You are on page 1of 8

TEORI DEFISIT

DISUSUN OLEH:
SANDY TYAS (0901101010054)
HERDANSYAH(0901101010086
TEORI DEFISIT
2.LANDASAN TEORI
 2.1 Kebijakan Anggaran Defisit
 Sejak Indonesia ditimpa sejumlah gejolak ekonomi
eksternal, pemerintah akhirnya memastikan revisi APBN
2008 lebih awal dari waktu biasanya, bulan Juli. Salah
satu perubahan pokok terletak pada peningkatan defisit
anggaran dari 1,7% PDB menjadi 2% PDB. Selain defisit,
beberapa asumsi dan target makro ekonomi dipastikan
mengalami revisi seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi,
lifting minyak, harga minyak mentah, dan lain-lain.
Pada dasarnya terdapat tiga gejolak
eksternal yang berimbas pada perekonomian
Indonesia. Pertama, lonjakan drastis harga
minyak mentah dunia hingga sempat
menyentuh level psikologis USD 100 per
barel. Beruntunglah, harga minyak kembali
turun dan berfluktuasi di posisi USD 80-90
per barel. Namun, angka ini tergolong masih
tinggi dari harga normal yaitu kisaran USD 60
per barel, atau sesuai asumsi APBN 2008,
sehingga subsidi BBM yang dibiayai APBN
tetap membengkak
2.2 Pajak Untuk Menutup Defisit

Defisit pemeerintah dalam mempruduksi barang


pubik dapat ditutup dengan pajak ,akan tetap
pemungutan pajak akan menimbulkan beberapa
masalah .apabila pajak yang dikenakan pada
masyarakat adalah jenis pajak lump-sum ( dikenakan
dalam jumlah yang sama pada semua orang ) maka
tidak ada masalah dari segi efesiensi karena pajak ini
tidak mempengaruhi perilaku masyarakat (hanya
menimbulkan efek pendapatan tapi tidak ada efek
susitusi ) .akan tetapi pajak lump-sum bertentangan
dengan prinsip kemampuan membayar pajak
2.3 Punguntan Untuk Menutupi Defisit
Adalah lebih adil apabila defisit perusahaan-
perusahaan ditutup dengan pungutan bagi
yang menikmati jasa pperusahaan-perusahaan
negara tersebut Maslahnya ,apabila jumlah
pungutan terlalu tinggi karena dimaksdkan
untuk menutup biaya produksi maka output
yang diproduksikan akan menjadi terlalu sedikit
dan harga menjadi lebih tinggi daripada harga
pada tingkat output yang efesien .
2.4 Diskriminasi Harga Untuk Menutup Defisit

Sistem diskriminasi harga adalah


pengenaan harga yang berbeda antara
jumlah barang yang berbeda , seorang
komsumen diharuskan membayar harga
untuk unit terakhir barang yang di beli
sedangkan untuk jumlah barang
sebelumnya (lebih kecil dari jumlah
terakhir) ia harus membayar jumlah yang
lebih besar sehingga perusahaan tersebut
dapat mengambil surplus konsumen
3.1 Kebijakan Anggaran Seimbang

Ahli ekonomi klasik berpendapat untuk mencapai


tingkat ekonomi yang dikehendai, pemerintah harus
melakukankebijakan anggara keseimbangan.
Artinya, anggaran belanja negara harus sama dengan
pendapatan negara. bila pemerintah ingin menaikan
anggaran belanja maka pemerintah harus menaikan
pendapatan negara sesuai kenaikan belanja tersebut.
Sebaliknya, bila pendapatan negara turun maka
anggaran belanja negara juga harus diturunkan agar
APBN berlangsung seimbang.

You might also like