Professional Documents
Culture Documents
Artikel Tugas Kimia SMU tentang Minyak Bumi Pertambangan, batu Bara, gas dan lain-lain
untuk referensi teman-teman dan adik-adik, dan pembaca umumnya.
Disusun Oleh :
Ahmad Husen
Fandi Anggar P.
Ginanjar Prio A.
Wisnu Abrianto K,
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum –
minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan
yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak
bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana,
tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak
berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut
bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah.
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor danindustri berasal
dari minyak bumi,gas alam dan batu bara. Ketiga jenis tersebut bahan bakar tersebut berasal dari
pelapukan sisa-sisa organisme sehinggga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam
berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang
lampau.Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar lautan yang kemudian ditutupi oleh lumpur.
Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh suhu dan tekanan
lapisan di atasnya. Sementara itu,dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob
menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.Minyak dan gas yang
terbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu karang .Minyak dan gas
dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang
oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak
sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi,
seingga sebagian lautan menjadi daratan.
Adapun batu bara yang dipercaya berasal dari pohon-pohon dan pakis yang hidup sekitar 3 juta
tahun yang lalu, kemudian terkubur mungkin karena gempa bumi atau letusan gunung berapi.
Gas alam terdiri dari alkana suhu rendah yaitu metana,etana,propana,dan butana dengan metana
sebagai komponen utamanya. Selain itu alkana juga terdapat berbagai gas lain seperti karbon
dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S). Alkana adalah golongan senyawa yang kurang
reaktif karena sukar bereaksi sehinggga disebut parafin yang artinya afinitas kecil. Reaksi
penting dari alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan (Cracking). Pembakaran
sempurna menghasilkan CO2 dan H2O
C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O Jika pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan
H2O,atau jelaga (partikel karbon )
Beberapa sumur gas juga mengfandung helium. Etana dalam gas alam biasanya dipisahkan untuk
keperluan industri.Propana dan Butana juga dipisahkan kemudian dicairkan yang dikenal dengan
LPG. Metana terutama digunakan sebagai bahan bakar,sumber hidrogen dan untuk pembuatan
metanol.
Minyak bumi adalah suatu capuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon.Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama alkana, kemudian
sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena dan berbagai
senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang. Komposisi minyak bumi
sngat bervariasi dari suatu sumur ke sumur lainnya dan dari suatu daerah ke daerah lain.
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumur bor. Di Indonesia penambangan minyak terdapat di berbagai tempat, misalnya
Aceh, Sumatera Utara , Kalimantan , dan Irian Jaya.Minyak mentah (crude oil ) berbentuk cairan
kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan
bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu.
Minyak mentah (cruide oil ) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1
hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C
dalam molekulnya.Oleh karena itu pengolahan (pemurnian =refining ) minyak bumi dilakukan
melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok
(fraksi) dengan titik didih yang mirip.Mula-mula minyak mentah pada suhu sekitar 400°C,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi.
Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,sedangkan
yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup.
a. Gasoline (Amerika Serikat) atau motor spirit (Inggris) atau bensin (Indonesia)
memiliki titik didih terendah dan merupakan produk kunci dalam penyulingan yang digunakan
sebagai bahan pembakar motor (:t 45% dari minyak mentah diproses untuk menghasilkan
gasolin.
b. Naphta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerasin.
- Pelarut karet
- Dalam kemileteran digunakan sebagai bahan bakar jet dikenanl sebagai jP-4
- Minyak tanah
2. Intermediate destilates merupakan minyak gas atau bahan bakar diesel yang penggunaannya
sebagai bahan bakar transportasi truk-truk berat, kereta api, kapal kecil komersial, peralatan
pertanian dan lain-lain.
3.Heavy destilates merupakan komponen dengan berat molekul tinggi. Fraksi ini biasanya
dirubah menjadi minyak pelumas (lubricant oils), minyak dengan berat jenis tinggi dari bahan
bakar, lilin dan stock cracking. 4.Residu termasuk aspal, residu bahan bakar minyak dan
petrolatum.
