Professional Documents
Culture Documents
Kasus
Moderator Tutor
Dr. Huiny Tjokrohusada, Dr. Martaviani Budi, SpA,
SpA M.Kes
Identitas Pasien
Nama : An. P
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat dan tanggal lahir : Jakarta, 13 Juli 2010
Umur : 8 bulan 23 hari
Suku bangsa / Bangsa : Jakarta / Indonesia
Alamat : Senen, Jakarta Pusat
Masuk RS tanggal : 30 Maret 2011, jam 20.00
WIB
Identitas Orangtua
Orangtua Ayah Ibu
Nama Tn. S Ny. I
Umur sekarang 45 tahun 35 tahun
Perkawinan ke 1 1
Pendidikan terakhir SMA SMP
Pekerjaan Supir Ibu Rumah Tangga
Pangkat - -
Agama Islam Islam
Suku bangsa Jawa Jakarta
Hubungan Ayah Kandung Ibu Kandung
Anamnesis
Dilakukan secara allo-anamnesis dengan ibu pasien pada
tanggal 30 Maret 2011, pukul 20.00 WIB
Keluhan Utama:
Diare
Keluhan Tambahan:
Tidak ada
Riwayat Penyakit Sekarang
30 Maret 2011
Pasien dibawa ke UGD
11 hari SMRS
RSGS dengan keluhan
12 hari SMRS Pasien dibawa
ibunya berobat diare 15x sehari,
Pasien dibawa
ke RSCM dan
konsistensi kotoran cair,
ibunya berobat mendapat
pengobatan sedikit ampas, berwarna
ke klinik , namun
parasetamol,
kehijauan, ada lendir, tidak
keadaan pasien pedialit dan
zinkid, namun ada darah, dan tidak berbau
tidak membaik
keadaan pasien
amis. Sekali buang air
tidak membaik
besar, keluar kira-kira
setengah gelas air mineral
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sering mengalami sakit batuk dan pilek saat pasien
berusia 3 bulan,
Pasien pernah mengalami muntaber pada saat berusia 6
bulan,
Pasien baru sembuh dari penyakit campak 2 minggu yang
lalu.
BCG
DPT
Polio
Hep B
Campak -
Kesan :
Tidak ada gangguan perkembangan sebelum pasien dirawat
Riwayat Makanan
Usia < 1 tahun :
0 – 2 bln ASI - - -
Susu formula
2 – 4 bln - - -
SGM
1 20 tahun L - - - Kuning
2 14 tahun P - - - -
3 7 tahun L - - - -
4 8 bulan L - - - Pasien
Sepsis
4%
Pneumonia
• Di negara berkembang
Tetanus Meningitis / Ensefalitis
Kelainan
Jantung
3% setiap tahun ± 1,3 milyar
Saluran Pencernaan
Kongenital
& Diare Kelainan Jantung
episode 3-6 juta kematian
Hidrosefal
us
42% Kongenital & Hidrosefalus
pada anak < 5 tahun
6% Sepsis
Saluran
Pencernaa Tetanus
n
7%
Lain-lain (malnutrisi, TB,
Meningitis Pneumoni Campak)
/ a
Ensefalitis 24%
9%
Faktor Resiko
Gizi kurang
Tidak mendapat ASI dan pemberian susu formula
dapat menimbulkan intoleransi laktosa dan
hipersensitif terhadap protein susu sapi
Umur kurang dari 18 bulan, umumnya usia 6 – 11
bulan
Imunitas kurang
Riwayat diare sebelumnya
Obat-obatan yang diberikan, termasuk antibiotik
Diare Akut
Patofisiologi
Berdasarkan patofisiologi dapat terjadi dalam 2
mekanisme:
Diare Sekretorik
Diare Osmotik
Berdasarkan penyebab:
Virus
Bakteri
Penempelan pada mukosa
Toksin
Invasi mukosa
Evaluasi Pasien dengan Diare
Persistensi diare
Etiologi
Derajat dehidrasi
Diare berdarah
Malnutrisi
Infeksi non GIT yang berat
Penilaian Dehidrasi
Derajat Keadaan Rasa Haus Kelopak/ Air Mulut Kulit Urin
dehidrasi % Umum mata
defisit
Tanpa Baik, kompos Minum Normal Basah Normal Normal
dehidrasi mentis normal
(<5% BB)
Ringan- Rewel, gelisah Minum Cekung, Kering Pucat, Berkurang
sedang (5- seperti produksi capillary
10% BB) kehausan berkurang refill<2dtk
Berat Letargi, lemah, Malas Sangat Sangat Pucat, Tidak ada
( >10%BB) kesadaran minum/ tidak cekung, tidak kering capillary refill
menurun, nadi dapat minum ada >2dtk
dan nafas cepat
Tatalaksana
Tujuan tata laksana diare:
Mencegah terjadinya dehidrasi
Mengobati dehidrasi jika telah terjadi
Mencegah terjadinya gizi buruk setelah diare
Mengurangi waktu dan keparahan diare
Mencegah terjadinya diare pada masa yang akan
datang
Pedoman Tatalaksana Diare Berdasarkan
Derajat Dehidrasi
Keterangan:
• Panduan usia digunakan bila berat badan tidak diketahui.
