You are on page 1of 13

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN MARMUT ( Cavia cobaya )

I. JUDUL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBEDAHAN
MARMUT ( Cavia cobaya )
II. TUJUAN
Pada kegiatan pengamatan marmut kali ini mempunyai beberapa tujuan,diantaranya
- Untuk mengetahui embrio yang ada dalam marmut (Cavia cobaya)
- Mengetahui secara langsung organ-organ dalam yang ada dalam marmut. Seperti, testis, vas
deference ,penis.
- Mengetahui kelenjar – kelenjar yang ada dalam marmut
- Mendeskripsikan organ – organ reproduksi internal yang ada dalam marmut
- Mendeskripsikan organ-organ reproduksi eksternal yang ada dalam marmut

III. DASAR TEORI

A. Tentang Marmut
Marmut adalah sejenis hewan pengerat dari famili Caviidae (bajing) dengan genus Marmota.
Marmut umumnya hidup di daerah pegunungan, seperti Alpen atau pirenia di Eropa,pegunungan
Rocky atau Siera Nevada di Amerika Serikat, dan Kanada bagian utara. Marmut umumnya
membuat sarang di dalam tanah dan melakukan hibernasi selama musim dingin. Kebanyakan
Marmut tergolong hewan sosial, marmut berkomunikasi satu dengan yang lain dengan siulan
nyaring, terutama jika merasa ada bahaya. Nama Marmut berasal dari bahasa latin mures
monti(tikus gunung),dari bahasa latin klasik mures alpini(tikus alpen). Makanan utama marmot
ialah tumbuh-tumbuhan,misalnya rumput-rumputan, buah ceri, lumut kerak, lumut daun, akar-
akaran, dan bunga.(http://wapedia.mobi/id/klasifika_ilmiah)
Berikut ini adalah klasifikasi dari Marmut
Kingdom Animalia
Filum Chordota
Kelas Mammalia
Ordo Rodentia
Famili Caviidae
Genus Cavia
Spesies Cavia cobaya
(http://biologi-staincrb.web.id/)

B. Alat reproduksi
• Reproduksi Pria dan Proses Pembentukan Sperma
Alat reproduksi pada pria terdiri dari alat reproduksi bagian dalam dan alat reproduksi bagian
luar. Alat reproduksi bagian luar yang dapat dilihat adalah penis dan buah zakar. Alat-alat ini
terletak antara pangkal paha, lebih mudah dilihat daripada alat reproduksi wanita yang letaknya
lebih tersembunyi. Sedangkan alat reproduksi dalam pada pria terdiri dari testis, saluran
pengeluaran, dan kelenjar asesoris.( Susilo, Eksis Buku Ajar Biologi XI Semester II. Surakarta :
Citra Pustaka, 2009.hlmn 60- 61 ).Organ reproduksi pada pria akan mulai berkembang pada
masa anak laki-laki menginjak usia 9-15 tahun dan akan berhenti perkembanganya pada usia 20
tahun.( Istamar Syamsyuri, Biologi 2B semester 2. Jakarta: Erlangga hlmn 142)
a) Penis
Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh-pembuluh darah,
dan jaringan saraf. (Istamar Syamsyuri, Biologi 2B semester 2. Jakarta: Erlangga hlmn 142)

b) Buah Zakar
Buah zakar terdiri dari kantong zakar( kantong pelir) yang didalamnya terdapat sepasang testis
dan bagian-bagian yang lainnya. Kulit terluar disebut skrotum. . (Istamar Syamsyuri, Biologi 2B
semester 2. Jakarta: Erlangga hlmn 142)
c) Testis
Testis merupakan alat untuk memproduksi sperma. Untuk memproduksi sperma diperlukan suhu
yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Oleh karena itu menjelang kelahiran, testis turun dari
dalam rongga tubuh menuju kantong pelir (skrotum). Didalam testis terdapat saluran-saluran
yang disebut saluran penghasil sperma ( tubulus seminiferus). Dinding sebelah dalam saluran
tersebut terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Di jaringan epitelium terdapat :

