You are on page 1of 41

DEMENSIA

NADIAH
YUNI FITRIA SARI
LAPORAN KASUS

Seorang pasien perempuan umur 70 tahun


dirawat di bangsal Neurologi RS. DR. M. Djamil
Padang tanggal 14 Juli 2010 :
Keluhan utama :
Lemah anggota gerak kiri.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Lemah anggota gerak kiri sejak 6 hari sebelum
masuk rumah sakit, terjadi tiba-tiba ketika
pasien baru selesai Shalat. Ketika berdiri,
mendadak anggota gerak kiri terasa berat
dimana pasien menjadi berjalan dengan
menyeret, dan ketika memegang benda,
mudah terlepas Kelemahan tungkai dan
lengan sama. Pasien tetap sadar, tidak
mengalami sakit kepala dan muntah, juga
tidak ada riwayat trauma sebelumnya.
• Sering lupa sejak 5 tahun yang lalu, awalnya
pasien lupa tanggal dan hari, kesulitan
mengingat nama orang baik yang baru dikenal
maupun teman yang telah lama dikenal, dan
sering mengulang pertanyaan dan pekerjaan
yang telah dilakukan sebelumnya. Kemudian
pasien kadang-kadang juga sering tersesat di
jalan yang sudah sering dilalui.
Pasien juga cenderung mudah marah,
tersinggung, cemas. Pasien masih dapat
melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan.
Tidak ada riwayat trauma, pemakaian obat-
obatan sebelum pasien mengalami gejala ini.
 
Riwayat Penyakit Dahulu

• Tidak pernah menderita sakit seperti ini


sebelumnya
• Riwayat menderita tekanan darah tinggi sejak
kurang lebih 5 tahun yang lalu, namun tidak
kontrol secara teratur ke dokter.
• Riwayat sakit gula, sakit jantung, tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga

• Tidak ada keluarga yang menderita penyakit


seperti ini sebelumnya.
• Tidak ada keluarga yang menderita sakit gula,
tekanan darah tinggi dan jantung.
Riwayat Pekerjaan dan Sosio Ekonomi
• Pasien seorang ibu rumah tangga, dan tinggal
bersama anaknya
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : tampak sakit sedang


• Kesadaran : GCS 15 (E4 M6 V5)
• Tekanan darah : 180/110 mmHg
• Nadi : 64 x/menit
• Napas : 18x/menit
• Suhu : 36,5 oC
 
Status Internus

• Rambut : tidak mudah dicabut.


• Kulit dan kuku : tidak ditemukan sianosis
• KGB : tidak ditemukan
pembesaran
Keadaan regional
• Kepala : tidak ditemukan kelainan
• Mata : konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik
• Hidung : tak ditemukan kelainan
• Telinga : tidak ditemukan kelainan
• Leher : JVP 5-2 cmH2O
PARU
• Inspeksi : simetris kiri=kanan
• Palpasi : fremitus kanan=kiri
• Perkusi : sonor
• Auskultasi : vesikuler N, ronkhi(-),
wheezing(-)
JANTUNG
• Inspeksi : ictus tidak terlihat
• Palpasi : ictus teraba 1 jari medial
LCMS RIC V
• Perkusi : Kiri : 1 jari medial
LMCS RIC V
Kanan : linea sternalidextra
Atas : RIC II
• Auskultasi : bunyi jantung murni,
irama teratur, bising (-)
ABDOMEN
• Inspeksi : tak tampak membuncit
• Palpasi : supel, hepar dan lien tak
teraba
• Perkusi : timpani
• Auskultasi : bising usus (+) Normal
 
Status Neurologis

Kesadaran CMC, GCS 15 (E4 M6 V5)


Status Neurologis
• Tanda Rangsangan Selaput Otak
• Kaku kuduk : (-)
• Brudzinski I : (-)
• Brudzinski II : (-)
• Tanda Kernig : (-)
Tanda Peningkatan Tekanan Intrakranial
• Pupil : Isokor, Ø 3mm/3 mm, Refleks
cahaya +/+
• Muntah proyektil (-)
• sakit kepala progresif (-)
Pemeriksaan Nervus Kranialis
• tidak ada kelainan
• Fungsi Otonom
Miksi : baik, aninhibited bladder tidak ada
Defikasi : baik
Keringat : baik
 
