You are on page 1of 24

12 Mei 2009

Jurnal Penyesuaian pada Perusahaan Jasa

Daftar saldo atau neraca saldo perlu


disesuaikan agar mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Jurnalpenyesuaian dibuat
untuk memisahkan antara biaya yang sudah menjadi beban pada suatu periode
akuntansi dengan yang belum menjadi beban. Sama halnya dengan dunia
otomotif ,penyesuaianseperti memodifikasi motor sesuai keiginan pemakainya.
Tujuh transaksi yang diikuti oleh jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi
adalah sebagai berikut.

1. pendapatan diterima di muka,


2. piutang pendapatan,
3. biaya dibayar di muka,
4. utang biaya,
5. kerugian piutang,
6. penyusutan, dan
7. biaya pemakaian perlengkapan.

Mencatat Jurnal Penyesuaian 
Berikut ini adalah contoh data penyesuaian dan jurnalnya.
1. Pendapatan diterima di muka
Pendapatan diterima di muka adalah jika perusahaan menerima pendapatan atas suatu
barang/jasa yang belum diserahkan.
Contoh:
Pada tanggal 3 Agustus 2008, Charity membayar sewa kios selama 1 tahun sebesar
Rp6.000.000,00
Jurnal tanggal 3 Agustus 2008 adalah.
Kas Rp6.000.000
Pendapatan diterima di muka Rp6.000.000
(Dicatat oleh pemilik kios) 

Pada waktu tutup buku tanggal 31 Desember 2008, jurnal penyesuaiannya adalah
sebagai berikut.
Pendapatan diterima di muka Rp2.500.000
Pendapatan sewa Rp2.500.000

Penjelasan : 
Pada tanggal 3 Agustus 2008 pemilik kios menerima uang sebesar Rp6.000.000,00,
tetapi bekum sepenuhnya menjadi hak pemilik kios, karena sewa tersebut untuk satu
tahun, buka satu bulan. Karena pemilik kios sudah menerima secara tunai, bekiau
mencatat Kas Rp6.000.000 (D) pada Pendapatan diterima di muka Rp6.000.000 (K). 
Jika kita memakai dasar akrual, pendapatan diakui jika sudah menjadi haknya. Dalam
contoh tersebut, hingga akhir periode akuntansi tanggal 31 Desember 2008 yang
menjadi hak pemilik kioshanya 5 bulan, yaitu Rp2.500.000 (5/12 x Rp6.000.000=
Rp2.500.000). 

2. Piutang pendapatan
Piutang pendapatan adalah pendapatan yang belum diterima dan belum dicatat, tetapi
sebagian sudah seharusnya diterima pada periode yang bersangkutan.
Contoh:
Tanggal 1 September 2008 PT X menyimpan uang di bank Pasifik Rp1.000.000, suku
bunganya 18% / tahun dan bunga diterima oleh PT X setiap 6 bulan sekali. (tiap 1 Maret
dan 1 September ). Ini berarti bunga 6 bulan pertama baru akan diterima tanggal 1
Maret 2009, sehingga sampai akhir periode akuntansi terdapat bunga yang diterima
penendaannya selama 4 bulan. ( 1 September – 31 Desember) yaitu : 4/12 x 18% x
Rp1.000.000,00 = Rp60.000

Jurnal penyesuaian untuk mencatat piutang bunga pada tanggal 31 Desember 2008


adalah sebagai berikut.
Piutang bunga Rp60.000
Pendapatan bunga Rp60.000

3. Biaya dibayar di muka 


Biaya dibayar di muka adalah biaya-biaya yang sudah dibayar pada awal periode untuk
pembayaran biaya sampai beberapa periode yang ditentukan.
Contoh:
Pada tanggal 1 Mei 2008 pemilik kios membayar biaya asuransi untuk periode satu
tahun kepada PT Aman sebesar Rp3.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2008, saat pembuatan jurnalpenyesuaian adalah sebagai
berikut.

Biaya asuransi Rp2.000.000


Asuransi dibayar di muka Rp2.000.000

Penjelasan :
Pada tanggal 31 Desember 2008 asuransi yang sudah terpakai (biaya asuransi) saebesar
Rp2.000.000 yaitu selama 8 bulan, dari bulan Mei sampai dengan bulan Desember.
Perhitungannya adalah 8/12 x Rp3.000.000= Rp2.000.000

4. Utang biaya 
Utang biaya adalah biaya-biaya yang telah diakui tetapi belum dicatat.
Contoh:
Perusahaan membayar upah buruh setiap tiga hari sekali. Tarif upah Rp50.000 per
hari. Para buruh dibayar tiap hari Senin. Ternyata tanggal 31 Desember 2008 jatuh pada
hari Minggu. Ini berarti sampai akhir periode akuntansi terdapat upah yang belum
dibayar selama tiga hari = 3 x Rp50.000 = Rp150.000

Jurnal penyesuaian yang dicatat perusahaan adalah.
Beban gaji Rp150.000
Utang gaji Rp150.000

5. Kerugian Piutang 
Kerugian piutang adalah taksiran kerugian piutang yang timbul karena adanya piutang
tak tertagih.
Contoh:
PT XYZ merelakan piutang Tuan B sebesar Rp200.000,00 karena usahanya bangkrut.

Jurnal penyesuaian yang dicatat PT XYZ pada tanggal 31 Desember 2008 adalah.


Cadangan kerugian piutang Rp200.000
Piutang usaha Rp200.000

6. Penyusutan 
Semua aktiva tetap (kecuali tanah) yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam
beroperasi, akan semakin menyusut nilainya bersamaan dengan berlalunya waktu.
Contoh :
Di daftar saldo, akun peralatan kantor memperlihatkan jumlah Rp2.000.000,00,
diputuskan manajemen bahwa penyusutan 10% pertahun. Ini berarti penyusutan tiap
tahun = 10% x Rp2.000.000 = Rp200.000

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut.


Beban penyusutan peralatan kantor Rp200.000
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp200.000

7. Biaya pemakaian perlengkapan 


Biaya pemakaian perlengkapan adalah nilai sebagian dari harga beli perlengkapan yang
telah digunakan selama periode akuntansi.
Contoh:
Perlengkapan di daftar saldo memperlihatkan jumlah Rp500.000, setelah dihitung secara
fisik persedeiaan perlengkapan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp300.000. Ini
berarti perlengkapan yang telah terpakai untuk kegiatan perusahaanberjumlah
Rp200.000 (Rp500.000 – Rp300.000 = Rp200.000)

Jurnal penyesuaian untuk mencatat biaya pemakaian perlengkapan tanggal 31


Desember 2008 adalah.
beban perlengkapan Rp200.000
Perlengkapan Rp200.000

Ini adalah tembolok Google' untuk http://matakuceritaku.blogspot.com/2009/05/jurnal-penyesuaian-


pada-perusahaan-jasa.html. Gambar ini adalah jepretan laman seperti yang ditampilkan pada tanggal
16 Jan 2011 16:54:45 GMT. Sementara itu, halaman tersebut mungkin telah berubah
Contoh Penyesuaian Perusahaan Dagang

Diterbitkan Maret 15, 2009 akuntansi 8 Comments


Tag:akuntansi, penyesuaian, perusahaan dagang

Contoh Penyesuaian Pada Perusahaan Dagang For Idiot

Sebenarnya tulisan ini saya buat untuk sarana latihan saya sendiri, tapi berhubung
mungkin ada orang yang mengalami kesulitan
membuat penyesuaian, jurnal penutup dan, dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan perakunan perusahaan dagang seperti saya, saya berpikir
untuk mempublikasikannya.

