You are on page 1of 12

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MODEL PROBING

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KELAS : XII IPA-1


SEMESTER : GANJIL
WAKTU : 2 x 45 MENIT
No. LKS : 1

I. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai melalui LKS ini adalah :

a. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi sifat koligatif larutan


b. Menentukan besarnya penurunan tekanan uap larutan nonelektrolit (ΔP)
c. Menentukan besarnya kenaikan titik didih larutan nonelektrolit (ΔTb)
d. Menentukan massa molekul relatif (Mr) zat nonelektrolit

II. Materi

a. Prasyarat
Untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti yang disebutkan di atas, diperlukan
prasyarat materi, seperti : molalitas (m), jumlah partikel dan fraksi mol (X).
b. Inti
Beberapa sifat koligatif yang akan dibahas pada pertemuan ini
1. Penurunan tekanan uap larutan nonelektrolit (ΔP)
2. Kenaikan titik didih larutan nonelektrolit (ΔTb)

III. Kegiatan Inti

A. Faktor Yang Mempengaruhi Sifat Koligatif Larutan

Untuk menentukan faktor yang mempengaruhi sifat koligatif larutan tersebut,


perhatikan data eksperimen salah satu sifat koligatif larutan, yaitu kenaikan titik
didih:
Tabel 1 : Data Hasil Eksperimen Kenaikan Titik Didih
Kenaikan titik
No. Larutan Jumlah Partikel
didih (ΔTb) (oC)
1. Glukosa 1 m 1m 0,52
2. Glukosa 2 m 2m 1,04
3. NaCl 1 m 2m 1,04
4. NaCl 2 m 4m 2,08
5. CaCl2 1 m 3m 1,56

Berdasarkan data pada tabel di atas:


Faktor apakah yang mempengaruhi terjadinya perbedaan kenaikan titik didih,
(konsentrasi larutan atau jumlah partikel)?
Kesimpulannya bahwa : Sifat koligatif larutan dipengaruhi oleh …………………….

B. Penurunan Tekanan Uap Larutan (ΔP)

1. Menentukan Fraksi Mol Zat Terlarut (Xterlarut)


Untuk dapat mempelajari sifat koligatif ΔP ini, siswa diharapkan masih
memahami konsep tentang fraksi mol (X)
Perhatikan contoh soal berikut:
Urea sebanyak 30 gram dilarutkan ke dalam 162 gram air, jika Mr.urea = 60 dan
Mr.air = 18. Tentukan fraksi mol urea (X urea) dalam larutan tersebut !
Untuk menjawab persoalan tadi, jawablah pertanyaan berikut:
a. Berapa jumlah mol urea?
b. Berapa jumlah mol air?
c. Berapa jumlah mol total?
d. Berapa fraksi mol urea (X urea)

2. Menentukan Besarnya Penurunan Tekanan Uap Larutan (ΔP)


Untuk menentukan besarnya penurunan tekanan uap larutan (ΔP). Perhatikan
gambar berikut ini!
= Molekul pelarut

= Molekul zat terlarut

Gambar 1: Tekanan Uap pelarut Murni (Po) dan Tekanan Uap Larutan (Plarutan)
Sumber: General Chemistry 1

Berdasarkan gambar di atas, jawablah pertanyaan berikut ini:

a. Bandingkan jumlah uap yang terdapat pada wadah sebelah kiri (a) dengan wadah
sebelah kanan (b)
b. Bandingkan besarnya tekanan uap pelarut murni sebelah kiri (P o) dengan tekanan
uap larutan (Plarutan), apakah:
Po > Plarutan ; Po < Plarutan atau Po = Plarutan
c. Dengan membandingkan Po dengan Plarutan, bagaimana menentukan besarnya
penurunan tekanan uap larutan (ΔP)?

3. Hubungan Antara Po, Xterlarut, ΔP dan Plarutan

Francois Raoult, seorang ahli kimia dari Perancis mendapatkan hubungan antara
penurunan tekanan uap dengan fraksi mol zat terlarut, menurut Raoult, jika zat
nonelektrolit yang sukar menguap dilarutkan, maka besarnya penurunan tekanan uap
larutan (ΔP) berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut (X terlarut) dan tekanan uap
pelarut (Po).

Atau secara matematik dapat dirumuskan :


ΔP = ……………….

Berikut ini tabel yang berisi hasil pengukuran tekanan uap berbagai larutan
nonelektrolit pada suhu tertentu dengan Po = 17 mmHg. Agar lebih memahami
kesimpulan Raoult di atas, lengkapilah tabel berikut ini
Tabel 2: Hubungan Antara Po, Xterlarut, ΔP dan Plarutan

No. Larutan Xterlarut ΔP (mmHg) Plarutan (mmHg)


1. Urea 0,1 1,7
2. Urea 0,2
3. Glukosa 0,1
4. Gula 0,05 0,85
5. Etilen glikol 0,3

4. Menentukan Besarnya Kenaikan Titik Didih (ΔTb)


Perhatikan grafik kenaikan titik didih berikut!

