Professional Documents
Culture Documents
3.1.1. Susu
Susu merupakan bahan pangan yang berasal dari sekresi kelenjar ambing pada
hewan mamalia seperti sapi, kambing, kerbau, dan kuda. Sumber susu untuk
kegunaan komersial yang paling umum adalah sapi, karena sapi merupakan penghasil
susu yang baik dan efisien. Secara kimia susu merupakan suatu emulsi lemak di
dalam larutan gula dan garam-garam mineral beserta suspensi koloid protein di dalam
Komposisi susu dapat sangat beragam tergantung pada beberapa faktor, tetapi
angka rata-rata untuk semua jenis kondisi dan jenis sapi perah dapat dilihat pada
Tabel 1. Komposisi utama penyusun susu adalah lemak, protein, laktosa, abu, air dan
bersama dengan bahan-bahan lain dalam jumlah sedikit seperti sitrat enzim-enzim,
pemerahan, keragaman akibat musim, umur sapi, penyakit, dan makanan ternak.
19
2
Umumnya susu yang beredar dipasaran dikenal sebagai jenis minuman yang
menyehatkan karena kandungan gizinya. Untuk itu susu harus memiliki kualitas yang
baik karena susu rentan sekali mengalami kerusakan. Berdasarkan Standar Nasional
Indonesia (SNI) tahun 1998, susu harus memenuhi syarat-syarat minimal yang tertera
Bahan baku utama yang digunakan oleh KSU Tandangsari unit pengolahan
susu pasteusrisasi dan keju untuk membuat susu pasteurisasi berupa susu sapi perah
segar yang didapat dari unit usaha sapi perah di KSU Tandangsari. Bahan baku susu
segar tersebut diperoleh dari peternak yang tergabung sebagai anggota dari KSU
Tandangsari. Lokasi dari peternak sapi perah tersebut terkonsentrasi pada satu
kawasan dimana sapi-sapi perah mempunyai kualitas susu yang baik sehingga sangat
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat
yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan biasanya digunakan
untuk menyatakan sukrosa. Gula yang dipakai dalam pembuatan susu pasteurisasi
adalah gula pasir. Gula pasir merupakan sejenis gula yang berasal dari tebu. Gula
pasir yang dipakai mempunyai kualitas yang bersih, berwarna putih dan kering.
Gula pasir yang dipakai di KSU Tandangsari merupakan gula pasir yang
berwarna putih dan bersih yang diperoleh dari disributor yaitu PD Amanah yang
3.1.3. Air
Air yang digunakan untuk industri pangan adalah sejenis air yang pada
umumnya dipersyaratkan sebagai air minum. Oleh karena itu, syarat-syarat kualitas
air harus diperhatikan seperti tidak berbau, tidak berwarna, jernih dan tidak berasa
sehingga tidak dapat mengganggu kesehatan. Fungsi air yang digunakan oleh KSU
Tandangsari dalam pembuatan susu pasteurisasi adalah untuk melarutkan gula pasir
Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandang Sari menggunakan air sebagai sarana
penunjang utama, baik pada pembuatan keju oles maupun pada proses pasteurisasi.
Air tersebut digunakan untuk mencuci alat, sanitasi, higienitas pabrik, sumber uap
panas, dan kebutuhan lainnya. Jumlah air yang dibutuhkan selama kegiatan produksi
5
berlangsung ± 2500 liter. Air tersebut diperoleh dari sumur artesis yang mempunyai
Bubuk kakao ini digunakan untuk susu pasteurisasi rasa cokelat. Bubuk kakao
ini ditambahkan pada susu yang telah dipasteurisasi pada formulasi tertentu yang
sudah ditetapkan oleh KSU Tandangsari. Bubuk kakao diperoleh dari distributor PD.
Amanah yang merupakan toko penyedia berbagai kebutuhan pokok dan makanan
Essens ini juga ditambahkan untuk memberikan flavor strawberry pada susu pada
formulasi tertentu yang sudah ditetapkan. Dalam memberikan warna merah muda
pada susu yang mencirikan bahwa susu tersebut rasa strawberry ditambahkannya
sedikit pewarna makanan yang diizinkan oleh BPOM. Essens strawberry dan pewarna
makanan ini diperoleh dari distributor PD. Amanah yang berada di lokasi Pasar
Tanjung Sari.
