You are on page 1of 25

BAB I

A. PENDAHULUAN

Keluarga berencana (KB) adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak
antara kelahiran anak. Untuk menghindari kehamilan yang bersifat menetap bisa
dilakukan sterilisasi, dan untuk menghindari kehamilan sementara digunakan
kontrasepsi.

Masalah keluarga berencana atau mengatur/mengendalikan kelahiran berbeda


sekali dengan masalah kontrasepsi. Mengenai masalah mengatur kelahiran, hal
tersebut bertentangan dengan memperbanyak keturunan, di mana memperbanyak
keturunan dianjurkan sekali dalam Islam. Allah SWT telah menganjurkan kepada kita
untuk meningkatkan angka kelahiran (memperbanyak keturunan), bukannya
mengatur atau mengendalikannya, yaitu dengan cara membatasi kelahiran.

Yusuf Al-Qaradhawi melalui bukunya “Halal dan Haram” mengungkapkan,


tujuan perkawinan salah satunya adalah lahirnya keturunan. Dengan adanya
keturunan, menopang kelangsungan jenis manusia. Islam menyukai banyaknya
keturunan di kalangan umatnya.

Namun, Islam pun mengizinkan kepada setiap Muslim untuk mengatur


keturunan apabila didorong oleh alasan kuat. Sayangnya, pengaturan/pengendalian
kelahiran yang berkembang saat ini merupakan konspirasi dari orang-orang kafir
yang sengaja dibuat untuk melawan kaum muslimin karena mereka takut kalau-kalau
pertumbuhan umat Islam akan mengancam tujuan, dominasi/pengaruh dan

1
kepentingan mereka.

B. TUJUAN PENULISAN

Untuk memberi pengetahuan kepada dokter-dokter muslim tentang tata cara


kontrasepsi yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, serta keadaan-keadaan
tertentu yang membolehkan untuk melakukan kontrasepsi.
BAB II

A. DEFINISI

Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan,


sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan
sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sel sperma tersebut.

B. CARA KERJA

3
Cara kerja kontrasepsi bermacam-macam tetapi pada umumnya mempunyai
fungsi sebagai berikut:

 Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.

 Melumpuhkan sperma.

 Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

C. JENIS KONTRASEPSI

1. Kontrasepsi alami

a. Metode suhu basal tubuh

Suhu basal adalah suhu tubuh sebelum ada aktifitas apapun, biasanya
diambil saat baru bangun tidur dan belum meninggalkan tempat tidur.
Suhu basal tubuh akan meningkat setelah ovulasi. Pencatatan suhu
dilakukan setiap hari pada sebuah tabel atau kertas grafik.

b. Metode lendir serviks

Metode berdasarkan lendir serviks yang muncul pada siklus wanita.


Lendir ini dicek di vagina. Sesudah haid vagina biasanya kering, setelah
itu muncul lendir yang lengket. Sesaat sebelum ovulasi lendir berubah
menjadi basah dan licin. Hari terakhir basah karena lendir ini biasanya
bersamaan dengan ovulasi.

c. Metode sympthotermal

Metode ini merupakan penggabungan dari kedua metode diatas.


Selanjutnya wanita disuruh mencari tanda-tanda ovulasi lainnya, seperti:
nyeri perut (cramps), spotting dan perubahan posisi serta konsistensi
serviks. Metode ini sedikit lebih unggul karena mengkombinasi berbagai
variabel. Tetapi tetap juga memiliki keterbatasan.

d. Metode kalender

Bila haid teratur (28 hari), hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai
hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus
haid. Sedangkan bila siklus haid tidak teratur, harus dicatat siklus haid
selama 6 bulan. Yang paling normal haid adalah 28 hari, tetapi masih
dianggap normal jika antara 21-35 hari. Masa subur awal didapatkan
dengan siklus terpendek dikurangi 18 dan akhir masa subur adalah siklus
terpanjang dikurangi 11. Misalnya siklus terpendek adalah 25 hari dan
terpanjang 35 hari, maka waktu subur adalah antara hari ke 7 sampai
dengan ke 24.

