You are on page 1of 12

1.

PENDAHULUAN

Anyelir, atau disebut juga bunga teluki dan dikenal dalam bahasa Inggris
sebagai carnation, mempunyai nama ilmiah Dianthus caryophyllus adalah tanaman hias
pekarangan dan pot yang populer. Tanaman ini berasal dari kawasan Mediterania.
Bunga anyelir memiliki warna yang terang dan berwarna-warni, sehingga sering
digunakan sebagai hiasan. Ada dua jenis tanaman anyelir yaitu jenis satu bunga bagi
setiap tangkai dan jenis `spray', banyak bunga bagi setiap tangkai.
Anyelir dapat hidup selama 18-20 bulan. Tanaman ini dapat mencapai
ketinggian sampai 2 meter, namun untuk dapat tumbuh tegak ia harus diikat dengan
penyokong. Garis pusat batang tanaman bunga anyelir dapat mencapai 1 cm. dan
biasanya membengkak pada buku/ruas.
Anyelir atau carnation bukan tanaman asli Indonesia, tetapi masuk ke Indonesia
dibawa oleh penggemar-penggemar bunga dari Belanda ke Indonesia beberapa abad
yang lalu. Di pasaran anyelir terdiri dari sekurang-kurangnya 8 varietas sesuai warnanya
yaitu Donna, Orange, Orange garis, Ungu Garis, Kuning garis, Pink muda, Merah dan
Salem.Tanaman bunga anyelir berumur produktif selama kurang lebih satu tahun yaitu
sekitar 5 bulan masa pertumbuhan dan 7 bulan masa menghasilkan bunga.
Anyelir juga merupakan tumbuhan yang umum dibudidayakan sebagai tanaman
hias di kebun-kebun atau pekarangan. Tumbuh baik di daerah pegunungan pada
ketinggian 1.000 m sampai 1.800 m di atas permukaan laut. Menyukai tanah yang
gembur dan subur dan dapat dipanen sepanjang tahun.
2. BOTANI TANAMAN

2.1 Klasifikasi Tanaman


Menurut Prajnanta (2003), secara lengkap dilihat dari segi taksonomi
tumbuhan, tanaman anyelir diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Caryophyllaceae
Genus : Dianthus
Spesies : D. caryophyllus

2.2 Morfologi Tanaman


Habitus : Terna, menahun, tinggi 30-100 cm.
Batang : berbentuk Bulat, beruas-ruas, licin, permukaa berlilin, hijau
kebiruan.
Daun : Tunggal, tersebar, duduk berkarang, tanpa tangkai daun,
pangkal memeluk batang, bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata,
panjang 5-10 cm, lebar 5-10 mm, pertulangan sejajar, permukaan
licin, tebal, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk malai, terletak di ujung batang atau di ketiak
daun, bunga sempuma, berkelamin ganda, dasar kelopak
berlekatan membentuk tabung, ujung bergerigi, panjang 2-3 cm,
benang sari dan putik tidak tampak, mahkota berlepasan, bentuk
asimetris, panjang 3-5 cm, halus, warna merah muda, berbau
harum.
Buah : Bentuk elips, kecil, coklat.
Biji : Bentuk elips, kecil, lunak, putih,
Akar : Serabut,berwarna putih kehitaman.

2.3 Jenis Tanaman


Ada dua jenis tanaman anyelir yaitu jenis satu bunga bagi setiap tangkai dan
jenis `spray', banyak bunga bagi setiap tangkai.
Menurut Pertwee (1996) terdapat beberapa tipe anyelir baik berdasarkan teknik
budidaya maupun secara genetik :
1. “Standard carnation” (D. caryophyllus) dibentuk dengan cara membuang pucuk
lateral pada saat budidaya tanaman dilakukan. Tangkai bunga akan tumbuh
kekar dengan panjang berkisar 60-80 cm, dan mempunyai satu bunga yang
besar.