Untuk memulai latihan Saya mengambil contoh soal pada bukunya Pak


Suwardjono(Dosen UGM). Marilah kita mulai latihan dengan berdoa sejenak *doa
dimulai!*………………………………*doa selesai* Amin.Saa, hajimemashou ^^

Firma MINMAN
Daftar Saldo, 31 Desember 2001
(dalam Rupiah)

Kas 8.300.000

Piutang Usaha 5.750.000

Cadangan Penghapusan Piutang 25.000

Piutang Wesel 1.500.000

Sediaan Barang Dadangan 6.700.000

Sediaan Bahan Habis Pakai 650.000

Persekot Asuransi 360.000

Investasi Jangka Panjang Saham 3.000.000

Kendaraan 10.000.000

Depresiasi Akumulasian Kendaraan 1.500.000

Perlengkapan Kantor 2.500.000

Depresiasi Akumulasian Perlengkapan Kantor 250.000

Utang Usaha 6.350.000


Utang Bank 15.000.000

Modal, Aman 12.500.000

Prive, Aman 1.500.000

Modal, Amin 10.000.000

Pribe, Amin 1.500.000

Penjualan 62.550.000

Kembalian Penjualan 1.350.000

Pendapatan Lain-lain 240.000

Pembelian 48.300.000

Potongan Pembelian 1.200.000

Kos Pengangkutan Pembelian 4.600.000

Gaji Pegawai 7.200.000

Biaya Listrik dan Air 1.050.000

Biaya Advertensi 900.000

Biaya Sewa 1.440.000

Biaya Macam-macam 1.515.000

Biaya Bunga 1.500.000

Total 219.230.000

Data penyesuaian yang dikumpulkan pada, 31 Desember 2001 adalah sebagai


berikut:

1. Setelah dihitung secara fisik, diperoleh data bahwa kos seluruh sediaaan
rempah-rempah dan hasil bumi yang masih ada di gudang adalah Rp
16.750.000
2. Cadangan Rugi Piutang Macet ditetapkan sebesar 4% dari
piutang dagang akhir tahun.
3. Pendapatan dividen(pendapatan lain-lain) yang masih harus diterima Rp
60.000.
4. Didalam jumlah Rupiah Pendapatan lain-lain termasuk pendapatan bunga
wesel diterima dimuka sebesar Rp 30.000.
5. Pemakaian bahan habis pakai selama tahun 2001 adalah sebesar Rp
240.000
6. Biaya Asuransi setelah diperhitungkan adalah Rp240.000
7. Depresiasi Kendaraan ditentukan sebesar 10% per tahun.
8. Depresiasi Perlengkapan kantor sebesar 5% per tahun.
9. Gaji pegawai bulan desember 2001 yang belum dibayar adalah Rp 900.000
10.Biaya Sewa ruang dan gudang untuk 2001 adalah Rp 960.000.
11.Bunga Utang bank adalah 12% per tahun dibayar dibelakang tiap tanggal 1
Mei dan 1 November
12.Pajak Persekutuan ditaksir sebesar 20% dari laba bersih

Data tambahan:
Laba di bagi dengan ketentuan sebagai berikut.

 masing masing firman (sekutu) mula mula mendapatkan bagian sebesar 9% dari
modal awal

 masing-masing firman mendapatkan bagian setara gaji yaitu Aman Rp 600.000


dan Amin Rp 500.000 per tahun

 sisa laba(atau) rugi dibagi dengan ketentuan Aman 70% dan Amin 30%

Buatlah jurnal penyesuaian, kertas kerja, laporan laba rugi, perubahan modal,


neraca, jurnal penutup, jurnal penyesuaian kembali!!!

1. Langkah pertama yang kita lakukan adalah melihat dulu yang mana yang
debit dan yang kredit.
Yang kredit adalah:
o yang mengurangi aset(cadangan penghapusan piutang, depresiasi
akumulasian)
o yang bersifat pendapatan, utang, potongan pembelian

Firma MINMAN
Daftar Saldo, 31 Desember 2001
(dalam Rupiah)

Kas 8.300.000  

Piutang Usaha 5.750.000  

Cadangan Penghapusan Piutang   25.000


Piutang Wesel 1.500.000

Sediaan Barang Dadangan 6.700.000

Sediaan Bahan Habis Pakai 650.000

Persekot Asuransi 360.000

Investasi Jangka Panjang Saham 3.000.000

Kendaraan 10.000.000

Depresiasi Akumulasian Kendaraan 1.500.000

Perlengkapan Kantor 2.500.000

Depresiasi Akumulasian Perlengkapan


250.000
Kantor

Utang Usaha 6.350.000

Utang Bank 15.000.000

Modal, Aman 12.500.000

Prive, Aman 1.500.000

Modal, Amin 10.000.000

Pribe, Amin 1.500.000

Penjualan 62.550.000

Kembalian Penjualan 1.350.000

Pendapatan Lain-lain 240.000

Pembelian 48.300.000

Potongan Pembelian 1.200.000

Kos Pengangkutan Pembelian 4.600.000

Gaji Pegawai 7.200.000

Biaya Listrik dan Air 1.050.000

Biaya Advertensi 900.000


Biaya Sewa 1.440.000

Biaya Macam-macam 1.515.000

Biaya Bunga 1.500.000

Total 109.615.000 109.615.000

Ingat selalu cek jumlahnya, kalau tidak seimbang berarti ada kesalahan dalam
penentuan debit atau kreditnya.

2. Membuat Jurnal Penyesuaian

INGAT! Kalau tidak ada perintah tidak boleh membuat akun baru anda
diperkenankan untuk membuat akun baru. Dalam penambahan akun baru harus
relevan dengan akun pasangannya. Coba lihat dulu dengan teliti akun yang mau
dibuat agar tidak double akun.

