You are on page 1of 37

Spinal Cord Compression

SCC
Oleh Kelompok 2
Kelompok 2
 Aprilia Dwi L I1A009060
 Intan Kusuma D I1A009043
 Khairunnisa I1A009061
 Andita Putri I1A009038
 Sutan Agung L.T I1A009063
 Medisiana S.S I1A009044
 Alvina Ulfah R I1A009064
 Devita Sekar N I1A009039
 Riky Novriansyah W I1A009066
 Ramanda Cahya U I1A009049
 Annisa Avicenna A I1A009067
 Diah Puspita R I1A009052
 Nafillah Syella I1A009062
 Fairuz Athiyyah I1A009053
 Shinta Kartika N I1A009070
Kelompok 2
 Nadya I1A009035
 Candra I I1A009034
 Grifan R I1A009040
 Ferisa Aprintha I1A009035
 Herlinda K I1A009054
 Chinda Liaska I I1A009037
 Tria Sefty M I1A009055
 Karina Solikha N I1A009047
 M. Rendy R I1A009041
 Rosy Fatimah I1A009048
 Ginta A I1A009042
 Maria Fransisca A.T I1A009056
 Herdiko S I1A009046
 Amelia Shinta P I1A009059
 Hari S I1A009050
Pengertian
>SCC terjadi ketika korda spinalis terdesak oleh
adanya tumor, abses atau berbagai macam lesi
>SCC dianggap sebagai kegawatan medis terlepas dari
penyebabnya, dan memerlukan diagnosis dan
penanganan yang cepat untuk mencegah terjadinya
disabilitas (kecacatan) jangka panjang karena cedera
dari korda spinalis yang ireversibel
Anatomi
Etiologi
SCC dapat disebabkan oleh:
1. Tulang belakang yang patah atau tulang
lainnya pada kolumna spinalis
2. Ruptur satu atau beberapa diskus di antara
tulang belakang
3. Infeksi(abses medula spinalis)
4. Tumor medula spinalis atau kolumna spinalis
5. AVM (arteriovenous malformation)
SCC karena Tumor
SCC karena Tumor
SCC Tumor
SCC karena Disc Herniated
SCC Disc Herniated
Abses Epidural
Standar Penanganan
1. Penilaian (anamnesis)
2. Diagnosis
3. Prognosis
4. Edukasi
5. Terapi: Non Farmakologis
6. Terapi: Farmakologis
Gejala
 Nyeri dirasakan oleh 90-95% pasien SCC. Dua
tipe nyeri:
1. Nyeri punggung lokal (midline/paravertebral)
hampir selalu muncul.
2. Nyeri radikuler dari kompresi akar spinal
muncul pada 66% pasien
Gejala
1. Nyeri Punggung Lokal:
Biasanya konstan, dekat daerah lesi
Terasa ketika duduk atau berdiri(bedakan dg nyeri pada Disc
disease yg muncul ketika berbaring)
Eksaserbasi oleh berbagai peningkatan tekanan
intratorakal(bersin, batuk, Valsalva manuver, mengejan)
Riwayat gejala diatas mungkin dapat mengarah kepada SCC
dikemudian hari
Gejala
2. Nyeri Radikuler
Umumnya terjadi pada metastase lumbosakral(90%) dan
servikal(79%) daripada metastase torakal(55%)
Pasien biasanya mengeluhkan nyeri seperti diikat yang
beralih dari punggung ke depan, pada ekstremitas, biasanya
nyeri unilateral
Eksaserbasi saat bergerak, batuk, bersin, Valsalva manuver
Gejala
Bertambah di malam hari
Meningkat ketika duduk atau berdiri
Nyeri menyebar dalam pola dermatom
Dapat menyebabkan baal dan kesemutan, mati rasa
mengawali paresis
Nyeri menyerupai nyeri pada Disc Disease, pleuritis,
kolesistitis atau pankreatitis
Gejala
 Kelemahan (paresis) pada kaki adalah gejala
berikutnya jika tidak ditangani (76% pasien)
manifestasinya: Stiffness(kaku), berjalan dg cara
menyeret atau limbung
 Gangguan Sensoris dapat menyertai atau didahului
oleh mati rasa pada jari-jari kaki, sensasi dingin, dapat
berkembang menjadi ataxia (3%)
Gejala
 Disfungsi Otonom(57% pasien)
-Early sign: hilangnya kontrol kandung kemih.
-Late sign: retensi urin, inkontinensia(mengompol)
-Konstipasi
-Kehilangan keringat dibwah tingkat lesi
-Sexual difficulties
> Tanda dan Gejala mungkin dikarenakan tidak
hanya oleh kompresi korda spinalis tetapi juga
mungkin oleh iskemia sekuder.
Distribusi
 Thoracic spine 70%
 Multiple contiguous level (beberapa level yang
bersebelahan) 10-38%
 Lumbosacral spine 20%
 Cervical spine 10%
Insidensi pada Keganasan
 Paru 16%
 Payudara 12%
 Keganasan primer yg tidak diketahui
(unknown primary) 11%
 Limfoma 11%
 Myeloma 9%
Diagnosis
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemriksaan fisik
 Metastase epidural dapat dilihat dg foto polos X-Ray 85% dg

