You are on page 1of 53

POPULASI DAN SAMPEL

 Arlinda Sari Wahyuni


 Departemen IKM/IKK/IKP FK USU
 PPs Biomedik USU dan Magister Kedokteran
Klinik FK USU
Curiculum Vitae
 Nama : Dr. Arlinda Sari Wahyuni M.Kes
 Alamat : Jl. Karya Wisata, Villa Mutiara Johor D5/B3
Telp. (061) 7850619/77707569/081263634090
 Pendidikan:
S1. FK USU 1988-1995
S2 Biostatistik FKM UI 2000-2002
S3 Ilmu Kedokteran PPs USU (Insya Allah)
 Pekerjaan:
Staf Pengajar FK USU Dept IKM/IKK/IKP
Staf Pengajar Pascasarjana Biomedik, Magister Kedokteran Klinik
Konsultan Statistik & Penelitian TKP PPDS
 Organisasi:
PDKI, IDI wil, Komite Etik Penelitian Kesehatan FK USU
 Training:
Perhitungan Besar Sample (LP Unair), Multivariat Analysis (LP Unair)
Path Analysis dengan Lisrel dan Amos (LP Unair), Metode Penelitian Klinik
(CE&BU, UGM), EBM (FK USU), dll
Topik:
Pemahaman tentang populasi dan
sampel
Tehnik Sampling
Perhitungan Besar Sampel
Pendahuluan
 Teknik sampling dikembangkan 
membantu para peneliti  melakukan
generalisasi dari hasil penelitian yang telah
dilakukan.
 Generalisasi bisa dilakukan lewat penaksiran
(estimation) parameter populasi maupun
generalisasi lewat pengujian hipotesis
(testing of hypothesis) tentang keadaan
parameter di populasi.
Definisi
 Populasi target
Kumpulan dari satuan/unit yang ingin
kita buat inferensi/generalisasinya
 Populasi studi/terjangkau
kumpulan dari satuan/unit dimana kita
mengambil sampel
 Sampel
bagian dari populasi studi yg diambil
untuk dilakukan pengukuran
 Populasi target

 Pop.studi

sample
Mengapa sampling?

Jumlah populasi yg sangat besar


 Homogenitas
 Menghemat waktu, biaya dan tenaga
(efisien)
 Faktor ketelitian
Syarat sampel ideal
 Menghasilkan gambaran yang
tepat karakter populasi
(representatif)
 Dapat menentukan presisi
(ketepatan) dari hasil penelitian.
 Sederhana dan mudah
dilaksanakan
 Informasi banyak dan biaya
rendah.
Bagaimana Prosedurnya???
Prosedure Sampling
Tentukan Populasi Target dan Terjangkau

Identifikasi kerangka sampling

Pilih Tehnik Sampling

Tetapkan Besar Sampel

Kumpulkan data
Populasi Target dan Terjangkau
 Populasi target
 Sasaran Akhir penerapan hasil penelitian
 Bersifat umum biasanya dibatasi karakteristik
demografis (Contoh: usia, jenis kelamin, suku, dll),
karakteristik klinis (Contoh: penderita TB kategori I,
Penderita diare akut, dll)
• Populasi terjangkau
• Bagian dari populasi target yang dapat dijangkau peneliti
• Dibatasi tempat dan Waktu
• Contoh: Pengetahuan Murid SMU N 1 Kota Medan
tentang HIV AIDS
Kerangka Sampling
 Daftar dari semua unsur sampel dalam
populasi

 Cth :
 Daftar penduduk kecamatan X
 Jumlah penderita TBC dari Puskesmas X
 Daftar murid SMU 1 Negeri Medan
Tehnik Sampling

SAMPLING
SAMPLINGMETHODS
METHODS

Probability
ProbabilitySampling
Sampling Nonprobability
NonprobabilitySampling
Sampling

Simple
Simple Systematic Stratified Cluster Consecutive Convenience Quota Snowball
Systematic Stratified Cluster Consecutive Convenience Quota Snowball
random
random sampling sampling sampling sampling sampling sampling
sampling sampling sampling sampling sampling sampling sampling
sampling sampling
sampling
Tehnik Sampling