Disini akan saya jelaskan satu per satu:

1. Disini didapati sediaan pada akhir tahun adalah 16.750.000, maka


sediaannaya harus di munculkan dengan akun laba rugi. seperti ini:

Tanggal Akun F Debit Kredit

Des 31 Laba Rugi   6.700.000 6.700.000


Sediaan Barang Dagangan Awal
    Sediaan Barang Dagangan Akhir   16.750.000 16.750.000
Laba Rugi

Sebenarnya tidak ada sediaan akhir ataupun awal hanya mempermudah saja.

2. Cadangan Rugi piutang macet diihat dari piutang dagang, karena


ini perusahaan dagang maka piutang dagang adalah piutang usaha.
4% dikali dengan 5.750.000 = 230.000

Tanggal Akun F Debit Kredit

Des 31 Rugi Piutang Macet   205.000

    Cadangan penghapusan piutang   205.000

Yang ditulis di penyesuaian adalah 205.000 karena pada awal tahun cadangan


penghapusan piutang sudah ada 25.000, jadi ditulis 205.000 walaupun pada saat
pelaporan ditulis 230.000.
3. Pendapatan dividen adalah piutang yang harus diterima pada akhir
tahun.

Tanggal Akun F Debit Kredit

Des 31 Piutang Dividen   60.000

    Pendapan Lain-lain   60.000

Pendapatan Dividen ditulis Pendapatan lain-lain dikarenakan dalam soal telah


ditentukan pendaptan dividen dituis dalam pendapatan lain-lain.

4. Didalam pendapatan lain-lain ada pendapatan diterima


dimuka(utang), maka pendapatan lain-lain harus dikurangi.

Tanggal Akun F Debit Kredit

Des 31 Pendapatan Lain-lain   30.000

    Bunga wesel diterima di muka   30.000

5. Pemakain bahan habis pakai mengurangi jumlah sediaan habis pakai

Tanggal Akun F Debit Kredit

Des 31 Pemakaian Bahan Habis Pakai   425.000

    Sediaan Bahan Habis Pakai   425.000

6. Biaya asuransi untuk tahun 2001 hanyalah 240.000, maka sisa dari
persekot asuransi harus dikembalikan.

Tanggal Akun F Debit Kredit

Des 31 Biaya Asuransi   240.000

    Persekot Asuransi   240.000

7. Depresiasi 10% dikalikan dengan aset yang mengalami depresiasi


yaitu kendaraan senilai 10.000.000 = 1.000.000 dan dimasukan ke
akumulasian.

Tanggal Akun F Debit Kredit


Tanggal 9. Gaji yangAkun
belum dibayar adalah
F utang,
Debit dan menambah
Kredit jumlah gaji
yang dibayar.
Des 31 Depresiasi Perl.
Kendaraan
Kantor    1.000.000
125.000
Tanggal Akun F Debit Kredit
    Depresiasi Akum. Perl.
Kendaraan
Kantor    1.000.000
125.000
Des 31 Gaji Pegawai   900.000

    8. Sama seperti no. 7, 5% dikali  2.500.000 = 125.000 dan di masukkan


Utang Gaji 900.000
ke akumulasian.

10.Karena biaya sewa 960.000, persekotnya biaya sewa = biaya sewa –


biaya sewa 2001

Tanggal Akun F Debit Kredit

Des 31 Persekot Sewa   480.000

    Biaya Sewa   480.000

11.Bunga bank dibayar setiap 1 mei dan 1 november, berarti tahun


2001 seharusnya utang MINMAN sudah lunas, tapi karena belum
waktunya dibayar jadi sisa 2 bulan. Kita tinggal mencari utang
MINMAN yang 2 bulan.
Cari dulu utang untuk 1 bulan. 15.000.000 x 12% = 1.800.000,
1.800.000 dibagi 12 = 150.000. Utang selama 2 bulan = 300.000

Tanggal Akun F Debit Kredit

Des 31 Biaya Bunga   300.000

    Utang Biaya Bunga   300.000

12.Untuk mengetahui besar kita harus tahu berapa besar laba bersih
melalui laporan laba rugi. Anggap kita sudah tahu sebesar 700.000.

Tanggal Akun F Debit Kredit

Des 31 Pajak penghasilan taksiran   700.000

    Utang Pajak Penghasilan   700.000

 
3. Membuat Kertas Kerja.
Caranya mudah hanya memindahkan data dari jurnal penyesuaian,
kemudian di kolom daftar saldo sesuaian tinggal mennyesuaikan data
sebelumnya debit+debit, kredit-kredit, debit-kredit, tidak ada nilai negatif
isi di kolom yang bernilai.
Karena kertas kerjanya tidak muat disini anda dapat mendownloadnya di
sini.
4. Membuat laporan laba rugi.
Dalam membuat laporan laba rugi perusahaan dagang agak sedikit
berbeda dengan jasa karena pendapatan perusahaan jasa berasal dari
penjalan-pembelian. Kira-kira proses sederhananya adalah mencari
pejualan bersih, mencari kos barang terjual yang dicari dari selisih sediaan
awal + pembelian(setelah dikurangi/di+i perabotannya) – sediaan akhir,
dan mengurangkannya.

lengkapnya:

Firma MINMAN
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun berakhir,31 Desember 2001
(dalam Rupiah)
Penjulan     62.550.000
Kembaliaan Penjualan     1.350.000
Penjualan Bersih     61.200.000
       
Sediaan Barang Dagang Awal   6.700.000  
Pembelian 48.300.000    
Potongan Pembelian 1.200.000    
Pembelian Bersih 47.100.000    
Kos Pengangkutan Pembelian 4.600.000    
Kos Barang Terbeli   51.700.000  
Kos Barang Tersedia U Dijual   58.400.000  
Sediaan Barang DagangAkhir   16.750.000  
      14.650.000
Laba Kotor     19.550.000
Biaya Operasi      
Gaji Pegawai   8.100.000  
Biaya Listrik dan Air   1.050.000  
Biaya Advertensi   900.000  
Biaya Sewa   960.000  
Biaya Asuransi   240.000  
Pemakaian Bahan Habis Pakai   425.000  
Depresiasi Kendaraan   1.000.000  
Depresiasi Perl. Kantor   125.000  
Rugi Piutang Macet   205.000  
Biaya Macam-macam   1.515.000  
      14.520.000
Pendapatan Lain-lain   270.000  
Biaya Bunga   1.800.000  
      (-)1.530.000
Laba bersih sebelum pajak     3.500.000
Pajak penghasilan taksiran     700.000
Laba setelah pajak     2.800.000

