You are on page 1of 66

NASIONALISME

Anggota kelompok :
Nurbeyti Nasution (21)
Noviza Hayatinur (20)
Yashinta Wulandari(31)
Tiya Syahrani (29)
Ariyessa Dinantia ( 5)
PENDAHULUAN
Jiwa nasionalisme atau cinta tanah air sudah sepatutnya tumbuh di setiap warga
negara karena otomatis akan menjadi kekuatan dari negara tersebut. Banyak hal
yang dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme tersebut. 
     
Bisa saja dengan melihat tim nasional bulutangkis menang dalam kejuaraan
dunia, pelajar Indonesia meraih juara olimpiade matematika di Jepang atau
ngeliat tayangan televisi yang beritanya melulu tentang aksi teror. Hal itu tentu
akan semakin mempertinggi rasa cinta terhadap negara. Kalo udah cinta, pasti
ingin selalu menjaga dan melindungi.
     
Tapi yang justru terjadi saat ini, jiwa nasionalisme malah semakin melempem
seiring dengan perkembangan zaman. Banyak masyarakat kita yang lebih meniru
aksi dan budaya asing yang teradopsi dan disiarkan secara bebas di media. 
     
Jiwa nasionalisme ini perlu ditekankan kepada pelajar karena merekalah yang
akan memegang kekuasaan di negara ini. Jadi, dengan memiliki sikap
nasionalisme mereka akan tau bagaimana seharusnya memimpin bangsa agar
terus berkembang dan tidak terjajah lagi. 
     
Selain itu, penting pula mengajarkan sejarah kepada pelajar agar mereka tau
asal-usul negara ini dan betapa beratnya perjuangan para pahlawan plus
mengetahui jati diri bangsa.  
DEFINISI NASIONALISME
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa
Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia.

BENTUK – BENTUK NASIONALISME :


1. Nasionalisme Kewarganegaraan
2. Nasionalisme Etnis
3. Nasionalisme Budaya
4. Nasionalisme Agama
Sebab-sebab timbulnya nasionalisme
Cina adalah sebagai berikut.
1) Lenyapnya kepercayaan rakyat Cina terhadap Dinasti
Manchu yang pernah membawa kejayaan Cina, yang
kemudian menjadi pudar setelah kedua kaisar besar
(K'ang Hsi dan Ch'ien Lung) meninggal dan
mengakibatkan lenyapnya kemakmuran Cina.
2) Pemerintahan Manchu dianggap kolot dan telah bobrok.
3) Adanya korupsi dan pemborosan yang merajalela,
terutama di kalangan Istana Manchu.
4) Kekalahan Cina dalam Perang Cina–Jepang I.
5) Munculnya kaum intelektual Cina. Mereka telah mengenal
paham paham Barat, seperti liberalisme, nasionalisme,
dan demokrasi. Dari kaum intelektual inilah kemudian
muncul cita-cita untuk menggulingkan
pemerintahan Manchu.
A. Runtuhnya Dinasti Manchu
Mulai pertengahan abad ke-17 ( 1644),
Cina berada di bawah kekuasaan
dinasti asing yakni Dinasti Machu. Di
bawah pemerintahan Kaisar K'ang Hsi
(1662–1722) dan Ch'ien Lung (1736–
1796), Cina mengalami masa
kejayaan. Akan tetapi, setelah
meninggalnya kedua kaisar tersebut.
DinastiManchu berangsur-angsur
mengalami kemunduran dan akhirnya
runtuh.
B. Ajaran Dr. Sun Yat Sen
Kekalahan demi kekalahan diderita oleh
Cina akibat pemerintahan Manchu yang makin
lemah. Hal ini menyadarkan rakyat Cina,
terutama kaum muda untuk bangkit
menyelamatkan bangsa dan negaranya. Dari
kelompok inilah, kemudian tampil salah
seorang tokoh nasional Sun Yat Sen dengan
ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas
Kerakyatan), yakni min
t'sen (kebangsaan atau nasionalisme), min tsu
(kerakyatan atau demokrasi ), dan min sheng
(kesejahteraan atau sosialisme).
Dengan asas San Min Chu I, Sun Yat
Sen bercita-cita setelah Manchu
runtuh akan dibentuk satu
pemerintahan pusat yang demokratis.
Di samping itu, akan mengangkat
harkat dan martabat bangsa Cina
sejajar dengan negara-negara Barat.
Ia berhasil mengadakan pendekatan
kepada rakyat dan menghimpun
kekuatan rakyat di Cina Selatan untuk
menggulingkan Manchu.
Pada tanggal 10 Oktober 1911 meletuslah
revolusi di Wuchang (Wuchang Day) di bawah
pimpinan Li Yuan Hung dan berhasil menggulingkan
kekuasaan Manchu. Itulah sebabnya, tanggal 10
Oktober 1911kemudian dijadikan hari
Kemerdekaan Cina. Dengan Revolusi Cina
1911,berarti runtuhlah kekuasaan Manchu.

