You are on page 1of 3

2.

Transpor Molekul-Molekul Besar

gambar:transpor molekul besar.jpg


    

     Molekul-molekul besar seperti protein, polinukleotida, dan polisakarida tidak akan dapat
menembus membran dengan cara-cara seperti pada pengangkutan molekul-molekul kecil. Akan
tetapi, sel memiliki kemampuan untuk memasukkan dan mengeluarkan makromolekul. Bahkan
beberapa jenis sel mampu menelan partikel.
     Pemasukan makromolekul ke dalam sel melibatkan pembentukan
vakuola atau vesikel endositik dengan cara endositosis. Ukuran vakuola yang terbentuk
tergantung pada materi yang dimasukkan. Berdasarkan ukuran vakuolanya, endositosis
dibedakan atas pinositosis dan fagositosis. Pada pinositosis, materi yang masuk berupa larutan
dan vakuola endositik yang terbentuk berukuran kecil, yaitu kurang dari 150 nm. Vakuola yang
terbentuk pada pinositosis dinamakan pinosom. Pada fagositosis, materi yang dimasukkan ke
dalam sel berupa partikel dan vakuola yang terbentuk berukuran kurang dari 250 nm. Vakuola
yang terbentuk pada fagositosis dinamakan fagosom.
       Semua sel hewan mampu melakukan pinositosis, tetapi hanya sel-sel tertentu yang mampu
melakukan fagositosis. Contoh sel pada mamalia yang mampu melakukan fagositosis adalah
makrofag dan neutrofil. Untuk melakukan endositosis diperlukan energi. Oleh karena itu, baik
pinositosis maupun fagositosis merupakan mekanisme aktif.
     Pengeluaran makromolekul dari dalam sel dilakukan dengan cara eksositosis. Proses
eksositosis merupakan kebalikan dari endositosis. Vakuola yang berisi makromolekul yang akan
dikeluarkan, berfusi dengan membran plasma, selanjutnya isi vakuola akan dikeluarkan dari sel.
Pengeluaran sekret oleh vesikel sekretori yang dihasilkan oleh Aparatus Golgi tergolong sebagai
peristiwa eksositosis.

Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein dan polisakarida, melintasi
membran plasma dari dalam ke luar sel (sekresi) dengan cara menggabungkan vesikula berisi
molekul tersebut dengan membran plasma.[1][2] Vesikula transpor yang lepas dari aparatus Golgi
dipindahkan oleh sitoskeleton ke membran plasma.[1] Ketika membran vesikula dan membran
plasma bertemu, molekul lipid membran menyusun ulang dirinya sendiri sehingga kedua
membran bergabung.[1] Kandungan vesikulanya kemudian tumpah ke luar sel.[1] Banyak sel
sekretoris menggunakan eksositosis untuk mengirim keluar produk-produknya.[1] Misalnya sel
tertentu dalam pankreas menghasilkan hormon insulin dan mensekresikannya ke daam darah
melalui eksositosis.[1] Contoh lain adalah neuron atau sel saraf yang menggunakan eksositosis
untuk melepaskan sinyal kimiawi yang merangsang neuron lain atau sel otot.[1] Ketika sel
tumbuhan sedang membuat dinding, eksositosis mengeluarkan karbohidrat dari vesikula Golgi
ke bagian luar selnya.[1]

 Berkas
 Riwayat berkas
 Pranala berkas
 Penggunaan berkas global
 Metadata

Resolusi penuh (Berkas SVG, nominal 551 × 694 piksel, besar berkas: 40 KB)

Berkas ini berasal dari Wikimedia Commons dan mungkin digunakan oleh proyek-proyek lain.
Deskripsi dari halaman deskripsinya ditunjukkan di bawah ini.

W3C ✓ The source code of this SVG is valid


Deskripsi
English: Synaptical transmission (chemical).
A: Neuron (Presynaptic) B: Neuron (Postsynaptic)

1. Mitochondria
2. Synaptic vesicle full of neurotransmitter
3. Autoreceptor
4. Synaptic cleft
5. Neurotransmitter receptor
6. Calcium Channel
7. Fused vesicle releasing neurotransmitter
8. Neurotransmitter re-uptake pump

Deutsch: Reizübertragung einer Synapse (chemisch).

A: Neuron (Präsynaptisch) B: Neuron (Postsynaptisch)

1. Mitochondrium
2. Vesikel mit Neurotransmittern
3. Autorezeptor
4. Synaptische Spalte
5. Neurotransmitter Rezeptor
6. Kalziumkanal
7. Verschmolzenes Vesikel gibt Neurotransmitter frei
8. Neurotransmitter Pumpe (zur Wiederaufnahme)

Tanggal 2010-09-10 14:27 (UTC)

You might also like