5. Penjualan pengurangnya adalah kembalian, potongan penjualan.


Pembelian pengurangnya adalah
potongan pembelian, sediaan barang dagangan akhir.
Kalau ada pendapatan lain maka dijumlah dengan penjualan(dalam soal ini
harganya negatif)
6. Membuat modal dan neraca
Modal dan Neraca pada perusahaan dagang dan jasa sama saja. Hasilnya
bisa di download di sini
7. Jurnal Penutup
Pada jurnal penutup tugasnya adalah setiap rekening pendapatan
didebetkan untuk menghasilkan saldo nol dan total jumlah rekening yang
akan ditutup dikreditkan ke laba rugi.Lalu tahun fiskal yang baru dimulai
dengan saldo bernilai nol pada rekening pendapatan dan beban, dengan
saldo rugi laba memberikan pendapatan bersih atau rugi bersih pada tahun
sebelumnya.
Sederhanyanya adalahj untuk memulai pembukuan yang beru setiap
pendapatan dan beban harus pada posisis nol. Semua pendapatan
dikreditkan di laba rugi(yang di kredit pada kertas kerja kolom laba rugi),
segala macam biaya didebitkan di laba rugi(yang ada di debit pada kerts
kerja kolom laba rugi). Modal didebit di Laba Rugi, Prive didebit ke modal.
Hasil kongkretnya lihat di sini.
8. Jurnal Penyesuaian Kembali
Jurnal penyesuaian kembali (pembalik) adalah metode akuntansi yang
membalik jurnal penyesuaian khusus yang dibuat pada akhir periode lalu.
Tidak semua jurnal penyesuaian perlu dibalik. Jurnal pembalik dibuat pada
awal periode, dan menjadi jurnal untuk sisa transaksi rutin. Nilai yang
digunakan dalam jurnal pembalik sama dengan nilai yang digunakan
dalam jurnal penyesuaian.
Yang perlu disesuaikan kembali adalah akun yang bermasalah pada akhir
tahun. Misalnya segala piutang, pendapatan diterima dimuka, utang,
persekot.
Carannya mudah jika pada saat penyesuaian Biaya ada di debit dan utang
ada di kredit, maka sekarang utang di debit, biaya di kredit. Masalah yang
sama juga berlaku pada yang lainnya.
LAPORAN HARGA KEBUTUHAN BAHAN POKOK
DI WILAYAH KOTA BLITAR
Hari/tanggal :  Senin  14  Pebruari   2011
NO. JENIS KOMODITI SATUAN HARGA ECERAN
1 Beras
- Beras Bengawan kg 6.700
- Beras Mentik kg 7.000
- Beras IR 64 kg 6.100
2 Gula Pasir Lokal kg 10.000
3 Minyak Goreng
- Minyak Gorang Bimoli 1 ltr 10.000
- Minyak Gorang Dorang Curah kg 16.500
4 Daging Sapi
- Daging Sapi Murni kg 60.000
- Daging Ayam Broiler kg 20.000
- Daging Ayam Kampung ekor 55.000
5 Telur
- Telur Ayam Broiler / Ras kg 13.000
- Telur Ayam Kampung kg 27.000
6 Susu
- Susu Kental Manis Bendera 385 g/kl 8.000
- Susu Kental Manis Indomilk 390 g/kl 8.000
- Susu Bubuk Bendera (Instan) 400 g/dos 23.500
- Susu Bubuk Indomilk (Instan) 400 g/dos 28.450
7 Jagung Pipilan kg 3.500
8 Garam
- Garam Beryodium Bata Buah 1.000
- Garam Beryodium Halus kg 3.750
9 Tepung Terigu Segitiga Biru kg 6.500
10 Kacang Kedelai kg 7.000
11 Mie Instan Indomie Kari Ayam Buah 1.500
12 Cabe
- Cabe Merah Besar Keriting kg 25.000
- Cabe Merah Besar Biasa kg 15.000
- Cabe Rawit kg 90.000
Bawang
13 - Bawang Merah kg 20.000
14 - Bawang Putih kg 18.000
15 Ikan Asin Teri kg 37.000
16 Kacang Hijau kg 15.000
17 Kacang Tanah kg 16.000
18 Ketela Pohon kg 1.500
19 Sayur Mayur
- Kol / Kubis kg 2.000
- Kentang kg 8.500
- Tomat kg 1.500
- Wortel kg 4.000
20 Buah – Buahan
- Pepaya kg 1.750
- Apel Impor kg 15.000
- Pisang Ambon sisir 10.000
21 Semen Gresik (Abu-abu) 40kg/sak 44.000
22 Semen Tiga Roda (Abu-abu) 40kg/sak 42.000
23 Pupuk
- Pupuk Urea Pril kg 1.600
- Pupuk ZA kg 1.400
- Pupuk SP.36 kg 2.000
- Pupuk NPK kg 2.300
24 Minyak Tanah liter 6.500
- LPG 3 kg 12.500
Share this: 
Sistem Hukum dan Perdilan Internasional