Selanjutnya, pada tanggal 1 Januari 1912 Sun


Yat Sen dipilih sebagai Presiden Cina yang baru.
Saat itu, wilayah Cina baru meliputi wilayah Cina
Selatan dengan Nanking sebagai ibu
kotanya. Cina Utara diperintah oleh Kaisar Hsuan
Tsung (yang masih kanak-kanak) dengan
didampingi oleh Yuan Shih Kai menyerahkan
kekuasaan kepada rakyat Cina (12 Februari
1912). demikian berakhirlah kekuasaan Manchu
di Cina.
Sun Yat Sen mengundurkan diri ke Canton pada
bulan Agustus 1912 dan mendirikan Partai Kuo
Min Tang (nasional) dengan asas San Min Chu
I. Pada perkembangannya, setelah Yuan Shih Kai
menjadi presiden, ia bertindak diktator seperti
kaisar. Pada tahun 1916, Yuan Shih Kai
meninggal sehingga memberi kesempatan Sun Yat
Sen kembali memimpin Cina Selatan. Di Cina
Utara kemudian berdiri Partai Kung Chang Tang
(komunis) di bawah pimpinan Li Li-san sebagai
tandingan Partai Kuo Min Tang. Sun yat Sen
bercita-cita untuk menyatukan seluruh Cina,
namun sayang citacitanya belum terwujud telah
meninggal dunia ( 1925) dan digantikan oleh
Chiang Kai Shek.
Sun Yat Sen
Awal kedatangan bangsa -bangsa
barat ke India
• Orang barat pertama yang mendarat di daerah calicut india
tahun 1498 adalah Vasco Da Gama.
• Pada tahun 1600, Inggris mendirikan EIC untuk
mematahkan perdagangan rempah – rempah Belanda
sedangkan Perancis membentuk Des Indes.
• Inggris , Belanda , maupun Perancis juga berebut daerah
jajahan di Asia , namun kekuasaan Belanda terlalu kuat di
Indonesia sehingga Inggris dan Perancis berebut daerah
kekuasaan di India.
• Perebutan India oleh Inggris dan Perancis berlangsung
perang selama tujuh tahun (1756 – 1763).
• Tetapi dalam perang tersebut Perancis kalah dan
menyerahkan semua daerah kekuasaan di India kecuali
Pondycerry dan Chandranager.
• Robert Clive , Warren Hasting , dan Cornwallis Wellesley
merupakan tokoh peletak dasar imperialisme Inggris di
India.
Perlawanan Raja-raja
Maratha di Dekkan terhadap
Inggris
• Raja Maratha di Dekkan melakukan perang kepada
Inggris sebanyak 3 kali. Yang dikenal sebagai
perang Maratha I,II,III.
• Pemimpin Perang Maratha yang terkenal bernama
Tippu Sahid dari Mysore (musuh terbesar Inggris).
• Inggris mengalami kekalahan, dan terpaksa
meminta perdamaian.
• Setelah Tippu Sahid wafat, Inggris kembali
melakukan serangan dan mengalami kemenangan.
Perlawanan Raja-raja Sikh di
Punjab terhadap Inggris
• Raja-raja Sikh : Kerajaan Sikh didirikan oleh
Nanak. Dibawah pemerintahan Govind Singh
perkembangan kerajaan maju dengan pesat, pada
masa pemerintahan Ranjit Singh merupakan
puncak kejayaan.
• Setelah Ranjit Singh meninggal terjadi
perpecahan diantara bangsa Sikh sendiri, dan
terjadi perang antara Bangsa Sikh dengan Inggris
yang berakhir dengan kemenangan Inggris dan
Kerajaan Sikh lenyap pada tahun 1849.
Pemberontakan prajurit
-prajurit India (The India
Mutinity ,1857-1859)
• Pemberontakan itu dimulai dari Meerut dekat Delhi
pada tanggal 10 Mei 1857.
• Pemberontakan tentara untuk menentang penjajahan
Inggris di seluruh India dengan membunuh semua
orang Inggris yang ditemukan.
• Raja Bahadur Shah diangkat oleh para pemberontak
menjadi raja Hindhustan (India).
• Pusat pemberontakan beralih dari Dehli ke Jhansi di
bekas kerajaan Maratha dengan pemimpinnya bernama
Ranee Lahksmi Bai.
• Pemimpin pemberontakan yang terkenal
lainnya adalah Nana Shib, Tantia Topi
merupakan panglima perang yang pernah
berhasil menghancurkan dan menghabisi
orang – orang Inggris di Cownmpore
(Kampur).
• Beberapa Raja –Raja India yang memihak
kepada Inggris seperti Raja Nepal
(Gurdkha), Gwalior, Hyderabad.
• Walau dengan susah payah inggris
melakukan perlawanan kepada India
akhirnya India jatuh ke tangan Inggris.
Sebab - sebab pemberontakan
prajurit India
• Rakyat dan prajurit India memiliki nasib yang sama yaitu
antipenjajah Inggris.
• Perlakuan dan tindakan sewenang - wenang penjajah Inggris
menimbulkan kebencian rakyat India.
• Rakyat India menderita akibat penjajahan dan penindasan
bangsa Inggris, dan orang-orang Inggris merasa memiliki
kedudukan di atas kedudukan orang - orang India.
• Perintah Panglima tentara Inggris untuk menjilat ujung peluru
sebelum dipakai untuk menembak musuh, para tentara Hindhu
menganggap ujung peluru berisi gemuk lembu yang dianggap
suci oleh agama Hindhu. Sedangkan Prajurit yang beragama
Islam menganggap berisi gemuk babi yang merupakan
penghinaan terhadap agama Islam.
Akibat dari pemberontakan
para prajurit India

• Mulai munculnya nasionalisme India.


• Inggris mengubah sikapnya dalam
politik menjajah India.
• Sistem pemerintahan Inggris di India
dipegang langsung oleh pemerintah
Inggris di London.
Faktor – faktor penyebab
munculnya nasionalisme di
India
• Pertentangan kebudayaan, karena Inggris ingin memaksakan
perkembangan kebudayaan yang tinggi.
• Bertambahnya jumlah orang - orang India yang terpelajar dan telah
mengenal keadaan Eropa, juga memahami paham-paham baru
seperti nasionalisme, liberalisme, demokrasi, dan juga ingin melihat
negaranya merdeka.
• Orang-orang India tidak diperkenankan ikut serta dalam
pemerintahan.
• Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1905).
• Kekuatan pasukan India berhasil dibuktikan dalam Perang Dunia I
dan Perang Dunia II.
• Pemberian status dominion kepada Kanada, mengakibatkan India
menuntut kepada Inggris agar India juga diberi status dominion
atau hak untuk memerintah sendiri.
Gerakan Nasional yang
pernah terjadi di India
A. Brahma Samadj
• Merupakan aliran yang hendak
menghilangkan kepercayaan kepada dewa-
dewa dan menanamkan pemujaan kepada
satu dewa yang menjadi sumber hidup dan
pangkal dari alam semesta. Kasta - kasta
yang ada di agama Hindhu dihapuskan atas
dasar perikemanusiaan.
• Tokoh- tokoh yang mempelopori gerakan ini
Raja Ram Mohan Roy (1772-1833) didukung
oleh Rabindranath Tagore (1861-1941).
B. Rama Krisna
• Suatu aliran yang menghendaki kembali
kepada agama Hindhu yang murni
berdasarkan kerohanian yang halus dan
tidak mementingkan pada unsur
kebendaan.
• Tokoh aliran gerakan Rama Krisna adalah
Swami Vivekananda (1963-1902).
C. Kongres ( All Indian National Congres , 1885 )
• Merupakan persatuan gerakan – gerakan nasionalisme
India untuk bersama – sama menuntut kemerdekaan
India dari penjajahan Inggris.
• Rapat Kongres didirikan oleh Allan o’ Hume (orang
Inggris yang mencintai India) pada tahun 1885.
• Rapat Kongres pertama diadakan di Bombay tahun 1886
dipimpin oleh Benerji.
• Pada awalnya kongres kurang tegas dalam mengambil
keputusan dan tindakan yang mengakibatkan Kaum
muslim keluar dari kongres pada tahun (1906)
membentuk Moslem League.
• Pemimpin Moslem League yang terkenal adalah
Muhammad Ali Jinah dan Liquat Ali Khan.
• Kongres didominasi oleh dua
golongan:
1. Golongan Moderate yang sudah
merasa puas dengan tuntutannya
yaitu pemerintahan sendiri dalam
lingkungan kerajaan
Inggris.Tokoh –tokohnya adalah
Banerji, Motilal Nehru (ayah
Pandhit J Nehru).
2. Golongan radikal yang menuntut
kemerdekaan penuh. Tokoh-
tokohnya Tilak (menganggap
Konggres bersifat lemah, sehingga
ia minta tindakan radikal) dan
Pandhit J Nehru.
D. Mahatma Gandhi
• Berpendapat bahwa pembaharuan manusia menimbulkan
perubahan dalam bidang politik.
• Dasar perjuangan Mahatma Gandhi memiliki ciri-ciri:
1. Ahimsa (dilarang membunuh), yaitu gerakan anti
peperangan.
2. Hartal, yaitu pergerakan India dalam bentuk aksi tidak
berbuat apa - apa walaupun tetap masuk kantor maupun
pabrik - pabrik.
3. Satya Graha, yaitu gerakan rakyat India untuk tidak
bekerja sama dengan pemerintah kolonial.
4. Swadesi, yaitu gerakan rakyat India untuk memakai
barang - barang buatan negeri sendiri.
5. Suaraji, yaitu gerakan untuk membentuk pemerintahan
sendiri.
• Kemerdekaan India diproklamirkan pada tanggal 15
Agustus 1947
Mahatma Gandhi
BAB III
NASIONALISME INDONESIA
PENGERTIAN

