Professional Documents
Culture Documents
Menurut data BPS, pertambahan penduduk di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi pada
2006 hingga 2020 mencapai 8,1 juta jiwa menjadi 32,6 juta jiwa. Dari jumlah itu, penduduk Jakarta
bertambah 400 ribu jiwa, dari 8,8 juta menjadi 9,2 juta jiwa. Sedangkan, penduduk di kawasan Botabek
bertambah 7,7 juta jiwa, dari 15,7 juta menjadi 23,4 juta jiwa. Sekitar 90% dari 8,1 juta jiwa akan tinggal di
Bodetabek, karena harga tanah yang mahal di Jakarta. Untuk mengakomodasi pertambahan penduduk itu,
dibutuhkan sedikitnya 2,1 juta unit. Skenario yang mungkin terjadi, pertambahan 2,1 juta rumah terbagi atas
1,9 juta unit rumah tapak (landed house) di Bodetabek, dan 200 ribu unit apartemen di Jakarta
Pada periode 2010-2014 pemerintah akan membangun 650.000 rumah sederhana sehat (RSh) melalui
dana APBN senilai Rp50 triliun. Sedangkan untuk rumah susun, baik rumah susun sederhana milik
(rusunami) maupun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) mencapai 200.000 unit dengan nilai mencapai
Rp30 triliun. Total nilai kapitalisasi pasar untuk pembangunan rumah yang didukung pemerintah hingga
tahun 2014 mencapai Rp80 triliun.
Saat ini, sebagian pengembang berancang-ancang menaikkan harga rumah dan menyesuaikan luas
bangunan. Hal ini dipicu oleh meningkatnya harga sejumlah komponen bahan bangunan. Menurut Direktur
Utama PT Bina Karya Bangunan Persada, tren kenaikkan harga bangunan akan berimbas pada peningkatan
harga rumah. Diprediksi terjadi koreksi harga rumah sederhana jenis rumah sejahtera tapak untuk masyarakat
bersubsidi sekitar 5%-10%. Saat ini, harga semen naik sekitar 6%-10%, sedangkan komponen besi dari baja
8%-10%. Kebutuhan semen mencapai 30% dari total komponen bahan bangunan. Harga bahan bangunan
yang terus naik akan berdampak pada pergerakan pada harga rumah.
Harga rumah sejahtera tapak misalnya, di Jabodetabek diperkirakan melampaui Rp70 juta per unit di
atas patokan harga rumah yang berhak memperoleh stimulus pajak dari pemerintah. Harga rumah sederhana
di luar Jabodetabek kemungkinan naik dari Rp55 juta menjadi Rp60 juta per unit. Stimulus itu, berupa
pembebasan pajak pertambahan nilai dan pengurangan pajak penghasilan final dari 5% menjadi 1%.
Menurut sumber REI, sebagian pengembang umumnya memasarkan rumah yang masih dibangun (indent).
Untuk itu, koreksi harga kemungkinan baru akan terjadi pada proyek-proyek hunian baru. Pada 2011, REI
menargetkan produksi rumah mencapai 200 ribu unit atau naik 10%-15% dibanding 2010.
Di dalam daftar peraturan ini, dimuat berbagai peraturan yang berkaitan dengan bisnis properti yang
meliputi Undang-Undang No. 16 Tahun 1985 Tentang Rumah Susun, UU No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung, UU No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Peraturan
Pemerintah No. 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri
Sendiri serta kebijakan-kebijakan lainnya di sektor properti.
Daftar Peraturan Properti Perumahan di Indonesia 2011 ini, disusun dalam bentuk buku setebal 600
halaman ini kami tawarkan seharga Rp 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah) per-copy untuk versi
Bahasa Indonesia. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT Media Data Riset
melalui Telepon (021) 809-3140, 809-6071, Fax (021) 809-3140, 809-6071, atau email :
info@mediadata.co.id. Formulir pemesanan kami lampirkan bersama penawaran ini.
PENAWARAN
DAFTAR PERATURAN PROPERTI PERUMAHAN DI INDONESIA, 2011
April, 2011
Nama
(Mr/Mrs/Ms)
Position
Nama Perusahaan
NPWP No.
Alamat
Telepon Fax :
Tanda Tangan
Tanggal
Harga :
Edisi Bhs. Indonesia - Rp 4.500.000 (Empat juta lima ratus ribu rupiah )
Pembayaran ( √ ) :
Cash
Cheque
Transfer to - PT MEDIA DATA RISET
AC. NO. 070 000 534 0497
BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA
JAKARTA