You are on page 1of 44

STRATEGI

PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN

UMUM:
Mampu merancang strategi pembelajaran secara
kreatif.

KHUSUS:
 Menjelaskan arti strategi pembelajaran.
 Mengidentifikasi kegiatan pembelajaran.
 Mengenali karakteristik metode pembelajaran.
 Menentukan media pembelajaran dengan tepat.
 Menentukan waktu pembelajaran dengan tepat.
 Menyusun kerangka strategi pembelajaran aktif.
STRATEGI PEMBELAJARAN
 Cara sistematis dalam
mengkomunikasikan isi pelajaran kepada
siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.

 Perpaduan dari urutan kegiatan, cara


pengorganisasian materi dan siswa,
peralatan dan bahan, serta waktu yang
diperlukan untuk kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan instruksional yang
telah ditentukan.
CAKUPAN STRATEGI
PEMBELAJARAN
 Urutan kegiatan pembelajran: tahapan
kegiatan penyampaian isi pelajaran
kepada siswa.
 Metode pembelajaran: cara pengajar
mengorganisasi materi dan siswa agar
terjadi proses pembelajaran secara efektif
dan efisien.
 Media pembelajaran: peralatan dan bahan
yang digunakan pengajar dan siswa dalam
belajar.
 Waktu: lamanya aktivitas yang digunakan
dari setiap aktivitas pembelajaran.
KOMPONEN STRATEGI
PEMBELAJARAN ( Dick & Carey )
 Kegiatan pra-
instruksional.

 Penyajian informasi.

 Partisipasi siswa.

 Tes.
9 URUTAN KEGIATAN
INSTRUKSIONAL ( Gagne & Briggs )
 Memotiasi untuk menarik perhatian.
 Menjelaskan tujuan instruksional kepada
siswa.
 Mengingatkan kompetensi prasyarat.
 Memberi stimulus (masalah, topik,
konsep).
 Memberi petunjuk belajar.
 Mendorong siswa untuk tampil.
 Memberi balikan.
 Menilai tampilan siswa.
 Menyimpulkan.
KOMPONEN I: URUTAN
KEGIATAN INSTRUKSIONAL
 Pendahuluan: (penjelasan singkat isi
pelajaran, relevansi isi pelajaran
baru dengan pengalaman siswa, dan
tujuan instruksional).
 Penyajian materi: (uraian – contoh
-latihan).
 Penutup: (tes formatif dan balikan,
tindak lanjut).
KOMPONEN II: METODE
INSTRUKSIONAL
 Berfungsisebagai cara untuk
menyajikan, isi pelajaran kepada
siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.

 Metode instruksional itu tidak ada


yang berlaku umum, akan tetapi
harus dipilih yang sesuai dengan TIK,
bahan, siswa, dan guru.
METODE CARAMAH

Tepat apabila: Keterbatasnya:

 Menyampaikan hal  Partisipasi siswa


baru. rendah.
 Waktu terbatas  Kemajuan belajar
sedangkan materi siswa sulit di pantau.
luas.  Perhatian dan minat
 Jml pengajar terbatas siswa sulit dipantau.
sedangkan siswa
banyak.
METODE DEMONTRASI

Tapat apabila: Kesulitan:

 Kegiatan bersifat formal:  Mendapatkan orang yang


magang, latihan kerja. ahli dalam
 Ranah pembelajaran mendemontrasikan
bersifat keterampilan atau
psikomotorik/keterampilan prosedur yang akan
diajarkan, juga mampu
 Menggantikan dan menjelaskan setiap
menyedarhanakan langkah yang
penjelasan dengan didemontrasikan secara
memberi contoh. verbal.
 Bermaksud menunjukan
standar penampilan.
METODE PENAMPILAN

Tepat apabila: Keterbatasnya:

 Telah mencapai tk.  Membutuhkan waktu yang


Lanjutan. panjang untuk semua
 Bersifat formal: magang, mahasiswa agar bisa
latihan kerja. praktik.
 Siswa mengung kankan  Membutuhkan fasilitas
dapat menerapkan ke dan alat khusus yang
dalam situasi mahal, sulit dirawat dan
sesungguhnya. diperoleh.
 Kondisi praktik sama  Memerlukan pengajar
dengan kondisi kerja. yang banyak untuk
membimbing kelompok2
 Disediakan supervisi dan
bimbingan selama praktik. kecil yang praktik.
PRASYARAT PENGGUNAAN
METODE DISKUSI
 Menyiapkan masalah, kasus, topik yang akan
didiskusikan.
 Menyebutkan pokok permasalahan kasus yang
akan dibahas.
 Menugaskan siswa untuk menjelaskan,
menganalisis, dan meringkas.
 Sabar terhadap kelompok yang lambat dalam
diskusi.
 Mengarahkan terhadap yang kebingungan.
METODE STUDI MANDIRI
Tahapan: Prasyarat penggunaan
metode:
 Memberi daftar  Pada tahap akhir proses
bacaan sesuai belajar.
kebutuhan.  Dapat digunakan pada
semua mata pelajaran
 Menunjang metode yang
 Menjelaskan hasil lain.
yang diharapkan  Meningkatkan kemampuan
dicapai pada akhir kerja siswa
kegiatan.  Mempersiapkan siswa
untuk kenaikan
tingkat/jabatan.
 Mempersiapkan tes  Mengembangkan minat
untuk menilai belajar siswa tanpa
keberhasilan siswa. intervensi pihak lain.
METODE DISKUSI

Tepat apabila: Keterbatasnya:

 Tahap menengan /akhir  Membutuhkan waktu yang


proses belajar. panjang dan siswa jangan
 Bersifat formal: magang, terlalu banyak.
latihan kerja.
 Perluasan pemahaman yang  Mempersyaratkan siswa
telah dikuasai. memiliki latar belakang yang
 Belajar mengidentifikasi, cukup terhadap topik yang
memecahkan masalah, dan didiskusikan.
mengambil keputusan.
 Membiasakan siswa  Tidak tepat digunakan
memanfaatkan beragam kepada siswa yang baru
pendekatan, interpretasi, dan belajar.
kepribadian.
 Menghadapi masalah secara
kelompok
METODE KEGIATAN
TERPROGRAM
 Prasyarat Penggunaan Metode:
 Siswa harus memiliki bahan,alat, dan
perlengkapan yang lengkap.
 Bahan yang disiapkan bukan untuk
mengetes siswa.
 Terdapat sumber untuk membantu
siswa bila menemui kesulitan.
 Harus dicek secara periodik.
TARGET PENGGUNAAN
METODE
 Semua tahap belajar, permulaan-
akhir belajar siswa.
 Formal, magang, dan belajar jarak
jauh.
 Mengatasi kesulitan perbedaan
individual.
 Mempermudah mahasiswa belajar
sesuai waktu yang diinginkan.
KETERBATASAN METODE

 Bahan belajar dibuat


seragam sehingga
kurang fleksibel.
 Biaya
pengembanggannya
tinggi.
 Siswa kurang
berinteraksi sosial.
METODE SIMULASI
Diterapkan untuk: Kelemahan metode:
 Semua tahap belajar.  Biaya tinggi dan perlu
 Formal/magang. waktu lama.
 Memberikan kejadian  Memerlukan alat dan
yang analogis. fasilitas khusus yang
 Memungkinkan praktik mungkin mahal dan
dan balikan dengan sulit dicari, begitu
risiko kecil. juga perawatannya.
 Diprogramkan sebagai
 Memiliki risiko tinggi:
alat pelajaran mandiri. siswa maupun
pengajar.
PRASYARAT PENGGUNAAN
METODE SIMULASI
 Pada tahap awal tingkat realitas rendah,
siswa hendaknya mampu mengidentifikasi
lokasi tujuan, sifat benda, dan tindakan
yang sesuai dengan dengan kondisi
tertentu.
 Pada tahap pertengahan tingkat realitas
sedang, mampu mempelajari sesuatu
kaitannya dengan pengetahuan yang lebih
luas dan mulai mengkoordinasikan
berbagai keterampilan.
 Siswa diharapkan mampu melakukan
pekerjaan seperti yang seharusnya.
METODE SUMBANG SARAN
(BTAINSTRORMING)
 Proses menampung pendapat siswa
tanpa evaluasi.
 Guru mendorong keberanian selama
proses berlangsung.
 Guru mendorong partipasi aktif siswa
untuk berpendapat tanpa rasa takut.
 Dapat digunakan sebagai alternatif
memecahkan masalah.
METODE STUDI KASUS
 Membahas tentang masalah,
kejadian, dan situasi tertentu untuk
dipecahkan siswa.
 Mengembangkan keterampilan
berpikir kritis untuk memperoleh
persepsi baru.
 Menyiapkan model kasus yang telas
ditulis dengan baik sesuai dengan
lingkungan siswa.
METODE COMPUTER ASSITED
LEARNING.
 Berbentuk seri kegiatan belajar yang
berstruktur dengan menggunakan
komputer.
 Isi pelajajaran terdapat dalam program
komputer dalam masalah.
 Para siswa menjawab atau memecahkan
maslah melalui komputer juga, dan semua
jawaban siswa diproses seketika untuk
diketahuinya sebagai balikan.
 Perlu biaya tinggi untuk menyiapkan
program CAL, begitu juga biaya
pemeliharaannya.
12. METODE INSIDEN
 BENTUK METODE PEMBELAJARAN YANG
MENITIKBERATKAN KEPADA AKTIVITAS
SISWA UNTUK DAPAT BERFIKIR AKTIF DAN
DINAMIS DALAM MENGHADAPI
PERMASALAHAN TERHADAP TUGAS YANG
DIBERIKAN OLEH GURU

