You are on page 1of 7

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT


UNTUK SUBSISTEM LABORATORIUM
Dwi Mardiatmo N H*, Agung B.P.**, Eko Handoyo**
Abstrak
Abstrak - Teknologi informasi merupakan salah tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti
satu teknologi yang sedang berkembang dengan pada saat pencarian informasi. Jika dahulu manusia
pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi mencari informasi sebatas pada buku, media cetak,
informasi, pengaksesan terhadap data atau maupun secara lisan, sekarang lebih banyak mencari
informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan informasi tersebut melalui internet. Secara tidak
cepat, efisien serta akurat. Penelitian ini bertujuan langsung dapat dikatakan semua serba
untuk memberikan gambaran sebuah model sistem terkomputerisasi.
informasi rumah sakit men ggunakan layanan web Rumah sakit sebagai salah satu institusi
melalui pembangunan sebuah aplikasi sistem pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu
informasi rumah sakit untuk subsistem sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup
laboratorium. Sistem Informasi Rumah Sakit ini memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada
sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya.
subsistem, diantaranya subsistem pasien dan Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya
dokter, subsistem laboratorium dan subsitem banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi
farmasi yang digabungkan menjadi satu. Dengan dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya
aplikasi ini, pengguna dapat dengan mudah variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan
memperoleh pelayanan dan informasi seluruh arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan
kegiatan yang ada khususnya dalam hal lingkungan rumah sakit.
manajemen laboratorium pada rumah sakit Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah
dimanapun dan kapanpun mereka berada secara satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu
on-line. sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data
Aplikasi ini dibuat berbasiskan web dengan secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain
menggunakan framework Prado berbasiskan membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga
bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan
basis datanya. Dalam pembuatannya, aplikasi ini sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi
disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit secara yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data
umum. Sehingga fasilitas yang ada pada sistem ini dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu
benar-benar dapat mendukung semua kegiatan sistem informasi dengan menggunakan komputer.
yang ada pada rumah sakit. Tentu saja pada Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga
awalnya dilakukan analisa kebutuhan untuk suatu menjadi lebih akurat.
sistem informasi rumah sakit agar penyediaan Tugas akhir ini membahas perancangan dan
informasi dapat dilakukan dengan berbasiskan pengembangan sistem informasi rumah sakit untuk
web. Analisis dan desain sistem dalam pembuatan subsistem laboratorium yang berbasis web. Aplikasi ini
sistem informasi rumah sakit ini menggunakan digunakan untuk membantu bagian laboratorium di
metode pendekatan berorientasi objek. rumah sakit untuk menyediakan pelayanan dan
Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit ini informasi kesehatan bagi pasien sehingga dapat
dapat digunakan sebagai sarana penyedia layanan mendukung kelancaran kegiatan manajemen di suatu
dan informasi bagi penggunanya baik untuk rumah sakit sehari-hari.
dokter, staf dan karyawan, maupun pasien suatu
rumah sakit dimanapun dan kapanpun mereka 1.2 Tujuan
berada. Pengguna mendapatkan semua informasi Merancang dan membangun sebuah aplikasi
yang akurat karena informasi yang tersedia sistem informasi rumah sakit untuk manajemen
senantiasa diperbaharui. Aplikasi ini akan lebih laboratorium berbasis web dengan menggunakan
baik jika memiliki keamanan data yang tinggi dan framework Prado yang menggunakan bahasa
penambahan modul lain. pemrograman PHP dengan MySQL sebagai basis
Kata kunci: Sistem Informasi Rumah Sakit, datanya. Sistem informasi ini diharapkan dapat
Framework Prado bermanfaat untuk membantu dalam mengolah data di
 laboratorium rumah sakit.
1 I PENDAHULUAN
1.3 Batasan Masalah
Dalam tugas akhir ini pembahasan dibatasi pada:
1.1 Latar Belakang
1. Membahas hanya pada bagian manajemen
Perkembangan teknologi informasi telah
laboratorium sistem informasi rumah sakit.
mengubah manusia dalam menyelesaikan semua
2. Sistem yang dibangun menggunakan tingkat
pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja
keamanan standar yaitu menggunakan session.

