup.
Kita sudah berpengalaman dengan pertumbuhan yang tak terduga dalam kemakmuran
manusia. Dalam 40 tahun terakhir ini tiap orang di dunia berkembang menjadi 3 kali lebih kaya.
Nampak dalam perspektif yang lebih lama pertumbuhan ini sudah menjadi cukup penuh. Orang-
orang Amerika sudah 36 kali lebih kaya daripada 200 tahun yang lalu
Kita telah mendapatkan akses yang lebih jauh kenyamanan dari air minum yang bersih,
telepon dan komputer yang lebih; di Dunia Ketiga buta huruf sudah turun dari 75 % menjadi 20
%, dan standar pendidikan di dunia maju dan berkembang meningkat pesat seperti pendidikan
universitas di negara berkembang yang hampir 400 % dalam 30 tahun.
Kita memiliki lebih banyak waktu luang, keamanan lebih baik, dan kecelakaan lebih
sedikit, pendidikan lebih, kenyamanan lebih, pendidikan lebih tinggi, kelaparan yang berkurang,
lebih banyak makanan. Dan sebuah kehidupan yang lebih sehat dan lebih panjang. Ini adalah
cerita yang hebat tentang manusia. Padahal dalam dunia berkembang masih banyak kebutuhan
dasar yang kurang dan pertumbuhan dan perkembangan yang sembarangan yakni sampah
plastik, makanan yang diawetkan, alkohol dan obat-obatan, tapi kesempatan untuk hidup yang
menyenangkan dengan kemungkinan atas pilihan, ketercukupan makanan.
Dalam dunia industri pertumbuhan dan kemanjuan sudah memberikan kita kehidupan
yang lebih baik. Yang kita memiliki waktu dan sunber daya yang cukup untuk memmperkirakan
apa yang paling kita inginkan dalam kehidupan. Ironisnya Al Gore menganggap buruk
masyarakat kita hanya karena pertumbuhan telah membuat kita berbuat berlebihan.
Secara mudahnya Al Gore ingin kita mempertimbangkan kita tidak akan lebih berbahagia
dengan berbelanja lebih sedikit dan hidup lebih sederhana (tinggalkan mol dan kunjungi teman,
berpetualang dalam hutan belantara, melukis dan lain-lain), penjelasannya adalah simpati
alamiah dan kegiatan yang lebih layak. Tapi Al Gore lebih jauh menjelaskan bahwa kita hidup
bahwa dalam kehidupan yang palsu dan dangkal diman peradaban kita dan orang ua kita sudah
mendokring kita untuk hidup seperti ini dan kita tidak bisa melihat didnding penjara yang
mengelilingi kita. Kita ditekan tanpa sadar. Sikap sombong ini adalah tantangan terhadap
kebebasan demokratis kita.
Antara Al Gore dan Lester Brown argumennya lebih dalam. Karena kebenaran yang
aktual atas kritik mereka terhadap peradaban yakni perluasan peningkatan atas harga ekosistem
bumi. Inilah kenapa dalam realitas kita harus berhenti untuk merusak bumi. Dari Frankenstein
hingga Jurassic Park, kepintaran teknis kita terlihat seperti malapetaka melebihi harapan kita.
Menciptakan dunia tidak terkontrol.
Ironisnya Al gore percaya bahwa jalan untuk keluar dari disfungsional ini adalah dengan
“cahaya kebenaran” . Dan kita telah melihat buku tersebut, cahaya kebenaran sulit untuk
dilakukan. Karena produksi makanan kita akan berlanjut memberikan orang makanan yang lebih
banyak dan lebih murah. Kita tidak akan kehilangan hutan kita; kita tidak akan kehabisan energi,
bahan baku atau air, kita telah mengurangi polusi atmosfer di kota dinegara maju dan memiliki
alasan untuk percaya bahwa ini akan diterima juga di negara berkembang. Lautan kita belum
dirusak sungai kita sudah menjadi lebih bersih dan mendukung lebih banyak kehidupan, dan
meskipun gelombang nutrien sudah meningkat dibanyak perairan pesisir seperti teluk meksiko,
ini tidak meliputi masalah utama - faktanya, keuntungan melebihi biaya. Sampah Amerika
Serikat keseluruhan dalam abad 21 dapat di buang di TPA, Kurang dari 18 mil di samping – atau
26 % dari Woodward Country, Oklahoma.
Hujan asam tidak membunuh hutan kita, spesies kita tidak mati sebanyak yang sudah
diklaim, dengan separoh dari itu hilang dalam 50 tahun, gambarannya adalah 0,7%. Penglihatan
baru-baru ini terhadap perkembangan pemanasan global tidak menunjukkan tanda-tanda sebuah
malapetaka, ada alas an bagus untuk percaya bahwa konsumsi energy kita akan berubah ke arah
energy terbarukan sebelum akhir abad ini. Sesungguhnya, malapetaka nampaknya menghabiskan
sumberdaya dengan tidak bijak yakni menahan emisi karbon dengan biaya tinggi alih-alih
membantu negara-negara berkembang dan meningkatkan penelitian bahan bakar non-fosil.
Akhirnya ketakutan kita atas pestisida dan bahan kimia lainnya menjadi kontraproduktif.
Pertama, menghapuskan secara bertahap pestisida akan menyebabkan sumber sampah dan
akhirnya menyebabkan kanker. Kedua, penyebab penting kanker adalah kimia tapi bukan gaya
hidup kita. Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa ini murni masalah keyakinan.
Ini sulit untuk tidak mendapatkan kesan bahwa pernyataan Gore dan Brown adalah
ekspresi yang mengungkapkan kesalahan kita. Tapi kita tidak perlu menghukum diri kita untuk
malu. Kita harus senang karena kita telah membuat beban manusia menjadi banyak berkurang
dan membuat kemajuan hebat dalam hal kemakmuran. Dan kita harus menghadapi fakta bahwa
kita tak punya alasan untuk berharap bahwa kemajuan ini akan terus berlanjut.