e. Metode amenorea laktasi

Pada periode menyusui sering wanita menjadi tidak haid akibat hormon
laktasi. Ternyata disamping haid, ovulasi juga ikut terhambat. Supaya

5
metode ini bekerja dengan baik, ibu harus memberikan ASI saja
(eksklusif). Interval menyusui pada malam hari tidak melebihi 6 jam dan
interval siang tidak melebihi 4 jam. Dalam 6 bulan pertama jika
diterapkan dengan benar, angka kehamilannya hanya 2%. Jika perdarahan
(haid) muncul, maka kemungkinan hamil semakin besar.

f. Coitus interruptus

Ejakulasi dilakukan diluar vagina. Efektivitasnya 75-80%. Faktor


kegagalan biasanya disebabkan karena ada sperma yang sudah keluar
sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.

2. Kontrasepsi mekanik

a. Kondom

Efektivitasnya mencapai 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk


pria maupun wanita, serta berfungsi sebagai pemblokir/barrier sperma.
Kegagalan metode ini biasanya terjadi karena kondom tidak dipasang
sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi
sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina.
Kekurangan metode ini:

 Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain

 Membutuhkan waktu untuk pemasangan

 Mengurangi sensasi seksual


b. Spermatisida

Bahan kimia aktif untuk ‘membunuh’ sperma, berbentuk cairan, krim atau
tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum
senggama. Efektivitasnya 70%, sayangnya metode ini dapat menimbulkan
reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang belum
cukup, julah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina
sudah dibilas dalam waktu <6 jam setelah senggama.

c. Vaginal diafragma

Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim
bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya
sangat kecil, karena itu harus digunakan bersama dengan spermatisida
untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bila ukuran diafragma
tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (<8jam)
setelah senggama.

d. IUD (Intra Uterine Device)

Alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam
rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode
tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama
populernya adalah spiral.

Jenis-jenis IUD di Indonesia:

i.Copper T

7
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethylene dimana pada
bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan
kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi yang
cukup baik. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan
konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil
penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan
menstruasi. Kekurangan metode ini adalah terjadinya efek samping
hormonal dan amenorrhea.

ii.Copper 7

IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan


pemasangannya. Fungsinya sama dengan halnya lilitan tembaga
halus pada jenis copper T.

iii.Multi load

IUD ini terbuat dari plastik (polyethylene) dengan dua tangan kiri
dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel.

iv.Lippes loop

IUD ini terbuat dari bahan polyethylene, berbentuk seperti spiral


atau huruf S bersambung. Untuk memudahkan control, dipasang
benang pada ekornya

Cara kerja
i.Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii

ii.Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri

iii.IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu

3. Kontrasepsi hormonal

Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena


menghambat ovulasi), kontrasepsi ini juga biasa digunakan untuk mengatasi
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterone dalam tubuh.

Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang
bersifat hormonal, yaitu:

i.Kontraindikasi mutlak: kehamilan, gejala thromboemboli, kelainan


pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor dalam rahim.

ii.Kontraindikasi relatif: DM, hipertensi, pendarahan vagina berat,


penyakit ginjal dan jantung.

Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai


petunjuk hitungan hari yang ada pada setiap blisternya, suntik, susuk atau
implant yang ditanam untuk periode tertentu, dan koyo KB.

a. Pil

Pil atau kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk

9
tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan
untuk mencegah hamil.

