You are on page 1of 44

1BAB I

2MENGENAL ANIMASI
3
A. Prinsip Dasar Animasi
Animasi berasal dari kata ”Animation” yang dalam bahasa Inggris ”to animate” yang berarti
menggerakan.
Jadi animasi dapat diartikan sebagai menggerakan sesuatu (gambar atau obyek) yang diam.

Sejarah animasi dimulai dari jaman purba, dengan


ditemukannya lukisan-lukisan pada dinding goa di
Spanyol yang menggambarkan ”gerak” dari
binatang-binatang. Pada 4000 tahun yang lalu
bangsa Mesir juga mencoba menghidupkan suatu
peristiwa dengan gambar-gambar yang dibuat
berurutan pada dinding.
Sejak menyadari bahwa gambar bisa dipakai
sebagai alternatif media komunikasi, timbul
keinginan menghidupkan lambang-lambang
tersebut menjadi cermin ekspresi kebudayaan. Terbukti dengan diketemukannya berbagai artefak pada
peradapan Mesir Kuno 2000 sebelum masehi. Salah satunya adalah beberapa panel yang
menggambarkan aksi dua pegulat dalam berbagai pose.
Animasi sendiri tidak akan pernah berkembang tanpa ditemukannya prinsip dasar dari karakter mata
manusia yaitu: persistance of vision (pola penglihatan yang teratur). Paul Roget, Joseph Plateau dan
Pierre Desvigenes, melalui peralatan optic yang mereka ciptakan, berhasil membuktikan bahwa mata
manusia cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada tenggang waktu tertentu sebagai suatu
pola. Dalam perkembangannya animasi secara umum bisa didefinisikan sebagai:

Suatu sequence gambar yang diekspos pada tenggang waktu tertentu


sehingga tercipta sebuah ilusi gambar bergerak

Memahami istilah gambar statik, animasi, dan movie

Gambar statik adalah sebuah gambar diam/gambar yang tidak bergerak.


Animasi adalah susunan gambar mati yang dibuat efek sehingga seolah-olah nampak bergerak.

Movie adalah gambar hidup.

Beda movie dan animasi adalah : movie adalah hasilnya, sedangkan animasi adalah proses
kejadiannya.

B. Jenis-Jenis Animasi

Dilihat dari tehnik pembuatannya animasi yang ada saat ini dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu:
1. Animasi Stop-motion (Stop Motion Animation)
2. Animasi Tradisional (Traditional animation)
3. Animasi Komputer (Computer Graphics Animation)
1. Stop-motion animation
Stop-motion animation sering pula disebut claymation karena dalam perkembangannya, jenis
animasi ini sering menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang digerakkan . Tehnik stop-
motion animation merupakan animasi yang dihasilkan dari penggambilan gambar berupa obyek
(boneka atau yang lainnya) yang digerakkan setahap demi setahap. Dalam pengerjaannya teknik
ini memiliki tingkat kesulitan dan memerlukan kesabaran yang tinggi.

Wallace and Gromit dan Chicken Run , karya Nick Parks, merupakan salah satu contoh
karya stop motion animation. Contoh lainnya adalah Celebrity Deadmatch di MTV yang
menyajikan adegan perkelahian antara berbagai selebriti dunia.

2. Animasi Tradisional (Traditional


animation)
Tradisional animasi adalah tehnik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini. Dinamakan
tradisional karena tehnik animasi inilah yang digunakan pada saat animasi pertama kali
dikembangkan. Tradisional animasi juga sering disebut cel animation karena tehnik pengerjaannya
dilakukan pada celluloid transparent yang sekilas mirip sekali dengan transparansi OHP yang
sering kita gunakan. Pada pembuatan animasi tradisional, setiap tahap gerakan digambar satu
persatu di atas cel.

Dengan berkembangnya teknologi komputer,


pembuatan animasi tradisional ini telah
dikerjakan dengan menggunakan komputer.
Dewasa ini teknik pembuatan animasi
tradisional yang dibuat dengan
menggunakan komputer lebih dikenal
dengan istilah animasi 2 Dimensi.
3. Animasi Komputer

Sesuai dengan namanya, animasi ini secara keseluruhan dikerjakan dengan menggunakan
komputer. Dari pembuatan karakter, mengatur gerakkan “pemain” dan kamera, pemberian suara,
serta special effeknya semuanya di kerjakan dengan komputer.
Dengan animasi komputer, hal-hal yang awalnya tidak mungkin digambarkan dengan animasi
menjadi mungkin dan lebih mudah. Sebagai contoh perjalanan wahana ruang angkasa ke suatu
planet dapat digambarkan secara jelas, atau proses terjadinya tsunami.

Perkembangan teknologi komputer saat ini, memungkinkan orang dengan mudah membuat
animasi. Animasi yang dihasilkan tergantung keahlian yang dimiliki dan software yang
digunakan.
C. Software Animasi
Saat ini terdapat banyak jenis software animasi yang beredar di pasaran, dari software yang
mempunyai kemampuan yang sederhana hingga yang komplek, dari yang gratis hingga puluhan juta
rupiah.
Dari sisi fungsi penggunaan software animasi dapat dikelompokkan menjadi Software Animasi 2
Dimensi dan Software Animasi 3 Dimensi.
1. Software Animasi 2 Dimensi.
Software animasi 2D adalah software yang digunakan untuk membuat animasi tradisional (flat
animation), umumnya mempunyai kemampuan untuk menggambar, mengatur gerak, mengatur
waktu, beberapa dapat mengimpor suara. Dari sisi penggunaan umumnya tidak sulit.
Contoh dari Software Animasi 2D ini antara lain:
1• Macromedia Flash
2• Macromedia Director
3• ToonBoom Studio
4• Adobe ImageReady
5• Corel RaVe
6• Swish Max
7• Adobe After Effect
2. Software Animasi 3 Dimensi
Software animasi 3D mempunyai fasilitas dan kemampuan yang canggih untuk membuat animasi
3 dimensi. Fasilitas dan kemampuan tersebut antara lain, membuat obyek 3D, pengaturan gerak
kamera, pemberian efek, import video dan suara, serta masih banyak lagi. Beberapa software
animasi 3D mempunyai kemampuan khusus, misalnya untuk animasi figure(manusia), animasi
landscape (pemandangan), animasi title (judul), dll. Karena kemampuannya yang canggih, dalam
penggunaannya diperlukan pengetahuan yang cukup tinggi dan terkadang rumit.
Contoh dari Software Animasi 3D ini antara lain:
0 • 3D Studio Max
1 • Maya
2 • Poser (figure animation)

3 • Bryce (landscape animation)

4 • Vue (landscape animation)


