You are on page 1of 35

DEFINISI RISET dan METODE

PENELITIAN = RESEARCH = RISET


re = kembali
to search = mencari

Secara entimologis, riset merupakan suatu metode studi melalui


penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah
sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tsb.

Riset dapat pula diartikan sebagai pencarian atas sesuatu secara


sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap
masalah-masalah yang dapat dipecahkan (problem solving)

Jadi, riset adalah suatu proses penyelidikan atau pencarian sesuatu


(fakta dan prinsip-prinsip) yang dilakukan secara sistematis, hati-hati,
kritis (critical thinking), dan harus dilakukan dengan sungguh-
sungguh.
JENIS-JENIS PENELITIAN
„ Berdasarkan hasil/alasan yan diperoleh:
a. Penelitian dasar (basic research), yaitu penelitian yang
mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan dan secara tidak langsung untuk digunakan.
Contoh: riset dasar dilakukan untuk menemukan sejauhmana
persepsi individu untuk melakukan tugas dgn baik berpengaruh
bagi kinerjanya dimasa datang. Hasil riset ini akan memperluas
pengetahuan tentang teori perilaku kinerja secara umum. Studi
ini dilakukan karena peneliti menganggap teori yg diuji tsb dapat
bermanfaat bagi lingkungan dan situasi yg lebih luas.
b. Penelitian terapan (applied research), yaitu penelitian yang
mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui,
bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik,
lebih efektif, dan efisien. Contoh: suatu organisasi melakukan
riset terapan untuk mempelajari waktu yg dihabiskan
karyawannya pada komputer dalam seminggu. Hasil riset ini
digunakan, misalnya, untuk menentukan alokasi komputer,
rancangan jaringan komputer, tata letak tempat kerja, dsb.
„ Berdasarkan bidang yang diteliti:
a. Penelitian sosial, yaitu penelitian yang secara khusus
meneliti bidang sosial, seperti ekonomi, pendidikan,
hukum, dsb.
b. Penelitian eksakta, yaitu penelitian yang secara khusus
meneliti bidang eksakta, seperti kimia, fisika, dsb.
„ Berdasarkan tempat penelitian:
a. Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yg
langsung dilakukan di lapangan atau pada responden.
b. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu
penelitian yg dilaksanakan dgn menggunakan literatur
(kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun
laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu.
c. Penelitian laboratorium (laboratory research), yaitu
penelitian yg dilaksanakan pada tempat tertentu (lab)
dan biasanya bersifat eksperimen atau percobaan.
„ Berdasarkan teknik yang digunakan:
a. Penelitian survei (survey research), yaitu penelitian
dengan tidak melakukan perubahan (tidak ada
perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel yang
diteliti.
b. Penelitian percobaan (experiment research), yaitu
penelitian dimana dilakukan perubahan (ada perlakuan
khusus) terhadap variabel-variabel yg diteliti.
„ Berdasarkan keilmiahannya:
a. Penelitian ilmiah, yaitu penelitian yang dlm
pelaksanaannya menggunakan kaidah-kaidah ilmiah,
artinya pokok pikiran yg dikemukakan, disimpulkan
melalui suatu prosedur yg sistematis dg
mempergunakan pembuktian yg meyakinkan (ilmiah).
b. Penelitian non ilmiah, yaitu penelitian yg dalam
pelaksanaannya tidak menggunakan metode atau
kaidah-kaidah yang ilmiah.
Kadar mutu ilmiah sautu penelitian ilmiah dapat diukur dengan 2
kriteria:
Kemampuannya utk memberikan pengertian tentang masalah yg
diteliti sehingga jelas.
Kemampuannya utk meramalkan, artinya sampai dimana
kesimpulan yg sama dapat dicapai, apabila data yg sama ditemukan
di tempat/waktu lain.
Ciri-ciri penelitian ilmiah:
¾ Purposivenes, memiliki fokus tujuan yg jelas.
¾ Rigor, teliti dan memiliki dasar teori dan desain metodologi yg baik.
¾ Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas.
¾ Replicability, pengujian dapat diulang untuk kasus yg sama atau
kasus sejenis lainnya.
¾ Objectivity, berdasarkan atas fakta dari data aktual, bukan penilaian
yg subyektif dan emosional.
¾ Generalizability, semakin luas ruang lingkup penggunaan hasil
penelitian semakin berguna.
¾ Precision, mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari
estimasi dapat dilihat.
¾ Parsimony, kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode
penelitiannya.
„ Berdasarkan spesialisasi bidang (ilmu) garapannya:
a. Penelitian bisnis, adalah penelitian yg dilaksanakan dalam bidang
bisnis, seperti:
akunting, misal: prosedur, praktek, dan sistem pengendalian
anggaran; metode pembiayaan inventory; depresiasi; dsb
keuangan, misal: operasi lembaga keuangan; rasio-rasio
keuangan; merger dan akuisisi; dsb