KELEBIHAN METODE INSIDEN ADALAH AGAR


SISWA BELAJAR MENYUSUN DAN MENDALAMI
PERMASALAHAN LEBIH DAHULU SEBELUM
DICARI PEMECAHANNYA/JAWABANNYA
GURU AGAR MEMPERSIAPKAN JAWABANNYA.
13. METODE PRAKTIKUM
 METODEYANG BERBENTUK PEMBE-
RIAN TUGAS PADA SISWA UNTUK
MENYELESAIKAN TUGAS TERTENTU
DENGAN MELAKUKAN PRAKTIK DAN
MENGGUNAKAN INSTRUMEN /ALAT
TERTENTU
14. METODE PROYEK
 METODE PEMBELAJARAN YANG
MENEKANKAN PADA PENYELESAI-AN
TUGAS SECARA INDIVIDUAL, SISWA
DIAJAK UNTUK BELAJAR MANDIRI.
20. METODE INDUKTIF
 METODE INI MENGAJARKAN PADA SISWA UNTUK
MERUMUSKAN, MENEMUKAN DAN MENYIMPULKAN
TENTANG KASUS, FAKTA PADA PELAJARAN TERTENTU
 METODE INI BERGUNA BILA,
– SISWA TELAH MENGENAL DAN
BERPENGALAMAN
– PELAJARAN BERSIFAT KETERAMPILAN
KOMUNIKASI ANTARA PRIBADI, SIKAP,
PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN,
– PENGAJAR MEMPUNYAI KETERAMPILAN MENGAJAR
YANG BAIK, FLEKSIBEL, TERAMPIL MENGAJUKAN
PERTANYAAN, MENGULANG PERTANYAN DAN
SABAR
– WAKTU YANG TERSEDIA CUKUP PANJANG
15. METODE BERMAIN PERAN

 METODE PEMBELAJARAN BERBENTUK


INTERAKSI ANTARA DUA ATAU LEBIH
SISWA TENTANG PELAJARAN TERTENTU
YANG DIPERANKAN ATAU DIPRAKTIKKAN
OLEH SISWA UNTUK MENEMUKAN
KEMUNGKINAN YANG AKAN DIHADAPI
SESUNGGUHNYA NANTI.

 METODE INI DIPERLUKAN PENGAMATAN


DENGAN CERMAT UNTUK MENUNJUKKAN
KEKURANGAN SETIAP PERAN YANG
DILAKUKAN SISWA
16. METODE SEMINAR
 BENTUK KEGEIATAN BELAJAR SEKELOM-
POK SISWA UNTUK MEMBAHAS TOPIK/
PELAJARAN TERTENTU. AGAR SISWA
AKTIF BERPARTISIPASI DAN BERTANG-
GUNG JAWAB THDP SEMINAR, GURU SE-
BAGAI NARA SUMBER
17. METODE SIMPOSIUM
 METODEPEMBELAJARAN DENGAN
MENYAMPAIKAN CERAMAH
BERBAGAI MATERI PELAJARAN
TERTENTU, YANG DIBERIKAN OLEH
PARA AHLINYA.
18. METODE TUTORIAL
 METODE BELAJAR MANDIRI, DAN
DILAKUKAN KONSULTASI SECARA
PERIODIK PADA GURU TENTANG
KEMAJUAN DAN MASALAH YANG
DIALAMI.
19. METODE DEDUKTIF
 METODE PEMBELAJARAN DENGAN MENEKAN-KAN
PADA PENYAMPAIAN MATERI PELAJARAN SECARA
KRONOLOGIS/BERURUTAN (DARI TEORI HINGGA
PELAKSANAAN DI LAPANGAN, DARI BERSIFAT UMUM
KE SIFAT YANG KHUSUS)

