Professional Documents
Culture Documents
A. PENDAHULUAN
Keluarga berencana (KB) adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak
antara kelahiran anak. Untuk menghindari kehamilan yang bersifat menetap bisa
dilakukan sterilisasi, dan untuk menghindari kehamilan sementara digunakan
kontrasepsi.
1
kepentingan mereka.
B. TUJUAN PENULISAN
A. DEFINISI
B. CARA KERJA
3
Cara kerja kontrasepsi bermacam-macam tetapi pada umumnya mempunyai
fungsi sebagai berikut:
Melumpuhkan sperma.
C. JENIS KONTRASEPSI
1. Kontrasepsi alami
Suhu basal adalah suhu tubuh sebelum ada aktifitas apapun, biasanya
diambil saat baru bangun tidur dan belum meninggalkan tempat tidur.
Suhu basal tubuh akan meningkat setelah ovulasi. Pencatatan suhu
dilakukan setiap hari pada sebuah tabel atau kertas grafik.
c. Metode sympthotermal
d. Metode kalender
Bila haid teratur (28 hari), hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai
hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus
haid. Sedangkan bila siklus haid tidak teratur, harus dicatat siklus haid
selama 6 bulan. Yang paling normal haid adalah 28 hari, tetapi masih
dianggap normal jika antara 21-35 hari. Masa subur awal didapatkan
dengan siklus terpendek dikurangi 18 dan akhir masa subur adalah siklus
terpanjang dikurangi 11. Misalnya siklus terpendek adalah 25 hari dan
terpanjang 35 hari, maka waktu subur adalah antara hari ke 7 sampai
dengan ke 24.
Pada periode menyusui sering wanita menjadi tidak haid akibat hormon
laktasi. Ternyata disamping haid, ovulasi juga ikut terhambat. Supaya
5
metode ini bekerja dengan baik, ibu harus memberikan ASI saja
(eksklusif). Interval menyusui pada malam hari tidak melebihi 6 jam dan
interval siang tidak melebihi 4 jam. Dalam 6 bulan pertama jika
diterapkan dengan benar, angka kehamilannya hanya 2%. Jika perdarahan
(haid) muncul, maka kemungkinan hamil semakin besar.
f. Coitus interruptus
2. Kontrasepsi mekanik
a. Kondom
Bahan kimia aktif untuk ‘membunuh’ sperma, berbentuk cairan, krim atau
tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum
senggama. Efektivitasnya 70%, sayangnya metode ini dapat menimbulkan
reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang belum
cukup, julah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina
sudah dibilas dalam waktu <6 jam setelah senggama.
c. Vaginal diafragma
Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim
bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya
sangat kecil, karena itu harus digunakan bersama dengan spermatisida
untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bila ukuran diafragma
tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (<8jam)
setelah senggama.
Alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam
rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode
tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama
populernya adalah spiral.
i.Copper T
7
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethylene dimana pada
bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan
kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi yang
cukup baik. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan
konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil
penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan
menstruasi. Kekurangan metode ini adalah terjadinya efek samping
hormonal dan amenorrhea.
ii.Copper 7
iii.Multi load
IUD ini terbuat dari plastik (polyethylene) dengan dua tangan kiri
dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel.
iv.Lippes loop
Cara kerja
i.Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
3. Kontrasepsi hormonal
Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang
bersifat hormonal, yaitu:
a. Pil
Pil atau kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk
9
tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan
untuk mencegah hamil.
b. Suntik
c. Implant KB
11
d. Koyo KB
Konsep ini pertama kali dikenalkan di Eropa oleh pastur Thomas Robert
Maltus pada tahun 1798, ketika ia mempublikasikan sebuah essai berjudul “Prinsip-
Prinsip Kependudukan”, dimana dia mengemukakan karena pertumbuhan penduduk
meningkat secara geometri sementara kebutuhan meningkat secara aritmetika
menyebabkan kemiskinan dan penderitaan tidak dapat dihindari. Oleh karena itulah ia
berpendapat bahwa mengendalikan dengan menggunakan kontrasepsi dapat
dilakukan untuk membatasi jumlah anak.
Konsep ini menurut kaum kapitalis disebabkan karena barang dan jasa
dikuasai oleh satu orang sedangkan kebutuhan manusia begitu banyak, dan sejak saat
itu barang dan jasa menjadi terbatas jumlahnya sehingga tidak bisa memenuhi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Menurut kaum kapitalis, hal ini merupakan
masalah utama krisis ekonomi di dunia, yakni meningkatnya kebutuhan dan
terbatasnya sumber daya alam dan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Mereka mengklaim bahwa solusinya adalah pertumbuhan ekonomi sejalan waktunya
dengan mengendalikan kelahiran untuk menurunkan jumlah penduduk, khususnya di
dunia muslim di mana mereka, yakni kaum kapitalis, mengendalikan wilayah dunia
sebagaimana mereka mengendalikan kekayaan-kekayaan lainnya.
“Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang
memberi rizkinya.” (QS 11 : 6)
Sebab dari pendistribusiannya yang tidak merata adalah aturan yang tidak adil
dari penguasa sehingga menyebabkan hanya beberapa orang saja yang menjadi kaya
sekali sementara banyak orang menjadi miskin sekali, lebih jauh lagi kekayaan akan
13
diatur dan dikelola oleh beberapa orang saja. Sesungguhnya Islam merupakan sistem
yang sangat adil dan dapat diandalkan dalam memecahkan masalah ekonomi di dunia
saat ini. Tidak ada satu sistem manapun yang lebih adil dan lebih dapat diandalkan
daripada sistem Islam.
Dalam sejarah dapat kita lihat, bagaimana Islam sanggup berdiri tegap dan
tegar dalam menghadapi berbagai ancaman dan bahaya, bahkan Islam dapat menyapu
bersih kekuatan musryik dan sesat yang ada, terlebih kekuatan Romawi dan Persia
yang pada waktu itu merupakan Negara adikuasa di dunia.
Menurut riwayat Abu Zar’ah Arrozi bahwa jumlah kaum muslimin ketika Rasulullah
SAW wafat sebanyak 120.000 orang pria dan wanita. Para sahabat sebanyak itu
kemudian berguguran dalam berbagai peperangan, ada yang syahid dalam perang
jamal atau perang Shiffin. Namun sebagian besar dari para syuhada itu telah
meninggalkan keturunan yang berkah sehingga muncullah berpuluh “singa” yang
semuanya serupa dengan sang ayah dalam hal kepahlawanan dan keimanan. Kaum
muslimin yang jujur tersebut telah menyambut pengarahan Nabi-nya: “Nikah-lah
kalian, sesungguhnya aku bangga dengan jumlah kalian dari ummat lainnya, dan
janganlah kalian berfaham seperti rahib nashrani”.
15
jihad atau menuntut ilmu dan apabila mengurus anak-anaknya akan
menghambat tugasnya.
ُْ ن ب ِك َّ ن الل
َ ه ُْ سك َ ْ قتُلوا
م َ كا ّ ِم إ َ ف
ُ أن ُ ْ َ وَل َ ت
ما
ً حي
ِ َر
Artinya :. “Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An Nisaa : 29)
2. Khawatir terhadap isteri yang menyusui apabila dia hamil lagi dan melahirkan
anak yang baru
3. Kekhawatiran munculnya bahaya terhadap urusan dunia yang tak jarang
mempersulit ibadah. Pada akhirnya, hal itu membuat seseorang mau saja
menerima barang haram atau menjalankan pekerjaan terlarang demi
memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
ُ ُ ريد ُ ب ِك
م ِ ُ سَر وَل َ يْ ُ م ال ْي ُ ّ ريد ُ الل
ُ ُ ه ب ِك ِ ُي
سَرْ ُال ْع
Artinya : “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu.” (QS. Al Baqoroh : 185)
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Usamah bin Zaid bahwasanya
seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw seraya berkata,”Wahai
Rasulullah, saya melakukan azal terhadap isteri saya.’ Maka Rasulullah saw
bertanya kepadanya,’Mengapa kamu lakukan hal itu?’ dia menjawab,’Saya
kasihan kepada anaknya atau ia berkata,’Anak-anak.’ Kemudian Rasulullah
saw bersabda,’Seandainya hal (menyetubuhi isteri yang hamil) itu berbahaya
(terhadap kesehatan anak), niscaya akan membahayakan bangsa Persia dan
Romawi.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu permasalahan kontrasepsi merupakan masalah yang lebih luas
dan lebih kompleks daripada masalah pengendalian kelahiran dan memperbanyak
keturunan. Syariat telah menegaskan bahwa kontrasepsi sementara dibolehkan laki-
laki dan perempuan sama-sama diperbolehkan untuk menggunakan kontrasepsi tanpa
memperhatikan alasannya, bahkan apabila ia bermaksud untuk tidak mempunyai
keluarga karena hal itu merupakan perbuatan yang mandub. Dalil yang
17
memperbolehkannya kontrasepsi yakni diambil dai hadits Muslim yang dikutip dari
Jabir, dilaporkan bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah SAW dan
berkata “Aku mempunyai seorang budak yang melayani kami, aku telah
menggaulinya dan aku tidak ingin dia menjadi hamil. Lalu Rasulullah SAW bersabda
“Lakukanlah ‘azl jika kamu berkenan, tetapi ingatlah selalu olehmu, bahwa ia akan
mendapatkan apa yang Allah tetapkan padanya.”