Sistem Refleks
Fisiologis Ka Kiri Kanan Kiri
nan
Kornea (+) (+) Biseps (++) (++)
Berbangkis Triseps (++) (++)
Laring KPR (++) (++)
Masseter APR (++) (++)
Dinding Bulboka
Perut vernosa
 Atas Creama
ster
 Tengah Sfingter
 Bawah
B. Patologis Kanan Kiri Kanan Kiri
Lengan Tungkai
Hofmann (-) (-) Babinski (-) (-)
Tromner
Chaddoks (-) (-)
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
Klonus paha
Klonus kaki
Fungsi Luhur
Kesadaran Tanda
Demensia
Reaksi bicara Baik Refleks glabela (-)
reaksi intelek Baik Refleks Snout (+)
Reaksi emosi baik Refleks (+)
Menghisap
Refleks (-)
Memegang
Refleks (-)
palmomental
• Mini Mental State Examination : Skor : 13
Kesan : Definite gangguan kognitif
Pemeriksaan Laboratorium
• Hb : 10,7 g/dl
• Leukosit : 12200/mm3
• LED : 33%
• Trombosit : 335000/mm3
• GDR : 106 gr%
• Ureum : 35 g/dl
• Kreatinin : 0,8 g/dl
• Na : 142mEq/L
• K : 4,2mEq/L
• Cl : 111 mEq/L
• Gajah Mada Score :
Penurunan kesadaran (-)
Muntah (-)
Nyeri kepala (-)
kesan : Infark.
• Siriraj Stroke Score : (2,5 x 0) + (2x o) + (2x0) +
(0,1x 110) – 0 -12 =-1
Kesan : perlu CT Scan
• Diagnosis Klinis : Hemiparese sinistra
• Diagnosis Topik : Subkorteks serebri
hemisfer dextra
• Diagnosis Etiologi : Trombosis
• Diagnosis Sekunder: Hipertensi Stage II
Anemia
Demensia
• Pemeriksaan Anjuran : Brain CT Scan
Penatalaksanaan
1. Manajemen Umum :
• Diet MB RG II 3x600 Kkal
2. Khusus :
• IVFD RL 12 jam/kolf
• Aspilet 2x80 mg po
• Citicolin 2x500 mg IV
• Captopril 2 x 25 mg po
• HCT 1x12,5 mg po
• Sulfas Ferosus 2x300 mg po
• Asam Folat 1x5 mg po.
Terapi yang dianjurkan untuk demensia
• Program harian yang sistematis dan teratur
• Orientasi realitas
FOLLOW UP
14-07-2010
• S/ - Lemah anggota gerak kiri.
• Pf/ KU Kes TD Nd Nf T
Sdg cmc 170/100 70 16 36,5°C
• SI : dalam batas normal
• SN: GCS 15, TRM (-), TIK (-)
• Nn Cranialis : Pupil Isokor, Diameter 3 mm,
Refl Cahaya +/+
• Motorik : 555 444
555 444
• Sensorik : Baik
• Otonom : Baik
• Rf ++/++ , Rp -/-
A/ Diagnosis Klinis : Hemiparese sinistra
Diagnosis Topik : Subkorteks serebri
hemisfer dextra
Diagnosis Etiologi : Trombosis
Diagnosis Sekunder: Hipertensi Stage II
Anemia
Demensia
1. Manajemen Umum :
• Diet MB RG II 3x600 Kkal
2. Khusus :
• IVFD RL 12 jam/kolf
• Aspilet 2x80 mg po
• Citicolin 2x500 mg IV
• Captopril 2 x 25 mg po
• HCT 1x12,5 mg po
• Sulfas Ferosus 2x300 mg po
• Asam Folat 1x5 mg po.
14-7-2010
• S/ - lemah anggota gerak kiri
• Pf/KU Kes TD Nd Nf T
Sdg cmc 160/9 76 17 36,5°C
• SI : dalam batas normal
• SN: GCS 15, TRM (-), TIK (-)
Nn Cranialis : Pupil Isokor, Diameter 3 mm,
Refl Cahaya +/+
• SN: GCS 15, TRM (-), TIK (-)
• Nn Cranialis : Pupil Isokor, Diameter 3 mm,
Refl Cahaya +/+
• Motorik : 555 444
555 444
• Sensorik : Baik
• Otonom : Baik
• Rf ++/++ , Rp -/-
• Diagnosis Klinis : Hemiparese sinistra
• Diagnosis Topik : Subkorteks serebri
hemisfer dextra
• Diagnosis Etiologi : Trombosis
• Diagnosis Sekunder: Hipertensi Stage II
Anemia
Demensia
• 1. Manajemen Umum :
• Diet MB RG II 3x600 Kkal
• 2. Khusus :
• IVFD RL 12 jam/kolf
• Aspilet 2x80 mg po
• Citicolin 2x500 mg IV
• Captopril 2 x 25 mg po
• HCT 1x12,5 mg po
• Sulfas Ferosus 2x300 mg po
• Asam Folat 1x5 mg po
•  
DISKUSI