Nasionalisme Indonesia adalah suatu


gerakan kebangsaan yang timbul pada
bangsa Indonesia untuk menjadi
sebuah bangsa yang merdeka dan
berdaulat.
LATAR BELAKANG NASIONALISME DI INDONESIA
Tumbuhnya paham nasionalisme bangsa Indonesia tidak dapat
dilepaskan dari situasi politik pada abad ke 20. Pada masa itu
semangat menentang kolonialisme Belanda mulai muncul di kalangan
pribumi. Ada 3 pemikiran besar tentang watak nasionalisme Indonesia
yang terjadi pada masa sebelum kemerdekaan yakni paham ke
Islaman, marxisme dan nasionalisme Indonsia. Para analis nasionalis
beranggapan bahwa Islam memegang peranan penting dalam
pembentukan nasionalisme sebagaimana di Indonesia. Menurut
seorang pengamat nasionalisme George Mc. Turman Kahin, bahwa
Islam bukan saja merupakan mata rantai yang mengikat tali persatuan
melainkan juga merupakan simbol persamaan nasib menetang
penjajahan asing dan penindasan yang berasal dari agama lain. Ikatan
universal Islam pada masa perjuangan pertama kali di Indonesia dalam
aksi kolektif di pelopori oleh gerakan politik yang dilakukan oleh
Syarikat Islam yang berdiri pada awalnya bernama Syarikat Dagang
Islam dibawah kepemimpinan H.O.S.Tjokoroaminoto, H.Agus Salim
dan Abdoel Moeis telah menjadi organisasi politik pemula yang
menjalankan program politik nasional dengan mendapat dukungan
dari semua lapisan masyarakat.
KARAKTERISTIK NASIONALISME DI INDONESIA
• Gerakan nasionalisme Syarikat Islam yang tak mengenal
perbedaan kelas, profesi dan tempat tinggal, ternyata tidak
bertahan lama akibatnya sejumlah aktivitas dari Syarikat Islam
tergoda untuk membelokkan politik kearah ideology Islam maka
pada penghujung 1920-an popularitas Syarikat Islam mengalami
pasang surut. Faktor lainnya juga berpengaruh pada berkurangnya
reputasi Syarikat Islam adalah dengan masuknya paham
marxisme ke dalam tubuh Syarikat Islam melalui penyusupan yang
dilakukan oleh aktivitas politik partai beraliran kiri yang berada
dalam asosiasi demokrasi Hindia Belanda. Paham marxisme pada
mulanya berkembang di luar gerakan-gerakan kebangsaan pribumi
yakni partai nasional Hindia Belanda yang merupakan organisasi
politik Eropa Indonesia yang lahir pada tahun 1912 yang
menyerukan paham kesetaraan keadilan sosial ekonomi dan
kemerdekaan yang didasarkan pada kerjasama Eropa Indonesia.
UNSUR – UNSUR IDENTITAS NASIONAL
a. Suku bangsa
Suku bangsa pada dasarnya merupakan golongan sosial yang khusus
dan bersifat akritif (ada sejak lahir) yang sama golongannya umur dan
jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa dan
kelompok etnis dengan tidak kurang dari 300 dialek bahasa. Populasi
penduduk Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 225 juta dari
jumlah tersebut diperkirakan separuhnya beretnis Jawa, sisanya
terdiri dari etnis-etnis yang mendiami kepulauan di luar Jawa.
b. Agama dan kepercayaan
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang memegang teguh
ajaran agama. Agama yang bertumbuh kembang di Indonesia meliputi
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Kong Huchu. Dari agama dalam
kepercayaan tersebut, Islam merupakan agama yang dianut mayoritas
oleh bangsa Indonesia (± 90%). Harus diakui bahwa kehidupan agama
yang pluralistik pada awalnya dapat hidup serasi dan seimbang
dengan lebih menekan pada sifat toleransi dan menghormati.
c. Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang isinya adalah perangkat-perangkat (modal-modal). Pengetahuan
secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk
mentafsirkan dan memahami lingkungan.yang dihadapi dan digunakan
sebagai rujukan (pedoman) untuk bertindak dalam bentuk kelakuan
dan benda-benda kebudayaan sesuai dengan lingkungan yang
dihadapi. Intinya adalah kebudayaan merupakan patokan nilai-nilai
etika dan moral baik yang tergolong sebagai ideal atau yang
seharusnya (world view) maupun yang operasional dan aktual di dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Bahasa
Bangsa Indonesia sangat kaya dengan aneka suku bangsa yang
masing masing memiliki karakter sendiri, termasuk di dalamnya
bahasa yang digunakan secara umum setiap suku bangsa terbagi atas
dua kelompok yaitu :
Kelompok pertama : suku bangsa yang memiliki bahasa lisan dan tulis
(aksara) mis : suku Jawa, Bali dan Batak. Kedua : suku bangsa yang
hanya memiliki bahasa lisan saja misalnya : suku Dayak, Bajar, dan
lain-lain. Menurut tim ICCE (UIN) Jakarta bahwa : bahasa di pakai
sebagai sarana berinteraksi antar manusia melalui peristiwa sumpah
pemuda 28 – 10 – 2008, para tokoh pemuda dan berbagai latar
belakang suku kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan bangsa Indonesia yaitu bahasa yang
mempersatukan seluruh elemen masyarakat etnis dan suku bangsa
yang hidup di wilayah kepulauan nusantara.
DERIVASI KONSEP NASIONALISME DI INDONESIA
a. Negara-bangsa
Menurut pasal 1 UUD 1945 dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk republik. Republik merupakan bentuk negara kesatuan Indonesia yaitu : suatu bentuk
pemerintahan yang bersifat antithesis monarki dan kepala pemerintahan bukan seorang raja
dan dengan system pemilihan umum untuk menduduki jabatan politiknya. Selain bentuk dan
kedaulatan negara konsikusi UUD 1945 juga memuat ketentuan-ketentuan tentang kelengkapan
negara yang terdiri dari dasar lembaga legislatif, ksekutif dan yudikatif pemerintah daerah.
b. Warga negara
UUD 1945 menentukan bahwa yang menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain disahkan dengan UU sebagai warga negara. Ada
perbedaan konsepsi antar warga negara dan penduduk yaitu : bahwa penduduk adalah warga
negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
c. Dasar Negara Pancasila
Setelah Indonesia merdeka terjadi perdebatan serius tentang dasar negara Indonesia.
Perdebatan ini terjadi tentang dasar negara antar kelompok Islam yang mengehndaki Islam
sebagai dasar negara dan golongan nasionalis. Perbedatan akhirnya menghasilkan sebuah
kompromi yakni BPUPKI, bersepakat menghasilkan sebuah mukadimah. Pada tanggal 22 Juni
1945 kesepakatan ini ditandatangani sehingga dokumen tersebut dikenal dengan Piagam
Jakarta (Jakarta Charter) setelah kemerdekaan kesepakatan ini dipersoalkan bahwa orang-orang
Kristen yang sebagian besar berada di wilayah Timur menyakatan tidak bersedia bergabung
dengan RI kecuali jika beberapa unsur dalam Piagam Jakarta di hapuskan akhirnya dasar
ideology dan konstitusi negara akhirnya kelompok Islam bersepakat menghapuskan unsur-
unsur Islam yang telah mereka rumuskan dalam Piagam Jakarta. Sejak diterimanya usul
tersebut dan ditetapkan UUD 1945 sebagai UUD negara RI. Sejak peristiwa itu maka dasar
negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat adalah Pancasila dan kelima silanya.
