Professional Documents
Culture Documents
Untitled 1
Untitled 1
Untitled 1
.صيَانُ َها ِ
ْ ع َ ب َو َخ ْي ٌر لَِن ْف ِس
ك ِ ب َحيَاةُ الْ ُقلُ ْو ُّ َوَت ْر ُك،الذ َل اِ ْد َمانُ َها
ِ الذنُ ْو ُّ كَ ُب َوُي ْوِرث ُ ب تُ ِم ْي
َ ت الْ ُقلُ ْو ُّ ت
َ الذنُ ْو ُ َْرأَي
“Aku lihat perbuatan dosa itu mematikan hati, membiasakannya akan mendatangkan kehinaan.
Sedang meninggalkan dosa itu menghidupkan hati, dan baik bagi diri(mu) bila meninggalkannya”
Prestasi manakah yang akan kita ukir? Prestasi barrun, taqiyyun, karimun (baik, taqwa, mulia!)
Ataukah prestasi fajirun, syaqiyun, Dzalilun (ahli maksiat, celaka, hina) Dalam hal mana? Yaitu
sejauh mana kita menyikapi ajaran Allah dan RasulNya. Perhatikanlah wasiat Imam Al-Hasan Al-
Bashri berkata:
.ك
َضُ َب ْع ب َ ُكلَّ َما َذ َه،ام
َ ب َي ْوٌم َذ َه َ ْأ َُّي َها النَّاُس إِنَّ َما أَن
ٌ َّت أَي
“Wahai manusia, ketahuilah bahwasanya engkau adalah (kumpulan) hari-hari, setiap ada sehari
yang berlalu, maka hilanglah sebagian dari dirimu.”
Ma’asyiral muslimin, jama’ah Jum’ah rahimakumullah ..
· Sudah berapa umur kita yang berlalu begitu saja ..
· Sudah berapa amal taat yang telah kita kumpulkan sebagai investasi di sisi Allah ..
· Sudah berapa pula, amal maksiat yang telah kita lakukan yang menyebabkan kita
(nantinya) terseret kedalam Neraka ..
Marilah, segera bertobat untuk ‘mengukir” dengan amal taat terhadap Allah dan Rasulnya.
Umat Islam (termasuk saya dan jama’ah sekalian) telah diberi hidayah berupa Al-Qur’an (dan As-
Sunnah). Selanjutnya tinggal bagaimana umat Islam menerjemahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah kita termasuk zhalimun linafsih, muqtashid, atau saabiqun bil khairat bi idznillah.
Dalam tafsirnya, Al-Hafizh Ibnu Katsir memberikan pengertiannya masing-masing sebagai berikut:
· Zhalimun linafsihi: Orang yang enggan mengerjakan kewajiban (syariat) tetapi
banyak melanggar apa yang Allah haramkan (yang dilarang)
· Muqtashid: Orang yang menunaikan kewajiban, meninggalkan yang diharamkan,
kadang meninggalkan yang sunnah dan mengerjakan yang makruh.
· Sabiqun bil khairat: Orang yang mengerjakan kewajiban dan yang sunnah, serta
meninggalkan yang haram dan makruh, bahkan meninggalkan sebagian yang mubah (karena
wara’nya)
Tak seorang pun di antara kita yang bercita-cita untuk mendekam dalam penjara. Apalagi penjara
Allah yang berupa siksa api Neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan bebatuan. Tetapi semua
itu terpulang kepada kita masing-masing. Kalau kita tidak mempedulikan syari’at Allah, tidak
mustahil kita akan mendekam di dalamnya. Na’udzu billah.
Itulah ujian Allah kepada kita, sebagaimana sabda Rasul SAW.