Pemrosesan Minyak Bumi
Proses pengilangan (refines) pertama-tama adalah mengubah komponen minyak menjadi fraksi-
fraksi yang laku dijual berupa beberapa tipe dari destilasi. Beberapa perlakuan kimia dan
pemanasan dilakukan untuk memperbaiki kualitas dari produk minyak mentah yang diperoleh.
Misalnya pada tahun 1912 permintaan gasolin melebihi supply dan untuk memenuhi permintaan
tersebut maka digunakan proses "pemanasan" dan "tekanan" yang tinggi untuk mengubah fraksi
yang tidak diharapkan. Molekul besar menjadi yang lebih kecil dalam range titik didih gasolin,
proses ini disebut cracking.
Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan minyak biasanya sederhana tetapi yang
kompleks adalah interkoneksi dan interaksinya. Proses pemisahan tersebut adalah :
1. Destilasi
Bensin, kerasin dan minyak gas biasanya disuling pada tekanan atmosfer,
fraksi-fraksi minyak pelumas akan mencapai suhu yang lebih tinggi dimana zat-zathidrokarbon
mulai terurai (biasanya kira-kira antara suhu 375 -400°C) karena itu lebih baik jika minyak
pelumas disuling dengan tekanan yang diturunkan. Pengurangan tekanan diperoleh dengan
menggunakan sebuah pompa vakum(vacuum pump).
2. Absorpsi
Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan gas. Minyak gas
digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah. Gas-gas dikeluarkan dari tank
penyimpanan gas sebagai hasil dari pemanasan matahari yang kemudian diserap ulang oleh
tanaman. Steam stripping pada umumnya digunakan untuk mengabsorpsi hidrokarbon fraksi
ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi minyak gas.
- Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat dicampurkan pada bensin.
- Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang sangat ringan (misalnya fraksi yang
terdiri dari zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi yang lebih berat yaitu yang mempunyai
komponen-komponen yang lebih tinggi.
- Untuk menghasilkan bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas ampas dari suatu
instalasi penghalus.
3. Adsorpsi
- Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna dan hal-hal lain yang tidak
dikehendaki dari minyak, digunakan tanah liat untuk menghilangkan warna dan bauxiet (biji
oksida-aluminium).
4. Filtrasi
Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandung destilat. Filtrasi
dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi.
5. Kristalisasi
Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal dengan cooling
dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi lilin mikrokristalin yang
diperdagangkan.
6. Ekstraksi
Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan tertentu dalam dua bagian yang
mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.
Hampir 70% dari minyak mentah di proses secara konversi di USA, mekanisme yang terjadi
berupa pembentukan "ion karbonium" dan "radikal bebas".
Dibawah ini ada beberapa contoh reaksi konversi dasar yang penting:
Proses ini merupakan proses pemecahan molekul-molekul besar dari zat hidrokarbon yang
dilakukan pada suhu tinggi yang bekerja pada bahan awal selama waktu tertentu. Pada
pelaksanaannya tidak mungkin mengatur produk yang dihasilkan pada
Suatu proses crackingi, biasanya selain menghasilkan bensin (gasoline) juga mengandung
molekul-molekul yang lebih kecil (gas) dan molekul-molekul yang lebih besar (memiliki titik
didih yang lebih tinggi dari bensin). Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksi-fraksi
bensin yang berat yaitu yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya bilangan
oktan itu meningkat jika titik didihnya turun. Maka pada cracking bensin berat akan diperoleh
suatu perbaikan dalam kualitas bahan pembakarnya yang disebabkan oleh 2 hal,yaitu:
- Terbentuknya alken
Oleh karena itu bilangan oktan dapat meningkat dengan sangat tinggi, misalnya dari
Dengan adanya katalisator maka reaksi cracking dapat terjadi pada suhu yang lebih rendah.
