You are on page 1of 20

PAPER

”MANAJEMEN AUDIT”
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Audit 1
Dosen Pengampu : Dhyah Setyorini, M.Si

DISUSUN OLEH :

WIWIT ARIYANTO
08412144040
AKUNTANSI / B

FAKUTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………i
1. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………….
2. Rumusan masalah…………………………………………………………………...
3. Tujuan………………………………………………………………………………..
4. Manfaat paper………………………………………………………………………..
5. Tinjauan pustaka…………………………………………………………………….
Audit manajemen…………………………………………………………………….
A. Pengertian…………………………………………………………………….
B. Jenis audit manajemen……………………………………………………….
C. Organisasi Manajemen Audit………………………………………………..
D. Tahap Manajemen Audit…………………………………………………….
E. Kebutuhan akan Manajemen audit…………………………………………..
F. Teknik Pendekatan Manajemen Audit………………………………………
G. Manajemen Audit berdasrkan fungsi………………………………………..
H. Perilaku dalam Manajemen Audit…………………………………………...
I. Komunikasi dalam manajemen audit………………………………………..
J. Lingkup audit manajemen…………………………………………………...
K. Aspek hubungan manusia dalam pemeriksaan manajemen…………………
L. Syarat-syarat efektifitas audit manajemen…………………………………..
M. Norma audit manajemen…………………………………………………….
N. Manfaat dan keterbatasan audit manajemen
O. Kode etik untuk audit manajemen…………………………………………..
Manajemen Sumber Daya Manusia………………………………………………….
A. Pengertian……………………………………………………………………..
B. Fungsi operasional MSDM……………………………………………………
C. Peran strategic MSDM…………………………………………………………
D. Peran MSDM untuk meraih keunggulan kompetitif………………………….

Pembahasan………………………………………………………………………………….ii
Penutup………………………………………………………………………………………iii
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Alloh SWT, karena dengan rahmat dan

karunianya saya masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan Paper Audit dengan judul audit

manajemen sumber daya manusia guna memenuhi tugas mata kuliah Audit 1.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih pada dosen Audit 1, ibu Dhyah Setyorini, M.Si
dan juga teman-teman yang memberikan dukungan dalam menyelesaikan paper ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan paper ini masih banyak kekurangan, oleh

sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan

selesainya paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Amin.

Penulis

Wiwit Ariyanto
1.LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia merupakan factor penentu yang terpenting dalam kemajuan jaman. Hal tersebut
harus diakui karena perkembangan dunia sekarang ini adalah hasil pemikiran manusia untuk
mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Di bidang ekonomi dan
bisnis, hal tersebut berhubungan dengan kemampuan perusahaan-perusahaan untuk mengikuti
laju perkembangan dan kepekaan perusahaan-perusahaan tersebut terhadap perubahan yang
terjadi di dunia bisnis. Oleh karena itu faktor, manusia dalam perusahaan harus dikelola dengan
baik untuk menunjang produktifitas perusahaan agar perusahaan dapat unggul dalam persaingan
usaha.
Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan efektifitas aumber
daya manusia dalam perusahaan. Efektifitas dapat dipahami sebagai derajat keberhasilan suatu
organisasi (perusahaan) tersebut (Johny Setyawan, 1998). Dengan pengelolaan sumber daya
manusia yang tepat, akan menunjukan bagaimana perusahaan bisa mendapatkan,
mengembangkan, dan mengevaluasi karyawan sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan guna
mencapaitujuan perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia diselenggarakan oleh bagian tersendiri dalam
perusahaan yang disebut fungsi sumber daya manusia (SDM). Fungsi SDM bertanggung jawab
dalam mengelola dan meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki. Selain itu, fungsi SDM
juga berusaha untuk selalu memonitor kegiatan serta kebutuhan-kebutuhan SDM dalam
perusahaan agar tercipta suasana yang harmonis dalam lingkungan kerja. Untuk
mengembangkan fungsi SDM, harus di sadari bahwa manusia bukanlah benda mati sebab
manusia memiliki perasaan, oleh karena itu SDM tidak hanya membutuhkan materi tetapi juga
membutuhkan pengakuan dan penghargaan atas prestasi dan kontribusi mereka terhadap
perusahaan (Nitisemito, 1996).
Apabila perusahaan ingin tetap unggul dalam persaingan, maka perusahaan harus
melakukan perbaikan secara rutin. Suatu audit atas sumber daya perusahaan dapat membantu
manajer mengidentifikasikan penyimpangan antara kondisi actual dengan kondisi yang
diinginkan. Audit tidak hanya dapat memperlancar perubahan tetapi juga dapat digunakan
sebagai suatu alat atau instrument untuk perbaikan. Melalui audit manajemen sumber daya
manusia, kebijakan serta system kerja fungsi SDM dapat dinilai.