 Mahasiswa Teknik Elektro UNDIP


 Dosen Teknik Elektro UNDIP

Halaman 1 dari 7
2 II DASAR T EORI Skema rancang bangun SIRS secara global ini
dapat dilihat pada Gambar 2.2. Pada gambar tersebut
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi diberikan contoh hubungan antara satu subsistem
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen dengan subsistem lainnya. Rancangan global SIRS
pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara berisi penjabaran SIRS menjadi subsistem, modul,
satu komponen dengan komponen lainnya yang submodul dan aplikasi.
bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu
bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya
klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan
keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh
pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi
[1]
antara lain, fleksibel, efektif dan efisien . Secara garis
besar komponen yang terkait dengan suatu sistem
informasi dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 Komponen sistem informasi

3.2 Sistem Informasi Rumah Sakit


Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah Gambar 2.2 Rancangan global sistem informasi rumah sakit
suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan
3. Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem
data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis
Laboratorium
dan penyimpulan informasi serta penyampaian
Pelayanan Laboratorium merupakan salah satu
informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah
pelayanan penunjang di lingkungan rumah sakit dalam
sakit[1] .
menjalankan fungsinya untuk memberikan pelayanan
Sebuah sistem informasi rumah sakit idealnya
kepada masyarakat.
mencakup integrasi fungsi-fungsi klinikal (medis),
Divisi Laboratorium bertanggung jawab terhadap
keuangan, serta manajemen yang nantinya merupakan
pemberian jasa pelayanan yang berhubungan dengan
subsistem dari sebuah sistem informasi rumah sakit.
pemeriksaan penunjang medis laboratorium baik
Subsistem ini merupakan unsur dari sistem informasi
pemeriksaan medis, patologi, dan mikrobiologi bagi
rumah sakit yang tugasnya menyiapkan informasi
seorang pasien. Selanjutnya saat ini Divisi
berdasarkan fungsi-fungsi yang ada untuk
Laboratorium juga diberikan tanggung jawab sebagai
menyederhanakan pelayanan pada suatu rumah sakit.
pengelola Bank Darah.
1. Subsistem Sistem Informasi Rumah Sakit Pada masa yang akan datang beberapa konsep
Fungsi utama dari rumah sakit yang pada baru telah disepakati untuk digunakan di lingkungan
umumnya adalah pelayanan kesehatan, serta pasien Divisi Laboratorium. Hal pertama yang diperkenalkan
sebagai objek dari fungsi utama rumah sakit, dukungan dan akan dilaksanakan adalah order manajemen yaitu
pemanfaatan pelayanan permintaan dan penyampaian
operasional berupa tenaga kerja, keuangan, sarana dan
prasarana, serta sistem manajemen yang dibutuhkan hasil pemeriksaan dengan memanfaatkan fasilitas
untuk mengelola suatu rumah sakit. Maka berdasarkan komputer secara online. Fasilitas ini dapat
pertimbangan tersebut suatu sistem informasi rumah dimanfaatkan oleh semua unit pengguna. Status atau
proses permintaan layanan termasuk hasil pemeriksaan
sakit terdiri dari beberapa subsistem sebagai berikut :
1. Subsistem Layanan Kesehatan. Subsistem Rekam dapat dipantau / dilihat langsung melalui fasilitas
Medis. komputer.
2. Subsistem Personalia.
3.3 Framework PRADO
3. Subsistem Keuangan.
Di dalam pengembangan perangkat lunak, suatu
4. Subsistem Sarana/Prasarana.
framework digambarkan sebagai suatu struktur
5. Subsistem Manajemen Rumah Sakit.
pendukung dimana perancangan perangkat lunak yang
Subsistem tersebut diatas kemudian dijabarkan [2]
lain dapat terorganisir dan dikembangkan . Suatu
lagi ke dalam modul-modul yang sifatnya lebih
framework dapat meliputi program pendukung,
spesifik. Subsistem Layanan Kesehatan dapat
kumpulan kode-kode program (libraries), suatu bahasa
dijabarkan lebih lanjut menjadi :
scripting, atau perangkat lunak lain untuk membantu
1. Modul Rawat Jalan.
mengembangkan dan menggabungkan komponen-
2. Modul Rawat Inap.
komponen yang berbeda menjadi satu dari suatu
3. Modul Layanan Penunjang Medis.
perancangan perangkat lunak.

