Professional Documents
Culture Documents
KIMIA FORENSIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
BAB I
PENDAHULUAN
Forensik berasal dari bahasa Yunani Forensis yang berarti "debat" atau
melawan hukum). Dalam buku-buku ilmu forensik pada umumnya ilmu forensik
kejahatan, observasi terhadap bukti fisik dan interpretasi dari hasil analisis
(pengujian) barang bukti merupakan alat utama dalam penyidikan tersebut. Dalam
kelompok ilmu-ilmu forensik ini dikenal antara lain ilmu fisika forensik, ilmu kimia
berdasarkan metode ilmu alam. Dalam padangan ilmu alam sesuatu sesuatu dianggap
ilmiah hanya dan hanya jika didasarkan pada fakta atau pengalaman (empirisme),
kebenaran ilmiah harus dapat dibuktikan oleh setiap orang melalui indranya
(positivesme), analisis dan hasilnya mampu dituangkan secara masuk akal, baik
deduktif maupun induktif dalam struktur bahasa tertentu yang mempunyai makna
(logika) dan hasilnya dapat dikomunikasikan ke masyarakat luas dengan tidak mudah
digunakan sebagai data penunjang dalam kasus hukum dan kriminal. Termasuk dalam
analisis forensik adalah pemeriksaan sidik jari, cairan tubuh, toksikologi/keracunan,
narkotika, kebakaran, ledakan dan lain-lain. Analisis kimia forensik sebagai bukti
pemeriksaan DNA.
Sejak tahun 1960, GC-MS digunakan secara luas dalam Kimia Organik. Sejak saat itu
terjadi kenaikan penggunaan yang sangat besar dari metode ini. Ada dua alasan utama
terjadinya hal tersebut. Pertama adalah telah ditemukannya alat yang dapat
menguapkan hampir semua senyawa organik dan mengionkan uap. Kedua, fragmen
Spectrometri”. Instrumen alat ini adalah gabungan dari alat GC dan MS, hal ini
berarti sampel yang hendak diperiksa diidentifikasi dahulu dengan alat GC (Gas
TINJAUAN PUSTAKA
menggambar), tetapi dengan berbagai modifikasi maka teknik ini digunakan dalam
pemisahan zat-zat kimia, dan tidak lagi selalu dihubungkan dengan senyawa-senyawa
bergerak dan fasa diam. Fasa bergerak dapat berupa cairan atau gas, dan fasa diam
bermigrasi sepanjang suatu kolom (atau seperti dalam kromatograi kertas atau lapisan
tipis, padatan fisika dari suatu kolom), dan tentu saja dasar pemisahan terletaknya
dalam berbeda-bedanya laju bermigrasi untuk zat yang berlainan. Kita dapat
membayangkan laju migrasi suatu zat terlarut sebagai suatu resultant dua faktor, satu
cenderung untuk menggerakkan zat terlarut dan yang lain menghambatnya. Suatu
beda sangat kecil antara dua zat terlarut dalam keteguhan adsorspinnya dan dalam
antaraksinya dengan pelarut yang bergerak menjadi dasar pemisahan bila molekul-
molekul zat terlarut itu berulang-ulang didistrubusikan antara kedua fase itu
A. Kromatografi partisi
Prinsip kromatografi partisi dapat dijelaskan dengan hukum partisi yang dapat
berulang dalam satu kali proses. Dalam percobaan, zat terlarut didistribusikan antara
fasa stationer dan fasa mobil. Fasa stationer dalam banyak kasus pelarut diadsorbsi
pada adsorben dan fasa mobil adalah molekul pelarut yang mengisi ruang antar
luas karena merupakan sangat efisien untuk pemisahan senyawa organik (Gambar 2).
Kolomnya (tabung gela) diisi dengan bahan seperti alumina, silika gel atau pati yang
dicampur dengan adsorben, dan pastanya diisikan kedalam kolom. Larutan sampel
kemudian diisikan kedalam kolom dari atas sehingga sammpel diasorbsi oleh
adsorben. Kemudian pelarut (fasa mobil; pembawa) ditambahkan tetes demi tetes dari
atas kolom.
Partisi zat terlarut berlangsung di pelarut yang turun ke bawah (fasa mobil)
dan pelarut yang teradsorbsi oleh adsorben (fasa stationer). Selama perjalanan turun,
zat terlarut akan mengalami proses adsorpsi dan partisi berulang-ulang. Laju
penurunan berbeda untuk masing-masing zat terlarut dan bergantung pada koefisien
partisi masing-masing zat terlarut. Akhirnya, zat terlarut akan terpisahkan membentuk
cocok untuk memberikan spesimen murninya. Nilai R didefinisikan untuk tiap zat
R = (jarak yang ditempuh zat terlarut) / (jarak yang ditempuh pelarut/fasa mobil).
kertas saring, yakni selulosa. Sampel yang akan dianalisis ditotolkan ke ujung kertas
yang kemudian digantung dalam wadah. Kemudian dasar kertas saring dicelupkan
kedalam pelarut yang mengisi dasar wadah. Fasa mobil (pelarut) dapat saja beragam.