- Sel induk sperma (spermatogenesis), yaitu calon sperma


- Sel sertoli yang berfungsi memberi makan sperma
- Sel leydig yang berfungsi menghasilkan hormon tetstosteron
Proses pembentukan sperma dipengaruhi oleh hormon-hormon berikut
• Hormon gonadotropin
• FSH (Follicle Stimulating Hormone)
• LH (Luteinizing Hormone)
• Hormon Testosteron

d) Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi pria terdiri dari epidermis, vas deference, saluran
ejakulasi dan uretra. ( Susilo, Eksis Buku Ajar Biologi XI Semester II. Surakarta : Citra Pustaka,
2009.hlmn 61)
e) Kelenjar asesoris
Kelenjar asesoris merupakan kelenjar yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar Cowper. (Susilo, Eksis Buku Ajar Biologi XI Semester II. Surakarta : Citra Pustaka,
2009.hlmn 61)

f) Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis (tubulus seminiferus).
Sperma terdiri atas tiga bagian. Pada bagian kepala terdapat selubung kepala ( akrosom ) yang
mengandung enzim hialuronidase dan proitenase yang berperan untuk menembus lapisan
pelindung sel telur. Pada bagian tengah terdapat banyak mitokondria yang berguna untuk
menghasilkan energi. Ekor sperma dibangun oleh mikrotubulus.( Arif Priyadi, Biologi SMA
kelas XI. Jakarta: Yudhistira, 2009. Hlmn 164)
• ) Reproduksi pada Perempuan
Sistem reproduksi perempuan memiliki fungsi, antara lain
a) Menghasilkan sel kelamin betina (sel telur atau ovum) didalam sepasang ovari
( tunggal:ovarium) ;
b) Mengantarkan ova ( tunggal: ovum) menuju oviduk atau saluran telur, yaitu tempat terjadinya
fertilisasi ( pembuahan)
c) Mempersiapkan dinding uterus ( endometrium) untuk penempelan (implatasi) dan
perekembangan embrio;
d) Menghasilkan hormon kelamin betina utama, yaitu estrogen
Sistem reproduksi pada permpuan juga tersusun atas otot-otot atau organ-organ seksual primer
(sepasang ovari) dan organ seksual sekunder ( oviduk, uterus, dan vagina yang terletak didalam
tubuh, serta organ genital eksternal yang disebut vulva).
Ovari merupakan organ kecil dengan panjang sekitar 3-4 cm dan tebal 1-1,5 cm, yang terikat di
sekat dasar rongga abdominal oleh ligamen-ligamen. Ovari terletak di sisi kanan dan sisi kiri
uterus ( rahim ). Selain menghasilkan ovum, ovari juga merupakan kelenjar endokrin. Didekat
tiap ovarium terdapat saluran sempit dengan ujung seperti corong yang dilewati oleh ovum dari
ovarium menuju uterus. Saluran tersebut dinamakan saluran telur atau oviduk. Oviduk disebut
juga saluran atau tuba fallopi. Oviduk merupakan saluran berotot dan berdinding tipis.
Panjangnya sekitar 10 cm. Dinding bagian dalam terdiri atas epitel bersilia dengan sel-sel yang
menyekresi mukus. Uterus merupakan organ berotot dan berdinding tebal dengan bentuk serta
ukuran seperti buah pir terbalik (sekitar 7,5 cm x 5 cm).Uterus merupakan organ yang berisi
sedikit cairan. Dinding uterus tediri atas otot polos, tetapi lapisan terdalamnya (endometrium)
tersusun atas membran mukosa yang akan kaya akan arteriola. Uterus berhubungan dengan
vagina melalui leher (serviks) uterus, yaitu suatu cincin otot yang menutup ujung terbawah
uterus. Vagina merupaka suatu saluran berotot menuju ke luar tubuh. Lubang vagina terletak
tepat di bawah lubang sistem urinari tempat keluarnya urine pada perempuan. Lubang vagina dan
lubang urinari dikelilingi oleh vulva. Vulva merupakan bagian luar sistem reproduksi
perempuan. Vulva terdiri atas lipatan-lipatan kulit (labia), yaitu labia mayor dan labia minor,
serta suatu srtuktur kecil yang disebut klitoris. Klitoris ini memiliki struktur yang sama dengan
penis pada laki-laki.( Sri Pujiyanto, Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo: Platinum, 2008 hlmn 60 ).
FERTILISASI
Kehamilan diawali dengan peristiwa ferilisasi (pembuahan) yang akan berlanjut pada
perkembangan embrio hasil fertilisasi. Fertilisasi atau pembuahan adalah peleburan antara inti sel
sel telur dengan inti sel sperma. Dari ratusan juta sel sperma, hanya satu yang berhasil membuahi
sel telur. Fertilisasi berlangsung di saluran telor (oviduk/tabung fallopi). Saat fertilisasi, kepala
sperma menembus dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Selanjutnya inti telur
dan inti sperma bersatu. Setelah bersatu, ovum menjadi zigot. Zigot berupa sel diploid (2n)
dengan jumlah kromosom 23 pasang. Selanjutnya sambil bergerak ke arah uterus, zigot
membelah secara mitosis berkali-kali. Zigot membelah diri menjadi dua, empat, delapaan, enam
belas, dan seterusnya. Tahap ini disebut tahap pembelahan (cleavage). Pada saat zigot mencapai
32 sel dan seperti buah arbei disebut morula.
Morula akan berkembang membentuk blastula. Pada perkembangan selanjutnya , sel-sel bagian
dalam blastula akan membentuk bakal janin (embrioblas) dan sel-sel bagiam luarnya membentuk
trofoblas. Trofoblas merupakan dinding yang berfungsi untuk menyerap makanan dan nantinya
akan membentuk plasenta (ari-ari, tembuni). Pada hari ke -4 atau ke -5 setelah fertilisasi, blastula
kemudiana bergerak menuju uterus. Selama proses ini, korpus luteum menghasilkan hormon
progesteron untuk implantasi (perlekatan) embrio pada dinding uterus dengan merangsang
pertumbuhan uterus. Dinding uterus menjadi lunak, tebal, dan lembut serta mengeluarkan sekret
seperti air susu (uterin milk). Blastula kemudian melakukan implantasi pada dinding uterus pada
hari keenam dan, melepaskan hormon korionik gonadostropin. Hormon tersebut melindungi
kehamilan dengan cara menstimulasi hormon estrogen dan progesteron sehingga mensturasi
tidak dapat berlangsung. Kehamilan terjadi karena adanya implantasi atau tertanamnya pada
uterus (rahim). Zigot yang sudah menempel pada dinding uterus disebut embrio. Jika embrio
tersebut bertahan hingga dua bulan dan mulai tumbuh bagian atau organ-organ tubuh dan embrio
sudah dilindungi berbagai selaput dan cairanya, embrio selanjutnya disebut janin (fetus) sampai
pada saat bayi dilahirkan.
Peristiwa implantasi embrio dimulai dengan hancurnya sel-sel endometrium di bagian tertentu
dengan enzim, kemudian jaringan endometrium melipat membungkus embrio. Trofoblas
terbenam lebih dalam dan berdiferensiasi membentuk plasenta. Embrio telah tertanam kuat pada
hari kedua belas setelah fertilisasi.
Bagian embrioblas membentuk dua lapisan pada hari kedua belas, yaitu lapisan luar (ektodermis)
dan lapisan dalam (endodermis). Bagian permukaan dari lapisan eksodermis melakukan
pelekukan (invaginasi) ke dalam membentuk lapisan mesodermis. Proses ini disebut gastrulasi,
dan terjadi pada minggu ketiga.
Pada perkembangan berikutnya, dari ketiga lapisan dasar membentuk jaringan,organ, dan system
organ. Fase ini disebut fase organogenesis. Setelah periode embriogenesis, dilanjutkan dengan
masa janin sampai dengan sesaat sebelum lahir. Masa janin ditandai dengan penyempurnaan
jaringan-jaringan, organ-organ dalam serta pertumbuhan tubuh yang pesat. Otak merupakan
organ yang mengalami pertumbuhan pasat. Ini berarti bahwa makanan serta kondisi fisik dan
mental ibu yang mengandungnya sangat mempengaruhi pertumbuhan otak. (Istamar Syamsyuri,
Biologi 2B semester 2. Jakarta: Erlangga hlmn 150-151)

