Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Kelompok 1
Dhesy Galuh R. (0810920002)
Laily Rizky A. (0810920004)
Masfuvah Fanzuri (0810920006)
Saidatul Maghfiroh (0810920014)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
PENDAHULUAN
1. Deskripsi Unsur Golongan VA
a. Nitrogen
b. Fosfor
Gambar 2. Unsur fosfor
Fosfor muncul untuk menempati suatu posisi optimum mengenai jenis dari bentuk
padatan. Keadaan gas dan cairan bukan merupakan kompleks khusus (Moeller, 1952).
Fosfor gas:
Densitas uap dari fosfor pada temperatur diatas 800oC, sesuai dengan keberadaan
molekul P4. Data difraksi elektron menunjukkan atom fosfor empat yang diatur dalam
tetrahedron (sudut ikatan 60o), jarak ikatan P-P adalah 2,21± 0,02A (Moeller, 1952).
Fosfor cair:
Peleburan dari fosfor putih mengahsilkan suatu cairan yang mana difraksi sinar-X
mengindikasikan keberadaan molekul tetrahedral P4 (jarak ikatan P-P 2,25 A). Tekanan uap
dari cairan ini diukur diatas 409,3OC. Peleburan fosfor ungu adalah memberikan suatu cairan,
dimana di alam belum ditentukan. Data tekanan uap untuk untuk cairan ini diatas 504OC.
Meskipun interval hampir 100oC keberadaan untuk data tekanan uap tidak ada, muncul tidak
ada diskontinuitas dalam interval ini, dan dua cair muncul sehingga harus sama (Moeller,
1952).
Fosfor padatan:
Padatan fosfor adalah polimorpos. Fosfor putih, halus dan lunak dan menjadi kuning
ketika terkena sinar. Fosfor ungu, masing-masing atom mempunyai 3 terdekat pada 2,29 A,
kemudian 3,48A. Fosfor ungu mempunyai struktur kristal rhombohedral dan bukan suatu
konduktor. Fosfor hitam, biasanya berupa kristal rhombohedral. Kristal fosfor hitam tidak
diperoleh dari fosfor ungu (Moeller, 1952).
Fosfor termasuk unsur kesebelas terbesar dalam kerak bumi. Fosfor adalah unsur yang
penting bagi kehidupan, diantaranya sebagai materi penyusun dalam hewan dan penyusun
metabolism pada tanaman dan hewan. Sekitar 60% dari tulang dan gigi mengandung
Ca3(PO4)2 atau [3(Ca3(PO4)2). CaF2] dan biasanya manusia mempunyai 8lbs (3,5 kg) dari
kalsium pospat dalam tubuh (Lee, 1991).
Keadaan gas:
Semua unsur ada sebagai molekul poliatomik yang melalui disosiasi pada temperatur
yang tinggi. Molekul As4 seperti P4, adalah tetrahedral, jarak ikatan antara As-As diukur dari
2,44±0,03 A menjadi persetujuan dengan perhitungan jarak ikatan tunggalsejumlah 2,42 A.
densitas uap dari antimony menunjukan disosiasi pada molekul Sb2 tidak selesai pada 1640OC.
Meskipun data kurang tepat, muncul bahwa molekul Sb4 ada pada temperatur yang rendah.
Densitas uap dari bismuth mengindikasikan adanya campuran yang seimbang dari Bi2 dan Bi,
dengan persentase dari yang terakhir 90 pada 2070oC (Moeller, 1952).
Keadaan cair:
Tersedia untuk mengindikasi kompleksitas di dalam keadaan cair untuk untuk unsur ini,
beberapa kompleksitas terlihat mungkin terjadi (Moeller, 1952).
Keadaan padat:
Bismuth muncul sebagai dimorfik dalam keadaan padat, tetapi biasanya bentuknya
adalah logam dan sebanding bentuk logam arsenik dan antimony. Antimony ada dalam tiga
bentuk yaitu kuning (α), hitam (β) dan abu-abu atau logam (γ) (Moeller, 1952).
Kuning (α) :
Bentuk ini sebanding pada fosfor putih dan tidak stabil dengan yang lainnya. arsenik
dan antimony adalah kubik, kuning, padatan transparan dimana larut didalam karbon
disulfida. Arsenik kuning adalah tetraatom di dalam pelarut, dan diduga terlalu antimony.
Arsenik kuning diubah menjadi abu-abu dengan panas dan reaksi ini dikatalisis dengan sinar
atau iodine atau bromin. Antimony kuning diubah menjadi bentuk hitam dengan sinar pada
-180OC dan dalam kegelapan pada -90OC. Arsenik kuning dibentuk ketika uap panas dari
unsur ini didinginkan tiba-tiba. Antimony kuning ditentukan dengan reaksi dari oksigen pada
pada cairan stibine pada -90oC (Moeller, 1952).