Kontrasepsi oral terdiri atas lima macam yaitu :

i.Pil kombinasi, tiap pil mengandung dua hormone sintetis, yaitu


estrogen dan progesterone. Pil ini mengambil manfaat dari cara
kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan dan sangat efektif
bila diminum secara teratur.

ii.Pil sekunseal, Pil ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip


dengan urutan hormon yang dikeluarkan ovarium pada tiap siklus.
Maka berdasarkan urutan hormon tersebut, estrogen hanya
diberikan selama 14 – 16 hari pertama di ikuti oleh kombinasi
progestrone dan estrogen selama 5 – 7 hari terakhir. Efektifitas pil
ini lebih rendah daripada pil kombinasi. Karena pil sekunseal
dalam mencegah kehamilan hanya bersandar pada estrogen, maka
dosis estrogen harus lebih besar dengan kemungkuinan resiko yang
lebih besar pula sehubungan dengan efek samping yang
ditimbulkan oleh estrogen.

iii.Pil mini, merupakan pil hormon yang hanya mengandung


progestrone dalam dosis mini (≤350µg) yang harus diminum setiap
hari termasuk pada saat haid. Pil ini tidak terlalu populer karena
insiden perdarahan ireguler dan angka kehamilannya jauh lebih
tinggi.

iv.Once a month pil, pil hormon yang mengandung estrogen yang ”


Long acting ” yaitu biasanya pil ini terutama diberikan untuk
wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang.

v.Morning after pil, merupakan pil hormon yang mengandung


estrogen dosis tinggi yang hanya diberikan untuk keadan darurat
saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor.

b. Suntik

i.Depomedroxyprogesteron asetat (DPMA), cara kerja dengan


menghambat ovulasi dengan cara menekan sekresi hormone FSH
dan LH. Dosisnya 150 mg dan bertahan selama 14 minggu. Dosis
ini diulang tiap 3 bulan.

ii.Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron asetat dan


estrogen. Bekerja dengan cara menekan ovulasi seperti kontrasepsi
oral. Dosis tunggal untuk jangka 1 bulan.

iii.Norethindrone enanthate (noresterat) 200mg yang mengandung


derivate testosterone. Diberikan setiap 8 minggu untuk 6 bulan
pertama 3x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12
minggu.

c. Implant KB

Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi


membuat getah serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak
sempat menerima hasil konsepsi.

11
d. Koyo KB

Ditempelkan di kulit setiap minggu, tetapi sayangnya dapat menimbulkan


reaksi alergi bagi yang berkulit sensitif. Kontrasepsi ini melepaskan etinil
estradiol 20 mcg setiap hari secara langsung melalui kulit ke dalam aliran
darah.

4. Kontrasepsi mantap (Sterilisasi)

a. Metode Operasi Wanita (MOW) / Tubektomi

Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang


menyebabkan wanita bersangkutan tidak hamil lagi. Dilakukan dengan
mengikat / ligasi tuba fallopii.

b. Metode Operasi Pria (MOP) / Vasektomi

vasektomi adalah tindakan mengikat / ligasi vas deferens untuk


menghambat lewatnya sperma dari testis.

D. MUNCULNYA KONSEP KELUARGA BERENCANA

Konsep ini pertama kali dikenalkan di Eropa oleh pastur Thomas Robert
Maltus pada tahun 1798, ketika ia mempublikasikan sebuah essai berjudul “Prinsip-
Prinsip Kependudukan”, dimana dia mengemukakan karena pertumbuhan penduduk
meningkat secara geometri sementara kebutuhan meningkat secara aritmetika
menyebabkan kemiskinan dan penderitaan tidak dapat dihindari. Oleh karena itulah ia
berpendapat bahwa mengendalikan dengan menggunakan kontrasepsi dapat
dilakukan untuk membatasi jumlah anak.

Konsep ini menurut kaum kapitalis disebabkan karena barang dan jasa
dikuasai oleh satu orang sedangkan kebutuhan manusia begitu banyak, dan sejak saat
itu barang dan jasa menjadi terbatas jumlahnya sehingga tidak bisa memenuhi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Menurut kaum kapitalis, hal ini merupakan
masalah utama krisis ekonomi di dunia, yakni meningkatnya kebutuhan dan
terbatasnya sumber daya alam dan alat-alat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Mereka mengklaim bahwa solusinya adalah pertumbuhan ekonomi sejalan waktunya
dengan mengendalikan kelahiran untuk menurunkan jumlah penduduk, khususnya di
dunia muslim di mana mereka, yakni kaum kapitalis, mengendalikan wilayah dunia
sebagaimana mereka mengendalikan kekayaan-kekayaan lainnya.

