You are on page 1of 6

Congklak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Congklak.

Congkak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di
seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji
congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.

[sunting] Nama congkak di berbagai daerah


Di Malaysia permainan ini lebih dikenal dengan nama congkak dan istilah ini juga dikenal di
beberapa daerah di Sumatera dengan kebudayaan Melayu. Di Jawa, permainan ini lebih dikenal
dengan nama congkak, dakon, dhakon atau dhakonan. Selain itu di Lampung permainan ini lebih
dikenal dengan nama dentuman lamban sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal
dengan nama Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata. Dalam bahasa Inggris,
permainan ini disebut Mancala.

[sunting] Permainan congkak


Permainan congkak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan
yang dinamakan papan congkak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congkak atau
buah congkak. Umumnya papan congkak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat
dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congkak
terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang
besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya
dianggap sebagai milik sang pemain.

Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang
berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan
meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil
yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bisa
habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di
sisinya. bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi
yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak
mendapatkan apa-apa.

Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di
lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.

http://id.wikipedia.org/wiki/Congklak

Bermain Dakon, Gobak Sodor dan Engklek 14-09-2009


Cerita dari Kampungku: Catatan Kecil Sejarah Indonesia

Oleh: Desy prillian Gita ( SMA N 5 Yogyakarta)

Delapan tahun yang lalu tatkala saya masih kecil, di desa saya banyak
terdapat mainan tradisional yang sering di lakukan oleh anak-anak contohnya, permainan dakon,
gobak sodor dan engklek. Tapi sayangnya permaianan seperi itu sudah jarang dipermainakan
anak-anak di desa saya karena anak-anak sekarang lebih suka bermain permainan zaman
sekarang.

Dulu permainan dakon paling digemari di desa saya karena permainannya seru, mudah serta
sederhana. Permainan dakon meurut kakung saya sangat terkenal sebagai permainan tradisonal
Jawa, permainan ini katanya juga sangat identik dengan dunia wanita karena berhubungan erat
dengan pengelolaan keuangan atau masalah manajemen. Selain itu permainan dakon juga bukan
permainan yang memerlukan otot sehingga dianggap permainan yang terlalu lembut. Tetapi
dalam permaian ini juga dibutuhkan kecerdasan yang tepat agar agar tidak salah saat mengambil
kecik.

Kecik adalah biji sawo yang biasa digunakan saat permainan dakon. Biji sawo digunakan dalam
permainan ini karena zaman dulu banyak sekali pohon sawo dipekarangan rumah sehingga
dimanfaatkan untuk permainan dakon. Kecik yang dibutuhkan dalam permainan dakok ada 98
buah. Masing-masing sisi dakon yang memiliki 7 buah lubang itu diisi 7 buah biji untuk masing-
masing lubangnya. Jadi, masing-masing pemain memiliki 49 buah biji kecik yang siap
dijalankan. Sedangkan lubang dibagian ujung (pojok) dakon dikosongkan untuk menampung sisa
biji ketika permainan dijalankan. Lubang pada papan dakon berjumlah 16 buah. Masing-masing
sisi papan dakon terdapat 7 buah lubang dan 2 buah lubang di masing-masing pojokan/ujung
papannya. Tapi sayangnyapermainan dakon sekarang jarang dipermainkan anak-anak saat ini
karena banyak permainan modern yang lebih digemari.

Selain permainan dakon ada lagi permainan jawa tradisional lain yang dulunya sering digemari
anak-anak di desaku yaitu gobak sodor. Permainan gobak sodor sangat berbeda dengan
permainan dakon yang sangat lembut permainannya. Gobak sodor memerlukan tenaga dan
ketangkasan. Di desaku permainan ini sering dilakukan sat purnama, apalagi saat anginya
semilir. Cerita dari kakungku, permaianan ini disebut dnegan gobak sodor karena permainan ini
maju mundur melalui pintu-pintu. Dalam bahasa Belanda istilah gobak sodor artinya mungkin
sama dengan kata ”Go Back Though the Door” dalam bahasa Inggris.

Selain itu masih ada lagi permainan yang lain, namanya permainan engklek. Permainan in paling
sering dimainkan oleh anak perempuan di desa saya. Permainan engklek bisanya dimainakan 2
samapai 5 orang. Cara bermainanya sederhana saja, cukup melompat menggunakan satu kaki
disetiap petak-petak yan telah digambarkan sebelumnya di tanah. Untuk dapat bermain setiap
anak harus berbekal kereweng atau gacuk yang bisanya berupa pecahan genting. Kreweng
ditempatkan disalah satu petak yang tergambar di tanah dengan cara dilempar, petak yang ada
gacuknya tidak boleh diinjak/ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke
petak berikutnya. Pemain yang menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu berhak memilih
sebuah petak untuk dijadikan “sawah” yang artinya dipetak tersebut pemain yang bersangkutan
dapat menginjak petak tersebut dengan dua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak
petak itu selama permainan. Pemainan ini sangat seru karena bisanya paling sering kesalahan
yang dilakukan adalah saat kita melempar gacuk tapi tidak pas dikotaknya atau meleset dari
tempatnya.