2.RUMUSAN MASALAH
1.1.1. Adakah pengaruh audit manajemen sumber daya manusia terhadap
perusahaan?
1.1.2. Bagaimanakah kendala yang dihadapi perusahaan dalam penerapan audit
perusahaan di Indonesia?
1.1.3. Hubungan SDM dengan kinerja manajemen audit di perusahaan?
1.1.4. Apakah syarat-syarat efektifitas audit manajemen pada suatu perusahaan?

3.TUJUAN
1.1.4.1. Untuk mengetahuisejauh mana pengaruh audit manajemen sumber
daya terhadap perusahaan.
1.1.4.2. Untuk mengetahui kendala perusahaan dalam penerapan audit
manajemen
1.1.4.3. Untuk mengetahui hubungan SDM dengan kinerja audit
manajemen di perusahaan.

4.MANFAAT PAPER
1) Bagi penulis
Untuk menambah wawasan tentang ilmu audit manajemen sumber daya manusia pada
suatu perusahaan
2) .Bagi masyarakat
Paper ini dapat dijadikan referensi dan dapat digunakan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan.
5.TINJAUAN PUSTAKA
AUDIT MANAJEMEN

A.PENGERTIAN AUDIT MANAJEMEN


Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan audit operasional. Pengertian sederhana dari
audit manajemen adalah investigasi dari semua organisasi dalam semua aspek kegiatan
manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit
mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya. Sedangkan
pengertian sederhana audit operasional adalah uraian aktifitas perusahaan yang sistematis dalam
hubungannya dengan tujuan untuk melihat, mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau
mengembangkan.
Pengertian manajemen audit tersirat dalam definisi kalangan akademisi :
1. Berikut beberapa definisi menurut Holmes dan Overmyer (1975) : Manajemen audit
mencakup penelitian dan evaluasi atas semua fungsi dari Manajemen, untuk memastikan
bahwa pelaksanaan operasi perusahaan telah dijalankan dengan cara yang efektif dan
efisien.
2. AICPA : suatu penelaahan yang sistematis terhadap aktivitas suatu organisasi, atau suatu
segmen tertentu daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu, dengan
maksud untuk :
• Menilai kegiatan
• Mengidentifikasikan berbagai kesempatan untuk perbaikan
• Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindakan lebih lanjut
B.JENIS AUDIT MANAJEMEN
1. Audit laporan keuangan
2. Audit kepatuhan
3. Audit internal
4. Audit operasional
C.ORGANISASI MANAGEMENT AUDIT
 Fondasi untuk Management Audit yang berhasil
 Kedudukan Management Audit dalam perusahaan
 Independensi Management Audit
 Status Pelaporan
 Organisasi Management Audit
 Pemilihan dan Pengembangan Staf Management Audit
o Keperluan untuk Staf yang Superior
o Kualitas Management Audit yang Profesional
o Sumber
o Pemilihan Mangement Audit dengan Wawancara dan Pengujian (testing)
o Pemberian Orientasi
o Program Pelatihan
o Pendidikan yang Berkesinambungan