manajemen, misal: sikap dan prilaku karyawan; manajemen SDM;
manajemen produksi/operasi; perumusan strategi; sistem
informasi; dsb
pemasaran, misal: citra produk; periklanan; distribusi; penentuan
harga; preferensi konsumen; pengembangan produk baru; dsb
b. Penelitian komunikasi, adalah penelitian yg dilaksanakan dlm bid.
Komunikasi, seperti: komunikasi massa, komunikasi bisnis,
kehumasan.
c. Penelitian hukum, adalah penelitian yg dilaksanakan dlm bid.
Hukum, seperti: hukum perdata, hukum pidana, hukum
tatanegara, hukum internasional.
d. Penelitian pertanian, adalah penelitan yg dilaksanakan dalam bid.
Pertanian, seperti: agribisnis, budi daya tanaman, hama tanaman.
e. Penelitian ekonomi, adalah penelitian yg dilaksanakan dalam
bidang ekonomi, seperti: ekonomi mikro, ekonomi makro,
ekonomi pembangunan.
f. dll
KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN
„ KONSEP, adalah istilah, terdiri dari satu kata atau lebih
yg menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu
ide (gagasan) tertentu. Ada yg menyebutnya sebagai
persepsi (mental image). Atau abstraksi yg dibentuk
dengan men-generalisasi hal-hal khusus. Contoh:
volume, warna, belajar.
„ KONSTRUK, adalah konsep yg dapat diukur dan diamati.
Menjadikan konsep yg abstrak menjadi konstruk yg
dapat diukur disebut operasionalisasi. Contoh:
kesejahteraan sebagai konstruk adalah jumlah usia
seseorang; lapar sebagai konstruk adalah perasaan sakit
setelah tidak makan selama 24 jam.
„ VARIABEL, adalah konstruk yg sifat-sifatnya sudah diberi
nilai-nilai dalam bentuk bilangan, atau konsep yg
mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu rangkaian
kesatuan. Nilai suatu variabel dapat dinyatakan dengan
angka atau kata-kata. Contoh: umur, prodksi, jenis
kelamin.
Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
berdasarkan kriteria yg menyertainya:
1. Berdasarkan hubungannya:
a. Variabel bebas, adalah variabel yg mempengaruhi atau menjadi
penyebab bagi variabel lain
b. Variabel terikat, adalah variabel yg dipengaruhi atau disebabkan
oleh variabel lain. Suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi
variabel bebas dan variabel terikat.
c. Variabel moderator, adalah variabel yang mempengaruhi, dalam
hal ini memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tidak bebas.
d. Variabel intervening, adalah variabel yg secara teoritis
mempengaruhi, dalam hal ini memperlemah atau memperkuat
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, tetapi tidak
dapat diukur atau diamati.
e. Variabel kontrol, adalah variabel yg dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Variabel ini biasanya digunakan apabila penelitiannya adalah
penelitian yg bersifat membandingkan.
Contoh:
a. Seleksi tenaga kerja dan prestasi kerja
Variabel bebas : seleksi tenaga kerja
Variabel terikat : prestasi kerja
b. Inflasi dan harga saham
Variabel bebas : inflasi
Variabel terikat : harga saham
c. Perbandingan ketrampilan kerja dengan metode
demonstrasi dan metode ceramah antara karyawan
laki-laki dan wanita divisi IX PT. Maju Mundur
Banjarmasin.
Variabel bebas : metode demonstrasi dan ceramah
Variabel terikat : ketrampilan kerja
Variabel moderator : karyawan laki-laki dan wanita
d.Pemberlakuan empat hari kerja dalam
seminggu cenderung meningkatkan
produktivitas kerja melalui peningkatan
kepuasan kerja.
Variabel bebas: empat hari kerja dalam
seminggu
Variabel terikat: produktivitas kerja
Variabel intervening: kepuasan kerja
2. Berdasarkan sifat nilainya:
a. Variabel kategorik / diskrit, adalah
variabel yg dibagi menjadi golongan-
golongan atau ketegori-kategori dengan
ciri-ciri tertentu untuk setiap golongan
atau kategori.
b. Variabel Kontinyu, adalah variabel yg
dapat mengambil nilai pecahan,
sehingga antara dua nilai bulat yang
berdekatan tidak terputus tetapi masih
ada nilai-nilai lain secara bersambung.
3. Berdasarkan dapat tidaknya dimanipulasi:
a. Variabel aktif (variabel nonsubjek),
adalah variabel yg dapat dimanipulasi
(dikendalikan), seperti temperatur
ruangan, dll.
b. Variabel atribut (variabel subjek), adalah
variabel yg tidak dapat dimanipulasi
(dikendalikan) oleh peneliti, seperti
umur, tingkat kecerdasan, status sosial,
dll.
„ HIPOTESIS, adalah proposisi yg masih
bersifat sementara dan masih harus diuji
kebenarannya. Proposisi adalah penyataan
tentan suatu konsep.
„ PENGUKURAN, adalah penggunaan aturan
untuk menetapkan bilangan pada obyek
atau peristiwa.
Metode penelitian ilmiah merupakan salah satu alat pendekatan ilmiah
yang digunakan untuk mencari kebenaran atau untuk menemukan suatu
pengetahuan yang baru, menguji teori atau untuk menjawab suatu
pertanyaan, atau untuk mencari pemecahan suatu masalah yang
dihadapi.