Kita Masih Mencemaskan Sesuatu


Manusia masih memiliki sebaris tantangan untuk diselesaikan sekarang dan di masa
depan. Hal-hal sudah lebih baik sekarang, tapi mereka masih belum cukup baik. Bagaimanapun
juga, diperkenalkan dengan kenyataan dunia membuat kita sadar bahwa, seperti catatan masa
lalu kita, nampaknya dengan kreativitas manusia dan upaya bersama kita akan dapat
menyelesaikan masalah ini. Akibatnya kita dapat mendekati masalah yang tersisa dengan
percaya diri dan inspirasi untuk menciptakan sebuah dunia yang lebih baik.
Dan terus terang, kita dengan sempurna menyadari tantangan nyata untuk bumi kita.
Masih ada 800 juta orang yang kelaparan. Sama juga, masih ada 1,2 milyar orang miskin di
dunia. Kita perlu untuk membuat tantangan ini menjadi prioritas utama, dan ini butuh membantu
negara-negara berkembang dengan perubahan struktural dan membersamai mereka ke arah
demokrasi dan aturan hukum, sembari memenuhi janji PBB untuk menyumbangkan 0,7% dari
GNP, dimana baru Denmark, Norwegia, Belanda, dan Swedia saja yang memenuhinya. Namun
juga harus mengijinkan negara-negara berkembang dalam ekonomi global, untuk bersaing dalam
wilayah dimana mereka bisa mendapatkan keuntungan kompetitif. Artinya bahwa kita harus
menghapus larangan dan memotong subsidi terhadap produk intensif tenaga kerja seperti
pertanian dan tekstil, dua wilayah yang paling dilindungi oleh negara maju.
Banyak orang yang mati karena polusi udara padahal polusi udara sudah berkurang
secara drastis 30 tahun yang lalu, ternyata masih cukup tinggi. Dengan demikian, pelarangan
polusi keras dalam area dimana keuntungan melebihi biaya masih akan menjadi tujuan penting.
Disamping itu, kita perlu meninggalkan rokok, mencegah makanan penggemuk, banyak
olahraga, dan sebagai masyarakat kita perlu mendapatkan peningkatan pendidikan dan sosial.
Bagaimanapunn juga, area ini tidak semenarik fokus pada pestisida, penghabisan oksigen,
pemanasan global, hutan, tenaga angin, keanekaragaman hayati, dan sebagainya yang jelas-jelas
kesalahan orang lain.
Satu akibat serius dari Litany Brown, Gore, dan yang lainnya adalah kecemasan yang
merusak kepercayaan diri kita untuk menyelesaikan masalah yang tersisa. Itu memberikan
perasaan di bawah pengepungan yang jelas membuat kita berbalik ke dinding, dan akan sering
melakukan keputusan tidak bijak berdasarkan reaksi emosional kita. Ilmuwan sosial Aaron
Wildavsky mepertimbangkan paradox ini: “Betapa luar biasa! Yang terkaya, yang paling
berumur panjang, yang paling terlindungi dengan baik, peradaban yang paling banyak akal,
dengan wawasan tertinggi terhadap teknologinya, berada pada jalan yang menjadi paling
menakutkan.”
Ketakutan ini kian jelas ketika orang-orang diwawancarai. Kita takut terhadap masa
depan. Dalam survey Health of the Planet, orang-orang ditanyai seberapa besar mereka percaya
bahwa masalah lingkungan akan mempengaruhi kesehatan mereka 10 tahun yang lalu, sekarang,
dan bagaimana itu akan berpengaruh terhadap anak-anak mereka 25 tahun yang akan datang.
Seperti terlihat pada gambar 167, para responden percaya bahwa masalah lingkungan akan
mempengaruhi kesehatan kita di masa depan jauh melebihi di masa lampau. Ini mengherankan:
kita tahu bahwa polusi atmosfer yang mana bertanggungjawab terhadap lebih dari separo
timbulan penyakit yang kanker yang berhubungan dengan lingkungan, sudah jauh berkurang.
Tapi kita masih percaya bahwa itu akan menjadi buruk dan lebih buruk lagi. Perasaan ini
sebagian besar diakibatkan oleh Litany.
Beberapa sosiologis melihat ini sebagai ekspresi dari masyarakat modern yang sudah
mulai menghasilkan resiko yang tak terlihat (seperti pestisida dan radioaktif). Bagaimanapun
juga, argument ini Nampak kurang tepat. Di waktu yang lalu, masyarakat kita menghasilkan
sejumlah besar resiko tak terlihat – TBC, wabah pes dan cacar yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang dan Nampak menyerang secara acak. Resiko ini lebih jauh lagi, dicerminkan oleh
harapan hidup yang pendek.
Lebih banyak penelitian yang dilakukan daripada sebelumnya terkait dengan ketakutan
tersebut. Salah satu akibat nyatanya adalah kita menemukan hubungan sebab-akibat. Beberapa
penelitian kemudian akan terbukti salah. Kita sudah terbiasa dengan kecenderungan dunia
kesehatan dan bombardir informasi mengenai hal yang harus dilakukan dan yang tidak, seperti:
saat ini garam bagus untukmu, sekarang tidak bagus untukmu.
Pada waktu yang sama, organisasi dan media memiliki kebutuhan untuk menaikkan profil
mereka untuk menarik segmen pasar. Organisasi lingkungan berjuang untuk menunjukkan
bahwa lingkungan kita telah memburuk. Semakin buruk mereka bisa gambarkan mengenai
keadaan lingkungan, semakin mudah mereka meyakinkan kita bahwa kita perlu menghabiskan
lebih banyak uang untuk lingkungan daripada untuk rumah sakit, dan sebagainya.
Media mencari berita-berita sensasional tapi sering tidak fokus pada aspek negatif dan
memberi kita ketakutan yang berlebih. Ketika panen baik kita mendengar bahwa harga turun dan
akan buruk bagi petani; namun ketika panen buruk kita dengar bahwa konsumen akan menderita
karena harga tinggi. Ketika di bulan Februari 1992 NASA memprediksi bahwa akan ada lubang
di lapisan ozon di atas AS, kisahnya populer di halaman depan majalah Time. Pencabutan cerita
tersebut oleh NASA dua bulan kemudian hanya diberikan empat baris di dalam majalah itu.