TOKOH TOKOH NASIONALIS INDONESIA
Mangkunegoro, K.G.P.A.A, Maria Walanda Maramis, Martadinata R.E,
Laksamana Laut, Martha Christina Tiahahu, Marthen Indey, Mas Mansur,
Kiai Haji, Drs Mohammad Hatta, Mohamad Roem, Mohammad Yamin,
Prof, SH, Mohammad Husni Thamrin, Dr Muwardi, Ngurah Rai, I Gusti,
Kolonel, Nuku Muhammad Amiruddin, Nyai Ahmad Dahlan, Nyak Arif,
Teuku, Nyi Ageng Serang, Otto Iskandardinata, Pakubuwono VI, Sri
Susuhunan; Panjaitan D.I, Mayor Jenderal, Parada Harahap (Perintis
Pers Nasional), Pattimura, Kapitan; Pierre Tandean, Kapten; Pong Tiku,
Radin Inten II, Rasuna Said, HJ Rangkayo, Robert Wolter Monginsidi,
Saharjo, Dr. SH, Sam Ratulangi, G.S.S.J, Dr, Samanhudi, Kiai Haji, Silas
Papare, Sisingamangaraja XII, Letenan Jenderal Siswondo Parman,
Ignasius Slamet Riyadi, Soekarno; Sudirman, Jenderal; Kolonel
Sugiono, S.J, Msgr Sugijopranoto, Sugondo Djojopuspito, Prof. Dr
Suharso, Suhartinah Suharto, Sukarjo Wiryopranoto, Supeno, Prof. Mr.
Dr Supomo, Letenan Jenderal Suprapto R, Suprijadi, Suroso R.P, Suryo,
R.M Suryopranoto, Sutan Syahrir, Dr Sutomo, Mayor Jenderal Sutoyo
Siswomiharjo, Sultan Syarif Kasim II, Syech Yusuf Tajul Khalwati,
Tuanku Tambusai, Teuku Umar, Sultan Thaha, Sjaifuddin, Untung
Suropati, Letenan Jenderal Urip Sumohardjo, Usman, Wage Rudolf
Soepratman, Kiai Haji Wahid Hasyim, Dr Wahidin Sudirohusodo,
Wilhelmus Zakaria Yohannes, Laksamana Madya, Yosaphat Sudarso,
Kiai Haji Zainal Mustafa, Zainul Arifin, H, DLL
FAKTOR – FAKTOR YANG MENGHAMBAT NASIONALISME
INDONESIA
• Pikiran pikiran dan perasaan perasaan antar suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat,
golongan masyarakat, dimana yang satu merasa superior dan inferior terhadap yang
lainnya, yang satu merasa kuat atau lemah terhadap yang lainnya, yang satu merasa
lebih baik atau lebih buruk terhadap yang lainnya. Perasaan2 seperti ini jelas bertolak
dari fanatisme kelompok atau golongan yang sempit dan sangat bertentangan dengan
wawasan kebangsaan yang ingin memberikan ruang gerak dan kesempatan yang sama
untuk bertumbuh atas dasar saling mengakui, menghargai, melengkapi, dan
memperkaya. Pikiran pikiran dan perasaan perasaan seperti itu dapat menumbuhkan
kecemburuan sosial yang mengarah pada pertentangan / konflik sosial dan pada
gilirannya dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
• Kesenjangan pembangunan antar wilayah harus dicegah karena kemajuan pembangunan
yang terlalu pesat disuatu daerah sementara di daerah lainnya sangat tertinggal dapat
menimbulkan kecembu-ruan sosial. Secara umum kesenjangan pem-bangunan antar
wilayah ini dikelompokkan dalam kelompok Indonesia Kawasan Barat dan Timur.
• Kesenjangan sosial dan ekonomi antar golongan penduduk harus dicegah melalui
upayah yang sungguh sungguh untuk mengentaskan kemiskinan. Dengan demikian
diharapkan jumlah penduduk miskin atau yang berpenghasilan sangat rendah akan
semakin berkurang, sambil mencegah agar golongan elit yang sangat kaya tidak
bertambah kaya lagi.
• Upaya upaya untuk mengekang proses demokratisasi dan desentralisasi de-ngan alasan
stabilitas dan kesatuan bangsa yang berlebih lebihan harus dicegah. Agar demokrasi
dapat tumbuh secara wajar dan desentralisasi dapat dikembangkan secara proposional,
kepada daerah daerah perlu diberikan ruang gerak dan peluang yang cukup memadai
untuk mengembangkan aspirasi, prakarsa, dan kreativitasnya.
Faktor Pendorong Munculnya
Gerakan Nasionalisme Asia
1. Penjajahan dari bangsa-bangsa asing yang
sangat menyengsarakan rakyat
2. Lahirnya golongan terpelajar di negara-negara
tersebut
3. Terjadinya revolusi industri di Inggris dan
revolusi PranciS
4. Kebangkitan bangsa Jepang sebagai
keberhasilan Restorasi Meiji. Termasuk
kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 
Gerakan Nasionalisme FilipinA
Perkembangan Filipina sebelum diduduki oleh Spanyol tidak begitu diketahui dengan
jelas. Namun, sebagian wilayah Filipina pernah menjadi daerah kekuasaan dari kerajaan
Sriwijaya (abad ke-12) dan kerajaan Majapahit (abad ke-14). Pengaruh Indonesia sangat
besar di Filipina seperti sawah, agama Hindu dan Budha. Perdagangan antara Filipina
dengan Cina semakin bertambah ramai dan mengakibatkan orang-orang Cina banyak
pindah ke Filipina serta melakukan perkawinan campuran dengan penduduk asli Filipina.
Di samping itu, pada abad ke-15 agama Islam dari Indonesia mulai masuk ke Filipina
bagian selatan. Orang-orang Islam Filipina oleh orang-orang Spanyol disebut Moros
(Moro). Bahkan sampai saat sekarang orang-orang Moro mendapat perhatian khusus dari
pemerintah Filipina. Hal ini disebabkan karena orang-orang Moro menuntut status otonomi
atas pemerintahan Filipina.
Muncul dan berkembangnya nasionalisme di Filipina tidak dapat dipisahkan dari akibat-
akibat Penjajahan yang dilakukan oleh negara-negara barat, terutama oleh bangsa
Spanyol.
Kedatangan bangsa Spanyol ke dunia Timur adalah dalam upaya untuk mendapatkan
sumber rempah-rempah yang sangat laku di pasaran Eropa. Kedatangan bangsa Spanyol
di Filipina dipimpin oleh Ferdinand Magelhaens. Ia tewas terbunuh karena terlibat dalam
perselisihan antar penduduk di kepulauan ini. Perjalannya dilanjutkan oleh opsirnya yang
bernama Juan Sebastian del Cano sampai di Spanyol, mereka inilah yang pertama kali
dapat mengelilingi dunia.
Kepulauan Filipina pernah menjadi rebutan antara bangsa spanyol dengan bangsa
portugis. Akhirnya, seorang bangsa spanyol bernama Miguel Lopez De Legazpi
mendaratkan tentaranya di Filipina dan berhasil mendudukinya. Ia mendirikan kota Manila
tahun 1571 dan sejak saat itu Filipina menjadi jajahan Spanyol (1571 – 1898).
Sejak Filipina dikuasai oleh bangsa spanyol, seluruh kegiatan
penting seperti pemerintahan dan ekonomi dipegang oleh
bangsa Spanyol.Bangsa Spanyol menguasai dan menjajah
Filipina dengan sistem kuno, yaitu Gospel (Penyebaran agama),
Gold (Emas), dan Glory (kejayaan). Penyebaran agama Roma
Katolik mendapat bantuan dari pemerintah spanyol sebagian
besar penduduk Filipina memeluk agama Roma Katolik hanya
Filipina bagian selatan tidak dapat dipengaruhi dan tetap
memeluk agama Islam (Moros). Biara-biara Roma Katolik muncul
dimana-mana yang akhirnya menguasai sebagian besar tanah-
tanah di Filipina. Para petani tidak dapat berbuat apa-apa karena
biara-biara itu mendapatkan jaminan dan perlindungan dari
pemerintah jajahan spanyol.Pada hakikatnya bangsa Filipina
dijajah oleh bangsa spanyol dengan dua macam pemerintahan:
a. Pemerintahan Agama yang dikepalai oleh seorang Uskup Besar.
b. Pemerintahan sipil yang dikepalai oleh seorang Gubernur Jendral
Bangsa Spanyol menduduki Filipina karena menurut perkiraannya
kepulauan Filipina memiliki kekayaan dari kerajaan-kerajaan kuno seperti
