You are on page 1of 3

SING AND STUDY METHOD (SSM)

SEBAGAI SALAH SATU MODEL


PEMBELAJARAN DALAM RANGKA
PENERAPAN PAKEM PADA
SEKOLAH DASAR DI KOTA
MALANG
February 21st, 2010 by dinayulia Leave a reply »

Malang merupakan salah satu Kota Pendidikan yang ada di Indonesia. Sebagai salah satu
Kota Pendidikan yang terkemuka di Indonesia, Kota Malang selalu mengikuti
perkembangan Depdiknas dalam mengeluarkan kebijakan- kebijakan penting. Ketika ada
pergantian kurikulum satu menjadi kurikulum yang berbeda, Kota Malang dengan cepat
dapat menyesuaikan diri. Ini terbukti ketika pergantian kurikuum KBK menjadi
KTSP( Kurikulum Tingkat Satuan Pendididikan).

Dengan diterapkannya KTSP sebagai kurikulum dalam sistem pendidikan di Indonesia,


setiap sekolah memiliki cara sendiri dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehari-
hari. Sejak tahun 2006, KTSP sudah disosialisasikan ke sekolah-sekolah, meskipun belum
merata, sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003.
Dalam perangkat KTSP, terdapat program Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAKEM). Sesuai dengan namanya, PAKEM bertujuan untuk menciptakan
suasana belajar yang dapat membuat siswa menjadi aktif, kreatif, dalam pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan dalam sistem pendidikan.

Lagu bukanlah suatu yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Apalagi saat ini industri
musik Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya musisi-musisi baru tanah air yang bermunculan dan menciptakan karya-karya
yang baik dari sisi variasi musik dan bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia. Lagu-
lagu tersebut tidak hanya dapat dinikmati remaja dan orang dewasa, tetapi juga siswa
sekolah dasar, khususnya siswa sekolah dasar yang ada di Kota Malang. Lagu adalah
sesuatu hal yang universal dan merupakan media komunikasi. Banyak pesan yang terdapat
pada lagu yang dapat dipetik oleh pendengarnya. Namun, musisi Indonesia tidak
menjadikan hal tersebut sebagai hal yang penting untuk diperhatikan dalam menciptakan
sebuah lagu. Banyak lagu yang sedang populer di tanah air saat ini tidak memiliki pesan
moral untuk disampaikan pada pendengarnya, bahkan banyak juga yang justru
mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan norma, misalnya saja lagu yang
membenarkan perbuatan selingkuh sehingga mengakibatkan pergeseran citra pada kata
selingkuh tersebut, dari perbuatan yang dapat dikatakan tabu menjadi satu hal yang lumrah.
Meskipun segmen pasar lagu tersebut adalah remaja ataupun orang dewasa, siapapun tidak
bisa mencegah orang lain selain remaja dan orang dewasa mendengarnya, contohnya siswa
sekolah dasar. Siswa sekolah dasar dapat dengan cepat menghafalkan lagu hanya dengan
mendengarkan dua atau tiga kali, tanpa tahu isi dari lagu tersebut. Biasanya jika tidak
mengerti isi dari sebuah lagu, siswa akan bertanya pada orang lain yang dirasa dapat
menjawab pertanyaannya. Selain itu, siswa juga belum dapat membedakan mana yang
benar dan mana yang salah secara keseluruhan sehingga secara langsung pikiran siswa
sekolah dasar sekarang ini dipenuhi hal-hal negatif yang bersumber dari lagu-lagu yang
sering mereka dengar.

Jika dibandingkan dengan era sebelumnya, anak-anak Indonesia dimanjakan dengan lagu-
lagu yang ringan, menarik, dan positif. Banyak lagu-lagu yang mengajarkan hal-hal yang
sifatnya sederhana, tetapi bermanfaat. Misalnya saja lagu Bangun Tidur, lagu yang terdiri
dari nada dan lirik yang amat sederhana itu mengenalkan hal yang menjadi rutinitas semua
orang kepada anak kecil, hingga anak kecil tersebut mengetahui hal apa saja yang harus
dilakukannya setelah ia bangun tidur tanpa harus diberitahukan secara langsung. Lagu
memiliki peranan yang tidak bisa diabaikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia
terutama siswa sekolah dasar.

Jika dikelola dengan baik, lagu dapat dijadikan sebuah metode pembelajaran yang sangat
bagus dan dapat digunakan sebagai salah satu bentuk penerapan PAKEM, yaitu Sing and
Study Method , yang selanjutnya akan kita sebut SSM saja. SSM dirancang agar siswa
belajar dengan cara yang menyenangkan (Joyful Learning). SSM melibatkan lagu sebagai
salah satu bentuk penerapan PAKEM. Lagu dipilih karena memiliki respon yang sifatnya
universal dan mampu memberikan respon yang baik. Ini dibuktikan oleh penelitian yang
dilakukan oleh Prof. Dr Hans Gunther Bastian, ahli pendidikan di bidang musik yang
memperlihatkan bahwa menyanyi, selain menghibur juga mampu mencerdaskan anak.
Sedangkan Menurut Djohan(2006):

“Lagu memiliki respon emosi dengan pendengarnya. Memahami emosi yang muncul
karena mendengarkan musik akan menjelaskan mengapa seseorang maupun sekelompok
orang menyukai lagu tersebut dan apa yang melatarbelakangi munculnya emosi tersebut.
Respon emosi dari mendengarkan lagu bersifat transkultural yang artinya melampaui
batasan budaya. Sehingga respon musik adalah universal dan dapat diterima oleh
siapapun.”

Lagu yang memiliki respon universal yang cocok untuk digunakan pada anak-anak, selain
itu juga dikarenakan karakteristik anak , yaitu pada otak anak usia 6-10 tahun lebih
berkembang pada bagian imajinasi sehingga anak seusia 6-10 tahun harus membayangkan
bagaimana kejadian hal yang dipertanyakan tersebut dengan imajinasi mereka untuk
menjawab sesuatu yang dipertanyakan tersebut. Lagu dapat digunakan sebagai jembatan
imajinasi anak-anak agar mereka dapat memahami pelajaran dengan cepat dengan cara
penyampaian pelajaran yang menyenangkan.
Karya tulis yang berjudul “ Sing and Study Method (SSM) sebagai Salah Satu Bentuk
Penerapan PAKEM di Sekolah Dasar di Kota Malang” dibuat dengan tujuan untuk
mengetahui bagaimana SSM dapat digunakan sebagai salah satu metode pembelajaran
dalam rangka penerapan PAKEM pada Sekolah Dasar di Kota Malang. SSM merupakan
salah satu metode yang menggabungkan bernyanyi dan belajar yang dapat menjadikan
belajar menjadi meyenangkan sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar, karena
termotivasi untuk belajar, siswa akan berprestasi.

Kata Kunci: SSM, KTSP, PAKEM

You might also like