 METODE INI TEPAT DIGUNAKAN BILA,


1. SISWA BELUM MENGENAL MATERI YANG DIPELAJARI
2. ISI PELAJARAN MELIPUTI TERMINLOGI, TEKNIS DAN
BIDANG YANG KURANG MEMBUTUHKAN PROSES
BERPIKIR KRITIS
3. PENGAJARAN TENTANG PELAJARAN TERSEBUT
MEMPUNYAI PERSIAPAN YANG BAIK
4. WAKTU YANG TERSEDIA SINGKAT
HUB. ANTARA METODE DAN
KEMAMPUAN YANG AKAN DICAPAI
No Metode Kemampuan Dalam TIK
.
1 Ceramah Menjelaskan konsep, prinsip, atau
prosedur
Melakukan suatu keterampilan
2 Demonstrasi
berdasarkan standar prosedur tertentu
Melakukan suatu keterampilan
3 Penampilan
Menganalisis dan memecahkan

4 Diskusi masalah
Menjelaskan/menerapkan/menganali

5 Studi Mandiri sis/mensintesis/mengevaluasi/melaku


kan sesuatu, baik bersifat kognitif
maupun psikomotor.
No Metode Kemampuan Dalam TIK
.
6 Kegiatan Menjelaskan konsep, prinsip, atau
Instruksional prosedur terprogram
7 Latihan dengan Melakukan suatu keterampilan
Teman
8 Simulasi Menjelaskan, menerapkan dan
menganalisis
9 Sumbang Saran Menjelaskan/menerapkan/menganalisis
konsep, prinsip, dan prosedur tertentu
10 Studi Kasus Menganalisis, memecahkan masalah

11 Computer Menjelaskan/menerapkan/menganalisis/

Assisted mensintesis, mengevaluasi sesuatu


Learning
No Metode Kemampuan Dalam TIK
12 Metode Insiden Menganalisis, memecahkan masalah
13 Metode Praktikum Melakukan suatu keterampilan

14 Metode Proyek Melakukan suatu/menyusun laporan


suatu kegiatan
Menerapkan suatu konsep, prinsip,
15 Metode Bermain
Peran atau prosedur
Meneganalisis/memecahkan masalah
16 Metode Seminar
Menganalisis masalah
17 Mtd. Simposium
Menjelaskan/menerapkan/menganalisis
18 Metode Tutorial
suatu konsep, prinsip dan prosedur
Menjelaskan/menerapkan/menganalisis
19 Metode Deduktif suatu konsep, prinsip dan prosedur
Mensintesis suatu konsep, prinsip dan
20 Metode induktif prosedur
D. KOMPONEN MEDIA INSTRUKSIONAL

 MEDIASEBAGAI ALAT PENYALUR/


PENGIRIM PESAN KEPADA ORANG/
LEMBAGA, APARATUR BERUPA:
– ALAT ELEKTRONIK
– GAMBAR
– BUKU
– DSB.
MEDIA DIGUNAKAN DALAM PEMBELAJARAN
KARENA KEMAMPUANNYA SBB:
1. MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL BENDA
2. MENYAJIKAN BENDA ATAU PERISTIWA (VIDEO)
3. MENYAJIKAN PERISTIWA YANG KOMPLEKS, RUMIT,
BERLANGSUNG SANGAT CEPAT DAN SEBALIKNYA
(FILM, VIDEO)
4. ALAT PENYEJIAN DALAM SKALA BESAR DAN LUAS
(TELEVISI, RADIO)
5. PENYAJIAN PERISTIWA YANG MEMBAHAYAKAN
(TORNADO, BINATANG BUAS)
6. SEBAGAI DAYA TARIK BAGI SISWA (KEINDAHAN ALAM,
CERITA FILM) DLL.
7. MENYUSUN SISTEMATIKA PENGAJARAN
(TRANSPARANSI, KASET AUDIO, GRAFIK, DLL)
BEBERAPA MACAM JENIS BELAJAR DALAM
TUJUAN PEMBELAJARAN

 BELAJAR MENGENAL VISUAL (MENGENAL , MENGAMATI


BENTUK BERGERAK)
 BELAJAR KONSEP, PRINSIP, ATURAN (FISIKA,
MATEMATIKAN, ATAU HUKUM SOSIAL)
 BELAJAR PROSEDUR, SEPERTI MEMPELAJARI CARA-
CARA/ MENYUSUN RENCANA DALAM MEMBUAT SESUAU
(ES MISALNYA)
 BELAJAR MENYAJIKAN KETERAMPILAN ATAU PERSEPSI
GERAK. MIS. BELAJAR LOMPAT TINGGI, MENENDANG
BOLA DLL
 BELAJAR MENGEMBANGKAN SIKAPP, OPINI DAN
MOTIVASI. MIS. BELAJR MENGHARGAI ORANG LAIN,
PENDAPAT ORANG,
LANGKAH-LANGKAH MEMILIH MEDIA
BELAJAR, DG PERTIMBANGAN

