You are on page 1of 10

c  

Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-
hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat.
Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi tempat bergantung
seluruh kehidupan adalah   . Fotosintesis merupakan salah satu reaksi yang tergolong
ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan makanan (glukosa)
yang berbahan baku karbon dioksida dan air.

Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat   .
Artinya, keduanya mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis molekul-molekul
organik kaya energi dari prekursor anorganik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan dan manusia
tergolong
  , yaitu memerlukan suplai senyawa-senyawa organik dari lingkungan
(tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan
dan manusia sangat bergantung pada organisme autotrof.

Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastida yang mengandung
pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun
tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di
dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membran tilakoid. Klorofil dapat
dibedakan menjadi   dan  . Klorofil a merupakan pigmen hijau rumput (grass
green pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat
berperan dalam reaksi gelap fotosintesis yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya. Klorofil b
merupakan pigmen hijau kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan.
Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau, dan beberapa bakteri autotrof.

Selain klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen karotenoid, antosianin, dan fikobilin.
Karotenoid mampu menyerap cahaya biru kehijauan dan biru keunguan, dan memantulkan
cahaya merah, kuning, dan jingga. Antosianin dan fikobilin merupakan pigmen merah dan biru.
Antosianin banyak ditemukan pada bunga, sedangkan fikobilin banyak ditemukan pada
kelompok ganggang merah dan Cyanobacteria.

Reaksi fotosintesis secara ringkas berlangsung sebagai berikut.

Seorang fisiologis berkebangsaan Inggris, c c   , mengadakan percobaan dengan


melakukan penyinaran secara terus-menerus pada tumbuhan Ô . Ternyata, ada saat dimana
laju fotosintesis tidak meningkat sejalan dengan meningkatnya penyinaran. Akhirnya, Blackman
menarik kesimpulan bahwa paling tidak ada dua proses berlainan yang terlibat:
1. Suatu reaksi yang memerlukan cahaya
2. Reaksi yang tidak memerlukan cahaya
Yang terakhir dinamai reaksi gelap, walau dapat berlangsung terus saat keadaan terang.
Blackman berteori bahwa pada intensitas cahaya sedang, reaksi terang membatasi atau
melajukan seluruh proses. Dengan kata lain, pada intensitas ini reaksi gelap mampu menangani
semua substansi intermediat yang dihasilkan reaksi cahaya. Akan tetapi, dengan meningkatnya
intensitas cahaya pada akhirnya akan tercapai suatu titik dimana reaksi gelap berlangsung pada
kapasitas maksimum.

Teori ini diperkuat dengan mengulangi percobaan pada temperatur yang agak lebih tinggi.
Seperti diketahui, kebanyakan reaksi kimia berjalan lebih cepat pada suhu lebih tinggi (sampai
suhu tertentu). Pada suhu 35°C, laju fotosintesis tidak menurun sampai ada intensitas cahaya
yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi gelap kini berjalan lebih cepat. Faktor
bahwa pada intensitas cahaya yang rendah laju fotosintesis itu tidak lebih besar pada 35°C
dibandingkan pada 20°C juga menunjang gagasan bahwa yang menjadi pembatas pada proses ini
adalah reaksi terang. Reaksi terang ini tidak tergantung pada suhu, tetapi hanya tergantung pada
intensitas penyinaran. Laju fotosintesis yang meningkat dengan naiknya suhu tidak terjadi jika
suplai CO2 terbatas. Jadi, konsentrasi CO2 harus ditambahkan sebagai faktor ketiga yang
mengatur laju fotosintesis itu berlangsung.

Jadi, secara umum fotosintesis terbagi menjadi dua tahap reaksi:


1. Reaksi Terang, yang membutuhkan cahaya
2. Reaksi Gelap, yang tidak membutuhkan cahaya

ï   
Tahap pertama dari sistem fotosintesis adalah reaksi terang, yang sangat bergantung kepada
ketersediaan sinar matahari. Reaksi terang merupakan penggerak bagi reaksi pengikatan CO2
dari udara. Reaksi ini melibatkan beberapa kompleks protein dari membran tilakoid yang terdiri
dari sistem cahaya (fotosistem I dan II), sistem pembawa elektron, dan komplek protein
pembentuk ATP (enzim ATP sintase). Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi
kimia, juga menghasilkan oksigen dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi energi pembawa
ATP dan NADPH.

