You are on page 1of 41

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

(Dalam Kerangka Pembelajaran Kontekstual)


PENGERTIAN CTL

Pembelajaran kontekstual merupakan suatu


proses pendidikan yang holistik dan bertujuan
membantu siswa untuk memahami makna materi
pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan
materi tersebut dengan konteks kehidupan
mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan
kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang secara fleksibel dapat
diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/
konteks ke permasalahan/konteks lainnya.
• Pembelajaran kontekstual merupakan
model pembelajaran yang berbasis pada
filsafat konstruktivisme.
• Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar
dalam membentuk pengetahuan,
membuat makna, mencari kejelasan,
bersikap kritis, dan mengadakan
justifikasi.
Tujuh Komponen CTL
• Konstruktivisme (Contructivism)
• Menemukan (Inquiry)
• Bertanya (Questioning)
• Masyarakat Belajar (Learning
Community)
• Pemodelan (Modeling)
• Refleksi (Reflection)
• Penilaian yang Sebenarnya (Authentik
Assessment)
1. Konstruktivisme (Contructivism)

Mengembangkan pemikiran bahwa


siswa akan belajar lebih bermakna jika
ia diberi kesempatan untuk bekerja,
menemukan, dan mengkontruksi
sendiri pengetahuan dan keterampilan
baru (contructivism).
Pembelajaran dikemas menjadi proses
“mengkonstruksi” bukan “menerima”
pengetahuan.
2. Menemukan (Inquiry)

• Memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa


memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui
penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat
sejumlah fakta).
• Langkah:
– merumuskan masalah,
– observasi,
– menganalisis, dan
– menyajikan hasil karya.
3. Bertanya (Questioning)
Mengembangkan sifat ingin tahu siswa
melalui pengajuan pertanyaan (quesioning).
Aktivitas bertanya ditemukan ketika siswa
berdiskusi, bekerja kelompok, menemui
kesulitan, mengamati, mencari informasi baik
antarsiswa, siswa-guru, guru-siswa, siswa-
orang lain.
4. Masyarakat Belajar
(Learning Community)

• Menciptakan masyarakat belajar (learning


community) dengan membangun kerja-sama
antarsiswa.
• Praktiknya:
– Pembentukan kelompok kecil/besar
– Bekerja dengan kelas yang sederajat
– Bekerja kelompok dengan kelas di atasnya
– Bekerja dengan masyarakat
5. Pemodelan (Modeling)
• Memodelkan (modelling) sesuatu agar siswa
dapat menirunya untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan baru.
• Praktiknya:
– Guru bukan satu-satunya model
– Model dapat melibatkan siswa
– Model dapat didatangkan dari luar
6. Refleksi (Reflection)

• Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru


saja dipelajari atau berpikir ke belakang tentang
apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu.
• Realisasi:
– Pernyataan langsung
– Catatan atau jurnal
– Kesan dan saran siswa ttg pembelajaran
– Hasil karya
– Simpulan
7. Penilaian yang Sebenarnya
(Authentik Assessment)
• Karakteristik:
– Penilaian dilaksanakan selama dan sesudah
proses pembelajaran
– Pengukuran terhadap kompetensi
– Berkesinambungan
– Terintegrasi
– Dapat digunakan sebagai feed back
Peran Guru dalam
Pembelajaran Kontekstual
• Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran
perkembangan mental siswa.
• Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung.
• Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran
mandiri.
• Mempertimbangkan keragaman siswa.
• Memperhatikan multi-intelegensia siswa.
• Menggunakan teknik-teknik bertanya yang
meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan
pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
• Menerapkan penilaian autentik yang akan mengevaluasi
pengetahuan dan berpikir kompleks seorang siswa,
daripada hanya sekedar hafalan informasi faktual.
1. Examples Non-examples
• Contoh dari kasus atau gambar yang relevan dengan
indikator dalam KD
• Langkah-langkah:
1. Guru mempersiapkan gambar
2. Guru menempelkan gambar atau menayangkan gambar
menggunakan OHP
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengamati gambar
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang, siswa menganalisis
gambar dan mencatat analisisnya dalam kertas kerja
5. Tiap kelompok diberi kesempatan untuk membacakan hasil
diskusinya
6. Melalui hasil diskusi dan komentar siswa, guru menjelaskan
materi sesuai dengan indikatir dalam KD
7. Kesimpulan
Contoh Partai Politik Peserta Pemilu 2004
Cohtoh: Kehidupan Masyarakat Multikultural
Contoh: Apakah tindakan mereka merupakan
pelanggaran norma?
2. Numbered Heads Together (Kepala
Bernomor)
Langkah-langkah:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam
kelompok mendapat nomor
2. Guru memberi tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan
setiap anggota kelompok mengerjakannya/mengetahui
jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor
yang dipanggil melaporkan hasil diskusi
5. Tanggapan dari siswa lain, kemudian guru menunjuk
nomor yang lain
6. Kesimpulan
3. Cooperative Script (Skrip Kooperatif)

