You are on page 1of 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri. Manusia saling membutuhkan satu dengan yang lain.
Kebutuhan hidup manusia bermacam-macam. Di antaranya
kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian atau sandang, makanan,
kesehatan, pendidikan, sarana transportasi, telekomunikasi, dan
hiburan. Untuk memenuhi semua kebutuhannya itu, manusia harus
bekerja. Indonesia memiliki kenampakan alam yang berbeda. Ada
dataran rendah, dataran tinggi atau pantai. Kondisi alam yang
beraneka ragam menyebabkan lapangan kerja beraneka ragam
pula, sesuai dengan kondisi alam atau keadaan suatu daerah. Untuk
memenuhi segala kebutuhannya, manusia harus bekerja. Manusia
bekerja sesuai dengan kondisi wilayah tempat tinggalnya,
pendidikan maupun sesuai dengan bakat ketrampilannya. Kegiatan
bekerja tersebut membentuk suatu usaha perekonomian yang
berjalan di masyarakat.
Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang
ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Produksi
adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan
menambah nilai kegunaan/manfaat suatu barang. Distribusi tidak
hanya menyalurkan barang, tetapi mempunyai pengertian yang
lebih luas. Distribusi antara lain meliputi perdagangan,
pengangkutan, penggudangan, dan penanggungan risiko sampai
barang/jasa diterima oleh konsumen dalam keadaan baik. Ketiga
kegiatan tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling
berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Jika salah satu saja
terdapat suatu masalah, maka dalam kegiatan ekonomi akan
menemui suatu ketimpangan.

1
Indonesia menganut sistem ekonomi campuran dan lebih
dikenal dengan system ekonomi pancasila. Swasta dan pemerintah
sama-sama mengambil separuh bagian dari kegiatan perekonomian
di Indonesia.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, kita juga perlu untuk
memahami lebih spesifik lagi mengenai kegiatan ekonomi, peran
kita sebagai pelaku ekonomi serta interaksinya. Dan yang tidak
luput adalah sistem dari perekonomian negara kita sendiri.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi?
2. Apa yang dimaksud dengan konsumsi?
3. Apa yang dimaksud dengan produksi?
4. Apa yang dimaksud dengan distribusi?
5. Bagaimana perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan
ekonomi?
6. Siapa saja yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi dan bagaimana
interaksinya?
7. Bagaimanakah peran konsumen dan produsen dalam kegiatan
ekonomi?
8. Bagaimanakah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi?
9. Apa sistem ekonomi yang dianut Indonesia?
10. Apa saja jenis usaha dalam kegiatan ekonomi di Indonesia?
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsumsi
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan produksi
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan distribusi
5. Untuk mengetahui perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan
ekonomi
6. Untuk mengetahui siapa saja yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi
dan bagaimana interaksinya

2
7. Untuk mengetahui peran konsumen dan produsen dalam kegiatan
ekonomi
8. Untuk mengetahui peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
9. Untuk mengetahui sistem ekonomi yang dianut Indonesia
10. Untuk mengetahui jenis usaha dalam kegiatan ekonomi di Indonesia
1.4 Manfaat penulisan
1. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai kegiatan
ekonomi
2. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai konsumsi
3. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai produksi
4. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai distribusi
5. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai perilaku
konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi
6. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai siapa saja yang
menjadi pelaku kegiatan ekonomi dan bagaimana interaksinya
7. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai peran
konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi
8. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai peran pelaku
ekonomi dalam kegiatan ekonomi
9. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai sistem ekonomi
yang dianut Indonesia
10. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai jenis usaha
dalam kegiatan ekonomi di Indonesia

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kegiatan Ekonomi


Kegiatan ekonomi adalah suatu aktivitas yang dilakukan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.2 Konsumsi

Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang ditujukan langsung


untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk
memenuhi kebutuhan hidup secara langsung. Hal tersebut berarti, bahwa
penggunaan barang di luar tujuan tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai
kegiatan konsumsi. Ciri kegiatan konsumsi sebagai berikut

barang yang digunakan dalam kegiatan konsumsi


merupakan barang konsums
ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan
barang yang dipergunakan akan habis atau
berkurang

Misalnya, mobil dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi


kebutuhan hidup pemiliknya atau disewakan kepada orang lain. Apabila
digunakan sendiri oleh pemiliknya, kendaraan itu merupakan barang
konsumsi, kalau dissewakan berarti kendaraan itu bukan merupakan barang
konsumsi. Terdapat empat tujuan kegiatan konsumsi yaitu:

mengurangi nilai guna barang atau jasa secara


bertahap
menghabiskan nilai guna barang sekaligus
memuaskan kebutuhan secarana fisik
memuaskan kebutuhan rohani

Konsumsi juga mempunyai pengertian kegiatan mengurangi atau


menghabiskan nilai guna/manfaat suatu barang atau jasa. Nilai atau kegunaan
adalah kemampuan suatu benda atau jasa untuk digunakan sebagai alat

4
pemuas kebutuhan. Kegunaan memiliki beberapa macam kegunaan yang
meliputi:

a. Kegunaan dasar atau elementary utility, yaitu kegunaan bahan


dasar yang diolah menjadi barang setengah jadi atau barang
jadi. Misalnya getah karet akan bernilai guna tinggi jika telah
menjadi ban kendaraan.
b. Kegunaan bentuk atau form utility, yaitu kegunaan suatu
barang yang diperoleh setelah terjadi perubahan bentuk.
Misalnya batu kali dipahat menjadi arca dan kayu gelondongan
dibentuk menjadi rak buku.
c. Kegunaan tempat atau place utility, yaitu kegunaan barang
setelah berpindah tempat. Misalnya pasir di sungai dibawa ke
rumah penduduk sebagai bahan bangunan.
d. Kegunaan waktu atau time utility, yaitu kegunaan barang yang
bermanfaat pada waktu tertentu. Misalnya jas hujan bermanfaat
jika cuaca sedang hujan dan kipas angin digunakan saat hawa
sedang panas.
e. Kegunaan kepemilikan atau ownership utility, yaitu kegunaan
barang berpindah kepemilikan kepada orang lain. Misalnya alat
pertanian memiliki nilai guna jika dimiliki petani.
f. Kegunaan pelayanan atau service utility, yaitu kegunaan barang
yang disertai dengan layanan atau jasa tertentu. Misalnya radio
berguna bagi pendengarnya jika ada layanan siaran radio.