Reaksi terang terjadi di   , yaitu struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan membran
dalam kloroplas. Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi
kimia. Jika ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka disebut  .

Secara ringkas, reaksi terang pada fotosintesis ini terbagi menjadi dua, yaitu fosforilasi siklik dan
fosforilasi nonsiklik. Fosforilasi adalah reaksi penambahan gugus fosfat kepada senyawa organik
untuk membentuk senyawa fosfat organik. Pada reaksi terang, karena dibantu oleh cahaya,
fosforilasi ini disebut juga fotofosforilasi.

Fotofosforilasi Siklik [kembali ke atas]

Reaksi fotofosforilasi siklik adalah reaksi yang hanya melibatkan satu fotosistem, yaitu
fotosistem I. Dalam fotofosforilasi siklik, pergerakan elektron dimulai dari fotosistem I dan
berakhir di fotosistem I.
Pertama, energi cahaya, yang dihasilkan oleh matahari, membuat
elektron-elektron di P700 tereksitasi (menjadi aktif karena
rangsangan dari luar), dan keluar menuju akseptor elektron primer
kemudian menuju rantai transpor elektron. Karena P700 mentransfer
elektronnya ke akseptor elektron, P700 mengalami defisiensi
elektron dan tidak dapat melaksanakan fungsinya. Selama
perpindahan elektron dari akseptor satu ke akseptor lain, selalu
terjadi transformasi hidrogen bersama-sama elektron. Rantai transpor
ini menghasilkan gaya penggerak proton, yang memompa ion H+ melewati membran, yang
kemudian menghasilkan gradien konsentrasi yang dapat digunakan untuk menggerakkan sintase
ATP selama kemiosmosis, yang kemudian menghasilkan j. Dari rantai transpor, elektron
kembali ke fotosistem I. Dengan kembalinya elektron ke fotosistem I, maka fotosistem I dapat
kembali melaksanakan fungsinya. Fotofosforilasi siklik terjadi pada beberapa bakteri, dan juga
terjadi pada semua organisme fotoautotrof.

Fotofosforilasi Nonsiklik [kembali ke atas]

Reaksi fotofosforilasi nonsiklik adalah reaksi dua tahap yang melibatkan dua fotosistem klorofil
yang berbeda, yaitu fotosistem I dan II. Dalam fotofosforilasi nonsiklik, pergerakan elektron
dimulai di fotosistem II, tetapi elektron tidak
kembali lagi ke fotosistem II.

Mula-mula, molekul air diurai menjadi 2H+ +


1/2O2 + 2e-. Dua elektron dari molekul air
tersimpan di fotosistem II, sementara ion H+
akan digunakan pada reaksi yang lain dan O2
akan dilepaskan ke udara bebas. Karena
tersinari oleh cahaya matahari, dua elektron yang ada di P680 menjadi tereksitasi dan keluar
menuju akseptor elektron primer. Setelah terjadi transfer elektron, P680 menjadi defisiensi
elektron, tetapi dapat cepat dipulihkan berkat elektron dari hasil penguraian air tadi. Setelah itu
mereka bergerak lagi ke rantai transpor elektron, yang membawa mereka melewati pheophytin,
plastoquinon, komplek sitokrom b6f, plastosianin, dan akhirnya sampai di fotosistem I, tepatnya
di P700. Perjalanan elektron diatas disebut juga dengan ³skema Z´. Sepanjang perjalanan di
rantai transpor, dua elektron tersebut mengeluarkan energi untuk reaksi sintesis kemiosmotik
ATP, yang kemudian menghasilkan j.

