You are on page 1of 2

NAMA: SYAMSUL RAHMI

NIM : 08120023

Koninkrijk Demak

Koninkrijk Demak, het koninkrijk of sultanaat Demak, bestond van 1475 tot 1548 en was
de eerste mohammedaanse staat van Java. Het op de noordkust gelegen land is in het laatste
kwart van de 15e eeuw ontstaan en was eerst een vazalstaat van de keizer van Majapahit. Het
kleine rijk bestond maar kort maar het speelde een belangrijke rol in de verspreiding van de
islam op Java. Het was de opvolger van het keizerrijk Majapahit en werd toen sultan Trenggana
stierf op zijn beurt vervangen door het koninkrijk Pajang. Zoals de meeste Javaanse staten wordt
het land naar de plaats waar de koninklijke kraton werd gebouwd, hier was dat Demak, genoemd.

Volgens de Portugese handelaar Tome Pires had Demak meer inwoners dan welke andere
Noord-Javaanse of Soendanese stad dan ook. Het was de belangrijkste haven voor de rijsthandel
en had sterke handelsrelaties met Malakka aangeknoopt. Raden Patah's aanspraken op
afstamming van de vereerde vorsten van Majapahit en strategisch aangeknoopte
huwelijksbanden met andere vorstenhuizen droegen bij aan het aanzien van Demak.

Volgens een Javaanse bron was Raden Patah een zoon van Kertaboemi, de latere Koning
Brawijaya V van Majapahit (1468–1478). Wanneer dat waar is dan begon Demak als vazalstaat
of apanage en overvleugelde het later Majapahit. De schriftelijke Javaanse bronnen en de
inscripties uit de tijd voor de komst van de Nederlanders zijn zeer onvolledig, onduidelijk en
schaars.

Raden Patah’s zoon Trenggana zou twee regeerperioden hebben gekend. De titel "Sultan"
werd de Javaanse vorst postuum gegeven. Hij regeerde als Adipatti of "Heer".

Al voor de opkomst van Demak woonden een kolonie van moslims aan de Javaanse
Noordkust. Het ging om Arabische handelaren en Javaanse bekeerlingen. Toen Kediri de
Hindoevorst van Majapahit had verslagen kreeg de islam kans om zich op Java te verbreiden.

Sumber: http://nl.wikipedia.org/wiki/Koninkrijk_Demak
Kerajaan Demak

Kerajaan Demak, kerajaan atau kesultanan Demak, ada 1475-1548 dan merupakan negara
Islam pertama di Jawa. Negara ini terletak di pantai utara pada kuartal terakhir abad ke-15 dan
pertama kali pengikut kaisar Majapahit. Kerajaan kecil yang ada hanya sebentar tapi memainkan
peran penting dalam penyebaran Islam di Jawa. Ini adalah penerus dari Kerajaan Majapahit
Sultan Trenggana meninggal dan kemudian pada gilirannya digantikan oleh kerajaan
Pajang. Seperti negara Jawa kebanyakan negara ke tempat Kraton kerajaan dibangun di sini
adalah bahwa Demak, disebutkan.

Menurut pedagang Portugis Tome Pires Demak memiliki penduduk lebih dari kota-kota
lainnya Utara Jawa atau Sunda apapun. Itu adalah pelabuhan utama untuk perdagangan beras dan
memiliki hubungan perdagangan kuat dengan hubungan Malaka. Dewan klaim Patah untuk
keturunan dari raja Majapahit yang dihormati hubungan kancing dan strategis dari dinasti lain
juga memberikan kontribusi terhadap prestise Demak.

Berdasarkan sumber Jawa adalah putra Kertaboemi Dewan Patah, kemudian Raja
Brawijaya V dari Majapahit (1468-1478).Jika itu benar kemudian mulai sebagai negara bawahan
dari tanah lungguh Demak dan melampaui nanti Majapahit. Sumber-sumber tertulis Jawa dan
prasasti dari waktu sebelum kedatangan Belanda sangat tidak lengkap, tidak jelas dan langka.
Dewan Patah putra Trenggana akan memiliki dikenal dua memerintah. Judul "Sultan" secara
anumerta diberikan orang Jawa. Dia memerintah sebagai Adipatti atau "Tuhan."
Bahkan sebelum munculnya Demak hidup koloni Muslim ke pantai utara Jawa. Saat itu
pedagang Arab dan mengkonversi Jawa.Kediri ketika pangeran Hindu Majapahit telah
mengalahkan memiliki kesempatan untuk berfokus pada menyebarkan Islam ke Jawa.

You might also like