5 • Cinema 4D
6 • Blender (gratis)
7 • Daz3D (gratis)
8
BAB II
MACROMEDIA FLASH 8

1. MENGENAL MACROMEDIA FLASH 8


Macromedia Flash 8, merupakan software yang dirancang untuk membuat animasi berbasis
vektor dengan hasil yang mempunyai ukuran yang kecil. Awalnya software ini memang
diarahkan untuk membuat animasi atau aplikasi berbasis internet (online). Tetapi pada
perkembangannya banyak digunakan untuk membuat animasi atau aplikasi yang bukan
berbasis internet (offline). Dengan Actionscript 2.0 yang dibawanya, Flash 8 dapat
digunakan untuk mengembangkan game atau bahan ajar seperti kuis atau simulasi. Contoh
dari game atau bahan ajar dapat Anda lihat di www.e-dukasi.net atau pada Pesona Edukasi.
Penggunaan Flash 8 untuk animasi atau pembuatan bahan ajar interaktif tidaklah sulit, tool-
tool yang tersedia cukup mudah digunakan, beberapa template dan component juga sudah
disediakan siap digunakan.
Macromedia Flash 8 juga Merupakan sebuah program aplikasi standar authoring tool
profesional yang digunakan untuk membuat animasi vector dan bitmap yang sangat
menakjubkan untuk keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis. Selain
itu aplikasi ini dapat juga digunakan untuk membuat animasi logo, movie, games,
pembuatan navigasi pada situs web, banner, tombol animasi, menu interaktif, interaktif
form isian, e-card, screen saver dan pembuatan keseluruhan isi situs web atau pembuatan
aplikasi-aplikasi web lainnya.

A. Cara Membuka
Untuk membuka program Macromedia Flash 8 Anda dapat melakukan cara berikut:
— Pilih Start > Program > Macromedia > Flash 8
Atau
— Pilih Ikon Flash 8 pada dekstop (Layar monitor).
Beberapa saat akan muncul jendela dialog seperti berikut.

Pilih Create New > Flash Document untuk memulai membuat file baru.
Pilih Open a Recent New > Open untuk membuka file flash.
B. JENDELA MACROMEDIA Flash 8
Title Bar

Jendela kerja Flash 8 terdiri atas :


1) Menu Dasar

 Title bar
Menampilkan nama program dan file dokumen yang sedang aktif.
 Menu bar

Terdiri dari 10 menu yang masing-masing berisi sub menu atau perintah lagi yang digunakan
dalam Flash 8.
 Timeline
Berguna untuk mengorganisasikan dan mengontrol waktu pemutaran movie dan frame.
Seperti Film, dokumen Flash membagi waktu pemutaran movie ke dalam beberapa Frame.
komponen dari Timeline adalah layer, Frame, dan Playhead.
Layer digunakan untuk menempatkan satu atau beberapa objek dalam stage agar dapat diolah
dengan objek lain. Setiap layer terdiri dari frame-frame yang digunakan untuk mengatur
kecepatan animasi. Semakin panjang frame dalam layer, maka semakin lama animasi akan
berjalan.

A Layer, adalah suatu lapisan transparan yang berfungsi untuk


mengatur peletakan objek-objek dalam suatu movie Flash. Jadi,
objek yang berada di layer paling bawah akan tertutup oleh objek
yang berada pada layer di atasnya.
Keyframe, adalah suatu frame yang berisikan satu objek atau lebih.
B Keyframe ditandai dengan bulatan hitam pada frame.
Blank Keyframe, adalah suatu frame kosong di mana di dalamnya
tidak ada objek. Apabila Blank Keyframe tersebut diisikan sebuah
C objek, maka ia akan menjadi Keyframe.
Blank Keyframe ditandai dengan bulatan putih pada frame.
Playhead, adalah suatu alat yang berfungsi untuk menjalankan
animasi di stage tanpa perlu melakukan Test Movie terlebih dahulu.
D Playhead ditandai dengan kotak slider berwarna merah yang terletak
di atas frame.
Frame, adalah suatu wadah bingkai yang membentuk suatu movie
Flash. Movie tersebut terdiri atas sekumpulan gambar yang
E berurutan sehingga apabila dijalankan, movie terlihat seolah-olah
bergerak.

 Toolbar
Terdiri dari beberapa tool untuk menggambar, mewarnai, dan mengatur tampilan.
Tool-tool tersebut dikelompokkan menjadi empat kelompok: Tools; berisi tombol-tombol
untuk membuat dan mengedit gambar, View; untuk mengatur tampilan lembar kerja,
Colors; menentukan warna yang dipakai saat mengedit, Option; alat bantu lain untuk
mengedit gambar.

1. Tools

ARROW TOOL (V) SUBSELECTION TOOL (A)


LINE TOOL (N) LASSO TOOL (L)
PEN TOOL (P) TEXT TOOL (T)
OVAL TOOL (O)
RECTANGLE TOOL (R)
PENCIL TOOL (Y) BRUSH TOOL (B)
FREE TRANSFORM TOOL (Q)
INK BOTTLE TOOL (S) FILL TRANSFORM TOOL (F)
PINT BUCKET TOOL (K)
EYEDROPPER TOOL (I) ERASER TOOL (E)
2. View HAND TOOL (H) ZOOM TOOL (Z)

3.Colors STROKE COLOR


FILL COLOR
FILL COLOR

4. Options
TOOLS MODIFIER
Keterangan

 Stage
Merupakan lembar kerja atau layar atau panggung dimana gambar, teks, dan tombol navigasi
dibuat untuk keperluan animasi atau duplikat.
Stage digunakan untuk memainkan objek-objek yang akan diberi animasi.
 Panel
Berguna untuk mengatur pengunaan, warna, component, library, scene, actions, behavior,
actions, help, properties, dan lain-lain
 Color Window terdiri dari:
1. Color Mixer, digunakan untuk mengatur warna pada objek sesuai dengan
keinginan Anda. Ada 5 pilihan tipe warna, yaitu: None, Solid, Linear, Radial, Bitmap.
1
2. Color Swatches, digunakan untuk memberi warna pada objek yang Anda
buat sesuai dengan yang warna pada window.

 Actions – Frame, merupakan window yang digunakan untuk menuliskan Action Script
untuk Flash 8. Biasanya Action Script digunakan untuk mengendalikan objek yang Anda
buat sesuai dengan keinginan Anda.

 Properties
Panel Properties akan berubah tampilan dan fungsinya mengikuti bagian mana yang
sedang diaktifkan. Misalnya Anda sedang mengaktifkan Line tool, maka yang muncul
pada jendela properties adalah fungsi-fungsi untuk mengatur line/garis seperti besarnya
garis, bentuk garis, dan warna garis.
Fungsi dari panel ini adalah untuk menunjukkan property suatu tool, jendela tool atau
jendela yang lain. Disamping itu pada jendela property ini kita dapat menentukan ukuran
stage, kecepatan animasi, mengatur publikasi dan mengatur background stage.

