You are on page 1of 10

Minyak Bumi - Kimia 10 SMA

Hadoh .. liburan-liburan.... hhaha .. Kakak kelas lagi kesusahan, adek kelas senang senang.
Walaupun libur tapi masih aja banyak tugas. salah satunya ini nih, Tugas kimia kelas 10 tentang
minyak bumi. Karena gue mau pinter ya .. kerjain ajalah..

Disini kita akan membahas tentang


Proses pembentukan minyak bumi
Komposisi minyak bumi
Pengolahan minyak bumi
Skema Penyulingan
Hasil pengolahan
Dampak penggunaan minyak bumi

Proses pembentukan minyak bumi


Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang
mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Dugaan tersebut didasarkan pada kesamaan unsur-unsur
yang terdapat dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur yang terdapat pada makhluk hidup. Sisa-
sisa organisme itu mengendap di dasar laut, kemudian ditutupi oleh lumpur yang lambat laun
mengeras karena tekanan lapisan diatasnya sehingga berubah menjadi batuan. Sementara itu
bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa organisme itu sehingga menjadi minyak bumi dan gas
yang terperangkap di antara lapisan-lapisan kulit bumi. Proses pembentukan minyak bumi dan
gas ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkan sepanjang umur kita pun belum cukup
untuk membuat minyak bumi dan gas. Jadi kita harus melakukan penghematan dan berusaha
mencari sumber energi alternatif.

Komposisi minyak bumi


Minyak bumi hasil pengeboran masih berupa minyak mentah (crude oil) yang kental dan hitam.
Crude oil ini terdiri dari campuran hidrokarbon yaitu

1. Alkana
Senyawa alkana yang paling banyak ditemukan adalah n-oktana dan isooktana (2,2,4-
trimetil pentana)
2. Hidrokarbon aromatisDiantaranya adalah etil benzene
3. Sikloalkana Antara lain siklopentana dan etil sikloheksana
4. Belerang (0,01-0,7%)
5. Nitrogen (0,01-0,9%)
6. Oksigen (0,06-0,4%)
7. Karbon dioksida [CO2]
8. Hidrogen sulfida [H2S]
Pengolahan minyak bumi
Minyak bumi biasanya beradai 3-4 Km di bawah permukaan. Untuk mengambil minyak bumi
tersebut kita harus membuat sumur bor yang telah di sesuaikan kedalamannya. Minyak mentah
yang diperoleh ditampung dalam kapal tangker atau dialirkan ke kilang minyak dengan
menggunakan pipa. Minyak mentah yang tadi diperoleh belum bisa dimanfaatkan sebagai bahan
bakar maupun keperluan lainnya. Minyak mentah tersebut haruslah diolah terlebih dahulu.
Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 hingga C-
50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah
dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan titik didih yang mirip. Hal tersebut dilakukan
karena titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan bertambahnya atom karbon (C) dalam
molekulnya.
Mula mula minyak metah dipanaskan pada suhu sekitar 400C. Setelah dipanaskan kemudian di
alirkan ke menara fraksionasi/destilasi

Menara destilasi
Dimenara inilah terjadi proses destilasi. Yaitu proses pemisahan larutan dengan menggunakan
panas sebagai pemisah. Syarat utama agar terjadinya proses destilasi adalah adanya perbedaan
komposisi antara fase cair dan fase uap. Dengan demikian apabila komposisi fase cair dan face
uap sama maka proses destilasi tidak mungkin dilakukan. Proses destilasi pada kilang minyak
bumi merupakan pengolahan secara fisika yang primer sebagai awal dari semua proses
memproduksi BBM (Bahan Bakar Minyak).

1. Komposisi Minyak Bumi

Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan
dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
1. Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah,
berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi,
memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.
Minyak mentah terdiri dari campuran hidrokarbon yaitu:
1. Alkana, senyawa alkana yang paling banyak ditemukan adalah n-oktana dan isooktana (2,2,4-
trimetil pentana)
2. Hidrokarbon aromatis, diantaranya adalah etil benzene
3. Sikloalkana, antara lain siklopentana dan etil sikloheksana
4. Belerang (0,01-0,7%)
5. Nitrogen (0,01-0,9%)
6. Oksigen (0,06-0,4%)
7. Karbon dioksida [CO2]
8. Hidrogen sulfida [H2S].