Menyusun Prioritas dan Resiko


Ketakutan yang diciptakan oleh Litany dikomunikasikan secara efektif oleh organisasi
dan media, dimana secara selektif menggunakan beberapa hasil ilmu pengetahuan untuk
memperkuat perhatian kita. Ketakutan ini sangat menentukan karena ia melumpuhkan pendapat
kita. Jadi sangat penting untuk kita memiliki kemampuan untuk mengutamakan beberapa
penyebab yang berbeda.
Kita semua peduli terhadap lingkungan. Dalam gambar 168, kita dapat melihat
bagaiaman kesadaran lingkungan sangat tinggi dalam peringatan Hari Bumi untuk pertama
kalinya di tahun 1970, ketika 17% orang-orang Amerika menganggap bahwa itu adalah hal yang
sangat penting. Namun, isu lingkungan tetap tidak pernah bisa menjadi isu terpenting
sebagaimana ekonomi, pekerjaan, defisit, kriminal, obat-obatan.
Namun ada kemauan kuat terhadap lingkungan, dengan 50% dari semua orang Amerika
menyebut diri mereka pecinta lingkungan. Sebenarnya, selama tahun-tahun Reagan, kepercayaan
bahwa terlalu sedikit yang dilakukan untuk lingkungan meningkat seiring keinginan untuk
membangun perlindungan lingkungan menyamai pertumbuhan ekonomi. Di tahun 1990,
dukungan mungkin merosot, tetapi dukungan dasar untuk kebijakan pro lingkungan masih ada.
Dalam semua demokrasi liberal, pemberi suara sudah menunjukkan harapan yang
meningkat terhadap layanan publik, dimana sudah memberi tekanan terhadap pembiayaan publik
di seluruh kebanyakan dunia Barat. Banyak sebab-sebab penting, tidak hanya lingkungan, tetapi
juga kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur yang permintaannya meningkat terhadap waktu,
perhatian, dan juga uang kita. Pengeluaran pemerintah AS terhadap lingkungan sudah meningkat
tujuh kali sejak 1962 (gambar 169), secara signifikan melebihi PDB dimana hanya meningkat
tiga kali. Pada tahun 1999, pengeluaran untuk lingkungan adalah 227 milyar dolar atau sekitar
2,4% dari PDB. Lebih jauh lagi, tidak ada alasan untuk menganggap bahwa proyek lingkungan
yang baik danlayak tidak akan tumbuh di masa depan. Untuk alasan ini akan semakin krusial
bagi kita untuk dapat mengutamakan diantara banyak penyebab yang berbeda. Penting bagi kita
untuk terus mencuci piring hingga mereka benar-benar cukup bersih.
Masalah prioritas ini, sangat nampak pada gambar 168, dimana 50-60 persen dari semua
pemberi suara di Amerika menyatakan bahwa mereka setuju dengan pernyataan: “Melindungi
lingkungan itu sangat penting dimana syarat dan standard tidak bisa terlalu tinggi, dan
peningkatan lingkungan yang berkelanjutan harus dibuat dengan mengabaikan biaya.”
Pemahaman itu menjadi bermasalah sedikitnya dalam dua hal. Pertama, menghalangi prioritas
diantara masalah-masalah lingkungan sehingga kita memegang yang paling penting dulu, dan
menuntut semua masalah lingkungan adalah yang paling penting. Kedua, menghalangi prioritasi
diantara lingkungan dan area penting lainnya dalam masyarakat, menuntut bahwa semua masalah
lingkungan adalah satu-satunya prioritas pertama.
Pernyataan tersebut memiliki akibat. Dalam kehidupan nyata mayoritas 50-60 persen
pemberi suara tidak diwujudkan untuk menerima anggaran 100 persen untuk lingkungan dan 0
persen untuk yang lainnya. Dengan melawan ini, saya berpendapat bahwa apabila kita
menginginkan solusi terbaik untuk masyarakat, kita harus menangani prioritasnya, dari yang
terburuk.
Kemudian saya akan memperhatikan mengenai resiko kematian. Ini bukan berarti bahwa
ukuran penting lainnya tidak ada (semisal resiko sakit dan ancaman ekosistem), tetapi untuk satu
hal resiko kematian sangat penting dan sering menaungi pertimbangan lainnya dan ini sudah
menjadi titik tumpu dari banyak peraturan lingkungan.
Oleh karena itu, kita harus bertanya seberapa besar dampak polusi terhadap kehidupan.
Gambar 170 menunjukkan perbandingan kematian yang disebabkan oleh sepuluh factor paling
beresiko. Kita harus menimbang distribusi resiko ini dengan gagasan awal kita dimana masalah-
masalah itu ada. Apa yang kita lihat pada gambar itu adalah paling banyak tahun yang hilang di
negara berkembang disebabkan oleh kelaparan, kekurangan air minum bersih dan sanitasi, dan
kesehatan yang minim. Masalah tersebut pada kenyataannya lenyap di negara berkembang.
Kehilangan usia kita terutama semata berawal dari tembakau, alkohol dan obat-obatan,
kurangnya olahraga, hipertensi, dan resiko kerja (seperti kecelakaan dan asbestos). Di OECD,
kekurangan olahraga ternyata mendominasi kehilahan umur daripada hipertensi.
Polusi udara memang merupakan ancaman kesehatan yang signifikan di negara ekonomi
sosialis dimana dekade produksi yang tidak efisien dan polusi yang tak diatur masih menikmati
bebas hambatan. Namun, bagian resiko dari seks yang tidak aman dan obat-obatan terlarang,
adalah yang terkecil dari resiko dunia industri. Ketika kita melihat area OECD, nampak jelas
bahwa 0,6 persen resiko lingkungan dari polusi udara sangat jauh dari seluruh resiko di OECD.
Fakta ini tidak berarti bahwa kita bisa mengacuhkan polusi atau menolak aksi politisnya, tapi
menunjukkan derajat kecemasan yang harus kita sertakan terhadap polusi.
Terdapat kecenderungan jelas untuk jauh dari semua resiko. Kita lihat bagaimana Al
Meyerhoff dari Natural Resources defense Council membuktikan bahwa pestisida menyebabkan
kanker. Kemudian, kita harus membuang pestisida dari makanan kita. Logika ini menunjukkan
bahwa resiko yang ada harus dibuang. Namun, ketika kita membuang satu resiko, resiko lain bisa
muncul. Contohnya, jika mencegah pestisida memang akan mendapatkan air minum yang bebas
pestisida, tetapi pada saat yang sama, akan membuat penurunan produksi pertanian dan harga
sayuran dan buah melonjak, yang akhirnya mengakibatkan laju kanker. Intinya adalah, akibat
menguntungkan tanpa memperhitungkan konsekuensi lanjutnya hanya akan menyebabkan
kerugian pula. Kita harus menerima gagasan bahwa semua keputusan ada dalam kenyataan
tawar-menawar beberapa resiko. Ketika kita menggunakan aspirin untuk menghilangkan sakit
kepala maka kita juga akan menyebabkan iritasi pada perut dengan pemakaian lama bisa menjadi
borok.
Sangat menggoda untuk berharap bisa mengakhiri semua resiko ini. Dengan uang yang
cukup kita bisa mengamankan jatah air bersih tanpa klorin dan member tunjangan pemakaian
ibuprofen, dimana tdak memiliki efek samping seperti aspirin; kita dapat membangun jalan yang
lebih aman dan mengurangi operasi jantung. Namun, kata yang terpenting adalah ‘uang yang
cukup’, karena kita tidak pernah punya uang yang cukup.

