Professional Documents
Culture Documents
INDONESIA
I. PENDAHULUAN
Sistem kepolisian yang dianut dan dijalankan oleh suatu negara sangat
tergantung dan dipengaruhi oleh sistem politik dan sistem kontrol sosia l
yang diterapkan pada Negara tersebut. Beragamnya sistem politik/
pemerintahan yang diterapkan masing – masing Negara menghasilkan
sistem kepolisian yang beragam pula. Demikian pula halnya dengan
system kepolisian yang diterapkan di Negara dengan sistem politik/
pemerintahan demokratis. Sistem Kepolisiannya didasarkan pada
bagaimana menyeimbangkan antara pengendalian kejahatan dengan
terjaminnya kebebasan/ ham dan keadilan serta adanya dukungan penuh
dari masyarakat dalam penerapannya.
1
II. SISTIM KEPOLISIAN DI INDONESIA
2
III. MANAJEMEN SISTEM KEPOLISIAN INDONESIA
3
Demikian pula halnya dengan kewenangan Mabes Polri yang dapat
menangani kasus-kasus besar yang terjadi di wilayah Provinsi.
4
berarti bahwa bidang keamanan yang menjadi tanggung jawab Polri
adalah dibawah kendali pemerintah pusat.
5
sehingga polisi diharapkan memfokuskan kinerja dan perhatiannya pada
kejahatan kejahatan berat yang meresahkan dan menarik perhatian
publik.
6
Desentralisasi Administrratif akan memberi lebih banyak otoritas /
kewenangan kepada Polres/ ta dalam melakukan tugas dan fungsi
kepolisian. Namun demikian kejahatan sekarang sudah semakin canggih,
tidak mengenal batas wilayah, bahkan Negara, maka berdasarkan
intensitas dan kompleksitas kasusnya, ada kejahatan yang ditangani oleh
Polsek, Polres/ ta, Polda sampai dengan Mabes Polri secara berjenjang.
Tetapi fungsi utama dari kesatuan yang lebih atas adalah memberikan
bantuan tekhnis kepada satuan dibawahnya.
Polres dan Polda sendiri, saat ini sudah dapat melakukan operasi
Kepolisian mandiri kewilayahan sendiri, yaitu jenis operasi kepolisian
khusus, yang dapat dilakukan oleh kekuatan polres atau polda,
disesuaikan dengan tantangan dan kebutuhan dalam hal keamanan dan
perkembangan situsi di wilayahnya masing-masing, misalnya operasi
kepolisian mandiri adalah di Polda Jawa Barat melakukan operasi
7
kepolisian yang dilakukan dengan target sasaran penanggulangan dan
penindakan terhadap pelaku kejahatan geng motor yang sangat
meresahkan warga kota bandung pada khususnya dan warga Jawa Barat
pada umumnya. Disamping itu Polres ataupun Polda dapat melakukan
kerjasama dengan pihak pemerintah daerah, dalam menjaga keamanan
dan kelancaran pemilihan umum kepala di daerah, dimana
operasionalisasi tugas polri tersebut juga didukung dari dana dari
anggaran pemerintah daerah
VI. KESIMPULAN
8
Adapun hal – hal tersebut diantaranya, yaitu masih adanya birokrasi
kepolisian yang terlalu panjang menyebabkan operasionalisasi kepolisian
tidak berjalan dengan efektif. Serta kebijakan operasionalisasi kepolisian
yang cendrung terpusat dan belum menyentuh karakteristik masyarakat
daerah.
VII. SARAN
9
sebagai lembaga pengawasan eksternal. (Sidratahta Mukhtar, Hasil
penelitian Rekomendasi kepada Presiden: KHN, 2009).
3) Efektifitas manajemen operasionalisasi kepolisian memerlukan adanya
pemangkasan birokrasi dengan pendelegasian wewenang dan porsi
kebijakan bagi kepolisian daerah dalam operasionalisasi dan
administrasi kepolisian.
Birokrasi kepolisian yang berlangsung terlalu panjang menyebabkan
operasionalisasi kepolisian tidak berjalan dengan efektif. Oleh karena
itu guna efektifitas operasionalisasi kepolisian perlu adanya
pemangkasan birokrasi dengan pendelegasian wewenang dan porsi
kebijakan bagi kepolisian daerah dalam operasionalisasi dan
administrasi kepolisian.
10
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
ARTIKEL INTERNET
11