Gambar 2: Grafik Kenaikan Titik Didih


Dari gambar di atas nampak bahwa titik didih larutan (Tb larutan ) lebih tinggi dari
titik didih pelarut (Tb ). Selisih antara Tb
pelarut larutan dengan Tb pelarut disebut ΔTb.
Sehingga :
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut ………… (1)
Atau :
Tb larutan = ……….………. ………….(2)

Menurut Raoult besarnya kenaikan titik didih berbanding lurus dengan


molalitas larutan dan tetapan kenaikan titik didih (Kb). Secara matematik dapat
dirumuskan:

ΔTb = ………………….. …………. (3)

Selanjutnya berdasarkan persamaan 2 dan 3 di atas, lengkapi tabel berikut ini!

Tabel 3: Kenaikan Titik Didih Berbagai Larutan (Kb air = 0,52)


No
Larutan Konsentrasi ΔTb Tblarutan (oC)
.
1. Urea 0,1 m
2. Glukosa 0,2 m
3. Etilen glikol 0,5 m
4. Gula 0,3 m
5. Urea 0,4 m

Latihan soal
1. Suatu larutan glukosa dengan fraksi mol glukosa 10%. Jika pada suhu tertentu
tekanan uap air = 17 mmHg, tentukan a) ΔP dan b) tekanan uap larutan
(Plarutan)
2. Tentukan kenaikan titik didih larutan urea 0,5 m jika diketahui Kb air = 0,52
3. Suatu zat nonelektrolit sebanyak 17,1 gram dilarutkan ke dalam 500 ml air
menghasilkan larutan yang mendidih pada 100,052oC. Jika Kb air = 0,52
tentukan massa molekul relatif (Mr) zat nonelektrolit tersebut.

LEMBAR KERJA SISWA MODEL PROBING


SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KELAS : XII IPA-1


SEMESTER : GANJIL
WAKTU : 2 x 45 MENIT
No. LKS : 2

I. Tujuan Pembelajaran
a. Menentukan besarnya penurunan titik beku larutan nonelektrolit (ΔTf)
b. Menentukan besarnya tekanan osmosis larutan nonelektrolit (π)
c. Menentukan massa molekul relatif (Mr) zat nonelektrolit
d. Menentukan sifat koligatif melalui diagram P – T

II. Materi
a. Prasyarat : Molaritas dan molalitas
b. Inti : Penurunan titik beku (ΔTf) dan tekanan osmosis (π)

III. Kegiatan Inti


A. Penurunan Titik Beku Larutan (ΔTf)
Perhatikan grafik penurunan titik beku berikut ini!

Gambar 1: Grafik Penurunan Titik Beku Larutan


Dari gambar di atas nampak bahwa titik beku larutan (Tf larutan ) lebih rendah
dari titik beku pelarut (Tf ). Selisih antara Tf pelarut dengan Tf
pelarut larutan disebut ΔTf.
Sehingga :
ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan ……….. (1)

Atau :
Tf larutan = Tf pelarut – ΔTf …………. (2)

Menurut Raoult besarnya penurunan titik beku berbanding lurus dengan


molalitas larutan dan tetapan penurunan titik beku (Kf). Secara matematik dapat
dirumuskan:

ΔTf = ………………….. …………. (3)

Selanjutnya berdasarkan persamaan 2 dan 3 di atas, lengkapi tabel berikut ini!

Tabel 3: Penurunan Titik Beku Berbagai Larutan (Kf air = 1,86)


No
Larutan Konsentrasi ΔTf Tflarutan (oC)
.
1. Urea 0,1 m
2. Glukosa 0,2 m
3. Etilen glikol 0,5 m
4. Gula 0,3 m
5. Urea 0,4 m

B. Tekanan Osmosis (π)

Osmosis adalah peristiwa mengalirnya molekul-molekul pelarut ke dalam


larutan secara spontan melalui selaput semipermeabel, atau peristiwa mengalirnya
molekul-molekul zat pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat.
Proses osmosis terdapat kecenderungan untuk menyeimbangkan konsentrasi antara
dua larutan yang saling berhubungan melalui membran. Perhatikan peristiwa osmosis
pada gambar berikut ini!
Sebelum osmosis Setelah osmosis

Gambar 2: Peristiwa Osmosis Antara Larutan Gula dan Air


Gambar 2 di atas menunjukkan osmometer yang diisi larutan gula, kemudian
dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air, ternyata permukaan larutan gula
pada osmometer naik. Hal ini menunjukkan bahwa pada proses tersebut telah terjadi
peristiwa osmosis. Gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut
yang mengalir melalui selaput semipermeabel ke dalam larutan disebut tekanan
osmosis larutan.
Bagaimana hubungan antara tekanan osmosis dengan molaritas larutan? Untuk
itu jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Masih ingatkah persamaan gas ideal di kelas X?