Menimbang Resiko
Prioritisasi menjadi lebih berat dengan dua kecenderungan yang saling mendukung satu
sama lain. Secara psikologis kita cenderung menyepelekan resiko besar dan melebih-lebihkan
yang kecil. Pada waktu yang sama, media cenderung fokus pada yang dramatis daripada resiko
harian. Untuk menarik perhatian publik, media memberikan pada kita lebih banyak tentang
tragedi dan kecelakaan mendadak daripada yang harus diperhatikan tentang statistik kematian.
Orang-orang mati ribuan kali lebih sering dikarenakan penyakit tetapi pembunuhan muncul tiga
kali lebih sering di suratkabar. Tubrukan pesawat lebih ditampilkan daripada hampir 12.000
kematian karena merokok.
Media jarang memberikan kita informasi tentang resiko aktual. Dalam survei terhadap 26
koran Amerika sekelompok ilmuwan bertanya mengenai artikel terbaik dalam hal resiko
lingkungan. Sebanyak 68 persen dari artikel yang kembali tidak memuat sejumlah informasi
mengenai resiko. Jadi koran dan televisi hanya memberi kita kesan tidak langsung dari bahaya
mengenai fenomena bermacam-macam dengan alasan frekuensinya. Sehingga kita akan melebih-
lebihkan resiko yang kita banyak baca dan meremehkan resiko yang diabaikan oleh media. Kita
umumnya percaya bahwa sewajarnya kita kebal terhadap resiko besar seperti kanker karena
merokok dan serangan jantung. Kita melebih-lebihkan penyebab dramatis seperti kecelakaan,
pembunuhan, keracunan makanan, atau tornado sembari meremehkan masalah membosankan
seperti asma dan diabetes.
Secara psikologis, kita memegang resiko kecil dengan membuatnya cukup penting untuk
dipikirkan atau membuatnya sangat sepele hingga lebih baik mengacuhkannya. Ini
menghadirkan masalah, sebagai contoh dalam hubungannya dengan zat kimia, karena tingkat
keamanan mereka diatur hingga batas rendah dari satu hingga satu juta, yakni apabila satu juta
orang terpapar zat itu maka maksimum satu orang akan mati. Tabel 8 menunjukkan beberapa
contoh dalam peningkatan spa resiko waktu hidup adalah 1:1.000.000.
Apabila kita minum air yang terkontaminasi pestisida dengan batasan Uni Eropa seumur
hidup, kita menghadapi resiko kematian yang sama dengan apabila kita merokok 1,4 batang,
bersepeda 15 km, hidup dua bulan di dalam bangunan batu bata atau minum setengah liter
anggur – hanya sekali. Banyak orang akan membantah bahwa resiko bukan satu-satunya factor
yang dipertimbangkan dalam prioritas. Signifikan pula dimana resiko diterima dengan sukarela
atau ditimpakan dengan tidak sukarela. Penyelidikan menunjukkan bahwa orang-orang sering
mengambil resiko yang 1.000 kali lebih besar dengan kemauan mereka. Contoh nyata ialah
terjun payung (skydiving) tetapi benci akan resiko yang jauh lebih kecil dari pestisida atau
perlindungan makanan, resiko yang terlihat tak dapat dicegah dan karenanya tidak sukarela.
Kemungkinan para penerjun akan merasakan sensasi jatuh bebas melebihi resiko jatuh dengan
cara lainnya.
Namun, penting untuk menyadari berapa banyak resiko yang biasa kita nyatakan sukarela
dan sebaliknya. Meskipun mengendarai mobil sebenarnya cukup berbahaya (tabel 5), kurangnya
kepedulian resiko secara khas dijelaskan dengan ia menjadi sukarela. Padahal, untuk banyak
orang, bepergian dengan mobil sebenarnya bukan pilihan sukarela, mereka perlu pergi bekerja
dan belanja dengan jarak tertentu dari rumah. Lebih jauh lagi, beberapa resiko penting yang tidak
sukarela – contoh nyata adalah pengendara mabuk, yang membunuh banyak orang selain dirinya
sendiri, dan desain jalan raya yang berdampak kuat terhadap resiko tabrakan.
Dengan demikian, polusi udara perkotaan dimaknai sebagai resiko yang tak sukarela,
karena kita harus bernapas. Tapi tentu saja, memilih untuk menetap (atau tidak mau pindah) di
sebuah kota adalah hasil dari tawar-menawar pada banyak parameter berbeda. Masalah ini jelas
dimana begitu sering kita mendengar orang-orang Amerika kulit hitam atau miskin lebih suka
tinggal di dekat timbunan sampah beracun dan lingkungan berbahaya lainnya.
Biaya Litany