D.TAHAP MANAGEMENT AUDIT


 Mendefinisikan Ruang Lingkup Audit
Melakukan musyawarah dan perjanjian antara pihak manajemen denan auditor tentang
tujuan dan ruang lingkup audit manajemen.
 Perencanaan, Persiapan dan Pengorganisasian
Tim audit manajemen akan menyusun suatu perencanaan pelaksanaan audit untuk dapat
dipahami seluruh anggota tim audit. Perencanaan harus memuat target yang hendak
dicapai setiap tahapan atau berdasarkan periode tertentu. Tim audit mulai mempersiapkan
dokumen-dokumen penunjang.
 Pengumpulan dan Pemutakhiran data relevan
Memulai usaha pengumpulan data yang relevan dengan audit yang sedang dilaksanakan.
Data tersebut selanjutnya didokumentasikan dan dimuktahiran setiap ada data baru
(novum).
 Analisa dan Riset
Menganalisa dan mengadakan penelitian serta evaluasi atas data relevan yang telah
tersedia. Menganalisa dala arti membandingkan criteria yang ditetapkan dengan kondisi
awal.
 Melaporkan Hasil Management Audit
Pelaporan audit adalah hasil perbandingan antar criteria dengan actual. Laporan audit
menajemen merupakan ringkasan kegiatan audit yang dilaksanakan dalam bentuk
rekomendasi perbaikan operasional organisasi.

E.KEBUTUHAN AKAN AUDIT MANAJEMEN


Pihak Perusahaan harus signal yang mengindikasikan kebutuhan untuk melaksanakan audit
manajemen. Berikut beberapa sinyal tersebut :
1. Penurunan laba perusahaan secara continue dan signifikan.
2. Turnover Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi.
3. Rasa kebutuhan yang tinggi dan mendesak dari manajemen untuk memperoleh keyakinan
terhadap efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi pengelolaan perusahaan termasuk akurasi
laporan yang diterima.
4. Perfornansi atau kinerja sebagian atau seluruh departemen di bawah standar.
5. Acquicition Audit yaitu saat akan mengakui sisi perusahaan lain.
6. Masalah operasional khusus lainnya yang sulit dipecahkan manajemen.

F.TEKNIK PENDEKATAN MANAGEMENT AUDIT

PENGENALAN INDUSTRI AUDITEE


Dua jenis informasi yang perlu dikumpulkan dalam proses pengenalan usaha
perusahaan :
1. Informasi tentang aspek-aspek dalam perusahaan.
a. Aspek penjualan
b. Aspek produksi
c. Aspek keuangan
d. Aspek sumber daya manusia
e. Aspek akuntansi
f. Aspek umum
2. Informasi tentang aspek diluar perusahaan
MANAGEMENT AUDIT DENGAN PENDEKATAN ARUS SUMBER DAYA
 Konsep management audit dengan Pendekatan Arus Sumber Daya

G.MANAGEMENT AUDIT BERDASARKAN FUNGSI


A. Audit Pemasaran
 Definisi
 Frekwensi Audit Pemasaran
 Tipe Audit Pemasaran
 Komponen dari Audit Pemasaran
 Auditor Pemasaran (marketing auditor)

B. Audit Sumber Daya Manusia (Human Resources Audit)


 Pengertian Audit Sumber Daya Manusia (Human Resources Audit)
 Manfaat Audit Sumber Daya Manusia
 Ruang Lingkup Audit Sumber Daya Manusia
 Audit Strategi Perusahaan
 Audit Fungsi Sumber Daya Manusia
 Audit Ketaatan Managerial (Managerial Compliance)
Audit Kepuasan Karyawan
C. Audit Mutu (Quality Audit)
 Definisi Kualitas
 Definisi Biaya Kualitas (Cost of Quality)
 Pelaporan

H.PERILAKU DALAM MANAGEMENT AUDIT


HUBUNGAN ANTAR MANUSIA DALAM MANAGEMENT AUDIT
 Kelemahan (weaknesses) Auditor ada 4 :
1. Kurang Imaginatif
2. Kurang Praktis
3. Kurang Obyektif
4. Kurang dalam sikap (attitude)

