Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Rp.12.000,00. Keadaan ini harus dicari solusi pemecahannya agar terjadi
keseimbangan harga antara harga pada saat panen dan diluar masa panen. Salah
satu langkah efektif yang dapat dilakukan yaitu dengan mengawetkan mangga
hingga mampu bertahan kesegarannya hingga diluar masa penen untuk
selanjutnya dapat dijual ke pasaran dengan harga yang kompetitif. Untuk itu,
dibutuhkan penenganan pasca panen yang tepat agar kesegaran selama proses
penyimpanan dapat dijaga.
Salah satu metode yang pengawetan buah segar adalah Kontrol Atmosfer
(Controled Atmosfer). Metode ini dapat menghambat kegiatan respirasi, menunda
pelunakan buah, perubahan warna, proses pembongkaran lain dengan
mempertahankan atmosfer yang mengandung lebih banyak CO2 dan lebih sedikit
O2. Secara teknis udara termodifikasi mencakup penambahan atau pengurangan
gas-gas yang mempunyai susunan berbeda dengan udara biasa. Jadi, CO 2, O2, dan
N2 dapat diatur untuk memperoleh kombinasi gas. Tetapi dalam penerapannya,
udara termodifikasi merupakan istilah untuk penambahan CO2 dan pengurangan
O2, dengan N2 lebih tinggi daripada udara biasa (Pantastico, 1989).
Kelebihan dari metode ini dibandingkan metode lain yaitu dapat
mempertahankan kesegaran buah segar lebih lama serta terhindar dari ancaman
mikroorganisme pembusuk. Namun, metode ini pada prakteknya masih
menggunakaan peralatan manual untuk mengatur kandungan CO2 dan O2 dengan
buka tutup katup dan ventilasi sehingga tidak praktis. Selain itu sayuran dan buah
yang tersimpan dalam ruang modified atmosfer, masih melakukan proses respirasi
yang dapat mengubahkan kandungan CO2 dan O2 secara tiba-tiba sehingga perlu
ditambahkan teknologi lain yang dapat mengatur kandungan CO2 dan O2 secara
otomatis sesuai dengan kondisi optimal untuk penyimpanan. Contoh kisaran
kondisi optimum untuk penyimpanan pisang raja adalah O 2 = 2-3% dan CO2
antara 5-8 % (Noor, 2007). Kandungan CO2 lebih dari 15% akan mengakibatkan
munculnya aroma dan perubahan warna yang tidak diinginkan akibat akumulasi
etanol dan ethanol (Noor, 2007).
Teknologi automatisasi yang dimaksud adalah dengan menambahkan
mikrokontroler pada sistem modified atmosfer sebagai pengatur kandungan O2
2
dan CO2 secara otomatis sesuai dengan program yang ditentukan. Mikrokontroler
akan mengatur kandungan O2 dan CO2 agar selalu optimal untuk penyimpanan.
3
BAB III
CONTROL ATMOSFER
4
permukaan dan volume, pelukaan pada permukaan dan stadia kematangan), dan
faktor eksternal atau factor-faktor lingkungan (suhu, kelembaban, aliran udara dan
tekanan atmosfer).
Pada permukaan produk terdapat jaringan yang mengandung lilin yang
dinamakan cuticle yang dapat berperan sebagai barier penguapan air berlebihan,
serangan atau infeksi mikroorganisme pembusuk. Sehingga secara umum infeksi
mikroorganisme pembusuk terjadi melalui bagian-bagian yang luka dari jaringan
tersebut.
5
suhu yang tidak sesuai dengan suhu penyimpanan optimal, menyebabkan
terjadinya berbagai kerusakan fisiologis. Suhu juga berpengaruh terhadap
peningkatan produksi etilen, penurunan O2 dan peningkatan CO2 yang berakibat
buruk terhadap komoditi. Perkecambahan spora dan laju pertumbuhan
mikroorganisme lainnya sangat dipengaruhi oleh suhu.
Kelembaban ruang adalah salah satu penyebab kehilangan air setelah
panen.Kehilangan air tidak dapat dihindarkan namun dapat ditoleransi. Tanda-
tanda kehilangan air bervariasi pada produk yang berbeda, dan tanda-tanda
kerusakan baru tampak saat jumlah kehilangan air berbeda-beda pula. Umumnya
tanda-tanda kerusakan jelas terlihat bila kehilangan air antara 3-8% dari beratnya.
6
tersebut dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Penyimpanan komoditas
dalam waktu yang lebih lama memungkinkan untuk menjual nya di luar masa
panen sehingga keuntungan petani ataupun pengumpul akan semakin besar
mengingat harga komoditas diluar masa panen lebih besar dari harga dalam masa
panen.
