Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Sri Handhina Y. : M0508021
Arif Rohmadi : M0508031
Retno Laila Arfiani : M0508065
Riky Bagus Muhajir : M0508117
Arief Adi Nugroho : M0507010
JURUSAN INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
3-Tier dan N-Tier Arsitektur
A. 3-Tiers
Apa yang terjadi sekarang dengan perkembangan internet dan jaringan yang begitu pesat
tidak memungkinkan lagi diselesaikan dengan metode 2-tier client/server sehingga perlu satu
perubahan besar untuk menangani masalah ini. Saat ini kita telah mengembangkan aplikasi
client/server berskala luas dan E-Commerce berbasis internet. Konsekuensinya, kita harus
meninggalkan dunia tradisional 2-tier client/server. Sekarang kita sedang menghadapi
masalah dunia yang kompleks dimana aplikasi-aplikasi dibagi menjadi beberapa komponen-
komponen dan didistribusikan melalui multi-prosesor. Yaitu dunia aplikasi 3-tier (dan N-
tier).
Saat ini perusahaan-perusahaan besar yang sudah menggunakan client/server mulai
merasakan 2-tier client/server sudah tidak relevan lagi untuk diimplementasikan diperusahaan
mereka. Karena yang terjadi saat ini dengan adanya internet maka dituntut agar aplikasi yang
digunakan di perusahaan mereka harus dapat mendukung internet dan semua komponennya,
aplikasi tersebut harus dapat melayani ribuan komputer client dimana aplikasi ini seringkali
berjalan pada banyak server dan terdiri dari ratusan komponen-komponen software
didalamnya. Dengan adanya internet,server dapat melayani request dari mana saja dengan PC
yang terhubung ke internet.
2-tier :
Membagi proses load kedalam dua bagian. Aplikasi utama secara logika dijalankan/
berjalan pada sisi client yang biasanya mengirimkan request dalam bentuk sintaks SQL ke
sebuah database server yang berfungsi sebagai media penyimpanan data. Kita bisa juga
menyebutnya dengan arsitektur fat client karena bagian terbesar atau yang utama dari aplikasi
berjalan pada sisi client/ komputer client.
3-tier:
Arsitektur yang digunakan model three-tier client-server merupakan gabungan dari model
thin-client dan model fat-client dapat memberikan kualitas layanan dan kinerja yang
diinginkan seperti sekarang ini. Pembagian kerja nya :
Membagi proses loading antara
1) komputer client menjalankan graphical user interface (GUI) logic
2) aplikasi server menjalankan business logic
3) database dan/atau legacy application.
Karena 3-tier memindahkan application logic ke server sehingga sering juga disebut
sebagai arsitektur fat server. Dari semua definisi diatas, semua aplikasi client/server haruslah
memiliki paling tidak 2-tier : user interface pada sisi client dan data terdistribusi yang
disimpan pada sisi server. Oleh karena bussiness logic dikerjakan oleh server, maka data
yang terkirimkan hanyalah data hasil pengolahan bussiness logic. Tentu saja dengan
demikian akan mengurangi padatnya lalu lintas jalur network yang ada. Teknologi yang dapat
digunakan untuk membangun model ini antara lain COM+, CORBA,CGI, ASP, dan
sebagainya.
Pembagian kerja ini adalah isu utama yang menjadikan perbedaan terbesar dalam
penentuan sukses tidaknya aplikasi yang berhubungan penyelesaian masalah mission-critical.
Arsitektur 3-tier :
B. N-Tier
N-tier struktur dibentuk berdasarkan arsitektur 3-tier. N-Tier umumnya merujuk ke
aplikasi web yang selanjutnya meneruskan request-requestnya ke layanan enterprise lain.
Tipe aplikasi ini paling bertanggungjawab bagi kesuksesan application server. 3-tier
arsitektur logika aplikasi dari manajemen sumber data (database) dan klien dipisahkan. Di
satu sisi itu membuat klien hanya peduli dengan visualisasi data dan informasi masukan
pengguna, kata koleksi, yang mengurangi kompleksitas program klien, program klien lebih
kompak, fleksibel, dan mengurangi persyaratan perangkat keras komputer klien . Di sisi lain,
karena logika aplikasi pada server aplikasi, yang memfasilitasi penerapan logika manajemen
dan modifikasi, penyesuaian.