HUBUNGAN KERJASAMA ANTARA MANAGEMENT DENGAN EXTERNAL AUDITOR


 Perbedaan antara Management dan External Auditor
 Pentingnya dan manfaat Koordinasi
 Perbedaan antara Pemeriksaan Management dengan Pemeriksaan Eksternal

HUBUNGAN KERJASAMA ANTARA MANAGEMENT AUDITOR DENGAN AUDITEE

 Perbedaan antara management dan external auditor


 Bagaimana auditee Menghadapi Auditor
 Alasan dan penyebab Konflik
a. Konflik Staf dan Lini
b. Pengawasan
c. Kekuasaan
 Kebutuhan untuk Menjalin Hubungan yang baik
 Pengaruh Hubungan Auditor/Auditee
 Usulan Untuk Perbaikan Hubungan Auditee/Auditor
a. Umpan Balik
b. Sikap Konsultatif

I.KOMUNIKASI DALAM MANAGEMENT AUDIT


 Struktur Tiga bagian Kepribadian
 Transaksi Sejajar
 Transaksi Silang

J.LINGKUP AUDIT MANAJEMEN :


 Audit tentang Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Manufakturing
 Audit tentang Disain Sistem Manufakturing yang dijalankan
 Audit tentang Penerapan Sistem Manufakturing

K.ASPEK HUBUNGAN MANUSIA DALAM PEMERIKSAAN MANAJEMEN


Pertentangan antara manajemen dan karyawan unit organisasi yang diperiksa karena audit dapat
mengakibatkan:
 Gangguan atau menambah pekerjaan karyawan unit organisasi yang diperiksa.
 Timbulnya kecendrungan dari manajemen dan karyawan unit organisasi yang diperiksa
menjadi khawatir atau bersikap mempertahankan diri karena laporan audit dapat
mengakibatkan diketahuinya kelemahan – kelemahan manajer unit yang diperiksa dalam
melaksanakan wewenangnya.
L.Syarat – syarat Efektivitas Audit Manajemen
Syarat – syarat efektivitas audit manajemen meliputi:
 Dukungan yang berkesinambungan dari organisasi secara menyeluruh terhadap
pemeriksaan manajemen, khususnya dari manajemen puncak.
 Pengakuan dari para pemakai bahwa informasi yang dihasilkan oleh pemeriksaan
manajemen penting dan bermanfaat.
 Kesadaran para pemeriksa itu sendiri terhadap status organisasi pemeriksa yang
independent.
M.Norma Audit Manajemen
2.1 Lingkup Pekerjaan Audit
Lingkup audit suatu organisasi, program, kegiatan, atau fungsi yang harus meliputi :
 Keuangan dan Kepatuhan
 Kehematan dan Efisiensi
 Hasil – hasil Program
2.2 Norma Umum
 Kualifikasi
 Independensi
 Kemahiran Profesional
 Lingkup kerusakan

2.3 Norma Lainnya


Selain norma umum terdapat juga norma – norma lainnya, yaitu :
 Norma pelaksanaan pemeriksaan (pemeriksaan dan evaluasi dan pelaporan pemeriksaan
keuangan dan kepatuhan.
 Norma pelaporan pemeriksaan kehematan, efisiensi, serta pemeriksaan hasil – hasil
program.