Standar Kompetensi : Menganalisis Sistem Hukum dan peradilan Internasional


Kompetensi Dasar : 1. Mendeskripsikan system hukum dan peradilan Internasional
2. Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaian oleh mahkamah
internasional.
3. Menghargai putusan Mahkamah Internasional
A. Makna Hukum Internasional
Menurut Mochtar Kusumaatmaja, Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas Negara, antara Negara dengan Negara, dan Negara dengan
subyek hukum internasional bukan Negara, atau antar subyek hukum internasional bukan Negara satu sama
lain.
Hukum Internasional digolongkan menjadi hukum Internasional Publik dengan hukum perdata internasional.
Hukum Internasional Publik atau hukum antar negara, adalah asas dan kaidah hukum yang mengatur hubungan
atau persoalan yang bersifat pidana, sedangkan hukuk perdata internasional atau hukum antar bangsa, yang
mengatur masalah perdata lintas Negara (perkawinan antar warga Negara suatu Negara dengan warga Negara
lain).
Wiryono Prodjodikoro, Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur perhubungan hukum antara berbagai
bangsa di berbagai Negara.
J.G.Starke menyatakan, Hukum Internasional adalah sekumpulan hukum (body of low) yang sebagian besar
terdiri dari asas-asas dank arena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar Negara.
B. Asas – asas hukum Internasional
Menurut Resolusi majelis Umum PBB No. 2625 tahun 1970, ada tujuh asas, yaitu :
1. Setiap Negara tidak melakukan ancaman agresi terhadap keutuhan wilayah dan kemerdekaan Negara lain.
Dalam asas ini ditekankan bahwa setiap Negara tidak memberikan ancaman dengan kekuatan militer dan tidak
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan piagam PBB.
2. setiap Negara harus menyelesaikan masalah internasional dengan cara damai, Dalam asas ini setiap Negara
harus mencari solusi damai, menghendalikan diri dari tindakan yang dapat membahayakan perdamaian
internasional.
3. Tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri Negara lain, Dalam asas ini menekankan setip
Negara memiliki hak untuk memilih sendiri keputusan politiknya, ekonomi, social dan system budaya tanpa
intervensi pihak lain.
4. Negara wajib menjalin kerjasama dengan Negara lain berdasar pada piagam PBB, kerjasama itu dimaksudkan
untuk menciptakan perdamaian dan keamanan internasional di bidang Hak asasi manusia, politik, ekonomi,
social budaya, tekhnik, perdagangan.
5. Asas persaman hak dan penentuan nasib sendiri, kemerdekaan dan perwujudan kedaulatan suatu Negara
ditentukan oleh rakyat.
6. Asas persamaan kedaulatan dari Negara, Setiap Negara memiliki persamaan kedaulatan secara umum
sebagai berikut :
a. Memilki persamaan Yudisial (perlakuan Hukum).
b. Memilikimhak penuh terhadap kedaulatan
c. Setiap Negara menghormati kepribadian Negara lain.
d. Teritorial dan kemerdekanan politi suatu Negara adalah tidak dapat diganggu gugat.
e. Setap Negara bebas untuk membangun system politik, soaial, ekonomi dan sejarah
bansanya.
f. Seiap Negara wajib untuk hidup damai dengan Negara lain.
7. Setiap Negara harus dapat dipercaya dalam memenuhi kewajibannya, pemenuhan kewajiban itu harus sesuai
dengan ketentuan hukum internasional.
B. Subyek Hukum Internasional
Adalah pihak-pihak yang membawa hak dan kewajiban hukum dalam pergaulan internasional. Menurut Starke,
subyek internasional termasuk Negara, tahta suci, Palang merah Internasional, Organisasi internasional, Orang
perseorangan (individu), Pemberontak dan pihak-pihak yang bersengketa.
• Negara, negara sudah diakui sebagi subyek hukum internasional sejak adanya hukum international, bahkan
hukum international itu disebut sebagai hukum antarnegara.
• Tahta Suci (Vatikan) Roma Italia, Paus bukan saja kepoala gereja tetapi memiliki kekuasaan duniawi, Tahta
Suci menjadi subyek hukum Internasional dalam arti penuh karena itu satusnya setara dengan Negara dan
memiliki perwakilan diplomatic diberbagai Negara termasuk di Indonesia.
• Palang Merah Internasional, berkedudukan di jenewa dan menjadi subyek hukum internasional dalam arti
terbatas, karena misi kemanusiaan yang diembannya.
• Organisasi Internasional, PBB, ILO memiliki hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam konvensi-konvensi
internasional, sehingga menjadi subyek hukum internasional.
• Orang persorangan (Individu), dapat menjadi subyek internasional dalam arti terbatas, sebab telah diatur dalam
perdamaian Persailes 1919 yang memungkinkan orang perseorangan dapat mengajukan perkara ke hadapat
Mahkamah Arbitrase Internasional.
• Pemberontak dan pihak yang bersengketa, dalam keadaan tertentu pemberontak dapat memperoleh
kedudukan dan hak sebagai pihak yang bersengketa dan mendapat pengakuan sedbagai gerakan pembebasan
dalam memuntut hak kemerdekaannya. Contoh PLO (Palestine Liberalism Organization) atau Gerakan
Pembebasan Palestina.
C. Sumber-Sumber Internasional
Adalah sumber-sumber yang digunakan oleh Mahkamah Internasional dalam memutuskan masalah-masalah
hubungan internasional. Sumber hukum internasional dibedakan menjadi sumber hukumdalam arti materil dan
formal. Dalam arti materil, adalah sumber hukum internasional yang membahas dasar berlakunya hukum suatu
Negara. Sedangkan sumber hukum formal, adalah sumber dari mana untuk mendapatkan atau menemukan
ketentuan-ketentuan hukum internasional.
Menurut Brierly, sumber hukum internasional dalam arti formal merupakan sumber yang paling utama dan
memiliki otoritas tertinggi dan otentik yang dipakai Mahkamah internasional dalam memutuskan suatu sengketa
internasional.
Sumber hukum internasional formal terdapat dalam pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional Permanen 1920,
sebagai berikut :
1. Perjanjian Internasional (traktat), adalah perjanjian yang diadakan antaranggota masyarakat bangsa-bangsa
dan mengakibatkan hukum baru.
2. Kebiasaan Internasional yang diterima sebagai hukum, jadi tidak semua kebiasaan internasional menjadi
sumber hukum. Syaratnya adalah kebiasann itu harus bersifat umum dan diterima sebagi hukum.
3. Asas-asas hukum umum yang diakui oleh bangsa beradab, adalah asas hukum yang mendasari system
hukum modern. Sistem hukum modern, adalah system hukum positif yang didasarkan pada lembagaa hukum
barat yang berdasarkan sebagaian besar pada asas hukum Romawi.
4. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran para ahli hukum Internasional,adalah sumber hukum tambahan
(subsider), artinya dapat dipakai untuk membuktikan adanya kaidah hukum internasional mengenai suatu
persoalan yang didasarkan pada sumber hukum primer atau utama yaitu Perjanjian internasional, kebiasaan
internasional, dan asas hukum umum.
Yang disebut denga keputusan hakim, adalah keputusan pengadilan dalam arti luas yang meliputi segala macam
peradilan internasional dan nasional, termasuk mahkamah arbitrase. Ajaran para ahli hukum internasional itu
tidak bersifat mengikat, artinya tidak dapat menimbulkan suatu kaidah hukum.
D. Lembaga Peradilan Internasional
1. Mahkamah Internasional :
Mahkamah internasional adalah lembaga kehakiman PBB berkedudukan di Den Haag, Belanda. Didirikan pada
tahun 1945 berdasarkan piagam PBB, berfungsi sejak tahun 1946 sebagai pengganti dari Mahkamah
Internasional Permanen.
Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim, dua merangkap ketua dan wakil ketua, masa jabatan 9 tahun.
Anggotanya direkrut dari warga Negara anggota yang dinilai cakap di bidang hukum internasional. Lima berasal
dari Negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB seperti Cina, Rusia, Amerika serikat, Inggris dan Prancis.
Fungsi Mahkamah Internasional:
Adalah menyelesaikan kasus-kasus persengketaan internasional yang subyeknya adalah Negara. Ada 3 kategori
Negara, yaitu :
• Negara anggota PBB, otomatis dapat mengajukan kasusnya ke Mahkamah Internasional.
• Negara bukan anggota PBB yang menjadi wilayah kerja Mahkamah intyernasional. Dan yang bukan wilayah
kerja Mahkamah Internasional boleh mengajukan kasusnya ke Mahkamah internasional dengan syarat yang
ditentukan dewan keamanan PBB.
• Negara bukan wilayah kerja (statute) Mahkamah internasional, harus membuat deklarasi untuk tunduk pada
ketentuan Mahjkamah internasional dan Piagam PBB.
Yuridikasi Mahkamah Internasional :
Adalah kewenangan yang dimilki oleh Mahkamah Internasional yang bersumber pada hukum internasional untuk
meentukan dan menegakkan sebuah aturan hukum. Kewenangan atau Yuridiksi ini meliputi:
• Memutuskan perkara-perkara pertikaian (Contentious Case).
• Memberikan opini-opini yang bersifat nasehat (Advisory Opinion).
Yuridikasi menjadi dasar Mahkamah internasional dalam menyelesaikan sengketa Internasional. Beberapa
kemungkinan Cara penerimaan Yuridikasi sbb :
• Perjanjian khusus, dalam mhal ini para pihak yang bersengketa perjanjian khusus yang berisi subyek sengketa
dan pihak yang bersengketa. Contoh kasus Indonesia degan Malaysia mengenai Pulau Sipadan dan Pulau
Ligitan.
• Penundukan diri dalam perjanjian internasional, Para pihak yang sengketa menundukkan diri pada perjanjian
internasional diantara mereka, bila terjadi sengketa diantara para peserta perjanjian.
• Pernyataan penundukan diri Negara peserta statute Mahkamah internasional, mereka tunduk pada Mahkamah
internasional, tanpa perlu membuat perjanjiankhusus.
• Keputusan Mahkamah internasional Mengenai yuriduksinya, bila terjadi sengketa mengenai yuridikasi
Mahkamah Internasional maka sengketa tersebut diselesaikan dengan keputusan Mahkamah Internasional
sendiri.
• Penafsiran Putusan, dilakukan jika dimainta oleh salah satu atau pihak yang bersengketa. Penapsiran
dilakukan dalambentuk perjanjian pihak bersengketa.
• Perbaikan putusan, adanya permintaan dari pihak yang bersengketa karena adanya fakta baru (novum) yang
belum duiketahui oleh Mahkamah Internasional.
2. Mahkamah Pidana Internasional :
Bertujuan untuk mewujudkan supremasi hukum internasional dan memastikan pelaku kejahatan internasional.
Terdiri dari 18 hakim dengan masa jabatan 9 tahun dan ahli dibidang hukum pidana internasional. Yuridiksi atau
kewenangan yang dimiliki oleh Mahkamah Pidana Internasional adalah memutus perkara terhadap pelaku
kejahatan berat oleh warga Negara dari Negara yang telah meratifikasi Statuta Mahkamah.
3. Panel Khusus dan Spesial Pidana internasional :
Adalah lembaga peradilan internasional yang berwenang mengadili para tersangka kejahatan berat internasional
yang bersifat tidak permanen atau sementara (ad hoc) dalam arti setelah selesai mengadili maka peradilan ini
dibubarkan. Yuridiksi atau kewenangan darai Panel khusus dan special pidana internasional ini, adalah
menyangkut tindak kejahatan perang dan genosida (pembersihan etnis) tanpa melihat apakah Negara dari si
pelaku itu telah meratifikasi atau belum terhadap statute panel khusus dan special pidana internasional ini.
Contoh Special Court for East Timor dan Indonesia membentuk Peradilan HAM dengan UU No. 26 tahun 2000.
D. Sebab-sebab terjadinya Sengketa Internasional
Sengketa internasional (International despute), adalah perselisihan yang terjadi antara Negara dengan Negara,
Negara dengan individu-individu, atau Negara dengan lembaga internasional yang menjadi subyek hukum
internasional.
Sebab-sebab sengketa internasional :
1. Salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya dalam mperjanjiann internasional.
2. Perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian internasional
3. Perebutan sumber-sumber ekonomi
4. Perebutan pengaruh ekonomi, politik, atau keamanan regional dan internasional.
5. Adanya intervensi terhadap kedayulatan Negara lain.
6. Penghinaan terhadap harga diri bangsa.
E. Cara penyelesaian Sengketa internasional
Ada dua cara penyelesaian segketa internasional, yaitu secara damai dan paksa, kekerasan atau perang.
• Penyelesaian secara damai, meliputi :
Arbitrase, yaitu penyelesaian sengketa internasional dengan cara menyerahkannya kepada orang tertentu atau
Arbitrator, yang dipilih secara bebas oleh mereka yang bersengketa, namun keputusannya harus sesuai dengan
kepatutan dan keadilan ( ex aequo et bono).
Prosedur penyelesaiannya, adalah :
1. Masing-masing Negara yang bersengketa menunjuk dua arbitrator, satu boleh
berasal dari warga negaranya sendiri.
2. Para arbitrator tersebut memilih seorang wasit sebagai ketua dari pengadilan
Arbitrase tersebut.
3. Putusan melalui suara terbanyak.
Penyelesaian Yudisial, adalah penyelesaian sengketa internasional melalui suatu pengadilan internasional
dengan memberlakukan kaidah-kaidah hukum.