halnya kerajaan-kerajaan kuno di Amerika (kerajaan Aztec, Maya,
Inka).ketika yang mereka cari tidak berhasil ditemukan, maka bangsa
Spanyol bermaksud menjadikan kota Manila sebagai pusat perdagangan
di Asia. Manila akhirnya menjadi gudang rempah-rempah sehingga kapal-
kapal Eropa tinggal membeli dan membawanya kembali ke Eropa tanpa
susah payah mendapatkannya. Manila maju dengan pesatnya lebih-lebih
dengan majunya tanah-tanah jajahan Amerika, Manila menjadi pelabuhan
perantara ke tanah-tanah jajahannya di Asia lainnya.
Pada abad ke-19, aktivitas perekonomian di Manila mengalami
kemerosotan. Hal ini disebabkan dengan munculnya imperialisme Inggris
yang mulai bergerak ke Asia Tenggara dan Asia Timur Singapura dan
Hongkong dikuasainya serta Cina menjadi tanah harapan bagi
imperialisme barat.
Sejak terbukanya Jepang, perhatian bangsa-bangsa barat ( Eropa-
Amerika Serikat) tertuju kepada Jepang sehingga perdagangan Manila
mengalami kemerosotan, sejak saat itu pula pemerintahan jajahan
spanyol di Filipina mulai runtuh dari dalam perdagangan. Makin lama
makin jatuh ke tangan orang-orang Cina yang semakin banyak dating ke
Filipina.
Faktor Munculnya Gerakan Nasionalisme
a. keinginan untuk membebaskan diri dari kekangan agama Roma
Katolik dan mengembalikan hak atas tanah-tanah pertanian
kepada para petani dengan menghapuskan system sewa tanah
yang dilakukan olah para petani kepada biara-biara.
b. Tindakan pemerintah jajahan spanyol yang kolot dan kejam
menuntut kebebasan mengeluarkan pendapat
c. Timbulnya golongan pelajar. Golongan pelajar ini melihat
kepincangan-kepincangan kolonialisme spanyol sehingga timbul
keinginan mereka untuk merdeka 
d. Terbukanya terusan Suez mempermudah hubungan antara Eropa
dengan Asia. Orang-orang Filipina banyak yang belajar ke Eropa,
dan setelah kembali langsung mengobarkan semangat
nasionalisme.
e. Perang kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika
Selatan terhadap spanyol membuka mata bangsa Filipina untuk
membebaskan diri dari penjajah bangsa spanyol dan mencapai
kemerdekaannya.
Dengan sebab-sebab tersebut di atas, maka gerakan nasionalisme pertama
kali muncul di Filipina dipelopori oleh kalangan mahasiswa di Manila pada
tahun 1880, mereka mendirikan gerakan gelap yang disebut dengan nama
Compenerismo (yang artinya persahabatan). Tujuan gerakan itu adalah
mengusahakan pendidikan yang patriotis (semacam gerakan budi utomo di
Indonesia). Setelah munculnya gerakan itu, pada tahun 1892 Jose Rizal juga
membentuk gerakan gelap yang disebut dengan Liga Filipina. Tujuan Liga
Filipina adalah mempersatukan seluruh Filipina untuk menentang
ketidakadilan dari pemerintahan jajahan spanyol. Jose Rizal merupakan
seorang pelopor kemerdekaan dan pahlawan Nasional Filipina. Ia seorang
Filipina yang dapat menjadi dokter ahli filsafat, ahli sastra dan yang telah
mengunjungi spanyol. Prancis, Jerman, Inggris. Ia menulis buku yang
terkenal dan mengemparkan pemerintahan spanyol di Filipina judul
bukunya Noli Me Tangere (jangan menyentuh aku). Dalam buku itu, ia
dengan keras mengkritik kaum gereja dan pemerintahan colonial spanyol di
Filipina. Karena itu, ia ditangkap dan diasingkan namun setelah dibebaskan
ia tetap melanjutkan usahanya untuk membebaskan bangsa Filipina dan
memimpin gerakan-gerakan rahasia antara lain Liga Filipina, sampai
akhirnya ia di tangkap lagi pada tanggal 30 September 1896 atas tuduhan
ikut dalam pemberontakan katipunan terhadap spanyol. Ia dijatuhi hukuman
mati tanggal 30 Desember 1896.
Sementara itu ketika Jose Rizal diasingkan (1893) para pemimpin
kemerdekaan Filipina lainnya mengangap bahwa jalan damai sudah tidak
mungkin berhasil, sehingga muncul pemberontakan bersenjata
pemberontakan bersenjata ini lebih dikenal dengan gerakan katipuna yang
didirikan oleh Andres Bonifacio. Gerakan Katipuna melakukan
pemberontakan pada tahun 1896, tetapi mengalami kegagalan.
Selanjutnya Emilio Aguinaldo meneruskan pemberontakan Katipuna (1896)
pemerintahan colonial spanyol tidak dapat menindasnya, bahkan makin
lama pemberontakan makin berkobar. Akhirnya, pemerintahan colonial
spanyol mengadakan perjanjian dengan Aguinaldo yang isinya
pemerintahan colonial spanyol akan mengadakan perbaikan pemerintahan
dalam waktu 3 tahun. Tetapi Aguinaldo dan pemimpin lainnya harus
meninggalkan Filipina (ke Hongkong). Aguinaldo meninggalkan Filipina dan
pemberontakan berhenti. Tetapi dengan pecahnya perang Amerika-Spanyol
tahun 1898, Aguinaldo muncul kembali. Ia memihak Amerika karena mengira
bahwa Amerika akan menghancurkan kolonialisme Spanyol di Filipina dan
memberikan kemerdekaan kepada Filipina. Aguinaldo memproklamasikan
kemerdekaan Filipina tanggal 12 Juni 1898.Kemudian ia menggempur
tentara colonial Spanyol. Hampir seluruh Filipina dapat dikuasai oleh
Aguinaldo dan hanya Manila yang masih dikuasai Spanyol. Aguinaldo
bersama-sama dengan tentara Amerika melakukan serangan terhadap
Manila. Manila jatuh tanggal 13 Agustus 1898 dan tanggal 10 Desember 1898
secara resmi Spanyol menyerahkan Filipina kepada Amerika Serikat.
Dengan lenyapnya imperialisme Spanyol di Filipina, bukan berarti
Filipina bebas dari cengkraman kaum imperialis. Hal ini disebabkan
karena Amerika Serikat yang tadinya memberikan bantuan kepada
Filipina untuk mengusir Spanyol berbalik dan bermaksud menguasai
Filipina. Dengan kata lain, Amerika Serikat juga menjadi bangsa
imperialis yang ingin menjajah Filipina. Melihat kejayaan ini,
Aguinaldo protes dan tetap memegang teguh pada kemerdekaan
Filipina. Undang-undang Dasar dibentuk dan Aguinaldo bertindak
sebagai presiden (1898). Aguinaldo segera mengobarkan
perjuangan untuk menentang Amerika Serikat. Dua tahun lamanya ia
bertempur melawan Amerika Serikat, tetapi musuh terlampau kuat.
Pada tahun 1901 Amerika Serikat dengan menjalankan tipu
muslihatnya berhasil menangkap Aguinaldo, tetapi pasukan
Gerilyanya tetap meneruskan perjuangannya sampai tahun 1902.
Walaupun demikian, Amerika Serikat tetap menjadikan Filipina
menjadi daerah kekuasaannya hingga Amerika Serikat menyerahkan
kemerdekaan Filipina pada tanggal 4 Juli 1946 dan mengangkat
Manuel Roxas Y Acuna sebagai presiden yang pertama.
KESIMPULAN
Gerakan nasionalisme Filipina pertama kali
muncul dipelopori oleh kalangan mahasiswa.
Mahasiswa tersebut mendirikan gerakan gelap
yang disebut dengan nama campenerisme
(yang artinya persahabatan),tujuan gerakan itu
adalah mengusahakan pendidikan yang
patriotis. Selain itu, Manila dijadikan pusat
perdagangan rempah-rempah oleh bangsa
Prancis, dan pada akhirnya Manila menjadi
gudang rempah-rempah. Pada tanggal 4 Juli
1946 Amerika Serikat menyerahkan Filipina dan
mengangkat Manuel Roxas Y Acuna sebagai
presiden yang pertama.
TOKOH
BAB V