Halaman 2 dari 7
Prado adalah sebuah framework pemrograman a. File .htaccess
berbasis komponen dan event-driven untuk File ini berfungsi untuk mengatur hak akses suatu
pengembangan aplikasi web pada PHP 5. PRADO isi folder, dalam hal melihat isi folder dari suatu
merupakan singkatan dari PHP Rapid Application browser. File ini hanya berisi kode :
Development Object-oriented. Framework ini dibuat deny from all
oleh Qiang Xue dan telah menjadi pemenang dalam b. File application.spec
Zend PHP 5 Coding Contest. File ini berfungsi untuk menspesifikasi aplikasi,
Teknik yang digunakan framework Prado antara lain konfigurasi atribut default,
sangatlah berbeda. Pembangunan aplikasi web menentukan lokasi kode utama framework Prado,
menggunakan Prado melibatkan banyak komponen namespace yang digunakan ,dan lain-lain.
(yang telah dibuat oleh pengembangnya), men-setting c. File page display (index.php)
properti, dan memberikan tugas pada komponen File ini merupakan file yang akan diakses oleh
berupa event. Jika seorang programmer mempunyai user, dalam file ini berisi letak file utama Prado
pengalaman dengan pemrograman desktop dan letak file aplikasi sistem informasi rumah
menggunakan Visual Basic atau Delphi, maka sakit.
pemrograman web dengan menggunakan framework d. File page template (.tpl)
Prado sangatlah serupa. File inilah yang bertanggung jawab terhadap
Sebuah komponen Prado adalah kombinasi file tampilan yang dilihat user.
spesifikasi (ditulis dengan bahasa XML), template e. File page class (.php)
HTML, dan page class. Komponen-komponen Prado File ini lebih banyak berhubungan dengan proses
digabungkan untuk membangun komponen yang lebih bisnis atau biasa disebut dengan business logic.
besar atau halaman web yang utuh. Prado
membutuhkan PHP 5 dengan Simple XML dan Simple 3. Koneksi Prado Dengan Basisdata
PHP Library (SPL). Untuk web server dapat digunakan Untuk melakukan koneksi ke database, Prado
Apache HTTP Server maupun Windows IIS dan memanfaatkan database abstract layer, ADOdb.
mendukung Sistem Operasi Windows Server 2003, ADOdb adalah class yang ditulis menggunakan bahasa
Windows XP, Windows 2000, Mac OS X, PHP yang berfungsi sebagai data tier, dan akan
FreeBSD, RedHat Linux, Fedora Linux, dan Gentoo membantu mengatasi perbedaan antara penggunaan
Linux. database. Cukup dengan menuliskan sebuah kode,
maka koneksi dapat dilakukan ke berbagai macam
1. Keuntungan Menggunakan Framework Prado database seperti MySQL, SQLLite, SQL Server,
Konsep Prado yang component-based dan event- Oracle, DB2, Interbase, PostgreSQL, dan sebagainya.
driven memberikan banyak keuntungan bagi
programmer web. Berikut keuntungan dengan 3 III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
menggunakan Prado:
a. Reusability, komponen-komponen dalam Prado Aplikasi yang dibangun bernama Sistem
dapat digunakan ulang. Informasi Rumah Sakit untuk Subsistem Laboratorium.
b. Ease of use, komponen-komponen dalam Prado Subsistem Laboratorium merupakan salah satu bagian
sangat mudah digunakan. Komponen juga dapat dari Sistem Informasi Rumah Sakit secara keseluruhan,
dibuat sendiri dengan menurunkan class yang tujuan dari pembagian ini adalah untuk mempermudah
sudah ada sesuai dengan kebutuhan. pemahaman Sistem Informasi Rumah Sakit yang
c. Robustness, Prado membebaskan pengembang begitu kompleks, sehingga dengan adanya pembagian
program (developer) dari kejenuhan dalam ini diharapkan penanganan pada subsistem
menulis kode-kode. Semua kode ditulis dalam laboratorium dapat lebih detail dan efektif disamping
format objek, method, dan properti. Tidak seperti itu juga menghemat waktu dibanding menangani
pemrograman PHP yang biasa digunakan. sistem secara keseluruhan.
d. Performance, Prado menggunakan teknik cache Divisi Laboratorium bertanggung jawab terhadap
untuk menjamin performance aplikasi. Dengan pemberian jasa pelayanan yang berhubungan dengan
adanya cache ini, ia tidak perlu mem-parser pemeriksaan penunjang medis laboratorium baik
ulang kode XML yang dibuat. pemeriksaan medis, patologi, mikrobiologi, dan
e. Team Integration, Prado memisahkan business sebagai pengelola bank darah bagi seorang pasien.
logic dan presentation logic. Yang dimaksudkan Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit ini pada
adalah pembuatan layout tampilan (template) sisi server merupakan sebuah aplikasi berbasis web
dengan kode program (class). Pembuatan (web-based application) yang berfungsi untuk
keduanya dilakukan pada file yang terpisah. menerima masukan dari aplikasi sisi klien dan juga
Dengan demikian, aplikasi berbasis Prado dapat berfungsi untuk mengatur basis data. Perancangan
dilakukan dalam sebuah tim dengan personal aplikasi sisi server ini menggunakan analisis
yang berbeda. pemodelan berorientasi objek.