Sesampainya di fotosistem I, dua elektron tersebut mendapat pasokan tenaga yang cukup besar
dari cahaya matahari. Kemudian elektron itu bergerak ke molekul akseptor, feredoksin, dan
akhirnya sampai di ujung rantai transpor, dimana dua elektron tersebut telah ditunggu oleh
NADP+ dan H+, yang berasal dari penguraian air. Dengan bantuan suatu enzim bernama
Feredoksin-NADP reduktase, disingkat FNR, NADP+, H+, dan elektron tersebut menjalani suatu
reaksi:
>> j  +  +  ²> j 
j , sebagai hasil reaksi diatas, akan digunakan dalam reaksi Calvin-Benson, atau reaksi
gelap.

Fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi nonsiklik memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu
sebagai berikut

cccïj
cccïj 

Hanya melibatkan fotosistem I Melibatkan fotosistem I dan II
Menghasilkan ATP Menghasilkan ATP dan NADPH
Tidak terjadi fotolisis air Terjadi fotolisis air untuk menutupi
kekurangan

ï   
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis. Reaksi ini tidak
membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang disebut  . Bahan
reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO2, yang berasal
dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan
bagi reaksi katabolisme. Reaksi ini ditemukan oleh  ! " ! dan j #  , karena
itu reaksi gelap disebut juga   " ! .

Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom karbon lima yang
terfosforilasi yaitu    . Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan
    $ï %. Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi
gelap. Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi,
dan regenerasi.

Pada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6


molekul CO2 dari udara dan membentuk 6 molekul beratom
C6 yang tidak stabil yang kemudian pecah menjadi 12
molekul beratom C3 yang dikenal dengan &
     $j'j% Selanjutnya, 3-asam
fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan
membentuk ()&    . Kemudian, 1,3-
bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana
senyawa ini direduksi oleh H+ dari NADPH, yang kemudian
berubah menjadi NADP+, dan terbentuklah 12 molekul
     
 $j% yang beratom 3C. Selanjutnya,
2 molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan
menyatukan diri menjadi 1 molekul    yang beratom
6C $"*(*%. 10 molekul fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk ke dalam fase
regenerasi, yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat. Pada fase ini, 10 molekul
fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul    . Jika mendapat tambahan gugus
fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah menjadi     $ï %, yang kemudian
kembali mengikat CO2 dan menjalani siklus reaksi gelap. (Lihat Bagan)

Reaksi gelap ini menghasilkan j $     %, j $     
%, ï 
$    %, dan    $"*(*%.

c+

  +  "


, $c  %

O? Fotosistem merupakan tahap pertama dari proses fotosintesis.


O? Ketika klorofil menyerap energi foton dari cahaya, elektron pada klorofil akan terlepas ke
orbit luar (tereksitasi).
O? Ôlektron ini akan ditangkap oleh penerima elektron yaitu plastokuinon.
O? Jadi unit penangkapan elektron inilah yang disebut dengan fotosistem.
O? Ketika elektron ditangkap oleh plastokuinon, akibatnya jumlah elektron di dalam klorofil
menjadi tidak stabil.
O? Untuk itu klorofil harus disuplai elektron dari molekul lain.
O? Dalam waktu yang bersamaan H2O terpecah menjadi 2H+, OH- dan elektron (fotolisis).
Ôlektron dari air inilah yang dipakai untuk menstabilkan klorofil.
O? Jadi secara sederhana, Unit yang mampu untuk menangkap energi cahaya matahari, yaitu
klorofil yang melepaskan elektron dan menyerap foton (energi cahya dengan panjang
gelombang yang sesuai), disebut dengan fotosistem.
O? Dikenal ada 2 macam fotosistem di dalam tilakoid, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.

Fotosistem I

O? Di dalam fotosistem I, terdapat molekul klorofil yang berada pada pusat reaksi dari
fotosistem I dinamakan P700.
O? Di sebut demikian karena sangat baik menyerap energi cahaya dengan panjang
gelombang 700nanometer.