• Telah diperiksa seorang wanita berumur 70


tahun yang dirawat di bangsal Neurologi RS
DR M Djamil Padang dengan diagnosis klinik
vertigo perifer (BPPV), diagnosis topik
Subkorteks Serebri Hemisfer Dextra, dan
diagnosis etiologi trombosis, dan diagnosis
sekunder Hipetensi stage II, anemia, dan
demensia.
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis
diketahui pasien menderita lemah anggota
gerak kiri saat pasien beraktivitas ringan, yang
tidah disertai penurunan kesadaran, muntah
dan sakit kepala. Tekanan darah 180/110, dan
pemeriksaan Hemoglobin yang nilainya
kurang dari nilai normal. Dari pemeriksaan
fisik ditemukan kelemahan pada anggota
gerak kiri.
• Demensia ditegakkan berdasarkan anamnesis
bahwa pasien berusia 65 tahun, sering dan
mudah lupa sejak 5 tahun ini baik berupa
waktu, nama-nama orang baik yang baru dan
yang telah lama dikenal, alamat., peristiwa
yang baru dan telah lama terjadi yang
menunjukkan bahwa pasien mengalami
gangguan memori jangka pendek dan jangka
panjang. Dari pemeriksaan fisik, ditemukan
refleks Snout dan hisap yang menunjukkan
adanya regresi, serta gangguan kognitif
melalui pemeriksaan mini mental state
examination.
• Pada kasus ini, demensia kemungkinan
disebabkan oleh proses degenerasi otak dan
hipertensi yang merupakan salah satu faktor
resiko demensia karena menimbulkan
kerusakan pada pembuluh darah otak. Setelah
pasien mengalami stroke, tidak menutup
kemungkinan bahwa gejala yang dialami,
menjadi bertambah berat, sesuai dengan teori
bahwa demensia berhubungan dengan infark
pembuluh darah otak.
• Penatalaksanaan umum pada pasien ini yaitu
MB RG 1800 Kkal. Untuk terapi khusus pasien
diberikan IVFD RL 12 jam / kolf, Asam Asetil
Salisialt yang berfungsi sebagai anti agregasi
serta sebagai disease modifying agent pada
demensia dengan dosis 2x80 mg, Metabolic
activator citicolin yang mempunyai efek
memperbaiki aliran darah otak serta
metebolisme regional di daerah iskemia otak
dengan dosis 2x500 m.
Untuk terapi hipertensi diberikan kombinasi
yaitu Captopril dari golongan ACE Inhibitor
dengan dosis 2x25 mg po dan Hidroklorotiazid
dari golongan diuretik 1x12,5 mg (1/2 tablet )
, untuk anemia, diberikan tablet sulfas ferosus
2x300 mg po, dan asam folat 1x 5 mg po.
• Penatalaksanaan non farmakologis pada
penderita demensia antara lain program
aktivitas harian penderita ( kegiatan harian
yang teratur dan sistematis, misalnya aktivitas
fisik yang baik, melaksanakan Latih, Ulang,
Perhatikan dan asosiasi ), serta orientasi
realitas ( penderita diingatkan akan waktu dan
tempat, beri tanda khusus untuk suatu tempat
tertentu.

You might also like