Standard carnation
2. “Midi carnation”, yaitu anyelir tipe standar yang mengalami pemotesan pada
beberapa pucuk lateralnya saja, tapi tidak pada pucuk batang utamanya.
Diameter bunga sekitar 75% dari ukuran bunga standar.

Midi carnation
3. “Mignon carnation”, merupakan “standar carnation” yang berukuran kecil,
akibat dibuangnya pucuk terminal dan beberapa pucuk lateral. Ukuran bunga
sekitar setengah dari ukuran “standard carnation”

Carnation mignon
4. “Spray carnation” (D. caryophyllus) dimana pucuk terminal dibuang, dan pucuk
lateral yang dibiarkan berkembang. Panjang tangkai sekitar 40-70 cm.

Spray carnation
5. “Micro pink” adalah tipe anyelir yang berkluster dan kecil-kecil, dimana semua
pucuk dibiarkan tumbuh dan berkembang.

Micro pink
6. “Diantini carnation”. Bunga ini mirip D. barbatus (Sweet William), tetapi pucuk
terminalnya dibuang.
3. SYARAT TUMBUH TANAMAN

1. Iklim
Tanaman anyelir memerlukan suhu antara 20 - 26oC untuk pertumbuhan dan 18 -
20oC untuk pembungaan. Dengan demikian ketinggian lokasi yang sesuai dengan
kondisi suhu tersebut adalah antara 800 - 1.500 m dpi. Kelembaban udara yang
optimal untuk pertumbuhan anyelir adalah 70 - 90%.

2. Ketinggian Tempat
Untuk menghasilkan bunga yang bagus, budidaya tanaman hias ini harus
dilakukan di daerah yang memang cocok, yaitu dataran tinggi dan udara serta cahaya
matahari mendukung. Tanaman hias ini dapat ditanam dari 800-1.500 m dpl, tetapi
untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok bila ditanam pada ketinggian
sekitar 800 m dpl.

3. Media Tanam
Media tanah gembur, Bila tanah lempung sampai berpasir –asal kaya bahan
organic dan pH 6 – 7.
4. BUDIDAYA TANAMAN

4.1. Naungan
Budidaya anyelir di Indonesia pada umumnya dilakukan di dalam rumah
naungan (shading house). Penggunaan rumah ini dimaksudkan untuk melindungi
tanaman dari terpaan angin, perubahan suhu, terik matahari, curah hujan vana
berlebihan dan hama pengganggu tanaman. Kelembaban yang tinggi menyebabkan
tanaman mudah terserang [penyakit busuk akar dan batang, karat daun) dan bunga
busuk.
Naungan menggunakan plastic transparan --- sebaiknya ada lapisan anti ultra
violet agar tahan lama. Ketebalan plastic 200 mikron dengan kandungan UV 6%
sampai 12%. Pada kondisi normal plastic tahan 1.5 – 2 tahun. Kontruksi naungan
terbuat dari bamboo, kayu, besi tergantung modal. Prinsip atap naungan harus
tinngi > = 3m. Karena kalau < 3m suhu di dalam akan sangat panas. Samping
bagian bawah ditutup plastic 1 m diatas permukaan tanah, atasnya menggunakan
kasa (insect screen) juga untuk sirkulasi udara

4.2 Pembibitan
Bibit menggunakan rooted cutting umur 3 mg dengan tinggi 15 cm (asal
Belanda dan Spanyol) – harus segera tanam. Bibit bebas hama penyakit (oleh
Phytosanitary Certificate pada breeders). Syarat yang akan ditanam. Warna bunga
disukai konsumen