 Component, digunakan untuk menambahkan objek untuk web application yang nantinya
di publish ke internet.
 Library
Panel Library mempunyai fungsi sebagai perpustakaan simbol/media yang digunakan
dalam animasi yang sedang dibuat. Simbol merupakan kumpulan gambar baik movie,
tombol (button), sound, dan gambar statis (graphic).

Window Preview, adalah tampilan yang berfungsi untuk


A menampilkan simbol atau objek lain pada Library.
B Symbol, objek-objek yang dipakai dalam animasi.
New Symbol, adalah tombol yang berfungsi untuk membuat
C simbol baru pada Library.
New Folder, adalah tombol yang berfungsi untuk membuat
D folder baru pada Library. Di sini kita dapat mengelompokkan
beberapa simbol ke dalam satu folder.
Delete, adalah tombol yang berfungsi untuk menghapus simbol
E maupun objek lain pada Library.

 Document Properties
Fungsi Document Properties adalah untuk melakukan pengaturan ukuran layar, warna
background, framerate, dan dimensi dari animasi yang akan dibuat.
Untuk memanggil kotak dialog Document Properties, pilih jendela Properties di bawah
layar, kemudian pilih tombol Size.
2. JENIS FILE pada MACROMEDIA FLASH 8
Flash dapat menghasilkan banyak file keluaran. Namun secara umum, terdapat tiga jenis file
utama pada Flash, di antaranya:
 File Utama (.fla), adalah jenis file utama ketika kita menyimpan movie Flash kita. Kita
bisa membuka dan mengedit semua jenis file .fla pada Flash.
 File Hasil Ekspor (.swf), adalah jenis file yang biasa digunakan pada halaman web.
File dalam format .swf dapat dilihat melalui web browser, selama browser tersebut
memiliki Flash Player.
 File Eksekusi (.exe), adalah jenis file yang dapat dieksekusi tanpa perlu memiliki
aplikasi Flash ataupun Flash Player. Dengan melakukan klik ganda terhadap file .exe
tersebut, maka file tersebut akan terbuka secara otomatis.

3. MENYIMPAN FILE
Untuk menyimpan file, klik menu File > Save atau File > Save As sehingga akan muncul
kotak dialog Save As. Isikan nama file pada bagian File name, lalu klik tombol Save.
BAB III
MENGGAMBAR PADA STAGE

1. MENGATUR UKURAN STAGE


Sebelum kita menggambar pada stage maka sebaiknya layar/kanvas tempat menggambar diatur
terlebih dahulu.
Pada kondisi default, ukuran stage ditetapkan sebesar 550 x 400 pixels. Anda dapat mengubahnya
apabila ukuran tersebut ternyata tidak sesuai dengan keinginan Anda. Sebagai contoh, katakanlah Anda
ingin mengubah ukuran stage menjadi 600 x 400 pixels. Untuk itu ikuti langkah-langkah berikut:
1) Pada Property Inspector klik tombol document properties yang bertuliskan ukuran stage
550 x 400 pixels.

Document Properties

Setelah itu tampil kotak dialog document properties


2) Ubah nilai Dimensions menjadi 600 px (width) x 400 (height)
3) Pada bagian Background Color Anda dapat pilih waran yang Anda inginkan. Sebagai
contoh pilih warna putih.
4) Pada bagian Frame Rate tertera 12 fps (frame per second), artinya untuk animasi satu
detik dibutuhkan 12 frame atau 12 kali pergantian gambar. pengaturan Frame Rate sangat
tergantung dengan jenis animasi yang akan Anda buat, semakin banyak frame yang Anda gunakan
semakin baik pada animasi yang dihasilkan. Untuk tahap awal sebaiknya gunakan 12 fbs karena
Anda belum mulai membuat animasi.
5) Pada bagian ruler unit pilih satuan ukuran ruler yang Anda inginkan misalkan Pixels.
6) Apabila Anda ingin menetapkan ukuran stage yang baru Anda atur sebagai default, klik
Make Default kemudian klik tombol OK. Hasil ukuran stage berunbah menjadi 600 x 400 px.

2. MENGGAMBAR BENTUK SEDERHANA


Sebelum membuat animasi. Anda harus menguasai teknik menggambar objek yang dimulai dari
menggambar bentuk-bentuk sederhana contohnya seperti segitiga, segiempat, lingkaran, dan polygon
dengan menggunakan tools yang ada.
a. Menggambar dengan line tool
Line tool digunakan untuk membuat garis lurus horizontal, vertikal atau diagonal. Cara
menggambar dengan line tool adalah sebagai berikut :
— Aktifkan line tool dengan cara meng-klik ikon , atau
dengan menekan N dikeyboard
— Klik pada titik awal dan drag ke titik akhir garis.
— Untuk menentukan warna dan ketebalan garis, gunakan panel
properties.
— Untuk menentukan motif garis, gunakan stroke style

b. Menggambar dengan pen tool


Pen tool dapat digunakan untuk membuat garis lurus atau kurva.
Untuk membuat garis lurus caranya adalah :
— Aktifkan pen tool dengan cara meng-klik ikon , atau
dengan menekan P pada keyboard

— Klik pada titik awal dan klik pada titik akhir garis.
Sedangkan untuk membuat kurva caranya adalah :
— Aktifkan pen tool dengan cara meng-klik ikon

— Klik di suatu titik, klik di titik lain, dan dengan menahan


mouse arahkan pointer sesuai dengan bentuk kurva yang diinginkan.

c. Menggambar dengan oval tool


Untuk menggambar lingkaran atau ellips dapat dilakukan denga cara :
 Aktifkan oval tool dengan cara menekan O pada keyboard atau meng-klik ikon
 Klik pada titik awal dan drag ke titik akhir garis.
d. Menggambar dengan rectangle tool dan polystar tool
Rectangle tool digunakan untuk menggambar persegi atau persegi panjang, sedangkan poly star
tool digunakan untuk menggambar bintang atau bidang bersisi banyak (polygon).
Untuk menggambar persegi dapat dilakukan dengan cara :
 Aktifkan rectangle tool dengan cara menekan R pada keyboard atau meng-klik
ikon
 Drag pointer secara diagonal.
Sedangkan untuk menggambar bintang atau polygon caranya
 Aktifkan polystar tool dengan cara klik ikon , tahan sampai muncul polystar
tool.