 Non Probability Sampling


 Probability Sampling
Non probability sampling

 Consecutive
 Convinient
 Quota
 Snowball
sampling
Non probability sampling
 Consecutive sampling
 Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yg telah
ditetapkan
 Convenient sampling/accidental sampling
 Pemilihan sampel tanpa kriteria, tanpa
sistematika tertentu
 Quota sampling
 Sampel yang akan diambil telah ditentukan
jumlah dan kriterianya. Kalau jumlah tersebut
sudah dicapai maka sipengumpul data berhenti,
Probability Sampling/Acak
 Acak sederhana(Simple
Random Sampling)
 Sistematis (Systematic
Random Sampling
 Sampel strata (Stratified
Random Sampling)
 Klaster (Cluster sampling)
 Bertingkat/bertahap
(Multistage)
Acak Sederhana
 Pengambilan sampel sedemikian rupa
sehingga setiap unit dasar (indvidu)
mempunyai kesempatan yang sama
 Cara yang paling sederhana, paling ideal
 Keuntungan: ketepatan yg tinggi
 Kerugian : harus ada kerangka sampling.
 Cara: dengan undian, tabel random,
komputer
Acak Sederhana

 Randomisasi
Acak Stratifikasi
 Pengambilan sampel dengan membagi
populasi menjadi beberapa strata dan
setiap strata homogen
 Keuntungan : ketepatan tinggi, Standar
deviasi lebih kecil
 Kerugian : harus mengetahui kondisi
populasi, sulit membuat kelompok.
Acak stratifikasi

 strata

 sampel
Acak Sistematis
 Yang diambil secara acak adalah unsur
pertama, selanjutnya secara sistematis
sesuai langkah yg ditetapkan
 keuntungan : kerangka sampling tidak
mutlak
 lebih mudah, biaya relatif rendah.
 Kerugian : terdapat kecendrungan tertentu.
Acak sistimatis

penentuan secara
sistematis
Acak klaster
 Populasi dibagi didalam kelas, didalam
kelas terdapat semua variasi yang akan
diteliti
 Ciri :
 didalam kelas seheterogen mungkin
 Antar kelas sehomogen mungkin
Klaster
acak kelas

 Kelas
 (dlm heterogen)
Acak bertingkat (Multistage)
 Pengambilan sampel dengan banyak
tahap.
 Contoh : untuk penelitian di seluruh
Indonesia, langkah awal mengacak
propinsi, kemudian mengacak kabupaten
dst sampai ketingkat yg paling kecil.
Bertingkat
Bagaimana Menentukan Besar
sampel??????
Penentuan Besar Sampel

 Syarat penting untuk suatu generalisasi


atau inferensi
 Semakin homogen populasi, semakin kecil
sampel, semakin heterogen populasi,
semakin besar sampel
 Tujuan penentuan besar sampel :
1. mewakili populasi (representativeness)
2. keperluan analisis
Penentuan Besar sampel
 Tergantung:
 Biaya yg tersedia, waktu dan tenaga
 Tujuan dan desain penelitian
 Variasi dalam variabel (objek penelitian) dan banyak
variabel
 Skala pengukuran
 Hipotesis (one tail dan two tail) serta Alpha dan betha
yang ditetapkan
 Presisi : ketepatan yang dikehendaki (ditentukan
peneliti)
 Rencana analisis
JENIS PENELITIAN

OBSERVASIONAL E
K
S
P
ESTIMASI UJI HIPOTESIS E
R
I
KOMPARASI K M
O E
R
1 POPULASI 2 POPULASI 1 POPULASI 2 POPULASI N
E
L
T
A A
K P K P K P
SI L
SIMPLE/ STRA. CLUST.
SYST. R.S. R.S. R.S.

K P K P K P

CROSS CASE CO- CROSS CASE CO-


SECT CTRL HORT SECT CTRL HORT
SKALA PENGUKURAN
SKALA SIFAT CONTOH
KATEGORIKAL
 NOMINAL Membedakan Agama, suku,
pekerjaan
 ORDINAL Membedakan dan Pendidikan, status
mempunyai jenjang sosial ekonomi
NUMERIK
 INTERVAL Mempunyai jenjang, Suhu, IQ
sudah memiliki jarak
 RASIO Mempunyai jenjang, TB, BB, umur
jarak dengan titik nol
absulut
Z  and 