Selanjutnya, nilai barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua


macam nilai:

1. Nilai pakai
Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang dan jasa untuk
digunakan oleh konsumen. Nilai pakai terbagi atas:
- Nilai pakai subjektif, yaitu nilai barang atau jasa yang
ditinjau dari penggunaan barang atau jasa atau nilai yang
diberikan terhadap suatu barang oleh seseorang karena

5
dapat memenuhi kebutuhannya. Misalnya perlengkapan
medis bagi tenaga kesehatan memiliki nilai tinggi, tetapi
memiliki nilai rendah bagi pendidik.
- Nilai pakai objektif adalah nilai barang atau jasa yang
ditinjau dari barang atau jasa tersebut atau nilai atas suatu
barang karena mampu memenuhi kebutuhan setiap orang.
Misalnya jasa arsitek memiliki nilai yang sama, yaitu
memberikan jasa rancangan bangunan.
2. Nilai tukar
Nilai tukar menunjukkan kemampuan suatu barang untu
ditukarkan dengn barang lain atau sejumlah uang. Nilai tukar
terbagi atas:
- Nilai tukar subjektif, adalah nilai tukar barang dapat dilihat
dari sudut pandang pemiliknya atau orang yang
menukarkannya dan bersifat individual. Misalnya seorang
pelukis tidak akan menukarkan cat minyak dengan cat air,
walaupun kedua barang tersebut memiliki nilai guna yang
sama.
- Nilai tukar objektif, adalah nilai tukar barang dapat
ditukarkan dengan barang lain (biasa disebut harga).
Misalnya intan memiliki nilai tinggi sehingga intan
memiliki harga tinggi di setiap tempat. Contoh lainnya jasa
seorang petani penggarap sawah yang ditukar dengan
seperempat hasil panen sawah garapannya.
3. Teori Nilai Tukar Objektif
Nilai tukar objektif menurut beberapa pandangan teori nilai
dinyatakan sebagai berikut
a. Teori Nilai Biaya (Adam Smith)
Teori ini menekankan besarnya nilai suatu benda
ditentukan oleh jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi barang/jasa tersebut.

6
b. Teori Nilai Biaya Produksi Tenaga Kerja (David Ricardo)
Teori ini lebih menekankan bahwa besarnya nilai suatu
barang sangat ditentukan oleh besarnya upah tenaga kerja
untuk memproduksi barang tersebut.
c. Teori Nilai Tenaga Kerja Masyarakat (Karl Marx)
Menurut teori ini nilai suatu barang ditentukan oleh
besarnya biaya rata-rata upah tenaga kerja masyarakat.
d. Teori Nilai Biaya Reproduksi (Carey)
Menurut teori ini nilai suatu barang berdasarkan biaya yang
dikeluarkan bila barang tersebut diproduksi kembali.
e. Teori Nilai Pasar (Humme dan Lock)
Berdasarkan teori ini besar kecilnya nilai suatu barang
sangat dipengaruhi oleh terbentuknya harga pasar.

Agar dapat melakukan konsumsi seseorang harus mempunyai barang atau


jasa untuk dikonsumsi yang dapat diperoleh dengan menggunakan alat tukar
berupa uang. Banyaknya barang yang dikonsumsi tergantung banyaknya
barang yang tersedia di masyarakat serta harga barang tersebut. Oleh karena
itu besarnya konsumsi seseorang akan dipengaruhi faktor-faktor sebagai
berikut:

- kemampuan masyarakat dalam menyediakan barang-barang


konsumsi
- besarnya penghasilan, khususnya yang tersedia untuk
dibelanjakan, dan
- tingkat harga barang-barang.

Di samping ketiga faktor tersebut, besarnya konsumsi seseorang juga


dipengaruhi oleh selera dan intensitas kebutuhannya terhadap barang yang
bersangkutan serta adanya barang substitusi. Semakin tinggi selera dan
intensitas kebutuhannya, akan cenderung semakin besar jumlah konsumsinya.
Sedangkan semakin banyak jumlah dan jenisnya barang substitusi akan
menyebabkan semakin berkurangnya jumlah konsumsi barang yang
disubstitusi. Besarnya konsumsi masyarakat (tingkat konsumsi masyarakat)

7
mencerminkan tingkat kemakmuran masyarakat tersebut, artinya makin tinggi
tingkat konsumsi masyarakat, berarti makin tinggi pula tingkat
kemakmurannya.

2.3 Produksi

Dalam pengertian sederhana, produksi berarti menghasilkan barang/jasa.


Menurut Ilmu Ekonomi, pengertian produksi adalah kegiatan menghasilkan
barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai kegunaan/manfaat suatu
barang.
Dari pengertian tersebut jelas bahwa kegiatan produksi
mempunyai tujuan yang meliputi:
menghasilkan barang atau jasa
meningkatkan nilai guna barang atau jasa
meningkatkan kemakmuran masyarakat
meningkatkan keuntungan
memperluas lapangan usaha
menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat
digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor
produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya
alam, tenaga kerja mansuia, modal dan kewirausahaan.
a. Sumber Daya Alam
Sumer daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di
alam, seperti tanah, barang tambang, dan lingkungan
alam. Sumber daya alam terdiri atas sumber daya alam
yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui. Kepemilikan sumber daya alam yang
digunakan untuk proses produksi akan menerima balas
jasa berupa sewa, misalnya sewa tanah.
b. Tenaga Kerja (Human Resources)
Tenaga kerja atau sumberdaya manusia adalah orang
yang mampu mengerjakan suatu pekerjaan dalam

8
proses produksi. Tenaga kerja menerima balas jasa
berupa upah atau gaji, honor, dan insentif. Tenaga kerja
dapat dibedakan menurut kualitasnya sebagai berikut:
- Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu tenaga
kerja yang memerlukan pendidikan sesuai keahlian
di bidang pekerjaannya. Contohnya dokter, perawat,
pengacara, akuntan, dan peneliti.
- Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu tenaga
kerja yang memiliki keterampilan tertentu
dibidangnya. Tenaga kerja ini memerlukan latihan
sebelum memasuki pekerjaan. Contohnya sopir,
juru ketik, montir, juru masak, dan pemahat.
- Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
(unskilled labour), yaitu tenaga kerja yang tidak
memerlukan pendidikan atau latihan untuk
melaksanakan proses produksi. Contohnya petugas
kebersihan, buruh bangunan, dan pesuruh.
c. Modal (Capital)
Modal adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
proses produksi guna menambah kekayaan. Modal
dapat berupa uang (money capital) dan barang modal
(capital goods). Pemilik modal menerima balas jasa
berupa bunga modal. Modal dapat dikelompokkan
sebagai berikut.
- Modal menurut sifatnya
Modal tetap (fixed capital) adalah modal yang
digunakan untuk proses produksi dalam jangka
panjang atau lebih dari satu kali proses produksi.
Misalnya tanah, gedung, mesin, computer, dan
kendaraan. Modal lancar (variable capital) adalah
modal yang habis dalam satu kali proses produksi.