Sebenarnya masih banyak permainan Jawa tradisional yang sering saya mainkan bersama-sama
teman di desa. Tapi sekrang sudah jarang banget permainan ini dimainkan. Bahkan bisa dibilah
sudah hampir punah. Padahal permainan tradisional zaman dahulu lebih mendidik, contohnya
dakon dalam bidang keungan, gobak sodor yang memerlukan kecerdasan dan kerjasama antar
tim agar bisa memperoleh kemenangan, dan engklek yang harus bisa tepat pada tempatnya.

Mungkin saat ini hanya sedikit dari kita yang masih tahu jenis-jenis permainan tradisional seperti
gatrik, lompat tali, petak umpet, benteng, gobak sodor, dakon, gasing, dan lainnya. Bahkan bisa
jadi permainan ini tidak dikenal anak-anak sekarangyang tinggal di kota-kota besar. Akan sangat
menyenangkan dan beranfaat jika ada sanggar khusus untuk permainan tradisional. Terlebih di
Yogya atau di Solo yang notabene adalah kota buadaya yang memiliki nilai sejarah tinggi, Jadi
jangan sampai punah permainan tradisional ini.

http://belajarsejarah.com/?pilih=semuanya&kode=4&id=8

Sunday, April 18, 2010


Dakon

Banyak permainan tradisional Indonesia yang sebenarnya secara tidak langsung memberikan
pelajaran. Dakon atau juga biasa disebut congklak adalah salah satu permainan tradisional.
Permainan ini memberikan beberapa pelajaran atau melatih anak-anak antara lain: strategi,
kesabaran, dan ketelitian.

Strategi: dakon menuntut pemain memikirkan pemilihan agar bisa memenangkan permaian

Kesabaran: pemain khususnya yang tidak sedang bermain/melangkah harus bersabar menunggu
lawannya melakukan kesalahan sehingga tiba gilirannya, pemain yang sedang bermain juga
harus bersabar memasukkan satu-persatu biji-bijian dalam lubang

Ketelitian: pemain yang sedang bermain arus teliti dalam memasukkan biji dakon satu per satu
dalam lubang, sedangkan pemain yang sedang tidak bermain/melangkah juga harus teliti
mengawasi/memastikan biji-bijian dimasukkan satu persatu dalam lubang jangan sampai lawan
melakukan kecurangan

Dengan begitu dakon melatih motorik sekaligus sensorik.

Perlengkapan bermain Dakon


Dakon memerlukan perlengkapan antara lain media dakon yang biasanya terbuat dari kayu
berbentuk persegi panjang dengan lubang yang berjajar berpasangan dan diujung kanan dan kiri
lubang tersebut terdapat satu lubang yang ukurannya lebih besar sebagai rumah masing-masing
pemain. (lihat ilustrasi)

Media dakon selain dari kayu yang diukir bisa juga dibuat sendiri dengan membuat lubang
seperti pada gambar di tanah, sehingga mudah untuk bermainnya, selain tanpa biaya juga akan
menambah kreatifitas. Selain media tersebut dibutuhkan juga biji-bijian untuk mengisi lubang-
lubang tersebut. Jumlah biji-bijian disesuaikan dengan jumlah lubang, minimal masing-masing
lubang berisi 5 biji. Biji-bijian bias menggunakan kerikil atau biji buah sirsat, sawo atau biji-
bijian lain yang ukurannya kecil.
Cara bermain dakon
1. Dakon dimainkan oleh dua orang
2. Biji-bijian dimasukkan dalam tiap lubang kecuali lubang diujung (lubang paling besar yang
disebut rumah bagi masing-masing pemain)
3. Ditentukan pemain yang akan bermain lebih dulu (biasanya dengan cara sut)
4. Pemain yang lebih dulu main memilih biji-bijian di salah satu lubang pada sisi pemain
tersebut.
5. Biji-biji dimasukkan satu persatu dalam lubah searah dengan lubang besar yang menjadi
rumahnya sampai habis.
6. Apabila biji-bijian habis pada rumahnya maka pemain memilih kembali biji-bijian pada
lubang disisinya kembali, tapi apabila habis tidak pada rumahnya maka biji-bijian yang diambil
adalah biji-bijian dalam lubang dimana biji terakhir jatuh, begitu seterusnya.
7. Apabila biji terakhir jatuh di lubang kosong maka permainan dilanjutkan oleh lawan.
8. Ketika biji terakhir jatuh di lubang yang kosong maka ada dua cara, yang pertama apabila
lubang itu ada disisi pemain yang sedang bermain (melangkah) maka biji-bijian yang berada di
lubang pasangannya (disisi lawan) menjadi miliknya dan dimasukkan semua ke lubang besar
(rumahnya), yang kedua apabila lubang kosong itu ada disisi lawan maka pemain tidak
mendapatkan apa-apa.
9. Permainan dilanjutkan seperti itu terus menerus sampai biji-bijian dalam lubang masuk semua
dalam rumah masing-masing pemain dan lubang-lubang kecil disisi masing-masing pemain
kosong semua. Bila lubang-lubang disisi masing-masing pemain sudah kosong semua maka
permainan berakhir dan dilakukan perhitungan untuk menentukan siapa pemenangnya
10. Untuk menentukan pemenang, dihitung jumlah biji-bijian di masing-masing rumah (lubang
besar) pemain. Jumlah biji yang terbanyak adalah pemenangnya.
11. Permainan bisa diulang kembali seterusnya sampai bosan :D

http://istanaide.blogspot.com/2010/04/dakon.html

You might also like