Air, etanol, asam asetat atau campuran zat-zat ini dapat digunakan.
sukses besar. Karena asam amino memiliki sifat yang sangat mirip, dan asam-asam
amino larut dalam air dan tidak mudah menguap (tidak mungkin didistilasi),
pemisahan asam amino adalah masalah paling sukar yang dihadapi kimiawan di akhir
abad 19 dan awal abad 20. Jadi penemuan kromatografi kertas merupakan berita
orang pertama yang menggunakan metoda analisis asam amino dengan kromatografi
kertas. Saat campuran asam amino menaiki lembaran kertas secara vertikal karena
ada fenomena kapiler, partisi asam amino antara fasa mobil dan fasa diam (air) yang
atas kertas proses dihentikan. Setiap asam amino bergerak dari titik awal sepanjang
kertas dua-dimensi (2D) menggunakan kertas yang luas bukan lembaran kecil, dan
C. Kromatografi gas
Campuran gas dapat dipisahkan dengan kromatografi gas. Fasa stationer dapat
karbon teraktivasi, alumina teraktivasi, silika gel atau saringan molekular diisikan ke
dalam tabung logam gulung yang panjang (2-10 m) dan tipis. Fasa mobil adalah gas
semacam hidrogen, nitrogen atau argon dan disebut gas pembawa. Pemisahan gas
bertitik didih rendah seperti oksigen, karbon monoksida dan karbon dioksida
digunakan sebagai fasa diam dan diisikan ke dalam kolom. Campuran senyawa yang
mudah menguap dicampur dengan gas pembawa disuntikkan ke dalam kolom, dan
setiap senyawa akan dipartisi antara fasa gas (mobil) dan fasa cair (diam) mengikuti
hukum partisi. Senyawa yang kurang larut dalam fasa diam akan keluar lebih dahulu.
Metoda ini khususnya sangat baik untuk analisis senyawa organik yang mudah
menguap seperti hidrokarbon dan ester. Analisis minyak mentah dan minyak atsiri
cairannya. Disarankan untuk mencoba fasa cair standar yang diketahui efektif untuk
berbagai senyawa. Berdasarkan hasil ini, cairan yang lebih khusus kemudian dapat
dipilih. Metoda deteksinya, akan mempengaruhi kesensitifan teknik ini. Metoda yang
membawa sample melewati lapisan material. Karena gas yang bergerak, maka disebut
mobile phase (fasa bergerak), sebaliknya lapisan material yang diam disebut
stationary phase (fasa diam). Ketika mobile phase membawa sample melewati
stationary phase dan bergerak lebih lama dari komponen lainnya, sehingga masing-
masing komponen akan keluar dari stationary phase pada saat yang berbeda. Dengan
Injection system
dengan package column atau capillary column dengan diameter yang agak besar;
Oven
Column
Berisi stationary phase dimana mobile phase akan lewat didalamnya sambil
membawa sample. Secara umum terdapat 2 jenis column, yaitu: 1) Packed column,
umumnya terbuat dari glass atau stainless steel coil dengan panjang 1 – 5 m dan
diameter kira-kira 5 mm. 2) Capillary column, umumnya terbuat dari purified silicate
glass dengan panjang 10-100 m dan diameter kira-kira 250 mm. Beberapa jenis
Control system
Berfungsi untuk: 1) Mengontrol pressure dan flow dari mobile phase yang masuk ke
Detector
Berfungsi mendeteksi adanya komponen yang keluar dari kolom. Ada beberapa jenis
perbedaan rasio massa/muatan (m/e) dari ionisasi atom atau molekul untuk
Spektrometer Massa
Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom
listrik dibelokkan dalam medan magnet dan partikel-partikel yang tidak bermuatan
tersebut supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang
biasanya membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur yang
tidak pernah membentuk ion (sebagai contoh, argon). spektrometer massa ini selalu
Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik yang sama.
pembelokan yang terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin ringan
besar muatan positif ion tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak elektron yang
ediambilf pada tahap 1, semakin besar muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi
Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut dideteksi dengan secara elektrik.
Gambar 3. Diagram spektrometer massa
Penting bagi ion-ion yang telah dibuat dalam ruang ionisasi untuk dapat bergerak
Ionisasi
emelepaskanf elektron-elektron yang ada pada sampel dan elektron-elektron lepas itu
menempel pada perangkap elektron (electron trap) yang mempunyai muatan positif.
energi cukup untuk melepaskan satu atau lebih elektron dari sample tersebut sehingga
sample tersebut menjadi ion positif. Kebanyakan ion-ion positif yang terbentuk itu
mempunyai muatan +1 karena akan jauh lebih sulit untuk memindahkan elektron lagi
dari sample yang sudah menjadi ion positif. Ion-ion positif yang terbentuk ini ediajak
keluarf dan masuk ke bagian mesin yang merupakan sebuah lempengan metal yang
Percepatan
Ion-ion positif yang ditolak dari ruang ionisasi yang sangat positif itu akan melewati
3 celah, dimana celah terakhir itu bermuatan 0 V. Celah yang berada di tengah
mempunyai voltase menengah. Semua ion-ion tersebut dipercepat sampai menjadi
Pembelokkan
Ion yang berbeda-beda akan dibelokkan secara berbeda pula oleh medan
magnet. Besarnya pembelokan yang dialami oleh sebuah ion tergantung pada:
Ion-ion yang bermassa ringan akan dibelokkan lebih daripada ion-ion yang bermassa
berat.