2. Destilasi Fraksinasi Minyak Bumi


Meskipun komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-
komponennya berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya, yang disebut proses distilasi
bertingkat. Destilasi merupakan pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan
titik didihnya. Diagram pemisahan komponen-komponen minyak bumi dengan cara destilasi
ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:

Diagram destilasi minyak bumi


Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah)
terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ±
350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom
fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom
fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan
steam (uap air panas dan bertekanan tinggi)
Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen tersebut
akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom
diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu
akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom,
didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing.
Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah).
3. Fraksi Minyak Bumi
Senyawa hidrokarbon, terutama parafinik dan aromatik, mempunyai trayek didih masing-masing,
dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik didih dan densitasnya. Semakin
panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya semakin besar. Jumlah atom
karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi. Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar
maka dikelompokkan menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai
berikut:
a. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50°C
b. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85°C
c. Kerosin (Minyak Tanah)
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105°C
d. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135°C
e. Minyak Berat
Rentang rantai karbon dari C31 sampai C40
Trayek didih dari 130 sampai 300°C
f. Residu
Rentang rantai karbon diatas C40
Trayek didih diatas 300°C
4. Kegunaan Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
a. Gas
Kegunaan: Gas tabung, BBG, umpan proses petrokomia.
b. Gasolin (Bensin)
Kegunaan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin piston, umpan proses
petrokomia
c. Kerosin (Minyak Tanah)
Kegunaan: Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin jet, bahan bakar rumah
tangga, bahan bakar industri, umpan proses petrokimia
d. Solar
Kegunaan: Bahan bakar motor, bahan bakar industry
e. Minyak Berat
Kegunaan: Minyak pelumas, lilin, umpan proses petrokimia
f. Residu
Kegunaan: Bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas), aspal, bahan pelapis anti bocor.
Untuk lebih jelasnya, kegunaan beberapa fraksi minyak bumi dijelaskan di bahwa ini:
a. Fraksi Gas
Untuk fraksi gas yang telah didapatkan selanjutnya dialurkan ke tempat penyimpanan melalui
saluran yang telah diberi kondensor. Lalu diolah lagi di Unit Destilasi Bertekanan untuk
menaikkan titik didihnya agar pemisahan dapat berlangsung dan menghasilkan:
- LPG
- Solvent
- Mogas
b. Fraksi Gasolin
Untuk meningkatkan nilai tambah fraksi nafta yang kadar oktannya masih rendah, sekitar 40-59
akan diproses lagi di Unit Reforming yang hasilnya berupa bensin dan residu. Untuk bensin nilai
oktannya menjadi 85-90. Bensin ini bisa diblending lagi dengan TEL (tetra ethyl lead) sehinggga
nilai oktannya mencapai 95, contoh bensin beroktan 95 adalah pertamax.
c. Kerosin dan Solar
Khusus untuk fraksi ini bisa langsung digunakan. Untuk fraksi kerosin hasilnya berupa minyak
tanah dan avtur dan untuk fraksi solar hasilnya adalah solar.
d. Minyak Berat dan Residu (long residu)
Fraksi ini diolah lagi di unit destilasi vacuum untuk menurunkan titik didihnya sehingga
menghasilkan fraksi light vacuum gasoil (LVG), medium vacuum gasoil (MVG), heavy vacuum
gasoil (HVG) dan fraksi short residu. Fraksi MVG dan HVG akan diolah lagi di unit
Polypropilin sehingga menghasilkan biji plastik. Sedangkan LVG akan dicampur dengan solar
untuk menaikkan angka cetane. Untuk fraksi short residu sendiri nantinya akan diolah menjadi
aspal.
Skema penyulingan minyak

Minyak mentah hasil dari pengeboran di alirkan ke kapal tangker untuk kemudian di
distribusikan ke kilang minyak. Disinilah terjadi proses destilasi yang sudah di jalaskan di atas.
Pertama, miyak mentah dipanaskan dengan suhu sekitar 400 derajat C. Komponen yang titik
didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan akan mengalir turun ke bawah, sedangkan
yang titik didihnya lebih randah akan menguap naik ke atas melalui sungkup-sungkup yang
disebut sungkup gelembung. Semakin keatas suhu di dalam menara fraksionasi itu semakin
rendah. Dengan demikian, setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan
mengembun dan terpisah, sedangkan komponen dengan titik didih lebih rendah akan terus naik
ke bagian yang lebih atas lagi. Begitulah seterusnya, sehingga komponen yang paling atas itu
berupa gas. Komponen yang berupa gas itu disebut gas petrolium. Kemudia gas petrolium
tersebut dicairkan dan dikelan sebagai LPG (Liquefied Petroleum Gas).

Hasil olahan minyak bumi

Dari skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat hasil-hasil dari proses destilasi minyak
mentah. Diatnaranya yaitu :

 LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil
produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah
gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana
(C5H12) yang dicairkan

 Bahan bakar penerbangan


Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan sebagai bahan bakar persawat
terbang.

 Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat
ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10.
Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.

 Minyak tanah ( kerosin )


Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak bumi dengan titik
didih yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak patra.

 Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang digunakan
sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan
oleh Charles F. Kettering.

 Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda bergerak
untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan
dua permukaan yang berhubungan

 Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat.
Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin
 Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum membentuk residu
akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam
chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel

 Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan,
tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat
pada campuran beraspal yang

Dampak negatif penggunaan minyak bumi

1. Pencemaran udara
Turunnya kualitas udara akibat zat sisa dari pemakaian minyak bumi

2. Perubahan iklim
Penggunaan minyak bumi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2¬. Gas tersebut dapat
menimbulkan efek rumah kaca di bumi sehingga terjadilah pemanasan global yang
sekarang ini sedang terjadi. Pemanasan global tersebutlah yang memicu perubahan iklim
di berbagai balahan dunia

3. Pencemaran air
Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak menutup
kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena kapal tangker itu
bocor, maka minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan jatuh keair sehingga
mengakibatkan pencemaran air.