ِ الش َهوِ ِ ِ ِ َ ت ال ِ ح َّف
.ات َ َّ ب ُ ْجنَّةُ بال َْم َكا ِره َو ُح َّفت الن
َّار ُ
“(Jalan) menuju Jannah itu penuh dengan sesuatu yang tidak disukai manusia, dan (jalan) Neraka
itu dilingkupi sesuatu yang disukai oleh syahwat”
Semoga Allah mengumpulkan kita dalam umatNya yang terbaik dan terjauhkan dari ketergelinciran
ke dalam jurang kemaksiatan. Amin
ِ الْح
.ك ْي ِم ِ وَن َفعنِي وإِيَّا ُكم بِما فِ ْي ِه ِمن اْآلي،آن الْع ِظ ْي ِم
ِّ ات َو
الذ ْك ِر ِ ِ ِ
َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ بَ َار َك اهللُ ل ْي َولَ ُك ْم في الْ ُق ْر
Khutbah Kedua
ِ ِب
.اهلل َّ َوالَ َح ْو َل َوالَ ُق َّوَة إِال،اهلل ِ السالَم َعلَى رسوِل
ُْ َ ُ َّ الصالَةُ َو َّ ْح ْم ُد لِلَّ ِه َو
َ اَل
.ُس ْولُه
ُ َن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َوَر َّ ك لَهُ َوأَ ْش َه ُد أ َ َْوأَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ اهلل َو ْح َدهُ الَ َش ِري
.ام ِة ِ ِ ِِ ٍ
َ َك ُم َح َّمد َو َعلَى آله َوَم ْن تَبِ َع ُه َداهُ إِلَى َي ْوم الْقي َ ِّص ِّل َو َسلِّ ْم َوبَا ِر ْك َعلَى نَبِي َ اَللَّ ُه َّم
.ْم َّت ُق ْو َن ِ ِ ِ َّص ْي ُكم وإِي ِ ِِ ِ
ُ َف َق ْد فَ َاز ال ُْم ْؤم ُن ْو َن ال،اي بَت ْق َوى اهلل َ َ ْ أ ُْو... َُم َعاش َر ال ُْم ْسلم ْي َن أ َْر َش َد ُك ُم اهلل
َوبَا ِر ْك َعلَى.ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد َ َّ إِن،آل إِ ْب َر ِاه ْي َمِ ت َعلَى إِ ْبر ِاه ْيم و َعلَى
ََ َ َ صلَّْي ٍ
َ آل ُم َح َّمد َك َما ِ ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد و َعلَى
َ َ اَللَّ ُه َّم
.ح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد َ ك َ َّ إِن،آل إِ ْب َر ِاه ْي َمِ ت َعلَى إِ ْبر ِاه ْيم و َعلَى
ََ َ َ آل ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َارْك ِ ُم َح َّم ٍد و َعلَى
َ
َرَّبنَا.وبنَا َوَك ِّف ْر َعنَّا َسيِّئَاتِنَا َوَت َو َّفنَا َم َع اْأل َْب َرا ِر ِ ِ ِ ادي لِ ِإل ِ َاديا ين ِ ِ
َ ُيمان أَ ْن َءامنُوا بَِربِّ ُك ْم َفئَ َامنَّا َرَّبنَا فَا ْغف ْر لَنَا ذُن َ ُ ً ََّرَّبنَآإَِّننَا َسم ْعنَا ُمن
َ ف ال ِْم َيع
.اد ُ ِك الَتُ ْخل َ َّك َوالَتُ ْخ ِزنَا َي ْوَم ال ِْقيَ َام ِة إِن َ َِو َءاتِنَا َم َاو َعدَتنَا َعلَ ُىر ُسل
.اب النَّا ِر ِ ِ ِ ِ ُّ َرَّبنَآ َءاتِنَا فِي
َ سنَةً َوقنَا َع َذ َ سنَةً َوفي اْألَخ َرة َح َ الد ْنيَا َح
ً َّم إِ َّن َع َذ َاب َها َكا َن غَ َر
.اما َ اب َج َهن َ ف َعنَّا َع َذ ْ اص ِر
ْ َرَّبنَا
ِ اجنَا وذُ ِّريَّاتِنَا ُق َّرةَ أَ ْعي ٍن واجعلْنَا لِل ِ ِ
ً ين إِ َم
.اما َ ْمتَّق
ُ َْ َ ُ َ ب لَنَا م ْن أَ ْزَو ْ َرَّبنَا َه
ِ وأَصلِح لَنا، وأَصلِح لَنا ُد ْنيانَا الَّتِي فِيها معا ُشنا،اَللَّه َّم أَصلِح لَنا ِديننا الَّ ِذي هو ِعصمةُ أَم ِرنَا
،ادنَا ُ آخ َرَتنَا الَّتِ ْي إِل َْي َها َم َع َ ْ ْ َ َ ََ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ ْ َُ ْ ََْ َ ْ ْ ُ
ِ ِ
.ش ٍّر
َ احةً لَنَا م ْن ُك ِّل َ ت َر َ اج َع ِل ال َْم ْو ْ َو،اد ًة لَنَا ف ْي ُك ِّل َخ ْي ٍر َ َْحيَا َة ِزي
َ اج َع ِل ال
ْ َو
.ف َّرِح ْي ٌمٌ ك َرءُ ْو َ َّان َوالَتَ ْج َع ْل فِ ْي ُقلُ ْوبِنَا ِغالًّ لِّلَّ ِذيْ َن َء َام ُن ْوا َرَّبنَا إِن ِ رَّبنَا ا ْغ ِفر لَنَا و ِإل ْخوانِنَا الَّ ِذيْن سب ُقونَا بِاْ ِإليْم
َ ْ ََ َ َ َ ْ َ
ال َْعال ِ
َم ْي َن. ْح ْم ُد لِلَّ ِه َر ِّ
ب َصحابِ ِه أ ِ ِِ ٍ
صلَّى اهللُ َعلَى ُم َح َّمد َو َعلَى آله َوأ ْ َ ْ
َج َمع ْي َنَ .وال َ َو َ
Begitu pentingnya istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam
:berpesan kepada seseorang seperti dalam Al-Hadits berikut
Orang yang istiqamah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama
dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada persoalan hidup, ibadah tidak ikut
redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram halal, dicaci dipuji, sujud
pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas kenikmatan, ia tidak tergoda melakukan
.kemaksiatan
Orang seperti itulah yang dipuji Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam Al-Qur-an surat
:Fushshilat ayat 30
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka “
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatahkan): “Janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan
bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Qs. Fushshilat: 30)
Istikharah, selalu mohon petunjuk Allah dalam setiap langkah dan penuh .2