Lama penyimpanan sangat bervariasi tergantung jenis dan varietas dari
setiap komoditas. Hal tersebut erat kaitannya dengan laju respirasi yang berbeda
dari setiap jenis komoditas dan varietasnya. Perbedaan laju respirasi senlanjutnya
aka berpengaruh terhadap komposisi O2 dan CO2 dalam ruang penyimpanan CA.
Komposisi O2 dan CO2 untuk beberapa komoditas sayuran dan buah.
Rekomendasi CA untuk buah dapat dilihat pada Tabel 1 dan Rekomendasi CA
untuk Sayuran dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rekomendasi CA untuk beberapa komoditas buah
Komoditas Kisaran Suhu (oC) Kadar O2 (%) Kadar CO2 (%)
Asian pear 0-5 2-4 0-1
Avocado 5-13 2-5 3-10
Banana 12-16 2-5 2-5
Blackberry 0-5 5-10 15-20
Durian 12-20 3-5 5-15
Grapefruit 10-15 3-10 5-10
Guava 5-15 2-5 0-1
Kiwifruit 0-5 1-2 3-5
Lemon 10-15 5-10 0-10
Lime 10-15 5-10 0-10
Loquat 0-5 2-4 0-1
Lychee (litchi) 5-12 3-5 3-5
Mango 10-15 3-7 5-8
Orange 5-10 5-10 0-5
Papaya 10-15 2-5 5-8
Rambutan 8-15 3-5 7-12
Strawberry 0-5 5-10 15–20
Sumber: Kader (2001): A summary of CA requirements and recommendations
for fruits other than apples and pears
Keterangan: Kombinasi khusus CA tergantung pada kultivar, suhu dan
lama penyimpanan. Rekomendasi iniadalah untuk transportasi atau penyimpanan
lebih dari 2 minggu. Ekspos terhadap konsentrasi O2 rendah dan CO2 tinggi untuk
7
dalam waktu pendek dapat digunakan untuk mengendalikan beberapa kerusakan
fisiologis, pathogen dan insekta. Rekomendasi kelembaban relative 90-95%
8
dengan menambahkan es kering atau dengan menambahkan gas CO2 dari silinder
gas bertekanan tinggi. Sementara, untuk mengurangi kandungan CO2 dapat
dilakukan dengan penyerap (Scrubber) saringan molekuler, penyerap arang aktif,
sodium hidroksida, atau kapur kering (Kitinoja dan Kader, 2002). Contoh aplikasi
penggunaan Control Atmosfer Storage pada komoditas pisang ditunjukan pada
Gambar 1 dan Gambar 2.
9
Control atmosfer strorage sangat baik digunakan untuk penyimpanan
komoditas pertanian yang memilliki laju respirasi yang tinggi. Keunggulan dari
CA dibandingankan dengan sistem pendinginan konvesional adalah terdapatnya
pengaturan komposisi udara sehingga penyimpanan akan lebih lama. Sebagai
contoh, apel yang disimpan pada CA strorage dapat bertahan hingga 5 sampai 7
bulan.
CA biasanya digunakan untuk komoditas yang memiliki nilai ejonomis
yang tinggi karena biaya investasi awal untuk membuat runagan CA relative
mahal. CA banyak digunakan untuk komoditas, sepeti: apel, mangga, pir, anggur
dan lain-lain.
Pengaturan dan control pada CA konvensional dilakukan dengan cara
manual dengan bantuan operator sehingga kondisi optimal untuk
penyimpanantidal dapat dijaga terus menerus. Idealnya kondisi optimum dapat
dipertahankanjika system CA dapat dilakukan secara otomatis. Dengan demikian,
Otomatisasipada system peyimpanan CA menjadi hal yang penting dilakukan
untuk mengoptimalkan lama penyimpanan dan mutu kesegaran sayuran dan buah.
Upaya untuk otomatisasi CA dapat dilakukan dengan menambahkan sistem
kendali otomatis dengan Microcontroler.
BAB III
KESIMPULAN
10
penyimpanan selalu dalam konsisi optimal sesuai dengan komoditas yang
disimpan.
4. Control atmosfer storage sejauh ini hanya digunakan untuk komoditas
pertanian yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena investasi awal
untuk pengadaan ruangan penyimpanan relative lebih mahal/
5. Control atmosfer storage terbukti dapat mempertahankan kesegaran dan
umur komoditas pertanian lebih lama. Contohnya, apel dapat bertahan pada
ruangan Control atmosfer storage 5 sampai 7 bulan.
11
PUSTAKA
12