Kriteria metode ilmiah:


1. Berdasarkan fakta atau empiris
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisis
4. Menggunakan hipotesa
5. Menggunakan ukuran objektif
6. Menggunakan kuantifikasi
Ciri-ciri pelaksanaan metode ilmiah:

¾ Harus sistematis dengan aturan-aturan


tertentu dalam langkah-langkah dan
prosedurnya.
¾ Harus teliti dan hati-hati.
¾ Harus bersikap skeptis.
¾ Langkah-langkah yang diambil harus logis
dan objektif.
PROPOSAL

to propose = mengusulkan
to intend to = maksud atau rencana
Proposal penelitian merupakan rumusan pernyataan
dari calon peneliti mengenai apa yang ingin
diketahuinya, apa yang akan dikerjakannya
sehubungan dengan yang ingin diketahuinya
tersebut, dan informasi-informasi lain sehubungan
dengan apa yang ingin diketahui dan yang akan
dikerjakan tersebut.
Judul Penelitian
9 Singkat tetapi jelas menggambarkan maksud dan tujuan yang hendak dilaksanakan
9 Dalam merumuskan judul, hendaknya diperhatikan bahwa judul tersebut
mencerminkan tema pokok dari penelitian yang diusulkan
9 Tema yang baik harus mampu mempengaruhi, menarik, dan memberi kesan pokok
kepada pembaca, akan keseluruhan tulisan usulan penelitian.

Dalam sebuah rumusan judul penelitian diharapkan mencakup unsur-unsur:


ƒ Sifat dan jenis penelitian
ƒ Obyek yang diteliti
ƒ Subyek penelitian
ƒ Lokasi / daerah penelitian
ƒ Tahun / waktu terjadinya peristiwa

Contoh: Pengaruh Usia, Upah, Hubungan Manusia dan Masa Kerja terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Non Pimpinan di Pusat perbelanjaan Swalayan Matahari
Departemen Store Banjarmasin
Pengaruh: sifat dan jenis penelitian
Usia, upah, hub. Manusia, masa kerja, kepuasan kerja: obyek penelitian
Karyawan non pimpinan: subyek penelitian
Pusat perbelanjaan swalayan Matahari Departemen Store Banjarmasin: lokasi
penelitian
PENDAHULUAN
ƒ Menjelaskan latar belakang mengapa penelitian
dengan judul tersebut hendak dilakukan

ƒ Berfungsi mengantarkan kepada pembaca,


alasan keinginan untuk mengetahui, memahami,
dan menjelaskan dunia fakta atau fenomena
melalui prosedur ilmiah

ƒ Mampu mengantarkan pembaca untuk bisa


mengerti dan meyakini bahwa permasalahan
(yang akan ditulis pada bab berikut) memang
benar
PERUMUSAN MASALAH
• Penetapan masalah (problem statement) dilengkapi dengan
informasi yang cukup untuk menjelaskan/meyakinkan akan
pentingnya penelitian itu dilakukan