2. Muatan ion.
Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan lebih daripada ion-ion
Pada gambar diatas, hanya sinar B yang bisa terus melaju sampai ke
pendetektor ion. Ion-ion lainnya bertubrukan dengan dinding dimana ion-ion akan
menerima elektron dan dinetralisasi. Pada akhirnya, ion-ion yang telah menjadi netral
Ketika sebuah ion menubruk kotak logam, maka ion tersebut akan
dinetralisasi oleh elektron yang pindah dari logam ke ion (gambar kanan). Hal ini
akan menimbulkan ruang antara elektron-elektron yang ada dalam logam tersebut,
dan elektron-elektron yang berada dalam kabel akan mengisi ruang tersebut. Aliran
elektron di dalam kabel itu dideteksi sebagai arus listrik yang bisa diperkuat dan
dicatat. Semakin banyak ion yang datang, semakin besat arus listrik yang timbul.
menunjukkan arus listrik yang timbul oleh beragam ion yang mempunyai
Garis tegak lurus itu menunjukkan besarnya arus listrik yang diterima oleh
alat pencatat arus yang berarti banyaknya ion datang ke detektor. Seperti yang anda
bisa lihat dari diagram diatas, ion yang paling banyak adalah ion yang mempunyai
dan 100.
bahwa semua ion tersebut bermuatan +1 maka berarti massa dari ketujuh isotop
jumlah melanin di dalam rambut, kadar lemak di dalam rambut dan PH dari struktur
obat tersebut.
demonstrasikan secara eksprimen baik terhadap hewan maupun manusia atau in vitro.
Didapatkan bahwa konsentrasi obat terhadap rambut yang memiliki kadar melanin
yang tinggi memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rambut
pirang maupun dengan rambut coklat setelah mengkonsumsi dosis yang sama.
Faktor yang kedua yang terpenting adalah polaritas dari obat maupun
metabolitnya. Semakin polar obat ataupun metabolit dari obat tersebut seperti
Keasaman dari isi obat merupakan faktor yang ketiga dalam menentukan
masuknya obat ke dalam rambut. Matrik rambut memiliki tingkat keasaman yang
lebih tinggi (PH lebih rendah) dibandingkan dengan kadar PH dalam darah (PH 7,4)
sehingga obat –obat yang bersifat basa lebih mudah masuk dibandingkan obat yang
Beberapa metode analisa untuk mendeteksi dan menghitung kadar kokain dan
metabolitnya di dalam tubuh, tapi tidak ada satu pun yang diterima sebagai
standar. Umumnya, setiap prosedur memiliki langkah yang sama yaitu : pengumpulan
mendasar dari beberapa metode tersebut adalah dalam persiapan sampel yaitu dalam
pencucian dan ekstraksi sampel rambut. Dalam penelitian ini digunakan metode
“soft” digestion dari sampel rambut untuk menghindari konversi kokain ke BZE
Tempat dan teknik untuk pengambilan sampel rambut sangat penting karena
perbedaan trace elemen dan konsentrasi obat berbeda pada beberapa tempat di
Sampel rambut yang digunakan untuk analisa penggunaan kokain diambil dari
rambut kepala. Vertex posterior dari kepala merupakan yang tersering digunakan
sebagai sampel karena hampir sebagian besar rambut pada daerah ini (85%) dalam
masa pertumbuhan sehingga banyak obat-obatan yang ada di sana. Jumlah sampel
yang bagus adalah sekitar 100 mg rambut, diambil dengan cara menggambil beberapa
bagian rambut dan menariknya dengan lembut untuk melepaskan bagian yang ada
hubungan antara waktu konsumsi dan lokasi obat di rambut, dimana akar rambut
rambut baik itu lemak, minyak, kosmetiks dan obat-obatan yang melekat pada
rambut. Teknik yang digunakan dimana sampel rambut (5-10mg) dicampur dengan 1
mL methanol di diamkan selama 15 menit dalam suhu 37oC yang kemudian dicuci
dengan phosphate buffer (PH 6) pada suhu 37oC sudah mampu untuk menghilangkan
kontaminasi obat-obatan.
obat yang ada di rambut,salah satu metode yang digunakan adalah soft digestion
buffer, 20 mL 10 persen dodecyl sulfate dan 79mL air yang terion) dan dicampur
kemudian diputar dan diinkubasi selama 2 jam pada suhu 40 °C. Kemudian 55 μL
proteinase K solution (10 mg/mL atau 136 units/mL) ditambahkan; kemudian sampel
diputar lagi dan diinkubasi selama semalam pada suhu 40 °C, phase ekstraksi ini
mampu untuk mengisolasi kokain, BZE, dan EME dari sampel rambut.