Harvard University Center for Risk Analysis melakukan survei terbesar mengenai
inisiatif publik penyelamatan-hidup di AS dimana terdapat analisis ekonomi publik. Secara
keseluruhan, 587 intervensi yang berbeda dianalisis. Dengan menggunakan prosedur evaluasi
yang sangat detil, sedikitnya dua peneliti dari sebelas sudah menghitung evaluasi biaya dan
jumlah usia-hidup yang diselamatkan dan memberikan gambaran perbandingan. Semua biaya
berhubungan dengan masyarakat. Area yang diselidiki meliputi perlindungan kesehatan sebaik
permukiman, transportasi, pekerjaan, dan aspek lingkungan dari masyarakat. Tujuannya adalah
mengevaluasi efisiensi wilayah individu ketika ia muncul untuk menyelamatkan hidup manusia.
Penting untuk menunjukkan bahwa hanya campur tangan yang bertujuan politis menyelamatkan
kehidupan manusia yang termasuk.
Hasilnya menyatakan sebuah variasi mengherankan dalam efisiensi bermacam intervensi
sebagaimana terlihat di tabel 9. Beberapa inisiatif tidak berbiaya atau menghemat uang. Ini
termasuk, contohnya, memberitahu wanita kulit hitam untuk tidak merokok selama kehamilan
karena akan menyebabkan komplikasi kelahiran dapat berkurang – simpanan bersih untuk
masyarakat sekitar 72 juta dolar. Biaya 182.000 dolar per tahun memungkinkan bayi kulit hitam
yang baru lahir untuk terhindar dari anemia dan menyelamtkan 769 nyawa per tahun: biaya
hanya 236 dolar per usia-hidup. Dengan menghabiskan 253 juta dolar untuk transplantasi hati,
terdapat 1.600 usia-hidup yang dapat diselamatkan dengan biaya 158.999 per usia-hidup.
Keputusan ini menunjukan bagaimana uang seharusnya dihabiskan. Pada gambar 171
cukup jelas bahwa terdapat perbedaan besar pada harga yang harus dibayar, usia-hidup tambahan
dengan alat intervensi khusus: layanan kesehatan cukup murah yakni 19.000 dolar dan
lingkungan justru menonjl dengan biaya tinggi 4,2 juta dolar. Sama pula, biaya untuk
departemen pemerintah yang berbeda sebagaimana terlihat pada gambar 172, EPA mengejutkan
dengan kemahalan biayanya.
Meskipun harga masih tertentu, kita dapat melihat biaya distribusi kesehatan melawan
racun ditunjukkan gambar 173. Kedua area mempunyai area yang bebas secara sosial ekonomi
atau hampir bebas campur tangan, meskipun sektor kesehatan lebih bebas dari campur tangan.
Jelas bahwa sektor kesehatan memiliki proyek lebih di bawah kategori 20.000 dolar, sedangkan
peraturan lingkungan berbiaya di atas 1.000.000 dolar per usia-hidup. Dengan demikian, biaya
khusus yang tinggi 7,6 juta dolar untuk EPA cukup adil untuk mewakili alat pencegahan racun.
Keuntungan metode ini memungkinkan untuk melihat secara menyeluruh keefektifan
epaya publik Amerika untuk menyelamatkan hidup. Informasi yang ada tentang biaya tahunan
dari 185 program bertanggung jawab terhadap pemakaian 21,4 milyar dolar per tahun dimana
menyelamatkan sekitar 592.000 usia-hidup. Analisis data menunjukkan tidak ada hubungan
antara efisiensi dan pelaksanaan. Menghasikan sekitar 3 juta dolar untuk mengendalikan emisi
radionuklida dari tanaman fosfor untuk menyelamatkan hanya satu nyawa per dekade adalah cara
yangburuk. Penelitian Harvard membuat perhitungan dan menemukan bahwa alih-alih
menyelamatkan 592.000 usia-hidup, 1.230.000 usia-hidup dapat diselamatkan dengan uang yang
sama. Tanpa ongkos lebih jauh akan memungkinkan untuk menyelamatkan sekitar 600.000 lebih
usia-hidup atau 60.000 lebih hidup manusia.
Sebagai masyarakat, kita menggunakan sejumlah besar sumberdaya untuk mengatur
resiko kesehatan dan resiko lingkungan seperti racun. Akibat dari Litany adalah kita secara
keseluruhan mengatur mengenai racun ini, tapi meninggalkan area lainnya dimana sumberdaya
yang sama bisa melakukan hal yang lebih baik. Ketika kita mengabaikan biaya keputusan
lingkungan kita, maka kita sedang melakukan pembunuhan secara statistik. Penelitian Harvard
menunjukkan bahwa dengan perhatian lebih besar terhadap efisiensi daripada Litany, kita dapat
menyelamatkan lebih dari 60.000 orang Amerika tiap tahun.