• Penetapan masalah yang tidak mampu untuk


mengusulkan/merumuskan usulan hipotesa yang akan diuji,
berarti peneliti belum cukup memformulasikan masalah yang
akan diteliti

• Ada banyak masalah, tetapi peneliti harus mampu merumuskan


masalah yang ingin dipecahkan melalui penelitian (researchable
problems) yang relevan dan terkelola (relevant and manageable)
IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Sumber masalah sangat beragam, antara lain:
¾ Observasi kehidupan sehari-hari
¾ Permasalahan yang dihadapi suatu lembaga
¾ Permasalahan yang dimunculkan oleh peneliti
lain atau suatu perdebatan ilmiah.

Rumusan masalah adalah suatu rumusan secara


konkrit masalah yang ada dalam bentuk
pertanyaan yang kebenarannya dipertanyakan.
Beberapa persyaratan bagi suatu perumusan
masalah yang produktif diantaranya:
1. Masalah harus mempunyai nilai riset. Permasalahan yang
dirumuskan harus layak untuk diadakan riset.
2. Rumusan suatu masalah harus mempertanyakan kaitan
hubungan antara dua atau lebih variabel. Apakah X mempunyai
hubungan sebab akibat dengan Y; apakah kaitan hubungan X
dan Y.
3. Rumusan masalah harus dapat diuji. Hal ini berarti tidak saja
hubungan yang dinyatakan oleh rumusan harus dijabarkan
secara jelas, tetapi juga keterhubungan di atas harus dinyatakan
oleh variabel-variabel yang dapat diukur.
4. Rumusan masalah harus fisibilitas. Harus ada metoda yang
sesuai untuk meneliti masalah yang dirumuskan dan ada orang
yang dapat menggunakan metode tersebut.
5. Permasalahan yang hendak diteliti harus sepadan dengan
kualifikasi dari peneliti.
TUJUAN dan MANFAAT PENELITIAN

‰ Tujuan penelitian sebenarnya adalah untuk menjawab


pertanyaan tentang sumbangan apa yang dapat dicapai
dari pengujian hipotesa yang merupakan bagian dari
kerangka teoritis studi, yakni hakekat empiris dari
fenomena yang diteliti. Atau dengan perkataan lain, apa
yang kita dapat apabila keluar dari masalah yang diteliti

‰ Manfaat penelitian adalah merupakan jawaban tentang


pertanyaan sumbangan penelitian terhadap
pengembangan ilmu dan teknologi, pemecahan
persoalan pembangunan dan/atau pengembangan
kelembagaan. Rumuskan pula manfaat yang diperoleh
oleh pemrakarsa (sponsor) penelitian sesuai dengan
tujuan yang mereka kehendaki.
TINJAUAN PUSTAKA

ƒ Berikan perhatian utama terhadap bahan


kepustakaan yang menunjang penelitian,
pustaka yang relevan, mutakhir dan hasil
penelitian (buku-buku teks)

ƒ Bahan pustaka yang berkaitan dengan


masalah yang diajukan dan menolong dalam
perumusan hipotesa, serta yang mengarahkan
pendekatan/metode penelitian.
HIPOTESA
 Rumuskan dengan singkat dan jelas pernyataan yang
berbentuk hipotesa yang akan diuji

 Hipotesa merupakan jawaban atau dalil tentatif (tentative


prepositions) yang berhubungan dengan masalah

 Pengujian hipotesa akan sangat menolong dalam


memfokuskan permasalahan, mengarahkan jumlah dan
macam data yang hendak dikumpulkan, metode penelitian /
pengumpulan data dan metode analisis

 Hipotesa merupakan kemungkinan jawaban dari


permasalahan penelitian, yang merupakan dugaan si peneliti
dan/atau yang diturunkan (derived) dari teori yang ada
(hypothetic-deductive method)
METODE PENELITIAN

„ Berupa uraian bagaimana data yang


diperlukan untuk menguji hipotesa
dan menjawab masalah yang
dikumpulkan dari sumber-sumber
yang telah ada yang meliputi: disain
penelitian, cara pengambilan dan
besarnya contoh, teknik
pengumpulan data, dan cara analisis
data, serta lokasi dan jadwal
penelitian
POPULASI DAN SAMPLE
POPULASI adalah kumpulan dari seluruh elemen atau individu-individu yang merupakan
sumber informasi dalam suatu riset.