1. BIAYA LEBIH MURAH


2. SESUAI DENGAN METODE
INSTRUKSIONAL
3. SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK
SISWA
4. PERTIMBANGAN PRAKTIS
5. ADA KETERSEDIAAN DAN ADANYA
SUKU CADANG
E. KOMPONEN WAKTU
 WAKTU MENJADI SANGAT PENTING DIBU-
TUHKAN OLEH GURU DAN SISWA UNTUK
MENYELESAIKAN SETIAP LANGKAH KE-
GIATAN INSTRUKSIONAL/ PEMBELAJARAN.
 JADWAL WAKTU INI ADALAH UNTUK MENGA-
TUR PERTEMUAN MENGAJAR, SERTA TES-TES/
UJIAN-UJIAN YANG AKAN DILAKSANAKAN.
SEBAGAI PEMBATASAN BAGI PENGAJAR DAN
SISWA BAHWA TUJUAN PEMBELAJARAN AKAN
DAPAT DICAPAI BILA WAKTU YANG
DITENTUKAN DAPAT TERPENUHI.
 PENGGUNAAN WAKTU BIASANYA DALAM
TRIWULAN, CATUR WULAN, SETENGAH
SEMESTER, SATU SEMESTER.
F. MENYUSUN STRATEGI PEMBELAJARAN
 PENYUSUNAN STRATEGI DIDASARKAN ATAS:
– STANDAR KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
– HAMBATAN YANG MUNGKIN DIHADAPI, MISALNYA,
GURU, WAKTU, BIAYA DAN FASILITAS
– URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MISALNYA:
D = DESKRIPTIF SINGKAT
R = RELEVANSI
KD = KOMPETENSI DASAR
U = URAIAN
C = CONTOH
L = LATIHAN
T = TES FORMATIF
U = UMPAN BALIK
T = TINDAK LANJUT
CONTOH MENYUSUN STRATEGI PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Ekonomi
TIK : Jika peristiwa belajar didalam kelas, siswa dapat menjelaskan
pengertian kondisi belajar minimal 80% benar
Waktu
(Dalam Menit)
Metode
Uraian Kegiatan Pembelajaran Media Guru Siswa Jml.

P Pentingnya pengetahuan tentang


E Diskripsi kondisi-kondidi belajar dalam OHP 5 - 5
Singkat pembuatan desain pembelajaran +
N Cerama
dan pengembangannya serta Trans-
D h
contoh jenis-jenis belajar paran
A
Tanpa kondisi belajar yang kon-
H
Relevansi dusif pada masing-masing jenis Cerama OHP 5 - 5
U belajar, maka keberhasilan bela- h +
L jar akan sulit tercapai secara Trans-
U optimal paran
A Tujuan Jika ditujukan peristiwa belajar
N Pembelaja di dalam kls. Siswa yang Cerama OHP 5 - 5
ran menikuti pelajaran dapat h +
Khusus menjelaskan pengertian kondisi
Uraian Penjelasasn Tentang:
Materi Kondisi Belajar informasi Ceramah OHP + 15 5 20
P Kondisi Belajar Konsep bervaria Trans-
si paran
E Kondisi Belajar Prinsip
dengan
N Kondisi belajar Keterampilan
Tanya
Modul
Y Kondisi Belajar Sikap
Jawab
A Contoh-contoh penerapan dari Diskusi
J Contoh masing-masing kondisi belajar Terpim- OHP + 5 15 20
I dalam proses pembelajaran di kelas pin Trans-
A paran
N
Latihan Siswa berlaatih merancang kegia- Resitasi Lem- 5 20 25
tan belajar yang menggunakan bar
salah satu kondisi belajar di atas Kerja
 Pelaksanaan dalam tes bentuk Melak- Lem- 5 10 20
Tes pilihan ganda 10 butir sana- bar
Formatif  Penilaian terhadap jawaban siswa, kan tes Soal
P
dan menilai tingkat penguasaan siswa dan dalam
E diskusi Modul
Umpan  Mengidentifikasi kesulitan yang
N Balik dirasakan oleh siswa sehubungan
U dengan uraian materi dan
T tugas/latihan
U Tindak Penjelasan kembali bagian-bagian Cera- Lem- 5 - 5
P Lanjut yang belum dipahami oleh mah bar
mahasiswa kerja
Penugasan pembuatan satuan acara
pengajaran (SAP) untuk 1 kali
pertemuan atau 1 x 5 menit dengan
memperhatikan kondisi khusus
dalam proses pembelajaran

50 50 100

You might also like