Bagaimanapun, Islam menyadari bahwa sebab dari permasalahan ekonomi


dunia sekarang adalah pendistribuan harta yang tidak merata dan bukan minimnya
produksi. Karena pada kenyataannya sumber daya alam di bumi yang diambil
melebihi/ melampui kebutuhan manusia. Allah SWT berfirman:

“Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang
memberi rizkinya.” (QS 11 : 6)

Sebab dari pendistribusiannya yang tidak merata adalah aturan yang tidak adil
dari penguasa sehingga menyebabkan hanya beberapa orang saja yang menjadi kaya
sekali sementara banyak orang menjadi miskin sekali, lebih jauh lagi kekayaan akan

13
diatur dan dikelola oleh beberapa orang saja. Sesungguhnya Islam merupakan sistem
yang sangat adil dan dapat diandalkan dalam memecahkan masalah ekonomi di dunia
saat ini. Tidak ada satu sistem manapun yang lebih adil dan lebih dapat diandalkan
daripada sistem Islam.

Memperbanyak keturunan adalah perbuatan yang mandub oleh karena itu


tidak berdosa apabila tidak dilakukan. Pengaturan/pengendalian kelahiran yang
berkembang saat ini merupakan konspirasi dari orang-orang kafir yang sengaja dibuat
untuk melawan kaum muslimin karena mereka takut kalau-kalau pertumbuhan umat
Islam akan mengancam tujuan, dominasi/pengaruh dan kepentingan mereka.

Dalam sejarah dapat kita lihat, bagaimana Islam sanggup berdiri tegap dan
tegar dalam menghadapi berbagai ancaman dan bahaya, bahkan Islam dapat menyapu
bersih kekuatan musryik dan sesat yang ada, terlebih kekuatan Romawi dan Persia
yang pada waktu itu merupakan Negara adikuasa di dunia.
Menurut riwayat Abu Zar’ah Arrozi bahwa jumlah kaum muslimin ketika Rasulullah
SAW wafat sebanyak 120.000 orang pria dan wanita. Para sahabat sebanyak itu
kemudian berguguran dalam berbagai peperangan, ada yang syahid dalam perang
jamal atau perang Shiffin. Namun sebagian besar dari para syuhada itu telah
meninggalkan keturunan yang berkah sehingga muncullah berpuluh “singa” yang
semuanya serupa dengan sang ayah dalam hal kepahlawanan dan keimanan. Kaum
muslimin yang jujur tersebut telah menyambut pengarahan Nabi-nya: “Nikah-lah
kalian, sesungguhnya aku bangga dengan jumlah kalian dari ummat lainnya, dan
janganlah kalian berfaham seperti rahib nashrani”.

Demikianlah, berlomba-lomba untuk mendapatkan keturunan yang bermutu


merupakan faktor penting yang telah memelihara keberadaan ummat Islam yang
sedikit. Pada waktu itu menjadi pendukung Islam dalam mempertahankan
kehidupannya.
E. KONTRASEPSI DALAM ISLAM
Mengendalikan kelahiran secara permanen (menghentikan kelahiran) dengan
menggunakan obat-obatan atau dengan cara pembedahan sangat dilarang dalam
Islam. Negara dan masyarakat dilarang untuk mengambil konsep ini sebagai hukum
ataupun menyebarkan konsep ini oleh karena 2 hal:

1. Konsep ini berasal dari orang-orang kapitalis, yang berasaskan pemisahan


agama dan kehidupan yakni memberikan supremasi dan keleluasaan
kepada manusia dalam segala urusan kehidupannya, dimana hal ini berarti
Sang Pencipta tidak mempunyai peran apapun, dan ini benar-benar tidak
dapat diterima, karena Allah SWT berfirman: “Tidak ada pencipta dan
pembuat aturan selain Dia.” Dan Allah SWT berfirman: “Maka demi
Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman sehingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan”.
(QS. 4 : 65). Allah SWT juga berfirman: “Tidak ada pembuat aturan selain
Dia.”
2. Islam menganjurkan dan memerintahkan agar memperbanyak keturunan
dan menjadikan menjaga keturunan sebagai cita-cita yang tinggi, Islam
memberikan serangkaian aturan untuk mempertahankan keturunan seperti
pernikahan dan juga untuk memeliharanya, terkait firman Allah SWT
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan.
Kamilah yang akan memberikan rezeki kepada mereka dan juga
kepadamu.” (QS. 17 : 31). Dan Allah SWT juga berfirman : “Dan
daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan
perempuan.” (QS. 4 : 1). Keluarga Berencana atau kontrasepsi dapat
dilakukan oleh suami atau istri atau oleh keduanya dengan tujuan tidak
mempunyai anak untuk sementara waktu, entah itu karena alasan
kesehatan atau untuk menjaga kesehatan wanita dan menjaga agar tetap
muda ataukah karena suami mengemban tugas yang sangat penting seperti

15
jihad atau menuntut ilmu dan apabila mengurus anak-anaknya akan
menghambat tugasnya.

Diantara sebab-sebab yang membolehkan seseorang menggunakan alat


kontrasepsi yang bersifat temporer menurut Syeikh Yusuf al Qaradhawi adalah :

1. Karena takut akan keselamatan hidup si ibu apabila mengandung atau


melahirkan lagi setelah dilakukan penelitian atau pemeriksaan oleh dokter
yang dapat dipercaya, firman Allah swt :

َِ ‫م إ َِلى الت ّهْل ُك‬


‫ة‬ ُْ ‫ديك‬ ‫ي‬َ ‫قوا ْ بأ‬
ُ ْ ‫وَل َ ت ُل‬
ِ ْ ِ
Artinya : “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan.” (QS. Al Baqoroh : 195)

ُْ ‫ن ب ِك‬ َّ ‫ن الل‬
َ ‫ه‬ ُْ ‫سك‬ َ ْ ‫قتُلوا‬
‫م‬ َ ‫كا‬ ّ ِ‫م إ‬ َ ‫ف‬
ُ ‫أن‬ ُ ْ َ ‫وَل َ ت‬
‫ما‬
ً ‫حي‬
ِ ‫َر‬
Artinya :. “Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An Nisaa : 29)

2. Khawatir terhadap isteri yang menyusui apabila dia hamil lagi dan melahirkan
anak yang baru
3. Kekhawatiran munculnya bahaya terhadap urusan dunia yang tak jarang
mempersulit ibadah. Pada akhirnya, hal itu membuat seseorang mau saja
menerima barang haram atau menjalankan pekerjaan terlarang demi
memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

ُ ُ ‫ريد ُ ب ِك‬
‫م‬ ِ ُ ‫سَر وَل َ ي‬ْ ُ ‫م ال ْي‬ ُ ّ ‫ريد ُ الل‬
ُ ُ ‫ه ب ِك‬ ِ ُ‫ي‬
‫سَر‬ْ ُ‫ال ْع‬
Artinya : “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu.” (QS. Al Baqoroh : 185)

4. Khawatir terhadap kesehatan dan pendidikan anak-anaknya.

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Usamah bin Zaid bahwasanya
seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw seraya berkata,”Wahai
Rasulullah, saya melakukan azal terhadap isteri saya.’ Maka Rasulullah saw
bertanya kepadanya,’Mengapa kamu lakukan hal itu?’ dia menjawab,’Saya
kasihan kepada anaknya atau ia berkata,’Anak-anak.’ Kemudian Rasulullah
saw bersabda,’Seandainya hal (menyetubuhi isteri yang hamil) itu berbahaya
(terhadap kesehatan anak), niscaya akan membahayakan bangsa Persia dan
Romawi.” (HR. Muslim)