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat
- Bak Parafin
- Jarum pentul
- Jarum penyangga
- Gunting tajam
- Gunting tumpul
- Tales
- Kapas
- Pinset
- Sarung tangan
- Masker
- Cawan petri
Bahan
- Marmut
- Formalin
- Alkohol
- Air
V. PROSEDUR KERJA

Prosedur keja dalam pembedahan marmut terdiri dari,


• Pembiusan
- Siapkan tempat atau wadah untuk marmut tersebut,yakni berupa toples
- Bersihkan toples tersebut dengan air hingga bersih
- Setelah bersih tuangkan kapas kedalamnya beserta alkohol dengan kadar secukupnya.
- Masukkan marmut kedalamnya tunggu setelah 5 menit, apabila marmut tersebut tidak ada
reaksi tuangkan formalin kedalam toples tersebut.
- Tunggu reaksi marmut tersebut selama 30 menit.
• Pembedahan
- Letakkan marmut di bak parafin
- Jepit marmut dengan jarum pentul
- Bedah kulit perut marmut tersebut dengan menggunakan gunting tajam
- Setelah tebuka kulit pertama bedah kulit kedua
- Amati organ dalam marmut tersebut lepaskan embrio dari induknya dengan cara memotong
ususnya dan tali plasenta
• Pengawetan
- Campurkan cairan alkohol dengan formalin, masukkan kedalam toples secukupnya
- Setelah itu masukkan embrio ke dalam toples tersebut dan tutup rapat-rapat