Makanan yang Dimodifikasi secara Genetik – Pengapsulan Litany


Kontroversi lain dari lingkungan sudah muncul beberapa tahun sekarang, pertanyaan
mengenai makanan genetic atau yang disebut Frankenfoods. Sejak tahun 1996 hingga 2000,
wilayah produksi GM (genetically modified) meningkat mantap dari 1,7 Mha menuju 44,2 Mha,
atau peningkatan dari 0,1 persen ke 2,9 persen dari keseluruhan hasil panen. Empat negara
hampir semuanya meningkat dalam panen GM, dengan pertumbuhan AS 30,3 Mha (16,0% dari
area panennya), Argentina 10 Mha (36,8%), Kanada 3 Mha (6,6%), dan China 0,5 Mha (0,4%).
Namun, saat ini semua enam benua menumbuhkan GM secara komersil, antara lain: kedelai,
jagung, kapas, dan lobak, total nilai diperkirakan 3 milyar dolar AS.
Model mengindikasikan bahwa lebih dari 20 tahun ke depan, harga makanan akan turun
10-15% karena adanya makanan GM. Setara pula, biaya melambatkan makanan GM selama satu
dekade akan melukai dunia ketiga yang miskin. Terdapat kemungkinan untuk menghadapi
kekurangan gizi dengan meningkatkan nilai nutrisi makanan pokok. Contoh khusus ialah golden
rice yang memberikan vitamin A tambahan yang dapat menghambat jutaan masalah kebutaan
dan penyakit lainnya yang berasal dari kekurangan vitamin A.
Untuk dunia industri, panen GM dapat membantu mengurangi penggunaan intensif
pupuk kimia, pestisida, herbisida, dan fungisida. Dalam makanan kita akan lihat gandum yang
lebih bernutrisi, kentang yang menyerap lemak berlebih dalam penggorengan, mengurangi bit
gula berkalori, dan minyak tidak jenuh. Untuk non-makanan, kita harusnya melihat katun dan
rami dengan kualitas serat yang lebih bagus, akan lebih baik untuk kesehatan manusia.
Di Eropa, 59% konsumen menganggap makanan GM beresiko dan mayoritas
menolaknya. Di AS, 60% setuju dengan bioteknologi makanan, dan dalam survei mengenai
kepedulian keamanan makanan konsumen, GM termasuk yang terakhir, setelah kontaminasi
biologis, pestisida, kualitas nutrisi, dan pengawet buatan. Perbedaan seringnya berasal dari
pengalaman Eropa mengenai keamanan makanan (seperti: BSE, daging terkontaminasi bakteri,
dan dioksin dalam unggas, babi, sapi, ayam, telur, dan coklat Belgia). Lebih jauh lagi, AS dan
Eropa sudah melihat kepercayaan yang luntur terhadap makanan GM dalam tahun-tahun
terakhir. Banyak perlawanan terhadap itu, seperti Greenpeace dan Friends of the Earth. Dua isu
pentingnya adalah “kesehatan” dan “lingkungan” dimana makanan GM memungkinkan terdapat
racun dan alergi.

Kesehatan – Kentang Beracun


Pada tanggal 10 Agustus 1998, Dr. Arpad Pusztai di televisi menyatakan bahwa kentang
GM memiliki pertumbuhan kerdil dan menekan kekebalan pada tikus yang telah memakannya
selama 110 hari. Penemuan ini, meningkatkan keraguan tentang keamanan makanan GM bagi
manusia. Menyebabkan anggota House of Commons mendorong moratorium atau pelarangan
makanan GM. Dia diberhentikan dari Rowett Research Institute, dimana sebuah laporan
menyatakan bahwa “ data yang ada tidak mendukung bahwa (kentang GM) … sudah membuat
dampak terhadap pertumbuhan organ ataupun fungsi tubuh. Ini menyebabkan 20 ilmuwan
independen, terkejut dengan perlakuan Rowett terhadap Pusztai, mereka meninjau data dan
mengumumkan memorandum bahwa pengurangan pertumbuhan dan fungsi kekebalan adalah
nyata.
The Royal Society pada tahun 1999 mempublikasikan penemuannya di The Lancet tahun
1999. Saat ini data tersebut tidak menunjukkan perubahan dalam pertumbuhan maupun sistem
kekebalan, tetapi dampaknya berbeda pada bagian perut tikus, yang bisa disebabkan oleh GM.
Pada isu yang sama di Lancet terdapat tiga penelitian lagi yang menemukan bahwa eksperimen
tersebut tidak lengkap, maka tidak dapat menyimpulkan resiko GM. Semua kebenaran nampak
tergantung pada pemerintah dan industri bioteknologi, sehingga LSM kian melawannya.
Sangat penting untuk menjelaskan penelitian tersebut. Sesungguhnya Pusztai
menggunakan potato line, GM dengan kode gen lectin dari tumpukan salju (GNA atau Galanthus
Nivalis Aglutinin). Kepala Eksekutif Axis Genetics di Oxford menyatakan tiap orang tahu bahwa
lectin itu beracun. “Jadi apabila kamu menaruhnya pada kentang dan menjadi beracun, kenapa
harus sangat terkejut?”
Maka seharusnya kesalahan bukan pada teknologi GM. Namun, Pusztai berkilah –
eksperimen tersebut juga menampakkan dampak terhadap usus halus dan usus buntu, yang tidak
berasal dari GNA tapi murni dari GM. Ya memang kentang beracun, tapi GM juga bisa
menyebabkan efek lain (bisa baik, bisa juga buruk).
Kunci katanya adalah bisa saja. Masalahnya Pusztai adalah kentang dengan GM dan
tanpa GM sangat berbeda - mereka sering memiliki muatan berbeda dalam tepung dan protein.
Maka, yang berbeda antara GM dan bukan GM bisa saja hanya diakibatkan oleh variasi alami
dari potato line.
Sebenarnya karena GM memiliki proteinyang kurang maka tikus tersebut harus diberi
tambahan protein dan tambahan ini dapat menjelaskan perbedaan tersebut. Secara alami, produk
baru dari kentang dapat menyebabkan sifat yang tak dikenali dan tak diinginkan. Ini terjadi
beberapa kali sebelum pembibitan konvensional padahal kita tidak punya pengetahuan tentang
kejadian panen GM komersil. Dengan demikian, kentang GM tidak beracun, dampak halusnya
mungkin diakibatkan olehvariasi alamiahnya.