4.2. Pengolahan Media Tanam


Sebelum bibit ditanam, dilakukan pengolahan tanah yang dilanjutkan dengan
pembuatan bedengan. Empat unit shading house ukuran 210 m2 memiliki bidang
tanam masing-masing 120 m2 sehingga seluruhnya terdapat 480 m2 Dengan jarak
tanam sekitar 25 cm x 25 cm maka dapat ditanam 9.640 tanaman. Keadaan tanah
yang ideal untuk tanaman anyelir adalah tanah yang bertekstur liat berpasir,
gembur, berdrainase baik dan mempunyai pH antara 5,5 - 6,7. Seminggu sebelum
penanaman bibit, tanah diberi pupuk dasar yang berupa campuran pupuk ZA 75
gram, TSP 75 gram dan KCI 75 gram untuk setiap m2 lahan.
Pengolahan tanah yang benar akan menentukan produktivitas dan kulitas
anyelir yang ditanam. Tanah yang gembur, porous agar air mudah tuntas dan
oksigen masuk ke dalam tanah. Akar anyelir dpt mencapai kedalaman 1 m, maka
pencangkulan cukup dalam (40cm). Wajib strelisasi menghindari Rhizotonia
solani, Fusarium, Phytium dan nematode – Basamid/Vapam. Basamid 40 gram per
m2 dapat ditingkatkan menjadi 80 m gram apabila tanah sebelumnya terdp
nematode.

4.3. Tenik Penanaman


Bibit anyelir umumnya masih didatangkan dari breder di luar negeri, namun
demikian ada juga yang dikembangkan di dalam negeri oleh Balai Penelitian
Departemen Pertanian. Bibit yang berasal dari luar negeri mempunyai warna dan
bentuk yang menarik, tetapi petani harus membayar royalty kepada pemberi bibit,
sedangkan yang bibitnya dari dalam negeri dapat diusahakan untuk dapat
diperbanyak sendiri. Kondisi saat ini para petani lebih mengutamakan bibit dalam
negeri karena tingginya royalty yang harus dibayar, sementara itu para konsumen,
terutama para "florist" juga cenderung menggunakan bunga dari varietas dengan
bibit lokal karena tersedia di pasar lokal.

4.4 Pemeliharaan
Kegiatan yang dilakukan dalam pemeliharaan tanaman antara lain meliputi
penyulaman, pengairan, pemupukan, pengaturan cahaya dan pemberantasan
penyakit.
Penyulaman
Penyulaman sebaiknya dilakukan sedini mungkin, yaitu 10 - 15 hari setelah
tanam. Bibit tanaman yang mati atau layu diganti dengan bibit yang baru
Pengairan
Pengairan dapat dilakukan dengan cara menyiram tanaman langsung dari
gembor, selang plastik atau menggunakan sistem irigasi curah (sprinkler) atau irigasi
tetes (drip). Tanaman yang berumur 1 - 2 minggu sangat peka terhadap kekurangan
air, sehingga penyiraman dapat dilakukan setiap hari. Kemudian penyiraman
tanaman sebaiknya dilakukan dengan melihat kondisi tanah. Kebutuhan air untuk
penyiraman rutin umumnya sekitar 3 - 5 liter per m2
Pemupukan
Jenis dan dosis pupuk yang diberikan dari fase tanaman. Untuk fase
pertumbuhan, pupuk yang diberikan adalah urea 200 gram, ZA 200 gram dan KNO3
100 gram untuk setiap m2 lahan, sedangkan pada fase pembungaan, pupuk yang
diberikan adalah urea 10 gram, TSP 10 gram, ZA 15 gram dan KNO 3 25 gram untuk
setiap m2 lahan.
Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman diperlukan untuk melindungi tanaman dari serangan
hama dan penyakit yang dapat merugikan tanaman. Adapun hama dan penyakit
tanaman anyelir adalah karat daun, layu tusarium, busuk akar/pangkal batang, kutu
aphid, ulat penggerek bunga dan pucuk, serta tungau merah. Cara perlindungan
tanaman disesuaikan dengan kondisi yang ada, baik dengan kultur teknis, mekanis,
biologis seperti penggunaan agens hayati yaitu Beauvaria basssiana, Pseudomonas,
Xanthomonas mengeluarkan antibiotik, siderofor, dan metabolit sekunder lainnya
yang bersifat menghambat aktivitas mikroorganisme lain. maupun kimiawi.
5. PANEN DAN PASCAPANEN