Fotosistem II

O? Di dalam fotosistem II, terdapat molekul klorofil yang berada pada pusat reaksi
fotosistem II dan dinamakan P680, karena sangat baik menyerap energi cahaya dengan
panjang gelombang 680 nanometer.

O? Proses penyerapan cahaya yang selanjutnya berdampak pada lepasnya elektron dari
klorofil, untuk selanjutnya di salurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron.
O? Proses ini merupakan awal dari proses fotosintesis.
O? Berdasarkan aliran elektron, fotosistem I bersifat siklis dan fotosistem II bersifat
nonsiklis.
O? Untuk jelasnya semua ini akan diuraikan pada tahap selanjutnya yaitu Aliran atau siklus
elektron

Baik pada Fotosistem I dan II merupakan suatu unit yang terdiri atas klorofil a, kompleks antene
dan akseptor elektron yang mampu menangkap energi cahaya (foton) matahari.

O? Jika klorofil hanya menyerap cahaya merah, ungu, dan biru kemudian dipantulkan
kembali maka terlihat warna hijau.
O? ´arna klorofil dapat berbeda-beda tergantung dari jenis klorofil dan cahaya yang
terserap kemudian dipantulkan.

Ada dua macam klorofil, yaitu sebagai berikut.

1.? Klorofil a, yaitu klorofil yang memiliki pigmen warna hijau, pigmen merupakan senyawa
kimia yang dapat menyerap cahaya tampak.
2.? Klorofil b, klorofil yang memiliki pigmen warna kuning sampai jingga disebut karoten
memiliki struktur mirip dengan klorofil a.

O? Klorofil a dan pigmen-pigmen lain mengelompok di dalam tilakoid membentuk


bangunan unit pigmen, klorofil a terletak di tengah bangunan yang disebut sebagai pusat
reaksi.
O? Klorofil a memperoleh energi cahaya dari akseptor elektron berasal dari sekelompok
molekul pada perangkat pigmen yang dapat menangkap elektron cahaya berenergi tinggi
disebut antene.
O? Cahaya yang terserap klorofil a merupakan cahaya yang berenergi tinggi, sehingga dapat
menyebabkan terlemparnya elektron yang ada pada pigmen.
O? Ôlektron yang terlempar keluar orbit berada dalam keadaan tidak stabil yang menyimpan
energi tinggi disebut tereksitasi.
O? Dalam keadaan demikian, klorofil berusaha mensuplai elektron dari molekul lain dan
dalam waktu bersamaan H2O terpecah menjadi 2H+, OH- dan elektron (fotolisis),
elektron dari air ini diambil untuk menstabilkan keadaan klorofil kembali.
O? Pada klorofil a terdapat dua macam fotosistem, yaitu fotosistem I atau disebut P700
karena sensitif terhadap energi cahaya dengan panjanggelombang 700 nm
O? Dan fotosistem II atau disebut P680 yang sensitif terhadap energi cahaya dengan panjang
gelombang 680 nm.
O? Proses penyerapan energi cahaya dapat mengakibatkan terlepasnya elektron berenergi
tinggi dari klorofil a, selanjutnya disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron, maka
proses tersebut merupakan awal dari proses terjadinya proses fotosintesis.
O? Proses berikutnya elektron masuk dalam aliran elektron, jika elektronnya berasal dari
fotosistem I bersifat nonsiklus dan apabila elektronnya berasal dari fotosistem II bersifat
siklus.

Aliran Ôlektron pada FOTOSISTÔM

Perjalanan yang ditempuh oleh elektron ada dua yaitu sebagai berikut.
O? Cahaya berenergi tinggi yang terserap klorofil a dapat menyebabkan elektron (e-) berasal
dari fotosistem I atau P700 terlempar keluar orbitnya.
O? Pada saat perjalanan elektron (e-) berasal dari P700 yang terlempar keluar orbit tersebut
lalu ditangkap oleh akseptor penerima elektron seperti plastokuinon atau sitokrom.
O? Kemudian elektron itu pindah ke akseptorlain, lalu pindah kembali ke klorofil P700
semula.