Kesehatan – Kacang Penyebab Alergi


Organisasi Konsumen Organik mencemaskan kacang penyebab alergi. Pada tahun 1996
bencana makanan GE dialihkan ketika peneliti Nebraska mempelajari bahwa gen kacang Brazil
untuk kedelai dapat menyebabkan alergi fatal pada manusia. namun, cerita itu sebenarnya satu
dari sistem makanan yang berfungsi baik. Kembali pada tahun 1980, sebuah perusahaan biotek
ingin membantu memusnahkan kekurangan gizi di Dunia Ketiga dengan fokus pada masalah
kesehatan dengan mengutamakan kacang. Kacang sangat bernutrisi, tetapi kekurangan dua asam
amino yang mengandung sulfur, metionin, dan sistein. Di sisi lain, kacang terutama kacang
Brazil menyimpan konsentrasi tinggi atas 2 asam amino ini. Namun sebelum kacang GM aktual
dibuat, para ilmuwan menegaskan tentang kebodohan mentransfer gen dari sumber penyebab
alergi ke panen makanan utama, maka proyek tersebut dihentikan.
Kemudian, kerja itu didiambil kembali oleh Pioneer HiBreed. Tidak hanya untuk
manusia tapi juga makanan hewan. Biasanya makanan ini ditambah dengan metionin (yang dapat
diubah ke sistein) untuk meningkatkan pertumbuhan optimal, tapi secara alami akan lebih murah
untuk memiliki asam amino built-in. Akhirnya, Pioneer menutup proyek ini dan mengumumkan
hasilnya.
Pertama, kita bergantung pada produsen makanan untuk berlaku penuh tanggung jawab,
dan mengecek, dan jika perlu mencabut produknya – sebagaimana yang kita lakukan dengan
produksi makanan lainnya. Kedua, jika tes sangat diamanatkan ketika menggunakan alergen
yang diketahui, tidak ada prosedur yang jelas untuk menggunakan makanan yang hampir tidak
ada alergennya.
Perhatian ini nyata, meskipun sekitar 90% alergi makanan di AS disebabkan oleh zat
yang sedikit terkenal, seperti susu sapi, telur, dan kerang, kacang, gandum, tumbuhan polong,
dimana semuanya telah dicek.

Lingkungan – Makanan GM Membunuh Kupu-Kupu


Banyak kekhawatiran yang menunjuk pada makanan GM akan merugikan ekosistem dan
terutama cerita bahwa jagung GM membunuh kupu-kupu Monarch. Jagung GM membawa gen
yang disebut keluarga racun Bt yang datang dari bakteri tanah.
Salah satu dari hama penting untuk jagung adalah gurdi jagung Eropa dimana di AS
dapat menginvestasikan 24 Mha (75%) dari total wilayah dan menyebabakan kehilangan panen
hingga 20%. Jumlah besar pestisida (sekitar 20-30 juta dolar) dihabiskan untuk mengendalikan
hama, tapi ini sulit karena itu menghabiskan banyak daur hidup dalam tanaman.
Pada tahun 1999, peneliti dari Cornell University mencoba menilai dampak jagung GM
terhadap ulat Monarch. Milkweed adalah satu-satunya makanannya untuk bertahan hidup dan ia
ditumbuhkan di ladang jagung. Ketika setengah dari ulat tersebut memakan milkweed yang
sudah tersirami Bt akhirnya mati setelah 4 hari diberi makan. Hal ini benar-benar menyentak.
Sebenarnya tidak terlalu mengejutkan bahwa Monarch mati karena Bt yang merupakan
insektisida alami, beracun terhadap serangga lepidopteran, dan termasuk pula di dalamnya
Monarch. Sebagaimana kisah Lectin, GM adalah kail dari masalah ini tetapi tidak ada
hubungannya dengan isu penting dimana racun alami (lectin atau Bt) memang beracun.
Selain itu, tidak mungkin bagi kita menumbuhkan makanan dan hanya mempengaruhi
hama target: pemakaian pestisida tidak akan mempunyai dampak non-target dan sesungguhnya
membajak itu mempunyai dampak non-target.
EPA mengumumkan pada Oktober 2000 resiko awalnya dan evaluasi keuntungan
terhadap panen GM Bt. Mengumpulkan pengecekan lapangan secara luas mereka menemukan
bahwa level aktual yang dihadapi oleh ulat tersebut dari “relatif rendah” ke “sangat rendah”.
Kesimpulan EPA, panen jagung GM ini membutuhkan jauh lebih sedikit pestisida dan justru
beberapa pengarang memprediksikan bahwa penggunaan jagung Bt secara luas akan
menguntungkan bagi kehidupan kupu-kupu.

Makanan GM – Bencana atau Anugerah?


Makanan GM dinyatakan sebagai bencana potensial. Eropa menanyakan tentang tomat
asli yang tidak mengandung gen sedangkan tomat GM mengandung gen. Akan tetapi
sebagaiamana kita sudah lihat lebih jauh, cerita menakutkan tentang kentang, kacang, dan
Monarch yang mati adalah sebatas mitos. Namun, ada masalah nyata yang patut
dipertimbangkan. Kita tidak tahu akibat dari pemakaian gen dari organisme non-makanan. Kita
seharusnya membuat tes alergisitas sekuat peraturan anti-trust. Tapi isu-isu tersebut tidak
berhubungan dengan teknologi GM tetapi peraturan dasar mengenai ekonomi pasar yang
berfungsi baik, seperti kasus melawan Microsoft bukan berarti melawan komputer.
Argumen ini menyatakan bahwa antara biologi dan ekonomi bahwa fokus seharusnya
membuat sistem peraturan terbaik yang memungkinkan. Tetapi, kita juga harus menyadari
bahwa tak ada sistem yang menyediakan kepastian absolut. Ilmu pengetahuan tidak bisa
membuktikan bahwa sesuatu tidak berbahaya. Teknologi tidak bisa menyediakan secara absolut
saat ini produk yang benar-benar bebas resiko.
Memilih perdebatan GM membutuhkan kita untuk melihat resiko tetapi juga
membandingkannya dengan penuh pertimbangan, dengan resiko lainnya. kita perlu tahu
bagaimana kita dapat mengatasi masalah-masalah di masa lalu. Perdebatan GM sebenarnya
adalah sebuah jawaban Litany vs fakta-fakta, dan pastinya jawaban atas buku ini. Banyak resiko
sangat kecil, dan banyak yang tidak berhubungan atau hanya samar-samar berhubungan dengan
teknologi GM. Sebagai spesies manusia kita tidak hidup dengan tanpa menciptakan masalah
tetapi secara keseluruhan kita sudah menyelesaikannya sebagian.