Error Z one tailed atau Z two tailed


Z
0,01 2,576 2,581
0,02 2,238 2,576
0,03 1,960 2,238
0,05 1,645 1,960
0,10 1,282 1,645
0,15 1,036 1,440
0,20 0,842 1,282
Methode
 Formula
statistical analysis (t test, z test, correlation, ect)
design: crosssectional, case control,
cohort, experiments
 Soft ware
sample size determination in health studies
epi info
c survey
 Table sample size
Formula Besar Sampel
 Menurut skala pengukuran
nominal/ordinal
interval/rasio
 Tujuan penelitian (estimasi atau uji
hipotesis)
Penelitian deskriptif dgn skala
nominal dan interval/rasio
 Estimasi proporsi (populasi infinit/tidak
tebatas)2
Z 1-/2 P (1-P)
n = --------------------
d2 Z21-/2 2
n = -------------
d2
Estimasi proporsi (populasi finit/terbatas)

N Z21-/2 P (1-P)
n = -------------------------------
(N-1) d2 + Z21-/2 P (1-P)
N Z21-/2 2
n = --------------------------
(N-1) d2 + Z21-/2 2
Keterangan

n = besar sampel minimum


Z1-/2 = nilai distribusi normal baku
(tabel Z) pada  tertentu
P = harga proporsi di populasi
d = kesalahan (absolut) yang
dapat ditolerir/ketepatan
N = jumlah populasi
Penelitian Analitik dgn skala
nominal/Uji Hipotesis
 Uji Hipotesis 2 Populasi

{Z1-/2 2 P (1-P) + Z1-P1 (1-P1) + P2 (1-P2)}2


n = ----------------------------------------------------------
(P1- P2)2
Formula:

{Z1-/2 2 P (1-P) + Z1-P1 (1-P1) + P2 (1-P2)}2


n = ----------------------------------------------------------
(P1- P2)2
Effect 2

If case control (P1+P2)/2 Effect


P1 = OR x P2_____ Effect size
standart
 (1-P2)+ (ORxP2)
OR = Odds ratio
Keterangan
n = besar sampel minimum
Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabelZ)
pada  tertentu
Z1- = nilai distribusi normal baku (tabelZ)
pada  tertentu
P = rata-rata P1 dan P2
P1 = proporsi di populasi
P2 = perkiraan proporsi di populasi
P1-P2 = perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan
proporsi di populasi
Uji Hipotesis skala numerik
 Skala interval/rasio (perbandingan 2 kelompok)

22 (Z1-/2 + Z1- )2


n = -------------------------
(1- 2)2
Formula
Minimum
95%=1,96

22 (Z1-/2 + Z1- )2 80% or 90%

n = -------------------------
(1- 2)2 Effect size
From clinical
 (n1 – 1)S1 + (n2 -1) S2
2 2
judgment
 2 = --------------------------------------
 (n 1 + n 2) -2

Variablility
From
literature
Uji Hipotesis
n = besar sampel minimum
Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada 
tertentu
Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada 
tertentu
2 = harga varians di populasi
0-a = perkiraan selisih nilai mean yang diteliti dengan
mean di populasi
Uji Hipotesis
 Skala interval/rasio (kelompok berpasangan)

2 (Z1-/2 + Z1- )2
n = -------------------------
(1- 2)2
Formula:Korelasi

(Z1-/2 + Z1- )2
n = --------------------- + 3
0,5 ln [(1+r)(1-r)]

r = from
literature
Contoh:
 Suatu penelitian bertujuan untuk
mendapatkan deskripsi kepatuhan
pemakaian OAT pada puskesmas A pada
suatu daerah. Angka kepatuhan dari
penelitian sebelumnya 37%. Berapakah
jumlah sampel bila kemaknaan 5% dan
ketepatan 0,1?
Contoh Estimasi
 Z 2
1-/2 P
- data proporsi (1-P)
(populasi
n = --------------------
d2
1,962x 0,37 (1-0,37)
n = --------------------
0,12
n= 89.5 = 90
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Latihan 1:
 Peneliti X ingin meneliti prevalensi depresi
pada Lansia yang bermukim di panti jompo
X Kota Binjai.
Penelitian sebelumnya mendapatkan 20%
lansia di panti jompo menderita depresi.
Berapakah jumlah sampel yang dibutuhkan
bila kemaknaan 5%, ketepatan absolut
10%, jumlah lansia 400 orang?
Latihan 2
 Suatu penelitian ingin membuktikan tidak ada
perbedaan hypertensi antara penduduk kota dan
penduduk pedesaan. Hasil penelitian di daerah
perkotaan yang telah dilakukan sebelumnya di
Kota Medan adalah 25%. Peneliti X
memperkirakan kejadian hypertensi lebih rendah
5% pada penduduk pedesaan. Berapakah jumlah
sampel yang dibutuhkan bila kemaknaan 5%, dan
Betha 10%?

You might also like