  
=  
        

ð  


      

    Chloroplast@

   atau Ch   adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas
berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada
hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat
memiliki satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram
(kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam
sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada
ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali
disertai pirenoid.
Kloroplas matang pada beberapa ganggang , biofita dan likopoda dapat memperbanyak diri
dengan pembelahan. Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan dan pembelahan
proplastid di daerah meristem. Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua membran luar yang
menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma
tertanam sejumlah grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa gelembung
bermembran, pipih dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen
fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase fotosintesis yang bergantung
pada cahaya. Grana biasanya terkait dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.
Prokariota yang berfotosintesis tidak mempunyai kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak
bebas dalam sitoplasma dan memiliki susunan yang beragam dengan bentuk yang beragam pula.
Kloroplas mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari tipe
prokariotik.

      Kloroplas terdiri atas dua bagian besar, yaitu bagian amplop dan bagian
dalam.Bagian amplop kloroplas terdiri dari membran luar yang bersifat sangat permeabel,
membran dalam yang bersifat permeabel serta merupakan tempat protein transpor melekat, dan
ruang antar membran yang terletak di antara membran luar dan membran dalam. Bagian dalam
kloroplas mengandung DNA , RNAs, ribosom, stroma (tempat terjadinya reaksi gelap), dan
granum. Granum terdiri atas membran tilakoid (tempat terjadinya reaksi terang) dan ruang
tilakoid (ruang di antara membran tilakoid). Pada tanaman C3, kloroplas terletak pada sel
mesofil. Contoh tanaman C3 adalah padi (V
  ), gandum (    ), kacang
kedelai (   ), dan kentang (  ). Pada tanaman C4, kloroplas terletak
pada sel mesofil dan bundle sheath cell. Contoh tanaman C4 adalah jagung (  ) dan tebu
(h   ).

     Kloroplas pada tanaman tingkat tinggi merupakan evolusi dari bakteri
fotosintetik menjadi organel sel tanaman. Genom kloroplas terdiri dari 121 024 pasang
nukleotida serta mempunyai inverted repeats (2 kopi) yang mengandung gen-gen rRNA (16S dan
23S rRNAs) untuk pembentukan ribosom. Genom kloroplas mempunyai subunit yang besar
yaitu penyandi     hh  . Protein yang terlibat di dalam kloroplas
sebanyak 60 protein. 2/3nya diekspresikan oleh gen yang terdapat di inti sel sementara 1/3nya
diekspresikan dari genom kloroplas

  
 

Kloroplas ditemukan pada sel tumbuhan. Pengamatan dengan mikroskop cahaya, dengan
pembesaran yang paling kuat, kloroplast terlihat berbentuk butir. Bentuk kloroplast yang
beraneka ragam ditemukan pada alga. Kloroplast bernbentuk pita spiral ditemukan pada
  , sedangkan yang berbentuk jala ditemukan pada C h, sedangkan kloroplast
berbentuk pita ditemukan pada  .

Seperti halnya mitokondria, kloroplas dikelilingi oleh membran luar dan membran dalam
(Gambar 1). Membran dalam menutupi daerah yang berisi cairan yang disebut stroma yang
mengandung enzim untuk reaksi terang pada proses fotosintesis. Stroma juga mengandung DNA
dan ribosom. Pelipatan membran dalam membentuk struktur seperti tumpukan piringan yang
saling berhubungan yang disebut tilakoid yang tersusun membentuk grana. Membran tilakoid
yang mengelilingi ruang interior tilakoid yang berisi cairan mengandung klorofil dan pigmen
fotosintesis lain serta rantai transport elektron. Reaksi terang dari fotosintesis terjadi di tilakoid.
Membran luar kloroplas menutupi ruang intermembran antara membran dalam dan membran
luar kloroplas. ´alaupun kloroplas memiliki DNA, sebagian besar protein dalam kloroplas
dikode oleh gen nuklear, dihasilkan di sitoplasma dan selanjutnya dikirim ke kloroplas.
Gambar 1. Struktur kloroplas