Negosiasi, tidak seformal arbitrase dan Yudisial. Terlebih dahulu dilakukan konsultasi dan komunikasi agar
negosiasi dapat berjalan semestinya.
Jasa-jasa baik atau mediasi, yaitu cara penyelesaian sengketa internasional dimana Negara mediator
bersahabat dengan para pihak yang bersengketa, dan membantu penyelesaian sengketanya secara damai.
Contoh Dewan Keamanan PBB dalam penyelesaian konplik Indonesia Belanda tahu 1947. Dalam penyelesaina
dengan Jasa baik pihak ketiga menawarkan penyelesaian, tapi dalam Penyelesaian secara Mediasi, pihak
mediator berperan lebih aktif dan mengarahkan pihak yang bersengketa agar penyelesaian dapat tercapai.
Konsiliasi, dalam arti luas adalah penyelesaian sengketa denga bantuan Negara-negara lain atau badan-badan
penyelidik dan komite-komite penasehat yang tidak berpihak. Konsiliasi dalam arti sempit, adalah suatu
penyelesaian sengketa internasional melalui komisi atau komite dengan membuat laporan atau ussul
penyelesaian kepada pihak sengketa dan tidak mengikat.
Penyelidikan, adalah biasanya dipakai dalam perselisioshan batas wilayah suatu Negara dengan menggunakan
fakta-fakta untuk memperlancar perundingan.
Penyelesian PBB, Dididrikan pada tanggal 24 Oktober 1945 sebagai pengganti dari LBB (liga Bangsa-Bangsa),
tujuan PBB adalah menyelesaikan sengketa internasional secara damai dan menghindari ancaman perang.
• Penyelesaian secara pakasa, kekerasan atau perang :
Perang dan tindakan bersenjata non perang, bertujuan untuk menaklukkan Negara lawan dan membebankan
syarat penyelesaian kepada Negara lawan.
Retorsi, adalah pembalasan dendam oleh suatu Negara terhadap tindakan – tindakan tidak pantas yang
dilakukan Negara lain. Contoh menurunkan status hubungan diplomatic, atau penarika diri dari kesepakatan-
kresepakatan fiscal dan bea masuk.
Tindakan-tindakan pembalasan, adalah cara penyelesaian sengketa internasional yang digunakan suatu Negara
untuk mengupayakan memperoleh ganti rugi dari Negara lain. Adanya pemaksaan terhadap suatu Negara.
Blokade secara damai. Adalah tindakan yang dilakukan pada waktu damai, tapi merupakan suartu pembalasan.
Misalnya permintaan ganti rugi atas pelabuhan yang di blockade oleh Negara lain.
Intervensi (campur tangan),adalah campur tanagn terhadap kemerdekaan politik tertentu secara sah dan tidak
melanggar hukum internasional. Contohnya :
1. Intervensi kolektif sesuai dengan piagam PBB.
2. Intervesi untuk melindungi hak-hak dan kepentingan warga negaranya.
3. Pertahanan diri.
4. Negara yang menjadi obyek intervensi dipersalahkan melakukan pelanggaran
berat terhadap hukum internasional.
F. Penyelesaian melalui Mahkamah internasional
Ada dua mekanisme penyelesaian sengketa internasional melalui Mahkamah internasional, yaitu mekanisme
normal dan khusus.
• Mekanisme Normal :
1. Penyerahan perjanjian khusus yng berisi tdentitas para pihak dan pokok persoalan sengketa.
2. Pembelaan tertulis, berisi fakta, hukum yang relevan, tambahan fakta baru, penilakan atas fakta yang
disebutkan dan berisi dokumen pendukung.
3. Presentasi pembelaan bersifat terbuka dan umum atautertutup tergantung pihak sengketa.
4. Keputusan bersifat menyetujui dan penolakan. Kasus internasional dianggap selesai apa bila :
Para pihak mencapai kesepakatan
Para pihak menarik diri dari prose persidangan Mahkamah internasional.
Mahkamah internasional telah memutus kasus tersebut berdasarkan pertimbangan dan telah dilakukan ssuai
proses hukum internasional yang berlaku.
• Mekanisme Khusus :
1. Keberatan awal karena ada keberatan dari pihak sengketa Karen mahkamah intrnasional dianggap tidak
memiliki yusidiksi atau kewenangan atas kasus tersebut.
2. Ketidak hadiran salah satu pihak yang bersengketa, biasanya dilakukan oleh Negara tergugat atau respondent
karena menolak yuridiksi Mahkamah Internasional.
3. Keputusan sela, untuk memberikan perlindungan terhadap subyek persidangan, supaya pihak sengketa tidak
melakukan hal-hal yang mengancah efektivitas persidangan Mahkamah internasional.
4. Beracara bersama, beberapa pihak disatukan untuk mengadakan sidang bersama karena materi sama
terhadap lawan yang sama.
5. Intervensi, mahkamah internasional memberikan hak kepada Negara lain yang tidak terlibat dalam sengketa
untuk me;lakkan intervensi atas sengketa yangsedang disidangkan bahwa dengan keputusan Mahkamah
internasional ada kemungkinan Negara tersebut dirugikan.
G. Contoh Keputusan/kasus Mahkamah Internasioanal
• Amerika serikat di Filipina : tahun 1906 tentara AS melakukan pembunuhan warga Filipina, membunuh dan
membakar 600 rakyat desa itu. Para pelakunya telah di sidang di pengadilan militer amun banyak yang
dibebaskan.
• Amerika serikat di Cina : pada tahun 1968 terjadi pristiwa My lai Massacre. Kompi Amerika menyapu warga
desa denga senjata otomatis dan menewaskan 500 orang. Pra pelakunya telah disidang dan dihukum.
• Amerika serikat di Jepang : pada tahun 1945 lebih dari 40.000 rakyat Jepang meninggal akibat Bom Atom.
• Pembersihan etnis yahudi oleh Nazi Di jerman atas pimpinan Adolf Hitler, Mahkamah Internasional telah
mengadili dan menhukum pelaku.
• Jepang banyak membunuh rakyat Indonesia dengan Kerja paksa dan 10.000 rakyat Indonesia hilang.
Pengadilan internasional telah dijalankan dan menghukum para penjahatnya.
• Serbia di Bosnia dan Kroasia: anatar 1992-1995 pembersihan etnis kroasia dan Bosnia oleh Kroasia
danmembunuh sekitar 700.000 warga Bosnia dan Kroasia. Para penjahat perangnya sampai sekarang masih
menjalani proses persidangan di Den Haag,Belanda.
• Pemerintah Rwanda terhadap etniks Hutu : Selama tiga bulan di tahu 1994 antara 500 samapai 1 juta orang
etnis Hutu dan Tutsi telah dibunuh ioleh pemerintah Rwanda. PBB menggelar pengadilan kejahatan perang di
Arusha Tanzania dan hanya menyeret 29 penjahat perangnya.
• Indonesia dengan Malaysia terhadap kasus Pulau sipadan dan Ligitan, dan Mahkamah internasional
memenangkan pihak Malaysia pada ahun 2003. Malaysia adalah pemilik ke dua pulau tersebut. Indonesia
menghormatikeputusan tersebut.
• Kasaus Timor TImur diselesaikan secara Intrnasional dengan referendum. Dan sejak tahun 1999 Timor-Timur
berdiri sebagai sebuah Negara bernama Republik Tomor Lorosae /Timor Leste.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Sistem Peradilan Internasional

