Professional Documents
Culture Documents
jrnl01 Batu
jrnl01 Batu
ABSTRACT
Petrify berangkal kapur is an Industrial waste resulting from calcifies production that
sometime deteriorate environment condition. It is possible to exploit it as ossifying
materials for road e.g. Rigid pavement, but only a few has been implemented, because of
its limitation reason as petrify berangkal kapur. This research was conducted in a way to
study the properties of petrify berangkal kapur / calcify waste as concretes aggregate as
well as the properties of no fines concrete made of petrify berangkal kapur aggregate. In
this research, the specimen tested were concrete cylinder of 15 cm diameter and height of
30 cm, the water /cement ratio was 0,40, the variation of aggregate/cement ratio was 6
variations, they were 1:5, 1:6, 1:7, 1:8, 1:9, and 1:10, the technical properties of no fines
concrete to be examined were : specific gravity, cavity volume, and strength ness, Test
specimen was conducted at 28 days age of concrete. The experimental result shows, that in
general petrify berangkal kapur is favorable to be used for no-fines concrete aggregates.
Greater amount of cement has to be used to make no-fines concrete of greater specific
gravity, and strength ness. The cavities volumes were tend to minimize. The petrify
berangkal kapur is unfavorable as a light weight aggregates, because of owning to its
specific gravity that’s nearly 2, 5. The most efficient usage of cement in concrete of
petrifies berangkal kapur aggregates were reached aggregate/cement ratio of 1:6, and the
result the strength ness of more than 9 Map. The implementation of developing research
and design of no-fines concrete will be conducted in Skill Training program and planning.
Serapan Air
Rata-rata serapan air agregat batu Gambar 2. Hasil Pengujian Slam beton segar
berangkal kapur = 3,2%, apabila Beton non-pasir selalu = 0
dibandingkan dengan batu kapur asal Klaten
dengan gradasi 10-20mm, serapan airnya Dimensi dan Berat Benda Uji Beton
7,46% (Hadi C, 2003), maka agregat ini Non-Pasir
memiliki serapan air yang rendah. Benda uji beton non-pasir berupa
silinder, dibuat sebanyak 6 variasi adukan,
Keausan agregat dengan mesin abrasi Los masing masing variasi terdiri dari 5 (lima)
Angeles buah silinder, dan jumlah seluruhnya
Keausan agregat batu berangkal kapur hasil adalah 30 buah. Berat benda uji, menurut
pengujian adalah = 46,80 %. nilai banding volume agregat /semen tidak
sama, hal ini disebabkan karena pemakaian
Sifat Teknis Beton Non-Pasir jumlah semen yang berbeda.
Hasil Pengadukan dan Slump Test
Hasil pengujian dari seluruh spesimen beton Berat Jenis Beton Non-Pasir
segar non-pasir yang diuji ternyata bahwa Bila dibandingkan berat jenis beton
nilai slam nya = 0, karena semen dan air non-pasir dari batu kapur asal Klaten (Hadi
yang dipakai sedikit, tidak adanya agregat C, 2003), dengan gradari yang sama, maka
halus, dan agregat kasar satu sama lain berat jenis beton non-pasir dari agregat batu
saling mengunci dan sulit untuk turun. berangkal kapur limbah ternyata lebih
Hasil adukan yang siap diuji slam dapat besar. Berat jenis beton non-pasir hasil
dilihat pada Gambar 1 dan hasil pengujian pengujian dapat dilihat pada Gambar3.
dapat dilihat pada Gambar 2.
1.95
/semen besar, artinya jumlah pasta semen
1.91
1.9 1.92
dalam adukan beton sedikit, maka daya
1.88
rekat antar butir agregat lemah, sehingga
1.85 1.84
1.85
1.83
diperoleh kuat tekan beton yang rendah.
1.8
1.8
11.5
1.75
4 5 6 7 8 9 10 11
10.5 10.44
Nilai Banding agregat/semen 9.53
35
30
25
10.5
Kebutuhan Air
Kebutuhan rata-rata air per 1 m3 beton non-
pasir dari agregat batu berangkal kapur
limbah Industri ukuran 10–20 mm untuk
tiap variasi adukan ditunjukkan pada
diagram Gambar 8.
Pemanfaatan Batu Berangkal Kapur Limbah Industri Sebagai Agregat Untuk Beton Non-Pasir 43
320
300
294
120 Perencanaan
110 100
100 234
220
213
200
90 95 85 204 190
180
181 165
80 83 76 160
163 149
148
70 66 140
73
4 5 6 7 8 9 10 11
65 60
60 61
4 5 6 7 8 9 10 11 Nilai banding agregat/semen
Hasil Pengujian
Harga bahan beton non-pasir sesuai dengan
nilai banding agregat/semen dapat dilihat
1700
pada grafik Gambar 11.
