Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
a. Pengajaran keimanan
b. Pengajaran akhlak
c. Pengajaran ibadah
Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata cara
pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan ibadah
1
dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan
pelaksanaan ibadah.
d. Pengajaran fiqih
e. Pengajaran Al-Quran
Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat mengetahui
tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari awalnya sampai zaman
sekarang sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama Islam.
a. Aspek Ibadah
2
langsung Antara Hamba dengan Allah– merupakan pertalian terus menerus
antara hamba dengan Allah tanpa ada pengantaraan sama ada orang biasa dan
golongan ulama. Konsep ibadah merangkumi semua kegiatan manusia dari segi
rohaniah dan jasmaniah Sembahyang membentuk peribadi Mukmin- Islam telah
meyebut kepentingansembah yang dalam berbagai segi. Manusia dalam faham
ajaran islam, sebagaimana ajaran monoteisme lainnya, tersusun dari dua unsur,
yaitu jasmani dan rohani. Badan, karena mempunyai hawa nafsu, membawa pada
kejahatan, sedangkan roh, berasal dari unsur mengajak pada kesucian. Oleh
karena itu pendidikan jasmani harus disempurnakan dengan pendidikan rohani.
Ibadah dalam islam bukan bertujuan supaya tuhan disembah dalam arti
penyembahan dalam agama-agama primitif. Pengertian ini adalah pengertian
yang tidak tepat.
Arti ini lebih sesuai dengan arti yang terkandung dalam kata muslim dan
muttaqi, yaitu menyerah, tunduk dan menjaga diri dari hukuman Tuhan di hari
kiamat dengan memematuhi perintah-perintah dan larangan-larangan Allah SWT.
Dengan kata lain, tuhan menciptakan manusia sebenarnya ialah untuk berbuat
baik dan tidak berbuat jahat.
Shalat memang erat hubungannya dengan latihan moral. Dalam surat Al-Ankabut
45 menyatakan :“Shalat mencegah orang dari perbuatan jahat dan tidak baik”.
Dalam hadis qusdi disebut : “Tuhan akan menerima shalat orang yang
merendah diri, tidak sombong, tidak menentang, malahan selalu ingat kepada
Tuhan dan suka menolong orang-orang yang dalam kesusahan seperti fakir
3
miskin, orang dalam perjalanan, janda dan orang yang kena bencana. Jadi salah
satu tujuan shalat ialah menjauhkan diri manusia dari perbuatan-perbuatan jahat
dan mendorongnya untuk berbuat hal-hal yang baik.
Demikian juga puasa dekat hubungannya dengan latihan moral. Surat Al-
Baqarah 183 yang berbunyi : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagai halnya dengan umat sebelum kamu. Semoga kamu
menjadi orang yang bertakwa”.
Demikianlah, berarti puasa bukanlah menahan diri dari makan dan minum,
tetapi menahan diri dari perbuatan-perubatan yang tidak baik.
Tentang zakat ayat 103 dari surat Al-Taubah : “Yang menjelaskan bahwa
zakat diambil dari harta untuk membersihkan dan mesucikan pemiliknya”.
“Ada hal yang lebih tinggi derajatnya dari shalat, puasa dan sedekah. Ketika para
sahabat mengatakan ingin mengetahui hal itu, Nabi menjawab : “yaitu
memperbaiki tali persahabatan”.