9
Misalnya bahan mentah atau bahan baku dan bahan
bakar.
- Modal menurut bentuknya
Modal konkret adalah modal berupa benda yang
digunakan dalam proses produksi. Misalnya barang
modal, deposito, dan uang. Modal abstrak adalah
modal yang tidak terwujud benda, tetapi hasilnya
dapat dirasakan. Misalnya hak paten, merk dagang,
goodwill (nama baik perusahaan), dan izin usaha.
- Modal menurut sumbernya
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari
kekayaan atau investasi pemilik perusahaan.
Misalnya saham pemilik, simpanan pokok,
simpanan wajib, dan laba ditahan. Modal pinjaman
adalah modal yang berasal dari pihak lain berupa
pinjaman. Misalnya utang dagang, gaji yang belum
dibayar, utang pajak, utang jangka panjang, dan
hipotek.
d. Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam
mengombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja,
dan modal sehingga proses produksi berlangsung
efisien. Balas jasa yang diterima wirausaha berupa
laba/rugi, gaji, atau bunga modal. Wirausaha dalam
mengelola usaha harus memiliki keahlian sebagai
berikut.
- Managerial skill, yaitu kemampuan
mengorganisasikan faktor-faktor produksi agar
mencapai tujuan.
- Technical skill, yaitu keahlian teknis dalam
melaksanakan proses produksi secara baik.

10
- Organizational skills, yaitu keahlian memimpin
berbagai bidang usaha, baik internal perusahaan
maupun organisasi di bidang lain.
Bidang dan tahap produksi, meliputi:
a. Bidang-bidang Produksi
Berdasarkan pengertian produksi, kegiatan yang
dilakukan bidang produksi sangat luas. Bidang produksi
dikelompokkan berdasarkan kegunaan (utility) yang
dihasilkan meliputi:
1) Bidang Ekstraktif adalah produksi yang
bergerak dalam bidang pengumpulan kekayaan
alam, yang telah tersedia tanpa merubah sifat.
Contoh: pertambangan, pengambilan pasir di
sungai, penebangan kayu di hutan dan
penangkapan ikan laut.
2) Bidang Agraris adalah produksi yang bergerak
dalam bidang pengolahan alam (tumbuhan dan
hewan) untuk menghasilkan barang baru.
Contoh: pertanian, perkebunan, peternakan dan
perikanan darat.
3) Bidang Industri dan Kerajinan adalah produksi
yang bergerak dalam bidang pengolahan suatu
bahan menjadi bentuk bahan/barang lain.
Contoh: pabrik pengolahan kayu, pabrik
pengolahan hasil laut dan lain-lain.
4) Bidang Perdagangan adalah produksi yang
bergerak di bidang jual-beli barang hingga
terjadi perpindahan hak milik barang tersebut.
Contoh: pedagang keliling, toko swalayan,
Agen, grosir, eksport-import.
5) Bidang Jasa adalah produksi yang bergerak di
bidang pelayanan jasa.

11
Contoh: usaha angkutan, perhotelan, perbankan,
asuransi, salon dan lain-lain.
b. Tahap Produksi
Bidang produksi terbagi atas bidang agraris, ekstraktif,
industri, perdagangan dan jasa. Bidang produksi
tersebut jika diklasifikasikan menurut tahap produksi
dibagi atas tahapan produksi primer, sekunder dan
tertier. Ada pun pengklasifikasian bidang
produksi berdasarkan tahapan produksi sebagai berikut:
1) Tahapan produksi primer, yang menghasilkan
kegunaan dasar meliputi bidang produksi
ekstraktif dan agraris.
2) Tahapan produksi sekunder, yang menghasilkan
kegunaan bentuk meliputi bidang produksi
industri dan kerajinan.
3) Tahapan produksi tertier, yang menghasilkan
berbagai kegunaan (utility) meliputi bidang
perdagangan dan jasa.
Di dalam proses produksi, faktor produksi
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produk
yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari
proses produksi sangat tergantung dari faktor produksi
sebagai input (masukan) dalam proses produksi tersebut.
Hubungan antara faktor produksi dan produk dalam proses
produksi itu dapat digambarkan sebagai berikut:

INPUT PROSES OUTPUT


(Faktor Produksi) PRODUKSI (Produksi)

Bagan di atas menunjukkan bahwa suatu produk


tergantung dari proses produksi yang dilaksanakan.
Sedangkan proses produksi tergantung pula dari faktor

12
produksi yang masuk ke dalamnya. Hal ini berarti nilai
produk yang dihasilkan tersebut tergantung dari nilai faktor
produksi yang dikorbankan dalam proses produksinya.
Keterkaitan antara nilai produk (output) dengan nilai faktor
produksi (input) dalam proses produksi itu disebut fungsi
produksi.
Perluasan produksi mengandung arti memperluas
dan meningkatkan produksi dengan maksud untuk
meningkatkan produk baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Peningkatan produk secara kuantitatif dapat
berarti peningkatan jumlah produk, sedangkan peningkatan
kualitatif dapat berarti peningkatan jenis dan mutu produk.
Mengapa produksi perlu diperluas? Ada beberapa alasan
perlunya perluasan produksi, di antaranya:
1. Adanya penambahan kebutuhan manusia baik secara
jumlah dan kualitas.
2. Adanya barang yang mulai rusak, aus ataupun musnah.
3. Adanya keinginan manusia untuk meningkatkan
kemakmuran dan taraf hidupnya.
Perluasan produksi dapat dilakukan dengan cara:
a. Ekstensifikasi, artinya perluasan produksi dengan cara
menambah faktor-faktor atau unit produksi baru. Di
bidang pertanian misalnya menambah areal pertanian,
di bidang industri menambah tenaga kerja, mesin-
mesin.
b. Intensifikasi, artinya perluasan produksi yang dilakukan
dengan cara meningkatkan produktivitas (kemampuan
menghasilkan) dari faktor produksi yang ada pada tiap
unit produksi. Di bidang pertanian misalnya dengan
pemupukan, pengairan yang lebih intensif. Di bidang
industri misalnya dengan pembagian kerja (spesialisasi
kerja), peningkatan kemampuan dan keahlian kerja.