3.1.6. CMC
pasteurisasi rasa cokelat. CMC digunakan untuk menstabilkan ikatan antara bubuk
cokelat dengan susu agar bubuk coklat tetap tercampur secara homogen di dalam
6
penyimpanan.
7
Bak penerima susu ini digunakan pada saat susu segar yang siap untuk
diproduksi menjadi susu pasteurisasi ataupun keju. Bak ini ditempatkan di bagian luar
ruang produksi. Susu yang berasal dari mobil pengangkut susu dialirkan ke alat
penerima susu. Alat ini dilengkapi dengan saringan yang berfungsi untuk menyaring
kotoran yang ada pada susu. Dari alat penerima susu dengan bantuan pompa dialirkan
dalam THE (Tubular Heat Exchanger). Alat ini dilengkapi dengan pelampung yang
berfungsi untuk mengatur aliran susu. Prinsip kerja dari alat ini yaitu susu masuk
jumlah susu telah mencapai tahap maksimum, maka pelampung akan menutup pipa
aliran yang masuk. Sementara itu susu yang berada dari Balance Tank akan
dikeluarkan melalui pipa di bagian bawah kemudian akan masuk kembali ke dalam
THE. Keluarnya susu dari Balance Tank akan menyebabkan pipa terbuka lagi
proses pasteurisasi susu. Proses pasteurisasi dilakukan secara kontinyu. Alat penukar
panas ini terdiri dari pipa-pipa yang dialiri produk dan diluarnya terdapat pipa dengan
diameter yang lebih besar (jacketed) yang dialiri media pemanas atau pendingin
(double tube type THE). Prinsip dari THE ialah terjadinya pindah panas antara pipa
yang berisi susu dengan media air panas/dingin dalam lapisan pipa lainnya yang
mengalir pada waktu yang bersamaan dengan arah yang berlawanan sehingga
3.2.4. Boiler
Boiler merupakan alat untuk menghasilkan air panas sebagai media pemanas
pada THE hingga mencapai 90o C. Sejumlah air dalam boiler akan diubah menjadi air
menggunakan pompa dan pipa dari boiler ke THE. Bahan bakar yang digunakan pada
10
mesin boiler adalah solar. Boiler ditempatkan di garasi berseberangan dengan alat
penerima susu.
Ice bank merupakan alat untuk menghasilkan air dingin sebagai media
pendingin pada THE. Bahan bakar yang digunakan pada ice bank adalah solar. solar
menggunakan pompa dan pipa dari ice bank ke THE, aliran antara susu dan air es
alirannya saling berlawanan. Prinsip kerjanya dari ice bank ini yaitu bahan pendingin
(Freon) dipress pada bagian kompresor sehingga menghasilkan panas dan Freon
evaporator. Di evaporator ini memerlukan panas sehingga seluruh panas yang ada di
lingkungan terserap dan terciptalah kondisi yang dingin. Ice bank ditempatkan di
garasi berseberangan dengan alat penerima susu dan bersebelahan dengan boiler.
pendinginan. Susu dikemas dalam kemasan cup plastik yang higienis dengan volume
160 ml dengan menggunakan Mesin Cup Filler & Siller. Susu pasteurisasi yang
Susu pasteurisasi yang sudah dikemas dalam cup disimpan ke dalam cool
Pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan pada suhu dibawah 100o C dan
dalam jangka waktu tertentu dapat mematikan sebagian mikroba susu. Selain
pertumbuhan mikroba yang tahan suhu pasteurisasi juga akan merusak sistem
dapat mengurangi kerusakan zat gizi serta memperbaiki daya simpan susu segar.
susu.
susu cepat rusak, seperti terjadinya ketengikan dan off flavor pada susu.