POPULASI TARGET POPULASI CONTOH


Merupakan sumber informasi representatif yang Merupakan suatu contoh yang benar-benar
diinginkan diambil sebagaimana ditentukan oleh
kerangka contoh (sampling frame).

Kerangka contoh adalah suatu daftar dari unit-


unit contoh yang merupakan representasi
dari suatu populasi.

1. KRITERIA PEMILIHAN METODE DAN UKURAN CONTOH:


Dapat menghasilkan “gambaran” yang dapat dipercaya dari seluruh populasi
yang diteliti.
Dapat menentukan “presisi” dari hasil riset.
Prosedurnya “sederhana” sehingga mudah dilaksanakan.
Dapat memberikan “keterangan” sebanyak mungkin dengan biaya tertentu.
Merupakan “penghematan” dalam waktu, tenaga, dan biaya.
BEBERAPA METODE PENGAMBILAN CONTOH
SIMPLE RANDOM SAMPLING:
proses pemilihan suatu contoh dari semua unit contoh, dimana setiap unit
contoh dalam kerangka contoh mempunyai kesempatan yang sama
untuk dipilih.
Kelebihan :
• Nilai tengah contoh adalah penduga tidak bias dari nilai tengah populasi.
• Metode pendugaan sederhana dan mudah.

Kekurangan :
• Contoh yang terpilih dapat tersebar luas sehingga biaya transportasi
tinggi.
• Kerangka atau daftar populasi diperlukan.
• Contoh yang terpilih bisa tidak tipikal populasi.

Penggunaan :
• Jika populasi tidak menyebar dalam area yang luas.
• Jika populasi lebih kurang seragam dengan ciri-ciri yang diteliti.
SYSTEMATIC SAMPLING :
metode pemilihan contoh, dimana hanya contoh pertama saja yang dipilih secara acak
(random start), sedang contoh selanjutnya dipilih secara sistematis menurut suatu
pola tertentu. Metode ini dapat digunakan pada dua keadaan berikut: (1) apabila
nama atau identifikasi dari unit-unit elementer dalam populasi terdapat dalam
suatu daftar sehingga dapat diberi nomor urut; (2) apabila populasi mempunyai
pola berurutan, seperti blok-blok dalam kota atau rumah-rumah pada suatu jalan.
Blok-blok dalam kota dan rumah-rumah pada suatu jalan dapat diberi nomor urut.

Kelebihan :
• Penarikan contoh dan pelaksanaan di lapangan mudah.
• Jika contoh menyebar rata dalam populasi, presisi yang dihasilkan lebih baik dari
contoh acak sederhana.

Kekurangan :
• Contoh sistematis menghasilkan presisi yang buruk apabila terdapat ulangan-
ulangan yang teratur dalam populasi.
• Kerangka atau daftar populasi diperlukan.

Penggunaan :
• Jika urutan dari populasi tersusun secara acak.
• Jika terdapat pengelompokan (stratifikasi) yang kecil dan dapat diabaikan.
• Jika dilakukan stratifikasi awal, memerlukan data yang sangat banyak.
STRATIFIED RANDOM SAMPLING :
metode pemilihan contoh yang dilakukan pada keadaan di mana populasi terdiri dari unit-
unit elementer yang tidak seragam dalam hubungannya dengan ciri-ciri atau
variabel yang akan diteliti, jadi populasi dibagi dalam lapisan-lapisan (strata) yang
lebih kurang seragam sebelum pemilihan contoh dilakukan.
Syarat yg harus dipenuhi: (1) Harus ada kriteria yang digunakan sebagai
dasar stratifikasi populasi. Kriteria yang terbaik sebagai dasar stratifikasi adalah
variabel yang akan diteliti; (2) Harus ada informasi pendahuluan dari populasi
mengenai kriteria yang dipergunakan untuk menstratifikasi; (3) Harus diketahui
dengan tepat jumlah unit-unit elementer dari tiap lapisan dalam populasi.

Kelebihan :
• Stratifikasi dapat meningkatkan presisi nilai-nilai dugaan dari ciri-ciri populasi yang
diukur.
• Secara administratif mudah.

Kekurangan :
• Daftar dari populasi untuk setiap strata diperlukan
• Biaya transportasi tinggi, jika populasi menyebar pada suatu area yang luas.