VI. HASIL PENGAMATAN

(1)

(2)
(3)
(4)

(5)

(6)
(7)
(8)

(9)

(10)
VII. PEMBAHASAN

1) Sipakan marmut yang akan dibedah


2) Tuangkan alkohol kedalam toples yang dibawahnya sudah di masukkan kapas atau tisu dan
masukkan marmut ke dalam tersebut, tunngu 5 menit jika tak ada reaksi tuangkan formalin
kedalamnya
3) Tutup rapat-rapat toples tersebut
4) Setelah pingsan letakkan marmut diatas bak parafin dan jepit dengan jarum pentul
5) Marmut ketika kelihatan kulit pertama
6) Organ bagian dalam kelihatan ketika kulit kedua terlihat
7) Amati embrio yang ada dalam organ tersebut
8) Proses pemotongan embrio dari dalam organ marmut
9) Letakkan embrio dalam cawan petri
10) Embrio diawetkan didalam toples

PLASENTA
Plasenta berasal dari penggabungan vili korionik dan endometrium uterus. Plasenta berbentuk
bundar dengan diameter 15 sampai 20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. beratnya rata-rata 500
gram.
Umumnya plasenta berbentuk lengkap pada kehamilan lebih kyrang 16 minggu.letak plasenta
umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak keatas kearah fundus uteri.
Hubungan plasenta dengan tali pusat :
Ditengah : keadaan ini disebut Insersio sentralis.
Agak kepinggir : keadaan ini disebut Insersio lateralis.
Dipinggir : keadaan ini disebut Insersio marginalis.
Diluar plasenta : keadaan ini disebut Insersio velamentosa. Hubungan tali pusat dengan plasenta
melalui selaput janin.
Pembentukan plasenta :
Pada awalnya, vili korionik dapat terlihat diatas keseluruhan permukaan embrio yang tertanam.
Sejalan dengan semakin membesarnya embrio yang berkembang, vili dibawah bagian desidua
kapsularis endometrium menghilang.
Vili korionik dibawah embrio tetap ada dan semakin berkembang. Percabangan dan
pembesarrannya disebut korion frondosum. Korion frondosum dan bagian desidua basalis
endometrium bergabung membentuk plasenta. Embrio dilekatkan oleh batang penghubung
(korda umbilicus) ke plasenta.
Fungsi plasenta :
1. sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutritif).
2. sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme (ekskresi).
3. sebagai alat yang memberi zat asam (O2), dan mengeluarkan CO2 (respirasi).
4. sebagai alat pembentuk hormon.
5. sebagai alat menyalurkan pelbagai antibody ke janin.
Fungsi plasenta adalah mengusahakan janin tumbuh dengan baik. Untuk pertumbuhan ini
dibutuhkan adanya penyaluran zat asam, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu ke janin, dan
pembuangan CO2 serta sampah metabolisme janin ke peredaran darah ibu.
Perlu diketahui bahwa plasenta dapat pula dilewati kuman-kuman dan obat-obatan tertentu.
Penyaluran zat makanan dan zat lain dari ibu ke janin dan sebaliknya harus melewati lapisan
trofoblas plasenta.
Sirkulasi plasenta :
kapilar janin pada percabangan terminal vili korionik (korion frodosum) dibasahi dengan darah
maternal dalam sinus darah desidua basalis endometrium uterus.permukaan jaringan janin dan
maternal dipisahkan oleh ruang intervilus.
a) Di sisi maternal, darah memasuki ruang intervilus dari ateriol maternal yang terkikis. Darah
arteri maternal kaya akan oksigen dan nutrien.
b) Di sisi janin, darah memasiki vili dari arteri umbilikus. Darah arteri umbilikus miskin akan
oksigen dan kadar CO2 serta produk buangannya tinggi.
Setelah pertukaran gas, nutrien, dan produk buangan antara darah maternal dan janin dalam
kapiler vili, darah kaya oksigen dan nutrien kembali ke janin melalui vena umbilikus. Darah
maternal kembali melalui vena uterus.
a) Darah janin dan maternal memiliki hubungan yang dekat, tetapi tidak memiliki hubungan
langsung. Perpindahan zat antara darah janin dan maternal adalah melalui difusi, transpor aktif,
dan pinositosis.
b) Menjelang akhir kehamilan, plasenta memungkinkan antibodi maternal memasuki sirkulasi
janin. Antibodi memberikan imunitas pasif sementara pada janin.
c) Obat-obatan, alkohol, polutan lingkungan, virus, dan agens penyebab penyakit lainnya masuk
dengan bebas dari sirkulasi maternal ke sirkulasi janin. Sebagai zat ini disebut teratogen atau
agens yang dapat menyebabkan defek lahir.
LIKUOR AMNII ATAU CAIRAN AMNION