Tanaman anyelir berbunga pada periode umur 5 bulan sampai dengan 12 bulan
setelah bibit ditanam, dan dalam periode itu setiap tanaman menghasilkan sekurang-
kurangnya 6 tangkai bunga yang berkualitas baik (grade1). Saat panen yang tepat pada
anyelir standar adalah ketika bunga telah setengah mekar atau 3 - 4 hari sebelum mekar
penuh. Umur bunga potong, jika tidak ditangani dengan baik hanya 2 hari. Bunga yang
seharusnya dipotong harus segera dipotong, karena keterlambatan panen akan
menurunkan kuafitas bunga. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan jika
tanah dalam keadaan kering, sebaiknya tanah disiram dulu sampai basah sehingga
tanaman yang akan dipotong menjadi segar dan tidak layu.
Pada waktu pemanenan bunga, sebaiknya dilakukan juga seleksi bunga
berdasarkan kualitasnya (grade I dan II). Bunga yang tidak termasuk grade I dan II
sebaiknya tidak dipanen dan dibuang. Pada kondisi normal bunga bunqa yanq termasuk
grade I sekurang-kurangnya 75%. Mengingat bunga yang bernilai jual baik dan mudah
penjualannnya adalah yang grade I maka dalam analisis finansial asumsi penjualan
didasarkan pada penjualan bunga grade I.
Grade I
Bunga mekar (tidak terlalu mekar atau terlalu kuncup), segar, tidak terserang
hama penyakit seperti apid, thrips dan sebagainya, tidak ada bercak, pada pinggir bunga
tidak ada busuk kehitaman dan tidak ada luka. Batang besar (sesuai dengan jenisnya),
tegar, lurus dan panjang minimal 60 cm. Daun hijau segar, tidak kering dan tidak
terserang hama penyakit, seperti leaf miner, white rust, dan sebagainya. Bentuk bunga
normal dan tidak ada kelainan-kelainan yang menyimpang dari bentuk atau warna
aslinya.
Grade II
Bunga mekar, segar dan tepi tidak terserang penyakit. Batang boleh agak kecil
tapi harus lurus dengan panjang minimal 50 cm. Kriteria lain sama dengan kriteria
grade I dengan sedikit toleransi, misalnya jika daun terserang hama penyakit tetapi tidak
terlalu parah masih dapat dimasukkan dalam grade II.
Pada saat panen bunga, langsung dilakukan pengikatan di lapangan. Bunga yang
diikat adalah yang sejenis dan sama gradenya. Jumlah tangkai bunga per ikat
disesuaikan dengan besarnya diameter bunga, yaitu minimal berdiameter 20 cm bila
dibungkus dan jumlah tangkainya minimal 10 tangkai bunga. Bunga yang sudah diikat,
disimpan dalam wadah yang berisi air. Setelah 10 ikat, ikatan tersebut sebaiknya cepat
dibawa ke bagian sortasi dan dibungkus dengan kertas pembungkus.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. Anyelir. Diakses 24 Maret 2011.


http://id.wikipedia.org/wiki/Anyelir.

Hetik. 2010. Budidaya Anyelir. Diakses 24 Maret 2011.


http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/budidaya/2010/11/15/anyelir.html

Prihmantoro, heru. 2011. Hama dan Penyakit Anyelir.


http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/209309
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN CARNATION

OLEH
KELOMPOK 3

LIFTIA WINDA SARI 0810480178


RATNA ZULFAROSDA 0810480201
RESTI AMELIA SUSANTI 0810480202
RETNO DWI ANDAYANI 0810480203
SULI INDRIYA 0810480212
ABDULLAH MUJAHID 0810483001
DIDHA DEWANI 0810483007
DIMAS SULTAN S 0810483008
LILIS SETYANINGRUM 0810483011
DEWI RATIH R.D 0810483028

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2011

You might also like