Professional Documents
Culture Documents
Setelah hampir tidak terdengar antusias orang dalam membeli es krim Magnum,
Walls yang merupakan divisi PT Unilever berhasil membangkitkan keinginan
orang untuk menikmati es krim Magnum. Dengan menampilkan iklan televisi
mengenai Magnum Classic, produk ini menjadi incaran setiap orang. Hampir di
1
setiap toko atau mini market menjual produk ini dan sebagian besar sangat laku
di pasaran. Berdasarkan kondisi ini, Walls telah berhasil menghidupkan kembali
brand Magnum yang dalam tahun terakhir tidak terdengar.
a. Behaviour yaitu dilihat dari pola hidup baik dari sisi pengetahuan, perilaku,
dan respon terhadap produk.
b. Demoraphic yaitu dilihat dari usia, jenis kelamin, pekerjaan dan lain
sebagainya.
c. Geographic yaitu dilihat dari suatu daerah seperti negara, provinsi, kota
dan lain sebagainya.
d. Phsycographic yaitu dilihat dari sisi psikologis seperti gaya hidup, tingkat
kemakmuran, kelas sosial dan lain sebagainya.
2
c. Sumber daya dan tujuan perusahaan yang dilihat dari ketepatan dengan
tujuan perusahaan dan ketersediaan sumber daya yang cukup untuk
melayani segmen pasar tersebut.
3
a. Perusahaan memiliki database pelanggan dengan kapasitas besar dan
disusun secara sistematis. Hal ini dilakukan agar perusahaan mudah untuk
melakukan hubungan dengan pelanggan sehingga mendapatkan timbal balik
yang positif.
Walls memiliki varian es krim untuk kelompok usia tertentu. Untuk kelompok
anak-anak, Walls memasarkan es krim Paddle Pop. Sedangkan untuk kelompok
usia remaja dan dewasa muda, es krim Magnum lah yang ditawarkan oleh Walls.
Besar harga yang ditawarkan pun disesuaikan dengan kemampuan pelanggan
yang rata-rata mampu dijangkau oleh semua kalangan. Selain itu, muncullnya
banyak varian es krim Magnum seperti Classic, Mini, White Chocolate dan
Almond merupakan bentuk dari penerapan segmentasi pasar dilihat dari
keinginan pelanggan yang berbeda-beda seiring bertambahnya usia.
4
Dan ternyata Magnum memiliki banyak varian lagi untuk beberapa negara lain.
Indonesia memili 3 rasa yaitu Classic, Almond dan Truffle. Di Belanda terdapat
Magnum Gold, Australia ada Big Choc Bikkie, Italia ada Magnum Bomboniera
dan di Peransic ada Magnum Coco-chocolat noir. Magnum memposisikan diri
sebagai produk yang tidak kalah dengan produk mahal lainnya tetapi mudah
terjangkau dan diakses oleh pelanggan.
Agar lebih menarik minat pelanggan, Unilever mengusung Model Iklan Marissa
Nasution dalam mempromosikan Magnum di Indonesia. Sedangkan di Amerika
menggunakan jasa Model Iklan Eva Longoria. Keberadaan model iklan cantik ini
jelas disesuaikan dengan target sasaran dan psikografis. Target sasaran adalah
untuk segmen dewasa dimana pada awalnya untuk remaja dan dewasa muda
serta dari sisi psikografis berdasarkan gaya hidup yang menonjolkan prestige
(kebanggaan).
5
eskrim dan dengan posisi para dewasa dengan gaya hidup mengkonsumsi
Magnum untuk suatu kebanggaan.
Dengan kelompok pasar yang baru yaitu usia dewasa maka diluncurkan sebuah
tempat khusus di pusat perbelanjaan Grand Indonesia yaitu Magnum
Café.Magnum Café menawarkan es krim Magnum yang disajikan dengan cara
berbeda. Chef terkenal dari Italia juga didatangkan untuk mengolah es krim
menjadi beberapa menu yang berbeda seperti Waffle De Aristocrat, Goblet of
Chocolate, Razzle Dazzle, Crown Jewel, Pas De Trois, A Knight’s Tale, Court
Jester, The Emperor, Commander’s Fried Rice, Royal Kingdom, Summer Tango,
Truffle Royale, dan Ice Queen.
6
Strategi pemasaran yang juga diterapkan oleh Unilever adalah Word of Mouth
(WOM). Strategi WOM dilakukan untuk melengkapi promosi melalui iklan dan
dilakukan melalui jejaring sosial FB dan Twitter. Kabar yang beredar tentang
tidak adanya Magnum dipasaran juga merupakan strategi WOM dari Unilever
agar pelanggan menjadi penasaran dan mencari Magnum. Unilever melalui
Walls gencar melakukan promosi iklan sejak awal meskipun stok barang belum
siap. Hal ini dilakukan karena Walls ingin mencari tahu apakah pelanggan masih
atau sudah mengenal produk Magnum atau belum. Penerapan strategi
pemasaran STP dan WOM akhirnya berhasil dengan meningkatnya penjualan es
krim Magnum yang luar biasa.
7
ANALISIS SMART SELLING STRATEGY STP ES KRIM MAGNUM
1. Segmentation
2. Targeting
3. Positioning
8
- Adanya diferensiasi produk yang unik dan sulit diitiru oleh para kompetitor
yaitu berupa penyajian es krim dalam cara yang berbeda khususnya di
Magnum Café. Beberapa menu es krim antara lain Waffle De Aristocrat
dan Goblet of Chocolate.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
4. http://swa.co.id/2011/01/Magnum-magnitude-baru-es-krim-Walls/
5. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/01/19/pemasaran-es-krim-
Magnum/
9
6. https://www.Magnumpromotion.com/uk/
10