Bensin  merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini.
Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi
tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan. Lalu, bagaimana sebenarnya
penggunaan bensin sebagai bahan bakar?

Bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor


Oleh karena bensin hanya terbakar dalam fase uap, maka bensin harus diuapkan dalam karburator
sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasilkan dari proses pembakaran bensin
diubah menjadi gerak melalui tahapan sebagai berikut.

Pembakaran bensin yang diinginkan adalah yang menghasilkan dorongan yang mulus terhadap
penurunan piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran agar jumlah energi yang
ditransfer ke piston menjadi maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari jenis rantai
hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan kualitas bensin.

- Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana, dan n-nonana
sangat mudah terbakar. Hal ini menyebabkan pembakaran terjadi terlalu awal sebelum piston mencapai
posisi yang tepat. Akibatnya timbul bunyi ledakan yang dikenal sebagai ketukan (knocking). Pembakaran
terlalu awal juga berarti ada sisa komponen bensin yang belum terbakar sehingga energi yang ditransfer
ke piston tidak maksimum.

- Alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin seperti isooktana


tidak terlalu mudah terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang dihasilkan, dan energi yang ditransfer ke
piston lebih besar. Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang baik harus mengandung lebih banyak
alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas bensin ini
dinyatakan oleh bilangan oktan.

Bilangan oktan
Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar untuk mengatasi
ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang mudah
terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar. Suatu campuran 30% nheptana dan
70% isooktana akan mempunyai bilangan oktan:
= (30/100 x 0) + (70/100 x 100)
= 70

Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin untuk
memperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan dengan
karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang
sesuai, maka kadar isooktana dalam campuran n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk
menyatakan nilai bilangan oktan dari bensin yang diuji.

Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyai bilangan oktan ~70. Untuk menaikkan nilai
bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai bercabang melalui
proses reforming. Contohnya mengubah n-oktana menjadi isooktana.
bensin, hidrokarbon, minyak bumi, nilai oktan- Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam
campuran akhir fraksi bensin.
- Menambahkan aditif anti ketukan ke dalam bensin untuk memperlambat pembakaran bensin. Dulu
digunakan senyawa timbal (Pb). Oleh karena Pb bersifat racun, maka penggunaannya sudah dilarang dan
diganti dengan senyawa organik, seperti etanol dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether).

Jenis bensin
Ada tiga jenis bensin produksi Pertamina, yakni Premium, Pertamax, dan Pertamax Plus. Nilai bilangan
oktan ketiga jenis bensin ini diberikan pada tabel terlampir. Beberapa keunggulan dari Pertamax dan
Pertamax Plus dibandingkan Premium adalah:

- Mempunyai bilangan oktan yang tinggi.


Produsen mobil cenderung memproduksi kendaraan yang menggunakan perbandingan kompresi mesin
yang tinggi. (Perbandingan kompresi mesin adalah perbandingan volume silinder sebelum dan sesudah
kompresi). Hal ini dimaksudkan agar tenaga mesin menjadi besar dan kendaraan dapat melaju dengan
kecepatan tinggi. Mesin demikian membutuhkan bensin dengan bilangan oktan yang tinggi.

- Meningkatkan kinerja mesin agar mesin makin bertenaga


Pertamax dan Pertamax Plus memiliki stabilitas oksidasi yang tinggi dan juga mengandung aditif generasi
terakhir. Pembakaran bensin menjadi semakin sempurna sehingga kinerja mesin bertambah baik.

- Bersifat ramah lingkungan


Pertamax dan Pertamax Plus tidak mengandung Pb yang bersifat racun. Pembakaran yang semakin
sempurna juga dapat mengurangi kadar emisi gas polutan seperti CO dan NOx.

- Lebih ekonomis dari segi harga bahan bakar dan biaya perawatan
Pertamax dan Pertamax Plus sudah mengandung aditif sehingga praktis dan tepat takarannya. Aditif
juga dapat melindungi mesin sehingga dapat menekan biaya perawatan.

Dampak pembakaran bensin terhadap lingkungan


Pembakaran bensin dalam mesin kendaraan mengakibatkan pelepasan berbagai zat yang dapat
mengakibatkan pencemaran udara. Langkah-langkah mengatasi dampak dari pembakaran bensin:
- Produksi bensin yang ramah lingkungan, seperti tanpa aditif Pb.
- Penggunaan EFI (Electronic Fuel Injection) pada sistem bahan bakar.
- Penggunaan konverter katalitik pada sistem buangan kendaraan.
- Penghijauan atau pembuatan taman dalam kota.
- Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan yang lebih ramah lingkungan, seperti
tenaga surya dan sel bahan bakar (fuelcell).

You might also like