Oleh karena itu permasalahan kontrasepsi merupakan masalah yang lebih luas
dan lebih kompleks daripada masalah pengendalian kelahiran dan memperbanyak
keturunan. Syariat telah menegaskan bahwa kontrasepsi sementara dibolehkan laki-
laki dan perempuan sama-sama diperbolehkan untuk menggunakan kontrasepsi tanpa
memperhatikan alasannya, bahkan apabila ia bermaksud untuk tidak mempunyai
keluarga karena hal itu merupakan perbuatan yang mandub. Dalil yang

17
memperbolehkannya kontrasepsi yakni diambil dai hadits Muslim yang dikutip dari
Jabir, dilaporkan bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah SAW dan
berkata “Aku mempunyai seorang budak yang melayani kami, aku telah
menggaulinya dan aku tidak ingin dia menjadi hamil. Lalu Rasulullah SAW bersabda
“Lakukanlah ‘azl jika kamu berkenan, tetapi ingatlah selalu olehmu, bahwa ia akan
mendapatkan apa yang Allah tetapkan padanya.”
Bukhori dan Muslim mengutip dari Jabir “Kami menggunakan ‘azl sewaktu
masa Rasulullah SAW sementara Al Qur’an masih diturunkan” Bukhori dan Muslim
mengutip dari Said Al Khudri yang melaporkan “Kami pernah keluar bersama-sama
Rasulullah SAW dalam peperangan Bani Mustholiq tatkala kami memperoleh
tawanan dari orang-orang Arab, kami menginginkan perempuan-perempuan, berat
rasanya bagi kami untuk hidup membujang, kami ingin melakukan ‘azl, kami
menanyakan kepada Rasulullah SAW maka Rasulullah SAW bersabda : “Mengapa
tidak kalian lakukan ? Sesungguhnya Allah swt telah menetapkan apa yang Dia
ciptakan sampai hari kiamat.”

Abu Dawud melaporkan bahwa seorang pria berkata : “Aku mempunyai


seorang budak dan aku tidak ingin ia menjadi hamil dan aku mempunyai hasrat
seperti layaknya laki-laki lain, dan aku mendengar orang Yahudi berkata bahwa ‘azl
itu dianggap sebagai “pembunuhan kecil”. Maka Rasulullah SAW berkata “Yahudi
itu berbohong, karena Allah jika berkehendak untuk menciptakannya maka kamu
tidak akan bisa mencegahnya”

Oleh karena itu secara tegas syariah menegaskan bahwa ‘azl (coitus
interruptus) dengan kata lain adalah kontrasepsi sementara itu diperbolehkan
(mubah). Diperbolehkannya ‘azl karena ada hubungannya dengan maksud kehamilan
yang “tidak diinginkan”. Bagaimanapun kita sebagai kaum yang beriman harus yakin
bahwa kita meskipun melakukan ‘azl atau tidak ataukah memakai alat-alat
kontrasepsi, Allah akan tetap menciptakan sesuatu ataupun yang Dia kehendaki
sampai hari kiamat nanti.

Memang pertumbuhan penduduk muslim bukan saja menjadi perhatian kaum


Yahudi, tapi juga menjadi perhatian seluruh dunia, karena hal itu merupakan
kekuatan yang besar jika mereka melaksanakan aturan-aturan Allah SWT dan
menegakkan dengan sungguh-sungguh kepemimpinan Islam untuk mengatur dunia
dan menyelamatkan dmanusia dari kemiskinan, penderitaan, kerjahatan dan
ketidakadilan. Seperti penderitaan yang dirasakan kaum muslim sebagai akibat
diterapkannya sistem konvensional saat ini sebagai pandangan hidup bernegara dan
bermasyarakat, Islam merupakan rahmat bagi umat manusia, sebagaimana firman
Allah:

“Dan tidaklah kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk menjadi


rahmat bagi seluruh umat manusia” (QS. Al Anbiya : 107)

Sedangkan kontrasepsi permanen, itulah yang dilarang dalam Islam karena hal
itu berkenaan dengan hal “pengebirian” dan Rasulullah SAW melarang para
sahabatnya untuk melakukan kebiri. At Tabrani menceritakan bahwa ada suatu
kabilah Arab datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya tentang pengebirian dan
Rasulullah SAW menjawab bahwa hal tersebut dilarang.