N.MANFAAT DAN KETERBATASAN AUDIT MANAJEMEN


Audit manajemen bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian
manajemen. Audit manajemen memberikan manfaat sebagai berikut:
 Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, saran, peraturan, prosedur, dan sruktur organisasi
yang belum ditentukan sebelumnya. Bila telah di tentukan sebelumnya maka ditentukan
apakah organisasi telah mematuhi hal – hal tersebut.
 Mengidentifikasikan criteria pengukuran pencapaian tujuan organisasi dan penilaian
manajemen.
 Menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi tertentu.
 Menentukan efisiensi, efektifitas, dan kehematan sistem perencanaan dan pengendalian
manajemen.
 Menentukan reabilitas dan manfaat berbagai laporan pengendalian manajemen.
 Menentukan masalah – masalah organisasi yang timbul dan jika mungkin menentukan
penyebabnya.
 Mengidentifikasikan kemacetan potensial yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang dan mengidentifikasikan cara – cara mengatasinya.
 Mengidentifikasikan kesempatan potensial untuk meningkatkan laba.
 Mengidentifikasikan alternatif tindakan dalam berbagai bidang kegiatan.
 Menyediakan saluran komunikasi tambahan antara manajemen pelaksana dengan
manajemen puncak.
Ada tiga faktor yang membatasi pemeriksaan manajemen yaitu:
 Pengetahuan audit manajemen.
 Waktu audit.
 Biaya audit.
O.KODE ETIK UNTUK AUDIT MANAJEMEN
David (1982) mengungkapkan konsep kode etik dituangkan dalam kode etik professional oleh
The Institute of Internal Auditor adalah :
1. Setiap anggota harus jujur dan mau bekerja keras
2. Setiap harus mempunyai loyalitas dalam segala hal yang menyangkut tugasnya tetapi ia
tidak boleh secara sadar menutupi segala kegiatan illegal yang di ketahuinya.
3. Setiap anggota tidak boleh melakukan aktifitas yang dapat mengurangi tingkat
objektifitas.
4. Setiap anggota tidak boleh menerima uang jasa dari klien atau langganan tanpa
sepengetahuan atasan.
5. Setiap anggota harus memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi atas tindakan
yang akan dilakukannya.
6. Setiap anggota dalam memberikan opini harus didasarkan pada bukti-bukti yang cukup.
7. Setiap anggota harus selalu berusaha mengembangkan tingkat efisiensi dan efektifitas.
8. Setiap anggota harus mematuhi dan memegang teguh aturan-aturan yang ditetapkan oleh
The Institute of Internal Auditor. Mereka harus memegang teguh prinsip compete,
moralitas dan mempertahankan harga diri sesuai ketentuan The Institute of Internal
Auditors.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

