Professional Documents
Culture Documents
NIM : 04101401123
Akibat perkelahian,” Abang terminal” (pereman desa) mengalami luka robek didaerah
paha kiri sebelah dalam yang mengeluarkan banyak darah. Abang terminal terlihat cemas,
berkeringat dingin, dan badannya lemas. Kulitnya pucat dan dingin.
Saat diperiksa bidan desa, tanda vital : frekuensi nadi 120x/menit (lemah) dan tekanan
darah 90/60mmHg. Lukanya dibalut oleh bidan, namun darah tetap keluar merembes.
Setelah diberi infus dengan cairan Dextrose 5%, ia langsung dikirim ke rumah sakit
terdekat yang berjarak dua jam.
Sampai dirumah sakit, abang terminal sudah tidak sadar diri dan terlihat sesak nafas. Saat
diperiksa oleh dokter : frekuensi nafas 32x/menit (cepat dan dalam), frekuensi nadi
130x/menit, tekanan darah : 80/50 mmHg, Glasgow Coma Scale : 10. Dokter menyatakan
bahwa abang terminal telah mengalami asidosis.
I. Klarifikasi Istilah
1. Darah : Cairan yang beredar melalui jantung, arteri, kapiler, dan vena
mengangkut zat makanan dan oksigen ke dalam sel-sel dan mengeluarkan produk
buangan dan karbon dioksida
2. Frekuensi nadi :
3. Infus : Penyuntikan cairan terapeutic yang lambat selain darah ke
vena
4. Cairan dextrose : Cairan monosakarida, D-glukosa monohidrat, terutama
dipakai sebagai cairan pengganti makanan
5. Glasgow coma scale : Skala yang digunakan untuk menentukan tingkst kesadaran
secara kuantitatif dan sering digunakan untuk penilaian kesadaran dan serta reaksinya
6. Tekanan darah : Tekanan darah pada dinding arteri yang bergantung
pada kekuatan gerak jantung, kelenturan dinding arteri, volume dan viskositas darah
7. Asidosis : Keadaan patologik akibat akumulasi asam atau kehilangan
basa dari tubuh
8. Frekuensi nafas : Jumlah gerakan dada termasuk inspirasi dan ekspirasi per
satuan waktu
9. Tanda vital : Deteksi perubahan sistem tubuh, meliputi tekanan darah, suhu
badan, denyut nadi, dan ..............
10. Luka robek :
3. Bagaimana relevansi antara luka robek yang dialami abang terminal dengan
berkeringat dingin, badan lemas, terlihat cemas, serta kulit pucat dan dingin?
4. Apa saja klasifikasi luka robek ?
5. Bagaimana penatalaksanaan luka robek?
6. Bagaimana prosedur pemeriksaan tanda vital?
Jawaban:
Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan
sitem tubuh.
1. Tekanan darah
2. Suhu
3. Pernapasan
4. Denyut nadi
Pemeriksaan Tekanan Darah
Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system kardiovas
kular.
a. Metode langsung
Metode yang yang menggunakan kanula atau jarum yang dimasukkan
kedalam pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer.
b. Metode Tak Langsung
Metode yang menggunakan sfigmomanometer (tensimeter) dan juga
menggunakan stetoskop dengan mengukur tekanan sistolik dan diastolic.
Pengukur Suhu
Nilai hasil pemeriksaan suhu merupakan indikator untuk menilai
keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Pengukuran suhu
tubuh dapat dilakukan secara oral, retal, dan aksila. Pengukuran suhu tubuh dapat
diukur dengan menggunakan thermometer.
Pemeriksaan Pernapasan
Nilai pemeriksaan pernapasan merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui fungsi system pernapasan yang terdiri dari mempertahankan
pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan
asam basa.
pemeriksaan denyut nadi
Nilai denyut nadi merupakan indicator untuk menilai sistem kardiovaskular.
Denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan jari tangan (palpasi).
Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan pada daerah arteri radialis pada
pergelangan tangan, arteri berakhialis pada siku bagian dalam, arteri karotis pada
leher, arteri temporalis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, dan pada arteri
frontalis pada bayi.