Hitam (β):
Bentuk hitam dari arsenik dan antimony sebanding dengan fosfor amorf. Agak lebih
stabil dari pada kuning tetapi metastabil dengan bentuk abu-abu. Tidak larut dalam karbon
disulfida. Arsenik hitam dibentuk sebagaideposit pada permukaan pendingin ketika arsenik
abu-abu dipanaskan dengan hidrogen dalam gelas. Antimony hitam diperoleh dengan cepat
pendinginan uap antimony atau oksidsi sibine dengan oksigen pada -40oC (Moeller, 1952).
Abu-abu atau logam (γ):
Logam ini sebanding dengan fosfor hitam isomorfos dengan logam bismuth. Padatan ini
mempunyai struktur lapisan. Unsur ini meningkatkan densitas dan konduktor elektrik.
Material hitam ini menyerupai grafit yang stabil dibawah air dingin tetapi kembali pada
bentuk abu-abu atau logampada pemanasan 200oC dan menjadi tergores (Moeller, 1952).
Unsur As, Sb dan Bi keberadaannya tidak melimpah. Unsur-unsur ini merupakan
sumber yang paling penting sebagai sumber sulfida bekas dari bijih (Lee, 1991)
1. Kelimpahan Unsur Golongan VA di Alam
Tabel 1. Kelimpahan unsur-unsur di kerak bumi, berdasarkan berat (Lee, 1991)
Unsur ppm Kelimpahan Relatif
Nitrogen 19 33
Fosfor 1120 11
Arsen 1,8 52
Antimon 0,20 64
Bismut 0,008 71
Berikut ini adalah sifat fisik dari masing – masing unsur golongan VA:
• Sifat-sifat fisik nitrogen:
Nitrogen merupakan gas yang tidak berwarna, berbau dan berasa dengan kepadatan
1,25046 gram/liter. Dengan perbandingan, kerapatan udara sekitar 1,29 gram per liter.
Nitrogen berubah dari gas menjadi cairan pada suhu -195,79°C (-320,42°F). Ia berubah dari
cair menjadi padat pada suhu -210,01°C (-346,02°F). Ketika ia membeku, ia menjadi padatan
putih yang terlihat seperti salju. Nitrogen sedikit larut dalam air. Sekitar dua liter nitrogen
dapat larut dalam 100 liter air (Anonymous1, 2011).
Tabel 4. Sifat fisik unsur nitrogen (Barbalace1, 2011)
Massa atom 14.00674
Titik didih 77.5K ; -195.65°C ; -320.17°F
Kerapatan 1.2506g/L pada 273K & 1atm
Gambaran Gas yang tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa
Entalpi atomisasi 472.8 kJ/mol pada 25°C
Entalpi fusi 0.36 kJ/mol
Entalpi penguapan 2.79 kJ/mol
Panas penguapan 2.7928kJ/mol
Titik leleh 63.29K; -209.86°C; -345.75°F
Volume molar 17.3 cm3/mol
Keadaan fisik (pada 20°C & 1atm) Gas
Panas spesifik 1.04J/gK
1. Jenis Ikatan
↑↑↑↑↓Mayoritas senyawa pada golongan ini dibentuk melalui ikatan kovalen (Lee, 1991).
↑↓ ↑ ↑ ↑
2s 2p
Tiga pasang elektron bebas membentuk ikatan σ dengan tiga atom yang lain. Empat
pasang elektron menghasilkan bentuk tetrahedral dengan satu pasang elektron sebagai
pasangan elektron bebas (Lee, 1991).
Bilangan koordinasi 4 diperoleh jika pasangan elektron bebas didonorkan (yang
digunakan untuk membentuk ikatan koordinasi) dengan atom atau ion lain. Sebagai contoh
ion ammonium [H3N → H]+ (Lee, 1991).
PERTANYAAN DAN JAWABAN
Pertanyaan
1. Mengapa fosfor di alam cenderung membentuk beberapa alotrop?
2. Mengapa fosfor hitam merupakan isotop paling stabil dibanding fosfor merah dan putih?
3. Mengapa gas N2 bersifat inert pada temperatur ruang?
4. Bagaimanakah bentuk molekul N2O yang lebih stabil dan mengapa demikian?
5. Mengapa bilangan oksidasi dari nitrogen tidak hanya +3 dan +5 melainkan dari -3 sampai
+5?
Jawaban:
1. Fosfor ini cenderung dapat membentuk alotrop dikarenakan fosfor mencari bentuk yang
paling stabil. Ikatan jenis π-π seperti pada N2 kurang efektif untuk menjaga kestabilannya
sehingga fosfor akan lebih cenderung membentuk struktur molekul diskret atau struktur
rantai (Winter6, 2011).