• Jumlah pemberian cairan rehidrasi oral juga dapat dihitung dengan 75
ml/kgBB
• Jika anak ingin minum lebih banyak, beri minum lebih banyak
Selain pada bayi yang masih minum ASI, makanan
tidak boleh diberikan selama periode 4 jam rehidrasi
Pada anak yang menlanjutkan rencana terapi B lebih
dari 4 jam harus diberikan makanan setiap 3-4 jam
sekali
Rencana Terapi C
Terapi yang dipilih ialah rehidrasi secara cepat melalui
intravena
Anak yang masih dapat minum walaupun sedikit harus
diberikan cairan rehidrasi oral 5 ml/kgBB/jam ketika
mereka dapat minum untuk membantu menambahkan
kadar kalium yang seringkali tidak cukup dengan
pemberian cairan secara intravena
Berikan 100 ml/kgBB cairan ringer laktat atau normal
saline
Keterangan:
* = ulangi jika nadi radialis masih lemah atau tidak teraba
Jika terapi intravena tidak dapat diberikan cairan
rehidrasi oral melalui NGT 20ml/kgBB/jam selama 6
jam dengan kadar maksimal 120 ml/kgBB
Jika gejala dan tanda dehidrasi tidak membaik setelah
3 jam bawa ke fasilitas yang ada terapi intravena
Diare Kronik
Etiologi
Infeksi
Faktor penderita:
Usia kurang dari 3 bulan
Gizi buruk
Depresi sistem immunologik
Enzim-enzim yang berkurang
Faktor-faktor lain
Kejadian diare akut yang terdahulu
Penanganan yang tidak efektif
Manifestasi Klinis
Diare 14 hari atau lebih,
Dapat terlihat gejala-gejala dehidrasi ringan sampai
berat,
Asidosis dan gangguan keseimbangan elektrolit
Status gizi anak biasanya kurang atau buruk.
Diagnosis
Tentukan apakah diarenya tergolong osmotik atau
sekretorik
Bila diare osmotik, cari kemungkinan intoleransi
laktosa, sindrom malabsorpsi
Bila diare sekretorik, cari kemungkinan bakteri
tumbuh lampau, diare karena antibiotik, atau infeksi
persisten
Tatalaksana
Atasi dehidrasi, kelainan asam basa dan gangguan
elektrolit yang terjadi
Diet sesuai dengan usia dan status gizi penderita
Penatalaksanaan sesuai etiologi
Penatalaksanaan sesuai Etiologi
Intoleransi laktosa: beri fomula/ diet bebas laktosa.
Alergi susu sapi: ASI diteruskan dan ibu tidak mengkonsumsi
susu sapi dan makanan yang terbuat dari susu sapi (keju, es
krim dll) bila tidak minum ASI, pasien diberi formula
hidrolisat protein.
Bacterial overgrowth: metronidazol 30 mg/kg/hari selama 10-
14 hari.
Diare karena antibiotik, hentikan antibiotik bila mungkin
berikan metronidazol 30-50 mg/kg/hari selama 7-10 hari dan
probiotik 2x10 selama 7-10 hari.
Pada infeksi persisten, berikan antibiotik sesuai hasil kultur
dan resistensi selama 7-10 hari.
Pencegahan dan Pendidikan
Hindari penggunaan antibiotik dan antidiare pada anak
dengan diare akut
Berikanlah terapi nutrisi yang adekuat pada setiap
anak dengan diare akut untuk mencegah terjadinya
gangguan gizi untuk memutus lingkaran setan diare-
malnutrisi-diare
Galakkan penggunaan ASI
Analisis Kasus
Anamnesis
Pemeriksaan
Penunjang
Anamnesis
• Pasien datang dengan keluhan diare ±15x
sehari dengan konsistensi kotoran cair, terdapat Diare Akut
sedikit ampas, berwarna kehijauan, ada lendir,
tidak ada darah, dan tidak berbau amis sejak 12
hari yang lalu,
• Keluhan muntah, demam, batuk, dan pilek
disangkal oleh ibu pasien,
• Pasien sebelumnya telah berobat sebanyak 2
kali namun tidak membaik,
• Lingkungan rumah tempat tinggal pasien
terletak pada daerah padat penduduk dengan
Faktor Resiko:
sanitasi kurang baik, • umur < 18 bulan,
• Pasien baru sembuh dari penyakit campak 2
• imunitas kurang
minggu yang lalu • malnutrisi.
Pemeriksaan Fisik