You are on page 1of 21

SEVERE ACUTE

RESPIRATORY SYNDROME
SINDROMA PERNAFASAN AKUT BERAT

dr. Wawan Sulistiyadi


STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
21 Mei 2011
DEFINISI

adalah sindroma pernafasan akut berat yang merupakan


penyakit infeksi pada jaringan paru manusia.

dr. Wawan Sulistiyadi / STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO / 2011


DEFINISI KASUS
 Secara operasional, ada 2 definisi kasus SARS :
 Suspect
 Probable

dr. Wawan Sulistiyadi / STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO / 2011


SUSPECT SARS
A. Adalah seseorang yang menderita sakit dengan gejala :
 Demam tinggi (>38’C) dengan :
 Satu atau lebih gangguan pernafasan
batuk, nafas pendek dan kesulitan bernafas
 Satu atau lebih keadaan berikut :
 Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, mempunyai
riwayat kontak erat dengan seseorang yang telah
didiagnosis sebagai penderita SARS
 Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, melakukan
perjalanan ke tempat terjangkit SARS
 Penduduk dari daerah terjangkit
dr. Wawan Sulistiyadi / STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO / 2011
Kontak erat adalah orang yang merawat,
tinggal serumah atau berhubungan langsung
dengan cairan saluran pernafasan maupun
jaringan tubuh seseorang penderita SARS

Tempat yang dilaporkan terjangkit SARS


adalah sesuai dengan ketetapan WHO
sebagai negara terjangkit SARS :
Canada, Singapura, China dan Vietnam

dr. Wawan Sulistiyadi / STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO / 2011


B. Adalah seseorang yang meninggal dunia karena
mengalami gagal nafas akut yang tidak diketahui
penyebabnya dan tidak dilakukan otopsi untuk
mengetahui penyebabnya.
Pada 10 hari sebelum meninggal, orang tersebut
mengalami salah satu atau lebih kondisi seperti :
 Kontak erat dengan seseorang yang telah didiagnosa
suspect atau probable SARS
 Riwayat berkunjung ke tempat / negara yang terkena
wabah SARS
 Bertempat tinggal / pernah tinggal di tempat / negara
yang terjangkit wabah SARS

dr. Wawan Sulistiyadi / STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO / 2011


PROBABLE SARS

 Adalah kasus suspect ditambah dengan gambaran foto


toraks menunjukkan tanda-tanda pneumonia atau
respiratory distress syndrome, atau seseorang yang
meninggal karena penyakit saluran pernafasan yang
tidak jelas penyebabnya, dan pada pemeriksaan autopsi
ditemukan tanda-tanda patologis berupa respiratory
distress syndrome yang tidak jelas penyebabnya

dr. Wawan Sulistiyadi / STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO / 2011


ETIOLOGI

Coronavirus

dr. Wawan Sulistiyadi / STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO / 2011


 Kata “Corona” berasal dari bahasa Latin yang artinya “crown”
atau mahkota. Sesuai dengan bentuk Coronavirus yang apabila
dilihat dengan mikroskop nampak seperti mahkota. Bentuk
mahkota ini ditandai oleh adanya “Protein S” yang berupa
sepatu, sehingga dinamakan “spike protein”, yang tersebar
disekeliling permukaan virus (tanda panah). “Protein S” inilah
yang berperan penting dalam proses infeksi virus terhadap
manusia. 
 Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter
sekitar 100-120 nm. Karena itu, pencegahan infeksi
Coronavirus akan efektif bila menggunakan masker yang
berpori-pori lebih kecil dari 100 nm. 

dr. Wawan Sulistiyadi / STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO / 2011


 Selain menginfeksi manusia, Coronavirus juga menginfeksi
binatang seperti babi, anjing, kucing, tikus, kelinci, sapi, dan
ayam. Pada binatang-binatang ini, infeksi virus ini umumnya
juga menyebabkan gejala gangguan pernapasan (pneumonia)
seperti halnya pada manusia. 
 Virus ini sangat host-specific Coronavirus yang
menginfeksi salah satu binatang hanya menginfeksi binatang
tersebut. Virus tersebut tidak bisa menginfeksi binatang lain dan
bahkan manusia. 
 Virus ini tidak stabil di udara, dan hanya mampu hidup selama
3 jam, sehingga kecil sekali kemungkinan penularan lewat
udara. Kemungkinan besar penularan virus ini adalah lewat
bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kepada orang yang
dekat dengannya. 

dr. Wawan Sulistiyadi / STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO / 2011


MASA INKUBASI

3 – 10 hari

dr. Wawan Sulistiyadi / STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO / 2011


CARA PENULARAN
o Cara penularan penyakit, melalui :
 Kontak langsung dengan penderia SARS bicara,
percikan batuk / bersin (droplet infection)
o Penularan melalui udara (ventilasi, satu ruang) diperkirakan
tidak terjadi, asal tidak kontak langsung atau berhadapan
dengan penderita SARS
o Masa penularan dari orang-orang belum bisa teridentifikasi
dengan jelas
o Periode aman dari kemungkinan terjadinya penularan pada unit
pelayanan atau kelompok masyarakat yang terjangkit KLB
SARS adalah setelah lebih dari 10 hari sejak kasus terakhir
dinyatakan sembuh

dr. Wawan Sulistiyadi / STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO / 2011


PNEUMONIA NON SARS
 Adalah penderita pneumonia yang disertai keadaan berikut :
 Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit tidak mempunyai
riwayat kontak dengan penderita SARS
 Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit tidak mempunyai
riwayat perjalanan dari daerah / negara yang termasuk
dalam daftar negara terinfeksi SARS
 Pada daerah beresiko SARS dilakukan surveilans terhadap
kasus pneumonia

dr. Wawan Sulistiyadi / STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO / 2011


Pencegahan …. ???
Terima kasih…....

You might also like