You are on page 1of 14

BAB 8

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat


 Mahasiswa menerapkan konsep pengendalian intern dalam sistem informasi akuntansi
sektor publik

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat:
 Menjelaskan peranan pengendalian intern dalam sistem informasi akuntansi pada sektor
publik
 Menyebutkan definisi sistem pengendalian intern yang digunakan
 Menyebutkan tujuan-tujuan dan elemen-elemen pengendalian intern
 Membandingkan definisi sistem pengendalian intern yang digunakan dengan definisi
pengendalian intern yang lain
 Mahasiswa dapat mengidentifikasi tujuan dan risiko pengendalian dalam suatu
pemrosesan transaksi di sektor publik
 Mahasiswa dapat menunjukkan kelemahan pengendalian intern pada suatu pemrosesan
transaksi dan pengaruh yang diakibatkannya melalui suatu contoh kasus
 Mahasiswa dapat memberikan saran perbaikan atas kelemahan pengendalian intern pada
suatu pemrosesan transaksi

POKOK BAHASAN

Permasalahan yang akan dibahas dalam bab ini adalah:


 Definisi Pengendalian Intern
 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Spip) Menurut Pp No. 60 Tahun 2008
 Pengertian SPI
 Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPIP
 Tujuan SPIP

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


 Unsur SPIP
 Lingkungan Pengendalian
 Penilaian Risiko
 Kegiatan Pengendalian
 Informasi Dan Komunikasi
 Pemantauan

URAIAN MATERI

PENDAHULUAN

Merupakan tanggung jawab manajemen untuk melaksanakan pengendalian atas sistem operasi
dan sistem informasi. Alasan utama untuk melaksanakan pengendalian ini adalah: Pertama,
memberikan jaminan yang layak bahwa tujuan masing-masing sistem dapat dicapai. Kedua,
mengurangi resiko perusahaan mengalami gangguan, bahaya dan kerugian (termasuk kerugian
karena penggelapan (fraud) dan perbuatan tidak sengaja). Ketiga, pengendalian memberikan
jaminan yang layak bahwa kewajiban-kewajiban hukum bisa dipatuhi.

DEFINISI PENGENDALIAN INTERN


Ada beberapa usaha untuk mendefinisikan pengendalian intern oleh seorang ahli (penulis buku)
atau oleh organisasi profesi atau komite gabungan beberapa asosiasi organisasi profesi. Sebelum
menyajikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP. No. 60 Tahun 2008. Berikut ini
disajikan perbandingan konsep pengendalian intern dari beberapa sumber.

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


Perbandingan Konsep Pengendalian Intern

AICPA tahun 1940 an sd 1958 GELINAS COSO


(Mulyadi, Indra Bastian) (tahun 1992)
Sistem pengendalian intern meliputi
DEFINISI Pengendalian intern adalah sebuah sistem "Pengendalian intern adalah suatu
struktur organisasi, metode dan
dari elemen-
elemen-elemen yang terpadu (terdiri proses, yang dipengaruhi oleh dewan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
dari : manusia, struktur organisasi, direksi perusahaan, manajemen dan
untuk menjaga kekayaan organisasi,
kebijakan, proses dan prosedur) yang pegawai lain, dirancang untuk
mengecek ketelitian dan keandalan
bekerja bersama-
bersama-sama untuk memberikan memberikan jaminan yang layak
data akuntansi, mendorong efisiensi
jaminan yang layak bahwa sistem berkenaan dengan pencapaian tujuan-
dan mendorong dipatuhinya kebijakan
organisasi mencapai tujuan sistem operasi tujuan dalam kategori berikut:
manajemen.
dan tujuan sistem informasi - efektivitas dan efisiensi
operasi,
- dapat dipercayanya
pelaporan keuangan,
- kepatuhan terhadap
peraturan dan hukum yang berlaku.”
berlaku.”
TUJUAN 1. mengamankan harta atau aktiva, 1.Tujuan Sistem/Proses
Sistem/Proses Operasi:
Operasi: 1. Menjamin efektivitas dan
2. memperoleh data akuntansi yang  efektivitas operasi efisiensi operasi (effectiveness and
akurat dan dapat dipercaya,  efisiensi operasi efficiency of operations)
3. mendukung efisiensi dan  keamanan sumber daya 2. Menjamin dapat
4. mendorong kepatuhan terhadap  kepatuhan terhadap peraturan yang dipercayanya pelaporan keuangan
kebijakan-
kebijakan-kebijakan manajerial berlaku (reliability of financial reporting)
yang telah ditetapkan 3. Menjamin kepatuhan
2. Tujuan Sistem/Proses
Sistem/Proses Informasi:
Informasi:
terhadap peraturan dan hukum yang
 IV (input validity)
berlaku (compliance with applicable
 IA (input accuracy) laws and regulations)
 IC (input completeness)
 UA (update accuracy)
 UC (update completeness)
completeness)
ELEMEN/ 1. Struktur organisasi 1. Lingkungan pengendalian 1. Lingkungan pengendalian
2. Sistem otorisasi dan prosedur 2. Pengendalian Pervasif (“Meresap”) (control environment),