13
c. Diversifikasi, artinya meningkatkan jenis dan macam
produksi yang dihasilkan. Di bidang pertanian seperti
tumpang sari.
Perluasan produksi yang dilakukan dalam suatu bidang
produksi dibatasi dengan berlakunya hukum pertambahan
hasil yang semakin menurun (The Law of Diminishing
Returns). Hukum ini dikemukakan oleh David Ricardo.
Pada dasarnya hukum ini menjelaskan bahwa di bidang
pertanian, penambahan tenaga kerja pada sebidang tanah
mula-mula akan memberikan tambahan hasil yang semakin
meningkat, tetapi setelah mencapai titik tertentu
pertambahan tenaga kerja lagi memberikan tambahan
semakin berkurang. Untuk memahami hukum yang
dikemukakan David Ricardo dapat dibaca contoh berikut.

“Sebidang tanah yang diolah 1 tenaga kerja dan satuan


modal lainnya menghasilkan 10 kwintal beras. Selanjutnya
dapat dilihat melalui tabel”

14
Tabel di atas menunjukkan bahwa penambahan
tenaga dari 2 hingga penambahan 3 memberikan tambahan
hasil yang semakin meningkat. Pada penambahan tenaga
kerja dari 4 sampai selanjutnya mulai mengalami
penurunan, dan hukum penambahan hasil yang makin
menurun berlaku pada penambahan tenaga kerja ke 4.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan kurva yang

menggambarkan hubungan antara satuan tenaga dan modal


dengan tambahan hasil.

Jika penambahan tenaga kerja sudah memberikan


tambahan hasil yang menurun, sebaiknya perluasan
produksi dengan menambah tenaga kerja dihentikan.
Perluasan produksi dilakukan dengan cara lain seperti
penggunaan teknologi, di bidang pertanian menggunakan

15
bibit unggul dan pemupukan. Dengan cara demikian
penambahan faktor produksi akan mempertahan
peningkatan jumlah produksi, dengan demikian hukum
tambahan hasil yang menurun tidak berlaku.

2.4 Distribusi
Distribusi tidak hanya menyalurkan barang, tetapi
mempunyai pengertian yang lebih luas. Distribusi antara lain
meliputi perdagangan, pengangkutan, penggudangan, dan
penanggungan risiko sampai barang/jasa diterima oleh konsumen
dalam keadaan baik. Dengan demikian, ruang lingkup kegiatan
distribusi mencakup seluruh penanganan barang sejak dari
produsen sampai barang tersebut diterima oleh konsumen.
Distribusi dapat dilakukan secara langsung oleh produsen
seperti petani yang menjual hasil-hasil produksinya langsung ke
pasar. Distribusi dapat pula dilakukan secara tidak langsung, yaitu
dengan cara menyerahkan kepada pihak lain. Pihak yang mendapat
kepercayaan untuk melakukan distribusi disebut distributor.
1) Fungsi Distribusi Pokok
Yang dimaksud dengan fungsi pokok adalah tugas-tugas yang mau
tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok
distribusi meliputi:
a. Pengangkutan (Transportasi)
Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan
tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi
dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan
manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang
disalurkan semakin besar, sehingga membutuhkan alat
transportasi(pengangkutan).
b. Penjualan (Selling)
Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang
dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen

16
kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan
adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan
barang tersebut.
c. Pembelian (Buying)
Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika
penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian
dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.
d. Penyimpanan (Stooring)
Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya
disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan,
keselamatan dan keutuhan barang-barang, perlu adanya
penyimpanan (pergudangan).
e. Pembakuan Standar Kualitas Barang
Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun
pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan
ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu
perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun
kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut.
Pembakuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang
yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.
f. Penanggung Resiko
2) Fungsi Tambahan
Distribusi mempunyai fungsi tambahan yang hanya diberlakukan
pada distribusi barang-barang tertentu. Fungsi tambahan tersebut di
antaranya adalah sebagai berikut.  
a. Menyeleksi
Kegiatan ini biasanya diperlukan untuk distribusi hasil
pertanian dan produksi yang dikumpulkan dari beberapa
pengusaha. Misalnya produksi tembakau perlu diseleksi
berdasarkan mutu/standar yang biasa berlaku, produksi buah-
buahan diseleksi berdasarkan ukuran besarnya.

17
b. Mengepak/Mengemas
Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam
pendistribusian, maka barang harus dikemas dengan baik.
Misalnya buah-buahan atau sayuran, baju, TV.
c. Memberi Informasi
3) Sistem distribusi
Pengertian sistem distribusi adalah pengaturan penyaluran barang
dan jasa dari produsen ke konsumen. Sistem distribusi dapat
dibedakan menjadi:

a. Sistem distribusi jalan pendek atau langsung adalah sistem


distribusi yang tidak menggunakan saluran distribusi. Contoh
distribusi sistem ini adalah penyaluran hasil pertanian oleh
petani ke pasar langsung.

b. Sistem distribusi jalan panjang atau tidak langsung adalah


sistem distribusi yang menggunakan saluran distribusi dalam
kegiatan distribusinya biasanya melalui agen.
Contoh: motor, mobil, TV.

4) Saluran distribusi
Pengertian dari saluran distribusi atau perantara distribusi adalah
sebagai orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang
dari produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan. Saluran distribusi dapat kita bedakan
menjadi dua golongan lembaga distribusi, yaitu pedagang dan
perantara khusus.

a. Pedagang. Pengertian pedagang adalah seseorang atau lembaga


yang membeli dan menjual barang kembali tanpa merubah
bentuk dan tanggungjawab sendiri dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan. Pedagang dibedakan menjadi:

18
- Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler) adalah pedagang
yang membeli barang dan menjualnya kembali kepada
pedagang yang lain. Pedagang besar selalu membeli dan
menjual barang dalam partai besar.

- Pedagang Eceran (Retailer) adalah pedagang yang membeli


barang dan menjualnya kembali langsung kepada
konsumen. Untuk membeli biasa partai besar, tetapi
menjualnya biasanya dalam partai kecil atau per-satuan.

b. Perantara khusus

Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus juga


menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan
konsumen. Bedanya perantara khusus tidak bertanggungjawab
penuh atas barang yang tidak laku terjual. Perantara khusus
meliputi: 

- Agen (Dealer) adalah perantara pemasaran atas nama


perusahaan. Menjualkan barang hasil produksi perusahaan
tersebut di suatu daerah tertentu. Balas jasa yang diterima
berupa pengurangan harga dan komisi.