Di dalam ruang yang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion dan korion
terdapat likuor amnii (air ketuban).
Lapisan amnion berasal dari mesoderm ekstra-embrionik dan trofoblas. Bagian ini membentuk
langit-langit rongga amniotik yang kemudian terisi cairan amniotik. Pada akhirnya, rongga
amniotik akan membesar dan amnion tumbuh untuk membungkus embrio dan korda umbilikus.
Lapisan korion berasal dari trofoblas dan mesoderm ekstra-embrionik yang merupakan membran
terluar yang membungkus embrio dan janin yang sedang berkembang.bagian ini membentuk vili
korionik, yang kemudian membentuk bagian janin plasenta dan merupakan sumber HCG. Korion
berdifusi dengan amnion untuk membentuk kantong yang membungkus embrio dan janin.
Volume likuor amnii atau air ketuban pada kehamilan cukup bulan 1000 – 1500 ml. Warna
putih, agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak amis dan manis. Cairan ini dengan
berat jenis 1,008 yang terdiri atas 98% air, sisanya terdiri atas garam anorganik serta bahan
organik dan bila diteliti benar, terdapat rambut lanugo, sel-sel epitel dan verniks kaseosa.
Pada air ketuban juga terdapat lesitin dan sfingomielin yang amat penting untuk mengetahui
apakah janin mempunyai paru-paru yang sudah siap untuk berfungsi.
Dari mana likuor ini berasal masih belum diketahui secara pasti, masih dibutuhkan penelitian
lebih lanjut. Ada teori yang mengatakan bahwa air ketuban berasal dari lapisan amnion, teori lain
mengatakan bahwa air ketuban berasal dari plasenta.
Peredaran likuor amnii dalam plasenta cukup baik. Dalam 1 jam didapatkan perputaran lebih
kurang 500 ml. Menurut teori, bayi menelan air ketuban kemudian dikeluarkan melalui kencing.
Bila bayi tidak menelan air ketuban ini, maka dapat terjadi janin dengan stenosis sehingga terjadi
hidramnion.
Fungsi air ketuban :
1. melindungi janin terhadap trauma dari luar.
2. memungkinkan janin dapat bergerak bebas.
3. melindungi suhu tubuh janin.
4. meratakan tekanan di dalam uterus pada partus, sehingga servix membuka.
5. membersihkan jalan lahir, jika ketuban pecah dengan cairan steril, dan akan mempengaruhi
keadaan di dalam vagina, sehingga bayi kurang mengalami infeksi.
http://wakey-smile91.blogspot.com/2010/04/plasenta-dan-cairan-amnion.html

VIII. KESIMPULAN

Marmut adalah sejenis hewan pengerat dari famili Caviidae (bajing) dengan genus Marmota.
Marmut umunya hidup di daerah pegunungan, seperti Alpen atau pirenia di Eropa,pegunungan
Rocky atau Siera Nevada di Amerika Serikat,dan Kanada bagian utara.
Plasenta atau ari-ari dibentuk dari jaringan ibu, yaitu dari endometrium uterus, dan dari janin,
yaitu korion. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, untuk memasukkan makanan, dan
mengeluarkan sisa metabolisme fetus.

IX. PERTANYAAN

a) Apakah fungsi cairan amnion dan korion

b) Tuliskan klasifikasi marmut

JAWABAN

- Melindungi janin dari tekanan dan benturan


- Penghasil hormon HCG

b)
Berikut ini adalah klasifikasi dari Marmota
Kingdom Animalia
filum Chordota
Kelas Mammalia
Ordo Rodentia
Famili Caviidae
Genus Cavia
Spesies Cavia cobaya
X. DAFTAR PUSTAKA
Priyadi ,Arif. 2009. Biologi SMA kelas XI. Jakarata: Yudhistira
Pujianto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo: Platinum
Susilo, 2009. Eksis Buku Ajar Biologi XI Semester II. Surakarta : Citrapustaka
Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi 2b Semester II. Jakarta : Erlangga

http://wapedia.mobi/id/klasifika_ilmiah
http://biologi-staincrb.web.id/
http://wakey-smile91.blogspot.com/2010/04/plasenta-dan-cairan-amnion.html

You might also like