Kebutuhan Agregat (kg/m )
3
310 305
1630 1622 1644
3
250 245
230
230
` 210
1500 210
195
4 5 6 7 8 9 10 11 190
4 5 6 7 8 9 10 11
Nilai Banding Agregat/Semen
Nilai Banding agregat/semen
Gambar 10. Hubungan Antara Nilai Gambar 11. Harga Bahan yang Diperlukan
Banding Agr/Smn. dan Kebutuhan Agregat untuk 1m3 Beton Non-Pasir pada Tiap
Untuk Tiap 1 m3 Beton Non-Pasir dari Variasi Adukan
Agregat Batu Berangkal Kapur Limbah
Industri Ukuran 10-20mm
Pemanfaatan beton non-pasir dari
agregat batu berangkal kapur limbah,
berdasarkan kuat tekan dan harga dasar
Perhitungan Harga Bahan dasar Beton
materialnya dapat diterapkan pada
Non-Pasir
pekerjaan Teknik Sipil. Sesuai dengan kuat
tekannya, maka beton non-pasir dari
Perhitungan harga bahan dasar untuk
agregat batu berangkal kapur limbah
tiap 1m3 beton non-pasir, didasarkan pada
Industri ukuran 10-20 mm, dapat
kebutuhan bahan hasil analisis setelah
dimanfaatkan pada pekerjaan-pekerajaan
dilakukan pengujian dan dimaksudkan juga
tertentu atau sebagai pengganti bahan
untuk mengetahui biaya yang diperlukan
konstruksi.. Menurut SK SNI S-04-
untuk membuat beton non-pasir ditinjau dari
1989-F, pemanfaatannya adalah seperti
aspek material. Perhitungan harga bahan
pada diagam Gambar 12.
dasar beton non-pasir dari agregat batu
berangkal kapur hasil pengujian dilakukan
Aplikasi perancangan dan pembuatan
pada seluruh variasi adukan untuk dijadikan
beton non-pasir, dapat dilakukan pada
perbandingan.
rancangan program diklat keahlian Teknik
Sipil, karena hasil penelitian ini
Harga dasar bahan :
mengungkap sejumlah kompetensi yang
1. Semen tipe PC merk Tiga Roda =
dapat dikembangkan dalam upaya
Rp.28.000,-/ zak
pengembangan Teknologi Beton dalam
2. Agregat setelah di stone crusher =
lingkup pekerjaan keahlian Teknik Sipil.
Rp.50,00,- / kg
3. Air = Rp.150,00,- / liter
Pemanfaatan Batu Berangkal Kapur Limbah Industri Sebagai Agregat Untuk Beton Non-Pasir 45
4
perannya dalam pembentukan beton.
4 5 6 7 8 9 10 11 d. Pembuatan Agregat Beton Non-Pasir,
Nilai Banding Agregat /Semen
adalah kajian dan pelaksanaan tentang
metodologi pembuatan, gradasi,
pengkondisian dan pengujian sifat
Gambar 12. Pemanfaatan Beton Non-Pasir teknis agregat untuk beton non-pasir.
Menurut Besarnya Kuat Tekan e. Perancangan adukan Beton, adalah
kajian dan pelaksanaan tentang Mix
Aplikasi dalam Pengembangan Diklat Design adukan beton berdasarkan coba-
Keahlian coba, SNI, ACI, dan ROAD NOTE
No.4, sehingga kebutuhan bahan dapat
Standar Kompetensi dianalisis secara pasti.
Standar Kompetensi Guru SMK (Struktur f. Pengujian Beton Segar, adalah kajian
& Bahan Bangunan pada Keahlian Teknik dan pelaksanaan tentang proses
Sipil). Berdasarkan hasil penelitian, pengadukan, pengujian beton dalam
diperoleh beberapa kompetensi, yang dapat keadaan plastis, meliputi sifat teknis,
dihubungkan dengan Standar Kompetensi kelecakan (Consistency), dan Slump
Guru SMK Test.
g. Pembuatan Spesimen Beton Non-Pasir,
Struktur Program Diklat Keahlian adalah kajian dan pelaksanaan tentang
Teknik Sipil pembuatan benda uji baik berupa kubus
Aplikasi perancangan dan pembuatan atau silinder Beton Non-Pasir,
beton non-pasir dapat dilakukan dalam berdasarkan variasi adukan yang telah
bentuk Diklat pada keahlian Teknik Sipil. ditentukan, ketepatan dimensi, serta
Struktur Programnya dapat dirancang dalam ketentuan kepadatannya.
proposal Diklat h. Pengendalian Mutu Beton, adalah
kajian dan pelaksanaan tentang
Deskripsi Program Diklat pengendalian mutu beton, meliputi
a. Sifat Teknis Beton Non-Pasir, adalah pengawasan, perawatan / Curing,
kajian tentang pengertian, manfaat, dan Caping, kodefikasi, Evaluasi dan
sifat-sifat beton non-pasir, serta Rehabilitasi cacat yang terjadi.
penerapannya baik pada struktur atau i. Pengujian Spesimen Beton Non-Pasir,
pada non struktur pekerjaan Teknik adalah kajian dan pelaksanaan tentang
Sipil. pengujian sifat teknis Beton Non-Pasir,
b. Bahan – bahan Penyusun Beton, adalah meliputi dimensi, Berat Jenis, Volume
kajian tentang air sebagai bahan Rongga, dan Kuat Tekan
46 DiSainTek Vol. 01, No. 01 Desember 2007