.pertimbangan dalam setiap keputusan
Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan
tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah
aturan-aturan agama. Maka seorang muslim yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum
melakukan tindakan atau mengucapkan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk
.kepada Allah
:Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda
Orang bijak berkata “Think today and speak tomorrow” (berfikirlah hari ini dan bicaralah
.esok hari)
Kalau ucapan itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang lain maka tahanlah, jangan
diucapkan, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa sakit. Tapi ucapan itu benar dan baik
maka katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita menjadi lemas untuk bisa meneriakkan
.kebenaran dan keadilan serta menegakkan amar ma’ruf nahi munkar
Mengenai kebebasan ini, malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad Shalallaahu
:alaihi wasalam untuk memberikan rambu-rambu kehidupan, beliau bersabda
، ٌمفَا ِرق
ُ ك َ ْت
َ َّف ِإن َ شئ
ِ ما
َ ب ْ َ وأ
ْ ِحب َ ،ت ٌ "#م ِِّي
َ ك َ ْت
َ َّف ِإن َ شئِ ماَ ش ْ ع ِ مدًا
َّ ح
َ م
ُ يَا:ل َ ل
َ فقَا ُ ج ْب ِر ْي
ِ ي َ
ْ ِأتَان
.) (رواه البيهقي عن جابر.ه ِ ِي بٌّ ج ِز
ْ م َ كَ َّفإِنَ ْت
َ شئِ ماَ ل
ْ مَ ْواع
َ
Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah sesukamu, tapi
sesungguhnya engkau suatu saat akan mati, cintailah apa yang engkau sukai tapi engkau
suatu saat pasti berpisah juga dan lakukanlah apa yang engkau inginkan sesungguhnya
.semua itu ada balasannya. (HR.Baihaqi dari Jabir)
Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ini semakin penting untuk diresapi ketika akhir-
akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa logika dan data yang benar
dan bertindak sekehendakya tanpa mengindahkan etika agama . Para pakar barang kali
untuk saat-saat ini, lebih bijaksana untuk banyak mendengar daripada berbicara yang
.kadang-kadang justru membingungkan masyarakat
Kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita benar-benar bertindak
.secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari
:Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam bersabda
َ ن ا ْق َت
.ص َد ِ م َ وال َ عَ ا
َ ل َ شا َر
َ اس َت
ْ نِ م
َ م ِ َوال َ ن
َ د َ اس َتخَا َر
ْ نِ م
َ اب
َ خَ ما
َ
Tidak akan rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah
dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat. (HR. Thabrani dari Anas)
3. Istighfar, yaitu selalu instropeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah Rabbul
Izati.
Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai
sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan
kita. Oleh karena ia harus diobati.
Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir-akhir ini yang diakibatkan kesalahan
kita sendiri. Saatnya kita instropeksi masa lalu, memohon ampun kepada Allah, melakukan
koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridloan Allah.
Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan karena
kemalasan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak boleh menjadi umat
pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita
kurang bisa melakukan terobosan-teroboan yang produktif, maka kreatifitas dan etos kerja
umat yang harus kita tumbuhkan.
Akan tetapi adakalanya kehidupan sosial ekonomi sebuah bangsa mengalami kesulitan.
Kesulitan itu disebabkan karena dosa-dosa masa lalu yang menumpuk yang belum bertaubat
darinya secara massal. Jika itu penyebabnya, maka obat satu-satunya adalah beristighfar dan
bertobat.
Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi Hud Alaihissalam, kepada kaumnya:
“Dan (Hud) berkata, hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah
kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan
menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat
dosa” (QS. Hud:52).
Para Jamaah yang dimuliakan Allah
Sekali lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan selamat
dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak kita harus memiliki dan melakukan TIGA IS
di atas yaitu Istiqomah, Istikharah dan Istighfar.
