Professional Documents
Culture Documents
OLEH
Syekh Dr Sholeh Fauzan
MUKADDIMAH
ا
ا
Hakekat Tasawuf 6
َي إِ َّن هللا َ ْ َو َوصَّى بِهَا إِ ْب َرا ِهي ُم بَنِ ْي ِه َويَ ْعقُو
ا
َّ ِب يَـبَن
َاصْ طَفَى لَ ُك ُم ال ِّدينَ فَالَ تَ ُموْ تُ َّن إِالَّ َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن
]132 :[البقرة
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada
anak-anaknya, demikian pula Ya’qub (Ibrahim berkata):
“Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih
agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali
dalam memeluk agama Islam”. (Al-Baqarah: 132)
Semoga shalawat dan salam terlimpahkan kepada
hamba-Mu dan rasul-Mu, Nabi kita Muhammad,
keluarganya dan shahabat-shahabatnya semua.
Sesungguhnya Allah menciptakan jin dan manusia
untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana firmannya:
Hakekat Tasawuf 7
ُ َو َمـا أَرْ َس ْلنَا ِم ْن قَ ْبلِكَ ِم ْن َرسُو ِل إِالَّ نُوْ ِحى إِلَ ْي ِه أَنَّه
ا
RAMBU-RAMBU IBADAH
YANG BENAR
ثُ َّم َج َع ْلنَـاكَ َعلَى َش ِر ْي َع ٍة ِمنَ ْاألَ ْم ِر فَاتَّبِ ْعهَا َوالَ تَتَّبِ ْع
َأَ ْه َوا َء اَّل ِذ ْينَ الَ يَ ْعلَ ُمون
]18 :[الجاثية
“Kemudian Kami jadikan kamu berada diatas suatu
syariat (peraturan) dari urusan agama itu, maka
ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa naf-
su orang-orang yang tidak mengetahui “. (Al-Jatsiah: 18)
Allah berfirman tentang nabi-Nya:
ا
1
. Maksudnya adalah bahwa ibadah sudah ditentukan oleh Allah
ta’ala dan Rasul-Nya. Akal fikiran tidak memiliki andil dalam
penetapannya.
Hakekat Tasawuf 11
نَهَا ُك ْم َع ْنهُ فَا ْنتَهُوا َو َما آتَا ُك ُم ال َّرسُو ُل فَ ُخ ُذوهُ َو َما
]7 :[الحشر
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah
dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkan-
lah”. (Al-Hasyr: 7)
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أُولَئِكَ الَّ ِذ ْينَ يَ ْد ُعونَ يَ ْبتَ ُغونَ إِلَى َربِّ ِه ُم ْال َو ِس ْيلَةَ أَيُّهُ ْم
ُأَ ْق َربُ َويَرْ جُونَ َرحْ َمتَهُ َويَ َخافُوْ نَ َع َذابَه
]57 :[اإلسراء
“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri
mencari jalan kepada kepada Tuhan mereka siapa
diantara mereka yang lebih dekat kepada Allah dan
mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya,
sesungguhnya azab Tuhanmu adalah sesuatu yang
(harus) ditakuti”. (Al-Isra’: 57)
Allah berfirman tentang para nabi:
ْ قُلْ إِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ِحبُّوْ نَ هللاَ فَاتَّبِعُوْ نِي يُحْ بِ ْب ُك ُم هللاَ َويَ ْغفِر
َ قُلْ أَ ِط ْيعُوا هللا لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم َوهللاُ َغفُوْ ٌر َر ِح ْي ٌم
َوال َّرسُوْ َل فَإِ ْن ت ََولَّاوا فَإِ َّن هللاَ الَ يُ ِحبُّ ْال َكـــفِ ِري َـْن
]32-31 :[آل عمران
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu”, Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan Rasul-
Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang kafir”. (Ali-Imran: 31-32)
Allat ta’ala telah menyebutkan tanda-tanda cinta
kepada-Nya dan hasilnya. Adapun tanda-tandanya
adalah mengikuti Rasulullah, ta’at kepada Allah dan
ta’at kepada Rasul-Nya. Sedangkan buahnya adalah
mendapatkan cinta Allah ta’ala, ampunan dosa dan
dari rahmat dari-Nya.
6. Kewajiban ibadah tidak gugur bagi orang
mukallaf (yang telah mendapatkan kewajiban),
semen-jak dia baligh dan berakal hingga kematian-
nya.
Allah ta’ala berfirman :
[آل ََوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن ََّوالَ تَ ُموْ تُ َّن إِال
]102 :عمران
“Janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam”. (Ali Imran: 102)
:[الحجر ُ ِْاليَق
يـن ََوا ْعبُ ْد َربَّكَ َحتَّى يَأْتِيَك
]99
Hakekat Tasawuf 16
HAKEKAT TASAWUF
1 .
Ungkapan yang diberikan kepada para shahabat yang tinggal di
masjid Nabawi untuk mendapatkan ilmu dari Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam .
Hakekat Tasawuf 17
1
. Zindiq: Ungkapan yang umumnya diberikan kepada mereka
yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan
Hakekat Tasawuf 23
1
. Hadits yang dibuat-buat (hadits palsu)
Hakekat Tasawuf 26
ص َرا ِط ْي ُم ْستَقِيما ً فَاتَّبِعُوهُ َوالَ تَتَبِعُوا ال ُّسبُ َل ِ َوأَ َّن هَ َذا
ع َْن َسبِ ْيلِ ِه ق بِ ُك ْم
َ فَتَفَ َّر
]153 :[األنعام
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-
Ku yang lurus, maka ikutilah dia; janganlah kamu
mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu
mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya…”. (Al An’am 153)
Jalan Allah hanya satu, tidak terbagi dan tidak
terpecah belah, selainnya berarti jalan-jalan yang
terpecah belah yang akan menceraiberaikan orang
yang menempuhnya dan menjauhkannya dari jalan
Hakekat Tasawuf 27
1
1. Orang yang mengikuti salah satu syekh dalam sebuah tarekat
sufi. (penj.)
Hakekat Tasawuf 28
َ َم ْن أَ ْن َز َل ْال ِكت
ً َاب الَّ ِذي َجا َء بِ ِه ُموْ َسى نُوْ راً َوهُد
ى
اس ِ َّلِّلن
Hakekat Tasawuf 29
]91 :[األنعام
“Siapakah yang menurunkan kitab Taurat yang dibawa
oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia”
hingga firman Allah ta’ala :
ُقُ ِل هللا
“Katakanlah: Allah”
maksudnya Allah-lah yang menurunkan Al-Quran
yang dibawa Musa alaihissalam.
Kata Allah merupakan mubtada’ (yang diterangkan)
dan khobar-nya (yang menerangkan) adalah kalimat
pertanyaan tersebut. Sebagai perbandingan misalnya
jika anda bertanya: Siapa tetanggamu ?, maka dia
menjawab: Zaid. Sedangkan kata tunggal baik tampak
ataupun kata gantinya tidaklah dikatakan kalimat
sempurna, bukan juga susunan yang dipahami
(jumlah mufidah), tidak juga berkaitan dengan
keimanan dan kekufuran, atau perintah dan larangan,
tidak ada seorangpun dari ulama pendahulu yang me-
nyebutkannya, tidak juga diajarkan oleh Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam, tidak juga memberikan
ma’rifah (pemahaman) yang bermanfaat dalam hati
atau keadaan. Dan ketika diberikan gambaran secara
mutlak, maka dia tidak mengandung hukum nafy
(peniadaan) dan itsbat (penetapan)1). hingga sebagian
mereka yang mengamalkan dengan kontinyu zikir
1
. Kalimat tauhid jika diucapkan secara lengkap ( )ال إله إال اهلل
mengandung arti yang sangat penting; yaitu adanya nafy
(meniadakan segala bentuk ketuhanan selain Allah/ )ال إلهdan
Itsbat (hanya mengakui Allah sebagai tuhan/ )إال اهلل. Sedangkan
jika diucapakan secara mutlak begitu saja dengan lafaz اهللmaka
arti yang sangat penting tersebut akan hilang. (penj.)
Hakekat Tasawuf 30
1
. Risalah Al-Ubudiah, hal 117-118, cet. Al-Ifta’
Hakekat Tasawuf 32
َ إِنَّ َما َولِيُّ ُك ُم هللاُ َو َرسُولُهُ َوالَّ ِذينَ آ َمنُوا الَّ ِذ ْينَ يُقِ ْي ُموْ ن
َصلَـوةَ ا َوي ُْؤتُونَ ال َّز َكـوةَ َوهُ ْم َرا ِكعُون َّ ال
]55 : [المائدة
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-
Nya dan orang-orang beriman, yang mendirikan shalat
dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada
Allah)”. (Al Ma’idah: 55)
يَاـأَيـُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوا الَ تَتَّ ِخ ُذوا َع ُد ِّوي َو َع ُد َّو ُك ْم أَوْ لِيَـا َء
]1 : [الممتحنة
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-
teman setia”. (Al Mutahanah: 1)
Wali-wali Allah adalah orang-orang beriman yang
bertaqwa, yaitu mereka yang menegakkan shalat,
menunaikan zakat dan mereka tunduk kepada-Nya.
Kita wajib mencintai mereka, mengikuti jejak langkah
mereka dan menghormati mereka. Kewalian bukan
merupakan jatah bagi orang-orang tertentu, setiap
mu’min yang bertaqwa adalah wali Allah ta’ala, tetapi
dia bukan orang yang ma’shum (terjaga) dari
kesalahan. Inilah makna kewalian dan kewajiban
mereka menurut pendapat Ahlussunnah Waljamaah.