 Klik tombol Option pada panel properties, pilih salah satu dari polygon atau
star.

e. Meracik warna
Untuk meracik warna panel yang dibutuhkan adalah
color mixer. Dalam color mixer terdapat 5 pilihan
yaitu :
 None
Jika memilih tipe ini berarti tidak ada warna
yang digunakan.
 Solid
Warna solid hanya berisi satu macam warna yang
ditentukan oleh komposisi warna merah, biru,
kuning dan alpha (prosentase gelap/terang
warna).
 Linear
Warna pada linear dan radial memiliki gradasi dari satu warna ke warna yang lain.
Pencampuran warna linear radial ini hanya untuk fill color (bagian dalam) saja.
 Bitmap
Pada bitmap kita tidak meracik warna, tetapi mengambil salah satu gambar sebagai pattern.
f. Menggambar dengan pencil tool
Ada 3 macam bentuk pencil tool, yaitu : straighten, smooth dan ink. Ketebalan garis dan motif
dapat di atur pada panel properties.
Cara menggambar dengan pencil tool adalah :
 Klik ikon atau tekan Y pada keyboard

 Pada panel option pilih salah satu dari tiga pilihan antara straighten, smooth
atau ink
 Drag mouse sesuai dengan bentuk gambar yang diinginkan.

g. Menggambar dengan brush tool


Brush tool digunakan untuk mewarnai obyek ataupun langsung pada stage.

Ada 4 pilihan saat alat ini digunakan, yaitu brush mode dengan lima gayanya, brush size dengan 10
ukurannya, brush shape dengan 9 bentuknya dan lock fill.
Cara menggambar dengan brush tool adalah :
 Klik ikon atau dengan menekan B keyboard.

 Pada panel option pilih brush mode, brush size dan brush shape yang
diinginkan.
 Drag mouse pada obyek atau stage sesuai dengan keinginan.

h. Menulis dengan text tool


o Static text
Cara menulis dengan static text adalah :
— Aktifkan ikon , atau tekan T pada keyboard

— Pada panel properties, pilih tipe text static, atur tampilan yang
diinginkan.
— Klik pada stage, ketik tulisan yang diinginkan.
— Untuk mengubah bentuk tulisan, atur dengan menggunakan change
orientation of text yang ada pada panel properties.
o Scrollable text
Cara menulis dengan Scrollable text adalah :
— Aktifkan ikon

— Pada panel properties, pilih tipe text dinamic, atur tampilan yang
diinginkan.
— Klik pada stage, ketik tulisan yang diinginkan.
— Klik pointer di luar kalimat yang telah dibuat.
— Klik kanan di tengah-tengah kalimat.
— Pilih scrollable.

— Klik kembali pada kalimat yang telah dibuat dan akan ditemukan kotak
kecil yang berada di kanan bawah.
— Arahkan pointer pada kotak kecil terseb dan drag sampai menutupi
kalimat.
— Untuk melihat hasilnya tekan ctrl + enter.

BAB IV
MENGKONVERSI OBYEK MENJADI SYMBOL

Flash mengenal 3 macam symbol, yaitu : graphic (gambar biasa yang dapat dimainkan pada flash), button
(tombol) dan movie clip (symbol yang dapat dimainkan).
1. Graphic
1.1 Membuat graphic dari panel tool
— Buatlah obyek yang diinginkan.
— Seleksi obyek dengan selection tool.
— Pilih menu modify > convert to symbol, atau tekan F8.
— Ketik nama pada kolom isian name.
— Pilih opsi graphic
— Klik OK.
1.2 Meng-import file sebagai graphic
— Pilih menu file > import.
— Pilih import to stage.
— Masukkan file gambar yang akan di-import.
— Tekan OK.
— Seleksi gambar dg selection tool.
— Pilih menu modify > convert to symbol, atau tekan F8.
— Ketik nama pada kolom isian name.
— Pilih opsi graphic.
— Klik OK.
2. Button
2.1 Menggambar button dengan panel tool.
— Buatlah gambar dengan panel tool.
— Seleksi gambar dengan selection tool.
— Pilih menu modify > convert to symbol, atau tekan F8.
— Isikan nama pada kolom isian name.
— Pilih button pada opsi behavior.
— Tekan OK.

2.2 Meng-import button dari common library


— Pilih menu window > common library > button.
— Klik ganda untuk melihat tombol-tombol yang ada.
— Drag tombol yang dipilih ke stage.

3. Movie clip
3.1 Membuat movie clip dengan panel tool
— Buatlah obyek dengan panel tool yang telah dipelajari.
— Klik ganda di tengah-tengah obyek yang telah dibuat.
— Pilih menu modify > convert to symbol, atau tekan F8.
— Isikan nama pada kolom isian name.
— Pilih movie clip pada opsi behavior.
— Tekan OK.
3.2 Meng-import movie clip dari file lain
— Pilih menu file > import.
— Pilih import to library.
— Masukkan file gambar yang akan di-import.
— Tekan OK.
— Seleksi gambar dg selection tool.
— Pilih menu modify > convert to symbol, atau tekan F8.
— Ketik nama pada kolom isian name.
— Pilih opsi movie clip.
— Klik OK.

BAB V
PANEL FILTER
Panel Filter adalah panel yang digunakan untuk memberikan efek pada suatu objek. Objek tersebut berupa
text, movie clip dan button. Fasilitas filter ini mulai diperkenalkan pada Flash 8. Objek yang menggunakan
efek dari fasilitas filter ini tidak hanya berubah tampilannya saja tetapi dapat juga dianimasikan dengan
menggunakan motion tween. Misalnya pada frame 1 anda membuat sebuah movie clip lingkaran dan pada
frame 10 anda memberikan efek glow pada movie clip lingkaran tersebut apabila kemudian anda
memberikan motion tween pada frame lingkaran itu berada maka akan terlihat sebuah animasi dimana
sebuah lingkaran yang tadinya biasa saja kemudian berubah menjadi bersinar.
Untuk menggunakan panel filter ini anda dapat membukanya melalui menubar
Window>Properties>Filters.