DENYUT NADI
Denyut nadi (pulse) adalah getaran atau denyut darah didalam pembuluh darah
arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut nadi dapat dirasakan dengan
palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh
darah arteri, terutama pada tempat-tempat tonjolan tulang dengan sedikit menekan
diatas pembuluh darah arteri. Pada umumnya ada 9 tempat untuk merasakan denyut
nadi yaitu temporalis, karotid, apikal, brankialis, femoralis, radialis, poplitea, dorsalis
pedis dan tibialis posterior, namun yang paling sering dilakukan yaitu arteri radialis,
arteri brankialis, dan arteri carotid.
Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, pada saat aktifitas normal:
Normal : 60 – 100 x / menit
Takikardia : < 100 x / menit
Bradikardi : > 100 x / menit
Frekuensi nadi 32x/ menit merupakan takikardia dan isi nadi yang lemah menandakan
pulsus parvasus karena terjadi perdarahan.
8. Bagaimana interpretasi pemeriksaan tanda vital tekanan darah?
Jawaban:
Tekanan darah yang normal adalah 120 mmHg untuk sistole dan 80 mmHg untuk
diastole. Tekanan darah 80/50 mmHg adalah hipotensi akibat berkurangnya volume
darah karena perdarahan.
9. Bagaimana interpretasi pemeriksaan tanda vital frekuensi nafas?
10. Mengapa hasil pemeriksaan yang dilakukan bidan dengan hasil pemeriksaan yang
dilakukan dokter semakin memburuk ?
11. Apa fungsi cairan Dextrose 5% ?
12. Apa saja jenis-jenis cairan pengganti ?
13. Apakah sudah sesuai pemberian cairan Dextrose 5% pada kasus ini ? Bila tidak,
cairan apa yang seharusnya diberikan ?
14. Mengapa darah tetap merembes walau sudah dibalut ?
Jawaban:
Karena kemungkinan pembuluh darah besar yang terdapat pada paha kanan sebelah
dalam robek dan bidan hanya melakukan pembalutan luka tanpa melakukan
penjahitan terhadap pembuluh darah tersebut sehingga darah tetap keluar atau
merembes.
15. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan vital yang menunjukkan Glasgow Coma
Scale : 10?
Jawaban:
GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat
kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai
respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan.
Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka
mata , bicara dan motorik. Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam derajat (score)
dengan rentang angka 1 – 6 tergantung responnya.
(4) : spontan
(3) : kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun
tidak dalam satu kalimat. Misalnya “aduh…, bapak…”)
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh,
dengan jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
a. GCS : 14 – 15 (Ringan)
b. GCS : 9 – 13 (Sedang)
c. GCS : 3 – 8 (Tinggi)
16. Bagaimana mekanisme penurunan kesadaraan dan sesak nafas disertai mekanisme
pertahanannya ?
17. Apa etiologi dari asidosis ?
Jawaban:
Asidosis adalah akumulasi asam dan ion hydrogen atau pengosongan
cadangan alkali (bikarbonat) dalam darah dan jaringan tubuh mengakibatkan
penurunan pH dibawah 7,4.
Penyebabnya adalah kelebihan ion hydrogen. Asidosis respiratorik disebabkan
oleh peningkatan reaktif asam karbonat dibandingkan dengan bikarbonat. Asidosis
metabolik disebabkan oleh penurunan fraksi bikarbonat, tanpa perubahan maupun
dengan perubahan, yang relatif kecil pada fraksi asam karbonat.
Abang terminal mengalami asidosis karena syok hipovolemia yang
menyebabkan meningkatnya metabolisme anaerob. Asidosis dalam waktu cukup
lama dapat menyebabkan seseorang koma atau bahkan meninggal. Asidosis
metabolik akibat pembentukan asam laktat kerena jaringan yang kurang darah
menggunakan metabolisme anaerobik. Frekuensi napas yang meningkat merupakan
upaya untuk memenuhi oksigen karena terjadi asidosis metabolic (agar tidak terjadi
peningkatan asam laktat).
Ayoo teman-teman dicari yang bener yaa Learning Issuenya. Diringkas loh yaa,
diringkaaaass !! Kalo udah, kirim ke email aku rfalezia@yahoo.com. Makasih
banyaaaaak ^^