Keuntungan dari proses thermis-katalisator adalah:
- Perbandingan antara bensin terhadap gas adalah sangat baik karena disebabkan oleh pendeknya
waktu cracking pada suhu yang lebih rendah.
Dengan adanya katalisator dapat terjadi proses isomerisasi, dimana alkena alkena dengan rantai
luru dirubah menjadi hidrokarbon bercabang, selanjtnya terjadi aromatik-aromatik dalam fraksi
bensin yang lebih tinggi yang juga dapat mempengaruhi bilangan oktan.
Bila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air pada suhu 180-
2000C maka akan terbentuk bensin dalam keadaan dan waktu Tertentu. Bahan yang tidak
mengandung aromatik (misalnya parafin murni) dengan 2 atau 5% AlCl3 dapat merubah
sebagian besar (90%) dari bahan itu menjadi bensin, bagian lain akan ditingga/ sebagai arang
dalam ketel. Anehnya pada proses ini bensin yang dihasilkan tidak mengandung alkena-alkena
tetapi masih memiliki bilangan oktan yang lumayan, hal ini mungkin disebabkan kerena
sebagian besar alkena bercabang. Kerugian dari proses ini adalah :
- Pada saat reaksi berlangsung, banyak sekali gas asam garam maka harus memakai
2. Polimerisasi
Terbentuknya polimer antara ikatan molekul yang sama yaitu ikatan bersama darilight gasoline.
C C katalis C C
suhu /tekanan C C C
Proses polimerisasi merubah produk samping gas hirokarbon yang dihasilkan pada cracking
menjadi hidrokarbok liquid yang bisa digunakan sebagai:
- Bahan bakar motor dan penerbangan yang memiliki bilangan oktan yang tinggi.
Bahan dasar utama dalam proses polimerisasi adalah olefin (hidrokarbon tidak jenuh) yang
diperoleh dari cracking still. Contohnya: Propilen, n-butilen, isobutilen.
3. Alkilasi
C katalis C
C=C+C-C-CC-C-C-C
dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Metode ini didasarkan pada reaktifitas dari
karbon tersier dari isobutan dengan olefin, seperti propilen, butilen dan amilen.
4. Hidrogenasi
Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis hidrogen adalah logam yang dipilih
tergantung pada senyawa yang akan di reduksi dan pada kondisi hidrogenasi, misalnya Pt, Pd,
Ni, dan Cu.
C H2 C
Disamping untuk menjenuhkan ikatan ganda, hidrogenasi dapat digunakan untuk mengeliminasi
elemen-elemen lain dari molekul, elemen ini termasuk oksigen, nitrogen, halogen dan sulfur.
5. Hydrocracking
6. Isomerisasi
Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya perubahan nomor
atom.
3000C
C-C-C-CC-C-C
AlCl3
Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan iso-butana yang dibutuhkan untuk
membuat alkilat sebagai dasar gasoline penerbangan.
CH3
n-butana iso-butana
Reforming merupakan proses konversi dari naptha untuk memperoleh produk yang memiliki
bilangan oktan yang tinggi, dalam proses ini biasanya menggunakan katalis rhenium, platinum
dan chromium.
CH3
panas
Jenis Bahan Bakar Minyak Bensin merupakan nama umum untuk beberapa jenis BBM yang
diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian. Di Indonesia terdapat
beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran berbeda. Nilai
mutu jenis BBM bensin ini dihitung berdasarkan nilai RON (Randon Otcane Number).
Berdasarkan RON tersebut maka BBM bensin dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
- Premium (RON 88) : Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan
yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan
premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin,
seperti : mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut
motor gasoline atau petrol.
- Pertamax (RON 92) : ditujukan untuk kendaraan yang mempersyaratkan penggunaan bahan
bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan untuk
kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara
dengan electronic fuel injection dan catalytic converters.
- Pertamax Plus (RON 95) : Jenis BBM ini telah memenuhi standar performance International
World Wide Fuel Charter (WWFC). Ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir
yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan.
Pertamax Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio > 10,5
dan juga yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing
Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic converters.