Professional Documents
Culture Documents
Seperti dikemukakan Reynolds (1997) bahwa pendelegasian otoritas adalah hal yang
Perubahan adalah menjadikan sesuatu yang ada saat ini menjadi sesuatu baru yang
diinginkan.
Perubahan indifidu bisa disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal perubahan individu adalah motivasi dan keinginan individu untuk berubah, sedangkan
faktor eksternal perubahan individu karena tuntutan keluarga atau lingkungan kerja. Faktor
internal misalnya adanya perubahan tujuan organisasi. Sementara itu, faktor eksternal seperti
pengaruh ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum, dan persaingan antar perubahan baik pada
Perubahan kerja adalah segala bentuk perubahan yang terjadi di dalam lingkungan kerja.
Terdapat dua cara dalam mengatasi ketidakseimbangan organisasi, yaitu pertama, peran
dan mengontrol nasib organisasi. Singkatnya, seorang manajer berperan untuk mengenalkan
perubahan organisasi secara terus-menerus untuk menemukan kecocokan antara organisasi dan
dengan perubahan, dan menerima konsekuensi dari perubahan.Pendek kata, peran manajer
a. Pencairan (unfreezing), yang artinya ide-ide dan praktik yang sudah berlaku perlu dikikis
sedikit demi sedikit dan kemudian dihilangkan. Selanjutnya diperkenalkan ide-ide dan
b. Perubahan (change), adalah tahapan dimana ide-ide baru dan praktik baru mulai
kedalam praktik nyata. Agar ide-ide baru dapat diterima secara intelektual, maka praktik-
a. Menyediakan alasan untuk perubahan. Perubahan akan lebh baik karena alasan
objektif (impersonal) dari pada alasan personal yang datangnya dari manajer.
berubah.
perubahan.
Para pelaku perubahan mempunyai pilihan perubahan yang dapat dikelompokkan dalam
empat kategori, yaitu struktur, teknologi, setting fisik, dan orang. Pertama, mengubah struktur.
Kedua, mengubah teknologi. Kebanyakan dari studi yang dini dalam manajemen dan perilaku
organisasi menangani upaya-upaya yang diarahkan pada perubahan teknologi. Ketiga, mengubah
setting fisik. Tata letak kerja hendaknya tidak merupakan kegiatan yang acak. Keempat,
mengubah orang. Bidang terakhir tempat agen perubahan beroperasi adalah membantu individu
dan kelompok dalam organisasi itu untuk bekerja sama secara lebih efektif.
Pertama, adalah kebiasaan. Kebiasaan yang sudah terbentuk akan memberikan kepuasan
dan kenyamanan.
Kedua, adalah keselarasan. Karena kebiasaan menciptakan keselarasan, dan hal baru pada
Keempat, adalah kesalahpahaman. Banyak orang sering salah memahami maksud dari
perubahan dan percaya bahwa hal baru akan lebih banyak merugikan mereka daripada
menguntungkan.
Kelima adalah pandangan yang berbeda. Penilaian yang berbeda terhadap penilaian suatu
keadaan dari manajer mereka dan lebih memperhatikan biaya dari manfaat.
Kotter dan Schlesinger sebagaimana dikutip oleh Handoko (1995) mengemukakan enam
1. Pendidikan dan komunikasi. Salah satu cara untuk mengatasi penolakan terhadap
2. Partisipasi dan keterlibatan. Bila para penolak potensial dilibatkan dalam perancangan,
kepada mereka yang terlibat merupakan cara lain manajer dapat menangani penolakan.
Program-program pendidikan dan latihan. Pelonggaran waktu setelah periode sulit. Dan
perubahan.
4. Negoisasi dan persetujuan. Teknik lain adalah negoisasi dengan para penolak potensial.
5. Manipulasi dan bekerja sama. Kadang-kadang para manajer menjauhkan individu atau
melalui pemberitaan informasi secara selektif. Atau mereka dapat bekerja sama dengan
orang kunci dalam suatu kelompok melalui pemberian peran dalam perancangan atau
6. Paksaan eksplisit dan implisit. Para manajer dapat memaksa dengan ancaman secara
eksplisit atau implisit, dalam bentuk kehilangan pekerjaan, penundaan promosi, dan
menentang perubahan.
C. PENGEMBANGAN ORGANISASI SEKOLAH
terencana yang dibangun di atas nilai-nilai humanistik dan demokratik yang berupaya
Nilai-nilai yang mendasar dalam upaya pengembangan organisasi adlah sebagai berikut :
jawab, teliti, dan punya perhatian. Hendaknya mereka diperlukan secara layakdan
hormat.
2. Percaya dan mendukung. Organisasi yang efektif dan sehat dicirikan oleh kepercayaan
5. Partisipasi. Semakin besar orang yang akan terkena suatu perubahan terlibat dalam
keputusan sekitar perubahan tersebut, makin besar mereka setia kepada pelaksana
keputusan tersebut.
tindakan sistematis pada berbagai tingkatan seperti kelompok, intergrup dan organisasi secara
total untuk membuta perubahan. Tujuannya untuk mendapat kualitas kerja yang lebih baik,
a. Diagnosis awal. Pada tahap ini biasanyta konsultan menemui manajemen puncak untuk
organisasi yang dianggap paling berhasil, dan untuk meyakinkan adanya dukungan penuh
dari manajemen. Pada tahap ini konsultan mencari input dengan menginterview pada
kondisi apa yang mengganggu efektifitas kerja dan hal apa yang paling ingin diubah
c. Umpan balik data dan konfrontasi. Kelompok kerja ditunjuk untuk mereview data yang
e. Menggunakan intervensi. Pada saat suatu tindakan telah diselesaikan maka konsultan
f. Evaluasi dan tindak lanjut. Konsultan memmbantu organisasi mengevaluasi hasil dari
Agen perubahan mempunyai banyak teknik dan pendekatan. Teknik ini dikelompokkan
penyimpangan di antara persepsi anggota diikuti dengan pembahasan serta saran dan
pendapat.