2. Konsep Dasar Pemrograman Dengan


Framework Prado
Di dalam framework Prado terdapat susunan file-
file standar sebagai berikut :

Halaman 3 dari 7
3.1 Perancangan Aplikasi Berorientasi Objek User = ID + password + role + status
1. Use Case. Dokter = ID + password + role + status
Staf Lab = ID + password + role + status
Uraian berikut ini adalah use case dari Sistem Administrator = ID + password
Informasi Rumah Sakit pada Subsistem Laboratorium. Antrian order = tanggal order + nama pasien + divisi
Kata yang bercetak tebal menggambarkan calon objek laboratorium + kode test + tanggal test + waktu test + nama
sedangkan kata yang bercetak miring mengambarkan dokter + nama petugas
Permintaan test = tanggal order + nama pasien + divisi
operasi. laboratorium + kode test + tanggal test + waktu test + nama
dokter + nama petugas + diagnosa + catatan
Persiapan Sistem Hasil Test = nama pasien + tanggal + waktu + parameter test
Sistem ini mempunyai empat jenis pengguna, yaitu
administrator sistem, dokter, staf lab, dan user. Setelah sistem 3. Pemodelan CRC
ter-install , administrator sistem yang mempunyai hak akses
tertinggi dalam sistem perlu menyediakan informasi-informasi yang Setelah pengerjaan use case dan identifikasi
nantinya akan dimasukkan ke dalam sistem. Administrator sistem objek, tahapan selanjutnya melakukan pemodelan
juga memiliki kewenangan untuk mengelola informasi-informasi kelas-tanggungjawab-kolaborator (CRC). Metode ini
tersebut. ID pengguna dan kata kunci yang digunakan oleh disusun berdasarkan identifikasi objek atau kelas.
administrator sistem untuk memasuki sistem dapat diubah untuk
menjamin keamanan akses. Sebelum mengakses sistem, pengguna Objek merupakan instansiasi dari kelas, untuk
harus melakukan register terlebih dahulu yang kemudian diaktifasi mempermudah pada saat pembuatan program, tiap
oleh administrator, setelah itu pengguna dapat mengakses ke kelas diberi nama yang lebih sederhana.
dalam sistem informasi rumah sakit sesuai dengan role-nya.