4
Surat Al-Nahl ayat 90 : “ Di samping mengandung perintah supaya manusia
bersikap adil, berbuat baik kepada orang dan menolong keluarga juga
mengandung larangan berbuat tidak baik”. Surat Al Baqarah 188 mengatakan :
“Janganlah kamu memakan harta orang lain dengan alasan palsu dan jangan bawa
hal itu ke depan hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan harta orang
lain dengan jalan yang tidak benar”. Surat Ibrahim 25, 26 menjelaskan :
Dalam islam masalah baik dan buruk ini mengambil tempat yang penting
sekali. Golongan Asy’ariah mengatakan bahwa soal baik dan buruk dapat
diketahui oleh akal. Sekiranya wahyu tidak diturunkan tuhan, manusia tidak dapat
membedakan baik dan buruk Wahyulah yang menentukan baik buruknya
5
perbuatan. Golongan Mu’talizah berpendapat bahwa akal manusia cukup kuat
untuk mengetahui baik-buruknya perbuatan. Tanpa wahyu, manusia dapat
mengetahui bahwa mencuri adalah perbuatan yang buruk dan menolong adalah
perbuatan yang baik. Wahyu datang hanya untuk memperkuat pendapat akal
manusia dan untuk membuat nilai-nilai yang dihasilkan fikiran manusia itu
bersifat absolut dan universal, agar dengan demikian mempunyai kekuatan
mengikat bagi seluruh umat. Jelas bahwa dalam islam, soal baik dan buruknya
menjadi dasar agama yang penting. Karena yang ingin dibina islam ialah manusia
yang baik yang menjahui perbuatan-perbuatan buruk atau jahat di dunia ini.
Manusia yang dimaksud ialah mu’min. muslim dan muttaqi. Mu’min ialah orang
yang percaya kepada Tuhan YME, sebagai nilai-nilai yang bersifat absolute.
Muslim ialah orang yang menyerahkan diri dan tunduk kepada Tuhan. Dan
Muttaqi atau orang yang bertakwa adalah orang yang memelihara diri dari
hukuman Tuhan di akhirat, yaitu orang yang patuh pada Tuhan, dalam arti
menjalankan perintah-perintahnya dan patuh yang menjahui larangan-larangnya.
Dengan tegasnya yang dimaksud dengan orang yang bertakwa ialah orang yang
mengerjakan kebaikan-kebaikan dan menjahui kejahatan. Dengan demikian, yang
dimaksud dengan orang mu’min, muslim dan muttaqin sebenarnya adalah orang
bermoral tinggi dan berbudi pekerti luhur.tujuan dasar dari semua ajaran-ajaran
islam memanglah untuk mencegah manusia dari perbuatan buruk atau jahat dan
mendorong manusia untuk berbuat kebaikan. Tidak mengherankan kalau soal
akhlak dan budi pekerti luhur memang merupakan pelajaran yang penting sekali
dalam islam.
b. Aspek Mistisisme
Disebutkan bahwa ada segolongan umat Islam yang belum puas dengan
mendekatan dirinya kepada Tuhan melalui Ibadah shalat, puasa dan haji. Jalan itu
diberikan oleh al-tassawwuf. Al-tasawwuf atau Sufisme ialah istilah yang khusus
dipakai untuk menggambarkan mistisisme dalam Islam. Tujuan dari mistisisme,
baik yang di dalam maupun yang di luar Islam, ialah memperoleh hubungan
langsung dan didasari karena Tuhan, sehingga disadari benar bahwa seseorang
berada di hadirat Tuhan. Intisari dari mistisisme, termasuk dalamnya tasawwuf,
adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog antar roh manusia dengan
6
tuhan, dengan mengasingkan diri dan berkontemplasi. Kesadaran itu akhirnya
mengambil bentuk rasa dekat sekali dengan Tuhan dalam arti bersatu dengan
Tuhan yang dalam istilah Arab disebut ittihad.
Ayat 115 juga mengatakan : “Timur dan barat kepunyaan Allah, maka
kemana saja kamu berpaling disitu (kamu jumpai)”.
Zahid yang pertama yaitu, Al-Hasan Al-Basri. Ia lahir di Madinah tahun 642
M dan meninggal di basrah 728M. Ia yang disebut dalam Aspek teologi, ketika
Wasil Ibn Ata’ menyatakan pendapatnya tentang kedudukan pembuat dosa besar.
Ia pernah mengatakan : “Bersikaplah terhadap dunia ini seolah-olah engkau tak
7
pernah berada diatasnya dan bersikaplah terhadap akhirat seolah-olah engkau
tidak akan keluar dari dalamnya”. Yang kedua, ibrahim Ibn Adham dari Balk di
Khurasan. Ia lahir di Mekkah, ketika kedua orang tuanya melaksanakan haji.