Fosfor dapat berada dalam beberapa bentuk alotrop di alam. Tiga alotrop utama dari fosfor
menurut pertambahan reaktifitasnya yaitu (Winter6, 2011):
1. Fosfor putih atau kuning
Merupakan bentuk alotropi yang paling gampang diperoleh tetapi bukan yang paling
stabil karena dapat berubah menjadi bentuk alotrop lain. Bentu alotropi ini adalah
tetrahedral. Fosfor putih terbakar ketika bersentuhan dengan udara dan dapat berubah
menjadi fosfor merah ketika terkena panas atau cahaya. Fosfor putih juga dapat berada
dalam keadaan alfa dan beta yang dipisahkan oleh suhu transisi -3,8°C.
2. Fosfor merah
Berbentuk tetrahedral. Fosfor merah relatif lebih stabil dan menyublim pada 170°C
pada tekanan uap 1 atm, tetapi terbakar akibat tumbukan atau gesekan.
3. Fosfor hitam
Alotrop fosfor hitam mempunyai struktur seperti grafit dimana atom-atom tersusun
dalam lapisan-lapisan heksagonal yang menghantarkan listrik. Merupakan alotropi
darifosfor yang paling stabil sehingga bersifat inert.
1. Fosfor hitam hampir memiliki struktur yang sama jika dibanding fosfor merah, namun
kestabilan fosfor hitam lebih tinggi dibanding fosfor merah karena ikatan yang terbentuk.
Pada fosfor hitam, terbentuk rantai panjang (dalam Kimia Organik dikenal sebagai
polimer, dalam kimia anorganik hanya disebut rantai). Dengan rantai yang panjang itu,
terbentuk sudut ikat yang relatif besar sehingga masing-masing atom fosfor membentuk
geometri piramida segitiga. Fosfor hitam bersifat inert dan struktur yang berlapis
(Vinchemz, 2011).
1,126 Å 1,186 Å
N N O
Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa orde ikatan N-N lebih tinggi
daripada N-O, sehingga panjang ikatan N-N akan lebih pendek daripada N-O yang berarti
bahwa energi ikatan N-N lebih tinggi daripada energi ikatan N-O. Oleh karena itu, jika
bentuk molekul N-O-N energi ikatan molekulnya akan lebih rendah daripada energi ikatan
molekul N-N-O sehingga molekul N2O akan lebih stabil dalam bentuk N-N-O.
4. Nitrogen mempunyai 5 elektron pada kulit terluarnya, dengan konfigurasi 2s2 2p3.
↑↑↓↑↑2s2 2p3
↑↓ ↑ ↑ ↑
Tabel 9. Konfigurasi elektronik dan keadaan oksidasi (Lee, 1991)
Unsur Konfigurasi elektronik Keadaan oksidasi
Nitrogen [He] 2s2 2p3 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Fosfor [Ne] 3s2 3p3 3 5
Arsen [Ar] 3d10 4s2 4p3 3 5
Antimon [Kr] 4d10 5s2 5p3 3 5
Bismut [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p3 3 5
Orbital s terisi penuh yaitu 2 elektron yang berpasangan. Pasangan elektron pada
orbital s tersebut cenderung inert (efek pasangan inert). Karena pengaruh tersebut untuk
melepaskan elektron pada orbital s dibutuhkan energi yang besar .sehingga hanya elektron
pada orbital p yang akan dilepaskan atau digunakan untuk berikatan. Maka hanya
dihasilkan nitrogen dengan valensi tiga, bukan valensi lima.
Semua unsur dari golongan 5 ini mempunyai lima elektron dalam kulit terluarnya.
Unsur golongan 5 ini menunjukkan keadaan oksidasi maksimum lima terhadap oksigen
dengan menggunakan lima elektron terluar untuk membentuk ikatan. Kecenderungan
untuk pasangan elektron s untuk tetap inert (efek pasangan inert) meningkat dengan
meningkatnya massa atom. Sehingga, hanya elektron p yang hanya digunakan untuk
berikatan dan menghasilkan molekul trivalensi. Valensi lima dan tiga telah ditunjukkan
oleh halogen dan sulfur. Hidrida adalah trivalent. Nitrogen menunjukkan jarak yang sangat
lebar dari keadaan oksidasinya (-III) dalam ammonia NH3, (-II) dalam hidrazin N2H4, (-I)
dalam hidroksilamin NH2OH, (0) dalam nitrogen N2, (+1) dalam oksida nitrat N2O, (+II)
dalam oksida nitrat NO, (+III) dalam asam nitrit HNO2, (+IV) dalam nitrogen dioksida
NO2 dan (+V) asam nitrat HNO3 (Lee, 1991).
DAFTAR PUSTAKA