- Broker (Makelar) adalah perantara pemasaran yang


kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli untuk
melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli. Balas jasa
yang diterima disebut kurtasi atau provisi.

- Komisioner adalah perantara pembelian dan penjualan atas


nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya
sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi.

- Eksportir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya


dengan menyalurkan barang ke luar negeri.

19
- Importir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya
dengan menyalurkan barang dari luar negeri ke dalam
negeri.

5) Faktor-faktor yang memengruhi kegiatan distribusi


a. Faktor Pasar
Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh
pola pembelian konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak
geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam
pembelian.
b. Faktor Barang
Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai
unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, standar
barang dan pengemasan.
c. Faktor Perusahaan
Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana,
pengalaman dan kemampuan manajemen serta pengawasan dan
pelayanan yang diberikan.
d. Faktor Kebiasaan dalam Pembelian
e. Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian
adalah kegunaan perantara, sikap perantara terhadap
kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos
penyaluran barang.
2.5 Perilaku Konsumen dan Produsen
1. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah perilaku atau tindakan yang
dilakukan oleh konsumen/pembeli atau pelanggan terhadap produk
yang dihasilkan oleh perusahaan. Perilaku konsumen dapat diteliti
melalui dua pendekatan, yaitu
Pendekatan kardinal
Pendekatan ordinal, adalah pendekatan teori konsumen
dengan menggunakan kurva indiveren. Kurva indiveren
adalah kurva yang menunjukkan titik-titik kombinasi

20
barang yang dikonsumsi (dua barang) konsumen yang
memberikan kepuasan yang sama.

Keterangan: 80 A
70
Kurva indiveren ABCD merupakan kurva
60 B
yang menunjukkan kombinasi pilihan
50
konsumen yang memberikan nilai kepuasan
40 C
sama. Baik titik A maupun B, C, atau D
30 D
memberikan kepuasan yang sama kepada
konsumen. Alternatif 20 Makanan Pakaian
Kombinasi10 (X) (Y)
A 20 80
B 30 10 60
20 30 40 50 60 70
C 50 40 Kurva Indiveren
D 70 30

2. Perilaku Produsen
Perilaku produsen, disebut juga teori produksi. Teori
produksi adalah suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku
dalam memproduksi barang/jasa. Dalam menyelidiki perilaku
konsumen, akan digunakan model produksi dengan satu faktor
produksi variabel.
Pengertian produksi dengan satu faktor variabel adlah
pengertian analisis jangka pendek, di mana ada faktor produksi
yang tidak dapat diubah. Ekonomi membagi faktor produksi
menjadi barang modal dan tenaga kerja. Hubungan matematis
penggunaan faktor produksi yang menghasilkan produk maksimum
disebut fungsi produksi, seperti berikut ini

Keterangan :
Q = Faktor produksi
Q = f (K,L) K = Kapital
L = Tenaga
kerja/buruh
21
2.6 Pelaku Ekonomi
1. Pelaku Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi melibatkan beberapa pihak sebagai pelaku
ekonomi. Para pelaku ekonomi tersebut adalah perusahaan, rumah
tangga, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
Perusahaan adalah unit ekonomi yang dibentuk oleh
wirausahawan dengan cara menggabungkan tenaga kerja, capital,
tanah, dan kewirausahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
dengan tujuan memaksimalkan laba. Rumah tangga konsumen
merupakan individu atau masyarakat yang mengonsumsi barang
dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Pemerintah mencakup
semua lembaga pemerintah dan organisasi lain yang dimiliki dan
dikendalikan oleh pemerintah pusat dan daerah. Masyarakat luar
negeri adalah individu atau negara asing yang ikut terlibat dalam
perekonomian suatu negara.
2. Interaksi Pelaku Kegiatan Ekonomi
Interaksi pelaku ekonomi digambarkan melalui diagram
perputaran kegiatan ekonomi yang terdiri dari diagram perputaran
dua sektor dan empat sector. Dalam diagram perputaran dua sektor
ditunjukkan hubungan yang sangat penting antara perusahaan dan
rumah tangga.

Pasar Output
Perusahaan menjual
Rumah tangga membeli

Pendapatan
Penjualan barang dan jasa
Barang dan jasa Pengeluaran konsumsi

Perusahaan Rumah Tangga


Memproduksi dan menjual barang Membeli dan mengonsumsi barang
dan jasa dan jasa

Membeli dan menggunakan faktor Memiliki dan menjual faktor


produksi produksi
22

Input untuk produksi Tenaga kerja, pasar, modal, Pendapatan


Pasar Input
Rumah tangga menjual
Perusahaan membeli

Dua jenis pasar terbentuk sebagai akibat interaksi antara


perusahaan dengan rumah tangga. Pasar pertama, yaitu pasar
output. Di pasar ini rumah tangga membeli barang dan jasa yang
diproduksi perusahaan. Pasar kedua yaitu pasar input. Di pasar ini
perusahaan membeli input seperti tenaga kerja, modal, dan tanah
dari rumah tangga.

Bila diagram perputaran di atas diperluas dengan


mengikutkan pemerintah dan pihak luar negeri, maka akan menjadi
arus lingkar kegiatan ekonomi empat sektor, sebagai berikut

Pembelanjaan

Pasar Output

Pengeluaran
Barang dan jasa
Pengeluaran konsumsi

Barang dan jasa


Penerimaan pajak

Barang dan jasa


Barang dan jasa

Luar Rumah
Tenaga kerja, modal, tanah

Pengeluaran/pembayaran

negeri Perusahaan Pemerintahan Tangga


Upah, sewa, laba

Upah, sewa, dan laba

Barang dan jasa publik


Sumber daya

Pasar Input
Pembayaran Tenaga kerja, kapital
Sumber Daya Tanah, kewirausahaan

23
Dengan adanya pelaku ekonomi lain, yaitu pemerintah dan
masyarakat luar negeri, arus kegiatan ekonomi menjadi semakin
kompleks. Sebagai pelaku ekonomi, pemerintah juga
membutuhkan berbagai jenis barang dan jasa. Untuk itu,
pemerintah membutuhkan pasar output. Pemerintah melakukan
pembelanjaan untuk memperoleh barang dan jasa. Uang yang
dibelanjakan berasal dari pajak penghasilan pribadi rumah tangga
dan pajak penghasilan dari perusahaan.

Masyarakat luar negeri menjual sumber daya ke pasar


input, tetapi juga meminta sumber daya dari pasar tersebut.
Demikian juga dengan pasar output, masyarakat luar negeri
menjual barang dan jasa, tetapi juga meminta barang dan jasa dari
pasar tersebut.