Ayahnya Adham, adalah Raja dari Balkh. Dari anak Ibrahim akhirnya berobah
menjadi zahid. Ia meninggal pada 777 M. Diantara ucapannya Ibranim Ibn Adham
: “ Kemiskinan (al-faqr) adalah harta yang disimpan Tuhan di Surga dan yang
tidak dianugerahkannya kecuali kepada orang-orang yang dicintainya”. Ketiga,
Radi’ah Al-Adawiah lahir di Basrah tahun 714 M dan meninggal sewaktu ia
masih kecil kemudian ia kelihatannya dijual sebagai budak. Setelah dibebaskan ia
memilih hidup sebagai Zahid. Ia memberi nasihat : “Pandanglah dunia ini sebagai
sesuatu yang hina dan tak berharga, itu kebih baik bagiMu”. Abu Nasr Bisyr Al-
Hafi juga dikenal sebagai Zahid. Ia berasal dari Khurasan dan lahir tahun 767 M
dan meniggal di Bagdad di tahun 841 M. Mengenai hidup ia mengatakan : “Orang
yang mencari harta-benda, harus bersedia untuk di hina”. “Dunia sama dengan
wanita, pada mulanya ia sayang dan kasih kepada mu, tetapi kemudian ia
menentang dan menyembelih mu”.
1. Qur'an
Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah sumber hukum Islam yang pertama,
kerana merupakan firman Allah yang disampaikan pada Nabi Muhammad SAW. Kerana
tidak semuanya dinyatakan secara zahiriah, terdapat pelbagai tafsiran tentang isi-isi Al-
Qur'an namun tidak ada yang saling bertentangan.
2. Hadis
Hadis adalah seluruh perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad yang
kemudian
dijadikan sumber hukum. Fungsi hadis antara lain:
3. Syariah
Sumber Hukum Islam
Al-Qur'an
8
Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah sumber hukum Islam yang pertama
kerana merupakan firman Allah yang disampaikan pada Nabi Muhammad SAW.
Kerana tidak semuanya dinyatakan secara zahiriah, terdapat pelbagai tafsiran tentang
isi-isi Al-Qur'an namun tidak ada yang saling bertentangan.
4. Ijma'
Ijma' ( )إجماعmaknanya kesepakatan yakni kesepakatan para ulama dalam
menetapkan
suatu hukum dalam agama Islam berasaskana l- Qu r an danHad is dalam suatu
perkara yang terjadi.
5. Qiyas
Qiyas ( )قياسialah proses taakulan berasaskan analogi daripada nass atau
perintah yang diketahui untuk perkara-perkara baru. Qiyas menetapkan suatu
hukum suatu perkara yang baru yang belum ada pada masa sebelumnya
berasaskan perkara terdahulu yang memiliki kesamaan dari segi sebab, manfaat,
bahaya dan berbagai aspek lain sehingga dihukumi sama.
6. ijtihad
Ijtihad adalah sebuah usaha untuk menetapkan hukum Islam berdasarkan Al-
Qur'an dan Hadis. Ijtihad dilakukan setelah Nabi Muhammad telah wafat sehingga
tidak boleh langsung menanyakan pada beliau tentang suatu hukum namun hal-hal
9
BAB II
PENUTUP
Demikian pembahasan tentang Ruang Lingkup Dan Pembidangan , dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah
Pengajaran keimanan, Pengajaran akhlak, Pengajaran ibadah, Pengajaran fiqih,
Pengajaran Al-Quran, Pengajaran sejarah Islam.
Di tinjau dari berbagai aspek, aspek Ibadah: Ibadah Melakukan perkara atau pekerjaan
seolah-olah kita melihat Allah Fungsi ibadat dalam kehidupan
aspek Mistisisme: ialah memperoleh hubungan langsung dan didasari karena Tuhan,
sehingga disadari benar bahwa seseorang berada di hadirat Tuhan.
10