• Skrip Kooperatif: Siswa bekerja secara berpasangan dan bergantian


secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari.
• Langkah-langkah:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
2. Guru membagi materi kepada setiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan sispa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan sispa sebagai pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan
memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya
5. Pendengar menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang
kurang dan menghubungkan ide-ide pokok dengan materi lain
6. Bertukar peran antara pembicara dan pendengar
7. Kesimpulan
4. Student Teams-Achievement Divisions (Tim Siswa
Kelompok Prestasi)

Langkah-langkah:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang
2. Guru menyajikan materi pelajaran
3. Guru memberi tugas untuk dikerjakan, anggota
kelompok yang mengetahui jawabannya
memberikan penjelasan kepada anggota kelompok
4. Guru memberikan pertanyaan/kuis dan siswa
menjawab pertanyaan kuis dengan tidak saling
membantu
5. Pembahasan kuis
6. Kesimpulan
5. Jigsaw (Model Tim Ahli)
Langkah-langkah:
1. Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang
2. Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang
berbeda
3. Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan
yang sama membentuk kelompok baru (kelompok
ahli)
4. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota
kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada
anggota kelompok tentang sub-bab yang mereka
kuasai
5. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
6. Pembahasan
7. Penutup
Tema: Kemiskinan (Stratifikasi Sosial)
Tiap Anggota Tim masing-masing mengamati satu gambar tentang
kondisi kemiskinan di Indonesia.

2
1

3 4
6. Mind Mapping
• Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa
atau untuk menemukan alternatif jawaban.
• Langkah-langkah:
1. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan
ditanggapi oleh siswa (permasalahan mengandung
alternatif jawaban)
2. Membentuk kelompok dengan anggota 2-3 orang,
mendiskusikan dan mencatat alternatif jawaban
3. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu)
membacakan hasil diskusinya
4. Guru mencatat dan mengelompokkan alternatif jawaban
di papan tulis sesuai rancangan guru
5. Siswa diminta membuat simpulan berdasarkan data di
papan tulis atau guru memberi bandingan sesuai konsep
yang disediakan guru
Permasalahan: Bagaimana tanggapanmu terhadap
perempuan yang suka berpenampilan seksi di muka
umum dilihat dari norma yang berlaku dalam masyarakat
Indonesia?

Dufan Juli 05
Berpakaian rapi sebagai kepribadian masyarakat
Indonesia.
7. Make a Match (Mencari Pasangan)