Struktur N-tier memiliki semua kelebihan arsitektur 3-tier, N-tier mengunakan browser
sebagai antarmuka klien, yang pada gilirannya membuat sistem aplikasi sangat sederhan
ketika digunakan dan dapat mencapai tujuan dari nol overhead distribution.
Dalam struktur N-tier, klien pada sistem komunikasi jaringan menggunakan protokol
HTTP Web. Sistem web untuk distribusi informasi.Struktur N-tier dari empat adalah
Presentasi Tier (lapisan), Web Server Tier (lapisan Web server), Application Server Tier
(Application Server Layer) dan Data Tier (lapisan data)
Gambar arsitektur N-tier
Kelebihan N-tier
Kelebihan aplikasi N-tier adalah sistem yang lengkap untuk aplikasi enterprise.
Dibandingkan dengan arsitektur aplikasi sistem tradisional, yang memiliki keunggulan
berikut:
1. Informasi Engine Arsitektur
Informasi mesin adalah yang paling penting dalam aplikasi inti sistem server. Informasi
database mesin sistem membuat rincian aplikasi transparan, sementara juga menyediakan
sebuah antarmuka standar untuk mengimpor informasi, yang membuat dengan sistem lama,
kombinasi sistem pihak ketiga lebih mudah, dan tidak akan mempengaruhi seluruh sistem.
Seluruh sistem ini memiliki fleksibilitas yang sangat baik. Di sisi lain, informasi mesin
komunikasi dibangun di atas protokol TCP Internet, protokol TCP itu sendiri sangat baik
untuk berkomunikasi data untuk menyediakan keandalan dan toleransi kesalahan, mesin
informasi pada lapisan komunikasi juga menyediakan data enkripsi antarmuka, modul ini
dengan menyediakan enkripsi data dalam keamanan sistem informasi memiliki perlindungan
yang sangat kuat.
2. Sebuah Internet komprehensif berorientasi
Pengguna antarmuka klien menggunakan browser, antarmuka GUI operasi standar, klien
dapat mencapai tujuan dari nol overhead penyebaran. Sistem sepenuhnya menggunakan
perjanjian protokol HTTP, yang paling populer di Internet dan banyak digunakan adalah
protokol HTTP, dan HTTP di masa mendatang akan terus digunakan secara luas di Internet.
3. Kinerja Sistem dapat skala
Kinerja dari sistem dapat skala diperlukan untuk aplikasi perusahaan, yang aplikasi juga
dapat menggunakan faktor kunci jangka panjang.
4. Sistem fitur skala besar
arsitektur Engine untuk mendistribusikan penggunaan informasi yang diberikan oleh
sistem, yang memungkinkan aplikasi dan dapat digunakan kembali, untuk bekerja sama
untuk membentuk kelompok software besar-besaran sistem.
5. Sistem yang mudah untuk mempertahankan
Sebagai aplikasi dari logika aplikasi sepenuhnya pada tingkat server aplikasi untuk
mencapai klien menggunakan browser standar, yang untuk penyebaran sistem, pemeliharaan
dan upgrade yang sangat nyaman.
6. Sistem kekuatan. Dengan aplikasi perusahaan
Sebagai sistem yang dikembangkan banyak pilihan alat pengembangan yang serius, C +
+, Java dan sebagainya. Ini kekuatan dari aplikasi perusahaan untuk sistem untuk
memberikan perlindungan solid.
Kekurangan N-tier
Membagi-bagi sebuah aplikasi menjadi lapisan-lapisan akan menyebabkan:
Perancangan aplikasi N-Tier akan lebih sulit.
Secara umum perbandingan kekurangan dan kelebihan berbagai arsitektur tier sebagai
berikut:
Referensi
Http://digilib.unsri.ac.id
http://www.dotnetspider.com/forum/32149-advantages-disadvantages-ree-tier-archit.aspx
wahid,fatul.PENERAPAN ARSITEKTUR THREE-TIER DENGAN COM+DALAM PORTAL
JURNAL-fti.uii.ac.id