P . V = ..………….. ……………………(1)

2. Persamaan 1 tersebut dapat diubah menjadi

P = ………………. ……………………(2)

Karena n/V = M (molaritas), maka persamaan 2 di atas dapat diubah menjadi

P = ………………. …………………….(3)
3. Untuk larutan, P diistilahkan dengan tekanan osmosis ( π), sehingga jika P pada

persamaan 3 di atas diganti dengan π, maka rumus tersebut berubah menjadi:

π = ……………….

Latihan soal:

1. Urea (Mr = 60) sebanyak 30 gram dilarutkan ke dalam 250 ml air (ρ air = 1
gr/ml), jika Kf air = 1,86, tentukan titik beku larutan urea tersebut!

2. Glukosa (Mr.=180) sebanyak 45 gram dilarutkan ke dalam air hingga volume


larutan 500 ml pada suhu 27oC, jika R = 0,082 L atm mol–1K–1, berapakah tekanan
osmosis yang dihasilkan oleh larutan tersebut?
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MODEL PROBING
MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
KELAS : XII IPA-1
SEMESTER : GANJIL
WAKTU : 2 x 45 MENIT
No. LKS : 3

I. Tujuan

a. Membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dengan nonelektrolit


b. Menjelaskan penyebab tingginya sifat koligatif larutan elektrolit dibanding
nonelektrolit pada konsentrasi yang sama
c. Menentukan besarnya sifat koligatif larutan elektrolit

II. Materi
a. Prasyarat : Larutan elektrolit dan nonelektrolit, reaksi ionisasi
b. Inti : Sifat koligatif larutan elektrolit

III. Kegiatan Inti


1. Menggolongkan Larutan Ke dalam Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Perhatikan tabel berikut ini, dan golongkan larutan tersebut ke dalam larutan elektrolit
atau nonelektrolit dengan memberikan tanda centang (ν) pada kolom yang tersedia.
Tabel 1 : Penggolongan larutan
Larutan Larutan
No. Larutan
Elektrolit Nonelektrolit
1. Glukosa
2. KCl
3. Sukrosa
4. Garam
5. MgCl2
6. Urea

2. Membandingkan Jumlah Partikel Larutan Nonelektrolit Dengan Elektrolit


Perhatikan data dalam tabel berikut ini, dan lengkapi bagian-bagian yang masih
kosong!

Tabel 2: Menghitung Konsentrasi Partikel


No Jumlah
Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi
Larutan Konsentrasi
. Molekul (m) ion positip ion negatif
Partikel
1. Glukosa 1 m
2. NaCl 1 m
3. Glukosa 2 m
4. NaCl 2 m
5. MgCl2 1 m
Pertanyaan:
Bagaimanakah jumlah konsentrasi partikel zat elektrolit dibanding zat nonelektrolit
pada konsentrasi larutan yang sama?

3. Membandingkan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit Dengan Nonelektrolit


Perhatikan tabel berikut ini!
Tabel 3 : Data Sifat Koligatif Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

No. Larutan Konsentrasi ΔTb (oC) ΔTf (oC)


1. Glukosa 1m 0,52 1,86
2. NaCl 1m 0,9516 3,72
3. Etilen Glikol 1m 0,52 1,86
4. KBr 1m 0,9204 3,72
5. MgCl2 1 m 1m 1,56 5,58

Pertanyaan :
Berdasarkan data di atas, pada konsentrasi yang sama bagaimanakah sifat koligatif
larutan elektrolit jika dibandingkan dengan larutan nonelektrolit (lebih besar atau lebih
kecil)? Jelaskan, mengapa demikian !

4. Menentukan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit


Perhatikan data tabel berikut ini, serta lengkapi bagian yang masih kosong!

Tabel 4: Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


(Kb air = 0,52)

No. Larutan Konsentrasi ΔTb (oC) (ΔTb/Kb.m)


1. Glukosa 1m 0,52
2. NaCl 1m 0,9516
3. Etilen Glikol 1m 0,52
4. KBr 1m 0,9204
5. K2CrO4 1m 1,014

Menurut Van’t Hoff, ΔTb/Kb.m dinyatakan sebagai i (faktor Van’t Hoff), sehingga:

ΔTb
Kb. m
=i …………….. (1)

atau
ΔTb = Kb . m . i ……… (2)

Pertanyaan :

a. Berdasarkan tabel 3 di atas, tentukan nilai i untuk larutan nonelektrolit !

b. Seperti persamaan 2 di atas, lengkapi persamaan berikut ini:

1. ΔP = …………………….

2. ΔTf = ……………………

3. π = ……………………..

Latihan Soal:

1. Berapakah titik didih larutan NaCl 0,1 m, jika diketahui i = 1,87 dan Kb = 0,52?
2. Berapakah tekanan osmosis larutan K2CrO4 0,1 m jika diukur pada suhu 27 oC?
diketahui R = 0,082 dan i = 2,39

You might also like