A.PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan
peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan bersanma
perusahaan,karyawan dan masyarakat.
B.Fungsi operasional MSDM
fungsi operasional dalam manajemen Sumber Daya Manusia merupakan basic (dasar)
pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan
organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut terbagi 5 (lima), secara singkat sebagai
berikut :
 Fungsi pengadaan aalh proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan. (the right man in the
right place).
 Fungsi pengembangan adalah proses peningkatkan ketrampilan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan
latihan yang dierikan harussesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa
depan.
 Fungsi Kompensasi adalah pemberianbalas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk
uang atau barang kepada karyawan sesuai imbal jasa (output) yang diberiannya kepada
perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab
karyawan tersebut.
 Fungsi Pengintegrasian adalah kegiatanuntuk mempersatukan kepentingan perusahaan
dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling
menguntungkan. Dimana pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam
MSDM, karena mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang antara
karyawan dan perusahaan.
 Fungsi pemeliharaan adalah untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental
dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang baik
dilakukan dengan progam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Menurut Nkomo (1980) evolusi manajemen SDM melewati tiga tahap, yaitu :
1. Definisi stage : yaitu ketika manajer personalia menyelenggarakan progam-progam yang
kurang memberikan manfaat untuk mengurangi kekacauan karyawan dan kemungkinan
perpecahan.
2. Perencanaan Manpower : dalam tahap ini digunakan kebutuhan pekerja dan perekrutan
seleksik, training ntuk menjamin terpenuhinya target manpower.
3. Manajemen SDM strategis : ketika manajer SDM seharusnya lebih proaktif dalam
memecahkan masalah manajemen perusahaan dan dalam memberikan kontribusi
efektifitas organisasional yang lebih besar.
C.PERAN STRATEGIK MSDM
Perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser fungsi-fungsi manajemen
sumber daya manusia yang selama ini hanya dianggap sebagai kegiatan admiistrasi, yang
berkaitan dengan perekrutan pegawai staffing, coordinating yang dilakukan oleh bagian
personalia saja.
Saat ini manajemen SDM berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi
fungsi yang terintegrasu dengan seluruh fungsi lainya di dalam organisasi, untuk bersama-sama
mencapai sasaran yang sudah ditetapkan serta meiliki fungsi SDM lama menjadi lebih bersifat
strategic.
Oleh karenanya manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk : memahami perubahan
yang semakin komplek yang selalu terjadi di lingkungan bisnis, harus mengantisipasi perubahan
teknologi dan memahami dimensi internasional yang mulai memasuki bisnis akibat informasi
yang berkembang cepat.
Tingkat integrasi antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDMterwujud dalam
empat macamhubungan :
1) Hubungan administrasi
2) Hubungan satu arah
3) Hubungan dua arah
4) Hubungan integrative
D.PERAN MSDM UNTUK MERAIH KEUNGGULAN KOMPETITIF
Agar tujuan sumber daya manusia memberikan kontribusi yang lebih besar bagi
organisasi untuk meraih keunggulan kompetitif diperlukan strategi yang tepat dalam perencanaan
SDM secara terpadu. Kegiatan dari strategi SDM didasarkan kejasama antar departemen SDM
secara terpadu. Kegiatan dari strategi SDM didasarkan kerja sama antar departemen SDM
dengan manajer lini serta keterlibatan manajemen puncak dalam menjelaskan visi dan misi
organisasi yang dapat dijabarkan dalam tujuan bisnis yang strategi
Tujuan utama strategi ini untuk meningkatkan kinerja sekarang danyang akan dating
secara berkesinambungan sehingga dapat mempertahankan keunggulan kompetitifnya. Proses
pengembangan strategi MSDM memberikan keuntungan bagi organisasi yaitu :
a) Mendefinisikan kesempatan kendala MSDM dalam mencapai tujuan bisnisnya
b) Memperjelas gagasan baru terhadap isu-isu MSDM yang berorientasi pada hasil dan
member perspektif yang lebih luas.
c) Melakukan tes komitmen manajemen pada kegiatan, menciptakan proses pengalokasian
SDM untuk progam dan kegiatan yang spesifik.
d) Memfokuskan pada kegiatan jangka panjang yang dipilih dengan mempertimbangkan
prioritas pertama untuk 2 atau 3 tahun mendatang.
Melakukan strategi yang memfokuskan pada pengelolaan fungsi SDM dan pengembangan staff
yang berkat.
PEMBAHASAN