1. Add Filter : ketika tombol ini ditekan akan muncul


menu lagi

— Preset : akan muncul 3 menu apabila anda


menyeleksi menu preset ini.
— Save As : digunakan untuk menyimpan filter dengan
parameter yang sudah anda atur. Untuk menggunakannya, terlebih dahulu anda harus memilih
filter yang sudah disediakan. Kemudian atur parameternya sesuai keinginan anda. Lalu pilih Save As
ini untuk menyimpan filter hasil modifikasi anda. Filter hasil Save As akan muncul di bawah Delete
— Rename : digunakan untuk mengulangi pemberian
nama filter hasil Save As
— Delete : digunakan untuk menghapus filter hasil
Save As
— Remove All : digunakan untuk menghapus seluruh
filter yang anda gunakan pada objek yang terseleksi.
— Enable All : digunakan untuk mengaktifkan filter
yang sebelumnya dinonaktifkan pada objek yang terseleksi.
— Disable All : digunakan untuk mengnonaktifkan
filter yang sebelumnya diaktifkan pada objek yang terseleksi.
— Drop Shadow : digunakan untuk memberikan efek
drop shadow pada objek
— Blur : digunakan untuk memberikan efek blur pada
objek
— Glow : digunakan untuk memberikan efek glow pada
objek
— Bevel : digunakan untuk memberikan efek bevel
pada objek
— Gradient Glow : digunakan untuk memberikan
efek gradient glow pada objek
— Gradient Bevel : digunakan untuk memberikan
efek gradient bevel pada objek
— Adjust Color : digunakan untuk mengatur
brightness, contrast, saturation, dan hue pada objek

2. Remove Filter : digunakan untuk menghapus filter


yang digunakan pada objek yang terseleksi. Untuk menghapus filter yang anda gunakan, anda terlebih
dahulu harus menyeleksi filter yang ingin dihapus lalu itu tekan tombol remove filter ini untuk
menghapusnya.
3. Filter Box : Kotak yang digunakan untuk
menampilkan filter yang digunakan pada objek.

A. Menggunakan drop shadow

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah static text bertuliskan EXAMPLE.

3. Seleksi static text tersebut kemudian tekan


Window>Properties>Filters pada menubar.

4. Pada panel filter yang muncul tekan tombol Add


Filter (+). Pada menu yang muncul pilih drop shadow.
5. Kemudian anda akan melihat tampilan panel filter
seperti gambar di bawah ini :

1) Blur X : digunakan untuk mengatur tingkat


kekaburan drop shadow berdasarkan koordinat x
2) Blur Y : digunakan untuk mengatur tingkat
kekaburan drop shadow berdasarkan koordinat y
3) Strength : digunakan untuk mengatur ketebalan
drop shadow
4) Quality : digunakan untuk mengatur kualitas drop
shadow
5) Color : digunakan untuk mengganti warna drop
shadow
6) Angle : digunakan untuk mengatur sudut drop
shadow dengan objek
7) Distance : digunakan untuk mengatur jarak drop
shadow dengan objek
8) Knockout : digunakan untuk membuat warna objek
menjadi transparan
9) Inner Shadow : digunakan untuk membuat drop
shadow berada di dalam objek
10) Hide Object : digunakan untuk membuat objek
menghilang
6. Atur parameter-parameter yang ada untuk
menghasilkan berbagai macam bentuk drop shadow.

7. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.


Contoh hasil berkreasi dengan drop shadow

B. Menggunakan Blur

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah static text bertuliskan EXAMPLE.

3. Seleksi static text tersebut kemudian tekan Window>Properties>Filters


pada menubar.

4. Pada panel filter yang muncul tekan tombol Add Filter (+). Pada menu yang
muncul pilih blur.
5. Kemudian anda akan melihat tampilan panel filter seperti gambar di bawah ini
:

1) Blur X : digunakan untuk mengatur tingkat


kekaburan blur berdasarkan koordinat x
2) Blur Y : digunakan untuk mengatur tingkat
kekaburan blur berdasarkan koordinat y
3) Quality : digunakan untuk mengatur kualitas blur
6. Atur parameter-parameter yang ada untuk menghasilkan berbagai macam
bentuk blur.
7. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya

Contoh berkreasi dengan blur

C. Menggunakan Glow

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah static text bertuliskan EXAMPLE.

3. Seleksi static text tersebut kemudian tekan Window>Properties>Filters


pada menubar.

4. Pada panel filter yang muncul tekan tombol Add Filter (+). Pada menu yang
muncul pilih glow.
5. Kemudian anda akan melihat tampilan panel filter seperti gambar di bawah ini
:
1) Blur X : digunakan untuk mengatur tingkat kekaburan glow berdasarkan
koordinat x
2) Blur Y : digunakan untuk mengatur tingkat kekaburan glow berdasarkan
koordinat y
3) Strength : digunakan untuk mengatur ketebalan glow
4) Quality : digunakan untuk mengatur kualitas glow
5) Color : digunakan untuk mengganti warna glow
6) Knockout : digunakan untuk membuat warna objek menjadi transparan
7) Inner Shadow :digunakan untuk membuat glow berada di dalam objek

6. Atur parameter-parameter yang ada untuk menghasilkan berbagai macam


bentuk glow.

7. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya

Contoh berkreasi dengan glow

D. Menggunakan bevel

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah static text bertuliskan EXAMPLE.

3. Seleksi static text tersebut kemudian tekan Window>Properties>Filters


pada menubar.

4. Pada panel filter yang muncul tekan tombol Add Filter (+). Pada menu yang
muncul pilih bevel.
5. Kemudian anda akan melihat tampilan panel filter seperti gambar di bawah ini
:

1) Blur X : digunakan untuk mengatur tingkat kekaburan bevel berdasarkan koordinat x


2) Blur Y : digunakan untuk mengatur tingkat kekaburan bevel berdasarkan koordinat y
3) Strength : digunakan untuk mengatur ketebalan bevel
4) Quality : digunakan untuk mengatur kualitas bevel
5) Shadow : digunakan untuk mengatur warna bayangan bevel
6) Highlight : digunakan untuk mengatur warna cahaya bevel
7) Angle : digunakan untuk mengatur sudut bevel dengan objek
8) Distance : digunakan untuk mengatur jarak bevel dengan objek
9) Knockout : digunakan untuk membuat warna objek menjadi transparan
10) Type : digunakan untuk mengatur tampilan bevel. Terdapat 3 pilihan yaitu : Inner (efek
bevel hanya berada di dalam objek), Outer (efek bevel hanya berada di luar objek), Full
(efek bevel berada di dalam dan di luar objek).
6. Atur parameter-parameter yang ada untuk menghasilkan berbagai macam
bentuk bevel.

7. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya

Contoh berkreasi dengan gradient bevel

E. Menggunakan adjust color

1. Buatlah sebuah flash document.

2. Buatlah sebuah static text bertuliskan EXAMPLE.

3. Seleksi static text tersebut kemudian tekan Window>Properties>Filters


pada menubar.

4. Pada panel filter yang muncul tekan tombol Add Filter (+). Pada menu yang
muncul pilih adjust color.
5. Kemudian anda akan melihat tampilan panel filter seperti gambar di bawah ini
:

6. Atur parameter-parameter yang ada untuk menghasilkan berbagai macam


bentuk adjust color.