2.7 Peranan Konsumen dan Produsen


1. Peran produsen
Produsen adalah penghasil barang dan jasa. Oleh karena itu
peran utama produsen adalah menghasilkan berbagai jenis barang
dan jasa yang bisa dikonsumsi oleh konsumen.
Untuk menghasilkan barang dan jasa produsen memerlukan
faktor produksi. Oleh karenanya produsen juga berperan dalam
pasar input, yaitu menyerap atau memakai faktor produksi seperti
tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian pengusaha. Faktor
produksi tersebut memperoleh pendapatan. Pendapatan yang
dibayarkan kepada pemilik faktor produksi akan memengaruhi
besarnya pendapatan nasional. Semakin besar pendapatan pemilik
faktor produksi, pendapatan nasional juga akan semakin besar.
Dengan semakin besarnya pendapatan nasional, kemakmuran
rakyat juga akan dicapai sehingga produsen juga turut serta dalam
meningkatkan kemakmuran rakyat.
2. Peran konsumen

24
Konsumen adalah pemakai barang atau jasa akhir. Untuk
dapat mengkonsumsi barang atau jasa tersebut, konsumen
memerlukan pendapatan. Pendapatan konsumen diperoleh dari
produsen dengan memberikan tenaga kerja, keahlian, modal, dan
tanah. Sebagian pendapatan tersebut juga ditabung sehingga
menjadi modal yang bisa dipinjam oleh produsen untuk
meningkatkan jumlah produksi mereka.

2.8 Peran Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi dapat


berjalan jika ada pelaku ekonomi. Kegiatan ekonomi tersebut merupakan
hasil interaksi pelaku ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
Pelaku ekonomi terdiri dari rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan
masyarakat luar negeri. Setiap pelaku ekonomi memiliki peran masing-
masing, tetapi tiap-tiap peran memiliki keterkaitan satu dengan lain.
1. Rumaah Tangga
Rumah tangga merupakan pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan
konsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Rumah tangga membutuhkan
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam kegiatan
ekonomi, rumah tangga memiliki peran sebagai berikut.

a. Menyediakan faktor produksi


Faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan dalam proses
produksi disediakan atau dipasok oleh rumah tangga. Faktor
produksi ini meliputi sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan. Faktor produksi terebut akan dikombinasikan oleh
produsen untuk menciptakan barang dan jasa.
b. Memperoleh balas jasa
Rumah tangga akan memperoleh balas jasa dari perusahaan atas
pemakaian faktor produksi dalam proses produksi. Balas jasa yang
diterima merupakan pendapatan bagi rumah tangga. Balas jasa
dapat berupa gaji atau upah, bunga modal, sewa, dan laba usaha.

25
c. Mengonsumsi barang dan jasa
Rumah tangga memerlukan alat pemuas berupa barang dan jasa
untuk memenuhi ebutuhan hidup. Barang dan jasa dikonsumsi
rumah tangga dengan cara menghabiskan atau mengurangi nilai
gunanya. Kegiatan konsumsi dilakukan untuk memperoleh
kepuasan maksimum guna mencapai kemakmuran.
d. Membayar pajak kepada pemerintah
Rumah tangga berkewajiban membayar pajak atas pemakaian
fasilitas public yang disediakan negara. Pajak yang dibayarkan
berasal dari sebagian pendapatan rumah tangga. Contohnya pajak
penghasilan, pajak bumi dan bangunan, pajak pertambahan nilai,
dan pajak kendaraan bermotor.
2. Perusahaan
Perusahaan merupakan pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan
produksi, yaitu menciptakan atau menambah nilai guna barang dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidup. Kegiatan produksi dapat
dilakukan oleh swasta maupun pemerintah. Dalam kaitannya dengan
kegiatan ekonomi, peran perusahaan sebagai berikut.
a. Menghasilkan barang dan jasa
Perusahaan memiliki peran utama menghasilkan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Barang dan jasa tersebut
disalurkan kepada rumah tangga, pemerintah, perusahaan lain, dan
masyarakat luar negeri. Dari penyaluran tersebut, perusahaan akan
menerima pendapatan. Penyaluran barang dan jasa dapat dilakukan
secara langsung tanpa perantara atau melalui perantara.
(1) Rumah tangga
Barang dan jasa yang disalurkan kepada rumah tangga untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Penyaluran barang dan jasa
dilakukan secara langsung tanpa perantara atau melalui
perantara. Contoh barang konsumsi antara lain barang
kebutuhan pokok, peralatan elektronik, perabotan, dan
kendaraan.

26
(2) Pemerintah
Pemakaian barang dan jasa oleh pemerintah tidak sekadar
untuk memenuhi kebutuhan pejabat dan pegawai negara. Akan
tetapi, pemenuhan barang dan jasa untuk mendukung kegiatan
ekonominya dalam rangka memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
(3) Perusahaan lain
Perusahaan tidak hanya menghasilkan barang konsumsi atau
jadi. Akan tetapi, ada perusahaan yang menghasilkan barang-
barang modal, seperti bahan baku, bahan penolong, dan bahan
setengah jadi. Barang-barang modal digunakan oleh
perusahaan lain sebagai bahan baku dalam proses produksi.
(4) Masyarakat luar negeri
Barang dan jasa yang dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan dasar dalam negeri, tetapi juga pasar luar negeri.
Artinya, barang-barang hasil produksi perusahaan dalam negeri
akan diekspor ke luar negeri sehingga dikonsumsi masyarakat
luar negeri. Dari kegiatan ekspor tersebut, pelaku ekonomi
dalam negeri akan memperoleh pemasukan dalam bentuk
devisa.

b. Menggunakan faktor produksi


Proses produksi yang dilakukan perusahaan membutuhkan faktor-
faktor produksi untuk dikombinasikan dalam proses produksi. Atas
pemanfaatan faktor produksi tersebut, perusahaan memberikan
balas jasa kepada rumah tangga. Balas jasa dapat berupa upah/gaji,
sewa, bunga, dan laba. Ada kalanya penyediaan faktor produksi
juga melibatkan masyarakat luar negeri, seperti tenaga ahli,
pinjaman modal, barang modal, dan bahan baku.
c. Membayar pajak kepada pemerintah
Pajak merupakan iuran wajib yang harus dibayar oleh wajib pajak
(perorangan atau badan usaha) sesuai aturan yang berlaku guna