Mudah-mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menatap masa depan dengan keimanan
dan rahmatNya yang melimpah. Amin
الرِح ْي ُم. ول َقو لِي ه َذا وأَستغْ ِفر اهلل لِي ولَ ُكم فَ ِ ِ
َّ اسَتغْف ُرْوهُ انَّهُ ُه َو الْغَ ُف ُ
ور أَقُ ُ ْ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ ْ
Khutbah Kedua
ك لَهُ ،إِيَّاهُ َن ْعبُ ُد َوإِيَّاُه اهلل ال َْمتِْي ِن .أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ اد واْ ِال ْعتِص ِام بِح ْب ِل ِ اَلْحم ُد لِلَّ ِه الَّ ِذي أَمرنَا بِاْ ِالت ِ
َ َ ِّح َ َ ْ ََ َْ
َج َم ِع ْي َن. ِ ِ ِ ٍ ِ نَ ْستَ ِع ْي ُنَ .وأَ ْش َه ُد أ َّ
َص َحابِه أ ْ ص ِّل َعلَى ُم َح َّمد َو َعلَى آله َوأ ْ ث َر ْح َمةً لل َْعال َِم ْي َن .اَللَّ ُه َّم ََن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َوَر ُس ْولُهُ ،اَل َْم ْبعُ ْو ُ
ِ
صلُّ ْو َن َعلَى النَّبِ ِّي ،يَاأَيُّهاَ الَّ ِذيْ َن َء َام ُن ْوا ِ
ب ال َْعال َِم ْي َن .إِ َّن اهللَ َوَمالَئ َكتَهُ يُ َ استَطَ ْعتُ ْم َو َسا ِرعُ ْوا إِلَى َم ْغ ِف َرِة َر ِّ
اد اهلل ،اَّت ُقوا اهللَ َما ْ ِعبَ َ
َج َم ِع ْي َن. ِ صلُّوا َعلَي ِه وسلِّموا تَسلِيما .اَللَّه َّم ص ِّل وسلِّم وبا ِر ْك َعلَى مح َّم ٍد و َعلَى آلِ ِه وأَصحابِ ِه وَقرابتِ ِه وأَ ْزو ِ ِ
اجه َوذُ ِّريَّاتِه أ ْ َ ْ َ َ ََ َ َ َُ َ َ ْ ْ َ َ ُ ْ ْ ْ ً ُ َ َ َ ْ ََ
ِ
ك إِلَى َي ْوم الدِّيْ ِن. ك الْ َك َف َرةَ َوال ُْم ْش ِركِ ْي َن َوأَ ْع ِل َكلِ َمتَ َ َصلِح ج ِم ْيع والَةَ الْمسلِ ِم ْين ،وانْص ِر اْ ِإل ْسالَم والْمسلِ ِم ْين ،وأ َْهلِ ِ
ََ ُْ َ َ ُْ َ َ ُ اَللَّ ُه َّم أ ْ ْ َ َ ُ
اض َيات ويا قَ ِ ك قَ ِريْب م ِج ْيب الد َ ِ ات ،إِنَّ ََحي ِاء ِم ْن ُهم واْأل َْمو ِ ِ ِ ِِ ِ ِ اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِفر لِل ِ ِ
َّع َو َ َ ٌ ُ ُ َْ َ ْم ْسلم ْي َن َوال ُْم ْسل َمات َوال ُْم ْؤمن ْي َن َوال ُْم ْؤمنَات اْأل ْ َ ْ ُ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ الْح ِ
سنَةً َوقنَا سنَةً َوفي اآلخ َرة َح َ الد ْنيَا َح َت َخ ْي ُر الْ َفاتح ْي َنَ .رَّبنَا آتنَا في ُّ ْح ِّق َواَنْ َاجات .اَللَّ ُه َّم ا ْفتَ ْح َب ْيَننَا َوَب ْي َن َق ْومنَّا بِال َ َ َ
اب النَّا ِر.
َع َذ َ
شِ
آء َوال ُْمن َك ِر َوالَْبغْ ِي يَ ِعظُ ُك ْم ل ََعلَّ ُك ْم ان َوإِيتَآ ِئ ِذي الْ ُق ْربَى َوَي ْن َهى َع ِن الْ َف ْح َ اهلل ،إِ َّن اهلل يأْمرُكم بِالْع ْد ِل واْ ِإل ْحس ِ
َ َ ُُ ْ َ َ َ
اد ِ ِعبَ َ
َذ ْكر ِ ِ ِ ِ
اهلل أَ ْكَب ُر. ب لَ ُك ْم َول ُ تَ َذ َّك ُرْو َن .فَاذْ ُك ُروا اهللَ ال َْعظ ْي َم يَ ْذ ُك ْرُك ْم َوا ْدعُ ْوهُ يَ ْستَج ْ