User 4. Model hubungan Objek


Setelah melakukan registrasi, user akan mendapatkan ID Setelah melakukan pemodelan kelas-
pengguna dan kata kunci. Administrator harus mengaktifkan user tanggungjawab-kolaborator maka dapat dibuat model
yang telah melakukan registrasi agar user tersebut dapat mengakses hubungan antar objek dengan mengkaji kartu indeks
sistem. User yang sudah diaktifkan dapat mengakses sistem
informasi rumah sakit dan dapat ikut serta dalam aktifitas di dalam model CRC, tanggung jawab dan kolaborator. Dari
sistem. Kata kunci yang digunakan oleh user juga dapat diubah pembuatan kartu index CRC selanjutnya dapat dibuat
untuk menjamin keamanan. User hanya dapat mencari dan melihat diagram kelas. Diagram kelas memberikan gambaran
informasi pasien serta melihat informasi antrian order lab. tentang kelas-kelas apa saja yang perlu dibuat untuk
membangun aplikasi, lengkap dengan atribut dan
Staf Lab
Sama seperti pengguna lainnya, Staf Lab setelah teraktifasi operasinya.
kemudian mendapatkan id dan kata kunci yang digunakan untuk
masuk ke dalam sistem.. Setelah Staf Lab melakukan login maka 5. Model Tingkah Laku Objek (Object Behavior)
Staf Lab dapat melakukan berbagai macam aktivitas diantaranya Pemodelan objek yang dilakukan antara lain
melihat informasi antrian order pasien, mengisikan dan mengedit melalui CRC dan model hubungan antar objek
permintaan test laboratorium pasien, mengisikan hasil test
laboratorium medis, mengedit parameter test, mengisikan hasil berfungsi untuk mempresentasikan elemen statis dari
test laboratorium patologi, mengisikan dan mengedit permintaan model analisis berorientasi objek. Langkah selanjutnya
pada bank darah, serta mencari dan melihat informasi hasil test adalah memodelkan elemen dinamis dari model
laboratorium seorang pasien. Staf Lab juga dapat mengubah kata analisis, hal ini dilakukan dengan memodelkan
kunci milik mereka.
tingkah laku objek, antara lain dengan membangun
Dokter diagram runtun (sequence diagram) dan statechart
Dokter juga mendapatkan id dan kata kunci sebagai hak diagram. Sequence diagram merupakan diagram
akses ke dalam sistem setelah melakukan registrasi dan teraktifasi. interaksi yang menekankan urutan waktu dari sebuah
Setelah dokter melakukan login maka dokter dapat melakukan
aktivitas diantaranya melihat data pasien, melihat informasi pesan. Diagram ini menunjukkan kumpulan objek dan
antrian order lab dan melihat informasi hasil test laboratorium pesan yang dibawa maupun diterima objek tersebut.
seorang pasien. Dokter juga dapat mengubah kata kunci milik Statechart diagram merupakan diagram yang
mereka. menggambarkan sebuah sistem secara dinamis. Model
Administrator tingkah laku objek menunjukkan bagaimana sistem
Administrator memiliki peranan yang paling besar di dalam akan merespon kejadian atau stimulus eksternal.
aktivitas sistem ini. Administrator memiliki hak akses yang paling
lengkap dibandingkan user-user lainnya. Administrator mempunyai 4 IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
kewajiban dalam mengatur administrasi user diantaranya
mengaktifasi pengguna yang sudah melakukan registrasi ke dalam
sistem. Administrator juga berhak menonaktifkan seorang user. 4.1 Pengguna SIRS Subsistem Laboratorium
Untuk keperluan manajemen informasi Administrator dapat Pengguna dari sistem informasi rumah sakit
menambahkan menu baru atau mengedit menu dan informasi yang
sudah ada sebelumnya. Selain itu administrator juga dapat subsistem laboratorium terdiri dari 4 jenis, yaitu :
mengubah kata kunci miliknya. 1. Administrator, merupakan pemegang hak akses
paling tinggi dalam sistem.
2. Identifikasi Objek. 2. Dokter
Setelah proses dilanjutkan dengan indentifikasi 3. Staf Lab
calon objek kemudian diikuti oleh hasil seleksi calon 4. User
objek. Berikut ini merupakan daftar spesifikasi atribut
dari masing-masing objek atau kelas.

Halaman 4 dari 7
4.2 Tampilan antarmuka sistem
1. Antarmuka sistem
Aplikasi SIRS mempunyai halaman utama yang
berisikan link ke form login yang digunakan untuk
autentifikasi pengguna agar bisa mengakses sistem,
link ke form registrasi yang digunakan untuk
pendaftaran pengguna, serta link ke halaman about us
yang memuat informasi pembuat aplikasi SIRS ini.

Gambar 4.4 Tampilan halaman informasi antrian order lab

5. Permintaan Test Laboratorium


Antamuka ini memuat form permintaan tes bagi
seorang pasien.

Gambar 4.1 Tampilan halaman muka

2. Antarmuka form login


Antamuka Login memuat form login yang dapat
digunakan untuk tempat autentifikasi bagi pengguna. Gambar 4.5 Tampilan halaman permintaan test lab
Setelah memasukkan username dan password yang
benar, maka pengguna berhak untuk masuk dan
mengakses SIRS. 6. Input Hasil Test Laboratorium Medis
Antamuka ini memuat form pengisian hasil tes
pasien untuk laboratorium medis.