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


3. Praktik yang sehat 2. Penilaian resiko (risk
UNSUR 3. Pengendalian Aplikasi
4. Karyawan yang kompeten dan assessment)
dapat dipercaya 3. Aktivitas pengendalian
(control activities)
4. Informasi dan komunikasi
(information and communication)
5. Pemantauan (monitoring)

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) MENURUT PP NO. 60
TAHUN 2008

Pengertian SPI
Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien,
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara,
negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.

Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPIP


Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Tanggung jawab ini sebagai bagian dari tanggung
jawab pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel.

Tujuan SPIP
(SPIP) bertujuan untuk memberikan keyakinan yang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Unsur SPIP
SPIP terdiri atas unsur:
1. lingkungan pengendalian;
2. penilaian risiko;
3. kegiatan pengendalian;
4. informasi dan komunikasi; dan
5. pemantauan pengendalian intern.

LINGKUNGAN PENGENDALIAN (Control Environment)


Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian
yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern
dalam lingkungan kerjanya, melalui:
a. integritas dan nilai etika;
b. komitmen terhadap kompetensi;
c. kepemimpinan yang kondusif;
d. pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
e. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
f. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya
manusia;

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


g. perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; dan
h. hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.

PENILAIAN RISIKO
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan penilaian risiko. Penilaian risiko
terdiri atas:
a. identifikasi risiko; dan
b. analisis risiko.
Dalam rangka penilaian risiko, pimpinan Instansi Pemerintah menetapkan:
a. tujuan Instansi Pemerintah; dan
b. tujuan pada tingkatan kegiatan, dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko sekurang-kurangnya dilaksanakan dengan:
a. menggunakan metodologi yang sesuai untuk tujuan Instansi Pemerintah dan tujuan pada
tingkatan kegiatan secara komprehensif;
b. menggunakan mekanisme yang memadai untuk mengenali risiko dari faktor eksternal dan
faktor internal; dan
c. menilai faktor lain yang dapat meningkatkan risiko.
 
Analisis Risiko
Analisis risiko dilaksanakan untuk menentukan dampak dari risiko yang telah diidentifikasi
terhadap pencapaian tujuan Instansi Pemerintah. Pimpinan Instansi Pemerintah
menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menentukan tingkat risiko yang
dapat diterima.

KEGIATAN PENGENDALIAN (Control Activities)


Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian
sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah yang bersangkutan. Penyelenggaraan kegiatan pengendalian sekurang-
kurangnya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. kegiatan pengendalian diutamakan pada kegiatan pokok Instansi Pemerintah;
b. kegiatan pengendalian harus dikaitkan dengan proses penilaian risiko;
c. kegiatan pengendalian yang dipilih disesuaikan dengan sifat khusus Instansi Pemerintah;
d. kebijakan dan prosedur harus ditetapkan secara tertulis;
e. prosedur yang telah ditetapkan harus dilaksanakan sesuai yang ditetapkan secaratertulis; dan
f. kegiatan pengendalian dievaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut
masih sesuai dan berfungsi seperti yang diharapkan .

Jenis-Jenis Kegiatan Pengendalian

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


Kegiatan pengendalian terdiri atas:
a. reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan;
b. pembinaan sumber daya manusia;
c. pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;
d. pengendalian fisik atas aset;
e. penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja;
f. pemisahan fungsi;
g. otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting;
h. pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian;
i. pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya;
j. akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya; dan
k. dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan kejadian penting.

Kegiatan Pengendalian Pada Pengelolaan Sistem Informasi


Kegiatan pengendalian atas pengelolaan sistem informasi meliputi:
a. pengendalian umum (General Controls);
Controls); dan
b. pengendalian aplikasi (Application Controls).
Controls).

Pengendalian Umum (General Controls)


Pengendalian umum terdiri atas:
a. pengamanan sistem informasi;
b. pengendalian atas akses;
c. pengendalian atas pengembangan dan perubahan perangkat lunak aplikasi;
d. pengendalian atas perangkat lunak sistem;
e. pemisahan tugas; dan
f. kontinuitas pelayanan.