Metode LTLT pada dasarnya dilakukan dengan pemanasan susu sampai suhu
63-65⁰C dan dipertahankan pada suhu tersebut selama 30 menit. Alat yang
digunakan untuk LTLT berupa tangki terbuka (open vat) dengan pemanas
suhu 76⁰C atau lebih dengan menggunakan alat penukar panas (heat
exchanger) dan diikuti dengan proses pendinginan susu dengan cepat agar
Dari berbagai macam peralatan pasteurisasi susu maka Alat Penukar Panas
(Heat Exchanger) merupakan alat yang paling esensial dalam proses pasteurisasi,
karena tidak saja digunakan untuk proses pemanasan susu (heating/pasteurizing dan
regenerasi) tetapi juga untuk proses pendinginan susu awal (cooling dengan air
sumur) maupun pendinginan lanjut (Chilling) dengan air es agar suhu susu segera
berada pada suhu 4⁰C dimana semua kegiatan mikrobiologis dan enzimatis susu
berhenti atau terhambat. Dikenal berbagai tipe alat penukar panas, yaitu :
Alat penukar panas ini terdiri dari lembar (plate) baja tahan karat (stainless
steel) yang telah dicetak dengan mesin press berdaya tinggi yang membentuk alur-
14
alur dengan motif tertentu yang dimaksudkan untuk memperbesar luas permukaan
lembar baja dan terjadinya turbulensi aliran cairan. Lembar-lembar baja ini disusun
Suatu rangka (frame) yang menjepit seluruh susunan lembar baja. Agar setiap
pasangan lembar terdapat celah yang dapat dialiri cairan maka disekeliling lembar
Pita karet (gasket) terbuat dari bahan yang tahan panas/dingin, tahan karat dan
non toksis (food grade). Susunan PHE tersebut dapat terdiri dari beberapa bagian
Sebelum ditemukan alat penukar panas PHE yang lebih kompak dan dapat
diproduksi secara masal, maka alat penukar panas THE telah lebih dahulu digunakan.
pipa terdalam dialiri media pemanas/pendingin, pipa ditengah dialiri produk dan pipa
terluar dialiri media pemanas/pendingin lagi. Dengan sistem ini (dikembangkan oleh
2. Pipa bagian luar dengan diameter yang lebih besar (jacketed) yang dialiri media
Peralatan pasteurisasi susu yang lengkap (complete line) pada dasarnya terdiri dari:
1. Tangki Penuang (Tipping Tank) Susu dari para peternak dalam wadah (grundy
can) dituangkan kedalam tangki penuang yang berada diluar ruang proses dan
2. Tangki Penerima (Receiving Tank) untuk menerima dan mencampur susu segar
pasteurisasi.
4. Saringan Susu (In-Line Filter) unit ini dimaksudkan untuk menyaring partikel-
partikel kotoran yang ada dalam susu maupun bahan kotoran lain yang terbawa.
5. Homogenizer, alat ini berfungsi untuk memecah globula lemak, sehingga lemak
susu akan tersebar merata didalam cairan susu dan tidak mudah memisah.
a) Pemanas susu (heater) memanaskan susu dengan air panas hingga 80⁰C.
proses pasteurisasi yang terjadi pada susu tersebut, apabila suhu susu yang
melewati FDV kurang dari 82oC, maka susu tersebut akan kembali dialirkan
ke THE untuk dipasteurisasi ulang, namun jika suhu susu yang melewati
d) Penahan suhu (holder) mempertahankan suhu susu yang berasal dari heater
f) Pendingin lanjut (chiller) mendinginkan susu yang datang dari cooler dengan
9. Mesin Pengisi Gelas Plastik (Cup Filler & Sealer) untuk mengemas susu
kedalam gelas plastik kapasitas 160 – 200 ml dan menutup dengan plastik
10. Box pendingin/Kamar Dingin (Display Cooler/Cold Room). Susu dalam kemasan
KSU Tandangsari memproduksi susu pasteurisasi yang terdiri dari dua jenis
yaitu susu tawar dan susu rasa. Susu rasa terdiri dari dua rasa yaitu rasa cokelat dan
rasa strawberry. Proses pengolahan susu tawar dan susu rasa pada dasarnya sama,
perbedannya adalah pada bahan yang ditambahkan dalam proses pengolahan susu
rasa. Bahan tambahan yang ditambahkan pada proses pengolahan susu rasa yaitu
Adapun proses pasteursasi susu tanpa rasa ataupun susu rasa yang dilakukan
1. Pemanasan Awal
Air susu dingin yang didapat dari bak penerima susu dialirkan ke dalam THE
(Tubular Heat Exchanger) diatur dalam balance tank yang berfungsi mengatur
jumlah dan tekanan susu yang akan dipasteurisasi. Proses pemanasan awal ini
tumbuh pada suhu sedang (65o- 70o C). Selain itu pemanasan awal ini bertujuan untuk
pada proses homogenisasi. Pada kondisi susu yang dingin, lemak yang terkandung di
dalam susu masih dalam bentuk yang beku, sehingga proses homogenisasi tidak
sempurna. Oleh karena itu, dilakukan pemanasan terlebih dahulu agar pengecilan
2. Homogenisasi
ukuran globula-globula lemak lebih kecil dan seragam sehingga susu teremulsi
dengan baik sehingga terhindar dari pemisahan lemak. Homogenizer bekerja dengan
tekanan tinggi antara 1000-1500 psi sehingga suhu susu kembali mengalami sedikit
kenaikan. Proses homogenisasi akan berjalan efektif pada suhu 60-70 oC sehingga
diperoleh hasil homogenisasi yang maksimal berkisar ± 0,2 µ, maka pemanasan awal
sangat diperlukan.