NASIONALISME
TURKI
KEHANCURAN KERAJAAN TURKI USMANI

Sebelum pada akhirnya kerajaan Turki Usmani mengalami fase


kehancuran, telah terlebih dahulu terjadi periode kemunduran.
Kemunduran ini dimulai sejak abad ke XVII, ditandai dengan tidak
adanya pengganti yang sepadan sejak Sulaiman Al Qanuni meninggal
dunia. Ketiadaan pemimpin yang memiliki pengaruh kuat ini
menyebabkan banyak terjadinya pemberontakan-pemberontakan,
seperti misalnya di Siria dibawah pimpinan Kurdi Jumbulat, di
Lebanon di bawah pimpinan Druze Amir Fakhruddin.
Selain itu konflik dengan Negara-negara tetangga seperti pasca
penyerangan ke wilayah Wina dan Venezia serta konflik dengan Syah
Abbas dari Persia turut memperkeruh keadaan kerajaan.
Kerajaan Turki Usmani yang pernah mencapai puncak kejayaannya
pada abad ke-19 terus mengalami kemunduran sampaiakhirnyamendapat
julukan The Sick Man. Beberapa faktor kemunduran Kerajaan Turki
Usmani adalah sebagai berikut:
1.Luasnya wilayah kekuasaan usmani yang akhirnya tidak mampu
dikendalikan dari pusat.
2.Pemberontakan yang dilakukan berkali-kali oleh Jennisary yang
bekerja dengan dinasti Mamluk di Mesir.
3.Penguasa yang tidak cakap setelah Sulaiman Al Qanuni. Kelemahan
ini lebih disebabkan masuknya sikap hedonism di kalangan istana.
4.Akibat sejumlah peperangan yang membawa Turki Usmani pada
kekalahan, menyebabkan perekonomian Usmani semakin terpuruk dari
waktu ke waktu. Banyaknya wilayah yang melepaskan diri berarti
mengurangi pemasukan untuk Negara. Sementara biaya militer, karena
sering mengerahkan pasukan, menguras persediaan uang Negara yang
semakin menipis.
5.Ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang berkaitan dengan
kebutuhan militer akan keduanya, tidak terlalu berkembang.
Kekalahan peperangan Turki usmani menghadapi Negara-negara
ini mengakibatkan daerahnya di eropa mulai mengecil sedikit demi
sedikit. Diantaranya Yunani yang memperoleh kemerdekaannya pada
1829 M dan Rumania lepas pada 1856. Selanjutnya Negara-negara lain
mengikuti sehingga pada akhir perang dunia I daerah Turki Usmani
hanya mencangkup Asia kecil dan sebagian kecil dari daratan eropa
timur. Yang menjadi titik mula kehancuran Kerajaan Turki Usmani
adalah campur tangan dari pihak eropa terutama Inggris dan Prancis.
Sebagaimana diketahui pada akhir abad ke delapanbelas imperium
Turki tidak mampu lagi menghadang kemajuan militer Eropa. Rusia
mampu menguasai Crimea dan memperkokoh diri di Laut Hitam,
sementar pihak inggris seletah membantu manggagalkan invasi
Napoleon di Mesir 1798 menjadi kekuatan militer dan perdagangan
terkuat di Laut tengah. Ternyata rusia bermaksud merampas wilayah
turki yang ada di Balkan di lain pihak inggris ingin menjadikan
imperium Usmani sebagai benteng untuk menghadang ekspansi rusia
dan melindungi kepentingan politik dan komersialnya di laut tengah.
Dengan demikian imperium turki sedang dalam situasi krisis
melindungi diri dari keseimbangan kekuatan eropa.
Pada tahun 1831, Muhammad Ali yang merupakan serang gubernur
Usmani di Mesir yang independen (1805-1848) melakukan invasi ke Syiria.
Sebagai jawabannya usmani mengadakan perjanjian Unkiar Skelessi (juli,
1833) dimana mereka melepaskan Dardanelles dan Boshporus kepada
armada perang asing sebagai imbalan atas bantuan rusia. Pada 1840, Rusia,
Inggris dan Austria mencapai kesepakatan bahwa Muhammad Ali harus
menarik diri dari Syiria, lalu beberapa kekuatan eropa sepakat bahwasanya
tidak boleh ada kapal perang melintasi boshporus dan Dardanelles selama
masa gencatan senjata.
Melalui persetujuan lanjutan pada 1841, kekuatan rusia dan inggris
mengijinkan Muhammad Ali malakukan rezimnnya secara turun-temurun
di mesir. Semua ini meunjukkan adanya campur tangan eropa untuk ikut
menangani urusan usmani. Imperium usmani menjadi pemerintahan
protektorat di eropa dan menjadi imperium gadaian sejumlah kekuatan
adikuasa.
Perang dunia I menyempurnakan proses kesendirian imperium turki
yang pada desember 1914 melibatkan diri dalam perang tersebut dengan
bergabung bersama kubu jerman dan Austria. Pada 1918 sekutu eropa
berhasil mengalahkan jerman, Austria dan usmani.
Imbas dari kekalahan ini untuk turki usmani adalah kenyataan
bahwa sejak tahun 1912-1920 usmani telah kehilangan seluruh
wilayah imperium mereka di Balkan. Kemudian di wilayah timur
tengah beberapa Negara baru terbentuk di Libanon, Syiria, Palestina,
Transjordan, dan Irak.
Puncak dari kehancuran Turki Usmani adalah bahwa kerajaan ini
lenyap dan sebagai gantinya timbul Republik Turki di tahun 1924 M.
PEMBAHARUAN PEMIKIRAN DI KALANGAN
MASYARAKAT TURKI
Pasca kegagalan Turki Usmani menaklukan Wina dan eropa
mencaplok beberapa wilayah usmani, maka terjadilah pembaharuan
di Turki. Pembaharuan ini dalam perkembangannya mengerucut
menjadi terdapat tiga aliran pembaharuan, yaitu aliran barat, aliran
islam dan aliran nasionalis.
Menurut aliran barat Turki mundur karena bodoh yang
disebabkan oleh syariat yang menguasai seluruh segi kehidupan
bangsa turki. Oleh karena itu Turki akan maju apabila meninggalkan
syariat dan berorientasi kepada barat. Pendapat aliran barat ini
ditentang oelh aliran islam yang menyatatakan kemunduran turki ini
disebabkan bahwa para pemimpinnya sudah menjauh dari syariat
Islam. Maka kemajuan Turki pada selanjutnya sangat bergantung
kepada bisa tidaknya para pemimpin Turki untuk memajukan Turki
dengan berlandaskan syariat islam. Adapun aliran nasionalis
berpendapat bahwa Turki mundur disebabkan oleh keengganan umat
islam yang tidak mengakomodir perubahan-perubahan.
Reformasi yang digulirkan oleh kerajaan Usmani ini yang pertama
adalah Tanzimat yang berlangsung pada 1839 sampai 1876. Pada periode
ini fokus dari reformasi adalah di bidang militer dan beberapa bidang
lainnya. Dalam bidang militer ini misalnya digunakan untuk memodernkan
kekuatan militer turki agar setara dengan kekuatan militer Negara-negara
eropa. Maka didatangkanlah ke istambul ahli-ahli militer diantaranya De
Rochefort dan Comte de Bonneval alias Humbaraci Pasya dari prancis,