       Kata sistem dalam kaitannya dengan peradilan internasional adalah unsur-unsur atau
komponen-komponen lembaga peradilan internasional yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan dalam rangka mencapai keadilan
internasional. Komponen-kompenen tersebut terdiri dari mahkamah internasional,
mahkamah pidana internasional dan panel khusus dan spesial pidana internasional.

      Setiap sistem hukum menunjukkan empat unsur dasar, yaitu: pranata peraturan, proses
penyelenggaraan hukum, prosedur pemberian keputusan oleh pengadilan dan lembaga
penegakan hukum. Dalam hal ini pendekatan pengembangan terhadap sistem hukum
menekankan pada beberapa hal, yaitu: bertambah meningkatnya diferensiasi internal dari
keempat unsur dasar system hukum tersebut, menyangkut perangkat peraturan, penerapan
peraturan, pengadilan dan penegakan hukum serta pengaruh diferensiasi lembaga dalam
masyarakat terhadap unsur-unsur dasar tersebut.

      Dengan demikian tinjauan perkembangan hukum difokuskan pada hubungan timbal


balik antara diferensiasi hukum dengan diferensiasi sosial yang dimungkinkan untuk
menggarap kembali peraturan-peraturan, kemampuan membentuk hukum, keadilan dan
institusi penegak hukum. Diferensiasi itu sendiri merupakan ciri yang melekat pada
masyarakat yang tengah mengalami perkembangan. Melalui diferensiasi ini suatu
masyarakat terurai ke dalam bidang spesialisasi yang masing-masing sedikit banyak
mendapatkan kedudukan yang otonom.        Perkembangan demikian ini menyebabkan
susunan masyarakat menjadi semakin komplek. Dengan diferensiasi dimungkinkan untuk
menimbulkan daya adaptasi masyarakat yang lebih besar terhadap lingkungannya.

      Sebagai salah satu sub-sistem dalam masyarakat, hukum tidak terlepas dari
perubahan-perubahan yang terjadi masyarakat. Hukum disamping mempunyai
kepentingan sendiri untuk mewujudkan nilai-nilai tertentu di dalam masyarakat terikat
pada bahan-bahan yang disediakan oleh masyarakatnya. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa hukum sangat dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di sekelilingnya.

      Menurut Wolfgang Friedmann perubahan hukum dalam masyarakat yang sedang


berubah meliputi perubahan hukum tidak tertulis (common law), perubahan di dalam
menafsirkan hukum perundang-undangan, perubahan konsepsi mengenai hak milik
umpamanya dalam masyarakat industri moderen, perubahan pembatasan hak milik yang
bersifat publik, perubahan fungsi dari perjanjian kontrak, peralihan tanggung jawab dari
tuntutan ganti rugi ke ansuransi, perubahan dalam jangkauan ruang lingkup hukum
internasional dan perubahan-perubahan lain.

2.2    Mahkamah Internasional

      MI adalah organ utama lembaga kehakiman PBB, yang kedudukan di Den Haag,
Belanda. Mahakamah ini mulai berfungsi sejak tahun 1946 sebagai pengganti MIP.
Fungsi utama MI adalah untuk menjelaskan kasus-kasus persengkataan intersional yang
subjeknya adalah negara. Statuta adalah hukum-hukum yang terkandung.

      Pasal 9 Statuta MI menjelaskan, komposisi MI terdiri dari 15 hakim. Ke-15 calon


hakim tersebut direkrut dari warga negara anggota yang dinilai cakap dibidang hukum
internasional, untuk memilih anggota mahkamah dilakukan pemungutan suara secara
independen oleh majelis MU dan Dewan Keamanan (DK). Biasanya 5 hakim MI berasal
dari anggota tetap DK PBB, tugasnya untuk memeriksa dan memutuskan perkara yang
disidangkan baik yang bersifat sengketa maupun yang bersikap nasihat.

      Yurisdiksi adalah kewenangan yang dimiliki oleh MI yang bersumber pada hukum
internasional untuk menentukan dan menegakan sebuah aturan hukum, meliputi:
memutuskan perkara-perkara pertikaian dan memberikan opini-opini yang bersifat
nasihat. Beberapa kemungkinan cara penerimaan tersebut:

1. perjanjian khusus
2. Penundukkan diri dalam perjanjian Internasional.
3. Pernyataan penundukan diri negara peserta statuta MI
4. Keputusan MI mengenai Yurisdiksinya
5. Penafsiran putusan
6. Perbaikan putusan

2.3    Mahkamah Pidana Internasional


      MPI adalah Mahkamah Pidana Internasional yang berdiri permanen berdasarkan
traktat multilateral, yang mewujudkan supremasi hukum internasional yang memastikan
bahwa pelaku kejahatan berat internasional di pidana.

      Jenis kejahatan berat pada pasal 5-8 statuta yaitu sebagai berikut:

1. Kejahatan genosida
2. Kejahatan terhadap kemanusiaan
3. Kejahatan perang
4. Kejahatan agresi

2.4    Panel khusus dan spesial pidana internasional

Panel khusus pidana internasional (PKPI) dan Panel spesial pidana internasional
(PSPI) adalah lembaga peradilan internasional yangberwenang mengadili para tersangka
kejahatan berat internasional yang bersifat tidak permanen. Artinya selesai mengadili,
peradilan ini dibubarkan.

Perbedaan antara PKPI dan PSPI terletak pada komposisi penuntut dan hakim ad hoc-
nya. Pada PSPI komposisi penuntut dan hakim ad hoc-nya merupakan gabungan antara
peradilan nasional dan internasional. Sedangkan pada PKPI komposisi sepenuhnya
ditentukan berdasarkan ketentuan peradilan internasional.

2.5    Proses Hukum yang Adil atau Layak

Di dalam pelaksanaan peradilan pidana, ada satu istilah hukum yang dapat
merangkum cita-cita peradilan pidana, yaitu “due process of law”yang dalam bahasa
Indonesia dapat diterjemahkan menjadi proses hukum yang adil atau layak.

Secara keliru arti dari proses hukum yang adil dan layak ini seringkali hanya
dikaitkan dengan penerapan aturan-aturan hukum acara pidana suatu Negara pada seorang
tersangka atau terdakwa. Padahal arti dari due process of law ini lebih luas dari sekedar
penerapan hukum atau perundang-undangan secara formil.

Pemahaman tentang proses hukum yang adil dan layak mengandung pula sikap batin
penghormatan terhadap hak-hak yang dipunyai warga masyarakat meskipun ia menjadi
pelaku kejahatan. Namun kedudukannya sebagai manusia memungkinkan dia untuk
mendapatkan hak-haknya tanpa diskriminasi. Paling tidak hak-hak untuk didengar
pandangannya tentang peristiwa yang terjadi, hak didampingi penasehat hukum dalam
setiap tahap pemeriksaan, hak memajukan pembelaan dan hak untuk disidang dimuka
pengadilan yang bebas dan dengan hakim yang tidak memihak.

Konsekuensi logis dari dianutnya proses hukum yang adil dan layak tersebut ialah
sistem peradilan pidana selain harus melaksanakan penerapan hukum acara pidana sesuai
dengan asas-asasnya, juga harus didukung oleh sikap batin penegak hukum yang
menghormati hak-hak warga masyarakat.
Dengan keberadaan UU No.8 Tahun 1981, kehidupan hukum Indonesiatelah meniti
suatu era baru, yaitu kebangkitan hukum nasional yang mengutamakan perlindungan hak
asasi manusia dalam sebuah mekanisme sistem peradilan pidana.

Perlindungan hak-hak tersebut, diharapkan sejak awal sudah dapat diberikan dan
ditegakkan. Selain itu diharapkan pula penegakan hukum berdasarkan undang-undang
tersebut memberikan kekuasaan kehakiman yang bebas dan bertanggung jawab.

Namun semua itu hanya terwujud apabila orientasi penegakan hukum dilandaskan
pada pendekatan sistem, yaitu mempergunakan segenap unsur yang terlibat didalamnya
sebagai suatu kesatuan dan saling interrelasi dan saling mempengaruhi satu sama lain.

You might also like