Pengendalian Aplikasi (Application Controls)


Pengendalian aplikasi terdiri atas:
a. pengendalian otorisasi;
b. pengendalian kelengkapan;
c. pengendalian akurasi; dan
d. pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data.

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (Information and Communication)


Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan
informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat. Komunikasi atas informasi harus diselenggarakan
secara efektif.
Untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif, pimpinan Instansi Pemerintah harus
sekurang-kurangnya:
a. menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan sarana komunikasi; dan
b. mengelola, mengembangkan, dan memperbarui sistem informasi secara terus menerus.

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


PEMANTAUAN
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan pemantauan Sistem Pengendalian Intern.
Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan memastikan bahwa
rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat segera ditindaklanjuti. Pemantauan Sistem
Pengendalian Intern dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan
tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.
Pemantauan berkelanjutan diselenggarakan melalui kegiatan pengelolaan rutin,
supervisi, pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam
pelaksanaan tugas. Pemantauan diselenggarakan melalui kegiatan pengelolaan
rutin, supervisi, pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait
dalam pelaksanaan tugas.
Evaluasi terpisah diselenggarakan melalui penilaian sendiri, reviu, dan pengujian
efektivitas SistemPengendalian Intern. Evaluasi terpisah ini dapat dilakukan
oleh aparat pengawasan intern pemerintah atau pihak eksternal pemerintah.
Evaluasi terpisah dapat dilakukan dengan menggunakan daftar uji
pengendalian intern (lihat Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor : 60 Tahun 2008 Tentang Daftar Uji Pengendalian Intern Pemerintah)
Pemerintah)

RANGKUMAN

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


LAMPIRAN

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


PRE TEST

1. Apa alasan diterapkan pengendalian intern dalam suatu organisasi ?


2. Apa tujuan pengendalian intern menurut Gelinas ?
3. Apa saja elemen atau unsur pengendalian intern menurut Gelinas?
4. Apa tujuan pengendalian intern menurut COSO ?
5. Apa saja elemen atau unsur pengendalian intern menurut COSO?
6. Apa tujuan pengendalian intern menurut literatur lain yang Anda ketahui ?
7. Apa saja elemen atau unsur pengendalian intern menurut literatur lain yang Anda
ketahui?
8. Siapa yang bertanggung jawab atas penerapan sistem pengendalian intern di organisasi?

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


POST TEST

PERTANYAAN RIVIU
1. Apa alasan diterapkan pengendalian intern dalam suatu organisasi ?
2. Apa tujuan pengendalian intern ?
3. Apa elemen atau unsur pengendalian intern ?
4. Sebutkan definisi pengendalian intern menurut PP No. 60 Tahun 2008.
5. Apa tujuan pengendalian intern menurut PP No. 60 Tahun 2008 ?
6. Apa unsur pengendalian intern menurut PP No. 60 Tahun 2008 ?
7. Siapa yang bertanggung jawab atas penerapan pengendalian intern di lembaga pemerintah ?
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan pengendalian. Sebutkan beberapa bentuk
lingkungan pengendalian
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penilaian risiko. Sebutkan meliputi apa saja kegiatan
penilaian risiko
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kegiatan pengendalian. Sebutkan beberapa bentuk
kegiatan pengendalian.
11. Apa yang dimaksud dengan pengendalian umum. Sebutkan beberapa bentuk pengendalian
umum ?
12. Apa yang dimaksud dengan pengendalian aplikasi. Sebutkan beberapa bentuk pengendalian
aplikasi?
13. Di manakah kedudukan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi dalam sistem
pengendalian intern?
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan unsur informasi dan komunikasi.
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan unsur monitoring.
16. Apa yang dimaksud dengan pengawasan intern menurutt PP No. 60 Tahun 2008? Apa saja
ruang lingkup fungsi atau kegiatan pengawasan intern?
17. Unit-unit lembaga apa saja yang melaksanakan fungsi pengawasan intern?

PILIHAN GANDA

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


PERTANYAAN DISKUSI

1.

SOAL KASUS

KASUS 1

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


DAFTAR PUSTAKA

1. Indra Bastian, Sistem Akuntansi Sektor Publik,


Publik, Edisi 2, Cetakan ke-2, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta 2007
2. Deddi Nordiawan dkk. Akuntansi Pemerintahan,
Pemerintahan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2008
3. Mulyadi, Sistem Akuntansi,
Akuntansi, Edisi 3, Penerbit Salemba Empat, Jakarta 2001
4. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
5. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
6. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
7. UU No. 7 tentang Keuangan Negara
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah

Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


Bab 8 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

You might also like