You are on page 1of 2

RATIONAL EMOTIVE THERAPY

A. Konsep Utama
Rational Emotive Therapy atau Teori Rasional Emotif mulai dikembangan di Amerika pada
tahun 1960-an oleh Alberl Ellis, seorang Doktor dan Ahli dalam Psikologi Terapeutik yang
juga seorang eksistensialis dan juga seorang Neo Freudian.
Menurut Ellis (dalam Latipun, 2001 : 92) berpandangan bahwa REBT merupakan terapi yang
sangat komprehensif, yang menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan emosi,
kognisi, dan perilaku.
para penganut Rational Emotive therapy dikenal dengan “Teori A-B-C-D-E). Teori ini
merupakan sentral dari teori dan praktek RET. Secara umum dijelaskan dalam bagan sebagai
berikut :
Komponen Proses
A Activity / action / agent
Hal-hal, situasi, kegiatan atau peristiwa yang mengawaliatau yang mengerakkan individu.
(antecedent or activating event) External event
Kejadian diluar atau sekitar individu
iB

rB Irrational Beliefs, yakni keyakinan-keyakinan irasional atau tidak layak terhadap kejadian
eksternal (A)
Rational Beliefs, yakni keyakinan-keyakinan yang rasional atau layak dan secara empirik
mendukung kejadian eksternal (A) Self verbalization
Terjadi dalam diri individu, yakni apa yang terus mnenerus ia katakan berhubungan dengan A
terhadap dirinya
iC

rC Irrational Consequences, yaitu konsekuensi-konsekuensi yang tidak layak yang berasal


dari (A)
Rational or reasonable Consequences, yakni konsekuensi-konsekuensi rasional atau layak
yang dianggap berasal dari rB=keyakinan yang rasional Rational Beliefs, yakni keyakinan-
keyakinan yang rasional atau layak secara empirik mendukung kejadian-kejadian eksternal
(A)
D Dispute irrational beliefs, yakni keyakinan-keyakinan irasional dalam diri individu saling
bertentangan (disputing) Validate or invalidate self-verbalization : yakni suatu proses self-
verbalization dalam diri individu, apakah valid atau tidak.
CE Cognitive Effect of Disputing,yakni efek kognitif yang terjadi dari pertentangan
(dispating) dalam keyakinan-keyakinan irasional. Change self-verbalization, terjadinya
perubahan dalam verbalisasi dari pada individu.
BE Behavioral Effect of Disputing yakni efek dalam perilaku yang terjadi dalam
pertentangan dalam keyakinan-keyakinan irasional diatas. Change Behavior, yakni terjadinya
perubahan perilaku dalam diri individu
B. Pengertian Teori Konseling Rational Emotive Therapy (RET)
Rasional emotive adalah teori yang berusaha memahami manusia sebagaimana adanya.
Manusia adalah subjek yang sadar akan dirinya dan sadar akan objek-objek yang
dihadapinya. Manusia adalah makhluk berbuat dan berkembang dan merupakan individu
dalam satu kesatuan yang berarti manusia bebas, berpikir, bernafas, dan berkehendak. (Willis,
2004 : 75)
Yang dimaksud dengan konseling RET atau yang lebih dikenal dengan rational emotive
behavior therapy (REBT) adalah konseling yang menekankan dan interaksi berfikir dan akan
sehat (rasional thingking), perasaan (emoting), dan berperilaku (acting). Bahwa teori ini
menekankan bahwa suatu perubahan yang mendalam terhadap cara berpikir dapat
menghasilkan perubahan yang berarti dalam cara berperasaan dan berperilaku. Menurut Ellis
manusia itu bersifat rasional dan irasional. Dengan mengoptimalkan kekuatan intelektualnya,
seorang dapat membebaskan dirinya dari gangguana emosional. Unsur pokok terapi rasional
emotif adalah bahwa berpikir dan emosi bukan dua proses yang terpisah, akan tetapi
merupakan dua hal yang saling tumpang tindih, keduanya merupakan hal yang sama. Emosi
disebabkan dan dikendalikan oleh pikiran.
C. Proses Konseling Rational Emotive Therapy
• Teknik Konseling RET
Teknik-teknik konseling REBT menurut Willis (2004 : 78) adalah teknik yang berusaha
menghilangkan gangguan emosional yang merusak diri yang meliputi :
a) assertive training, melatih dan membiasakan klien terus-menerus menyesuaikan diri
dengan perilaku tentang yang diinginkan.
b) sosiodrama yaitu semacam sandiwara pendek tentang masalah kehidupan sosial.
c) Self modeling atau diri sebagai model yaitu teknik yang bertujuan menghilangkan perilaku
tertentu dimana konselor menjadi model, dan klien berjanji akan mengikuti.
d) teknik reinforcement, memberi reward terhadap perilaku rasional atau memperkuatnya.
e) desensitisasi sistematik merupakan teknik relaxsasi yang digunakan untuk menghapus
perilaku yang diperkuat secara negatif.
f) Relaxation.
g) self control yaitu dengan mengontrol diri.
h) diskusi;
i) simulasi dengan bermain peran antara konselor dengan klien.
j) homework assigment (pemberian tugas rumah).
k) bibliografi (memberi bahan bacaan).
D. Tujuan Konseling Rational Emotive Therapy
1. Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan-
pandangan klien yang irasional dan tidak logis menjadi rasional dan logis agar klien dapat
mengembangkan diri, meningkatkan self actualizationnya seoptimal mungkin melalui
perilaku kognitif dan afektif yang positif.
2. Menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri seperti : rasa
takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-was, dan rasa marah. Konselor
melatih dan mengajar klien untuk menghadapi kenyataan-kenyataan hidup secara rasional
dan membangkitkan kepercayaan, nilai-nilai dan kemampuan diri sendiri.

You might also like