27
meningkatkan kesejahteraan umum, tetapi balas jasanya tidak
diterima langsung. Pajak dibebankan kepada wajib pajak karena
telah memanfaatkan fasilitas publik. Pembayaran pajak oleh
perusahaan merupakan bukti peran sertanya dalam mendukung
pelaksanaan pembangunan.
d. Membantu pemerintah dalam kegiatan pembangunan
Perusahaan memiliki peran sebagai agen pembangunan, yaitu
membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
ekonomi. Dari kegiatannya, perusahaan penyediakan kesempatan
kerja, memberdayakan masyarakat di lingkungan sekitar,
menambah penerimaan negara dari sektor pajak, meningkatkan
kualitas sumber daya, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
3. Pemerintah
Peran pemerintah terhadap kegiatan ekonomi dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. Keterlibatan pemerintah dalam
kegiatan ekonomi dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Tidak ada perekonomian yang dapat berjalan tanpa
campur tangan pemerintah. Dalam kaitannya dengan kegiatan
ekonomi, peran pemerintah sebagai berikut.
a. Mengatur kegiatan ekonomi
Pemerintah merupakan pihak yang bertugas mengarahkan,
mengatur, dan mengendalikan kegiatan ekonomi di suatu negara.
Untuk mendukung tugasnya, pemerintah menetapkan berbagai
kebijakan, peraturan perundang-undangan, dan tindakan secara
langsung di lapangan. Pengaturan yang dilakukan pemerintah
bertujuan untuk menciptakan dan menjaga kestabilan
perekonomian nasional, mengusahakan pertumbuhan ekonomi
yang memadai, mengendalikan tingkat harga agar daya beli
masyarakat terjaga, serta mengusahakan tingkat pendapatan
nasional yang tinggi.
b. Mengonsumsi barang dan jasa

28
Pemerintah berperan sebagai konsumen untuk memenuhi
kebutuhan dalam menyelenggarakan tugas negara. Oleh karena itu,
pemerintah membutuhkan berbagai barang konsumsi dari
perusahaan atau masyarakat luar negeri. Contohnya kendaraan
dinas, seragam pegawai, perlengkapan kantor, dan jasa keuangan.
c. Memproduksi barang dan jasa
Selain sebagai konsumen, pemerintah juga dapat berperan sebagai
produsen. Artinya, pemerintah melakukan kegiatan menghasilkan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kegiatan
produksi difokuskan pada sektor vital yang menguasai hajat hidup
orang banyak dan kegiatan yang tidak diselenggarakan oleh
swasta. Untu mendukung kegiatan produksinya, pemerintah
membutuhkan faktor-faktor produksi dari rumah tangga,
d. Memungut pajak rumah tangga dan perusahaan
Pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran. Pemungutan pajak
dapat dipaksakan kepada wajib pajak sesuai peraturan yang
berlaku. Pembayaran pajak merupakan salah satu pewujudan
tanggung jawab rumah tangga dan perusahaan kepada negara.
4. Masyarakat luar negeri
Masyrakat luar negeri termasuk pelaku ekonomi yang memiliki peran
penting dalam perekonomian global. Pada era global, setiap negara
tidak dapat menghindar dari keterlibatannya dalam kerja sama
ekonomi antarnegara. Berbagai bentuk kerja sama ekonomi dapat
dilakukan dengan melibatkan masyarakat luar negeri. Secara umum,
peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi sebagai berikut.
a. Mengekspor dan mengimpor barang dan jasa
Kegiatan ekspor impor barang dan jasa merupakan bagian dari
perdagangan antara negara. Berbagai produk dapat diperoleh
melalui perdagangan antar negara. Perdagangan ini akan
mendatangkan keuntungan bagi negara-negara yang terlibat dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
b. Pertukaran tenaga kerja

29
Kegiatan ekspor impor juga dapat dilakukan untuk faktor produkso
tenaga kerja. Suatu negara yang memiliki kelebihan tenaga kerja
dapat mengirimkan ke negara lain yang membutuhkan. Misalnya
Indonesia membutuhkan tenaga ahli dari luar negeri untuk
mengalokasikan sumber daya. Indonesia juga melakukan
pengiriman tenaga kerja ke berbagai negara di dunia. Hal ini akan
mendatangkan devisa bagi Indonesia.
c. Penanaman modal
Masyarakat suatu negara dapat menanamkan modal di negara lain
sebagai bentuk inverstasi usaha. Penanaman modal memberikan
keuntungan bagi suatu negara, seperti menggerakkan
perekonomian dan membuka kesempatan kerja. Contoh perusahaan
asing di Indonesia antara lain British Gas International Limited,
Exxonmobil Oil Indonesia, Mc Donal’s, Indonesia Family
Restaurant, PT. Coca Cola Amatil Indonesia, PT. Indosat, dan PT.
Motorola Indonesia.
d. Pinjaman luar negeri
Pinjaman luar negeri merupakan seluruh pinjaman yang
menimbulkan kewajiban membayar kepada pihak luar negeri
dalam bentuk valuta asing. Pinjaman ini berguna membantu
perekonomian dalam negeri suatu negara yang sedang terpuruk.
Pinjaman ini diperoleh melalui lembaga keuangan dunia atau
kesepakatan bilateral. Contoh lembaga keuangan dunia adalah
Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), dan Islamic
Development Bank (IDB).
e. Bantuan luar negeri
Bantuan dana dari luar negeri merupakan sumbangan yang
disalurkan oleh masyarakat luar negeri melalui negara atau
lembaga dunia bagi suatu negara. Bantuan ini akan diterima suatu
negara karena sedang mengalami bencana alam dan perang yang
memengaruhi kestabilan perekonomian dalam negeri.
2.9 Sistem Ekonomi Pancasila

30
Indonesia menganut sistem ekonomi campuran dan lebih dikenal
dengan system ekonomi pancasila. Swasta dan pemerintah sama-sama
mengambil separuh bagian dari kegiatan perekonomian di Indonesia.
Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang didasarkan
pada Pancasila, terutama sila 5, dan Undang-undang Dasar terutama
pasal 33. Sistem Ekonomi Pancasila memiliki empat ciri yang
menonjol, yaitu :
1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara /
pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti
air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi,
dan lain sebagainya.
2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan
begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya
penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi
kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi
komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup
beriringan, berdampingan secara damai dan saling
mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan
produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin
dan diawasi oleh anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian
karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama
manusia.

Dalam sistem ekonomi pancasila perekonomian liberal maupun


komando harus dijauhkan karena terbukti hanya menyengsarakan
kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas yang potensial.
Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi pemerintah
agar tidak merugikan pihak-pihak yang berkaitan.