Fungsi kloroplas adalah sebagai tempat fotosintesis. Pada dasarnya fotosintesis seperti juga
reaksi pada mitokondria merupakan pembentukan ATP dan melibatkan transport hidrogen dan
elektron dalam senyawa-senyawa seperti NADH dan sitokrom. Perbedaannya adalah bahwa
fotosintesis menggunakan cahaya sebagai sumber energy dan bukan substrat kimia, fotosintesis
menggunakan CO2 dan air, menghasilkan oksigen dan karbohidrat.

Reaksi fotosintesis dirangkum sebagai berikut:

6CO2 + 12H2O + energy cahaya ±> C6H12O6 + 6O2 + 6H2O

Download Slide Kloroplas (PPT)

Bagian dari struktur kloroplas

1.? outer membrane


2.? intermembrane space
3.? inner membrane (1+2+3: envelope)
4.? stroma (aqueous fluid)
5.? thylakoid lumen (inside of thylakoid)
6.? thylakoid membrane
7.? granum (stack of thylakoids)
8.? thylakoid (lamella)
9.? starch
10.?ribosome
11.?plastidial DNA
12.?plastoglobule (drop of lipids)
13.? 
14.?Kemosintesis merupakan contoh reaksi anabolisme selain fotosintesis. Kemosintesis
adalah konversi biologis satu molekul karbon atau lebih (biasanya karbon dioksida atau
metana), senyawa nitrogen dan sumber makanan menjadi senyawa organik dengan
menggunakan oksidasi molekul anorganik (contohnya gas hidrogen, hidrogen sulfida)
atau metana sebagai sumber energi, daripada cahaya matahari, seperti pada fotosintesis.
Dalam penjelasan yang lebih sederhana, kemosintesis adalah anabolisme yang
menggunakan energi kimia. Ônergi kimia yang digunakan pada reaksi ini adalah energi
yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia, yaitu reaksi oksidasi.
15.?Organisme autotrof yang melakukan kemosintesis disebut kemoautotrof. Kemampuan
melakukan kemosintesis hanya dimiliki oleh beberapa jenis mikroorganisme, misalnya
bakteri belerang nonfotosintetik (h  ) dan bakteri nitrogen (  dan
 ). Banyak mikroorganisme di daerah laut dalam menggunakan
kemosintesis untuk memproduksi biomassa dari satu molekul karbon. Dua kategori dapat
dibedakan. Pertama, di tempat yang jarang tersedia molekul hidrogen, energi yang
tersedia dari reaksi antara CO2 dan H2 (yang mengawali produksi metana, CH4) dapat
menjadi cukup besar untuk menjalankan produksi biomassa. Kemungkinan lain, dalam
banyak lingkungan laut, energi untuk kemosintesis didapat dari reaksi antara O2 dan
substansi seperti hidrogen sulfida atau amonia. Pada kasus kedua, mikroorganisme
kemosintetik bergantung pada fotosintesis yang berlangsung di tempat lain dan
memproduksi O2 yang mereka butuhkan.
16.?Reaksi kemosintesis pada bakteri belerang berlangsung sebagai berikut.

17.?Bakteri nitrogen, seperti   dan   memperoleh energi hasil


dengan cara mengoksidasi NH3 yang telah bereaksi dengan CO2 dan membentuk
amonium karbonat ((NH4)2CO3).

18.?Jenis bakteri lain yang mampu melaksanakan kemosintesis antara lain  .
Bakteri ini mampu mengoksidasi senyawa nitrit dalam mediumnya. Hasilnya adalah
senyawa nitrat dan membebaskan energi yang akan dipergunakan untuk menyintesis
senyawa organik.

You might also like