Sumber daya manusia dengan pengetahuan yang dimilikinya, saat ini disadari sebagai
sumber daya yang sangat strategis untuk menentukan
keberhasilan organisasi atau perusahaan. Dalam kenyataannya, kesadaran ini kadang tidak diikuti
dengan pengelolaan yang memadai dan profesional. Pengelolaan SDM yang efektif, efisien, dan
ekonomis dapat menjamin tercapainya tujuan organisasi. Audit MSDM diharapkan dapat
mengidentifikasi kesenjangan antara praktik dan harapan manajemen dan pada akhirnya akan
dapat memberikan rekomendasi terbaik untuk meningkatkan pengelolaan SDM dengan
paradigma baru bahwa SDM merupakan salah satu faktor kunci keunggulan organisasi atau
perusahaan.
SDM yang memiliki kualitas yang bagus sangat mempengaruhi audit manajemen suatu
perusahaan. Kebanyakan suatu perusahaan yang memiliki audit manajemen SDM yang bagus
akan mengalami perkembangan yang pesat di bandingkan perusahaan yang audit manajemen
SDM yang buruk.
Kendala yang dihadapi perusahaan dalam audit manajemen SDM adalah sedikitnya
jumlah orang yang terampil dalam audit manajemen. Selain jumlahnya yang sedikit, kebanyakan
SDM yang terampil juga mempunyai bayaran yang tinggi. Hanya perusahaan-perusahaan besar
saja yang mampu menggaji SDM yang terampil tersebut.
SDM sangat berhubungan dengan kinerja audit manajemen di suatu perusahaan. Seperti
yang telah kita bahas di atas bahwa SDM yang berkualitas memberikan efek yang besar terhadap
kinerja audit manajemen pada suatu perusahaan.
Pertentangan antara manajemen dan karyawan unit organisasi yang diperiksa karena audit
dapat mengakibatkan :Gangguan atau menambah pekerjaan karyawan unit organisasi yang
diperiksa.Timbulnya kecendrungan dari manajemen dan karyawan unit organisasi yang diperiksa
menjadi khawatir atau bersikap mempertahankan diri karena laporan audit dapat mengakibatkan
diketahuinya kelemahan – kelemahan manajer unit yang diperiksa dalam melaksanakan
wewenangnya.
Syarat – syarat efektivitas audit manajemen pada suatu perusahaan meliputi :Dukungan
yang berkesinambungan dari organisasi secara menyeluruh terhadap pemeriksaan manajemen,
khususnya dari manajemen puncak. Manajemen puncak harus selalu memberikan dukungan atau
support agar semuanya berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan supaya tercapai tujuan dari
perusahaan. Pengakuan dari para pemakai bahwa informasi yang dihasilkan oleh pemeriksaan
manajemen penting dan bermanfaat. Pengakuan dari pemakai menimbulkan rasa percaya diri
pemeriksaan manajemen. Apabila rasa percaya diri muncul otomatis kinerjanya akan lebih baik
lagi pada periode selanjutnya. Kesadaran para pemeriksa itu sendiri terhadap status organisasi
pemeriksa yang independent.
PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah saya bahas di atas, dapat disimpulkan bahwa :
Pengelolaan SDM yang efektif, efisien, dan ekonomis dapat menjamin tercapainya tujuan
organisasi/perusahaan.
SDM yang memiliki kualitas yang bagus sangat mempengaruhi audit manajemen suatu
perusahaan. Kebanyakan suatu perusahaan yang memiliki audit manajemen SDM yang bagus
akan mengalami perkembangan yang pesat di bandingkan perusahaan yang audit manajemen
SDM yang buruk.
Kendala yang dihadapi perusahaan dalam audit manajemen SDM adalah sedikitnya
jumlah orang yang terampil dalam audit manajemen. Selain jumlahnya yang sedikit, kebanyakan
SDM yang terampil juga mempunyai bayaran yang tinggi. Hanya perusahaan-perusahaan besar
saja yang mampu menggaji SDM yang terampil tersebut.
SDM sangat berhubungan dengan kinerja audit manajemen di suatu perusahaan. Seperti
yang telah kita bahas di atas bahwa SDM yang berkualitas memberikan efek yang besar terhadap
kinerja audit manajemen pada suatu perusahaan.
Syarat – syarat efektivitas audit manajemen meliputi:
 Dukungan yang berkesinambungan dari organisasi secara menyeluruh terhadap
pemeriksaan manajemen, khususnya dari manajemen puncak.
 Pengakuan dari para pemakai bahwa informasi yang dihasilkan oleh pemeriksaan
manajemen penting dan bermanfaat.
 Kesadaran para pemeriksa itu sendiri terhadap status organisasi pemeriksa yang
independent.
DAFTAR PUSTAKA

Holmes & Overnyer. (1975). Auditing Standards and Procedures 8th Edition.
Richard D. Irwin, Inc. Homewood, Illinois 60430, page 2

Tuanakotta, T.M. (1982). Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik,


Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Edisi ketiga, Jakarta

Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik.
Edisi ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Gary Dessler. Human Resources Management. 9th edition. Prentice Hall. 2003
Anwar Prabu Mangkunegara. MSDM perusahaan.2004

You might also like