You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM

POWER SUPPLY AT & ATX

Oleh :
Nama : Arif Muttaqin
NIM : 09520244031
Prodi : PT Informatika
Kelas : F2

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2009
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal jenis Power Supply AT dan ATX
2. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi ,asing-masing konektor power supply AT dan ATX
3. Mahasiswa mampu mengetahui besarnya tegangan pada masing-masing kabel power supply
sesuai dengan warnanya
4. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tegangan input dan output power supply AT dan ATX

II. ALAT DAN BAHAN


1. Power Supply jenis AT dan ATX
2. Buku manual reference untuk komponen Power Supply AT dan ATX
3. Multimeter
4. Tools set

III. KESELAMATAN KERJA


1. Gunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya
2. Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentkan

IV. TEORI DASAR


Power Supply Unit (PSU) merupakan komponen yang menyuplai daya untuk komputer. Ia
dibuat untuk mengonversi daya AC 100-120V (standar Amerika utara dan Jepang) atau 220-240
(standar Asia, Eropa, dan Australia) ke daya DC yang digunakan oleh komponen komputer.
Beberapa power supply menggunakan switch untuk berpindah dari 115V dan 230V sedangkan
lainnya memiliki sensor otomatis yang mampu mendukung voltase di kisaran 100-230V tersebut.
Seperti komponen pendukung PC lainnya, power supply juga terus mengalami perbaikan
dari sisi teknologi. Pada produk-produk PSU terkini umumnya sudah dilengkapi dengan proteksi
terhadap daya/tegangan yang berlebih, suhu yang terlalu tinggi, efisiensi penggunaan daya yang
lebih baik, serta tentunya dukungan terhadap kebutuhan daya perangkat pendukung PC terkini.
Hal lain yang juga sangat penting diperhatikan adalah memastikan kapasitas power supply dengan
kebutuhan daya komponen-komponen yang ada di dalam PC. Tingkat efisiensi energi dari power
supply biasanya turun ketika load rendah. Umumnya, kondisi di mana power supply memberikan
efisiensi terbaiknya adalah ketika load yang ia tanggung adalah antara 50% sampai 75% dari
kemampuan maksimalnya.
Komputer yang paling umum pasokan listrik dibuat untuk memenuhi dengan faktor bentuk
ATX. Ini memungkinkan pasokan daya yang berbeda untuk menjadi yang dapat dengan berbagai
komponen di dalam komputer. ATX pasokan listrik juga dirancang untuk menghidupkan dan
mematikan menggunakan sinyal dari Motherboard, dan memberikan dukungan untuk fungsi-fungsi
modern seperti stand by tersedia di banyak komputer. Yang terbaru dari spesifikasi standar ATX
PSU pada pertengahan 2008 adalah versi 2,31. Versi terdahulu dari dari PSU yaitu AT. Tetapi
sekarang sudah jarang digunakan.
PSU dikatakan baik berdasarkan nilai maksimum daya yang di keluarkan. Biasanya dayanya
berkisar dari 300 W sampai 500 W dan ditujukan untuk komputer rumah biasa, dengan penggunaan
yang terbatas untuk surfing internet dan pembakaran dan memutar DVD . Untuk PSU yang
digunakan oleh para gamers dan umumnya berkisar antara 450 W ke 1400 W. PSU gaming biasanya
di kisaran 500-800 W, dengan menuntut psokan listrik 800-1400 W. Tertinggi hingga 2 kW dan
ditujukan terutama untuk server dan untuk yang performa ekstrim komputer dengan beberapa
prosesor, beberapa hard disk dan beberapa kartu grafis (ATI CrossFire atau NVIDIA SLI).

V. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini
2. Bukalah penutup casing PC
3. Lepaskan semua konektor yang terhubung ke motherboard dan periperal lain
4. Gambarlah konektor untuk tegangan input dan output power supply AT dan ATX
5. Ukurlah semua tegangan input (AC) dan output (DC) power supply AT dan ATX sesuai dengan
tabel 1. Lakukan proses pengukuran tegangan ini dengan hati-hati dan teliti. Masukkan hasil
pengukuran Anda apa adanya sesuai dengan pembacaan alat ukur ke dalam tabel 1.
6. Setelah semua pengamatan dan pengukuran selesai, pasang kembali semua konektor ke tempat
semula. Pastikan semua pemasangan telah benar (tidak terbalik). Laporkan hasil pemasangan
Anda ini ke pada Dosen Pengampu untuk diperiksa kembali.
7. Lakukan tes kembali PC yang diamati tai dan pastikan PC tetap berfungsi normal seperti semula.
8. Pasang kembali penutup casin dengan benar dan rapi
9. Buat laporan hasil pengamatan dan pengukuran Anda dan tunjukkan hasilnya kepada Dosen
Pegampu.
10.Kembalikan semua alat dan bahan ke tempat semula.
VI. HASIL PRAKTEK
Jenis WARNA TEGANGAN TEGANGAN TOLERANSI HASIL FUNGSI
NORMAL PENGUKURAN
Power Kuning +12 V +12,5 V +10,8 V to +13,2 V Good +12 V
Supply Ungu +5 V +5,5 V +4,5 V to +5,5 V Good +5 V Standby
ATX Abu-abu +5 V +5,5 V - Good Power Good
Hitam 0 0 0 Good Ground
Merah +5 V +5,5 V +4,5 V to +5,5 V Good +5 V
Hitam 0 0 0 Good Ground
Merah +5 V +5,5 V +4,5 V to +5,5 V Good +5 V
Hitam 0 0 0 Good Ground
Orange +3,3 V +1,5 V +3,1 V to +3,5 V Bad +3,3 V
Orange +3,3 V +1,5 V +3,1 V to +3,5 V Bad +3,3 V
Merah +5 V +5,5 V +4,5 V to +5,5 V Good +5 V
Merah +5 V +5,5 V +4,5 V to +5,5 V Good +5 V
Putih -5 V -5,5 V -4,5 V to -5,5 V Good -5 V
Hitam 0 0 0 Good Ground
Hitam 0 0 0 Good Ground
Hitam 0 0 0 Good Ground
Hijau PS ON - - Good PS ON
Hitam 0 0 0 Good Ground
Biru -12 V -12,5 V -10,8 V to -13,2 V Good -12 V
Orange +3,3 V +1,5 V +3,1 V to +3,5 V Bad +3,3 V
AT Warna TEGANGAN TEGANGAN TOLERANSI HASIL FUNGSI
NORMAL PENGUKURAN
P8 Orange +5 V +4,5 V +4,5 V to +5,5 V Good Power Good

Merah +5 V +45 V +4,5 V to +5,5 V Good Not used or +5 V

Kuning +12 V +13 V +10,8 V to +13,2 V Good +12 V

Biru -12 V -10 V -10,8 V to -13,2V Good -12 V

Hitam 0 0 0 Good Ground

Hitam 0 0 0 Good Ground

P9 Hitam 0 0 0 Good Ground

Hitam 0 0 0 Good Ground

Putih -5 V -5,5 V -4,5 V to -5,5 V Good -5 V

Merah +5 V +4,5 V +4,5 V to +5,5 V Good +5 V

Merah +5 V +4,5 V +4,5 V to +5,5 V Good +5 V

Merah +5 V +4,5 V +4,5 V to +5,5 V Good +5 V

VII. ANALISA
Dari data yang diperoleh terdapat beberapa tegangan yang tidak normal. Yaitu pada power supply
ATX, kabel warna orange yang seharusnya memiliki tegangan antara +3,1 V sampai +3,5 V tetapi
hasil pengukuran menunjukkan tegangan sebesar +1,5 V saja. Untuk power supply AT semua
tegangan dalam kondisi normal.

VIII. JAWABAN TEST


1. Ada dua perbedaan mendasar antara AT dan ATX power supply: Yaitu konektor yang
memberikan daya ke motherboard, dan soft switch. Pada model AT ini, kita harus menekan
tombol ON/OFF pada CPU jika ingin mematikan komputer. Tapi saat ini, jenis power supply
yang banyak digunakan adalah ATX model ini memberikan kemudahan mematikan CPU tanpa
harus menekan tombol ON/OFF pada CPU, cukup dengan mengklik Shutdown. Sedangkan
konektor AT sebanyak 12 pin dan ATX sebanyak 24 pin.
2. Cara menghidupkan power supply jenis ATX dalam kondisi tidak terhubung dengan
motherboard adalah dengan mngkaitkan kabel warna hijau (power supply on) dengan kabel
warna hitam (ground).
3. Mengukur tegangan Power Good

1 2

Langkah-langkah mengukur tegangan Power Good :


1) Atur multimeter pada pengukuran DCV 50
2) Tancapkan jarum positif pada multimeter 1 pada pin power good
3) Tancapkan jarum negatif pada pin ground
4) Tancapkan jarum positif pada multimeter 2 pada pin yang bernilai positif
5) Tancapkan jarum negatif pada pin ground
6) Nyalakan power supply
7) Amati multimeter pertama kemudian kedua
8) Apabila multimeter tertama bergerak terlebih dahulu dari pada multimeter kedua
berarti praktek benar dan power supply dalam kondisi baik
4. Saat kita mengupgrade PC dengan spesifikasi yang membutuhkan daya lebih besar.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan diatas adalah :
1. Terdapat perbedaan mendasar antara power supply AT dengan power supply ATX yaitu
pada konektor dan softs witch nya.
2. Pada power supply AT dan ATX terdapat kabel-kabel berwarna yang mempunyai tegangan
dan fungsi yang berbeda-beda.

Yogyakarta, 8 November 2009


Mahasiswa Dosen Pengampu

Arif Muttaqin Untung S.,S.Pd

You might also like