Pandangan Lembaga Riset Islam

Dalam muktamar kedua tahun 1385 H/1965 M Muktamar Lembaga Riset


Islam di Kairo menetapkan keputusan bahwa sesungguhnya Islam menganjurkan
untuk menambah dan memperbanyak keturunan, karena banyaknya keturunan akan
memperkuat umat Islam secara sosial, ekonomi dan militer. Menambah kemuliaan
dan kekuatan.

19
Jika terdapat kondisi darurat yang bersifat pribadi yang mengharuskan
pembatasan keturunan, maka kedua suami istri harus diperlakukan sesuai dengan
kondisi darurat. Dan batasan darurat ini dikembalikan kepada hati nurani dan kualitas
agama setiap pribadi.

Tidak sah secara syar’i membuat peraturan berupa pemaksaan kepada


manusia untuk melakukan pembatasan keturunan walaupun dengan berbagai macam
dalih. Pengguguran dengan maksud pembatasan keturunan atau menggunakan cara
yang mengakibatkan kemandulan untuk maksud serupa adalah sesuatu yang dilarang
secara syar’i terhadap suami istri atau lainnya.

Pandangan Rabithah Alam Islami

Pada sidang ke- 16 Majelis Pendiri Rabithah Alam Islami membuat fatwa
melarang pembatasan keturunan, dan berikut nashnya:

Majelis mempelajari masalah pembatasan keturunan atau KB, sebagaimana


sebagian para penyeru menamakannya. Anggota majelis sepakat bahwa para pencetus
ide ini hendak membuat makar atau tipu daya terhadap umat Islam. Dan umat Islam
yang menganjurkannya akan jatuh pada perangkap mereka. Pembatasan ini akan
membahayakan secara politik, ekonomi, sosial dan keamanan. Telah muncul fatwa-
fatwa dari para ulama yang mulia dan terpercaya keilmuan serta keagamaannya yang
mengharamkan pembatasan keturunan ini. Dan pembatasan keturunan tersebut
bertentangan dengan Syari’ah Islam.

Umat Islam telah sepakat bahwa di antara sasaran pernikahan dalam Islam
adalah melahirkan keturunan. Disebutkan dalam hadits shahih dari Rasul saw. bahwa
wanita yang subur lebih baik dari yang mandul.
Pernyataan Badan Ulama Besar di Kerajaan Arab Saudi

Pernyataan no: 42 tanggal 13/4 1396 H menyebutkan bahwa dilarang


melakukan pembatasan keturunan secara mutlak. Tidak boleh menolak kehamilan
jika sebabnya adalah takut miskin. Karena Allah Ta’ala yang memberi rejeki yang
Maha Kuat dan Kokoh. Tidak ada binatang di bumi kecuali Allah-lah yang
menanggung rejekinya.

Adapun jika mencegah kehamilan karena darurat yang jelas, seperti jika
wanita tidak mungkin melahirkan secara wajar dan akan mengakibatkan harus
dilakukan operasi untuk mengeluarkan anaknya. Atau melambatkan untuk jangka
waktu tertentu karena kemashlahatan yang dipandang suami-istri maka tidak
mengapa untuk mencegah kehamilan atau menundanya. Hal ini sesuai dengan apa
yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan sebagian besar para sahabat tentang
bolehnya ‘azl.

Pernyataan Majelis Lembaga Fiqh Islami dalam edisi ketiga tentang hukum
syar’i KB ditetapkan di Makkah 30-4-1400 H Majelis Lembaga Fiqh Islami
menetapkan secara sepakat tidak bolehnya melakukan pembatasan keturunan secara
mutlak. Tidak boleh juga menolak/mencegah kehamilan kalau maksudnya karena
takut kemiskinan. Karena Allahyang memberi rezeki yang sangat kuat dan kokoh.
Dan semua binatang di bumi rezekinya telah Allah tentukan. Atau alasan-alasan lain
yang tidak sesuai dengan syari’ah.