prediksi tingkat kompresi 19%


 CT Scan dan MRI dilakukan untuk membantu menentukan lokasi

penekanan dan menentukan penyebab. Baik untuk deteksi dini.


 MRI >> CT Scan jika tidak ada CT Scan atau MRI -> Myelography
 Jika didapati tumor-> biopsi
Prognosis
 Diagnosis serta terapi dini menentukan perbaikan fungsi neural
 Onset mendadak dg progresifitas yang tinggi-> prognosis buruk
 Jika sudah fase paralisis sulit untuk bisa nornmal kembali sedang

jika masih paresis kemungkinannya 10%


 Jika paralisis >48 jam perbaikan neural ke arah normal sangat

rendah. Terapi paliatif(mengatasi nyeri) lebih diindikasikan

daripada emergency terapi


Edukasi
 Pasien dg resiko SCC harus diidentifikasi dan
diajarkan mengenai tanda dan gejala SCC dan
jika segera konsultasi jika gejala mulai muncul
Terapi Non Farmakologis
A. Terapi Radiasi
 Harus dimulai segera setelah diagnosis ->indikasi->
pasien SCC dg tumor dan tulang belakang yg stabil dan
terapi paliatif pada pasien yg sdh mengalami paraplegia
 Terapi radiasi saja memberi hasil yg setara dg
Laminectomy plus terapi radiasi ajuvan, efektif <85%
kasus SCC 085248481928
Terapi Non Farmakologis
 Pasien yg datang tanpa parase(madih dapat
berjalan)-> probabilitas tinggi terhadap respon
pengobatan dan memperpanjang masa
hidup(yang didasari keganasan)
Terapi Non Farmakologis
B. Bedah
 Indikasi-> Pasien dg defisit neural yg
progresif, relaps setelah terapi radiasi, kasus
tulang belakang yg tidak stabil(trauma), atau
pada tumor yg tidak radiosensitif
Terapi Non Farmakologis
 Rehabilitasi dilaksanakan sedini mungkin dan
ditangani oleh beberapai ahli yang profesional
 Sifatnya jangka pendek dg tujuan mencapai
kualitas terbaik hidup yg maksimal
 Support secara emosional dan psikososial
Terapi Farmakologis
 Dexamethasone -> 10-100 mg IV STAT
kemudian 16-96 mg PO setiap hari
 Tappering off 10-14 hari setelah perbaikan
Terapi Farmakologis
 Berfungsi untuk memperbaiki fungsi saraf, menghilangkan rasa

sakit, mengurangi edema dan memiliki efek oncolytic langsung


 Mencegah iskemia korda spinalis sementara
 Terapi pada pasien dg prognosis buruk dan status gizi yg rendah
 Pertimbangkan pemberian heparin profilaksis jika mobilitas

pasien menurun
 Severe pain diterapi dg titrasi cepat opioid sebagai analgetik

You might also like