Peringatan Ketika Mengharapkan Prinsip


Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, kita punya waktu luang lebih, keamanan yang
lebih, dan kecelakaan yang lebih sedikit, pendidikan lebih baik, lebih banyak sikap ramah, dan
sebagainya. Prioritisasi betul-betul penting jika kita ingin mendapatkan distribusi yang terbaik
dalam masyarakat. Lingkungan harus berpartisipasi dalam prioritisasi dalam hal yang setara
dengan semua area. Inisiatif lingkungan harus memberikan argumen dan dievaluasi dalam
keuntungan dan kerugiannya. Namun, ini membutuhkan prinsip kehati-hatian yang dibatasi
dengan tegas. Prinsip ini menjadi abadi dalam banyak perjanjian internasional seperti Rio de
Janeiro tahun 1992:
“Where there are threats of serious or irreversible damage, lack of full scientific
certainty shall not be used as a reason for postponing cost-effective measures to prevent
environmental degradation”
Kita perlu menyadari bahwa macam-macam peliharaan bisa saja menjadi alergen atau
beracun. Yang baru, peliharaan konvensional, seledri yang resistan terhadap serangga disukai
karena gerakan organiknya, tapi berubah ketika manusia yang mengendalikan seledri tersebut
membangun dengan terburu-buru setelah pembukaan yang berikutnya ke sinar matahari, karena
level tinggi dari psoralen yang karsinogen dan mutagenik. Demikian juga, kentang konvensional
yang baru dibangun dengan biaya jutaan dolar harus diambil dari pasar karena beracun terhadap
manusia. Banyak panen yang sudah diberi ketahanan pestisida dengan teknik pemeliharaan
konvensional, dan penyebaran ketahanan hama dapat berasal dari panen ini.
Hal yang menyatukan adalah bahwa masalahnya bukan berasal dari teknik khusus (GM
atau konvensional) tetapi dari produk khusus. Lobak (GM atau konvensional) adalah dengan
pembuahan secara alami dan akan berupaya dengan agresif untuk merembes di area kehidupan
buas – dengan demikian lobak dengan ciri-ciri khusus (dengan GM maupun konvensional)
seharusnya dapat dibantah jika hanya tumbuh di area seperti Australia, Argentina, dan Kanada
dengan lahan pertanian yang terbuka luas. Di sisi lain, gandum hampir seluruhnya penyerbukan
sendiri dan mengambl resiko lebih sedikit.
British House of Lords merekomendasikan kita untuk melihat hasilnya, bukan pada
proses. Demikian juga, US National Research Council dalam pandangan mereka menyatakan
bahwa, “bahaya potensial dan resiko bergabung dengan organisme yang diproduksi oleh metode
konvensional dan transgenik (GM) jatuh pada kategori umum yang sama.”

Kesimpulan

Dalam formulasi yang telah dijelaskan sebelumnya, prinsip tersebut telah menunjukkan
bahwa kita dapat membuktikan semuanya secara absolut., ketidak pastian yang ilmiah
seharusnya tidak hanya digunakan sebagai strategi politis untuk mencegah aksi lingkungan.
Contoh paling nyata adalah pemanasan global. Kita harus melihat level ketidakpastiannya, arah
ketidakpastian itu, dan terutama sekali biaya dan keuntungan dari aksi-aksi yang dilakukan.
Namun, pemahaman prinsip pencegahan yang sangat Anglo-Saxon ini, banyak interpretasi
radikal yang berasal dari Jerman. Inti prinsip ini menyarankan, “a margin of safety into all
decision making”. Dalam interpretasi Danish menjadi “giving nature and the environment the
benefit of the doubt”.
Sering dinyatakan bahwa tantangan dalam area lingkungan khususnya dibandingkan ke
area lain pada sejumlah hal. Beberapa keputusan lingkungan sulit untuk diubah – ketika kita
sudah meratakan tanah berlumpur atau membajak tempat tambatan, menjadi mahal untuk
mengembalikannya lagi (dan terkadang, dengan spesies banyak mati, tidak mungkin). Beberapa
keputusan lingkungan memiliki konsekuensi yang menjangkau hingga masa depan – pembangkit
listrik tenaga nuklir meninggalkan produk limbah yang akan menetap hingga milenium,
mempengaruhi keputusan atas banyak generasi di masa depan. Beberapa proses lingkungan
memiliki dampak penting – seperti yang kita lihat, pemanasan global akan menyebabkan dampak
besar dan bermacam-macam, menyebabkan biaya 1-9 persen PDB.
Semua hal ini berkaitan dan perlu untuk dimasukkan dalam prioritisasi diantara banyak
proposal yang berbeda. Tapi ‘none of these points is in fact particular to the environment’.
Kebanyakan keputusan politis kita sulit untuk berbalik. Moral dan keputusan politik sudah
seperti perbudakan d AS, adopsi hak asasi manusia di Prancis, legalisasi aborsi di sebagian besar
dunia Barat sekitar tahun 1970an, masa pembangunan di Uni Eropa, semua contoh keputusan
yang sangat sulit untuk berbalik. Setara pentingnya, apabila lebih kecil dampaknya, keputusan
penempatan lokasi bandara, jembatan, dan infrastruktur besar lainnya adalah contoh inisiatif
yang hampir tak dapat diubah, seperti kepuusan zoning, lokasi sekolah, jalan, taman, dan lain-
lain.
Lebih jauh lagi, banyak keutusan ini berdampak penting di masa depan. Prinsip kehati-
hatian harus ditekankan terhadap kepedulian kita atas masa depan dan ketidakmauan kita untuk
membahayakan masa depan anak cucu kita. Sangat penting untuk mengatakan bahwa kita tidak
ingin mempertaruhkan produk baru kita jika itu akan membahayakan kehidupan.

You might also like