You are on page 1of 2

Halophilic Cyanobacteria

Potensial Ecology

Halofil adalah makhluk hidup yang dapat hidup di tempat yang memiliki salinitas tinggi/kadar garam


tinggi (bahasa Yunani: halo  garam dan philos  pencinta).

Pada umumnya mikroorganisme yang mampu berkembang dalam keadaan salinitas tinggi hanya dari
golongan Archea dan sebagian kecil dari bacteria dan microalgae. Seperti yang kita ketahui dalam
ekosistem laut ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi sistem pertumbuhan dan batas toleransi
suatu mikroorganisme mampu hidup, diantaranya pH, Suhu, tekanan dan salinitas. Sedangkan suatu
mikroorganisme dikatakan halophilic apabila mikroorganisme tersebut mampu hidup dalam keadaan
salinitas lima (5) kali lebih tinggi dibandingkan kondisi ekosistem laut secara normal.

Cyanobacteria merupakan salah satu mikroorganisme penghuni ekosistem laut, mikroorganisme ini dapat
dikatakan unik dikarenakan bentuk selnya prokariotik tetapi memiliki kemampuan fotosintesis. Serta
mikroorganisme telah bervolusi selama 2.5 juta tahun kemampuannya sehingga bentuk morfologis dan
fisiologisnya sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.

Dalam keadaan salinitas yang tinggi cyanobacteria melakukan dua strategi dalam sistem
metabolismenya, yaitu pertama (yang digunakan oleh mayoritas bakteri, beberapa archaea, ragi,
alga dan jamur), senyawa-senyawaan organik diakumulasi dalam sitoplasma, atau senyawa-
senyawa yang disebut “osmoprotectants”. Yang kedua, adalah sistem selektivitas keluar-
masuknya ion K+ dalam sitoplasma.

Kemampuan beradaptasi yang tinggi dari Cyanobacteria serta kemampuannya melakukan fotosinstesis
membuat mikroorganisme ini sangat berpotensial dalam pengembangan kehidupan industri, khususnya
dalam mempertahankan kondisi ekosistem laut.

You might also like