Professional Documents
Culture Documents
logam mendapat energi sehingga menjadi panas dan atom-atom akan bergerak semakin
kuat. Daya hilang yang diubah menjadi getaran atom dalam logam, dengan kata lain
hilang sebagai kalor. Ini dapat dipahami bahwa muatan dq yang bergerak akan
mendapat tambahan energi sebesar dU = (dq) V. Karena arus dan kecepatan tetap, maka
energi yang hilang persatuan waktu (daya), adalah:
Persamaan (11.8) dikenal sebagai Hukum Joule yang menyatakan daya yang hilang
(daya disipasi) pada konduktor dengan hambatan R dan di aliri arus i. Sedangkan besar
kalor disipasi (kalor Joule) dalam waktu dt adalah:
W = V.i.t
Dimana
W = energi listrik ( joule )
v = Tegangan listrik ( volt )
i = Arus listrik ( Volt )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan
Q = m.c.(ta-t)
Dimana
Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )
m = massa zat ( gram )
c = kalor jenis zat ( kal/gr0C)
ta = suhu akhir zat (0C)
t = suhu mula-mula (0C)
Dalam percobaan ini eneri listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dan
kalorimeter. Berdasarkan azas Black bahwa kalor yang dilepas sama dengan kalor yang
diterima, maka energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam kalorimeter
dankalorimeter itu sendiri, sehingga akan terjadi perubahan panas pada air dan
kalorimeter. Adapun besarnya nilai kesetaraan kalor listrik dapat dinyatakan dengan
persamaan :
V .i.t
γ=
( mk . c k + ma . c a ) (t a – t)
Dimana
v = Tegangan listrik ( volt )
i = Arus listrik ( Volt )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )
mk = massa kalorimeter kosong dan pengaduk ( gram )
ck = kalor jenis kalorimeter ( kal/gr0C)
ma = massa air dalam kalorimeter ( gram )
ca = kalor jenis air ( kal/gr0C)
ta = suhu akhir zat (0C)
t = suhu mula-mula (0C)
Tentu saja energi kalor tidak berbeda dari energi mekanik. Kalori pasti merupakan
satuan energi yang lain yang mirip dengan Erg atau Joule. Salah satu cara untuk menemukan
hubungan antara kalori dan joule adalah mengukur besarnya kalor yang diterima dalam kalori
ketika dilakukan kerja yang berupa gaya gesek dalam jumlah tertentu dalam satuan Joule. Jamess
Presscott Joule melakukan percobaan seperti itu pada tahun 1840. Joule menggunakan sebuah
alat yang didalamnya beban- beban yang jatuh merotasikan sekumpulan dayung didalam sebuah
wadah air yang diisolasi. Didalam satu siklus operasi maka beban-beban yang jatuh tersebut
melakukan sejumlah kerja yang diketahui pada air tersebut, yang massanya m, dan kita
memperhatikan bahwa temperatur naik sebanyak∆T. Kita dapat menghasilkan kenaikan
temperatur yang sama ini dengan memindahkan tenaga kalor Q kepada sistem tersebut yang
diberikan oleh:
Q = m.c.∆T
Jadi kita mengukur W, mengamati∆T, dan menghitung Q,
Sejak saat itu, metode elektrik untuk menentukan hubungan kalori dan Joule
telah disempurnakan. Hasil yang didapat ini dinamakan Tara kalor mekanik dari
kalor/panasadalah
1 kalori = 4,184 Joule
sehingga
1 Joule = 0,239 Kalori
Kita dapat menggunakan nilai percobaan ini untuk mengubah pengukuran energi- kalor menjadi
satuan dasar energi-mekanik. Konsep ini akan kita coba untuk diterapkan dalam percobaan kali
ini.
Apabila antara dua ujung kawat konduktor diberi beda potensial, maka elektron-elektron
bebas akan bergerak di sepanjang kawat konduktor tersebut. Elektron akan menumbuk partikel
konduktor selama terjadi beda potensial. Dengan demikian dapat dianggap elektron berkecepatan
rata-rata tetap. Dengan adanya tumbukan tersebut, maka sebagian energi gerak elektron akan
diberikan pada partikel. Getaran partikel akan bertambah besar dan inilah yang menyebabkan
panas. Dalam percobaan ini kawat spiral yang dialiri arus listrik dimasukkan ke dalam air
sehingga terjadi perpindahan panas dari spiral ke air. Hingga derajat pertambahan panas (dH/dt)
berbanding lurus dengan arus listrik dan beda potensial :
dH/dt = V.i……………………………………(1)
Bila V dan I tetap maka persamaan (1) dapat diintegralkan
H = V.i.t………………………………………(2)
H = Jumlah panas yang timbul (Joule)
t = lama waktu dialiri listrik (detik)
Q2 = 0,26.W.(Ta-Tm) (kalori)…………………(4)
W = massa air(gram)
Ta = Temperatur akhir(0C)
Tm = Temperatur awal (0C)
0,26W = harga air
II.3. Teori :
Bila antara ujung kawat konduktor diberi beda potensial, maka elektron bebas akan bergerak.
Elektron akan menumbuk partikel konduktor selama terjadi beda potensial. Dengan demikian
elektron dapat dianggap berkecepatan rata – rata tetap. Adanya tumbukan, sebagian energi
elektron akan diberikan pada partikel. Getaran partikel akan bertambah besar dan inilah yang
menyebabkan panas. Dalam percobaan ini kawat spiral yang dialiri listrik dimasukkan dalam air,
sehingga terjadi perpindahan panas dari spiral ke air.
Hingga derajat pertambahan panas (dH/dt) berbanding lurus dengan arus listrik dan
beda potensial :
dH/dt = Vi……………………………(1)
Berdasar Asas Black – panas yang diterima = panas yang diberikan, maka persamaan (2) =
jumlah persamaan (3) dam (4). Maka harga 1 Joule dalam satuan kalori dapat kita tentukan.
V.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa diatas, kami disini akan memberikan beberapa kesimpulan
berdasarkan data – data yang kami peroleh selama percobaan diantaranya :
http://www.scribd.com/doc/21281427/kalorimeter