3. Proses Pasteurisasi
19
85oC selama kurang lebih 15 detik. Proses pasteurisasi ini dilakukan untuk
tubuh manusia.
Pada proses pasteurisasi susu secara keseluruhan ini mulai dari pemanasan
awal sampai dengan pendinginan susu merupakan proses yang berjalan secara
kontinyu. Pada proses pasteurisasi ini digunakan alat yang disebut Tubular Heat
Exchanger (THE). Alat penukar panas ini terdiri dari pipa-pipa yang dialiri produk
dan diluarnya terdapat pipa dengan diameter yang lebih besar (jacketed) yang dialiri
4. Pendinginan
proses yang berlangsung secara kontinyu dari alat THE hingga mencapai suhu 4o-
8oC. Pendinginan merupakan proses pindah panas yang terjadi antara pipa yang berisi
susu dengan media air dingin yang dialirkan dari ice bank dalam lapisan pipa lainnya
yang mengalir pada waktu yang bersamaan dengan arah yang berlawanan sehingga
5. Pencampuran
20
Proses pencampuran ini dilakukan pada susu pasteurisasi rasa baik rasa
strawberry maupun rasa cokelat pada formulasi tertentu yang sudah ditetapkan oleh
KSU Tandangsari. Untuk susu rasa cokelat pencampuran pada susu yang dilakukan
terdiri dari bubuk kakao, gula, CMC, dan air. Sedangkan untuk susu strawberry
pencampuran yang dilakukan terdiri dari essens strawberry dan pewarna makanan
yang berwarna merah untuk memberikan warna merah muda pada susu.
kemasan secara steril dengan menggunakan cup plastik untuk susu rasa dan kemasan
plastik untuk susu plain. Susu yang sudah dikemas kemudian disimpan dalam cold
merupakan rahasia dari perusahaan tersebut. Diagram alir proses pembuatan susu
3.4. Pengemasan
pendinginan. Susu pasteurisasi rasa baik rasa strawberry maupun rasa cokelat
dikemas dalam kemasan cup plastik yang higienis dengan volume 160 ml dengan
menggunakan Mesin Cup Filler & Siller. Sedangkan susu pasteurisasi tanpa rasa
21
Pengemasan susu plain dilakukan masih dengan cara manual, sedangkan untuk susu
rasa dilakukan dengan menggunakan mesin. Susu pasteurisasi yang sudah dikemas
disimpan ke dalam cool storage pada suhu 4o–8o C sebelum dipasarkan. Penyimpanan
ini dilakukan untuk menghambat aktifitas mikroorganisme sehingga susu tidak cepat
rusak.
Kemasan pada susu dilengkapi dengan tanggal kadaluarsa. Daya tahan simpan
pada susu pasteurisasi yang disimpan pada cold storage ini biasanya selama 10 hari,
baik untuk susu rasa maupun susu plain. Sehingga susu yang telah dipasteurisasi
harus benar-benar dikemas secara steril dan disimpan pada suhu rendah agar susu