Gambar 4.2 Tampilan halaman login

3. Antarmuka form registrasi


Antamuka Registrasi memuat form registrasi
yang dapat digunakan untuk tempat pendaftaran bagi
seorang pengguna. Setelah melakukan registrasi maka
seorang pengguna berhak untuk mengakses SIRS..
Gambar 4.6 Tampilan halaman input hasil test
laboratoirum medis

7. Input Hasil Test Laboratorium Patologi


Antamuka ini memuat form pengisian hasil tes
pasien untuk laboratorium patologi.

Gambar 4.3 Tampilan halaman registrasi

4. Informasi Antrian Order Laboratorium


Antamuka ini memuat informasi antrian
permintaan tes pasien pada laboratorium tertentu yang
dapat dilihat untuk semua tipe pengguna.

Gambar 4.7 Tampilan halaman input hasil test


laboratoirum patologi

Halaman 5 dari 7
8. Input Hasil Test Laboratorium Bakteriologi Prosedur pengujian aplikasi dilakukan seperti
Antamuka ini memuat form pengisian hasil tes pada pengujian aplikasi sisi klien. Aplikasi
pasien untuk laboratorium bakteriologi. dihadapakan pada berbagai kondisi yang
memungkinkan untuk menimbulkan kesalahan, seperti
misalnya pengisisan form yang salah maupun tidak
lengkap. Aplikasi harus mempu mengenali kondisi-
kondisi tersebut dan menyiapkan fasilitas untuk
mengatasinya, sehingga tidak menjadi error atau
menjalankan fungsi yang salah.
Pengujian dilakukan antara lain pada form login.
Adapun pengujiannya adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1. Hasil pengujian black box proses login.


Input Output
Gambar 4.8 Tampilan halaman input hasil test Username Password Output Output
laboratoirum bakteriologi diharapkan Sistem
Pesan: Pesan:
9. Permintaan Darah Masukkan Masukkan
(-) (-) Username. Username.
Antamuka ini memuat form permintaan darah
Masukkan Masukkan
bagi seorang pasien pada bank darah rumah sakit.
Password. Password.
Pesan: Pesan:
(-) √ Masukkan Masukkan
Username. Username.
Pesan: Pesan:
√ (-) Masukkan Masukkan
Password. Password.
Pesan: Login Pesan: Login
Gagal! Gagal!
√(*) √ Username atau Username atau
Password anda Password anda
salah. salah.
Gambar 4.9 Tampilan halaman permintaan darah Pesan: Login Pesan: Login
Gagal! Gagal!
10. Informasi Hasil Test Laboratorium √ √(**) Username atau Username atau
Password anda Password anda
Antamuka ini memuat form hasil tes laboratorium
salah. salah.
seorang pasien yang sudah melakukan tes pada salah
Tampilan Tampilan
satu laboratorium di rumah sakit. Halaman index Halaman
Pesan: Selamat index
√ √
datang Pesan:
Selamat
datang
Keterangan :
√ : Data diisi.
(*)
√ : Username yang diinputkan tidak ada dalam basisdata.
(**)
√ : Password yang diinputkan salah.
(-) : Data kosong.

Pada pengujian proses login, ada tiga kondisi


yang harus dipenuhi pada saat melakukan login. Ketiga
proses itu yaitu yang pertama adalah melengkapi
semua field login. Kedua adalah bahwa username
Gambar 4.10 Tampilan halaman informasi hasil test
laboratorium terdapat dalam basis data. Ketiga adalah jika password
yang diinputkan cocok dengan password yang
4.3 Pengujian aplikasi tersimpan dalam basis data. Proses query hanya akan
Aplikasi dinyatakan berhasil melewati pengujian dijalankan apabila ketiga syarat tersebut dipenuhi.
apabila dalam percobaan-percobaan berikut tidak Apabila syarat tidak terpenuhi maka proses login tidak
aplikasi tidak menjadi error atau melaksanakan akan berhasil dan menampilkan pesan peringatan pada
perintah dengan salah. Pengujian aplikasi baik pada pengguna.
sisi klien maupun server mengunakan metode kotak Hasil pengujian mengunakan metode diatas,
hitam (black box). aplikasi tidak menjadi error atau menampilkan
Dalam metode pengujian black box, aplikasi keluaran yang salah. Semua kondisi penggunaan telah
diberikan berbagai macam kondisi masukan, kemudian diujikan dan berhasil, dengan demikian aplikasi telah
keluaran yang dihasilkan sistem dibandingkan dengan berhasil melewati pengujian.
keluaran yang diharapkan.