1) Brightness : Digunakan untuk mengatur tingkat ketebalan brightness


2) Contrast : Digunakan untuk mengatur tingkat ketebalan contrast
3) Saturation : Digunakan untuk mengatur tingkat ketebalan saturation
4) Hue : Digunakan untuk mengatur tingkat ketebalan hue
5) Reset : digunakan untuk membuat nilai brightness, contrast, suturation, dan
hue menjadi 0
7. Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya

Contoh berkreasi dengan adjust color


Semester Dua
BAB VI
ANIMASI
Animasi adalah proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan bentuk
yang terjadi selama beberapa waktu. Animasi bisa berupa gerak sebuah objek
dari tempat yang satu ke tempat yang lain, perubahaan warna, atau perubahan
bentuk (yang dinamakan “morphing”)
Animasi Flash dapat dilakukan dengan:
Animasi Flash dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Frame by frame
2. Tweening

3. fade dan cahaya
4. masking

1) Animasi frame by frame


Animasi ini adalah jenis animasi yang paling banyak memakan kapasitas file
dan memori, karena itu lebih baik penggunaan animasi ini hendaknya
diminimalis. Animasi frame per frame menuntut banyak gambar yang harus
dibuat. Efek animasi diciptakan dengan mengganti gambar yang satu dengan
gambar yang lain selama beberapa waktu.. Semua gambar yang bergerak
dihasilkan dari gambar yang berbeda-beda tiap framenya. Karena animasi
frame per frame harus memiliki gambar yang unik tiap framenya maka
animasi frame per frame sangat ideal untuk membuat animasi yang kompleks
yang terdiri dari banyak perubahan seperti ekspresi wajah.
Kelemahan dari animasi frame per frame adalah membutuhkan banyak waktu
untuk membuat setiap gambar dan menghasilkan file yang besar ukurannya.
Di dalam Flash, sebuah frame yang memiliki gambar yang unik dinamakan
keyframe. Animasi frame per frame membutuhkan gambar yang unik setiap
framenya, hal ini menyebabkan setiap framenya adalah keyframe

Membuat animasi frame per frame


Di bawah ini akan ditunjukkan proses pembuatan animasi frame per frame :
1. Buka file baru atau Ctrl+N.
2. Kemudian kita pilih Rectangle Tool (R) pada toolbox dan kita mulai

membuat objek balok pada stage dengan mengklik dan drag, jangan lupa
warna fiil objek balok harus berbeda dari warna background stage.

3. Kemudian klik kanan di frame ke-1, pilih Insert Keyframe atau


tekan F6, maka akan muncul frame ke-2.

4. Pada frame ke-2 kita pilih Free Transform Tool (Q), kemudian kita
putar balok sedikit ke kanan dan letaknya dirubah sedikit kebawah
dengan meneka tombol Shift + Panah bawah satu kali.
5. Kemudian masukan kembali KeyFrame hingga menjadi tiga frame,
kemudian putar kembali balok sedikit ke kanan dan sedikit kebawah.

Ulangi langkah di atas sampai frame 8 hingga balok tampak jatuh.


7. Kemudian tekan Enter untuk melihat hasilnya.
2) Tweening
Tween animation sangat mengurangi waktu karena Anda tidak perlu
membuat animasi secara frame per frame. Sebaliknya Anda hanya membuat
frame awal dan frame akhir saja. Dua alasan utama mengapa tween
animation sangat baik yaitu karena mengurangi pekerjaan mengambar dan
meminimalkan ukuran file karena isi dari setiap frame tidak perlu disimpan.
Ada 2 jenis tween animation yaitu Shape tween (animasi objek yang
berdasarkan bentuk) dan Motion tween (animasi objek yang bergerak),
dimana masing-masing memiliki karakter yang unik.
 Shape Tween; Shape tweening berguna untuk
mengubah bentuk. Flash hanya dapat mengubah bentuk, jadi jangan
mencoba untuk melakukan Shape tween untuk group, symbol, atau teks.
Hal ini tidak akan berhasil. Anda dapat melakukan Shape Tween pada
beberapa bentuk di dalam sebuah layer, tetapi lebih baik untuk
menempatkannya pada layer yang berbeda. Hal ini akan memudahkan
jika kita ingin melakukan perubahan. Shape tweening juga
memperbolehkan Anda untuk mengubah warna.
Disini akan ditunjukkan bagaimana cara pembuatan animasi Motion
Shape
1. Buka file baru atau Ctrl+N
2. Pada frame pertama kita buat sebuah objek lingkaran dengan
menggunakan Oval Tool.

3. Kemudian pada frame 20 buatlah sebuah keyframe.


4. Setelah itu pada frame 20 yang telah kita buat sebuah key frame,
kita hapus dengan cara klik frame 20 kemudian tekan Delete pada
keyboard.
5. Setelah keyframenya kosong kita buat sebuah objek persegi pada
frame 20 tersebut.

6. Klik frame 1 kemudian buka panel properties, pada pilihan animasi


tween pilih shape.

7. Kemudian tekan Enter untuk melihat hasilnya


1Shape hints
Shape hints memberikan kontrol untuk shape tween yang
kompleks. Anda bisa mengatur setiap titik awal dari animasi
perubahan bentuk lalu titik akhir dari animasi perubahan bentuk
tersebut. Dengan memberi beberapa shape hints maka kita bisa
mengontrol animasi perubahan bentuk sesuai dengan yang kita
inginkan karena dalam animasi perubahan bentuk yang kompleks
seringkali apa yang kita inginkan tidak bisa dilakukan oleh program
Flash secara otomatis kecuali melalui shape hints.

Menggunakan Shape Hints Pada Sebuah Shape Tween


Anda dapat dengan mudah menggunakan shape hints pada shape tween
dengan cara sebagai berikut :
a. Buatlah shape tween dengan
menggunakan langkah-langkah Membuat Shape Tween di atas.
b. Sorot frame awal dari shape tween.
Pilih Modify | Transform | Add Shape Hint, atau tekan Ctrl + H
untuk menambah sebuah shape hint. Shape hint muncul dengan
lingkaran merah dengan sebuah huruf di dalamnya (huruf itu mulai
dari a sampai z).
c. Pindahkan shape hint ke tempat
yang Anda inginkan.
d. Sekarang sorot frame terakhir.
Anda akan melihat lingkaran hijau kecil dengan huruf yang sama
seperti pada shape hint awal. Pindahkan shape hint ke tempat di
mana Anda ingin shape hint pertama bergerak menujunya.
e. Jalankan movie Anda (Control |
Play) untuk melihat bagaimana shape hint mempengaruhi tweening.
f. Tambahkan shape hint hingga Anda
puas dengan hasilnya. Ingatlah untuk mencocokkan shape hint yang
ada pada frame awal dan frame akhir – a harus ke a, b ke b dan
seterusnya.