Bukhori dan Muslim mengutip dari Jabir “Kami menggunakan ‘azl sewaktu
masa Rasulullah SAW sementara Al Qur’an masih diturunkan” Bukhori dan Muslim
mengutip dari Said Al Khudri yang melaporkan “Kami pernah keluar bersama-sama
Rasulullah SAW dalam peperangan Bani Mustholiq tatkala kami memperoleh
tawanan dari orang-orang Arab, kami menginginkan perempuan-perempuan, berat
rasanya bagi kami untuk hidup membujang, kami ingin melakukan ‘azl, kami
menanyakan kepada Rasulullah SAW maka Rasulullah SAW bersabda : “Mengapa
tidak kalian lakukan ? Sesungguhnya Allah swt telah menetapkan apa yang Dia
ciptakan sampai hari kiamat.”
Oleh karena itu secara tegas syariah menegaskan bahwa ‘azl (coitus
interruptus) dengan kata lain adalah kontrasepsi sementara itu diperbolehkan
(mubah). Diperbolehkannya ‘azl karena ada hubungannya dengan maksud kehamilan
yang “tidak diinginkan”. Bagaimanapun kita sebagai kaum yang beriman harus yakin
bahwa kita meskipun melakukan ‘azl atau tidak ataukah memakai alat-alat
kontrasepsi, Allah akan tetap menciptakan sesuatu ataupun yang Dia kehendaki
sampai hari kiamat nanti.
Sedangkan kontrasepsi permanen, itulah yang dilarang dalam Islam karena hal
itu berkenaan dengan hal “pengebirian” dan Rasulullah SAW melarang para
sahabatnya untuk melakukan kebiri. At Tabrani menceritakan bahwa ada suatu
kabilah Arab datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya tentang pengebirian dan
Rasulullah SAW menjawab bahwa hal tersebut dilarang.
19
Jika terdapat kondisi darurat yang bersifat pribadi yang mengharuskan
pembatasan keturunan, maka kedua suami istri harus diperlakukan sesuai dengan
kondisi darurat. Dan batasan darurat ini dikembalikan kepada hati nurani dan kualitas
agama setiap pribadi.
Pada sidang ke- 16 Majelis Pendiri Rabithah Alam Islami membuat fatwa
melarang pembatasan keturunan, dan berikut nashnya:
Umat Islam telah sepakat bahwa di antara sasaran pernikahan dalam Islam
adalah melahirkan keturunan. Disebutkan dalam hadits shahih dari Rasul saw. bahwa
wanita yang subur lebih baik dari yang mandul.
Pernyataan Badan Ulama Besar di Kerajaan Arab Saudi
Adapun jika mencegah kehamilan karena darurat yang jelas, seperti jika
wanita tidak mungkin melahirkan secara wajar dan akan mengakibatkan harus
dilakukan operasi untuk mengeluarkan anaknya. Atau melambatkan untuk jangka
waktu tertentu karena kemashlahatan yang dipandang suami-istri maka tidak
mengapa untuk mencegah kehamilan atau menundanya. Hal ini sesuai dengan apa
yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan sebagian besar para sahabat tentang
bolehnya ‘azl.
Pernyataan Majelis Lembaga Fiqh Islami dalam edisi ketiga tentang hukum
syar’i KB ditetapkan di Makkah 30-4-1400 H Majelis Lembaga Fiqh Islami
menetapkan secara sepakat tidak bolehnya melakukan pembatasan keturunan secara
mutlak. Tidak boleh juga menolak/mencegah kehamilan kalau maksudnya karena
takut kemiskinan. Karena Allahyang memberi rezeki yang sangat kuat dan kokoh.
Dan semua binatang di bumi rezekinya telah Allah tentukan. Atau alasan-alasan lain
yang tidak sesuai dengan syari’ah.
21
sesuai syar’i atau secara medis melaui ketetapan dokter muslim terpercaya. Bahkan
dimungkinkan melakukan pencegahan kehamilan dalam kondisi terbukti bahayanya
terhadap ibu dan mengancam kehidupannya berdasarkan keterangan dokter muslim
terpercaya.
Alat Kontrasepsi
Bila dari segi motivasi sudah sejalan, tinggal masalah teknisnya. Di dunia
kedokteran tersedia banyak jenis alat kontrasepsi. Sebagian dari alat itu ada yang
dianggap tidak sejalan dengan hukum Islam, seperti yang berfungsi membunuh janin,
juga metode sterilisasi dimana hal itu merupakan pengebirian. Tetapi teknis apapun
dapat dilakukan asalkan dengan indikasi yang jelas dan kuat.
BAB III
KESIMPULAN
2. Konsep ini pertama kali dikenalkan di Eropa oleh pastur Thomas Robert
Maltus pada tahun 1798.
23
4. Kontrasepsi sudah dikenal dan diperbolehkan sejak zaman Rasulullah yaitu
‘azl atau coitus interruptus dengan alasan tertentu.
5. Kontrasepsi yang dilarang dalam Islam adalah yang bekerja membunuh janin
serta yang bersifat menetap/permanen, tetapi ada keadaan tertentu yang
membolehkan metode ini
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham FG, Mac Donald FC, Gant NF. Obstetri William edisi 18 p.1111-9.
Jakarta:EGC
25