MacCarthy dari irlandia, dan Ramsey dari Inggris.
Pembaharuan dalam bidang-bidang lain juga dilakukan. Untuk
membangkitkan pertanian, Negara menempuh kebijakan rekalamasi
(pembagian tanah) dan resettlement (transmigrasi). Modernisasi teknis
meliputi pembaharuan system pos (1834), telegraf (1855), perkeretaapian,
dan perancangan bangunan lintasan kereta api tahun 1866. Selain itu
dilakukan reformasi dalam bidanghukum, pendidikan dan sosial
masyarakat.
Efek dari reformasi Tanzimat ini adalah bahwa pembaharuan ini telah
memancing timbulnya Gerakan Nasionalisme Turki. Adapun tokoh-
tokohnya yakni Rasjid Pasha, Fuad, Namik Kemal, Ali Pasha, Midhat Pasha,
dan Kemal Pasha.
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya Nasionalisme Turki
adalah sebagai berikut:
1.Kekuasaan Turki Usmani yang semakin merosot.
2.Adanya pengaruh dari Revolusi Prancis dengan semboyannya
liberte, egalite, dan fraternite.
3.Timbulnya kaum terpelajar yang berpaham modern sehingga
mereka mengetahui apa itu liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi.
4.KIegiatan bangsa Barat yang semakin gencar untuk merebut
daerah-daerah jajahan Turki dan siap menghancurkan Turki.
. Setelah masa kekuasaan yang absolute dikendalikan oleh usmani
muda maka generasi intelektual turki bangit pada sekitar tahun 1880-
an dan 1890-an dan melancarkan aksi terhadap rezim yang
konservatif. Serangan-serangan ini adalah sebagai akibat dari
pesatnya perkembangan pendidikan dan perekonomian
meningkatkan posisi kalangan akademisi. Pers menyebarluaskan ide-
ide eropa tentang ilmu pengetahuan dan politik serta mempopulerkan
sikap-sikap barat.
Para jurnalis, penulis, penerbit dan agiator yang mengasingkan diri di
Paris pada tahun 1889 membentuk sebuah kelompok yang dinamakan
Turki Muda, yang dalam kosepsi gerakannya mempertahankan
persekutuan mereka terhadap dinasti usmani, namun mereka
mengagitasi restorasi sebuah rezim parlementer dan konstitusional.
Adapun tujuan dari gerakan Turki Muda adalah sebagai berikut:
1.Menyelamatkan Turki dari keruntuhan total;
2.Menanamkan semangat nasionalisme di kalangan rakyat;
3.Mengadakan perbaikan sosial, ekonomi dan budaya;
4.Mengadakan pembaharuan organisasi pemerintahan.
Gerakan ini secara internal terbagi menjadi dua yaitu yang pertama
kelompok yang dipimpin oleh Ahmad Riza, kelompok ini menghendaki
seorang sultan yang kuat, pemusatan kekuasaan, dan pengutamaan
unsure-unsur muslim-turki dari wwarga usmani; dan sebuah kelompok
lainnya yang dipimpinoleh Sultan Sabbahedin, yang menekankan
bentuk-bentuk desentralisasi pemerintahan usmani, dan menghendaki
sebuah masyarakat federasi dengan pemberian otonom bagi warga
Kristen dan warga minoritas lainnya.
Gerakan ini, sekitar tahun 1905 didirikan Fatherland Society atau
Masyarakat tanah air oleh Mustafa Kemal, yang pada saat itu menjabat
perwira militer dan kelak akan menjadi presiden pertama turki.
Kemudian sebuah kongrs Turki Muda membentuk Committee for
Union and Progress (CUP) pada tahun 1907. Tahun 1908 cabang CUP
di Monastir memberontak dan menuntut sultan untuk kembali
menggunakan UUD 1876.
Konsepsi dari Turki muda adalah pan Turkisme, yang mulanya
dicetuskan oleh Yusuf Akcura. Menurutnya bahwa penciptaan satu
bangsa turki dari berbagai usnsur yang ada di kerajaan adalah ilusi,
bahwa Negara-negara colonial akan menghadang upaya apa pun
untuk menciptakan persatuan politis yang dilakukan oleh umat
muslim sedunia, tapi Pan-turkisme akan mendukung semua bangsa
turki di asia dan hanya akan menentang rusia.
Pemikiran Akcura ini mendapatkan dukungan dari kalangan
kaum intelektual Turki muda namun ia tidak memperoleh pengakuan
Negara sampai meletusnya perang Balkan tahun 1913.
Antara tahun 1913-1918 CUP menempuh program yang agresif dalam
mensekulerkan sekolah-sekolah, lembaga peradilan dan kitab perundang-
undangan dan menempuh langkah awal dalam memeprjuangkan emansipasi
wanita. Pada tahun 1916 pemerintahan CUP mereduksi peran sayikul islam,
dan mengalihkan seluruh yurisdiksi peradilan muslim kepada kementrian
kehakiman, dan menyerahkan penanganan perguruan muslim kepada
kementrian pendidikan.
Ziya Gokalp (1875-1924) tampil sebagai sosok Turki Muda yang dominan
dan pembawa semangat nasionalisme yang fanatic. Tanpamenyesali
kemunduran imperium usmani, ia meresmikan kultur rakyat turki dan
meyerukan reformasi islam untuk menjadikan islam sebaga ekspresi dari etos
turki.
Ide pemikiran nasionalisme Turki dalam pandangan Gokalp bersumber
pada budaya atau menggunakanpendekatan sosiologis. Bagi Gokalp, suatu
perubahan politik tidak akan berarti apa-apa, kecuali jika diikuti revolusi
sosiokultural. Tujuan akhir Turkisme gokalp adalah menumbuhkan suatu
kebudayaan nasional yang bukan pula kebudayaan barat. Tanpa
menumbuhkan kebudayaan,turki sendiri tidak akan menjadi reformis dan
modernis yang sejati. Dengan demikian, nasionalisme dalam pandangan
Gokalp bisa disebut Turkisme Kultural, yang bukan merupakan sebuah partai
politik, melainkan gerakan ilmiyah, filosofis, estetis, dan moral.
Gagasan kebangsaan turki tersebut memperkuat kecenderungan
terhadap sekularisme dan moderitas, sebab gagasan
tersebutmembuka kesempatan bagi bangsa turki untuk melepaskan
diri dari islam tanpa harus bersikap kompromis terhadap identitas
barat mereka. Konsep Kebangsaan Turki atau Pan Turkisme member
peluang gagasan tersebut menetapkan sebuah kewargaan yang baru
yang menumbuhkan identitas kesejarahan masyarakat turki dan
bukan identitas kesejarahan masyarakat muslim dan dengan demikian
ia merupakan identitas modern dan bukan identitas barat.
Pada akhir perang dunia I apa yang tersisa dalama imperium turki
usmani adalah Anatolia dengan mayoritas warga turki dan sebagian
kecil warga keturunan yunani, kurdi dan Armenia. Pada tahun 1918
imperium turki usmani telah hancur, namun elit birokratik dan militer
telah siap mengubah komitmen mereka dari sebuah rezim
multinasional dan multireligius menjadi sebuah Negara nasional turki
dan sekuler.
TURKI DIBAWAH KEPEMIMPINAN KEMAL
ATTATURK