Halaman 6 dari 7
5 V PENUTUP [9] Siswoutomo, Wiwit, PHP Undercover
Mengungkap Rahasia Pemrograman PHP,
5.1 Kesimpulan Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta,
Dari Tugas Akhir pembuatan aplikasi Sistem 2005
Informasi Rumah Sakit Subsistem Laboratorium ini [10] Siswoutomo, Wiwit, Membuat Aplikasi Database
dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : Berbasis Web, Penerbit PT. Elex Media
1. Berdasarkan hasil pengujian dengan metode Komputindo Jakarta, 2005
kotak hitam (black box), aplikasi berbasis web [11] Azis, M.Kom, Ir. M. Farid, Pemrograman PHP4
yang dibangun yaitu SIRS Subsistem Bagi Web Programmer, Penerbit PT. Elex Media
Laboratorium telah sesuai dengan yang Komputindo Jakarta, 2001
diharapkan dan dapat berfungsi dengan baik.
2. Aplikasi SIRS Subsistem Laboratorium ini
berfungsi sebagai pendukung dalam kegiatan Dwi Mardiatmo N H
pelayanan laboratorium di rumah sakit. (L2F001589) lahir di
3. Dengan konsep framework Prado yang Semarang, 2 Maret 1983.
berbasiskan komponen dan event driven, Prado Menempuh pendidikan dasar
memberikan keuntungan yang banyak dalam di SDN Cakra Madya Dwipa
pengembangan aplikasi berbasis web. lulus tahun 1995, kemudian
4. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa melanjutkan ke SLTPN 21
aplikasi SIRS Subsistem Laboratorium ini telah Semarang lulus tahun 1998,
sesuai dengan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh dilanjutkan lagi di SMUN 3
laboratorium di suatu rumah sakit pada Semarang lulus pada tahun
umumnya. 2001, dan sampai saat ini
masih menyelesaikan studi S1 di Jurusan Teknik
5.2 Saran Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
1. Aplikasi SIRS Subsistem Laboratorium masih Semarang Konsentrasi Informatika dan Komputer.
jauh dari sempurna, maka perlu dikembangkan
lebih lanjut dengan penambahan modul atau
fasilitas penunjang lain misalnya fasilitas
akuntansi (billing) rumah sakit, fasilitas Menyetujui dan Mengesahkan,
pelayanan bedah pasien, fasilitas pemeliharaan
sistem seperti backup dan restore basisdata, Pembimbing I,
pembuatan laporan, dan lain sebagainya sesuai
dengan kebutuhan umum suatu rumah sakit.

6 DAFTAR PUSTAKA Agung Budi P., S.T., MIT.


NIP. 132 137 932
[1] Sabarguna, MARS, Dr. dr. H. Boy S., Sistem Tanggal ……………………
Informasi Rumah Sakit, Penerbit Konsorsium
Rumah Sakit Jateng - DIY, 2005
[2] Siswoutomo, Wiwit, PHP Enterprise Kiat Jitu
Membangun Web Skala Besar, Penerbit PT. Elex Pembimbing II,
Media Komputindo Jakarta, 2005
[3] Kadir, A., Konsep dan Tuntunan Praktis Basis
Data, Penerbit Andi Yogyakarta, 1999
[4] Fowler, Martin, UML Distilled Edisi 3 Panduan
Singkat Tentang Bahasa Pemodelan Objek Eko Handoyo, S.T., M.T.
Standar, Penerbit Andi Yogyakarta, 2005 NIP. 132 309 142
[5] Suhendar, A, S.Si, Hariman Gunadi S.Si., MT., Tanggal …………………...
Visual Modeling Menggunakan UML dan
Rational Rose, Penerbit Informatika Bandung,
2002
[6] Prasetyo, D. D., Kolaborasi PHP dan MySQL
untuk Membuat Web Database yang Interaktif,
PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2003
[7] Siswoutomo, Wiwit, Membangun Web Service
Open Source Menggunakan PHP, Penerbit PT.
Elex Media Komputindo Jakarta, 2005
[8] Azis, M.Kom, Ir. M. Farid, Object Oriented
Programming Dengan PHP5, Penerbit PT. Elex
Media Komputindo Jakarta, 2005

Halaman 7 dari 7

You might also like