Jika setelah Anda menambahkan shape hint kemudian Anda tidak


menginginkan shape hint tersebut, Anda dapat membuang semua shape
hint dengan memilih menu Modify | Transform | Remove All Hints.
Anda dapat juga mengklik kanan pada salah satu shape hint untuk
membuka menu pop-up shape hint. Menu ini memungkinkan Anda untuk
menambahkan sebuah hint (Add Hint), membuang sebuah hint
(Remove Hint), atau Remove All Hint.

Jika Anda ingin mengubah properties shape tween, klik pada keyframe
pada salah satu frame yang berada di antara kedua keyframe untuk
membuka kotak dialog Frame Properties. Anda dapat melakukan
perubahan properties, seperti pada gambar di bawah ini :

1) Sorot salah satu Blend Type. Pilihan Distributive akan


menciptakan animasi transisi bentuk yang halus, sedangkan pilihan
Angular akan menciptakan transisi bentuk dengan sudut dan garis-
garis lurus. Jika gambar akhir Anda berisi bentuk yang mempunyai
sudut dan garis, pilih Angular, selain itu pilih Distributive.
2) Jika perlu rubahlah Easing slider. Easing menentukan
bagaimana animasi Anda dari awal sampai akhir. Ini berguna jika Anda
ingin menciptakan efek mempercepat atau memperlambat. Jika Anda
ingin anmiasi Anda mulai dengan lambat dan kemudian cepat, geser
slider ke arah in. Untuk animasi yang permulaannya cepat, dan
kemudian melambat, geser slider ke arah out. Jika Anda ingin
kecepatan animasi konstan maka biarkan slider berada di tengah.
Anda dapat juga mengetik besar dari Easing yaitu dari –100 sampai
100

TIPS
Untuk animasi perubahan bentuk yang kompleks, jangan segan-segan
untuk menggunakan shape hint sebanyak-banyaknya. Semakin banyak
shape hint maka animasi Anda akan semakin baik sesuai dengan
keinginan Anda.
Contoh:
— Buat sebuah file baru.
— Dengan menggunakan Oval Tool ( )
buatlah sebuah bentuk oval.

— Klik di frame 40 pada timeline, klik


kanan mouse pilih Insert Blank Keyframe.

— Di posisi frame ke-40, buatlah sebuah


persegi.

— Klik mouse pada bagian tengah


timeline, pilih jendela Properties, pada opsi Tween pilih Shape.
— Jalankan animasi.
Untuk memperoleh animasi yang gerakannya lebih teratur, dapat digunakan
Shape Hints. Sebagai contoh dapat dipraktekkan pada animasi yang baru
saja kita buat.
— Klik mouse pada frame pertama.
— Pilih Modify > Shape > Add Shape
Hint, akan muncul bulatan kecil berwarna merah.

— Ulangi sebanyak tiga kali kemudian


drag masing- masing titik a, b, c, d sesuai gambar.

— Klik mouse pada frame terakhir.

— Pindahkan masing-masing titik a, b, c


dan d, sesuai gambar. Titik akan berubah menjadi hijau.
— Klik kembali mouse pada frame
pertama. Dapat dilihat bahwa titik berubah menjadi kuning, artinya,
Shape Hint telah berhasil.

— Jalankan animasi.
 Motion Tween;
Animasi motion tween digunakan apabila kita ingin membuat gerakan
animasi yang teratur. Animasi ini sangat mengurangi waktu karena kita
tidak perlu membuat animasi secara frame per frame. Sebaliknya Anda
hanya membuat frame awal dan frame akhir saja. Dua alasan utama
mengapa Animasi motion tween sangat baik yaitu karena mengurangi
pekerjaan mengambar dan meminimalkan ukuran file karena isi dari
setiap frame tidak perlu disimpan.
Membuat animasi motion tween

Di bawah ini akan ditunjukkan proses pembuatan animasi motion tween :


1) Buka file baru atau Ctrl+N
2) Kemudian kita pilih Oval tool (O) pada toolbox dan kita mulai
membuat objek lingkaran pada stage dengan mengklik dan drag, jangan
lupa warna fiil objek balok harus berbeda dari warna background stage.

3) Kemudian klik kanan di frame ke-1, pilih Create motion tween

4) Pada frame ke-10 klik kanan kita pilih Keyframe, kemudian kita
geser lingkaran ke kanan sehingga tampak seperti pada gambar.

5) Kemudian pada frame ke-20 klik kanan kita pilih Insert


Keyframe kemudian kita geser lingkaran ke bawah sehingga tampak
seperti pada gambar.
6) Kemudian pada frame ke-30 klik kanan kita pilih Insert
Keyframe, kemudian kita geser lingkaran ke kiri sehingga tampak
seperti pada gambar.

7) Kemudian tekan Enter untuk melihat hasilnya

Jika Anda ingin mengubah properties motion tween, klik pada keyframe
pada salah satu frameyang berada di antara kedua keyframe untuk
membuka kotak dialog Frame Properties. Anda dapat melakukan
perubahan properties, seperti pada gambar di bawah ini :

1) Tween scaling – Jika Anda ingin mengubah ukuran.


2) Rotate – Jika Anda ingin memutar objek. Pilih jenis putaran pada
menu dropdown dan kemudian angka rotasi pada kotak times.
Jika Anda mengetik 0 pada kotak times, atau memilih None pada
menu drop-down, tidak ada putaran yang dilakukan.
3) Orient to path direction – Ketika objek mengikuti sebuah alur,
pilihan ini menyebabkan objek berada di tengah alur.
4) Easing. Easin – menentukan bagaimana animasi Anda dari awal
sampai akhir.
Ini berguna jika Anda ingin menciptakan efek mempercepat atau
memperlambat.
Jika Anda ingin anmiasi Anda mulai dengan lambat dan kemudian
cepat, geser slider ke arah in. Untuk animasi yang permulaannya
cepat, dan kemudian melambat, geser slider ke arah out. Jika
Anda ingin kecepatan animasi konstan maka biarkan slider berada
di tengah. Anda dapat juga mengetik besar dari Easing yaitu dari –
100 sampai 100.

Animasi Motion Tween Rotare

Animasi jenis ini adalah animasi dimana kita dapat memutar objek baik
objek yang diam maupun objek yang berjalan. Dari namanya, jenis
animasi ini memang merupakan pengembangan dari animasi motion
tween.
Membuat animasi Motion Tween Rotate
Di bawah ini akan ditunjukkan proses pembuatan animasi Motion tween
rotate :
1) Buka file baru atau Ctrl+N
2) Buatlah sebuah animasi motion tween seperti tutorial yang pernah
dipostingkan. Tetapi disini objek kita rubah dengan objek kotak atau
persegi dengan tujuan agar proses perputarannya kelihatan.
3) Setelah selesai, dengan mengklik ditengah motion tween kita rubah
propertisnya. Pada pilihan rotare pilih CW untuk putaran searah
jarum jam atau CCW untuk putaran yang berlawanan dengan arah
jarum jam. Untuk Times adalah untuk mengatur berapa kali
perputaran yang terjadi sepanjang Motion Tween yang kalian buat.