31
2.10 Jenis-jenis usaha bidang ekonomi di Indonesia

1. Pertanian

Hasil usaha pertanian adalah usaha yang menghasilkan bahan


pangan. Di antaranya padi, jagung, kacang, kedelai, sagu,
umbiumbian, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Tanaman ini
mempunyai umur pendek (dapat dipanen tiga sampai enam
bulan). Hasil pertanian yang berumur panjang adalah hasil
perkebunan, seperti kelapa sawit, kopi, cokelat, teh, dan
sebagainya. Indonesia disebut sebagai negara agraris karena
sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai
petani. Usaha pertanian banyak terdapat di daerah pedesaan dan
pegunungan. Orang yang bekerja dalam bidang pertanian atau
orang yang mengolah tanah dan bercocok tanam disebut petani.
Petani dibedakan menurut jenis usahanya yang meliputi
sebagai berikut.

a) Petani sawah : mengolah sawah.

b) Petani ladang : mengolah lahan kering.

c) Petani perkebunan : mengolah lahan luas untuk tanaman


perkebunan.

d) Petani tambak : mengolah lahan untuk tambak.

2. Perdagangan
Perdagangan adalah kegiatan usaha yang menyalurkan barang
produksi dari produsen ke konsumen. Pedagang menjual

32
barang ke konsumen. Pedagang disebut sebagai perantara. Jenis
usaha perdagangan, di antaranya pedagang bahan makanan,
pedagang sandang, pedagang perhiasan, pedagang hewan, dan
lain-lain. Menurut tempat usahanya, pedagang dibedakan
menjadi sebagai berikut. a) Pedagang tetap, yaitu pedagang
yang memiliki tempat yang tetap, misalnya berdagang di pasar,
ruko (rumah toko), toko, warung atau mal/supermaket. b)
Pedagang asongan, yaitu pedagang yang tidak menetap dan
berdagang dengan cara berkeliling. c) Pedagang kaki lima,
yaitu pedagang yang tidak menetap dan berpindahpindah
tempatnya. Contohnya, pedagang di pinggir jalan raya atau
trotoar.
3. Perikanan
Perikanan adalah kegiatan usaha dalam budidaya ikan.
Budidaya ikan adalah kegiatan mengembangbiakkan ikan.
Nelayan adalah orang yang mencari ikan di laut. Indonesia
memiliki wilayah perairan yang lebih luas daripada daratannya.
Penduduk yang tinggal di sekitar pantai lebih banyak yang
menjadi nelayan.
4. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan usaha dengan cara memelihara
hewan dan mengambil hasilnya dengan cara dijual ke
konsumen. Peternak adalah orang yang pekerjaannya
memelihara hewan. Jenis-jenis usaha peternakan dibedakan
menjadi sebagai berikut.
a) Peternak hewan besar : memelihara sapi, kerbau, kuda, babi.
b) Peternak hewan kecil : memelihara biribiri, kambing,
kelinci.
c) Peternak ikan : memelihara lele, ikan mas, mujair, dan
gurame.
d) Peternak unggas : memelihara puyuh, ayam, itik, dan
burung.

33
5. Industri Kerajinan
Industri adalah kegiatan usaha bahan baku menjadi bahan jadi.
Kerajinan adalah kegiatan membuat peralatan dari bahan
seadanya. Industri lebih mengacu pada kegiatan usaha yang
berskala besar (dalam jumlah besar). Kerajinan adalah usaha
dalam jumlah kecil. Pengrajin adalah orang yang pekerjaannya
membuat kerajinan. Barang kerajinan biasanya pengerjaannya
secara perorangan (bukan perusahaan). Contoh industri, antara
lain pembuatan sepatu, jaket, pakaian, tas, industri elektronik,
dan otomotif (mesin mobil). Industri yang berskala besar
memiliki tenaga kerja yang banyak dan biasanya disebut
perusahaan. Contoh kerajinan, antara lain kerajinan perak
(perhiasan), peralatan dapur/rumah tangga, kerajinan gerabah
(tanah liat), dan kerajinan aksesoris, tas, tikar, dan sebagainya.
6. Jasa
Jasa adalah kegiatan usaha dalam bentuk pelayanan terhadap
konsumen. Contoh usaha jasa adalah perusahaan angkutan,
perusahaan asuransi, pengacara, dokter, bank, bengkel, warung
internet, warung telekomunikasi (wartel), dan rental komputer.

34
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
1. Kegiatan ekonomi adalah suatu aktivitas yang dilakukan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang ditujukan langsung
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3. Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau
kegiatan menambah nilai kegunaan/manfaat suatu barang.
4. Distribusi tidak hanya menyalurkan barang, tetapi mempunyai
pengertian yang lebih luas. Distribusi antara lain meliputi perdagangan,
pengangkutan, penggudangan, dan penanggungan risiko sampai
barang/jasa diterima oleh konsumen dalam keadaan baik.
5. Perilaku konsumen adalah perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh
konsumen/pembeli atau pelanggan terhadap produk yang dihasilkan
oleh perusahaan.
6. Perilaku produsen, disebut juga teori produksi. Teori produksi adalah
suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku dalam memproduksi
barang/jasa.
7. Produsen adalah penghasil barang dan jasa. Konsumen adalah pemakai
barang atau jasa akhir.
8. Indonesia menganut sistem ekonomi campuran dan lebih dikenal
dengan system ekonomi pancasila.
3.2 Saran
Sebagai masyarakat Indonesia hendaknya kita mengetahui lebih
spesifik lagi mengenai kegiatan ekonomi, khususnya di Indonesia.
Tidak lupa juga sistem perekonomiannya, karena dengan mengerti

35
dan memahami sistem ekonomi kita sendiri maka akan memudahkan
kita untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA
Economics for year X grade
PR Ekonomi semester 1
PR Ekonomi semester2
KEGIATAN_EKONOMI_DI_INDONESIA_5.1_SITI_S.htm
http://ensiklopedi.mitrasites.com/wikipedia/sistem-ekonomi-pancasila.html
http://organisasi.org/ciri-ciri-sistem-ekonomi-pancasila-di-indonesia-belajar-
sambil-browsing-internet
http://www.tanyajawab.com/question/kelemehan_dan_keunggulan_sistem_ekono
mi_pancasila%253F_289
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081007051431AANCBIJ
http://kamusbahasaindonesia.org/ekonomi
Modul Pembelajaran Ekonomi II

36

You might also like