Pasca perang dunia I, Kemal Attaturk (nama lengkapnya dalah


Mustafa Kemal Pasya, gelar Attaturk adalah gelarnya yang dibuat
sendiri yang artinya Bapa Bangsa Turki), berusaha mewujudkan
prinsip-prinsip generasi turki muda. Dibawah kepemimpinannya, elit
nasional berhasil memobilisasi masa turki untuk berjuang melawan
kedudukan asing dan mendukung ide kebangsaan.
Sebagai seorang jenius militer ia memimpin bangsanya seperti
memimpin sebuah pasukan, mengeluarkan berbagai perintah
untuk menciptakan sebuah Negara barat yang modern. Impiannya
adalah bagaimana Turki bisa menjadi sebuah Negara yang kuat,
modern dan dihormati. Menurut Mustafa kemal satu-satunya jalan
untuk mencapai semua itu adalah dengan dilakukan proses
westernisasi. Menurutnya kemajuan Turki hanya akan bisa diraih
dengan penerimaan barat secara total.
Prinsip-prinsip Mustafa Kemal adalah republikanisme, nasionalisme,
populisme, etatisme, sekularisme dan revolusionarisme. Oleh karena itu,
Mustafa Kemal membentuk sebuah pemerintahan tandingan di Anatolia
dengan mendeklarasikan pernyataan-pernyataan berikut:
1.Kemerdekaan tanah air dalam bahaya.
2.Sultan tidak dapat menjalankan pemerintahan karena berada di
bawah kekuasaan sekutu.
3.Rakyat Turki harus berusaha sendiri untuk membebaskan tanah air
dari kekuasaan asing.
4.Gerakan pembela tanah air harus dikoordinasi oleh panitia nasional.
5.Untuk merealisasikan hal-hal tersebut perlu diadakan konggres.
Pemecatan Mustafa Kemal paska pernyataan seperti yang telah
disebutkan sebelumnya dari jabatan militer, justru membuka jalan
kepadanya untuk melebarkan sayap politiknya. Ia akhirnya terpilih sebagai
ketua Perkumpulan Pembela Hak-hak Rakyat camabng Emirum. Kongres
pertama diadakan di Emirum dengan rekomendasi untuk membela,
mempertahankan keutuhan tanah air, dan perlu diadakan rapat Majelis
Nasional (MN) dalam waktu yang secepatnya.
Kongres kedua diadakan di Sivas. Dalam konggres ii diputuskan
bahwa turki harus bebas dari pengaruh asing dan untuk itu dibentuk
Komite Perwakilan Rakyat dan Mustafa Kemal tepilih menjadi
ketuanya. Akhirnya golongan nasoinal menjadi pemenang dalam
pemilu, dan Majelis Nasional Agung (MNA) berhasil dibentuk pada
1920. Dalam sidang MNA di Ankara, Mustafa Kemal terpilih menjadi
ketua.
Selain itu beberapa keputusan penting dalam kongres tersebut
adalah:
1.Kekuasaan Kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat turki.
2.MNA adalah perwakilan Rakyat Tertinggi.
3.MNA bertugas sebagai bdadan legislative dan eksekutif.
4.MNA bertugas memilih di antara sesame anggota untuk menjadi
anggota Majelis Negara (M) yang bertugas menjalankan
pemerintahan.
5.Ketua MNA merangkap sebagai ketua MN.
KEBIJAKAN KEMAL ATTATURK SELAMA
BERKUASA
Mustafa Kemal dalam kebijakannya memang dikenal sangat
radikal. Mulai tahun 1920 ketika idenya untuk memisahkan antara
agama dengan Negara (sekularisasi) diterima oleh MNA, yang
mengakibatkan kedaulatan sultan menjadi terabatas sebab semuanya
kini ada di tangan rakyat.
Dalam lapangan agama dan kebudayaan, Mustafa kemal
membuat sejumlah kebijakan yang sama sekali baru. Pada 28 Juni
1928 misalnya ia memperkenalkan bangku gereja serta jam kamar ke
dalam masjid, orang shalat dengan memakai sepatunya,
menggunakan bahasa turki dalam shalat. Dan untuk membuat agar
masjid tersebut indah serta memperoleh inspirasi spiritual maka
masjid perlu melatih para musikus dan alat-alat musiK. Jelas sekali
bahwa Mustafa Kemal membawa unsur-unsur Kristen dalam aspek
keagamaan islam yang suci dengan alasan bahwa sebuah Negara
modern yang barat harus memasukan semua aspek tersebut ke
dalam masjid.
Di samping itu Mustafa Kemal membuat kebijakan-kebijakan yang
intinya dalah berupaya meningkatkan masyarakat turki kepada satu
tingkat peradaban kontemporer danuntuk memelihara karakter secular
republiK turki. Diantara kebijakan itu adalah:
1.Undang-undang tentang unifikasi dan sekularisasi pendidikan
tanggal 3 Maret 1924;
2.Undang-undang tentang kopiyah, tanggal 25 November 1925;
3.Undang-undang tentang pemberhentian petugas jamaah dan
makam, penghapusan lembaga pemakaman, tanggal 30 November
1925;
4.Peraturan sipil tentang perkawinan, tanggal 17 Februari1926;
5.Undang-undang pemakaian huruf latin untuk abjad turki dan
penghapusan tulisan arab, tanggal 1 November 1928;
6.Undang-undang tentang larangan menggunakan pakaian
tradisional, tanggal 13 Desember 1934.
Pada tahun 1922 Mustafa Kemal menyatakan bahwa jabatak
kekhalifahan masih ada namun sebatas sebagai jabatan spiritual,
sedangkan kewenangan dimuawinya ditiadakan. Sebelum pada akhirnya
jabatan khalifah dihapuskan, sekitar tahun 1923 Mustafa kemal merubah
bentuk Negara dari khilafah menjadi republic dan islam menjadi agama
Negara. Maka pada tahun 1924, tepatnya tanggal 3 maret 1924, Mustafa
Kemal melalui MNA menyatakan bahwa jabatan Khilafah dihapuskan.
Penghapusan ini disusul selanjutnya dengan mendeklarasikan Turki
sebagai Negara sekuler dan menghapus islam sebagai agama Negara tahun
1937. Sebelum menjadi Negara sekuler Mustafa Kemal telah meniadakan
institusi-intsitusi keagamaan dalam pemerintahan yaitu:
1.Penghapusan Biro Syaikul Islam (1924)
2.Penghapusan kementrian syariat;
3.Penghapusan mahkamah syariat.
Pengaruh sekularisai yang dijalankan oleh Mustafa Kemal diakui
sebagai kemenangan gerakan Turki Muda dalam menggulingkankekuasaan
khilafah dengan basis westernisasi yang dijiplaknya habis-habisan maka
tidaklah mengherankan bila kebijakan Mustafa Kemala banyak yang
bertentangan dengan kebijakan islam seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
 Ajid Thohir. 2004. Perkembangan Peradaban Di
Kawasan Dunia Islam. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
 Zurcher, J Erik. 2003. Sejarah Modern Turki.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
 Jaih Mubarok. 2005. Sejrah Peradaban Islam.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
 file:///H:/Sejarah/kemunculan-gerakan-turki-muda
-dan.html
 file:///H:/Sejarah/gerakan-nasionalisme-turki.htm
 file:///H:/Sejarah/Nasionalisme%20Turki.htm
THANK YOU

You might also like