4) Kemudian tekan Enter untuk melihat hasilnya

 Animasi motion guide;


Animasi motion guide adalah animasi yang mempunyai gerakan sesuai
dengan jalur yang kita buat. Animasi ini merupakan lanjutan dari animasi
motion tween.
Animasi ini sangat cocok digunakan untuk jenis animasi yang
membutuhkan ketelitian dalam pergerakan yang dikehendaki atau sesuai
keinginan pembuat animasi.
Membuat animasi motion guide
Di bawah ini akan ditunjukkanproses pembuatan animasi motion guide :
1. Buka file baru atau Ctrl+N
2. Ubah nama layer 1 menjadi Bumi
3. Buat sebuah lingkaran yang cukup besar di tengah-tengah
stage. (Apabila mempunyai gambar globe/bumi dapat digunakan
dengan cara Import).

4. Tambahkan layer baru pada Timeline, dengan cara


mengklik mouse pada ikon Insert layer beri nama Bulan.

5. Buat lingkaran yang lebih kecil dari lingkaran bumi.

6. Klik kanan mouse pada lingkaran bulan pilih Convert to


Symbol, beri nama Bulan pilih Graphic, pilih OK
7. Pilih ikon Add Motion Guide pada jendela Timeline

8. Buat sebuah lingkaran kosong (tanpa Fill) dan atur


posisinya seperti di bawah ini.

9. Dengan bantuan Eraser Tool ( ) hapus sebagian


lingkaran tadi hingga terputus.

10. Klik kanan mouse di frame 60 pilih Insert Keyframe


(untuk ketiga layer)
\

11. Pilih frame 1 pada layer Bulan, dengan menggunakan


Selection tool ( ) atur lingkaran bulan hingga titik tengahnya pada
posisi awal lingkaran guide bulan.

12. Pilih frame 60 pada layer Bulan, dengan menggunakan


Selection tool ( ) atur lingkaran bulan hingga titik tengahnya pada
posisi akhir
lingkaran guide bulan.
13. Blok frame 1 hingga 60 pada layer bulan, klik kanan
mouse pilih Create Motion Tween.

Jalankan animasi.
14. Untuk menghilangkan garis guideline, klik ikon mata pada
layer Guideline bulan.

15. Jalankan animasi.

3) Animasi Fade
Animasi Fade terbagi atas fade in dan fade out , dimana Animasi fade in
adalah animasi dimana sebuah objek (gambar/tulisan) yang tadinya tingkat
transparansinya 0% bertambah secara terus menerus hingga menjadi 100%.
Sedangkan animasi fade out adalah animasi dimana sebuah objek
(gambar/tulisan) yang tadinya tingkat transparansinya 100% berkurang
secara terus menerus hingga menjadi 0%. Kedua-duanya sama-sama
menggunakan animasi tween.
Berikut ini langkah - langkah untuk membuat animasi fade in - fade out :
 Setelah masuk ke macromedia flash 8, ubah
background menjadi warna hitam. pada Document Properties klik
Background dan pilih warna hitam (#000000), dengan ukuran stage
200 x 50 pixel.
 Buat tulisan present dalam warna putih dengan
font Curlz MT dengan ukuran 35 dan diletakkan di tengah - tengah
stage.
 klik teks tersebut, lalu ubah menjadi simbol dengan
menekan menu Modify | Convert to Symbol. beri nama teks pada
kotak isian Name dan untuk Behaviour pilih Graphic lalu tekan OK.

 buka menu kotak Library dengan menekan menu


Window | Library. kita akan menemukan bahwa simbol yang kita buat
ada di kotak dialog Library.
 klik kanan pada frame 10 lalu pilih Insert
Keyframe.

 klik pada titik hitam pada frame pertama, lalu klik


teks yang kita buat, lalu klik panah bawah pada bagian color lalu pilih
Alpha.

 nilai 100% pada Alpha berarti akan ditampilkan


100%. semakin kecil nilainya maka akan semakin transparan.

 ubahlah titik hitam pada frame pertama menjadi 0%.

 kilk kanan pada frame 5 atau frame yang


terdapat antara 1-10 dan pilihlah Create Motion Tween. Atau pilih
keyframe pertama yang ada pada frame pertama kemudian pada
properties> tween > pilih motion
 10. klik kanan pada frame 20 dan pilih Insert Keyframe
untuk membuat tulisan present muncul secara maksimal dari frame 10 sampai frame
20.

 klik kanan pada frame 30 dan pilih Insert


Keyframe.

 pada frame 30, kliklah teks yang kita buat, lalu klik
panah bawah pada bagian color lalu pilih Alpha.

 klik kanan pada frame 25 lalu pilih Create


Motion Tween.

 simpanlah animasi fade in - fade out dengan cara


menekan Ctrl+S
 animasi telah selesai, untuk menampilkannya tekan
Ctrl+Enter.

4) Animasi Masking
Animasi masking adalah animasi yang pada intinya menampilkan objek yang
semula kita sembunyikan. Animasi masking mempunyai 2 metode dasar
yaitu:
1) Area masking yang bergerak, objek yang di
mask diam.
2) Area masking yang diam dan objek yang di
mask yang bergerak.
Kedua teknik tersebut akan menampilkan hasil animasi yang berbeda..
Selain itu area masking hanya boleh berupa fill. Jadi untuk outline (garis)
tidak diperbolehkan.
Membuat animasi masking
Di bawah ini akan ditunjukkan proses pembuatan animasi masking :
 Buka file baru atau Ctrl+N.
 Disini kita akan berkerja dengan area background
berwarna hitam, jadi pada properties, kita ubah dulu warna background
menjadi warna hitam.

 Kemudian buat dua buah layer.dengan nama layer


“text” yaitu layer yang di mask dan layer “masked” yaitu layer masking.

 Pada layer text frame ke-1 buat sebuah tulisan


“ANIMASI MASKING” dengan warna putih seperti pada gambar berikut.

 Kemudian klik kanan frame 50 pada layer text dan


pilih Insert Frame.
 Pada layer masked frame ke-1, buat sebuah lingkaran
berbentuk elips berwarna hitam, letakkan di samping kiri dari stage.

 Pada layer masked frame ke-50 klik kanan pilih Insert


Keyframe. Lalu ubah posisi lingkaran elips ke samping kanan stage.

 Pada layer masked frame ke-1 klik kanan pilih Create


Motion Tween.

 Pada layer masked, klik kanan pilih mask

 Kemudian tekan Enter untuk melihat hasilnya


5)

You might also like