Penggunaan :
• Jika populasi dengan ciri-ciri yang ingin diteliti mengelompok pada tempat-tempat
tertentu.
• Jika diinginkan suatu tingkat presisi yang tinggi untuk bagian tertentu dari
populasi.
CLUSTER SAMPLING :
metode pemilihan suatu contoh dari kelompok-kelompok (clusters) dengan jumlah unit-
unit elementer yang lebih kecil. Cluster terbentuk dari unit-unit elementer yang
tidak seragam, yang berbeda dengan unit-unit elementer dalam strata sehingga
tiap cluster terdiri dari unit-unit yang tidak seragam menyerupai populasi sendiri.

Kelebihan :
1. Daftar dari populasi tidak diperlukan sehingga biaya dapat ditekan.
2. Biaya transportasi juga berkurang.

Kekurangan :
1. Biaya dan masalah dalam analisis statistika lebih besar.
2. Prosedur pendugaan sulit.

Penggunaan :
1. Jika biaya pengambilan contoh per elemen dengan stratifikasi dapat
mengkompensasi keburukan-keburukannya dibandingkan dengan pemilihan
contoh individual.
2. Jika populasi dapat dibagi-bagi dalam cluster, dimana individu elemen-elemen
populasi diketahui memiliki ciri-ciri yang berbeda.
MULTISTAGE SAMPLING :
proses pemilihan contoh yang dilakukan dengan dua atau lebih tahap
pemilihan. Populasi dibagi-bagi dalam berbagai tingkat kelompok-
kelompok dan dari kelompok-kelompok itulah contoh akan diambil.

Kelebihan :
1. Biaya transportasi dapat dikurangi.
2. Biaya untuk membuat daftar juga dapat dikurangi.

Kekurangan :
1. Prosedur pendugaan sulit, bila ukuran unit contoh tingkat pertama tidak
sama.
2. Prosedur pengambilan contoh memerlukan perencanaan yang lebih
besar sebelum pemilihan contoh dilaksanakan.

Penggunaan :
1. Jika daftar populasi tidak tersedia.
2. Jika populasi tersebar pada area yang luas.
PROBABILITY SAMPLING
Adalah metode sampling yang memberi kemungkinan yang
sama bagi setiap unsur dalam populasi untuk dipilih.
Diantaranya:
1. Sampling acak sederhana (simple random sampling)
2. Sampling acak secara proporsional menurut stratifikasi
(proportionate stratified random sampling)
3. Sampling acak secara tak proporsional menrut
stratifikasi (disproportionate stratified random
sampling)
4. Sampling menurut daerah atau pengelompokan (area
atau cluster sampling)
NONPROPABILITY SAMPLING
Pengambilan contoh tanpa menggunakan metode acak yang memberikan
kemungkinan yang sama bagi setiap unsur dalam populasi untuk dipilih
sehingga dapat diambil kesimpulan atau generalisasi yang berlaku bagi
keseluruhan. Dilakukan misalnya untuk sekadar menguji reliabilitas alat
pengukur tertentu.

Diantaranya:
1. Sampling sistematis : memilih sampel dari suatu daftar menurut urutan
tertentu.
2. Sampling kuota : memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam
jumlah atau kuota yang diinginkan.
3. Sampling aksidental
4. Purposive sampling : mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh
peneliti menurut ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel itu.
5. Saturation sampling : sampling dapat dikatakan jenuh (saturation) jika
seluruh populasi dijadikan sampel.
6. Snowball sampling : metode sampling ini dimulai dengan kelompok-
kelompok kecil yang diminta untuk menunjukkan kawan masing-masing.
Kemudian kawan-kawan itu diminta pula menunjukkan kawannya masing-
masing, dan seterusnya sehingga kelompok itu bertambah besar
bagaikan bola salju (snowball) yang kian bertambah besar bila meluncur
dari puncak bukit ke bawah.
• Pengajuan proposal dilakukan di awal
semester pada saat memprogram skripsi
di KRS
• Syarat:
9telah menempuh 111 SKS
9telah lulus MK Metode Penelitian
• Proposal Skripsi diserahkan sebelum
tanggal 5 setiap bulannya, dan keputusan
Pembimbingnya diambil setelah tanggal
10 dalam setiap bulannya.
• Batas pembuatan skripsi adalah 1
semester terhitung mulai awal semester
yang bersangkutan (pemograman skripsi
pada KRS)
• Penyelesaian skripsi yang lebih dari 1
semester akan mendapat sanksi 50%
biaya bimbingan (tujuannya agar
mahasiswa bisa selesai tepat waktu)

You might also like