Sedangkan mencegah kehamilan atau menundanya karena sebab-sebab


pribadi yang bahayanya jelas seperti wanita tidak dapat melahirkan secara wajar dan
akan mengakibatkan dilakukan operasi untuk mengeluarkan bayinya. Maka hal yang
demikian tidak dilarang syar’i. Begitu juga jika menundanya disebabkan sesuatu yang

21
sesuai syar’i atau secara medis melaui ketetapan dokter muslim terpercaya. Bahkan
dimungkinkan melakukan pencegahan kehamilan dalam kondisi terbukti bahayanya
terhadap ibu dan mengancam kehidupannya berdasarkan keterangan dokter muslim
terpercaya.

Adapun seruan pembatasan keturunan atau menolak kehamilan karena alasan


yang bersifat umum maka tidak boleh secara syari’ah. Lebih besar dosanya dari itu
jika mewajibkan kepada masyarakat, pada saat harta dihambur-hamburkan dalam
perlombaan senjata untuk menguasai dan menghancurkan ketimbang untuk
pembangunan ekonomi dan pemakmuran serta kebutuhan masyarakat.

Walhasil, program KB perlu dilihat pertama kali dari latar belakang


motivasinya terlebih dahulu. Kalau motivasinya seperti yang disebutkan di atas, tentu
saja kurang sejalan dengan agama Islam. Namun kalau motivasinya terkait dengan
pengaturan kelahiran agar mendapatkan keturunan yang berkualitas, atau untuk
memberikan kekesempatan kepada anak untuk merasakan kasih sayang dan perhatian
lebih lama dari orang tuanya, tentu merupakan alasan yang masih akal dan bisa
diterima syariah.

Alat Kontrasepsi

Bila dari segi motivasi sudah sejalan, tinggal masalah teknisnya. Di dunia
kedokteran tersedia banyak jenis alat kontrasepsi. Sebagian dari alat itu ada yang
dianggap tidak sejalan dengan hukum Islam, seperti yang berfungsi membunuh janin,
juga metode sterilisasi dimana hal itu merupakan pengebirian. Tetapi teknis apapun
dapat dilakukan asalkan dengan indikasi yang jelas dan kuat.
BAB III

KESIMPULAN

1. Keluarga berencana dapat dilakukan dengan kontrasepsi maupun sterilisasi

2. Konsep ini pertama kali dikenalkan di Eropa oleh pastur Thomas Robert
Maltus pada tahun 1798.

3. Konsep ini bertentangan dengan ajaran Islam dimana memperbanyak


keturunan adalah perbuatan yang mandub (dianjurkan).

23
4. Kontrasepsi sudah dikenal dan diperbolehkan sejak zaman Rasulullah yaitu
‘azl atau coitus interruptus dengan alasan tertentu.

5. Kontrasepsi yang dilarang dalam Islam adalah yang bekerja membunuh janin
serta yang bersifat menetap/permanen, tetapi ada keadaan tertentu yang
membolehkan metode ini

6. Dokter muslim harus cermat dalam mengambil keputusan untuk menentukan


keadaan-keadaan yang membolehkan untuk dilakukan kontrasepsi.

DAFTAR PUSTAKA
Cunningham FG, Mac Donald FC, Gant NF. Obstetri William edisi 18 p.1111-9.
Jakarta:EGC

Fadly. 2007. Hukum Islam Tentang Kontrasepsi. www. Arrahmah.com

Puji, Siwi Tri. 2011. Bagaimana KB Menurut Islam?. www. Republika.co.id

Qardhawi, Yusuf. 2004. Fiqh Prioritas. www.media.isnet.org/islam/


Qardhawi/Prioritas/index.html

Wiknjosastro H, Saiffudin AB, Rachimhadhi T (eds). Ilmu Kebidanan. P 45-51.


Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

25

You might also like