Langkah-langkah:
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa
konsep atau topik yang cocok untuk sesi review (satu
sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa
kartu jawaban)
2. Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan
jawaban/soal dari kartu yang dipegang
3. Siswa memcari pasanagan yang mempunyai kartu yang
cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban)
4. Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin
5. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa
mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya,
demikian seterusnya
6. Kesimpulan
8. Think Pair and Share
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan inti materi
2. Siswa berdiskusi dengan teman sebelahnya
tentang materi/permasalahan yang
disampaikan guru
3. Guru memimpin pleno dan tiap kelompok
mengemukakan hasil diskusinya
4. Atas dasar hasil diskusi, guru mengarahkan
pembicaraan pada materi/permasalahan
yang belum diungkapkan siswa
5. Kesimpulan
9. Debat
Langkah-langkah:
1. Guru membagi dua kelompok siswa, kelompok pro dan
kelompok kontra
2. Guru memberi tugas membaca materi yang akan
didebatkan
3. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah
satu anggota kelompok pro untuk berbicara dan
langsung ditanggapi oleh kelompok kontra, demikian
seterusnya sampai sebagian besar siswa
mengemukakan pendapatnya
4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru
mencatat ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
6. Atas dasar ide-ide di papan tulis, guru mengajak siswa
membuat simpulan/rangkuman.
Tema Debat: Interaksi sosial dalam dinamika sosial
budaya
Tema Debat: Wajib Bela Negara (MP: Pembelaan Negara
diuraikan dalam buku ajar)
10. Role Playing

Langkah-langkah:
1. Guru menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2. Guru menugasi beberapa siswa untuk mempelajari
skenario dua hari sebelumnya
3. Guru membentuk kelompok dengan anggota 5 orang
dan menjelaskan kompetensi yang akan dicapai
4. Siswa yang diberi peran sesuai skenario diminta
memperagakan skenario
5. Siswa dalam kelompok mengamati skenario yang
diperagakan
6. Selesai pementasan, kelompok membahas lembar kerja
7. Tiap kelompok menyampaikan lembar kerjanya
8. Kesimpulan
Peragakan Situasi di Tempat Pemungutan Suara
saat Pemilihan Umum
11. Group Investigation

Langkah-langkah:
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas
kelompok
3. Guru memanggil ketua kelompok untuk memberikan
tugas, tiap kelompok mendapat satu tugas yang
berbeda dengan kelompok lain
4. Masing-masing kelompok membahas materi tugas
secara kooperatif berisi penemuan
5. Setelah selesai diskusi kelompok, juru bicara kelompok
menyampaikan hasil pembahasannya
6. Guru memberikan penjelasan dan kesimpulan
7. Penilaian
Perhatian Pemda terhadap pemukiman kumuh:
lembaga, lokasi, jumlah KK, perilaku, pendidikan,
kesehatan, pekerjaan (data dalam bacaan).
12. Talking Stik
Langkah-langkah:
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat
2. Guru menyampaikan Materi Pokok yang akan
dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada
siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada
buku ajar
3. Setelah membaca buku ajar, siswa diminta menutup
bukunya
4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada
siswa dengan menyampaikan pertanyaan yang harus
dijawab oleh siswa yang memegang tongkat, demikian
seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat
bagian untuk menjawab pertanyaan guru
5. Guru memberikan kesimpulan
6. Penilaian
13. Bertukar Pasangan
Langkah-langkah:
1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (pasangan
dapat ditentukan oleh guru atau oleh siswa)
2. Guru memberi tugas pada setiap pasangan
3. Selesai mengerjakan tugas, anggota pasangan
bergabung dengan pasangan baru
4. Dalam pertukaran pasangan, mereka saling
mengemukakan jawaban tugas
5. Temuan baru yang didapat dalam pertukaran
pasangan, kemudian disampaikan kepada
pasangan semula
14. Value Clarification Technique (VCT –
Teknik Pembinaan Nilai)
Langkah-langkah:
1. Guru merumuskan dan mengemukakan
masalah
2. Siswa mengumpulkan data yang
berhubungan dengan masalah yang
dikemukakan guru
3. Siswa membandingkan dan menganalisis
data sebagai dasar pertimbangan untuk
menentukan nilai yang akan dipilihnya
4. Siswa menentukan sikap dengan
mengemukakan alasannya
Bagaimana tanggapanmu dengan
banyaknya partai politik di Indonesia?
Bagaimana tanggapanmu terhadap kemacetan lalu lintas
di Indonesia? Bagaimana dengan di daerahmu?
DIAGRAM SISTEM DUKUNGAN UNTUK
PELAKSANAAN CTL

Pembelajaran Siswa
Pengajaran

Dukungan Dukungan
Keorganisasian Sekolah Masyarakat
Terima kasih

You might also like