Sedangkan kalangan tasawuf memiliki pengertian
dan ciri-ciri sendiri mengenai wali, mereka menentu-
kan status kewalian kepada orang-orang tertentu
Hakekat Tasawuf 33
1
1. Majmu’ Fatawa, 11/210-216
Hakekat Tasawuf 38
1
. Mekkah dan sekitarnya.
2
. Sekarang ini menjadi negara Palestina, Yordania, Lebanon dan
Syiria. (penj.)
Hakekat Tasawuf 39
ِ َ يَا أَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوا إِ َّن َكثِيْراً ِمنَ ْاألَحْ ب
ار َوالرُّ ْهبَا ِن
ُ َاس با ِ ْلبَا ِط ِل َوي
ِص ُّدوْ نَ ع َْن َسبِ ْي ِل هللا ِ َّال النَ لَيَأْ ُكلُوْ نَ أَ ْم َو
]34 :[التوبة
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya seba-
gian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-
rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang
dengan jalan yang bathil dan mereka menghalang-
halangi (manusia) dari jalan Allah”. (At-Taubah: 34)
Yang melakukan hal tersebut adalah tokoh-tokoh
kesesatan yang dikatakan kepada pemimpin-pemimpin
mereka:
َ َ ط ْعنَا َسا َدتَنَا َو ُكبَ َرا َءنَا فَأ
ض ُّلوْ نَا َ َ َوقَالُوا َربَّنَا إِنَّا أ
ً ب َو ْال َع ْنهُ ْم لَعْنا
ِ ض ْعفَي ِْن ِمنَ ْال َع َذاِ ال َّسبِ ْيالَ ● َربَّنَا آتِ ِه ْم
]6-67 : [األحزاب ًَكبِيْرا
“Dan mereka berkata: “ Ya Tuhan kami, sesungguhnya
kami telah menta’ati pemimpin-pemimpin dan
pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan
kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami,
timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan
kutuklah mereka dengan kutukan yang besar”.
(Al Ahzab 67-68)
Sedangkan jala yang dimaksud untuk menjaring
massa, sesungguhnya adalah jala yang robek dimana
buruannya keluar lagi jika telah masuk ke dalamnya,
karena yang masuk untuk mendengar suara-suara
bid’ah dalam tarekat sedang dia tidak memiliki
Hakekat Tasawuf 43
1
1. Majmu’ Fatawa (11/569-574)
Hakekat Tasawuf 44
2
. Walau tanpa dilandasi pemahaman yang benar tentang amal
tersebut berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah (Penj.)
Hakekat Tasawuf 45
َصلِّ ْينَ ك ِمنَ ْال ُم ُ َ قَالُوا لَ ْم ن َو َما َسلَ َك ُك ْم فِي َسقَ َر
ِ ِ َو ُكنَّا نَ ُخوْ ضُ َم َع ْال َخائ َط ِع ُم ْال ِم ْس ِك ْين
َض ْين ْ ُك ن
ُ ََولَ ْم ن
َ َحتَّى أَتَانَا ْاليَقِ ْين َو ُكنَّا نُ َك ِّذبُ بِيَوْ ِم ال ِّدي ِْن
]47-42 :[المدثر
“Apakah yang memasukkan kamu kedalam Saqar
(neraka) ?”. Mereka menjawab: “ Kami dahulu
termasuk orang-orang yang tidak mengerjakan shalat.
Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin.
Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama
dengan orang-orang yang membicarakannya. Dan
adalah kami mendustakan hari pembalasan. Hingga
datang kepada kami kematian”.
(Al-Mudatsir: 42-47)
Hal ini mereka katakan saat mereka berada dalam
neraka jahannam, mereka katakan bahwa dosa yang
mereka perbuat adalah meninggalkan shalat dan zakat
serta mendustakan hari kiamat, membicarakan yang
bathil kepada orang-orang yang bathil, hingga datang
kepada mereka kematian ()اليقين. Sebagaiman diketahui
bahwa saat mereka berkata demikian, mereka
Hakekat Tasawuf 49
PENUTUP
Hakekat Tasawuf 50
DAFTAR ISI
Hakekat Tasawuf 51
Mukaddimah ……………………………………………. 5
Rambu-rambu ibadah yang benar ………………… 9
Hakekat tasawuf ……………………………………….. 15
Sikap kalangan tasawuf dalam ibadah dan
agama …………………………………………………….. 21
Penutup ………………………………………………….. 50
Daftar Isi …………………………………………………. 51
Hakekat Tasawuf 52
Hakekat
Oleh:
Syekh Sholih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan
Terjemah:
Abdullah Haidir
Hakekat Tasawuf 53
e
اهلل وا ُق ت
َّ ا وا ن ام ء ن ي ِ َّيـأَيُّها ال
ذ
َ َُ َ َ ْ َ َ
َّ ُق تُقَاتِِه َوالَ تَ ُم ْوت
ن َّ َح
ن و م ِإِالَّ وأَنتم مسل
َ ْ ُ ْ ُ ْ ُْ َ
]102 :[آل عمران